Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pemerkosaan Terhadap Penderita Gangguan Mental (Studi Putusan No. 377 Pid.B 2011 PN.BB)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PEMERKOSAAN
TERHADAP PENDERITA GANGGUAN MENTAL
(STUDI PUTUSAN No. 377/Pid.B/2011/PN.BB)

SKRIPSI

DiajukanUntukMelengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjanaHukum Pada
FakultasHukumUniversitas Sumatera Utara

Oleh

RAY BACHTIAN RANGKUTI
120200144
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


Universitas Sumatera Utara

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PEMERKOSAAN
TERHADAP PENDERITA GANGGUAN MENTAL
(STUDI PUTUSAN No. 377/Pid.B/2011/PN.BB)

SKRIPSI

Oleh

RAY BACHTIAN RANGKUTI
120200144

Disetujui Oleh
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

Dr. M. Hamdan, SH. M.H
NIP. 195703261986011001

Pembimbing I


Pembimbing II

Nurmalawaty SH, M.Hum
NIP: 196209071988112001

Dr. Mohammad Ekaputra, S.H.,M.Hum
NIP: 197110051998011001

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Ray Bachtian Rangkuti(*
Nurmalawaty, S.H.,M.Hum (**

Dr. Mohammad Ekaputra, S.H., M.Hum (***

Hukum positif di Indonesia tidak memandang semua hubungan kelamin
diluar perkawinan sebagai zina (overspel).Perbuatan zina menurut KUHP hanya
meliputi mereka yang melakukan persetubuhan atas dasar suka sama suka tanpa
ada unsur paksaan, kekerasan dan ancaman kekerasan, KUHP juga memandang
ada suatu perbuatan yang melakukan persetubuhan dengan daya paksa, kekerasan,
atau ancaman kekerasan, yaitu delik pemerkosaan, Tindak pidana pemerkosaan
ironisnya tidak hanya berlangsung di lingkungan luar atau tempat-tempat tertentu
yang memberikan peluang manusia berlainan jenis dapat berkomunikasi, namun
juga dapat terjadi di lingkungan sekitar yang seharusnya menjadi tempat
memperoleh perlindungan. Pada hakikatnya korban tidak dapat melindungi diri
sendiri dari berbagai macam tindakan yang menimbulkan kerugian mental, fisik,
sosial dalam berbagai bidang kehidupan dan penghidupan.Kejahatan seksual
sekarang ini merebak dengan segala bentuk. Khususnya pada kasus pemerkosaan,
pelaku tidak mengenal lagi status, pangkat, pendidikan, jasmani, dan usia korban.
Bahkan banyak juga yang tega memperkosa orang yang dalam keadaan tidak
berdaya, baik secara fisik maupun mental.Semua ini dilakukan apabila mereka
merasa terpuaskan hawa nafsunya. Demikian juga usia pelaku yang tidak
mengenal batas usia.

Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian hukum
normatif melalui studi pustaka (Library search).Sumber hukum dalam penulisan
skripsi ini adalah bahan hukum primer, yaitu Undang-undang, bahan hukum
sekunder yaitu buku yang relevan dan putusan pengadilan, serta bahan hukum
sekunder yang bersumber dari artikel, majalah, internet, dan lain-lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya pelaku pemerkosaan dapat
dikenakan Pasal 285 KUHP, tetapi jika korban adalah orang yang tidak berdaya
maka dikenakan Pasal 286 KUHP, ditambah lagi jika perbuatan tersebut
dilakukan secara berkesinambungan, maka akan ditambah pemberatan atas
perbuatan pidana tersebut. Maka dari itu peran pengadilan terutama hakim sangat
menentukan dalam proses penegakkan keadilan, hakim dituntut bijaksana, adil
dan jeli dalam menjatuhkan pidana bukan hanya melihat dari sisi pelaku tapi juga
dari sisi korban.
Kata Kunci : Gangguan Mental, Pemerkosaan, Pertanggungjawaban Pidana
*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**) Dosen Pembimbing I
***)Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsiini untuk
menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini
disusun untuk melengkapi syarat agar dapat memeroleh gelar Sarjana Hukum di
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang wajib dilalui setiap mahasiswa
yang akan menyelesaikan studinya.
Judul skripsi yang penuis angkat adalah “PERTANGGUNGJAWABAN
PIDANA

PELAKU

PEMERKOSAAN

TERHADAP

PENDERITA

GANGGUAN MENTAL (STUDI PUTUSAN N0. 377/PID.B/2011/PN.BB)”.
Penulis telah berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam menyusun

skripsi ini.Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam skripsi ini, baik dari segi materi maupun penulisan.
Penulis memperoleh banyak bantuan, bimbingan, dorongan, nasihat,
maupun semangat dari berbagai pihak seama penulis berusaha menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati mengucapkan terima kasih
banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara ;
2. Bapak Dr. OK Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara ;
3. Ibu Puspa Melati, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara ;

Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penasihat Akademik
Penulis ;
5. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H., M.H., selaku Ketua Departemen Hukum
Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;

6. Ibu Liza Erwina, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum
Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;
7. Ibu Nurmalawaty, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, menasihati penulis dengan
sabar dan penuh perhatian sehingga skripsi ini dapat selesai ;
8. Bapak Dr. Mohammad Ekaputra, S.H., M.Hum., selaku Dosen
Pembimbing II yang selalu sabar dan memberikan penjelasan yang baik
dalam membimbing dan menasihati penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan ;
9. Ibunda tersayang Poppy Hasibuan dan Adikku Putri Maura Rangkuti yang
telah membantu dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan keikhlasan dan
selalu memberikan nasihat, doa dan semangat kepada penulis, serta
Almarhum Ayahanda, Alm. Erwin Rangkuti yang semasa hidupnya selalu
mengajarkan ketegasan dan keberanian kepada penulis ;
10. Teman teman Fakultas Hukum Sumatera Utara baik senior maupun junior,
Teman-teman Stambuk 2012 terutama teman-teman Grup C yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu, teman-teman Ikatan Mahasiswa
Departemen Hukum Pidana (IMADANA), terutama BPH periode 2015-

Universitas Sumatera Utara


2016, grace, olin, sabrina, rini, yusni dan seluruh anggota IMADANA
angkatan 2012 ;
11. Kakanda-kakanda alumni dan senioren dan adinda-adinda serta kawankawan dari Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Komisariat
Fakultas Hukum USU yang telah memberikan dukungan dan nasihat.
12. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Medan, September 2016
Penulis

RAY BACHTIAN RANGKUTI

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK…...…………………………………………………………………. ..i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………v

BAB I

PENDAHULUAN …………………………………………………..1
A. Latar Belakang …………………………………………………...1
B. Perumusan Masalah ……...……………………………………...5
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….6
D. Manfaat Penelitian……………………………………………… ..6
E. Keaslian Penulisan ……………………………………………….6
F. Tinjauan Kepustakaan ………………………………………..…..7
1. Tindak pidana pemerkosaan……………………………..…...7
a. Tindak Pidana……………………………………………7
b. Pemerkosaan……………………………………………..9
1. Pengertian ……………………………………………..9
2. Objek Pemerkosaan…………………………………..11
2. Pertanggungjawaban Pidana………………………………...14
3. Gangguan Mental………………………………………….. 16
a.

Pengertian……………………………………………….16


b.

Jenis-jenis Gangguan Mental…………………………...19

G. Metode Penelitian ……………………………………………….23

Universitas Sumatera Utara

BAB II

PENGATURAN HUKUM TENTANG TINDAK PIDANA
PEMERKOSAAN (VERKRACHTING)…………….…………….29
A. Pengaturan Hukum Tindak Pidana Pemerkosaan Didalam
KUHP……………………………………………….…………..29
B. Pengaturan Tindak Pidana Pemerkosaan diluar KUHP…………33
1. UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23
Tahun 2002 dan UU No 22 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak………………………………....………………………33
2. PERPU No. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas
UU No 23 Tahun 2002………………………………………43

3. UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga…………………...…………………..46
C. Perbandingan Tindak Pidana Pemerkosaan Antara Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan Diluar
KUHP…………………………………………………………....50
1. Perbandingan KUHP dengan Undang-undang
Perlindungan Anak……………………………..……………50
2. Perbandingan KUHP dengan UU No. 23 tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga……………..52

BAB III

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU
PEMERKOSAAN TERHADAP PENDERITA GANGGUAN
MENTAL………………………………………………...………53
A. Pertanggungjawaban pidana dalam Hukum Pidana...…………..53
1. Pertanggungjawaban Pidana…………………..…………….53
2. Kesalahan …………………………………..……………….55

Universitas Sumatera Utara

3. Kemampuan Bertanggungjawab (Toerekeningvatsbarheid) dalam Hukum Pidana……………..……...………..58
4. Kesengajaan (Dolus)………………………………………...60
5. Alasan Penghapus Pidana…………………………………...61
B. Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pemerkosaan Terhadap
Penderita Gangguan Mental berdasarkan putusan No. 337/
PID.B/ 2011/ PN.BB……………………………………………63
1. Posisi Kasus…..……………………………………………...63
2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum…………………………….63
3. Tuntutan……………………………………………………...64
4. Fakta Hukum dan Pertimbangan Hakim…………………….65
5. Putusan Hakim………………………………………………69
6. Analisis Putusan……………………………………………..70

BAB IV

PENUTUP …………………………………………………………77
A. Kesimpulan ……………………………………………………..77
B. Saran ……………………………………………………………78

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara