PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA COUNTER HP DI KECAMATAN DEPOK

  

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN

PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN

ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN

EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA:

SURVEI PADA COUNTER HP DI KECAMATAN DEPOK

  

Survei pada usaha counter HP di lingkungan sekitar kampus Universitas Sanata

Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta dan

Universitas Gadjah Mada

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Cicilia Ika Puspitasari

NIM: 021334030

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Apa yang kita tenun hari ini akan kita pakai di kemudian hari

  Kuper sembahkan unt uk:

  Tuhan Yesus Krist us dan Bunda Maria Bapak Simon Suharyant a dan Ibu Ignat ia Suwarsi Adi k-adi kku: Emil iana Anggriyani dan Maria Dina Prat iwi Mas Albert us Sri Hascaryo

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  

ABSTRAK

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN

BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA

KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN

EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

  

Survei pada usaha counter HP di lingkungan sekitar kampus Universitas Sanata

Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta dan

Universitas Gadjah Mada

CICILIA IKA PUSPITASARI

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha; 2) Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha; 3) Pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha; 4) Pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha; 5) Pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha; 6) Pengaruh penerapan

  

business entity terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas

mengelola usaha.

  Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta khususnya di lingkungan sekitar kampus Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2006. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi dengan memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas me ngelola usaha (? = 0.972 > 0.05); 2) Tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha (? = 0.959 > 0.05); 3) Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha (? = 0.727 > 0.05); 4) Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha (? = 0.491 > 0.05); 5) Ada pengaruh penerapan business

  

entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola

  usaha (? = 0.003 < 0.05); 6) Tidak ada pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha (? =

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BUSINESS CAPI TAL, EDUCATIONAL LEVEL, AND

THE BUSINESS ENTITY APPLICATION TOWARD THE RELATIONSHIP

BETWEEN THE ENTREPRENEURSHIP SPIRIT, THE EMOTIONAL

  

INTELLIGENCE AND THE BUSINESS MANAGEMENT EFFECTIVENESS

A Survey on the Business of Mobile Phone Outlets surrounding Sanata Dharma

University, Atmajaya University, Yogyakarta State University and Gadjah

Mada University

  

CICILIA IKA PUSPITASARI

Sanata Dharma University

Yogyakarta2007

  This study was aimed to reveal: 1) the influence of business capital toward the relationship between the entrepreneurship spirit and the business management effectiveness; 2) the influence of business capital toward the relationship between the emotional intelligence and the business management effectiveness; 3) the influence of educational level toward the relationship between the entrepreneurship spirit and the business management effectiveness; 4) the influence of educational level toward the relationship between the emotional intelligence and the business management effectiveness; 5) the influence of business entity application toward the relationship between the entrepreneurship spirit and the business management effectiveness; 6) the influence of business entity application toward the relationship between the emotional intelligence and the business management effectiveness.

  This study was conducted in Depok District, Sleman Regency, Yogyakarta that took place in the surroundings of Sanata Dharma University, Atmajaya University, Yogyakarta State University and Gadjah Mada University from November to December 2006. The samples were taken by using the ‘purposive sampling’ technique and the data was gathered by the mean of questionnaires. The gathered data was then analyzed by the use of the technique of ‘regression analysis’ by putting the ‘dummy’ variable as the moderate variable.

  The results of the study showed that: 1) there was no influence of business capital toward the relationship between the entrepreneurship spirit and the business management effectiveness ( = 0.972 > 0.05); 2) there was no influence of business

  ρ

  capital toward the relationship between the emotional intelligence and the business management effectiveness ( = 0.959 > 0.05); 3) there was no influence of

  ρ

  educational level toward the relationship between the entrepreneurship spirit and the business management effectiveness ( = 0.727 > 0.05); 4) there was no influence of

  ρ

  educational level toward the relationship between the emotional intelligence and the business management effectiveness ( = 0.491 > 0.05); 5) there was an influence of

  ρ

  business entity application toward the relationship between the entrepreneurship spirit and the business management effectiveness ( = 0.003 < 0.05); 6) there was no

  ρ

  influence of business entity application toward the relationship between the emotional intelligence and the business management effectiveness ( = 0.195 >

  ρ 0.05).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Permodalan, Tingkat Pendidikan, dan Penerapan Business Entity terhadap hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dan Kecerdasan Emosional dengan Efektivitas Mengelola Usaha, Survei pada usaha counter Hp di lingkungan sekitar kampus Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir dalam mencapai Gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku Ketua program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Ig. Bondan Suratno., S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku Dosen Tamu yang telah membantu dan memberi masukan kepada penulis untuk penyelesaian skripsi.

  7. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi yang sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Wirausaha counter Hp di lingkungan sekitar kampus USD, Atmajaya, UNY dan UGM yang telah bersedia menjadi responden dalam pelelitian dan penyusunan skripsi ini.

  9. Orangtuaku (Bpk. S. Suharyanta dan Ibu Ig. Suwarsi) yang telah mendidik dan membesarkan aku dengan doa dan kasih sayangnya sehingga aku mampu menyelesaikan tugas belajar di USD ini. Matur nuwun pak, buk…sakmenika ika sampun lulus.

  10. Adik-adikku ( Anggri dan Dina). Makasih ya atas dukungannya, sekarang mbak

  da lulus, kalian belajar yang rajin…okey girls!

  11. Mas Albertus Sri Hascaryo. Makasih atas cinta, pengertian mas, dukungan mas

  khususnya selama penelitian dan penyusunan skripsi ini sangat berarti, makasih da bantu dik keliling USD, Atmajaya, UNY dan UGM, juga bantuin dik sampe

  12. Teman-teman seperjuanganku (Nanik, Ana, Rita, Hanik)….akire kita lulus , Lia Sukabumi…makasih atas bantuannya, Santi,

  bareng, good luck friend! Wulan…makasih ya dah mau nemenin.

  13. Pakde Romo Yusuf Suharyoso, SJ., makasih pakde da selalu ngoyak-oyak kula

  kapan luluse?…ika sekarang da lulus!

  14. Temen-temen Mudika St.Anna dan Mudika Melikan, makasih atas kebersamaannya…mbak Pipit, mas Ivan..aku nyusul kalian.

  15. Teman-teman PAK USD angkatan 2002, khususnya PAK A…terimakasih atas

  kerjasamanya selama kuliah. Ayo semangat!!

  16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah banyak memberikan bantuan selama penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan serta jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam penulisan ini. Saran dan kritik membangun dari pembaca sangat diharapkan penulis demi perbaikan di kemudian hari. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat nerguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, 4 Juni 2007 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................................................v ABSTRAK ......................................................................................................... vi ABSTRACT...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR.......................................................................................viii DAFTAR ISI...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL..............................................................................................xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Batasan Masalah............................................................................. 5 C. Rumusan Masalah.......................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian............................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORETIK ................................................................... 8 A. Tinjauan Teoretik ........................................................................... 8

  2. Jiwa Kewirausahaan................................................................. 13

  3. Kecerdasan Emosional............................................................. 16

  4. Permodalan............................................................................... 22

  5. Tingkat Pendidikan ................................................................. 23

  6. Penerapan Business Entity........................................................ 26

  7. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan denga n efektivitas mengelola usaha ................ 27

  8. Pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional denga n efektivitas mengelola usaha ..... 28

  9. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ........ 29

  10. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional denga n efektivitas mengelola usaha ..... 30

  11. Pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara Jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ..................................................... 31

  12. Pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara Kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha ..................................................... 32

  B. Rasionalitas Penelitian ................................................................... 33

  C. Paradigma Penelitian...................................................................... 37

  D. Hipotesis Penelitian........................................................................ 37

  BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 38 A. Jenis Penelitian............................................................................... 38 B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 38 C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 38 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ........................................ 40

  1. Variabel Efektivitas Mengelola Usaha ..................................... 40

  2. Variabel Jiwa Kewirausahaan.................................................. 41

  3. Variabel Kecerdasan Emosional .............................................. 43

  4. Variabel Permodalan................................................................ 45

  5. Variabel Tingkat Pendidikan.................................................... 46

  6. Variabel Penerapan Business Entity......................................... 47

  E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 48

  1. Observasi.................................................................................. 48

  2. Kuesioner ................................................................................. 48

  a. Pengujian Validitas ............................................................ 49

  b. Pengujian Reliabilitas......................................................... 53

  F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 54

  1. Deskripsi Data.......................................................................... 54

  2. Uji Persyaratan Analisis ........................................................... 54

  3. Uji Hipotesis............................................................................. 55

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 59 A. Deskripsi Data................................................................................ 59

  C. Pengujian Hipotesis........................................................................ 82

  D. Pembahasan.................................................................................... 89

  BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 100 A. Kesimpulan.................................................................................. 100 B. Keterbatasan................................................................................ 102 C. Saran............................................................................................ 102 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 105 Surat Ijin Penelitian.......................................................................................... 107 Kuesioner Penelitian ........................................................................................ 108

  DAFTAR TABEL

  Tabel III. 1 Operasionalisasi Variabel Efektivitas Mengelola Usaha ............ 40 Tabel III. 2 Kisi-kisi Kuesioner...................................................................... 40 Tabel III. 3 Operasionalisasi Variabel Jiwa Kewirausahaan.......................... 41 Tabel III. 4 Kisi-kisi Kuesioner...................................................................... 41 Tabel III. 5 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional...................... 44 Tabel III. 6 Kisi-kisi Kuesioner...................................................................... 44 Tabel III. 7 Operasionalisasi Variabel Permodalan........................................ 46 Tabel III. 8 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendidikan........................... 46 Tabel III. 9 Operasionalisasi Variabel Penerapan Business Entity ................ 47 Tabel III. 10 Kisi-kisi Kuesioner...................................................................... 47 Tabel III. 11 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner untuk

  Variabel Efektivitas Mengelola Usaha ........................................ 49 Tabel III. 12 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner untuk

  Variabel Jiwa Kewirausahaan..................................................... 50 Tabel III. 13 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner untuk

  Variabel Kecerdasan Emosional ................................................. 52 Tabel III. 14 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner untuk

  Variabel Penerapan Business Entity............................................ 52 Tabel III. 15 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner....................................... 54 Tabel IV. 1 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas

  Tabel IV. 2 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola Usaha Wirausaha yang Bermodal Kecil ................... 61

  Tabel IV. 3 Katego risasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola Usaha Wirausaha yang Berpendidikan Tinggi.......... 62

  Tabel IV. 4 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola Usaha Wirausaha yang Berpendidikan Rendah........ 63

  Tabel IV. 5 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola Usaha Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi ................................................................ 64

  Tabel IV. 6 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Efektivitas Mengelola Usaha Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Rendah............................................................... 65

  Tabel IV. 7 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan Wirausaha yang Bermodal Besar .............. 67

  Tabel IV. 8 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan Wirausaha yang Bermodal Kecil............... 68

  Tabel IV. 9 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan Wirausaha yang Berpendidikan Tinggi .......................................................................................... 69

  Tabel IV. 10 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan Wirausaha yang Berpendidikan Rendah......................................................................................... 70

  Tabel IV. 11 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi ................................................................ 71

  Tabel IV. 12 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Jiwa Kewirausahaan Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Rendah............................................................... 73

  Tabel IV. 13 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan emosional Wirausaha yang Bermodal Besar........... 75

  Tabel IV. 14 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan emosional Wirausaha yang Bermodal Kecil ........... 75

  Tabel IV. 15 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan emosional Wirausaha yang Berpendidikan Tinggi .......................................................................................... 76

  Tabel IV. 16 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan emosional Wirausaha yang Berpendidikan Rendah......................................................................................... 77

  Tabel IV. 17 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan emosional Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Tinggi ................................................................ 79

  Tabel IV. 18 Kategorisasi dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan emosional Wirausaha yang Menerapkan Business Entity Rendah............................................................... 80

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II. 1 Paradigma Penelitian................................................................ 37

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Tabel Data Penelitian............................................................... 117 Lampiran 2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ........................................ 139 Lampiran 3. Pengujian Deskripsi Data......................................................... 160 Lampiran 4. Perhitungan PAP tipe II............................................................ 179 Lampiran 5. Pengujian Normalitas ............................................................... 187 Lampiran 6. Pengujian Analisis Regresi dengan memasukkan

  Variabel Dummy sebagai Variabel Moderator ........................ 189 Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian..................................................... 214

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk lima negara terbesar di dunia, dalam jumlah

  penduduk. Aset ini dapat dijadikan sebagai salah satu kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan global, jika dikembangkan secara efektif.

  Pengembangan sumber daya manusia Indonesia untuk menjadi pegawai atau karyawan tampaknya menghadapi keterbatasan kesempatan, walau bagi yang ahli atau terampil, tetap masih terbuka lebar. Wirausaha Indonesia bahkan diharapkan mampu memperluas kesempatan berkarya bagi orang lain, yaitu dengan membuka lapangan usaha sendiri.

  Dibandingkan tenaga lain, tenaga terdidik setingkat S1 pantas diperkirakan memiliki potensi yang lebih besar untuk berwirausaha. Mereka memiliki kemampuan penalaran yang telah berkembang. Mereka memiliki wawasan yang luas, tinggal perlu dikembangkan sikap dan keterampilannya, sehingga mereka memiliki kebiasaan-kebiasaan yang positif untuk berwirausaha. Namun, terkadang orang yang mempunyai daya nalar tinggi, dalam menjalankan kegiatan berwirausaha berpeluang mengalami kegagalan karena terlalu banyak pertimbangan dan terlalu perhitungan dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya akan menghambat usaha yang akan dijalankan. mengenyam pendidikan setingkat S1 tetapi mempunyai kemampuan berwirausaha untuk dapat sukses dalam usahanya. Usaha yang didirikan adalah usaha kecil. Usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak dua ratus juta atau penjualan tahuna n di bawah satu milyar.

  Bentuk usaha kecil adalah perusahaan perseorangan, dimana seorang pengusaha berperan sebagai pemilik sekaligus juga sebagai pengelola. Tingkat keberhasilan pengelolaan usaha dapat diukur dari tingkat efisiensi dan efektivitas suatu usaha. Keefektifan mengelola usaha tergantung pada ketekunan, kegigihan, keuletan dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Faktor- faktor yang mungkin mempengaruhi keefektifan pengusaha dalam mengelola usaha antara lain: permodalan, tingkat pendidikan, penerapan business entity, jiwa kewirausahaan, dan kecerdasan emosional.

  Jiwa kewirausahaan adalah pola tingkah laku yang dimiliki seseorang yang mempunyai naluri dalam berwirausaha, yang meliputi rasa percaya diri, inovatif, kreatif, mempunyai keinginan untuk berprestasi, memiliki sifat kepemimpinan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan. Jiwa kewirausahaan yang dimiliki seseorang diduga dapat mempengaruhi efektifitas dalam mengelola usaha. Semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang diduga semakin tinggi pula efektivitas mengelola usaha. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, mengendalikan dorongan hati, memantau perasaan sendiri dan orang lain serta membina hubungan baik dengan orang lain secara produktif untuk sehingga dapat dipelajari, dilatih, dan dikembangkan. Keberhasilan usaha memang sangat terkait langsung dengan kecerdasan emosi. Semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang diduga kemampuan mengelola usaha semakin efektif.

  Derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan, kecerdasan emosional dengan efektifitas mengelola usaha diduga kuat dipengaruhi oleh permodalan, tingkat pendidikan, dan penerapan business entity. Modal merupakan urat nadi bagi setiap jenis usaha yang diperlukan untuk memulai usaha. Dalam hal ini modal dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan, yaitu sesuatu yang dapat digunakan untuk memulai usaha dan mendapatkan hasilnya. Seorang wirausaha ya ng kreatif, inovatif, percaya diri dan berorientasi ke depan akan mampu menggunakan modal yang dimilikinya dengan baik sehingga dapat mengelola usahanya dengan efektif. Selain itu, seorang wirausaha yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi akan mampu mengelola modal yang dimilikinya dengan baik. Diduga semakin tinggi jumlah modal yang digunakan semakin tinggi pula derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan, kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha.

  Pendidikan merupakan perbuatan fundamental manusia, yang mengubah, menentukan dan membangun hidup manusia, perbuatan yang menyebabkan manusia menjadi manusia, menjadi pribadi dewasa susila, atau lebih dikenal dengan pemanusiaan manusia muda. Jiwa kewirausahaan dan dan masyarakat), pendidikan formal (sekolah) maupun melalui lembaga nonformal (lembaga pengembangan ketrampilan). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin ia dapat mengelola emosinya dengan baik dan semakin mampu pula ia mengembangkan jiwa kewirausahaan pada dirinya yang akhirnya berpengaruh pada kemampuan mengelola usaha. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan, kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha.

  Business entity mengandung makna bahwa ada pemisahan antara

  kepentingan pribadi pemilik dengan perusahaan, karenanya transaksi yang terjadi yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah transaksi milik perusahaan. Suatu usaha dianggap atas nama kepentingan sendiri (perusahaan) dan terpisah dari pemilik. Seorang wirausaha yang kreatif, inovatif, percaya diri dan berorientasi ke depan akan mampu memisahkan antara kekayaan pribadi dan perusahaan dengan baik, sehingga dapat mengelola usahanya dengan efektif. Selain itu, seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu memisahkan kekayaan pribadi dan perusahaan dengan baik. Diduga semakin tinggi penerapan business entity semakin tinggi pula derajat hubungan antara jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh dari modal, penerapan business entity dan kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha, dengan judul

  ”Pengaruh Permodalan, Tingkat Pendidikan dan Penerapan Business Entity terhadap hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dan Kecerdasan Emosional dengan Efektivitas Mengelola Usaha : Survei pada Counter HP di Kecamatan Depok”.

  B. Batasan Masalah

  Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas mengelola usaha diantaranya permodalan, pendidikan, kultur keluarga, etnis, penerapan bussines entity, jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional. Karena keterbatasan penulis maka penelitian ini memfokuskan pada hubungan jiwa kewirausahaan, kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha ditinjau dari permodalan, tingkat pendidikan, dan penerapan business entity.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha?

  2. Apakah ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha?

3. Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa

  4. Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha?

  5. Apakah ada pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha?

  6. Apakah ada pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

  2. Untuk mengetahui pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha.

  3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

  4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha.

  5. Untuk mengetahui pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

  6. Untuk mengetahui pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, antara lain :

  1. Bagi Wirausaha Sebagai bahan pertimbangan bagi wirausaha dalam mengelola usahanya secara efektif.

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan bacaan dan referensi di Perpustakaan.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini menambah pengetahuan tentang Kewirausahaan serta menjadi bekal jika ingin memasuki dunia usaha.

BAB II LANDASAN TEORETIK A. Tinjauan Teoretik

1. Efektivitas Mengelola Usaha

a. Pengertian Efektivitas

  Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai. Arti dari efektif yakni dapat membawa hasil atau berhasil guna. Menurut Anthony, Deardon dan Bedford (1987:201), efektivitas merupakan kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tujuan atau sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut. Menurut Tjitrosidojo (1980:12) adalah derajat keberhasilan suatu organisasi, sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat dinyatakan berhasil dalam usaha mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dari uraia n tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa efektivitas mengacu pada keberhasilan suatu unit usaha untuk mencapai tujuannya, tetapi untuk memerinci apa yang dimaksud dengan konsep efektivitas itu sendiri sangatlah sulit. b. Usaha Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:997) usaha berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Menurut Saparudin dan Iskandar (2004:1) usaha adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapat penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan.

  c. Pengelolaan Usaha Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:411) pengelolaan berasal dari kata kelola yang artinya mengusahakan, sedangkan pengelolaan sendiri artinya merupakan proses, cara dan perbuatan mengelola, dapat pula berarti proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Pengelolaan usaha terdiri dari dua aspek yaitu perencanaan usaha dan pengelolaan keuangan. 1). Perencanaan Usaha

  Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu: (1) sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan menajemen usaha, dan (2) sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

  Menurut Zimmerer yang dikutip oleh Suryana (2003:95), ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaaan usaha, yaitu: a). ringkasan pelaksanaan;

  b). profil usaha;

  c). strategi usaha;

  d). produk dan jasa;

  e). strategi pemasaran;

  f). analisis pesaing;

  g). ringkasan karyawan dan pemilik;

  h). rencana operasional; i). data finansial; j). proposal/usulan pinjaman; k). jadwal operasional.

  2). Pengelolaan Keuangan Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu: a). aspek sumber dana;

  b). aspek rencana dan penggunaan dana; c). aspek pengawasan atau pengendalian usaha.

  Menjadi pengusaha yang sukses tentunya dambaan semua orang yang menekuni dunia usaha. Mencapai sukses harus melaui rintangan yang tidak ringan. Banyak diantaranya yang putus asa setelah gagal berulang kali dalam menekuni bisnisnya. Menjadi pengusaha memang tidak bisa hanya bermodal nekat. Menurut seorang pengusaha harus memliki beberapa dasar yang kuat agar bisa menghadapi tantangan bisnisnya. Dasar-dasar tersebut antara lain: a). Semangat kerja. Mencintai apa yang dikerjakan sehingga membuatnya terus berkarya menghasilkan prestasi-prestasi baru tiada henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru belajar dari kegagalan.

  b). Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan wujud dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi, pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang diinginkan.

  c). Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan merupakan kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa terwujud.

d). Dedikasikan seluruh tenaga, waktu, dan pikiran untuk pekerjaan.

  Kadangkala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan tujuh hari seminggu agar impiannya terwujud.

  e). Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan demikian, ia bisa mengetahui kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Ia juga tidak mudah dibohongi bawahannya. f). Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Hidup anda tidak ditentukan oleh atasan melainkan oleh diri sendiri.

  g). Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan.

  Uang hanya ukuran keberhasilan. Bila sukses, uang akan datang dengan sendirinya.

  h). Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena tanpa mereka bisnis tidak akan berjalan. Karena itu, karyawan harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan. i). Memiliki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Moralitas ini menjadi penting karena berfungsi sebagai kendali diri agar tidak tejebak pada praktik bisnis yang menghalalkan segala cara. j). Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar dan mendengarkan masukan dari orang lain, tidak bergantung pada bakat alam. Berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi tepat baginya untuk terus mengasah pengetahuan di bidangnya. k). Rencana bisnis. Seorang pengusaha selalu memiliki rencana bisnis yang dikembangkan. Penyusunan rencana bisnis ini penting sebagai arahan dalam mencapai tujuan perusahaan. Ketika menyusun rencana bisnis biasanya seorang pengusaha melibatkan konsultan bisnis professional. l). Hasil terbaik. Pengusaha sukses selalu ingin mencapai prestasi terbaiknya. Prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti apapun. Jadi efektivitas mengelola usaha dikatakan baik jika suatu usaha berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan memperoleh apa yang dicita-citakan.

2. Jiwa Kewirausahaan

  Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda), dan berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan (karena itu suka akan tantangan) (Suryana, 2003:2). Menurutnya, ciri-ciri dan watak kewirausahaan, sebagai berikut:

a. Percaya diri (self-confidence).

  Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai

  Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan b. Berinisiatif.

  Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, inisiatif berarti usaha (tindakan) yang mula- mula, prakarsa. Jadi sifat berinisiatif ini harus selalu dimiliki oleh seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan.

  c. Memiliki motif berprestasi.

  Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.

  Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1) ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya; 2) selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan; 3) memiliki tanggung jawab personal yang tinggi; 4) berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan; 5) menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan.

  Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.

  e. Berani mengambil resiko.

  Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro dalam Suryana (2003:21) “seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik. Kemampuan mengambil resiko ditentukan oleh: 1) keyakinan pada diri sendiri; 2) kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan; 3) kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitas. Menurut Dusselman dalam Suryana (2003:16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:

  a. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru.

  b. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi ketidakpastian. c. Kemampuan manajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, meliputi: 1) usaha perencanaan; 2) usaha untuk mengkoordinir; 3) usaha untuk menjaga kelancaran usaha; 4) usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha.

d. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.

  Berdasarkan uraian di atas, pengertian jiwa kewirausahaan adalah pola tingkah laku yang dimiliki seseorang yang mempunyai naluri dalam berwirausaha, yang meliputi rasa percaya diri, inovatif, kreatif, mempunyai keinginan untuk berprestasi, memiliki sifat kepemimpinan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan.

3. Kecerdasan Emosional

a. Pengertian

  Emosi pada dasarnya adalah dorongan hati untuk bertindak secara seketika untuk mengatasi masalah yang berangsur-angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu-ke waktu. Kata emosi berasal dari bahasa Latin yang berarti movere yang diartikan bergerak/menggerakkan dan menjauh. Lebih lanjut dalam kamus bahasa Inggris Oxford mendefinisikan emosi sebagai suatu kegiatan, untuk bertindak. Menurut Harmoko ( http://www.binuscareer.com/ ), bentuk emosi yang muncul kerap dirasakan atas sikap yang ditampilkan atas dasar suasana perasaan saat itu. Beberapa contoh emosi yang sering kita rasakan menurut Daniel Goleman dalam Harmoko ( http://www.binuscareer.com/ ), emosi terbagi menjadi: amarah, seperti mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati.

  Kesedihan, seperti: pedih, sedih, asa, depresi berat. Rasa takut, seperti: cemas, takut, gugup, khawatir, waspada, tidak senang, tidak tenang, fobia, panik. Kenikmatan, seperti: bahagia, gembira, riang, puas, terhibur, bangga, takjub. Cinta, seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasih. Benci, seperti: tidak suka, malu, rasa salah, aib.

  Menurut Harmoko ( http://www.binuscareer.com/ ), selama ini banyak orang mengagung-agungkan kecerdasan intelektual atau yang dikenal dengan IQ sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Namun akhir-akhir ini, para ahli sepakat bahwa

  IQ bukanlah faktor utama yang menentukan keberhasilan hidup seseorang, faktor lain tersebut adalah kecerdasan emosional.

  Kemampuan kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk manajemen emosi agar seseorang bisa membangun hubungan dengan baik. Orang yang benar-benar mengoptimalkan EQ akan lebih jeli dalam melihat peluang, ia lebih cekatan dalam bertindak dan punya

  Emotional intelligence atau kecerdasan emosional, lebih

  dikenal dengan istilah EQ (Emotional Quotent). Beberapa definisi tentang kecerdasan emosi adalah sebagai berikut: (Harmoko,

  http://www.binuscareer.com/ )

  1) Cooper dan Sawaf Kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi,dan pengaruh yang manusiawi. 2) Goleman

  Emotional Intelligence atau kecerdasan emosional adalah

  kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih- lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa. 3). John Mayer

  Psikolog dari University of New Hampshire mendefinisikan kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri,