PERSEPSI SISWI KELAS XI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 TENTANG MANFAAT PELAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

  

PERSEPSI SISWI KELAS XI

SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008

TENTANG MANFAAT PELAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh:

DENASRI KURNIA SARI

  

NIM: 021114002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2008

HALAMAN MOTTO

  

Tuhan juga tidak pernah terlalu cepat,

Ia selalu tepat pada waktunya.

  

Kadang Tuhan tampak lambat,

Tetapi Ia tidak pernah terlambat.

  • Anonim-

    Nitere vi summa, si vis virtute nitere

    (“Hendaknya kamu berusaha sekuat tenaga jika kamu ingin

    cemerlang dalam keutamaan”)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Karyaku ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus Penolong dan Penuntun Jalan Hidupku

Bunda Maria yang menjadi Ibu Penolongku

Santa Klara Pelindungku

  

Ibuku tercinta Christina Sumarmi “Wonder Woman-ku”

Kakakku terkasih Yohanes Iwan Arry Shakti “Wolverin-ku”

Embah Kasmirah Sastrodihardjo ()

Florensius Sujiantoro “Someone special in my life”

  

ABSTRAK

PERSEPSI SISWI KELAS XI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2007/2008 TENTANG MANFAAT

PELAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

  

Denasri Kurnia Sari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswi kelas XI SMA

Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 tentang manfaat pelayanan

bimbingan klasikal.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey.

Populasi penelitian adalah semua siswi kelas XI SMA Santa Maria tahun ajaran

2007/2008. Jumlah populasi adalah 86 orang yang terdiri dari kelas XI IPS 1

(berjumlah 29 siswi), kelas XI IPS 2 (berjumlah 29 siswi), kelas XI IPA

(berjumlah 19 siswi), kelas XI Bahasa (berjumlah 9 siswi).

  Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti.

Kuesioner memuat 50 pernyataan. Data dianalisis dengan mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut: (1) memberikan skor jawaban pada masing-masing siswi;

(2) membuat tabulasi data penelitian; (3) menjumlahkan skor total dari masing-

masing subyek; (4) menghitung skor maksimal yang seharusnya didapat oleh

siswi; (5) membuat rentangan skor; (6) menggolongkan skor-skor yang diperoleh

setiap subyek ke dalam kategori manfaat pelayanan bimbingan klasikal.

  Hasil penelitian ini adalah: (1) ada 7 orang siswi (8%) yang mempunyai

persepsi bahwa pelayanan bimbingan klasikal sangat bermanfaat; (2) ada 73 orang

siswi (85%) yang mempunyai persepsi bahwa pelayanan bimbingan klasikal

bermanfaat; (3) ada 5 orang siswi (6%) yang mempunyai persepsi bahwa

pelayanan bimbingan klasikal kurang bermanfaat; (4) ada 1 orang siswi (1%) yang

mempunyai persepsi bahwa pelayanan bimbingan klasikal tidak bermanfaat. Hasil

ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswi mempunyai persepsi (berpendapat)

bahwa pelayanan bimbingan klasikal di SMA Santa Maria Yogyakarta tahun

ajaran 2007/2008 bermanfaat.

  

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF THE SECOND GRADE STUDENTS OF SMA

SANTA MARIA YOGYAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2007/2008 ON

THE BENEFITS OF CLASSICAL GUIDANCE SERVICE

  

Denasri Kurnia Sari

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  This research aimed to figure out the perception of the second grade

students of SMA Santa Maria Yogyakarta in academic year 2007/2008 on the

benefits of classical guidance service.

  This research is a descriptive research using survey method. The

population of the research was all second grade students of SMA Santa Maria in

academic year 2007/2008. The number of the population was 86 students. They

consisted of; 29 students of XI IPS 1, 29 students of XI IPS 2, 19 students of XI

  IPA, and 9 students of XI Bahasa.

  The instrument of the research was a questionnaire developed by the

researcher. The questionnaire had 50 items. The data were analyzed by following

steps: (1) scoring each student answer, (2) tabulating the research data, (3) adding

up the total score of each subject, (4) counting the maximum score that each

student might get, (5) developing the range of the score, (6) classifying the scores

of the research subject into categories of the benefits of classical guidance service.

  The results of the research were: (1) there were 7 students (8%) who

perceived that classical guidance service gave great benefits; (2) there were 73

students (85%) who perceived that classical guidance class gave benefits; (3) there

were 5 students (6%) who perceived that classical guidance class gave less

benefits; (4) there was 1 student (1%) who perceived that classical guidance class

gave no benefits at all. The result shows that most of the students perceived that

classical guidance service in SMA Santa Maria Yogyakarta in academic year

2007/2008 gave benefits.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas kasih, karunia dan rahmat yang berlimpah dari Tuhan Yesus

Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat,

dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa

syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas limpahan rahmat dan karunia-Nya.

  2. Drs. R.H. Dj. Sinurat, M.A selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dan perhatian membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.

  3. Fajar Santoadi, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang membantu dan mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini.

  4. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si selaku Kaprodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberi kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk bekal hidup.

  

6. Mas Moko yang telah melayani dan membantu selama menjalani pendidikan

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

7. Ibu C. Sri Setiti P., S.Pd selaku guru pembimbing kelas XI SMA Santa Maria

yang dengan penuh keramahan dan dukungan, rela meluangkan waktu untuk membantu peneliti.

  

8. Ibu B. Sri Subekti Handayani, S.Pd dan Ibu Th. Hertati Wahyuningsih, S.Pd

selaku guru pembimbing kelas X dan XII SMA Santa Maria yang telah mendukung dan menyemangati peneliti.

  

9. Siswi-siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008,

yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian.

  

10. Ibuku Christina Sumarmi yang selalu mendoakan dan mengerti kesulitanku

dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

11. Mas Iwan, kakakku tersayang, pahlawan keluargaku, yang telah bekerja keras

untuk membiayai kuliah peneliti: “Makasih ya Mas, da memanjakan aku.

  Karena rencanamu aku bersemangat menyelesaikan skripsi”.

  

12. Florensius Sujiantoro, yang telah memberikan cinta, pengorbanan, dukungan

doa dan kesabaran: “Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah….”

  

13. Simbah Kasmirah Sastrodihardjo (): “Mbah maturnuwun pengestune.

  Semoga Simbah hidup damai di Surga”.

  14. Mas Benny dan Mbak Awal, yang telah memberikan dukungan doa.

  

15. Antonius Hari Is Prastowo, yang telah membantu kesulitan peneliti. Kamu

selalu ada kalau aku membutuhkanmu.

  

16. Teman-teman seperjuanganku BK’02: Riris, Esti, Ina, Uning, Nadia, Yala,

Sherly, Princess, Paula, Sr. Noren, Sr. Vero, Sr. Frederika, Br. Edy, Fr. Paul, Anton, Ferdi, Yunar, Andre, Nana, Linda, Venny, Siska, Sisil, Nena, Eka, Eny, Petrus, Ida, Mega, Arya, Bangun, Br. Teguh, Ima, Ema yang telah memberikan kenangan tak terlupakan di kampus tercinta.

  17. Teman-teman koorku yang memberikan hiburan dan canda tawa.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Tetapi penulis tetap berharap semoga skripsi ini berguna bagi pembacanya.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................iii

HALAMAN MOTTO ...............................................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................vi

ABSTRAK ................................................................................................................vii

ABSTRACT ................................................................................................................viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .........................................................ix

KATA PENGANTAR ..............................................................................................x

DAFTAR ISI .............................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL .....................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................5

E. Definisi Operasional .....................................................................................6

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Persepsi ...........................................................................................8 B. Hakekat Bimbingan Klasikal ........................................................................12 C. Rumusan Tujuan Pelayanan Bimbingan Klasikal Kelas XI SMA Santa Maria Tahun Ajaran 2007/2008 yang Telah Diselenggarakan .........................................................................16 D. Persepsi Siswi Tentang Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal .................21

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian...............................................................................................23 B. Populasi Penelitian ........................................................................................24 C. Instrumen Penelitian .....................................................................................25 D. Pengumpulan Data ........................................................................................29 E. Teknik Analisis Data .....................................................................................30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persepsi Siswi Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Tentang Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal .....................................................................31 B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................32 BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN A. Ringkasan ......................................................................................................35 B. Kesimpulan ...................................................................................................37 C. Saran ..............................................................................................................37

  

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................39

LAMPIRAN ..............................................................................................................41

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rumusan Tujuan Pelayanan Bimbingan Klasikal Kelas XI SMA Santa Maria Tahun Ajaran

  2007/2008 yang Telah Diselenggarakan ..........................................16 Tabel 2 Rincian Populasi Penelitian Siswi Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ..................................................................24

  

Tabel 3 Klasifikasi Koefisien Korelasi ..........................................................28

Tabel 4 Pengelompokan Persepsi Siswi Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Tentang Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal .........................................................31

  

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1 Kisi-kisi Kuesioner Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal .............................................42

  2. Lampiran 2 Kuesioner Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal ...............................................................49

  3. Lampiran 3 Data Ujicoba Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal Siswi Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .............................................................................55

  4. Lampiran 4 Skor Item Ganjil Ujicoba Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal .................................................................................58

  5. Lampiran 5 Skor Item Genap Ujicoba Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal .................................................................................60

  

6. Lampiran 6 Perhitungan Ganjil Genap .....................................................62

  

7. Lampiran 7 Hasil Perhitungan Reliabilitas ...............................................63

  

8. Lampiran 8 Data Penelitian Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal Siswi

Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 .............................................................................64

  9. Lampiran 9 Kategori Persepsi Siswi Tentang Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal ...............................................................65

  10. Lampiran 10 Persentase Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal ...............................................................72

  

11. Lampiran 11 Surat Ijin Ujicoba/ Penelitian ……………………………….73

  

12. Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian ………………………………...74

BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan topik

  

penelitian. Berturut-turut diuraikan: latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

  Semua lembaga pendidikan sekolah berpedoman pada tujuan pendidikan nasional. Cita-cita nasional, seperti tercantum pada Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945, ialah melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk

mencapai cita-cita itu, dilaksanakan pembangunan nasional yang merupakan

rangkaian sejumlah program kegiatan di segala bidang yang berlangsung secara terus-menerus. Hakikat pembangunan nasional ialah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia.

  

Pembangunan di bidang pendidikan jelaslah merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional itu.

  Pendidikan sekolah adalah salah satu sarana bagi siswa untuk

mengembangkan dirinya, karena di sekolah terjadi kegiatan mendidik yang

dimaksudkan untuk mengembangkan aspek kognitif, nilai, sikap, dan tingkah

  

diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar dapat mencapai kedewasaannya

sehingga kelak dia mampu mandiri dan mencapai cita-citanya.

  Orientasi pendidikan bukanlah semata-mata pemberian materi

pelajaran yang sifatnya pengetahuan belaka atau pengalihan pengetahuan,

melainkan membantu siswa agar mau dan mampu mengembangkan potensi- potensinya dan belajar terus dalam arti yang seluas mungkin.

  Sekolah dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa,

perlu merancang berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat ditempuh

adalah pelayanan bimbingan dan konseling. Bidang bimbingan dan konseling

merupakan bagian yang terpadu dan tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan

pendidikan di sekolah. Pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan

untuk memungkinkan siswa lebih mengenal dan menerima diri sendiri serta

lingkungannya secara positif, mampu mengambil keputusan, mampu

mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif.

  Menurut Winkel (1997) tujuan pelayanan bimbingan dan konseling

adalah agar siswa mampu mengatur kehidupannya sendiri, memiliki

pandangan sendiri, dan tidak hanya sekedar mengikuti pendapat orang lain,

mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi dari

tindakannya. Tujuan bimbingan dan konseling ini sejalan dengan tujuan

pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 2 pasal 3, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

  Pelayanan bimbingan terdiri dari dua bentuk, yaitu bimbingan

individual dan bimbingan kelompok. Bimbingan individual biasanya

disalurkan melalui layanan konseling. Sedangkan dalam bimbingan kelompok,

siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Pada umumnya di sekolah

menengah, bimbingan kelompok terlaksana di kelas, antara lain dengan

memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh siswa di kelas

bersangkutan. Bimbingan kelompok yang demikian itu sering disebut

bimbingan klasikal.

  Pelayanan bimbingan terdiri dari empat bidang bimbingan, yaitu

bimbingan belajar/akademik, bimbingan karir, bimbingan pribadi dan

bimbingan sosial. Dengan terlaksananya bidang-bidang bimbingan tersebut

diharapkan siswa dapat terbantu dalam mengembangkan diri dan mengatasi

permasalahan yang dialami dalam masing-masing bidang tersebut.

  Hal-hal yang disampaikan melalui bimbingan klasikal antara lain

informasi/materi-materi yang dibutuhkan siswa, baik itu di bidang akademik,

karir, pribadi maupun sosial. Di dalam menerima bimbingan, siswa tidak

sekedar mendengarkan hal-hal yang disampaikan guru pembimbing, tetapi

sungguh-sungguh mengolahnya untuk kepentingannya sendiri.

  Menurut Winkel (1997) manfaat bimbingan klasikal di jenjang

pendidikan menengah bagi para siswa adalah: menjadi lebih sadar akan

  

secara pribadi dengan guru pembimbing; lebih rela menerima dirinya sendiri

setelah menyadari teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan

dan tantangan yang kerap kali sama; lebih berani mengemukakan

pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok dengan guru pembimbing;

diberi kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama dan dengan

demikian mendapat latihan untuk bekerjasama dalam suatu kelompok, yang

akan dibutuhkan selama hidupnya; lebih bersedia menerima suatu pandangan

atau pendapat bila dikemukakan oleh seorang teman, daripada bila pendapat

yang sama diketengahkan oleh guru pembimbing; tertolong untuk mengatasi

suatu masalah yang dirasa sulit untuk dibicarakan secara langsung dengan

guru pembimbing, misalnya karena merasa malu atau bersifat agak tertutup.

Manfaat bimbingan klasikal bagi siswa merupakan manfaat yang ingin dicapai

oleh guru pembimbing. Bagaimana dengan pandangan, tanggapan dan

pendapat siswa sendiri mengenai manfaat yang dirasakannya selama

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal di sekolah? Apakah manfaat yang

ingin dicapai oleh guru pembimbing sejalan dengan pandangan, tanggapan

dan pendapat siswa sendiri mengenai manfaat bimbingan klasikal yang dirasakannya? Pertanyaan tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui bagaimana

pandangan, tanggapan, dan pendapat siswa mengenai manfaat/perubahan

positif yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan

klasikal yang menyangkut bidang pribadi, sosial, karir dan belajar. Apabila maka guru pembimbing perlu meninjau kembali pelayanannya. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru pembimbing mengenai dampak dari pelayanan bimbingan klasikal di sekolah.

  B. Rumusan Masalah Bagaimana persepsi siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 tentang manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang mereka alami?

  C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 tentang manfaat pelayanan bimbingan klasikal.

  D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yaitu:

Guru pembimbing mendapat masukan tentang manfaat bimbingan klasikal

  1. yang ditangkap oleh siswi; guru pembimbing dapat melihat seberapa bermanfaat pelayanan bimbingan klasikal yang diberikannya kepada siswi.

  2. Peneliti semakin menyadari pentingnya pengungkapan persepsi siswi tentang manfaat bimbingan klasikal yang dirasakannya selama mengikuti pelayanan Bimbingan dan Konseling; pengalaman atau melakukan penelitian ini dapat menjadi bekal apabila kelak peneliti menjadi guru pembimbing.

  3. Para mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling semakin menyadari pentingnya pengungkapan persepsi siswi tentang manfaat bimbingan klasikal yang dialami siswi selama mengikuti pelayanan bimbingan klasikal. Selain itu penelitian ini dapat dijadikam sumber informasi dalam kegiatan perkuliahan dan bahan studi banding, khususnya

bagi mereka yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama.

E. Definisi Operasional

  1. Persepsi tentang manfaat pelayanan bimbingan klasikal adalah pandangan, pendapat atau keyakinan siswi tentang manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang dirasakan. Manfaat adalah perubahan positif yang terjadi pada diri siswi berupa 2.

perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan perilaku.

  3. Siswi kelas XI adalah siswi yang belajar di kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 yang merupakan responden penelitian ini. Pelayanan bimbingan klasikal adalah proses bantuan yang diberikan 4. kepada para siswi dalam suatu kelas, dengan mengasumsikan semua siswi dalam kelas yang bersangkutan mempunyai kebutuhan yang sama akan suatu topik bimbingan dengan tujuan agar dalam diri siswi yang dibimbing

  

yang tepat dalam hidupnya dan dapat menyesuaikan diri dengan baik

dengan lingkungannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian yang berkaitan dengan topik yang diteliti yaitu: (A) Hakekat persepsi, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi; (B) Hakekat bimbingan klasikal, bidang-bidang dan isi layanan bimbingan; (C) Persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan klasikal. A. Hakekat Persepsi

1. Hakekat persepsi

  Persepsi merupakan proses dalam diri individu yang meliputi penginderaan terhadap rangsang, sehingga individu mengerti rangsang yang diinderainya. Ada tiga komponen persepsi yaitu: (1) seleksi, (2) interpretasi dan (3) reaksi. Seleksi dilakukan terhadap rangsang yang masuk melalui penginderaan. Penafsiran dibuat dengan mengorganisasikan rangsang atau informasi sehingga mempunyai makna bagi individu.

  Tanggapan adalah bentuk tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari interpretasi (Walgito, 1994).

  Proses persepsi terjadi karena adanya rangsang dari luar diri individu. Rangsang itu diterima melalui alat indera kemudiaan ditafsirkan, sehingga mempunyai arti baginya. Adanya rangsang dari luar individu mengakibatkan suatu proses dalam diri individu, dan pada akhirnya individu akan memberikan tanggapan (Kartini Kartono, 1984).

  Persepsi didefinisikan juga sebagai pandangan, pengamatan atau tanggapan individu terhadap benda, kejadian, tingkah laku manusia, atau hal-hal yang ditemui sehari-hari (Mulyono, 1978). Persepsi bukan ditentukan oleh benda yang memberikan rangsang, melainkan oleh karakteristik yang memberikan tanggapan itu (Rahmat, 1986). Oleh karena itu, persepsi terhadap suatu objek berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya (Nasution, 1982).

  Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi

merupakan suatu proses dalam diri individu yang terjadi dengan langkah-

langkah tertentu. Mula-mula melalui indera individu menerima rangsang sebagai informasi. Informasi itu menimbulkan tanggapan dalam diri individu. Tanggapan individu dapat berbentuk pendapat dapat juga berbentuk tingkah laku. Persepsi bersifat subjektif; tanggapan individu yang satu dan yang lainnya terhadap objek yang sama dapat berbeda.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi

  Persepsi bersifat subjektif; ada perbedaan tanggapan terhadap objek yang sama oleh individu yang satu dengan yang lainnya. Persepsi individu terhadap dunia nyata merupakan olahan semua informasi yang diterima oleh indera-indera yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan pengalaman kita (Irwanto, 1994) Persepsi yang terjadi melalui proses penginderaan bersifat psikologis, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) perhatian yang

  

(4) pengalaman terdahulu. Masing-masing faktor tersebut dijelaskan

sebagai berikut: a. Perhatian yang selektif Perhatian merupakan persiapan dalam proses pembentukan persepsi. Perhatian mengindikasikan adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. Perhatian dan kesadaran berkolerasi positif dalam pembentukkan persepsi. Semakin besar perhatian individu, semakin besar kesadaran akan rangsang itu, dan semakin besar pula kemungkinan individu menanggapinya. Semakin kecil kesadarannya akan rangsang itu, semakin kecil pula kemungkinan individu menanggapinya (Harriman, 1958). Individu menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya setiap saat. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Individu memusatkan perhatiannya hanya pada rangsang tertentu saja. Dengan demikian objek atau gejala- gejala lain tidak tampil ke muka sebagai objek pengamatan (Irwanto, 1994).

  b. Ciri-ciri rangsang Perhatian individu terhadap rangsang ditentukan oleh-ciri-ciri yang dimiliki. Berdasarkan gerakan, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang bergerak daripada rangsang yang diam.

  Berdasarkan ukuran, individu lebih menaruh perhatian kepada individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang kuat daripada rangsang yang lemah. Berdasarkan kontrasitas, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang kontras dengan latar belakang daripada rangsang biasa (Irwanto, 1994).

  Nilai-nilai dan kebutuhan individu c.

  Perhatian individu terhadap rangsang turut ditentukan oleh sejauh mana rangsang itu bernilai bagi individu dan sesuai dengan kebutuhannya. Individu akan menaruh perhatian kepada rangsang yang bernilai baginya lebih daripada kepada rangsang yang kurang bernilai. Individu juga akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu perhatian individu terhadap rangsang bersifat subjektif, berbeda antar individu yang satu dengan lainnya (Irwanto, 1994).

  Pengalaman terdahulu d.

  Perhatian individu terhadap rangsang turut ditentukan oleh pengalaman yang berhubungan dengan rangsang yang dimiliki individu sebelumnya. Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana individu mempersepsi dunianya (Irwanto, 1994).

B. Hakekat Bimbingan Klasikal

  Pengertian bimbingan 1.

  Winkel (1997) mengartikan bimbingan sebagai proses membantu orang perorangan atau kelompok untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungannya. Proses menunjuk pada gejala, bahwa sesuatu berubah- ubah secara berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu. Bimbingan itu bukanlah suatu peristiwa yang terjadi sekali saja, melainkan mencakup sejumlah tahap yang secara berangkaian membawa tujuan yang ingin dicapai. Membantu berarti memberikan pertolongan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan serta kesulitan yang timbul dalam kehidupan manusia, serta dalam memenuhi kebutuhannya. Orang perorangan menunjuk pada individu-individu tertentu yang dibantu. Memahami diri berarti mengenal diri sendiri secara lebih mendalam dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai, serta menentukan nilai-nilai yang akan menjadi pegangan dalam hidupnya. Lingkungan hidup mencakup kehidupan, baik alam sekelilingnya maupun manusia-manusia lain yang berperanan dalam hidupnya.

  2. Bimbingan klasikal Bimbingan di lembaga pendidikan formal dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu bimbingan individual dan bimbingan klasikal. Pelayanan bimbingan di lembaga formal terlaksana dengan mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan, yang direncanakan dalam suatu program bimbingan.

  Tujuan pelayanan bimbingan secara klasikal adalah agar siswa

yang dibimbing secara sadar dan bebas mampu memilih dengan tepat dan

menyesuaikan diri secara memadai, sehingga terjadi perubahan positif

dalam diri siswa tersebut.

  Pelaksanaan bimbingan klasikal, siswa dan guru pembimbing akan

banyak menemukan manfaat. Siswa dapat berlatih untuk mengemukakan

pendapat, keinginan, dana menanggapi pendapat yang disampaikan orang

lain. Menurut Winkel (1997) manfaat bimbingan klasikal bagi siswa

adalah sebagai berikut:

Menjadi lebih sadar akan dan mengerti tantangan yang dihadapi,

a.

sehingga siswa dapat memutuskan untuk berkonsultasi secara pribadi

dengan guru pembimbing.

  

b. Lebih rela menerima keadaan dirinya dan mencoba lebih

mengembangkan potensinya.

  

c. Lebih berani tampil dengan mengemukakan pandangan atau

pendapatnya sendiri di dalam kelompok.

  

Memperoleh kesempatan untuk mendiskusikan berbagai persoalan dan

d.

bersama-sama mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan.

Lebih terbuka dan bersedia menerima masukan, pandangan dan

e.

pendapat yang diutarakan oleh teman sendiri daripada pandangan atau

pendapat guru pembimbing.

  

Menyelesaikan persoalan yang dihadapi tanpa harus bertemu secara

f.

  3. Bidang- bidang dan isi pelayanan bimbingan Prayitno dkk, (1997) membagi bidang bimbingan menjadi empat bidang, yaitu: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang bimbingan karir.

  Bidang Bimbingan Pribadi a.

  Pelayanan bimbingan pribadi di SMA bertujuan membantu siswa mengenal, menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

  Topik-topik bimbingan pribadi antara lain: 1) Pemantapan sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya.

  

3) Pemahaman tentang kelemahan diri dan upaya perbaikannya.

4) Pemantapan untuk mengambil keputusan, termasuk pemilihan program khusus.

  5) Pemahaman tentang nilai-nilai yang berlaku dalam pemecahan masalah pada situasi konflik.

  b. Bidang Bimbingan Sosial Pelayanan bimbingan dalam bidang sosial bertujuan membantu siswa dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan luas), yang dilandasi oleh kesadaran akan norma, tatakrama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku. Isi pokok bimbingan sosial antara lain: Pengembangan kemampuan menerima dan menyampaikan 1) pendapat secara kreatif dan produktif.

2) Pengembangan kemampuan berkomunikasi secara efektif.

  Pengembangan kemampuan bertingkah laku baik di rumah, di 3) sekolah dan di masyarakat sesuai dengan norma, tatakrama, dan kebiasaan yang berlaku.

  Pola pergaulan dengan teman sebaya yang sehat, dinamis dan 4) produktif. Pemahaman dan pengalaman disiplin sekolah. 5)

  c. Bidang Bimbingan Belajar Pelayanan bimbingan belajar bertujuan membantu siswa dalam

mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk dapat

menguasai serta mempersiapkan kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Topik bimbingan belajar antara lain: 1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar efektif, efisien.

  Pengembangan motivasi belajar. 2) 3) Disiplin belajar dan berlatih secara mandiri dan berkelompok.

4) Pemantapan penguasaan materi belajar di sekolah oleh siswa.

  Pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya 5)

6) Melihat kembali hubungan antara penggunaan waktu belajar dengan keberhasilan belajar.

  d. Bidang Bimbingan Karir Pelayanan bimbingan dalam bidang karir bertujuan membantu siswa dalam mengembangkan perencanaan masa depan karirnya, sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Isi pokok bimbingan karir antara lain: 1) Pemahaman mengenai bakat dan kecenderungan pilihan jabatan yang akan dikembangkan. 2) Orientasi dan informasi jenis-jenis karir, khususnya karir yang akan dikembangkan.

  3) Orientasi dan informasi pendidikan tinggi sesuai dengan kecenderungan bidang karier yang akan dikembangkan.

  

C. Rumusan Tujuan Pelayanan Bimbingan Klasikal Kelas XI SMA

Santa Maria Tahun Ajaran 2007/2008 yang Telah Diselenggarakan (Tabel 1) No. Rumusan Tujuan Rumusan Tujuan Materi Umum Khusus

1. Siswa memprioritaskan Nilai-nilai

  • Siswa semakin dan memperjuangkan Kehidupan memahami pengertian hal yang diinginkan, nilai-nilai kehidupan.

  yang berharga dalam

  • Siswa lebih menyadari hidup.

  nilai-nilai yang harus diperjuangkan dalam

hidupnya.

  • Siswa lebih mampu menerapkan nilai-nilai hidup yang harus

  No. Rumusan Tujuan Rumusan Tujuan Materi Umum Khusus sehingga perilaku sehari-hari semakin sejalan dengan nilai- nilai hidupnya.

  

2. Siswa memanfaatkan • Siswa menjadi lebih Pemahaman Diri

memahami sifat-sifat dan puas dengan pribadinya. kenyataan diri sendiri.

  • Siswa memahami bakat, potensi dan kemampuan dirinya.
  • Siswa menjadi lebih menyadari kelebihan/kebaikan

    dirinya.

  • Siswa menjadi lebih menyadari kekurangan dirinya.
  • • Siswa lebih

    menyadari dan memahami kegiatan- kegiatan yang menarik minat siswa.
  • • Siswa lebih

    menyadari dan memahami perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri, sehubungan dengan pertumbuhan badannya.
  • Siswa lebih mampu merawat/ menjaga diri, seiring dengan adanya perubahan- perubahan yang terjadi dalam diri siswa sehubungan dengan pertumbuhan badannya.
  • Siswa lebih mampu menyalurkan bakat, potensi dan kemampuan diri dalam kegiatan di masyarakat.

3. Siswa menjalankan • Siswa menjadi lebih Tugas-tugas

  No. Rumusan Tujuan Rumusan Tujuan Materi Umum Khusus perkembangannya sebagai remaja.

  • Siswa menjadi lebih sadar dan mampu melaksanakan/ menjalankan tugas- tugas perkembangan dalam kehidupan sehari-hari.

  

4. Siswa memiliki rasa Kepercayaan Diri

  • • Siswa lebih

    percaya diri dalam memahami hal-hal bergaul.

  yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

  • Siswa menjadi lebih sadar tentang hal-hal

    yang dapat

    merendahkan kepercayaan dirinya.
  • Siswa menjadi lebih percaya diri dalam bergaul dengan orang lain.

  5. Siswa menyadari Komunikasi

  • • Siswa lebih

    pentingnya komunikasi. secara Efektif

    memahami arti komunikasi.
  • Siswa menjadi lebih menyadari dan memahami pentingnya komunikasi.
  • Siswa menjadi lebih mampu untuk berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

  

6. Siswa menjalin Hubungan dengan

  • Siswa mampu

    hubungan baik dengan Teman Sebaya

    membina hubungan teman sebaya.

  dengan teman sebaya.

  • Siswa mengetahui cara-cara bergaul yang baik.
  • Siswa mampu

  No. Rumusan Tujuan Rumusan Tujuan Materi Umum Khusus dalam bergaul dengan teman sebaya.

  • • Siswa mampu

    meningkatkan keakraban dengan teman sebaya.

  7. Siswa mampu Kerjasama

  • Siswa sadar dan bekerjasama dengan paham tentang orang lain.

  pentingnya kerjasama.

  • • Siswa mampu

    berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
  • • Siswa mampu

    menolong teman yang mengungkapkan keluhan masalahnya.

  

8. Siswa mampu belajar Cara Belajar yang

  • Siswa mengetahui secara efisien dan Baik dan cara belajar yang tepat efektif dan sesuai dengan Menyusun Jadwal Belajar.

  kemampuan yang

dimiliki.

  • Siswa sadar akan cara- cara belajar yang kurang baik.
  • • Siswa mampu

    memperbaiki cara belajar yang kurang baik dengan cara menyusun jadwal

    belajar.

  • • Siswa mampu

    menyusun jadwal belajar dan berdisiplin menepati jadwal belajar dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi

    ujian/ tes.

  

9. Siswa mampu Mengenal Bidang

  • Siswa semakin paham merencanakan karir Karir/Pekerjaan akan bidang-bidang karir/ pekerjaan.
  • Siswa paham akan

  No. Rumusan Tujuan Rumusan Tujuan Materi Umum Khusus dipersiapkan/ dipelajari agar dapat memasuki bidang pekerjaan yang diminati/ diinginkan.

  • Siswa mengetahui pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan

    minat.

  • Siswa mampu merencanakan bidang karir/ pekerjaan sesuai dengan minat dan kemampuan diri setelah lulus SMA.

10. Siswa mampu Merencanakan

  • Siswa sadar akan

    merencanakan studi Masa Depan

    pentingnya merencanakan masa

    depan.

  • Siswa mengetahui berbagai macam bentuk-bentuk perguruan tinggi.
  • Siswa mengetahui berbagai macam program studi di perguruan tinggi.
  • Siswa mampu merencanakan pendidikan lanjutan yang akan dipilih setelah lulus SMA (Akademi, Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Program Diploma).
  • Siswa mampu memilih program studi di perguruan tinggi sesuai dengan bakat dan minat.

D. Persepsi Siswa Tentang Manfaat Pelayanan Bimbingan Klasikal

  Pendapat siswa yang satu dapat saja berbeda dengan pendapat siswa yang lainnya. Pendapat siswa akan berpengaruh pada perilakunya.

  Siswa yang satu dengan yang lainnya mempunyai pandangan yang berbeda tentang pelayanan bimbingan klasikal. Ada siswa yang boleh jadi sangat merasakan manfaat pelayanan bimbingan klasikal. Ada pula siswa yang boleh jadi kurang/tidak merasakannya. Pandangan-pandangan tersebut merupakan pengalaman siswa sendiri terhadap pelayanan bimbingan klasikal di sekolahnya.

  Setidaknya ada lima hal yang perlu dicapai siswa dalam proses pelayanan bimbingan klasikal di sekolah yaitu (Winkel, 1991): Pertama, siswa mengenal diri sendiri dan lingkungannya. Siswa mengenal segala kelemahan dan kelebihan diri sendiri dan mengenal lingkungan tempat siswa berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, lingkungan masyarakat dan sebagainya.

  Kedua, siswa menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis. Siswa menerima segala kekurangan dan kelebihannya apa adanya.

  Ketiga, siswa berani mengambil keputusan sendiri mengenai berbagai hal. Siswa berani menentukan dan memutuskan sendiri sesuatu yang akan mereka lakukan sesuai dengan keadaannya sendiri dan lingkungan tempat mereka berada.