PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA SAMA BELAJAR ANTAR SISWA DI KELAS X SMA SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA SAMA BELAJAR

ANTAR SISWA KELAS X SMA SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE TA. 2012/2013

SKRIPSI

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :

IKA VIOLETTA BR TARIGAN

NIM : 108321036

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kemampuan Kerja Sama Belajar Antar Siswa Di Kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe T.A 2011/2012”, dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing Dra.Nurmaniah,M.Pd dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dikesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.S selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS sebagai Pembantu Dekan 1.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nurajani,M.Pd sebagai Serketaris Jurusan


(6)

4. Ibu Dra. Nurmaniah M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nuraini MS, selaku Pembimbing Akademik yang banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semsester satu. Terima kasih atas segala pengorbanan ibu.

6. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd, ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd Kons, dan ibu Dra. Zulhaini S selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

8. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

9. Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe dan seluruh Bapak dan ibu guru yang mengajar di sekolah tersebut, terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian dan melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di sekolah tersebut.

10.Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Pak Tigan Ralis Tarigan dan Mak Iting Sumarni Martha Br Ginting terima kasih atas doa,


(7)

kasih sayang, dukungan, motivasi dan materi yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

11.Kepada saudara-saudariku tercinta, Keluarga besar girsang Rosina Tarigan. SKp, MKep, Sp.KMB, WOC(ET)N/ Pilemon Barus, Bernardus Tarigan/ Sry Wati Br Ginting, Drususila Sophiae, Amd Keb/Purnama Sembiring, Sr.M.Odilia, FCH, Anggytha Novyeni dan Oddy Adventa yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

12.Buat teman-teman ku, Evariani Purba, Debby Marbun, Dewi Agustina, Pungka Retta Simanjuntak, MF.Nainggolan yang selalu mendampingi dan membantu penulis baik suka duka dan teman-teman Kos Yellow Eva Rianti/pagit, Soly Novalya, dan semua yang tinggal dikosan yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.

13. Tak lupa ucapan terima kasih kepada siswa/I SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe yang telah membantu penulis dalam penelitian 14.Seluruh Teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan/BK 2008 terkhusus BK Ekstensi A, dan Teman-teman seperjuangan pada masa PPLT 2011 di SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe terimakasih atas doa dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Yang Maha Kuasa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis


(8)

menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, 30 Mei 2013

Ika Violetta Br Tarigan

NIM.108321036


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Masalah ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Layanan Bimbingan Kelompok ... 9

1.1Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 9

1.2Faktor yang mendasar Penyelenggaraan Bimbingan Kelompok 12 1.3Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 13

1.4Model Kelompok dalam Layanan Bimbingan Kelompok ... 14

1.5Komponen Layanan Bimbingan Kelompok ... 15

1.6Tekhnik-tekhnik Layanan Bimbingan Kelompok ... 20


(10)

2. Kerja Sama Belajar ... 29

2.1Pengertian Kerja Sama ... 29

2.2Motivasi Untuk Kerja Sama ... 33

2.3 Manfaat Kerja Sama Belajar ….…. ... 37

2.4Strategi dan Prsedur Kerja Sama….…. ... 38

2.5Cara Membangun Kerja Sama ... 41

B. Kerangka Konseptual ... 42

C. Hipotesis Tindakan ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A. Jenis Penelitian ... 45

B. Desain Penelitian ... 45

C. Populasi dan Sampel ... 45

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 46

E. Prosedur Penelitian ... 47

F. Teknik Pengumpul Data ... 48

G. Teknik Analisis Data ... 51

H. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 53

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 54

C. Analisis Data Penelitian... 55

D. Pengujian Hipotesis ... 64


(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. (3.1) Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 49

Tabel 2. (3.2) Kisi-kisi Angket Kerja Sama Belajar Antar Siswa ... 49

Tabel 3. (4.1) Pre-test Motivasi Untuk Kerja sama ... 57

Tabel 4. (4.2) Pre-test Hubungan Kerja Sama Antar Siswa Sekelas ... 58

Tabel 5. (4.3) Pre-test Cara Membangun Kerja Sama... 59

Tabel 6. (4.4) Post-test Motivasi Untuk Kerja Sama ... 60

Tabel 7 (4.5) Post-test Hubungan Kerja Sama Antarr Siswa Sekelas ... 61

Tabel 8 (4.6) Post-test Cara Membangun Kerja Sama ... 62


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Uji Coba Penelitian Kerja Sama Belajar Antar Siswa .... 71 Lampiran 2. Foto Sekolah Tempat Penelitian ... 77 Lampiran 3.Rencana Pelaksanaan Layanan ... 79 Lampiran4. Data Uji Coba Angket Kerja Sama Belajar Antar Siswa ... 119 Lampiran 5. Uji Perhitungan Validitas Angket Kerja Sama Belajar

Antar Siswa ... 121 Lampiran 6.Uji Perhitungan Reliabilitas Angket Kerja Sama

Belajar Antar Siswa ... 124 Lampiran 7 Sebaran Data Pre-test Angket Kemampuan Kerjasama Belajar ... Antar Siswa ... 127 Lampiran 8 Sebaran Data Post-test Angket Kemampuan Kerjasama Belajar Antar Siswa ... 129


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Undang-undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal I ayat (1) menyebutkan bahwa: Pendidikan 71adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, dan keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Tujuan pendidikan secara umum menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuanya secara optimal, sehingga anak didik dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat.

Belajar di sekolah merupakan bentuk pendidikan. Dalam proses belajar yang dilakukan di sekolah juga dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, dalam belajar banyak hal yang mendukung untuk memaksimalkan hasil belajar tersebut, salah satunya adalah melakukan kerja sama antar teman. Kerja sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Dedi Supriadi (dalam kusnadi 2003: 25) menyatakan “bahwa kerja sama belajar adalah suatu aktifitas atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang dalam belajar atau diskusi yang mempunyai tujuan dalam pengetahuan, pemahaman dan perubahan”.


(15)

Kerja sama anak dalam kelas merupakan proses belajar dua arah. Anak yang belajar dan mengajari sama-sama belajar untuk memahami sesuatu. Seorang guru mengatakan bahwa kerja sama dalam kelas akan menumbuhkan rasa solidaritas di antara teman, anak juga menjadi peduli terhadap sesama teman dalam kerja sama belajar atau kelas. Diharapkan dengan adanya kerja sama dalam kelas ini anak-anak menjadi peka terhadap kebutuhan lingkunganya, karena dengan adanya kerja sama maka akan memudahkan siswa untuk lebih mengerti pelajaran dan kerja sama dapat menjadi dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu lainya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan atau cara mengatasi agar kerja sama belajar antar siswa lebih baik.

Berbagai cara guru melakukan atau memberikan materi pelajaran kepada siswa, salah satunya adalah dengan mengadakan diskusi kelompok. Dengan adanya diskusi kelompok setelah pemberian materi siswa dapat lebih memahami dan lebih mengerti. Diskusi kelompok ini dapat membantu mengembangkan cara belajar dan sikap sosial siswa. Pada saat diskusi berlangsung, maka siswa dapat bertukar pikiran dengan atau dari teman kelompoknya atau mendapat ilmu baru, dengan demikian nilai yang diperoleh siswa menjadi lebih maksimal. Sikap sosial yang di dapatkan oleh siswa dalam diskusi kelompok semakin berani untuk mengemukakan pendapat, hubungan antara teman semakin dekat/ akrab, dan dapat berbaur dengan teman sekelas, sehingga tidak terjadi pertemanan yang bersifat kelompok-kelompok/genk. Hal ini merupakan menjadi salah satu untuk meningkatkan kerja sama belajar antar siswa. Namun saat ini, masih banyak siswa di sekolah memiliki cara kerja sama belajar yang rendah , karena masih banyak


(16)

siswa lebih mementingkan pendapat sendiri, merasa diri sendiri lebih benar dan rasa takut tersaingi jika berbagi pengetahuan dengan teman lainya.

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan selama Program Praktek Lapangan Terpadu (PPLT) di sekolah dan hasil dari wawancara guru Bk dan guru bidang study, peneliti masih menemukan banyaknya siswa yang kurang mampu untuk berintraksi antar teman, sulit untuk berbaur ketika ada kegiatan kerja kelompok di dalam kelas, sulit untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah dan kelas, adanya siswa tidak dapat menerima atau mementingkan pendapat sendiri, adanya siswa yang berperasaan bahwa dalam belajar kelompok tidak perlu semua bekerja, kurang berani mengemukakan pendapat dan kekompakan dalam kegiatan sekolah baik belajar dan kegiatan ekstrakulikuler masih kurang. Hal ini mengakibatkan siswa tersebut kurang melakukan interaksi dengan teman sebaya atau teman sekelasnya, maka dalam proses belajar mengajar ketika memiliki tugas yang dikerjakan secara kelompok siswa tersebut mengalami kesulitan untuk bekerja sama dengan teman kelompoknya atau teman sekelasnya.

Sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan bagi siswa untuk dapat mengembangkan diri melalui layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling memiliki 19 pola yang terdiri dari empat bidang bimbingan, enam layanan pendukung, dan Sembilan layanan bimbingan yang semuanya merupakan kegiatan bantuan dan tuntutan yang diberikan kepada individu umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya.

Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis layanan yang di anggap tepat untuk memberikan pemahaman pada siswa untuk mengembangkan


(17)

kepribadianya. Layanan bimbingan kelompok merupakan proses pemberian informasi dan bantuan kepada sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu. Layanan yang diberikan dalam suasana kelompok, selain itu juga bisa dijadikan media penyampaian informasi sekaligus juga bisa membantu siswa menyusun rencana dalam membuat keputusan yang tepat, sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi siswa yang nantinya akan menumbuhkan kepribadianya. Selain itu apabila dinamika kelompok dapat terwujud dengan baik, maka anggota kelompok saling menolong, menerima dan berempati dengan tulus.

Bimbingan kelompok merupakan lingkungan yang kondusif yang dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk menambah penerimaan diri dan orang lain, memberikan ide, perasaan, dukungan bantuan alternatif (pemecahan masalah) dan mengambil keputusan yang tepat, dan dapat berlatih tentang prilaku baru serta dapat bertanggung jawab atas pilihan yang di tentukan sendiri. Suasana ini dapat menumbuhkan perasaan, berarti bagi anggota yang selanjutnya juga dapat menambah kepribadian yang positif. Asumsi yang di pakai dalam penelitian ini adalah bahwa dalam layanan bimbingan kelompok akan terjadi proses interaksi dalam individu.

Dalam pemberian layanan bimbingan kelompok dapat menggunakan salah satu bidang bimbingan yaitu antara pribadi, belajar, sosial dan karir. Untuk meningkatkan kerja sama belajar melalui pemberian layanan bimbingan kelompok, bilamana telah diketahui bahwa kerja sama belajar dilakukan oleh beberapa orang/ antarkelompok manusia maka dalam hal ini selain untuk


(18)

meningkatkan kerja sama belajar antar siswa dapat juga untuk membangun sikap sosial pada antar pribadi siswa. Sikap social juga sangat penting dalam kerja sama belajar, karena tanpa bantuan orang lain kita tidak akan dapat untuk bekerja sama dengan baik. Maka dengan pemberian dan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini akan membantu peningkatan kerja sama belajar dan sikap bersosial pada siswa.

Diharapkan bimbingan kelompok dijadikan wahana pemahaman nilai-nilai positif bagi siswa, khususnya sikap kepribadiaan yang di bentuk tidak hanya dengan pendekatan personal, namun dengan pendekatan kelompok seperti bimbingan kelompok yang akan lebih optimal, kerena para siswa tidak akan merasa terhakimi oleh keadaan sendiri. Mereka juga akan merasa mendapat pembinaan dan informasi untuk pengembangan kepribadianya, apalagi masalah dalam kerja sama belajar antar siswa merupakan prilaku siswa yang menyimpang dan banyak dialami oleh siswa remaja pada umumnya, sehingga untuk mengifisienkan waktu bimbingan kelompok dimungkinkan lebih efektif dibandingkan layanan konseling individual.

Oleh karena itu, untuk membantu siswa untuk meningkatkan kerja sama belajar antar siswa di dalam menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang siswa, maka peneliti mencoba menyusun program eksperimen melalui layanan bimbingan kelompok dengan judul “ Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kemampuan Kerja Sama Belajar Antar Siswa Di Kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013”.


(19)

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah seperti yang diuraikan diatas, maka beberapa masalah yang di identifikasi yaitu sebagai berikut: 1) adanya siswa tidak dapat menerima pendapat orang lain atau masih mementingkan pendapat sendiri. 2) kurang mampu untuk berinteraksi antar teman pada saat belajar bersama. 3) adanya siswa yang berperasaan bahwa dalam belajar kelompok tidak perlu semua anggota bekerja. 4) kekompakan antar siswa masih rendah. 5) sulit untuk berbaur ketika kegiatan kerja kelompok diadakan di kelas. 6) masih ada siswa yang tidak mau mengemukakan pendapat pada saat belajar bersama dengan teman. 7) pelaksanaan layanan bimbingan kelompok masih kurang maksimal.

C.

Batasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang hendak diulas dalam penelitian ini serta untuk menghendaki timbulnya penafsiran yang berbeda-beda maka perlu adanya pembatasan permasalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian pada “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Kemampuan Kerja Sama Belajar antar siswa di Kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe TA. 2012/2013”.


(20)

D.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Berpengaruh Terhadap Peningkatan Kemampuan Kerja sama Belajar antar siswa kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013?”.

E.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan kerja sama belajar antar siswa kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013.

F.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermafaat bagi berbagai pihak antara lain:

a. Manfaat Praktis

1. Bagi sekolah dapat dijadikan model untuk memberikan bimbingan pada siswa yang memiliki masalah yang sama.

2. Bagi guru pembimbing sekolah dapat melakukan layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi masalah siswa di sekolah.

3. Bagi siswa yang sebelumnya memiliki masalah dalam kerja sama belajar. Setelah memdapat bimbingan melalui layanan bimbingan kelompok ini menjadi lebih berkurang masalahnya khususnya dalam kerja sama belajar. 4. Bagi calon konselor untuk dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan


(21)

b. Manfaat Konseptual

Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang kerja sama belajar antarsiswa.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kerjasama belajar antar siswa di kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan rumus persentase, diperoleh skor rata-rata persentase kemampuan kerjasama belajar antar siswa pada saat pre-test = 41,07% sedangkan setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok (post-test) diperoleh skor rata-rata kemampuan kerjasama belajar antar siswa = 66,15. Sehingga hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Pelaksanaan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kerjasama belajar antar siswa di kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013, dapat diterima.

B. Saran-Saran

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan kemampuan kerjasama belajar antar siswa antara lain melalui kegiatan bimbingan kelompok.

2. Diharapkan siswa meningkatkan kemampuan kerjasama belajar antar siswa dengan cara antara lain memiliki tujuan bersama dengan jelas, meningkatkan


(23)

semangat berkelompok, menumbuhkan rasa percaya diri, adanya keterbukaan, saling menghormati dan menghargai dan lain sebagainya di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan kerjasama belajar antar siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontiniu tetap dilaksanakan.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal. 2012. Tips Membangun Organisasi Sekolah. Yogjakarta: DIVA Fress

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Paska Sarjana UNIMED.

Elaine B Johnson,. (2007) Contextual Teaching and Learning: what it is and why

it’s here to stay. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Penerjemah: Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Learning Center.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2008

Kusnadi. H. 2003. Masalah, Kerja sama, Konflik dan Kinerja. Malang : Taroda. Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. UNNES PRESS.

Maginn, Michael. 2011. (Online). (Dalam ht t p:/ / t ips kerjasamasekolah.com).

Diakses pada 15 Desember 2012.

Mohammad, Jafar, Hafsah. 2000. Kemitraan Usaha dan Strtegi. Pustakan Sinar: Harapan Jakarta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok Dasar dan Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia.

2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta.Rineka Cipta.

Romlah. T. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. (http:amranwodakai.

Blogspot.com) di akses pada 12 Desember 2012.

Sitorus, M. 2005. Berkenalan dengan Sosiologi. Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(25)

Sidijono, Anas. 2003. Penganyar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Thaler, K.Linda dan Koval Robin. 2007. Cara Menaklukkan Dunia Bisnis Dengan

Baik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Winkel.W.S dan Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Intitusi


(1)

D.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Berpengaruh Terhadap Peningkatan Kemampuan Kerja sama Belajar antar siswa kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013?”.

E.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan kerja sama belajar antar siswa kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013.

F.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermafaat bagi berbagai pihak antara lain: a. Manfaat Praktis

1. Bagi sekolah dapat dijadikan model untuk memberikan bimbingan pada siswa yang memiliki masalah yang sama.

2. Bagi guru pembimbing sekolah dapat melakukan layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi masalah siswa di sekolah.

3. Bagi siswa yang sebelumnya memiliki masalah dalam kerja sama belajar. Setelah memdapat bimbingan melalui layanan bimbingan kelompok ini menjadi lebih berkurang masalahnya khususnya dalam kerja sama belajar. 4. Bagi calon konselor untuk dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan


(2)

b. Manfaat Konseptual

Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang kerja sama belajar antarsiswa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kerjasama belajar antar siswa di kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan rumus persentase, diperoleh skor rata-rata persentase kemampuan kerjasama belajar antar siswa pada saat pre-test = 41,07% sedangkan setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok (post-test) diperoleh skor rata-rata kemampuan kerjasama belajar antar siswa = 66,15. Sehingga hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Pelaksanaan bimbingan kelompok berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kerjasama belajar antar siswa di kelas X SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe Tahun Ajaran 2012/2013, dapat diterima.

B. Saran-Saran

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan kemampuan kerjasama belajar antar siswa antara lain melalui kegiatan bimbingan kelompok.

2. Diharapkan siswa meningkatkan kemampuan kerjasama belajar antar siswa dengan cara antara lain memiliki tujuan bersama dengan jelas, meningkatkan


(4)

semangat berkelompok, menumbuhkan rasa percaya diri, adanya keterbukaan, saling menghormati dan menghargai dan lain sebagainya di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan kerjasama belajar antar siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok secara kontiniu tetap dilaksanakan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal. 2012. Tips Membangun Organisasi Sekolah. Yogjakarta: DIVA Fress

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Paska Sarjana UNIMED.

Elaine B Johnson,. (2007) Contextual Teaching and Learning: what it is and why

it’s here to stay. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan

Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Penerjemah: Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Learning Center.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2008

Kusnadi. H. 2003. Masalah, Kerja sama, Konflik dan Kinerja. Malang : Taroda. Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. UNNES PRESS.

Maginn, Michael. 2011. (Online). (Dalam ht t p:/ / t ips kerjasamasekolah.com).

Diakses pada 15 Desember 2012.

Mohammad, Jafar, Hafsah. 2000. Kemitraan Usaha dan Strtegi. Pustakan Sinar: Harapan Jakarta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok Dasar dan Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia.

2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta.Rineka Cipta.

Romlah. T. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. (http:amranwodakai.

Blogspot.com) di akses pada 12 Desember 2012.

Sitorus, M. 2005. Berkenalan dengan Sosiologi. Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(6)

Sidijono, Anas. 2003. Penganyar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Thaler, K.Linda dan Koval Robin. 2007. Cara Menaklukkan Dunia Bisnis Dengan

Baik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Winkel.W.S dan Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Intitusi


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X MAN KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 71

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 79

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8