PENINGKATAN PEMAHAMAN PERKALIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PESERTA DIDIK KELAS III SEMESTER I SD N 1 BANYURIPAN BAYAT KLATEN TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERKALIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PESERTA

  

DIDIK KELAS III SEMESTER I SD N 1 BANYURIPAN

BAYAT KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Nama : Chitra Novellia

  

Nim : 071134086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERKALIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PESERTA

  

DIDIK KELAS III SEMESTER I SD N 1 BANYURIPAN

BAYAT KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Nama : Chitra Novellia

  

Nim : 071134086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Skripsi ini saya persembahkan kepada Yesus Kristus. Dia menggenapi rancangan

damai sejahtera dengan memberikan hari depan yang penuh harapan sehingga

saya mampu menyelesaikan skripsi, disaat cobaan demi cobaan menerpa diri saya

saat mengerjakan skripsi ini Dia menopang dan menguatkanku. Terima kasih

Yesus.

Skripsi ini juga saya persembahkan kepada kedua orangtua (Bapak Kardono,

dan Ibu Martini) dan keluarga besar Ponco dan Harjo tercinta, tanpa doa, kasih

sayang, dan usaha mereka untuk mencukupi kebutuhan, saya tidak mampu

menyelesaikan skripsi ini. Berkati mereka Yesus!

Lukas Prasetya Nugroho, terima kasih telah memberikan motivasi dan mewarnai

hidup saya dengan cintamu, yang tidak henti-hentinya memberi nasihat untuk

hidup saya, tanpa dia skripsi ini juga tidak akan selesai. Karena dia adalah

semangat hidupku dan saya selalu mencintainya. Berkati Lukas Yesus!

Keluarga besar dosen PGSD, terimakasih atas segala bimbingannya selama masa

perkuliahan dan selama masa skripsi. Drs. T. Wakiman , M.Pd, terima kasih atas

semua masukan dan kesabarannya selama membimbing skripsi.

Dameria, Ari Trisnawati, dan Anastasia Yulinda, terima kasih telah membantu,

memotivasi, dan memberi semangat di saat senang dan susah. Tanpa dorongan

kalian skripsi ini tidak akan selesai. Yesus memberkati kalian! Untuk Gupolo,

Pongki, Letten, Dewi Wonosari terima kasih atas keceriaan yang kalian beri,

hehehehe. Tonny, Fandi, Tata, dan Adi Dharma terima kasih membuat saya lebih

semangat untuk berangkat ke kampus keep nananana.

Kelurga besar SDN 1 Banyuripan, Bayat, Klaten. Kepada Bp. Kepala

Sekolah, Supardi, S.Pd.SD, semua bapak-ibu guru dari Kelas I-VI, dan

karyawan, terima kasih yang tak terhingga karena sudah diijinkan untuk

melakukan penelitian dan terima kasih atas pengertiannya. Tetap kompak!

  Kini, saya berjanji untuk menjadi guru yang bermutu karena tanpa orang lain

saya tidak mampu untuk menghargai hidup saya dengan melihat usaha orang-

orang disekitar saya.

  MOTTO Kekuatan adalah hasil dari kelemahan Kesuksesan adalah hasil dari kegagalan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya skripsi.

  Yogyakarta , 14 Februari 2011 Penulis

  ( CHITRA NOVELLIA )

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : CHITRA NOVELLIA Nomor Mahasiswa : 071134086

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Peningkatan Pemahaman Perkalian Bilangan dengan Menggunakan Metode Bermain Peserta Didik Kelas III Semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pertanyaan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 14 Februari 2011 Yang menyatakan (CHITRA NOVELLIA)

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERKALIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PESERTA DIDIK KELAS III SEMESTER I SD N 1 BANYURIPAN BAYAT KLATEN TAHUN

PELAJARAN 2010/2011 Chitra Novellia Universitas Sanata Dharma

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perkalian bilangan peserta didik kelas III semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten tahun

  pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan metode bermain. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam waktu 2 minggu, yang terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilakukan 2 kali pertemuan, setiap pertemuan dua jam pelajaran. Siklus ke 2 dilakukan 2 kali pertemuan, setiap pertemuan dua jam pelajaran. Setting penelitian adalah peserta didik kelas III semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten yang berjumlah 26 peserta didik tahun pelajaran 2010/2011. Teknik pengumpulan data dengan tes tertulis yang dilakukan setiap akhir siklus dan observasi dilakukan setiap pertemuan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu analisis yang dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata dan pencapaian KKM.

  Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode bermain dalam pembelajaran matematika kelas III pada materi perkalian bilangan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi tersebut. Hal itu dtunjukkan oleh nilai rata-rata pada pretes adalah 33,46, nilai rata-rata pada akhir

  56,15,

  siklus I dengan menggunakan metode bermain kartu keberuntungan adalah

  dan

  nilai rata-rata pada akhir siklus II dengan menggunakan metode bermain arisan adalah 69,23. Sedangkan persentase peserta didik yang mencapai KKM pada pretes adalah 7,69 %, pada akhir siklus I adalah 61,53 %, dan pada akhir siklus II adalah 73,07%.

  Kata kunci: pemahaman perkalian bilangan, metode bermain

  

ABSTRACT

THE ENHANCEMENT OF MULTIPLICATION

UNDERSTANDING THROUGH PLAYING METHOD FOR

THE THIRTD GRADE STUDENTS OF SD N 1 BANYURIPAN

BAYAT KLATEN LESSON YEAR 2010/2011

  Chitra Novellia Sanata Dharma University

  2011 This research aims to improve understanding of the multiplication number of students the first semester of class III SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten lesson year 2010/2011 using the method of playing.

  This research belongs to classroom action research. The researcher implemented two cycles of treatment in two weeks. The subjects of this research were students of SD N 1 Banyuripan Bayat klaten, which consists of 26 students. The methods of collecting data are with a written tests, was conclucted by the writer to collect the data. The writer used descriptive analysis to analyse the data. Descriptive analysis were done by calculating the average value and the achievement of KKM.

  The result of this research showa that teaching mathematic and using playing method on could increase students understanding on. It was showed through the students mean score. In the firstcyle, their pretest score was 33.46 and post test score was mean to 56.15. The mean score at the end of the second cycle using the method of playing social gathering was 69,23. While, the percentage of students who reached the KKM on the pretest was 7.69%, at the end of the cycle was 61.53%, and at the end of cycle II was 73.07%.

  Kata kunci: pemahaman perkalian bilangan, metode bermain

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma dengan judul Peningkatan Pemahaman Perkalian Bilangan Peserta Didik Kelas III Semester I dengan Menggunakan Metode Bermain SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

  Dalam karya ilmiah ini tentunya penulis tidak lepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya, kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed. Ph. D, selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah menfasilitasi dalam data skripsi khususnya untuk perizinan surat penelitian.

  2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku ketua program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan sebagai dosen pembimbing II skripsi yang telah memberikan banyak saran dan dukungan bagi penulis.

  3. Bapak Drs. T. Wakiman , M.Pd, selaku dosen pembimbing I skripsi yang tak lelah memberikan banyak masukan, motivasi, saran dan semangat bagi penulis.

  4. Para dosen serta karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulis dapat menemukan buku sumber untuk penulisan skripsi ini.

  5. Kedua orang tua penulis, Bapak Kardono dan Ibu Martini yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat baik spiritual maupun finansial.

  6. Bapak Supardi, S. Pd. SD, selaku Kepala Sekolah SD N 1 Banyuripan, yang telah memberi izin kepada penulis untuk lokasi penelitian.

  7. Segenap guru serta peserta didik kelas III SD N 1 Banyuripan yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.

  8. Lukas Prasetya Nugroho, terima kasih telah memberikan motivasi dan mewarnai hidup penulis dengan cintamu, yang tidak henti-hentinya memberi nasihat untuk hidup penulis.

  9. Albertus B. S. B, terima kasih telah menjadi malaikat tak bersayapku.

  10. Dameria, terima kasih telah membantu, memotivasi, dan memberi semangat di saat senang dan susah.

  11. Ari Trisnawati terima kasih telah membantu, memotivasi, memberi semangat serta menjadi seksi konsumsi penulis.

  12. Anastasia Yulinda terima kasih telah memotivasi, dan memberi semangat penulis.

  13. Tegar Prakosa, terima kasih telah memberi motivasi dan menemani penulis di saat mengerjakan skripsi dengan memberikan lagu yang membuat penulis selalu semangat.

  14. Wedha Dretadyoemna, terima kasih telah memberikan semangat dengan ceriamu, canda tawamu di saat penulis menemui jalan buntu dalam mengerjakan skripsi.

  15. Teman-teman mahasiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan masukan yang berarti.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna meskipun penulis sudah berusaha membuat sebaik mungkin, oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dangan senang hati. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 14 Februari 2011 Penulis

  ( Chitra Novellia )

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... v MOTTO ......................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLUKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........ vii ABSTRAK ..................................................................................... viii

  ABSTRACT ..................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xvii BAB I. Pendahuluan ....................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................

  1 B. Batasan Masalah .............................................................

  3 C. Perumusan Masalah ........................................................

  3 D. Pemecahan Masalah ........................................................

  3 E. Tujuan Penelitian ............................................................

  3 F. Manfaat Penelitian ..........................................................

  4 G. Definisi Operasional .......................................................

  4

  A. Pemahaman .....................................................................

  39 E. Indikator Keberhasilan ....................................................

  63 Daftar Pustaka ................................................................................

  63 B. Saran ................................................................................

  63 A. Kesimpulan .....................................................................

  55 BAB V. Kesimpulan dan Saran .....................................................

  46 B. Pembahasan .....................................................................

  46 A. Hasil Penelitian ...............................................................

  44 BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................

  39 D. Instrumen ........................................................................

  6 B. Pembelajaran Tematik .....................................................

  33 C. Teknik Pengumpulan Data ..............................................

  32 B. Prosedur Penelitian .........................................................

  31 A. Setting Penelitian ............................................................

  30 BAB III. Metode Penelitian ...........................................................

  29 F. Hipotesis Tindakan .........................................................

  19 E. Kerangka Pikir ................................................................

  9 D. Metode Bermain ..............................................................

  6 C. Perkalian Bilangan ..........................................................

  65

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel Fakta Dasar Perkalian ...........................................

  45 Tabel 12. Hasil Analisis Nilai Pretes Pemahaman Perkalian Bilangan Peserta Didik Kelas III ..................................

  Tabel 19. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Terhadap Pemahaman Perkalian Siklus II ..................................... 117

  56 Tabel 18. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Terhadap Pemahaman Perkalian Siklus I ...................................... 117

  54 Tabel 17. Ringkasan Hasil Penelitian ............................................

  53 Tabel 16. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Pada Siklus II ....

  49 Tabel 15. Hasil Analisis Nilai Postes Pemahaman Perkalian Bilangan Peserta Didik Kelas III Siklus II ....................

  48 Tabel 14. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Pada Siklus I .....

  46 Tabel 13. Hasil Analisis Nilai Postes Pemahaman Perkalian Bilangan Peserta Didik Kelas III Siklus I .....................

  42 Tabel 11. Indikator Keberhasilan ...................................................

  13 Tabel 2. Jadwal Penelitian .............................................................

  42 Tabel 10. Kategorisasi pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan metode bermain .................................................

  42 Tabel 9. Kategorisasi pengamatan terhadap pemahaman perkalian bilangan ............................................................

  41 Tabel 8. PAP Tipe I ........................................................................

  41 Tabel 7. Rincian Soal Tes Pemahaman Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Jenis Soal .....................................................

  40 Tabel 6. Taraf Kesukaran Soal Tes Pemahaman Siklus II .............

  40 Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Siklus II ........................

  40 Tabel 4. Taraf Kesukaran Soal Tes Pemahaman Siklus I ..............

  32 Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Siklus I ..........................

  Tabel 20. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Terhadap

  Tabel 21. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Tindakan Metode Bermain Siklus II ......... 118

  Tabel 22. Pembandingan Skor Dan Kategorisasi Hasil Pengamatan ................................................................... 119

  Tabel 23. Hasil Pretes Pemahaman Perkalian Bilangan ................ 120 Tabel 24. Hasil Postes Siklus I Pemahaman Perkalian Bilangan .. 121 Tabel 25. Hasil Postes Siklus II Pemahaman Perkalian Bilangan . 122 Tabel 26. Pembandingan Skor Hasil Pemahaman Perkalian Bilangan ......................................................................... 123

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Contoh Bagian Depan Kartu Keberuntungan ...............

  26 Gambar 2. Contoh Bagian Belakang Kartu Keberuntungan ..........

  26 Gambar 3. Contoh Bagian Depan Kartu Lotre...............................

  28 Gambar 4. Contoh Bagian Belakang Kartu Lotre ..........................

  28 Gambar 5. Proses Dasar Penelitian Tindakan ................................

  31

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jaring-Jaring Tema ....................................................

  68 Lampiran 2. Silabus Tematik .........................................................

  69 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus I pertemuan I ................................................................

  74 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus I pertemuan II ...............................................................

  78 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus II pertemuan I ................................................................

  81 Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian siklus II pertemuan II................................................................

  85 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Tematik siklus I pertemuan I ................................................................

  88 Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Tematik siklus I pertemuan II ...............................................................

  91 Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Tematik siklus II pertemuan I ................................................................

  94 Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Tematik siklus II pertemuan II .............................................................

  97 Lampiran 11. Soal Pretes ............................................................... 100 Lampiran 12. Soal Postes Siklus I.................................................. 102 Lampiran 13. Soal Postes Siklus II ................................................ 104 Lampiran 14. Kunci Jawaban Pretes .............................................. 106 Lampiran 15. Kunci Jawaban Postes Siklus I ................................ 107 Lampiran 16. Kunci Jawaban Postes Siklus II ............................... 108 Lampiran 17. Lembar Pengamatan Terhadap Pemahaman

  Perkalian siklus I pertemuan I ................................. 109 Lampiran 18. Lembar Pengamatan Terhadap Pelaksanaan

  Tindakan Metode Bermain siklus I pertemuan I ..... 110

  Lampiran 19. Lembar Pengamatan Terhadap Pemahaman Perkalian siklus I pertemuan II ................................ 111

  Lampiran 20. Lembar Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Tindakan Metode Bermain siklus I pertemuan II .... 112

  Lampiran 21. Lembar Pengamatan Terhadap Pemahaman Perkalian siklus II pertemuan I ................................ 113

  Lampiran 22. Lembar Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Tindakan Metode Bermain siklus II pertemuan I .... 114

  Lampiran 23. Lembar Pengamatan Terhadap Pemahaman Perkalian siklus II pertemuan II ............................... 115

  Lampiran 24. Lembar Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Tindakan Metode Bermain siklus II pertemuan II .... 116

  Lampiran 25. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Terhadap Pemahaman Perkalian.............................................. 117

  Lampiran 26. Hasil Pengumpulan Data Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Tindakan Metode Bermain ............... 118

  Lampiran 27. Pembandingan Skor hasil Pengumpulan Data Pengamatan .............................................................. 119

  Lampiran 28. Hasil Pretes Pemahaman Perkalian Bilangan .......... 120 Lampiran 29. Hasil Postes Siklus I Pemahaman Perkalian

  Bilangan ................................................................... 121 Lampiran 30. Hasil Postes Siklus II Pemahaman Perkalian

  Bilangan ................................................................... 122 Lampiran 31. Pembandingan Skor Hasil Pemahaman Perkalian

  Bilangan ................................................................... 123 Lampiran 32. Contoh Hasil Pekerjaan Peserta Didik Siklus I ...... 124 Lampiran 33. Contoh Hasil Pekerjaan Peserta Didik Siklus II ...... 125 Lampiran 34. Foto .......................................................................... 126 Lampiran 35. Surat Permohonan Izin Penelitian ........................... 134 Lampiran 36. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .. 135

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika menurut pandangan peserta didik

  merupakan pembelajaran yang paling ditakuti atau harus dijauhi. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari kita sering bertemu dengan peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya dengan matematika (ilmu pasti) secara langsung dan tidak langsung. Contohnya, seorang pedagang memerlukan ilmu berhitung, petani memerlukan perhitungan cuaca dan musim, kita meloncati lubang memerlukan matematika yaitu pengetahuan tentang jarak, seorang buruh memerlukan perhitungan gaji, seorang majikan memerlukan data statistik, seorang tukang kayu memerlukan pengetahuan gambar-gambar geometris dan sebagainya.

  Kunci utama pembelajaran matematika dikatakan berhasil adalah daya serap dan keaktifan peserta didik. Daya serap dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran ditandai dengan seberapa besar intensitas peserta didik dalam mengerjakan soal nilai hasilnya > 70. Dalam kenyataannya kedua hal itu sulit sekali diterapkan apabila peserta didik sebelumnya sudah tidak tertarik dengan pembelajaran matematika.

  Permasalahan tersebut muncul pada waktu penulis mengajar di SD Negeri 1 Banyuripan Bayat Klaten. Selama mengajar penulis mengamati rendah walaupun mereka tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan penulis.

  Kurangnya pemahaman peserta didik terutama dalam pembelajaran matematika dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu peserta didik memiliki sifat pemalu, peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar matematika (diskalkulla), peserta didik tidak berani berbicara untuk mengemukakan pendapatnya ketika ia berada di lingkungan-lingkungan dan situasi yang tidak akrab dengannya (autisma).

  Oleh karena itu, mengingat pentingnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran matematika maka penulis merasa tertarik untuk membahasnya sekaligus untuk memperbaiki mutu pendidikan. Menurut peneliti, lemahnya pemahaman peserta didik mungkin disebabkan oleh kurangnya kreatifitas pengajar dalam mengembangkan metode belajar.

  Penulis mencoba untuk menawarkan sebuah pemecahan masalah tersebut dengan satu tindakan nyata demi tercapainya hasil yang optimal, di sini penulis menggunakan metode bermain karena dapat dilihat bahwa peserta didik adalah anak yang masih berada pada usia bermain. Penulis ingin sekali membuat argumen bahwa matematika sangat menarik jika kita lakukan dengan metode bermain. Dari uraian diatas penulis mengambil judul:

  Peningkatan Pemahaman Perkalian Bilangan dengan Menggunakan Metode Bermain Peserta Didik Kelas III Semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

  B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian penulis membatasi hanya mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar, melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka, karena perkalian bilangan dalam kompetensi dasar tersebut KKM yang diharapkan belum tercapai.

  C. Perumusan Masalah

  Apakah penggunaan metode bermain dapat meningkatkan pemahaman perkalian bilangan dan bagaimanakah pelaksanaan tindakan bermain peserta didik kelas III semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten tahun pelajaran 2010/2011? D.

   Pemecahan Masalah

  Dalam penelitian ini, akan dilakukan dengan metode bermain untuk pemahaman perkalian bilangan. Metode bermain yang dilakukan oleh anak sendiri, melalui siklus I yaitu dengan bermain kartu keberuntungan dan siklus II dengan bermain arisan.

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman perkalian bilangan dengan menggunakan metode bermain peserta didik kelas

  III semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten tahun pelajaran 2010/2011.

  F. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian Peningkatan Pemahaman Perkalian Bilangan dengan Menggunakan Metode Bermain Peserta Didik Kelas III Semester I SD N 1 Banyuripan Bayat Klaten tahun pelajaran 2010/2011 yaitu:

  1. Bagi Guru atau Penulis Agar dapat mengetahui penyebab mengapa pemahaman perkalian bilangan peserta didik rendah dan mengetahui cara atau usaha penanganan tindakan agar pemahaman perkalian bilangan peserta didik lebih baik.

  2. Bagi Peserta Didik Agar pemahaman perkalian bilangan peserta didik menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran matematika.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penulisan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penulisan penelitian tindakan kelas dengan topik ini.

  G. Definisi Operasional Variabel

  Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan :

  1. Pemahaman perkalian bilangan adalah hasil kerja yang diperoleh seseorang berdasarkan kemampuannya sendiri dalam menangkap makna suatu bahan ajar dengan menemukan cara penyelesaian operasi menggunakan satuan sistem matematika yang abstrak. Pemahaman dikatakan berhasil jika diperoleh nilai hasil tes konsep perkalian.

2. Metode bermain adalah kegiatan yang dilakukan dengan suasana gembira

  untuk mencapai tujuan. Metode bermain dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode bermain kartu keberuntungan dan bermain arisan. Pada siklus pertama, guru membuat soal perkalian bilangan yang ditulis dalam potongan kertas seukuran buku tulis. Guru mengajak peserta didik bermain kartu keberuntungan dengan mengacak kartu kemudian peserta didik memilih sendiri secara acak kartu yang mereka inginkan, sesuai warna yang disukai kemudian peserta didik mengerjakan soal. Pada siklus kedua, dilaksanakan bermain arisan. Guru membuat soal perkalian bilangan yang ditulis dalam potongan kertas kemudian digulung seperti lotre dan menaruhnya di dalam tempat lotre yang telah disediakan oleh guru. Peserta didik diajak guru bermain arisan. Setiap peserta didik mengambil satu lotre dan mengerjakan soal perkalian bilangan pada kertas lotre dan peserta didik wajib mengerjakannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Menurut Winkel (1984:5), pemahaman adalah sebagai reorganisasi

  dari kesan-kesan yang diperoleh, seperti bilamana seseorang memiliki suatu gagasan baru atau menemukan suatu cara pemecahan atau penyelesaian.

  Sedangkan menurut Puji Purnomo dalam Modul Kuliah Ringkasan Taksonomi Bloom (2006:4), pemahaman diartikan kemampuan untuk menangkap arti suatu materi atau bahan.

  Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa pemahaman adalah hasil kerja yang diperoleh seseorang berdasarkan kemampuannya sendiri dalam menangkap makna suatu bahan ajar dengan menemukan cara penyelesaian.

B. Pembelajaran Tematik

  Menurut Dimyati (2009:9), pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan Menurut Puji Purnomo dalam makalah Perencanaan Pembelajaran Mengacu Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi di Sekolah Dasar (2006:1) hakekat pembelajaran ada 6 yaitu:

  1. Peristiwa pembelajaran terjadi, apabila siswa secara aktif berinteraksi

  2. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan strategi dan media pendidikan yang tepat.

  3. Program pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem.

  4. Proses dan produk pembelajaran perlu memperoleh perhatian seimbang di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

  5. Pembentukan kompetensi memerlukan pengintegrasian fungsional antara teori dan praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya.

  6. Kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan dengan pendekatan berbasis kompetensi adalah peragaan (wujud konkrit) penguasaan kemampuan.

  Menurut Puji Purnomo dalam makalah Perencanaan Pembelajaran Mengacu Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi di Sekolah Dasar (2006:9), pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu.

  Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keterpaduan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Agar kegiatan lebih bermakna keterpaduan tersebut diikat dalam tema.

  1. Tujuan penggunaan tema dalam pembelajaran tematik yaitu untuk: a. Menyatukan isi kurikulum dalam kesatuan utuh.

  b. Memperkaya kosakata peserta didik.

  c. Menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

  d. Anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.

  2. Karakteristik pembelajaran tematik atau terpadu di antaranya adalah sebagai berikut: a. Berpusat pada anak.

  b. Memberikan pengalaman langsung pada anak.

  c. Pemisahan antar bidang mata pelajaran tidak begitu jelas.

  d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu pembelajaran (holistik).

  e. Bersifat fleksibel.

  f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (bermakna).

  3. Prinsip-prinsip pemilihan tema:

  a. Tidak terlalu luas, tapi mudah dapat digunakan untuk memandukan banyak bidang pengembangun psikologi anak.

  b. Harus bermakna, dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi anak untuk belajar selanjutnya.

  c. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologi anak.

  d. Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat.

  e. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

  4. Menurut Dimyati (2009:9), langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan sebagai berikut: a. Mempelajari keadaan kelas.

  b. Membuat daftar penguat positif. c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya.

  d. Membuat program pembelajaran.

C. Perkalian Bilangan

  James dan James (1976), dalam kamus matematika menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya yang banyaknya terbagi kedalam tiga bagian yaitu : aljabar, analisis, dan geometri.

  Menurut Johson dan Rising dalam (Ruseffendi, dkk.1991:28). Menyatakan matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat, refresentasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada bunyi.

  Menurut Reys dkk (1984), matematika adalah tatanan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

  Definisi matematika menurut ahli dalam Ruseffendi (1991:28), antara lain :

  1. Matematika disebut ilmu deduktif, sebab dalam matematika tidak menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, eksperimen, coba-coba (induktif) seperti halnya ilmu-ilmu lainya. Kebenaran generalisasi dalam matematika harus dapat dibuktikan secara deduktif.

  2. Matematika adalah bahasa, sebab matematika merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal dan sangat padat makna dan pengertiannya.

  3. Matematika adalah seni, sebab dalam matematika terlihat adanya unsur keteraturan, keruntutan, dan ketetapan sehingga matematika indah dipandang dan diresapi seperti seni. Menurut Suwarsono (2008), pembelajaran matematika perlu diperhatikan upaya untuk menciptakan pembelajaran matematika yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik, prinsip-prinsip pembelajaran matematika yaitu sebagai berikut:

  1. Pembelajaran matematika perlu dilaksanakan dengan materi yang bersumber dari pengalaman pribadi peserta didik atau dari hal-hal yang diketahui peserta didik.

  2. Pembelajaran matematika perlu dilaksanakan dengan materi yang mula- mula bersifat konkret kemudian bergerak ke arah yang lebih abstrak, atau dari yang spesifik kemudian bergerak ke arah yang lebih umum.

  3. Pembelajaran matematika perlu dilaksanakan dengan materi yang mula- mula dirasa mudah bagi peserta didik dan kemudian bergerak ke arah yang lebih sukar.

  4. Materi pembelajaran matematika yang sudah diajarkan perlu dilatihkan dengan soal-soal atau tugas-tugas yang cukup banyak dan bervariasi (semakin menantang), sehingga peserta didik terampil dalam menerapkan materi tersebut pada berbagai pokok bahasan matematika yang lain dan dalam berbagai bidang yang lain.

  5. Para peserta didik perlu diberi kesempatan yang cukup banyak untuk bisa menemukan sendiri berbagai hal penting yang terkait dengan materi pembelajaran, dengan bimbingan dari guru.

  6. Pembelajaran matematika perlu dilaksanakan dalam suatu lingkungan pembelajaran (learning environment) yang memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi peserta didik (a safe and enjoyable learning environment ).

  7. Materi pembelajaran matematika perlu dipilih dan diolah sedemikian rupa, sehingga materi tersebut adalah materi yang memang relevan bagi pengembangan pengetahuan dan keterampilan matematis peserta didik, dan telah dikemas dengan bahasa dan konteks yang mudah dimengerti oleh peserta didik.

  8. Pendekatan dan metode yang digunakan guru dalam mengelola pembelajaran matematika perlu sedemikian, sehingga semua peserta didik termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik aktif secara mental, secara fisik, maupun secara sosial, tanpa ada perasaan tertekan atau terpaksa pada peserta didik.

  9. Pembelajaran perlu dilaksanakan sedemikian, sehingga peserta didik memahami konsep-konsep matematika, fakta-fakta matematika, keterampilan-keterampilan matematika, dan prinsip-prinsip matematika

  10. Pembelajaran perlu dilaksanakan sedemikian, sehingga peserta didik memahami penalaran (reasoning) yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik dalam hal pengembangan konsep yang satu ke konsep yang lain, dari prinsip yang satu ke prinsip yang lain, dari keterampilan yang satu ke keterampilan yang lain.

  11. Pembelajaran perlu dilaksanakan sedemikian, sehingga peserta didik mengerti kegunaan nyata dari materi pembelajaran.

  12. Pembelajaran perlu dilaksanakan sedemikian, sehingga peserta didik mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk melakukan eksplorasi terhadap hal-hal menarik minatnya, tanpa ada rasa takut atau terancam apabila apa yang ia pikirkan atau ia minati berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh guru atau pihak lain.

  Pembelajaran matematika dapat timbul kendala atau kesulitan antara lain sebagai berikut:

  1. Kemampuan persepsi visual yang buruk.

  Misalnya: kesulitan membedakan angka, simbol-simbol, serta bangun- bangun ruang.

  2. Ingatan yang buruk.

  Misalnya: tidak sanggup mengingat langkah-langkah matematika.

  3. Kelemahan fungsi motorik.

  Misalnya: menulis angka yang tidak terbaca atau dalam ukuran kecil.

  4. Pemahaman yang lemah terhadap istilah-istilah matematika.

  5. Lemahnya kemampuan berpikir abstrak.

  16

  27 4 4 8 12 16 20 24 28 32 36 5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 6 6 12 18 24 30 36 42 48 54 7 7 14 21 28 35 42 49 56 63 8 8 16 24 32 40 48 56 64 72 9 9 18 27 36 45 54 63 72 81

  24

  21

  18

  15

  18 3 3 6 9 12

  14

  Misalnya: memecahkan soal-soal dan melakukan perbandingan.

  12

  X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 2 4 6 8 10

  Tabel 1. Tabel Fakta Dasar Perkalian

  Menurut Khafid (2004:118) perkalian dua bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka disebut dengan fakta dasar perkalian. Fakta dasar perkalian dapat disajikan dalam tabel berikut (Tim Matematika, 2005:165):

  Misalnya: mengidentifikasi serta memanfaatkan alogaritma dalam memecahkan soal-soal matematika.

  6. Metakognisi.

  Operasi hitung perkalian bilangan terdapat sifat-sifat perkalian bilangan, dalam pembelajaran matematika kelas III SD semester I hanya menggunakan dua sifat perkalian bilangan saja yaitu sifat komunitatif dan sifat asosiatif. Menurut Untoro (2006:25), sifat-sifat perkalian bilangan antara

  1. Sifat komutatif (bolak-balik) terhadap perkalian. a x b = b x a

  Contoh: 3 x 2 = 2 x 3 = 6

  2. Sifat asosiatif (pengelompokkan) dalam perkalian. a x b x c = a x ( b x c ) = b x ( a x c )

  Contoh: 2 x 3 x 4 = 2 x ( 3 x 4 ) = 3 x ( 2 x 4 ) = 24

  3. Sifat distributif (penyebaran) terhadap penjumlahan. a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x c)

  Contoh: 2 x ( 3 + 4 ) = ( 2 x 3 ) + ( 2 x 4 ) = 14

  4. Sifat distributif (penyebaran) terhadap pengurangan. a x ( b - c ) = ( a x b ) - ( a x c)

  Contoh: 4 x ( 8 – 3 ) = ( 4 x 8 ) – ( 4 x 3 ) = 20

  5. Sifat identitas Setiap bilangan jika dikalikan dengan bilangan 1 (satu) hasilnya sama dengan bilangan itu sendiri. a x 1 = 1 a = bilangan 1 b x 2 = 2 b = bilangan 1 c x 3 = 3 c = bilangan 1

  Menurut Wirasto (1981:71), perkalian dua bilangan mempunyai arti hasil kali dapat dibuktikan dalam: Contoh pertama : 5 x 3 berarti 3 + 3 + 3 + 3 + 3

  Artinya 5 x 3 berarti jumlah dari 5 suku yang masing- masing sama dengan 3.

  Contoh kedua : a x b = b + b + b ... + b a suku a x b disebut hasil kali a dan b a disebut pengali. b disebut terkalikan. Setelah terbukti sifat penukaran perkalian a dan b juga dapat disebut faktor.

  Menurut Adi Gunawan (2007:57), perkalian merupakan bentuk lain dari penjumlahan berulang. Sedangkan menurut Tajudin (2002:29), perkalian merupakan penjumlahan berulang. Menurut Ruseffendi (1990:40-50), langkah pemahaman pengajaran perkalian dapat ditempuh dengan delapan pendekatan yaitu: 1. Perkalian melalui himpunan.

  2. Perkalian melalui pengukuran (perkalian dengan garis bilangan, perkalian dengan timbangan bilangan, perkalian dengan batang Cuisenaire, perkalian dengan luas).

  3. Perkalian melalui jajaran.

  4. Perkalian melalui produk Cartesius.

  6. Perkalian dengan alat peraga nilai tempat.

  7. Perkalian dengan kesebangunan.

  8. Perkalian sebagai penjumlahan berulang.

  Dalam langkah pemahaman konsep perkalian di atas penulis menentukan beberapa model pemahaman pengajaran konsep yang sesuai dengan kemampuan peserta didik sekolah dasar, yaitu: 1. Perkalian melalui himpunan.

  Perkalian dapat diterangkan dengan menggunakan pendekatan himpunan, yaitu himpunan-himpunan lepas.

  Contoh soal: Puput mempunyai 2 bungkus permen, masing-masing bungkus berisi 4 buah permen. Berapa buah permen Puput sekarang? Jawab:

  Jadi 2 x 4 = 8 2. Perkalian melalui garis bilangan.

  Perkalian dapat diterangkan dengan menggunakan garis bilangan. Contoh soal: Ando melompat 3 langkah, masing-masing langkah langkah langkah langkah ke 1 ke 2 ke 3 Jawab: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

  Jadi 3 x 4 = 12 3. Perkalian luas.

  Perkalian dapat diterangkan dengan menggunakan luas. Contoh soal: 2 x 5 = … Jawab: 5 1 2 3 4 5

  2 6 7 8 9 10 Jadi, 2 x 5 = 10 4. Perkalian melalui jajaran.

  Perkalian dapat diterangkan dengan menggunakan jajaran. Jajaran (array) adalah susunan benda-benda dalam bentuk persegipanjang.

  Contoh: 3 x 4 = … Jadi, 3 x 4 = 12 5. Perkalian sebagai penjumlahan berulang.

  Contoh soal: Ibu Anisa mempunyai 3 dus telur yang masing-masing dus berisi 6 biji. Berapa biji telur ibu Ami miliki? Jawab = 3 x 6 = 6 + 6 + 6 = 18

  Jadi, 3 x 6 = 18 Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa perkalian adalah operasi penjumlahan berulang yang dilambangkan dengan tanda silang (x).

  Bilangan adalah satuan dalam sistem matematika yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah, atau dikalikan (Tajudin, 2007:1) Penulis menyimpulkan bahwa pemahaman perkalian bilangan adalah hasil kerja yang diperoleh seseorang berdasarkan kemampuannya sendiri dalam menangkap makna suatu bahan ajar dengan menemukan cara penyelesaian operasi penjumlahan berulang yang dilambangkan dengan tanda silang (x) dengan menggunakan satuan sistem matematika yang abstrak.

  Dalam pembelajaran matematika guru sering menilai pemahaman perkalian bilangan peserta didik dengan cara menyuruh mereka untuk menghafal, bagi yang tidak hafal guru sering memberikan hukuman. Pembelajaran matematika seperti itu membuat peserta didik tidak memahami perkalian bilangan dan membuat suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Penulis menggunakan metode bermain dalam pembelajaran matematika khususnya perkalian bilangan untuk menciptakan suasana belajar agar menjadi lebih menyenangkan dan matematika bukan lagi mata pelajaran

D. Metode Bermain

  Menurut Rachman (2010) dalam seminar “Kiat dan Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan Menuju Peserta Didik yang Berkualitas Bertaraf Nasional”, metode adalah jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan dengan menerapkan prinsip metode yaitu individualitas, kebebasan, lingkungan, globalisasi, pusat-pusat minat, aktivitas, motivasi, korelasi dan konsentrasi.

  Menurut Hurlock (1978:320), bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir yang mampu menimbulkan rasa senang yang ditandai oleh tertawa.

  Penulis menyimpulkan bahwa metode bermain adalah kegiatan yang dilakukan dengan suasana gembira untuk mencapai tujuan.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Smith et al; Garvey; Rubin, Fein & Vandenberg (dalam Tedjasaputra, 2001:16-17) diungkapkan adanya beberapa ciri kegiatan bermain, yaitu sebagai berikut dilakukan berdasarkan:

  1. Motivasi intrinsik, maksudnya muncul atas keinginan pribadi serta untuk keinginan sendiri.

  2. Perasaan dari orang yang terlibat dalam kegiatan bermain diwarnai oleh emosi-emosi yang positif.

  3. Fleksibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan beralih dari satu aktivitas

  4. Lebih menekankan pada proses yang berlangsung dibandingkan hasil akhir.

  5. Mempunyai kualitas pura-pura.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE BERMAIN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PERKALIAN KELAS III SD SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENGHITUNG BATANG NAPIER PADA PESERTA DIDIK PENINGKATAN KEMAMPUAN PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENGHITUNG BATANG NAPIER PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 04 TEGALGEDE KARANGANYAR TAHUN A

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENGHITUNG BATANG NAPIER PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 04 TEGALGEDE KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 6

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COURSE REVIEW HORAY.

0 2 28

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KALIMAT BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN PASANGAN DENGAN M0DEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIC SD NEGERI LANDUNGSARI 01 KOTA PEKALONGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 14

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD KANISIUS KLEPU SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 129

MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MACAM-MACAM DAUN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SD N 2 LENGKONG TAHUN AJARAN 20102011

0 0 141

PENELITIAN TINDAKAN KELAS EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuh

0 5 132

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS BAYAT KLATEN TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidika

0 0 170