PENELITIAN TINDAKAN KELAS EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI
MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
PADA PESERTA DIDIK KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :
Maria Karma Tresnamurti
NIM : 091134157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2O11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI
MATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
PADA PESERTA DIDIK KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :
Maria Karma Tresnamurti

NIM : 091134157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2O11

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk :
Yesus dan Bunda Maria teladanku,
Keluargaku tercinta;
ibuku Cornelia Sri Sukarmawati, ayahku Cornelius Wishnu Aji dan
kakakku Yohana Murti Ningrum Prana Aji Wardhani,
serta Albertus Ndaru Ratri Putra Pamungkas,
sahabat-sahabat yang selalu aku miliki.
Terima kasih atas cinta, doa, dukungan dan semangatnya.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Juli 2011
Penulis

Maria Karma Tresnamurti

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Maria Karma Tresnamurti

Nomor Mahasiswa


: 091134157

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI MATEMATIKA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI
REFLEKTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011”
Beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 Juli 2011
Yang menyatakan

Maria Karma Tresnamurti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Karma Tresnamurti, Maria, 2011. Efektivitas Pengembangan Kompetensi
Matematika dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif
pada Peserta Didik Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran
2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran berbasis
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan efektivitas pengembangan
kompetensi matematika dalam pembelajaran matematika pada topik keliling bangun datar
di kelas VB SD Kanisius Sengkan Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik SD Kanisius Sengkan

kelas VB Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 33 peserta didik, yang terdiri dari
19 perempuan dan 14 laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada semester genap bulan April
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penelitian dilaksanakan dengan tiga siklus. Pada siklus 1 dilaksanakan
pembelajaran berbasis PPR dengan materi menghitung keliling bangun gabungan persegi,
persegi panjang, dan segitiga. Pada siklus 2 dilaksanakan pembelajaran berbasis PPR
dengan materi menghitung keliling bangun gabungan trapesium, jajar genjang, dan belah
ketupat. Pada siklus 3 dilaksanakan pembelajaran berbasis PPR dengan materi
menghitung keliling lingkaran. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh
dari ulangan peserta didik pada akhir siklus. Data tersebut diperoleh dari nilai hasil
evaluasi peserta didik di tiap siklusnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika berbasis PPR
dapat meningkatkan efektivitas pengembangan kompetensi matematika dalam
pembelajaran matematika topik keliling bangun datar pada pendidik kelas VB SD
Kanisius Sengkan. Peningkatan tersebut ditandai dengan
pencapaian kriteria
keberhasilan di tiap siklus. Persentase prestasi belajar (kompetensi) peserta didik yang
memenuhi KKM pada setiap siklusnya yaitu: Siklus 1 sebesar 63%, siklus 2 sebesar
76%, siklus 3 sebesar 78%.


Kata Kunci :
Efektivitas, Kompetensi, Pembelajaran Matematika, Paradigma Pedagogi Reflektif.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Karma Tresnamurti, Maria, 2011. The Effectiveness of Mathematics Competence
Development in Mathematics Learning Based on Reflective Pedagogy Paradigm in
Class VB of Kanisius Sengkan Elementary School Semester 2 Academic Year
2010/2011. Primary School Teachers Study Program, Faculty of Teachers Training
and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The study aims to determine whether the Reflective Pedagogy Paradigm- based
learning (PPR) can increase the effectiveness of mathematical competence development
in mathematics learning on the topic keliling bangun datar in class VB of Kanisius
Sengkan elementary school Academic Year 2010/2011. This is a class action research.
The research subjects were class VB students of Kanisius Sengkan elementary school
Academic Year 2010/2011. They were 33 students, which consisted of 19 girls and 14

boys. The research was conducted during April of second semester Academic Year
2010/2011.
The research was conducted in three cycles. In the first cycle, the PPR-based
learning materials about calculating the circumference up square, rectangle, and triangle
was carried out. In the second cycle, the PPR-based learning materials were carried out
by calculating the circumference of trapezoid, parallelogram, and rhombus. In cycle 3,
PPR-based learning materials were carried out by calculating the circle circumference.
The students’ evaluation in each cycle was used as the data collection method.
The results showed that the PPR-based mathematics learning can enhance the
effectiveness of mathematical competence development. The increase was shown by the
achievement of success criteria at each cycle. Percentage of learning achievement
(competence) of learners who meet KKM at each cycle i.e.: 63% in cycle 1, 76% in cycle
2, and 78% in cycle 3.

Keyword:
Effectiveness, Competence, Mathematics Learning, Reflective Pedagogy Paradigm.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulis skripsi dengan judul
“Efektivitas Pengembangan Kompetensi Matematika dalam Pembelajaran
Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif pada Peserta Didik Kelas VB
SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011” ini dapat
diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
yang telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi.
3. Bapak Dr. Susento, MS. selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia

memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Bapak Drs. YB Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis.
5. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
6. Ibu Sri Wartini selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah
memberi ijin untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius Sengkan.
7. Ibu Kensi selaku guru mata pelajaran matematika kelas V SD Kanisius
Sengkan yang sudah memberikan waktu, pikiran dan tenaga sebagai subjek
penelitian.
8. Peserta Didik kelas VB tahun ajaran 2010/2011 SD Kanisius Sengkan yang
sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian.
9. Keluarga tercinta yang selalu memberi dukungan.
10. Albertus Ndaru Ratri Putra Pamungkas yang selalu memberi semangat selama
proses penelitian dan selama penulisan skripsi ini.
11. Sr. Skolastika Monika Daido Adm. yang selalu memberi nasihat bijak.
12. Rekan satu tim penelitian: Mba Kensi, Mba Tyas, Natal, Mba Agata, Bu
Helana Tiwi, Niken, Mba Lestari, Mba Rike, dan Dinar yang selalu
memberikan bantuan, kritik dan saran selama proses penelitian dan selama
penulisan skripsi ini.
13. Miss Putri, Mba Teplok, Mba Yun dan Sr. Agnes yang selalu siap siaga
membantu dan memberi semangat.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2009 yang sudah
memberikan dukungan, persahabatan, dan kebahagiaan.
15. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.

Yogyakarta, Juli 2011
Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................

v

ABSTRAK................................................................................................

vi

ABSTRACT..............................................................................................

viii

KATA PENGANTAR..............................................................................

ix

DAFTAR ISI.............................................................................................

xii

DAFTAR TABEL.....................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................

1

B. Pembatasan Masalah...........................................................................

3

C. Perumusan Masalah.............................................................................

4

D. Pemecahan Masalah............................................................................

4

E. Batasan Pengertian..............................................................................

4

F. Tujuan Penelitian.................................................................................

6

G. Manfaat Penelitian…..........................................................................

6

BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika..................................................................

xii

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Paradigma Pedagogi Reflektif............................................................

10

C. Keliling Bangun Datar........................................................................

19

D. Hasil Belajar Matematika SD.............................................................

24

E. Kerangka Berpikir..............................................................................

25

F. Hipotesis Tindakan.............................................................................

26

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...................................................................................

27

B. Setting Penelitian................................................................................

28

C. Rencana Tindakan .............................................................................

30

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya................................................

34

E. Analisis Data......................................................................................

37

F. Penyimpulan Data..............................................................................

38

G. Personil Penelitian..............................................................................

39

H. Jadwal Kegiatan Penelitian.................................................................

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...................................................................................

40

B. Pembahasan.........................................................................................

61

BAB V PENUTUP
A.

Kesimpulan ......................................................................................

65

B.

Saran ................................................................................................

66

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................

67

LAMPIRAN.............................................................................................

69

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 4.1 Daftar Nilai Formatif Matematika Siklus

43

1.........................................................................
Tabel 4.2 Daftar Nilai Formatif Matematika Siklus

50

2.........................................................................
Tabel 4.3 Daftar Nilai Formatif Matematika Siklus
3.........................................................................

57

Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Ulangan Harian Peserta
Didik Siklus 1, 2, dan 3.....................................

62

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Nilai Hasil Belajar Tiap
Siklus.................................................................

xiv

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.
Lampiran I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

..............................

69

Soal Ulangan

..............................

75

Daftar Nilai Ulangan Peserta Didik

..............................

78

Kemanusiaan

..............................

81

Lembar Refleksi Aksi Siklus 1, 2, dan 3

..............................

83

Pedoman Penilaian Siklus 1, 2, dan 3

..............................

84

Transkripsi Data Siklus 1

..............................

88

Transkripsi Data Siklus 2

..............................

100

Transkripsi Data Siklus 3

..............................

108

Lembar Evaluasi Belajar Nilai

Lampiran II

Transkripsi Data

Lampiran III Surat bukti telah melakukan penelitian
.............................. 121

dari sekolah

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu yang mempunyai sifat khas bila
dibandingkan dengan ilmu yang lainnya. Matematika adalah ilmu yang
berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara
hirarkis dan penalarannya deduktif (Hudojo,1988). Matematika mempunyai
peranan yang sangat penting untuk ilmu lain yaitu sains dan teknologi.
Karakteristik matematika tersebut berhubungan dengan proses
pembelajarannya. Pembelajaran matematika dikatakan berhasil bila prosesnya
melibatkan intelektual peserta didik secara optimal. Kebanyakan proses
pembelajaran matematika di sekolah selama ini kurang melibatkan peserta
didik secara aktif. Peserta didik langsung mempelajari materi atau teori
matematika tanpa melihat terlebih dahulu kaitannya dengan keseharian
peserta didik. Sehingga banyak peserta didik yang tidak tahu dan bertanyatanya apa manfaat dari mempelajari berbagai rumus dan teori matematika
tersebut (Dr.C. George Boeree, 2010).
Proses pembelajaran tersebut secara tidak langsung menjauhkan
peserta didik dari realitas dalam kehidupan sehari-hari. Matematika
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan dengan
mempelajarinya peserta didik bisa mengaitkannya dengan kehidupan sehari1
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

 

hari, melihat realitas yang ada, kemudian memberikan kontribusi yang positif
bagi sesama dan lingkungannya.
Di sisi lain keprihatinan sosial semakin meluas. Hal itu terlihat dari
budaya instan dimana masyarakat menginginkan semuanya serba cepat dan
mudah, merosotnya moralitas dan nilai kemanusiaan. Saling menghargai
terhadap sesama dan lingkungan juga semakin luntur.
Pendidikan selain mengembangkan kompetensi akademik peserta
didik agar siap menghadapi era globalisasi, juga diharapkan dapat berperan
dalam memperjuangkan perubahan sosial kearah yang lebih baik. Proses
pembelajaran matematika yang menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif,
merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan pengembangan ilmu
matematika dan pengembangan nilai kemanusiaan dalam suatu proses yang
terpadu, yang dirancang sedemikian rupa sehingga nilai kemanusiaan
ditumbuhkan

dari

kesadaran

dan

kehendak

peserta

didik

sendiri.

Pembelajaran matematika tersebut disesuaikan dengan konteks peserta didik,
dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan diusahakan melalui dinamika
pengalaman, refleksi, aksi dan disertai dengan evaluasi. Maksudnya dengan
pengalaman tersebut, peserta didik mengalami sendiri nilai kemanusiaan yang
diperjuangkan. Dengan refleksi, peserta didik menyadari sendiri maknanya.
Dengan aksi, peserta didik mengubah pola sikap yang bermuara pada
perubahan perilaku dari kemauannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

 

Paradigma Pedagogi Reflektif hanyalah salah satu sarana saja dalam
proses pembelajaran yang bermuara pada tujuan akhir proses pendidikan,
yaitu terjadinya pengembangan hidup pribadi manusia dengan segala
kekayaan. Esensi dari proses pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi
Reflektif di sekolah/ kelas, tidak lain dan tidak bukan mengarah kepada
perkembangan pribadi (pria dan wanita), yang semakin utuh sebagaimana
tujuan manusia diciptakan Allah.
Selanjutnya dijelaskan oleh Subagyo (2005b) bahwa tujuan utama
pembelajaran berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif, merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan mata pelajaran dengan pengembangan
nilai-nilai kemanusiaan. Dalam upaya mengintegrasikan pengembangan nilai
kemanusiaan dan pengembangan kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran, maka perlu adanya suatu pengembangan kompetensi pada mata
pelajaran tertentu berbasiskan PPR. Dalam hal ini, upaya tersebut akan di
wujud nyatakan pada pembelajaran matematika KD

‘6.5 Menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana’
menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif.

B. Pembatasan Masalah
Peningkatan efektivitas pengembangan kompetensi matematika yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan efektivitas
pengembangan kompetensi matematika dalam pembelajaran matematika
topik keliling bangun datar dengan unsur-unsur dinamika pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

 

berpola PPR (konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi) pada peserta
didik kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan, sebagai berikut :
Apakah kompetensi dalam pembelajaran matematika dapat ditingkatkan
melalui pendekatan PPR pada peserta didik kelas VB SD Kanisius Sengkan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011?

D. Pemecahan Masalah
Seperti telah dikemukakan pada bagian latar belakang masalah dan
tersirat dalam rumusan masalah, peningkatan efektivitas pengembangan
kompetensi matematika dalam pembelajaran matematika akan diatasi dengan
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif.

E. Batasan Pengertian
1. Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian adalah keberhasilan tindakan
pendidik dalam mencapai sejumlah indikator dalam mata pelajaran
matematika pada peserta didik kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2
Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Kompetensi matematika yang dimaksud dalam penelitian adalah prestasi
belajar, atau nilai hasil belajar dalam pembelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

 

3. Pengembangan Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian adalah
meningkatkan prestasi belajar atau nilai hasil belajar matematika
khususnya pada KD ‘6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bangun datar dan bangun ruang sederhana’.
4. Paradigma adalah model atau pendekatan dalam proses pembelajaran.
5. Pedagogi adalah cara para pengajar mendampingi para peserta didik dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya.
6. Reflektif adalah proses yang mampu memunculkan makna dalam
pengalaman manusiawi.
7. Paradigma Pedagogi Reflektif adalah pola pikir pendidikan atau
pembelajaran yang mengintegrasikan pengembangan keilmuan dan
pengembangan nilai kemanusiaan dalam suatu proses yang terpadu, yang
dirancang sedemikian rupa sehingga nilai kemanusian ditumbuhkan dari
kesadaran dan kehendak peserta didik sendiri. Pembelajaran bidang studi
disesuaikan dengan konteks peserta didik dan pengembangan nilai-nilai
kemanusiaan diusahakan melalui dinamika pengalaman refleksi, aksi dan
disertai evaluasi. Maksudnya dengan pengalaman tersebut, peserta didik
mengalami sendiri nilai kemanusiaan yang diperjuangkan. Dengan
refleksi, peserta didik menyadari sendiri maknanya. Dengan aksi, peserta
didik mengubah pola sikap yang bermuara pada perubahan perilaku dari
kemauannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

 

F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan PPR dalam
pembelajaran matematika dapat meningkatkan efektivitas pengembangan
kompetensi matematika pada peserta didik kelas VB SD Kanisius Sengkan
Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui bagaimana suatu
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran
matematika yang mengintegrasikan penumbuhan nilai kemanusiaan (saling
menghargai). Dengan demikian dalam pembelajaran yang akan datang
peneliti dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi
peserta didik terutama dalam mengembangkan kemampuan matematika
serta sikap saling menghargai.
2. Bagi Pendidik
Bagi pendidik bidang studi matematika, dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di sekolah penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk mengajar agar dapat mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

 

kemampuan matematika serta mengembangkan nilai kemanusiaan
khususnya sikap saling menghargai melalui pembelajaran berbasis PPR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pengertian dari pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
peserta didik (siswa) yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara
guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa. Dengan demikian
pembelajaran matematika menurut Suyitno (dalam Yunika, 2009)
merupakan suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika
dalam mengajarkan matematika kepada siswanya, yang didalamnya
terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang
matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru
dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari
matematika tersebut.
Dalam bahasa latin, kata matematika berasal dari kata manthanein
atau mathema yang artinya belajar atau hal yang dipelajari. Sedangkan
dalam bahasa Belanda matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan
8
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

 

diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan
antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten
(Depdiknas, 2003).
Pembelajaran

matematika

merupakan

suatu

kegiatan

yang

menekankan pada eksplorasi matematika, model berfikir yang matematika,
dan pemberian tantangan atau masalah yang berkaitan dengan matematika.
Sebagai

akibatnya

peserta

didik

melalui

pengalamannya

dapat

membedakan pola-pola dan struktur matematika, peserta didik dapat
berfikir secara rasional dan sistematik.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan dari pembelajaran matematika yaitu (Depdiknas, 2003) :
a.

Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,
menunjukkan kesamaan, dan perbedaan.

b.

Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi,
dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil,
rasa ingin tahu, membuat prediksi dan pendugaan, serta mencobacoba.

c.

Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

d.

Mengembangkan

kemampuan

menyampaikan

informasi

atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

 

B. Paradigma Pedagogi Reflektif
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata paradigma
adalah

suatu

kerangka

berpikir

atau

model

dari

teori

ilmu

pengetahuan/perubahan model. Pengertian paradigma dalam hal ini dapat
diartikan

sebagai

sebuah

model

atau

pendekatan

dalam

proses

pembelajaran. Pedagogi artinya cara pengajar mendamping peserta didik
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Pedagogi mempunyai
pengertian yang lebih luas karena meliputi pandangan hidup dan visi
mengenai idealnya seorang peserta didik sehingga akan mencakup arah
dan tujuan semua aspek pendidikan.
Istilah reflektif dipakai dalam arti menyimak kembali dengan
penuh perhatian bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau
reaksi spontan agar dapat menangkap maknanya secara lebih mendalam.
Refleksi

mengandung

pengertian

sebuah

proses

yang

mampu

memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi. Refleksi berkaitan
erat dengan pengalaman batin seseorang untuk menemukan nilai-nilai
hidup yang hakiki. Refleksi juga merupakan proses yang membentuk
karakter/kepribadian dan melahirkan kebebasan dalam penentuan sikap
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Proses refleksi akan
membentuk suara hati seperti: keyakinan, nilai, sikap, dan seluruh cara
bernalar peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik diantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

 

dengan baik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai
dengan pengertian dan kemampuannya.
Pendidikan sesungguhnya memiliki tujuan yang luhur, tetapi pada
kenyataannya tidak menghasilkan orang yang seperti diharapkan.
Kebanyakan peserta didik hanya menguasai teori tetapi kurang bisa
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang cerdas
intelektualnya belum tentu berhasil dalam kehidupannya, begitu pula
sebaliknya. Berdasarkan uraian tersebut di bawah ini diuraikan mengenai
tujuan PPR bagi pendidik dan peserta didik.
a. Tujuan PPR bagi pendidik
Tujuan PPR bagi pendidik, yaitu membantu para pendidik
untuk:
1) Semakin memahami peserta didik
2) Semakin bersedia mendampingi perkembangannya
3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya
4) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral
5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan
pendidikan
6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman
sebagai pendidik, pengajar, dan pendamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

 

b. Tujuan PPR bagi peserta didik
Tujuan PPR bagi peserta didik, yaitu membantu peserta didik
untuk menjadi:
1) Manusia bagi sesama
2) Manusia yang utuh
3) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka
untuk pengembangan religius
4) Manusia yang sanggup mencintai dan dicintai
5) Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan
dalam pelayanannya pada orang lain (umat Allah)
6) Manusia yang berkompeten dan berhati nurani
7) Membentuk pemimpin pelayanan, dengan meniru Yesus
Kristus
2. Langkah-langkah Pembelajaran dalam PPR
Dalam PPR proses pengembangan nilai kemanusiaan ditumbuhkan
melalui pengalaman, refleksi, aksi, evaluasi, dan konteks. Proses belajar
disemangati oleh suasana perhatian pada setiap pribadi dan peran pendidik
hanyalah sebagai fasilitator. Perhatian pada setiap pribadi menjiwai proses
pembelajaran berpola PPR karena menganggap setiap anak adalah unik,
pribadi yang bernilai. Dia adalah subyek pembelajar bukan obyek. Dalam
situasi apapun berhak untuk dihargai dan mendapatkan rasa hormat.
Pendidik bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan, pengetahuan
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

 

para ahli. Peserta didik sendirilah yang aktif belajar menemukan
kebenaran.

Sebagai

fasilitator,

seorang

pendidik

berperan

untuk

menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung. Pendidik juga hendaknya hadir memberikan stimulasi,
memotivasi, dan meneguhkan usaha peserta didik untuk belajar.
Dinamika Pembelajaran PPR:
a. Konteks
Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai kesiapan
murid untuk belajar. Konteks dapat berupa segala kemungkinan yang
dapat

membantu/menghalangi

perkembangannya.

Hal-hal

proses

yang

perlu

pembelajaran
diperhatikan

dan
untuk

mengembangkan kesadaran konteks belajar yaitu :
1) Kehidupan peserta didik, meliputi keluarga, kelompok teman
sebaya, keadaan sosial, ekonomi, musik, media, dan kenyataan
hidup yang lain.
2) Keadaan sosio-ekonomis dan politik yang menjadi lingkup
kehidupan peserta didik.
3) Suasana sekolah, yang meliputi norma-norma, harapan, relasi antar
warga sekolah yang menciptakan suasana kehidupan sekolah.
Suasana sekolah yang positif untuk proses belajar ditandai dengan
adanya: perhatian terhadap mutu akademik, saling mempercayai,
saling menghargai, saling membantu, kompetisi yang sehat,
dorongan untuk menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

 

4) Pengertian, keyakinan, sikap, dan nilai yang dibawa seorang
peserta didik. Pendidik berusaha membantu peserta didik
menyadari hal-hal dalam diri mereka yang dibawa ke sekolah.
b. Pengalaman
PPR ingin agar peserta didik sungguh-sungguh mengalami
proses belajar, yang melibatkan aktivitas otak, hati, tubuh (indera), dan
kehendak. Informasi diterima indera, kemudian diolah otak dengan
melibatkan perasaan yang kemudian memunculkan kehendak. Kerja
pikiran dalam mengolah informasi diperlancar melalui pertanyaan,
penyelidikan, dan usaha menemukan hubungan-hubungan yang ada.
Satu hal yang perlu disadari adalah bahwa para peserta didik
datang ke sekolah sudah dengan membawa pengalaman mereka
sendiri. Pendidik hendaknya membantu peserta didik menyadari
pengalaman yang sudah mereka miliki kemudian pendidik merangsang
dan mendorong mereka untuk mengolah pengalaman baru hasil
interaksi kegiatan balajar.
Pengalaman ada dua jenis, yaitu langsung dan tidak langsung.
Pengalaman tidak langsung misalnya kegiatan di ruang kelas,
membaca buku, melihat gambar, mencermati peta, menonton film,
berdiskusi, dan sebagainya. Pengalaman langsung misalnya: kerja
praktikum, mengerjakan tugas lapangan, berpartisipasi dalam sebuah
kegiatan, melakukan kunjungan, mengadakan wawancara, dan
sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

 

Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui: prapelajaran,
pertanyaan-pertanyaan, aktivitas sendiri, pemecahan masalah, belajar
bersama, berpikir kreatif, drama, tutorial teman.
c. Refleksi
Pada dasarnya refleksi berarti meninjau kembali pengalaman,
topik tertentu, gagasan, reaksi , spontan maupun yang direncanakan
dari pelbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar
semakin mampu memahami maknanya secara penuh. Melalui refleksi
kita berusaha menangkap makna yang lebih dalam dari suatu
pengalaman. Refleksi yang benar selalu mengarahkan kita ke masa
depan, yakni pembentukan sikap, pola pikir, dan perilaku baru untuk
waktu-waktu selanjutnya.
Tujuan refleksi dalam PPR adalah membentuk hati yang peka
dan peduli, internalisasi nilai-nilai, membangun hasrat, dan sikap.
Dengan itu semua kita berharap peserta didik terdorong untuk
memulai perilaku baru sesuai dengan kesadaran-kesadaran yang
diperoleh selama proses belajar.
Refleksi meningkatkan perkembangan emosi, pengetahuan,
kesadaran nilai, rasa sosial, spiritualitas, kemandirian, kebebasan, dan
keteguhan dalam mengambil keputusan. Kemampuan manusiawi yang
diperlukan dalam refleksi adalah kesadaran diri, hati nurani, imajinasi,
pikiran, ingatan, dan perasaan. Refleksi merupakan suatu proses yang
memunculkan makna dalam setiap pengalamannya. Hal itu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

 

dilakukan dengan melalui cara, memulai memahami siapa dirinya dan
bagaimana seharusnya bersikap.
Buah refleksi adalah kehendak, yakni dorongan dari dalam
untuk melakukan sesuatu. Melalui refleksi kita berharap terjadi
perubahan perilaku atau terbentuknya perilaku baru. Refleksi yang
benar selalu mengarah kepada aksi, tindakan.
d. Aksi
Aksi

dalam

PPR

berarti

perilaku

yang

mencerminkan

pertumbuhan batin berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan.
Pembentukan aksi dimulai dengan membuat pilihan dalam batin, dan
selanjutnya adalah mewujudkan putusan batin tersebut dalam tindakan.
Pada tahap ini peserta didik mengalami perubahan sikap, terjadi pola
pikir baru, dan meengembangkan perilaku berdasarkan putusan
batinnya itu.
Prinsip yang perlu pendidik pegang adalah berpikir besar dan
melaksanakannya

dari

yang

kecil.

Peran

pendidik

adalah

mendampingi, menguatkan, dan meneguhkan sehingga perilaku yang
ingin dikembangkan itu sungguh tertanam dalam diri peserta didik.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk mengetahui kemajuan yang
dicapai dalam proses pembelajaran baik peserta didik maupun
pendidik. Dalam PPR penilaian tidak hanya untuk mengetahui
kemajuan akademiknya saja, tetapi memperhatikan pada pertumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

 

peserta didik secara menyeluruh sebagai makhluk pribadi maupun
sosial. Untuk itu pendidik dituntut mempertimbangkan umur, bakat,
kemampuan, dan tingkat perkembangan pribadi setiap peserta didik.
Dalam sebuah kegiatan penilaian sangat baik jika terjadi
hubungan saling percaya dan saling menghargai antara pendidik dan
peserta didik. Saat penilaian merupakan saat yang baik untuk
menyemangati peserta didik maupun mendorong peserta didik
menyimak kembali hal-hal yang telah dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan bijaksana, memunculkan sudut pandang lain,
memberikan informasi yang dibutuhkan, dan mengajak memandang
masalah dari sudut pandang lain.
Jadi, dengan adanya evaluasi peserta didik dapat memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara menyeluruh
mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan kegiatan yang
selaras dengan menjadi manusia demi orang lain. Bagi pendidik
evaluasi bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana proses belajar
yang disampaikan membantu peserta didik dapat memahami dan
menilai pengalaman mereka, pembentukan nilai-nilai dan menjadi
pelaku perubahan pola pikir, sikap, dan tindakan sosial.

Dari uraian tentang unsur-unsur dinamika pembelajaran berpola
Paradigma Pedagogi Reflektif
karakteristik

Paradigma

di atas, dapat disimpulkan bahwa

Pedagogi

Reflektif

dalam

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

 

ditunjukkan

dengan

adanya

kegiatan-kegiatan

sebagai

berikut

(Susento,2010):
1) Pendidik menyesuaikan nilai kemanusiaan yang akan ditumbuhkan
dengan konteks peserta didik dan materi pelajaran;
2) Peserta

didik

mengalami

nilai

kemanusiaan

dalam

kegiatan

pembelajaran;
3) Peserta didik merefleksikan pengalaman terkait dengan nilai
kemanusiaan;
4) Peserta

didik

membangun

niat

atau

melakukan

aksi

untuk

mewujudkan nilai kemanusiaan;
5) Pendidik mengevaluasi proses belajar nilai kemanusiaan pada diri para
peserta didik.
PPR dalam pelaksanaannya meliputi lima aspek yakni: (1)
Memerhatikan konteks peserta didik antara lain dari aspek akademis,
spiritual, psikis, fisik, budaya, ekonomi. (2) Mengajak peserta didik masuk
dalam pengalaman belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.
(3) Mengajak peserta didik berefleksi untuk menemukan maksud, tujuan,
nilai, makna dan manfaat dari pengalaman belajar. (4) Melaksanakan apa
yang disadari dalam refleksi sebagai hal yang baik, benar, dan bermanfaat
dalam perbuatan nyata. (5) Melaksanakan evaluasi untuk mengukur
keberhasilan akademis dan perkembangan kepribadiaan peserta didik.
(Subagya, dkk: 2008:41-44).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

 

Keunggulan PPR adalah menjadikan para peserta didik dan
pendidik saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh
(competence), saling mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani
(conscience) dan saling terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama
(compassion).

C. Keliling Bangun Datar
1. Sifat-Sifat Bangun Datar
Ada dua jenis bangun, yaitu bangun datar dan bangun ruang.
Bangun datar disebut juga bangun dua dimensi (2 D), dan bangun ruang
disebut juga bangun tiga dimensi (3 D).Tiap bangun mempunyai sifatsifat, yang membedakan dengan bangun lainnya. Bangun datar berbeda
dengan bangun ruang, karena sifatnya yang berbeda. Bahkan di antara
bangun-bangun datar, atau bangun-bangun ruang sendiri, terdapat sifatsifat yang berbeda.
a. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga titik
sudut. Segitiga ada bermacam-macam seperti disebutkan di bawah ini.
Tiap jenis segitiga itu memiliki sifat-sifat masing-masing.
1) Segitiga sembarang

Segitiga ABC adalah segitiga sembarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

 

Sisi : AB ≠ BC ≠ CD
Sudut : < A ≠ < B ≠ < C
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan. < dibaca sudut.
2) Segitiga samasisi

Sisi : AB = BC = CA
Sudut :

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

PENGARUH NILAI MATEMATIKA PADA HASIL UAS-BN SDMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 86

PENGARUH PERILAKU ADAPTIVE HELP-SEEKING DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VI MI MATHOLI’UN NAJAH SINANGGUL MLONGGO JEPARA TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 139

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS MUHAMMADIYAH BATANG TAHUN PELAJARAN 20102011 Skripsi

0 0 88

TINJAUAN PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN PELUANG DI KELAS XI IPA SMA KANISIUS TIRTOMOYO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Matematika

0 0 178

MENINGKATKAN MINAT SERTA PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS DUA SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011

0 4 236

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN PADA TAHUN AJARAN 20102011

0 1 148

KEGIATAN GURU MEMFASILITASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER 2 Tahun Ajaran 20102011 Skripsi

0 0 101

PROSES BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan PGSD

0 0 118

KEGIATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERPOLA PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SMA KANISIUS TIRTOMOYO Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

0 0 245