Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan Mobile Phone = controlling and safety system of motorcycle using mobile phone - USD Repository

  

TUGAS AKHIR

SISTEM KEA EAMANAN DAN PENGEND DALIAN

SEPEDA MO OTOR MENGGUNAKAN M MOBILE

PHONE

Diajuka kan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat rat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik M

  

Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

Damas asus Kristiyanto Purnomo Nugroho ho

  

NIM : 065114019

PROGRA RAM STUDI TEKNIK ELEKTR TRO

FAKULT LTAS SAINS DAN TEKNOLO OGI

UNIVE

VERSITAS SANATA DHARMA MA

  

YOGYAKARTA

2010

CONTROL OF MOTOR

  Presented a To In El

  Damas

  

FINAL PROJECT

OLLING AND SAFETY SYST RCYCLE USING MOBILE P d as Partial Fulfillment of the Requireme

o Obtain the Sarjana Teknik Degree

STEM PHONE

  

Electrical Engineering Study Program

asus Kristiyanto Purnomo Nugroho

NIM : 065114019

  L ENGINEERING STUDY PR E AND TECHNOLOGY FACU ATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

  ments ho

ELECTRICAL SCIENCE SANA

PROGRAM ULTY TY

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  “Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

  Yogyakarta, 30 September 2010 Damasus Kristiyanto Purnomo Nugroho

HALAMAN PERSEMBAHAN

  ! " # ! " # ! " # ! " #

  

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Damasus Kristiyanto Purnomo Nugroho Nomor Mahasiswa : 065114019

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

SISTEM KEAMANAN DAN PENGENDALIAN SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN MOBILE PHONE

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 11 Oktober 2010 Damasus Kristiyanto Purnomo Nugroho

  

INTISARI

Sistem perawatan sepeda motor membutuhkan pemanasan mesin sepeda motor.

  Oleh karena itu, supaya perawatan sepeda motor menjadi lebih mudah maka dibuat sistem pemanasan mesin sepeda motor secara otomatis. Selain itu, kasus pencurian kendaraan bermotor terus meningkat sehingga dibuat sistem untuk mengawasi sepeda motor yang memiliki jarak jangkauan yang lebih luas. Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan mobile phone memberikan solusi untuk memudahkan perawatan dan mengamankan sepeda motor.

  Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan mobile phone Siemens C55 yang mampu mengendalikan sistem alarm, pemanasan mesin, dan pelacakan sepeda motor. Pemilik kendaraan akan mengirim SMS (Short Message System) ke mobile

  

phone server yang telah dipasang pada sepeda motor. Sistem pada mesin motor akan

  bekerja sesuai dengan informasi yang dikirim oleh mobile phone user. Hasil informasi akan diolah oleh mikrokontroller AtMega 8535. Sistem keamanan menggunakan sensor PIR yang mampu mendeteksi panas tubuh manusia dan sensor posisi kunci kontak yang mampu mendeteksi adanya perubahan posisi kunci kontak sepeda motor. Sistem pelacakan berdasarkan lokasi BTS menggunakan layanan LBS.

  Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor sudah berhasil dibuat. Pemilik kendaraan dapat mengirim SMS untuk mengendalikan sepeda motor. Sistem keamanan telah mampu bekerja menggunakan sensor PIR dan kunci kontak serta dapat mengirim SMS “BAHAYA” ketika terjadi pencurian sepeda motor. Selain itu, sistem juga telah mampu melakukan pelacakan lokasi sepeda motor.

  Kata kunci : SMS, Sepeda Motor, AtMega8535, Mobile Phone.

  

ABSTRACT

A maintenance system of motorcycle needs motorcycle machine heating.

  Therefore, to make a motorcycle maintenance easier then made automatically motorcycle machine heating. Else, case of motorcycle robbing always increase, so made a system to watch motorcycle within reach widely. A safety and control system of motorcycle using mobile phone give solution to made maintenance and safety motorcycle take easy.

  Controlling and safety motorcycle system used Siemens C55 mobile phone that can control alarm, heating machine, and trace of motorcycle. Owner of motorcycle will send SMS to mobile phone server on motorcycle. Motorcycle machine system will do working agree with information from mobile phone user. Information will processed by microcontroller ATmega8535. Safety motorcycle system used PIR sensor that can detect human body heat and ignition sensor that can detect position of ignition. A trace system based on BTS location that use LBS services.

  Controlling and safety motorcycle system was successfully made. Owner of motorcycle can send SMS for control motorcycle. A safety system working good use PIR and ignition sensor along with send SMS “BAHAYA” when occur robbing of motorcycle. Else, a system can trace motorcycle location too. Keyword : SMS, Motorcycle,ATmega8535, Mobile Phone

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan

  Penulis bimbingan-Nya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

berharap agar karya tulis ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada bidang

kendali elektronika di Universitas Sanata Dharma.

  Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, perhatian dan bantuan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Kedua orang tua yang tercinta atas dukungan semangat, doa dan kepercayaannya.

  2. Ibu Ir.Theresia Prima Ari Setiyani, selaku pembimbing tugas akhir atas bimbingan, dukungan, saran dan kesabaran bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

  3. Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

  4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan tugas akhir ini. Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas akhir ini sangat diharapkan.

  Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

  Yogyakarta, 11 Oktober 2006 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (Bahasa Indonesia .................................................................. i HALAMAN JUDUL (Bahasa Inggris) ..................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN

  6

  2.2.3. Organisasi Memori AVR AtMega8535………….……... 12 2.2.3.1 Program Memori……………………………..

  2.2.2. Deskripsi Mikrokontroler AtMega8535..11

  10

  2.2. Mikrokontroler AVR AtMega8535….……...…………………. 10 2.2.1. Arsitektur AVR AtMega8535…………………... ..

  8

  8 2.1.4. Mode Protokol Data Unit (PDU) ………………………….

  2.1.3. Short Message Service (SMS) ………………………………

  5 2.1.2. Protokol F-Bus……………………...……………………….

  ...................................................................................... iv

  2.1. Mobile Phone 2.1.1. Komunikasi Serial Mobile Phone Nokia 3330……………..

  3 BAB II. DASAR TEORI

  3 1.4. Metodologi Penelitian..........................................................................

  2 1.3. Batasan Masalah...................................................................................

  1 1.2. Tujuan dan Manfaat penelitian .............................................................

  INTISARI ..................................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang......................................................................................

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................... vii

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  12

  2.2.3.2. Data Memori………………………………….. 12

  2.2.4. Timer/Counter……………….......................................... 12 2.3.

  IC MAX232……………………….……………………...

  13

  2.4. Global System for Mobile Communication………………..…... 14

  2.4.1. Mobile Station (MS)…………………………………... 14

  2.4.2. Base Station System (BSS)……………………………. 15

  2.4.3. Network Sub System (NSS)…………………………... 15

  2.4.4. Operation and Support System (OSS)………………… 15

  2.5. Location Based Service (LBS)………………………………… 16

  2.6. Passive Infra Red (PIR) AMN12111...………………………… 18

  2.7. Transistor sebagai saklar…..……………………………………... 19

  2.8. Keypad 4x4 …………...……………………………………….. 20

  2.9. Sistem kelistrikan sepeda motor Honda…..……………………… 20

  2.10. Sistem pemanasan mesin sepeda motor….…………………….. 22

  BAB III. RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Proses kerja sistem………….…………………………….

  23 3.2. Perancangan rangkaian komunikasi serial.…………………..

  24

  3.3. Perancangan rangkaian pengendali alarm……………………… 25

  3.3.1 Rangkaian pengendali alarm menggunakan sensor kunci kontak……………………......………

  26

  3.3.2 Rangkaian pengendali alarm menggunakan sensor AMN12111………………………………….

  28

  3.3.3 Perancangan rangkaian sirine klakson…………………

  29

  3.4. Perancangan regulator tegangan IC7805.……………………… 29 3.5. Perancangan Keypad 4x4….……………………………...

  30

  3.6. Sistem Minimum Mikrokontroler AtMega8535……………….. 31

  3.7. Perancangan perangkat lunak……………….…………………. 34

  3.7.1. Program Pengecekan SMS……….…………………….. 35

  3.7.2. Program Keypad…………………….…………………. 35

  3.7.3. Program pengontrolan sepeda motor…………………... 36

  3.7.4. Program pelacakan lokasi mobile phone………………. 37

  3.7.5. Program sistem alarm sepeda motor…………………… 39

  BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

  4.1. Hasil Implementasi Alat ..................................................................... 40

  4.1.1. Mobile Phone Server ................................................................... 41

  4.1.2. Komunikasi Serial ....................................................................... 43

  4.1.3. Rangkaian Pengendali Mesin Motor ........................................... 45

  4.1.4. Rangkaian Pengendali Alarm ...................................................... 46

  4.2. Hasil Data Pengujian dan Pembahasan ................................................. 48

  4.2.1. Pengujian SMS Pengendalian Sepeda Motor .............................. 48

  4.2.2. Pengujian SMS Keamanan Sepeda Motor .................................. 49

  4.2.3. Pengujian Pelacakan Lokasi Sepeda Motor ................................ 50

  4.2.4. Pengujian Mode Normal Via Keypad ......................................... 51

  4.2.5. Pengujian Rangkaian Pengendalian Sepeda Motor ..................... 52

  4.2.6. Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR ....................................... 52

  4.3. Analisa dan Pembahasan Perangkat Lunak ........................................... 53

  4.3.1. Pengendalian Mesin Motor Via SMS .......................................... 54

  4.3.2. Keamanan Sepeda Motor Via SMS ............................................. 56

  4.3.3. Pengaturan Mode Normal Via Keypad ....................................... 56

  4.4. Analisa Keberhasilan Alat ..................................................................... 60

  BAB V. PENUTUP

  5.1. Kesimpulan………………………………………………………......61

  5.2. Saran………………………………………………………………....61

  

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 62

LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1. Pin Bus Nokia 3330………. ........................................................ 6Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AtMega8535...……………….. 11

  IC Serial Max232…………………..………… ........................... 14 Gambar 2.3.

Gambar 2.4. Metode Basic Positioning Cell Identification………… ............... 17Gambar 2.5. Hardware AMN12111……………………………………… ...... 18Gambar 2.6. Konfigurasi transistor sebagai saklar… ........................................ 19Gambar 2.7. Keypad 4x4………………………. .............................................. 20Gambar 2.8. Rangkaian Sistem Stater Sepeda Motor…….………… .............. 21Gambar 3.1. Diagram blok sistem keamanan dan pengendalian sepeda

  motor ............................................................................................. 24

Gambar 3.2. Rangkaian ICMAX232 dengan mikrokontroler

  dan mobile phone .......................................................................... 25

Gambar 3.3. Sistem kelistrikan alarm kunci kontak sepeda motor……………. 26Gambar 3.4. Rangkaian pengendali alarm sensor kunci kontak……………..... 27Gambar 3.5. Rangkaian sensor AMN12111………………………. .................. 29Gambar 3.6. Rangkaian sirine klakson……………………………………. ....... 29Gambar 3.7. Rangkaian regulator tegangan 5V……………………………...…. 30Gambar 3.8. Konfigurasi Keypad 4x4……………………………....... .............. 30Gambar 3.9. Rangkaian osilator AtMega8535……………...... ......................... 32Gambar 3.10. Rangkaian reset AtMega8535…………………….…... .............. 32Gambar 3.11. Rangkaian sistem minimum AtMega8535……………… ........... 33Gambar 3.12. Diagram alir utama………………………………………… ....... 34Gambar 3.13. Diagram alir subroutine pengecekan SMS……………….. ........ 35Gambar 3.14. Diagram alir subroutine mode keypad…………………..… ....... 36Gambar 3.15. Diagram alir subroutine pengontrolan sepeda motor… ............... 37Gambar 3.16. Diagram alir subroutine pelacakan sepeda motor…..………….. 38Gambar 3.17. Diagram alir subroutine sistem alarm………………..………… 39Gambar 4.1. Hasil Implementasi Sistem Keamanan dan Pengendalian

  Sepeda Motor ...................................………………..………… .. 40

Gambar 4.2. Mobile Phone Siemens C55 ..................... ..................................... 42Gambar 4.3. Rangkaian Driver Mobile Phone ........................ ........................... 44Gambar 4.4. Rangkaian Pengendali CDI .............................................. ............. 45Gambar 4.5. Rangkaian Pengendali Mesin Sepeda Motor........... ...................... 46Gambar 4.6. Sensor PIR ............................................................................... ...... 46Gambar 4.7. Rangkaian Sensor Kunci Kontak .................................................. 47Gambar 4.8. Rangkaian Sirine Klakson .......................................................... ... 47Gambar 4.9. Keypad ......................................................................................... . 59

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1. Spesifikasi Mobile Phone Nokia 3330 .............................................. 5Tabel 2.2. Protokol Data Unit SMS ..................................................................... 9Tabel 2.3. Panduan Warna Kabel Sepeda Motor Merk Honda ........................... 22Tabel 3.1. Konfigurasi pin ICMAX232 dengan Mobile Phone

  dan Mikrokontroler………………………………………… ............. 25

Tabel 3.2. Kombinasi Keypad 4x4……………………………………………. . 31Tabel 3.3. Penggunaan port-port pada Mikrokontroler………………… ........... 33Tabel 4.1. Karakter SMS Pengendalian Sepeda Motor……………………….. . 41Tabel 4.2. Hasil Pengujian Komunikasi Serial Antara Mikrokontroler

  AtMega8535 dan Komputer……………......................................... .. 41

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Komunikasi Serial Antara Mikrokontroler

  AtMega8535 dan Mikrokontroler AtMega8535 ............................. .. 42

Tabel 4.4. Hasil Data Pengamatan Komunikasi Serial RS232………………… 44Tabel 4.5. Hasil Pengukuran Tegangan Driver Mobile Phone........................... . 45Tabel 4.6. Data Pengujian Perintah Pengendalian Mesin Sepeda Motor

  via SMS ……........................…………………………………… ..... 48

Tabel 4.7. Data Pengujian Pengiriman SMS Keamanan …..…………………. . 49Tabel 4.8. Data Pengujian Sensor PIR dan Kunci Kontak ...………………… .. 49Tabel 4.9. Data Pengujian Lokasi Sepeda Motor ..……………………………. 50Tabel 4.10. Data Hasil Pengujian Password via Keypad ………………………. 51Tabel 4.11. Data Hasil Pengujian Rangkaian Pengendali Mesin

  Sepeda Motor ........................…………………………………… .... 52

Tabel 4.12. Data Hasil Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR……………….... 53

  .Data Hasil Pengiriman SMS.............................................................. 60

  Tabel 4.13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Salah satu sarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah sepeda motor. Namun, masih terlihat adanya kekurangan pada sepeda motor mengenai masalah sistem perawatan dan keamanan sepeda motor[1].

  Untuk perawatan mesin sepeda motor, sebelum dipakai sepeda motor harus dipanaskan terlebih dahulu minimal sekali dalam sehari[1]. Hal ini membutuhkan waktu tambahan bagi pemilik kendaraan untuk memanaskan mesin pada sepeda motor. Oleh karena itu, sistem yang mampu memanaskan mesin motor secara otomatis akan dibuat supaya lebih efektif.

  Masalah yang lain yaitu angka perampasan atau pencurian sepeda motor belum bisa ditekan. Setiap tahunnya angka kasus pencurian kendaraan bermotor terus meningkat. Menurut data Polda Metro, kasus pencurian kendaraan bermotor di tahun 2006 sebesar 10.791 kasus, tahun 2007 sebesar 11.620 kasus dan tahun 2008 (Januari-Mei) adalah sebesar 4.771 kasus. Bulan Mei menduduki angka tertinggi dalam tahun 2008 (setiap bulan terus meningkat), yaitu sebesar 1.081 kasus[2].

  Saat ini sudah banyak dijual alarm kendaraan bermotor menggunakan remote

  

control untuk mengendalikan sepeda motor dalam jarak tertentu. Kelemahan alat ini adalah

  apabila jarak antara alat yang dikontrol dengan pengontrolnya itu melewati batas toleransinya maka peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan keinginan. Selain itu, seseorang dengan mudah mampu melumpuhkan alarm yang saat ini sudah banyak beredar di pasaran [2].

  Sebuah sistem model baru diperlukan untuk mengontrol sepeda motor dengan jarak jangkauan yang lebih luas. Alat yang mampu mengendalikan sistem alarm, pemanasan mesin, dan pelacakan sepeda motor dengan menggunakan telepon selular (mobile phone) akan dibuat pada tugas akhir ini. Pemilik kendaraan akan mengirim informasi berupa SMS (Short Message System) ke mobile phone server yang telah dipasang pada sepeda motor, kemudian informasi diteruskan ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengolah informasi untuk mengendalikan sistem pada mesin motor.

  Jika terjadi pencurian sepeda motor, maka lokasi sepeda motor dapat dilacak melalui media SMS berdasarkan lokasi BTS (Base Transceiver Station) menggunakan layanan LBS (Location Based Service). Kelebihan pendeteksian lokasi sepeda motor menggunakan LBS dibandingkan GPS (Global Positioning System) yaitu LBS mampu mendeteksi lokasi sepeda motor yang berada di dalam rumah atau gedung. Jumlah BTS Indosat mencapai 11.667 unit tersebar di sekitar 425 kabupaten/kotamadya dan 3.270 kecamatan untuk melayani 26,5 juta pelanggan seluler Indosat di Indonesia pada akhir Maret 2008[3]. Jumlah BTS ini akan semakin meningkat sehingga semakin mempermudah sistem pelacakan berdasarkan lokasi BTS. Kelemahan pelacakan yang menggunakan LBS dibandingkan pada GPS yaitu layanan LBS tidak mampu menentukan koordinat posisi benda namun hanya memberitahukan nama daerah berdasarkan lokasi BTS terdekat[4].

  Masalah yang akan dibahas adalah bagaimana cara pengguna dapat mengirim informasi via SMS sehingga mampu mengendalikan sistem yang terpasang pada sepeda motor. Berdasarkan penelitian sebelumnya telah dikembangkan sistem pelacakan dan pengendalian mobil jarak jauh menggunakan GPS dan data mode pada telepon selular GSM [5]. Oleh karena itu, sistem pengendalian akan dikembangkan menggunakan mobile

  

phone Nokia 3330 sebagai mobile phone server, sistem pelacakan menggunakan lokasi

BTS dan sistem keamanan menggunakan sensor passive infrared.

  1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menghasilkan sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor Supra Fit sesuai jarak jangkauan operator selular menggunakan mobile phone Nokia 3330. Sistem keamanan meliputi alarm ketika ada orang yang bergerak di dekat sepeda motor dan pelacakan sepeda motor dengan layanan LBS. Sistem pengendalian meliputi pemanasan dan ON-OFF mesin motor.

  Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pengguna sepeda motor.

  1.3 Batasan Masalah

  Penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut : a. Mikrokontroler menggunakan keluarga AVR AtMega 8535 dan diprogram menggunakan bahasa pemrograman C.

  b. Mobile station menggunakan mobile phone Nokia 3330 dan SIM (Subscriber Identity Module ) card INDOSAT IM3.

  c. Pengendalian sistem oleh user melalui SMS (Short Message Service).

  d. Sistem diaplikasikan pada sepeda motor Honda Supra Fit.

  e. Sistem alarm menggunakan sensor kunci kontak dan sensor AMN12111.

  f. Tidak dibahas hardware ponsel yang digunakan.

  g. Tidak dibahas sistem ASP (Aplication Service Provider) jaringan GSM yang tersedia.

1.4 Metodologi Penelitian

  Untuk dapat merealisasikan penelitian maka digunakan metode sebagai berikut :

  1. Mencari sumber informasi/ literatur Studi kepustakaan yang mencakup literatur-literatur mengenai

  Protokol Data Unit (PDU) Nokia 3330 , data sheet AtMega 8535, sensor kunci kontak dan sensor AMN12111.

  2. Perancangan dan pembuatan alarm motor menggunakan sensor kunci kontak dan sensor AMN12111.

  Tahap ini meliputi perhitungan teoritis, perancangan sistem kerja sensor dan pembuatan rangkaian pada PCB sesuai dengan hasil perancangan. Hasil perhitungan teoritis sistem sensor digunakan untuk mengetahui spesifikasi secara detil dalam merancang alarm motor.

  3. Perancangan dan pembuatan sistem pengiriman SMS dengan AtMega8535.

  Tahap ini meliputi pembuatan software dan hardware. Perancangan sistem minimum mikrokontroler AtMega8535 sebagai hardware dilakukan terlebih dahulu. Selanjutnya, tahap pembuatan program pengiriman SMS menggunakan bahasa pemrograman C. Setelah itu, program akan di download ke IC AtMega8535 menggunakan software AVROSP II.

  4. Pengujian sistem alarm dan kendali motor menggunakan mobile phone sebelum diinstalasi.

  Komunikasi dari kedua perangkat keras yaitu mobile phone dan mikrokontroler akan diuji dengan melakukan pengiriman informasi dari

  mobile phone berupa SMS ke mikrokontroler. Mikrokontroler diharapkan

  mampu menjalankan komunikasi sistem secara keseluruhan yaitu meliputi pemanasan mesin, alarm dan pelacakan sepeda motor. Data yang diperoleh sebelum instalasi akan dibahas dan dibandingkan dengan data yang diperoleh setelah instalasi.

  5. Instalasi sistem alarm dan kendali pada sepeda motor.

  Pada tahap ini dilakukan modifikasi sistem kelistrikan pada sepeda motor Honda Supra Fit yaitu berupa pemasangan sensor dan perangkat keras sistem kendali menggunakan mobile phone.

  6. Pengujian alat dan analisa sistem pada sepeda motor setelah diinstalasi.

  Pengujian program mikrokontroler, mobile phone, dan kendali pada sepeda motor bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasikan dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan. Selain itu, juga dilakukan pengambilan data berupa kesesuaian perintah SMS terhadap pengendalian mesin motor, keamanan sepeda motor, lokasi mobile phone server, dan jarak jangkauan sensor PIR. Jika sistem bekerja dengan baik, maka sistem ini tidak dipengaruhi oleh intervensi mesin motor.

BAB II DASAR TEORI

2.1 Mobile phone Nokia 3330[6]

  Mobile phone Nokia 3330 menggunakan operating band GSM (900,1800)/CSD dengan antena internal. Waktu siaga sampai 260 jam dan waktu bicara sampai 270 menit.

  Software Operating System Vgh Browser WAP v.1.x

  Biasanya sudah terdapat rangkaian untuk mengubah level tegangan 3V oleh IC Max232 pada kabel data Nokia.

Gambar 2.1 adalah mobile phone populer keluaran Nokia dengan tipe Nokia 3310/ 3315/3330 yang memiliki F/M Bus terdiri dari 4 pad terletak dibawah tempay battery.

  dikoneksikan secara serial dengan sistem koneksi F-Bus dan M-bus. Sistem koneksi ini digunakan untuk menghubungkan mobile phone dengan komputer atau mikrokontroler.

  Mobile phone Nokia 3330 menggunakan kabel data generic supaya bisa

  External memory Tidak Baterai Li-Ion

  Berbagai fasilitas yang lain yaitu T9, smart messaging, kalkulator, voice dial, mobile chat

  User Interface Keypad Alpha Numeric (0-9) Fungsi Messaging SupPort SMS Memori dan Baterai

  Dimensi 113 x 48 x 22mm Berat 113g

  Body

Tabel 2.1. Spesifikasi Telepon Selular Nokia 3330[6]

  Spesifikasi lengkap mobile phone Nokia 3330 seperti pada Tabel 2.1[6].

  

mode for SMS, currency converter, message templates, Phonebook 100 , 20 dialed, 10

received, 10 missed calls, dynamic font size, softkey, screensaver, dan welcome message.

2.1.1 Komunikasi Serial Mobile phone Nokia 3330

Gambar 2.1. PIN Bus Nokia 3330[6]

  Komunikasi serial M-Bus dan F-Bus memiliki perbedaan proses pengiriman dan penerimaan data yang terdapat pada mobile phone yaitu sebagai berikut : a. Komunikasi M-Bus

  M-Bus memiliki satu pin bi-directional untuk digunakan sebagai transceiver dan receiver. Komunikasi M-Bus merupakan komunikasi half-duplex yang memiliki kecepatan transfer data sebesar 9600bps dengan 8 bit data, odd parity, dan satu stop bit. Pin data

  

terminal ready (DTR) biasanya tidak diaktifkan sedangkan request to send (RTS) harus

  diaktifkan. Hanya ada 2 pin yang digunakan pada komunikasi ini yaitu pin ground dan pin data.

  b. Komunikasi F-Bus F-Bus merupakan komunikasi high-speed full-duplex bus yang sangat sesuai untuk digunakan sebagai komunikasi serial standar. Komunikasi ini menggunakan tiga buah pin yaitu satu pin data sebagai transceiver (TX) , satu pin sebagai receiver (RX), dan satu pin sebagai ground. Selain itu, F-Bus memiliki kecepatan data sebesar 115.200bps, 8 bit data,

  

no parity , dan satu stop bit. Jika menggunakan komunikasi F-Bus maka pin data terminal

ready (DTR) harus diaktifkan dan pin request to send (RTS) tidak diaktifkan .

2.1.2 Protokol F-Bus

  F-Bus merupakan jalur bi-directional serial yang bekerja dengan kecepatan data sebesar 115.200bps, no parity, dan 8 data bit. Untuk menggunakan jalur F-Bus maka pin DTR dihubungkan dengan level tegangan antara +3V s.d +12V sedangkan pin RTS antara

  • 3V s.d -12V. Proses pengiriman dan penerimaan data melalui jalur F-Bus membutuhkan sinkronisasi UART (Universal Asyncronous Receiver/ Transmitter ) dengan komputer atau mikrokontroler. Keberhasilan proses komunikasi ditandai oleh pengiriman string 0x55 atau 'U' sebanyak 128 kali sehingga mobile phone siap untuk melakukan pengiriman frame data. Protokol F-Bus Nokia memiliki perintah yang mengijinkan pengguna untuk
melakukan panggilan, mengirim dan menerima pesan SMS. Semua informasi yang akan dikirim dituliskan dalam bentuk pasangan-pasangan bilangan heksadesimal yang disebut pasangan octet. Penjelasan mengenai nilai data pasangan octet yang terdapat pada masing- masing byte adalah sebagai berikut : a. Byte 0

  Pengiriman frame akan selalu diawali dengan pengiriman karakter yang merupakan Frame ID dari F-Bus. Jika menggunakan kabel maka karakter yang dikirim 0x1E sedangkan jika menggunakan infrared yang dikirim yaitu 0x1C.

  b. Byte 1 Untuk pengiriman melalui mobile phone selalu digunakan karakter 00 yang merupakan alamat tujuan saat pengiriman data.

  c. Byte 2 Karakter alamat sumber saat mengirim data diisi dengan karakter 0x0C dari terminal.

  d. Byte 3 Pemberian perintah atau pesan yang diinginkan oleh pengguna. Misalkan untuk mendapatkan versi software dan hardware maka karakter yang dikirim yaitu 0xD1.

  e. Byte 4 dan 5 Pasangan octet byte 4 dan 5 berfungsi menentukan panjang pesan. MSB (Most

Significant Bit ) terletak di byte 4 dan LSB (Least Significant Bit) terletak di byte 5.

  f. Byte 6 s.d 12 Segment data dimulai dari byte 6 sampai byte 12. Byte terakhir pada data segment

  (byte 12) adalah nomor urutan pengiriman data yang ditambahkan dari 0 sampai 7 pada setiap pengiriman frame.

  g. Bytes 14 dan 15 Pengecekan data dilakukan dengan XORing. Byte 14 merupakan lokasi hasil pengecekan byte ganjil dan byte 15 merupakan lokasi hasil pengecekan byte genap.

  Contoh data pengiriman frame dalam bentuk heksadesimal yang digunakan untuk mendapatkan versi software dari mobile phone Nokia adalah sebagai berikut : Byte: 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 Data: 1E 00 0C D1 00 07 00 01 00 03 00 01 60 00 72 D5

2.1.3 Short Message Service (SMS)

  Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur berupa pesan pendek

  yang disediakan dalam komunikasi seluler . Layanan SMS distandarisasi oleh suatu badan yang bernama European Telecomunication Standards Institute (ETSI). Layanan SMS ini memungkinkan perangkat mobile phone mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM.

  Untuk mengirim sebuah SMS melalui komunikasi F-Bus, maka isi SMS harus dikonversi menjadi pasangan 8 bit (octet). Proses konversi isi SMS terdiri dari dua langkah sebagai berikut : a. Mengkonversi isi SMS menjadi kode 7 bit.

  b. Mengkonversi kode 7 bit (septet) menjadi 8 bit (octet) yang mewakili pasangan

  hexadecimal . Jika jumlah bit pada setiap baris septet kurang dari 8, maka

  kekurangannya diambil dari bit paling kanan pada septet selanjutnya dan digabungkan pada bagian kiri. Contoh konversi isi SMS ‘hello’ adalah sebagai berikut : Isi SMS (ASCII) : h e l l o Konversi menjadi heksadesimal : 68 65 6C 6C

  6F Konversi menjadi biner : 1101000 1100101 1101100 1101100 1101111 Membalik nilai byte desimal : 1101111 1101100 1101100 1100101 1101000 Konversi 8 bit (octet) : 110 11111101 10011011 00110010 11101000 Bentuk heksadesimal :

  06 FD 9B 32 E8 Jadi, hasil konversi kata ‘hello’ adalah E8 32 9B FD 06.

2.1.4 Mode Protokol Data Unit (PDU)

  PDU (Protocol Data Unit) adalah protokol data dalam suatu SMS berupa pasangan-pasangan karakter ASCII yang mencerminkan representasi angka heksadesimal dari informasi yang ada dalam suatu SMS, misalnya nomor pengirim, nomor tujuan, waktu pengiriman dan isi pesan SMS. PDU ini harus dipahami sebelum mengimplementasikannya ke dalam program di komputer/mikrokontroler. PDU SMS terdiri dari dua tipe, yaitu PDU SMS-Submit (SMS Pengiriman) dan PDU SMS-Deliver (SMS Penerimaan). PDU SMS untuk komunikasi F-Bus terdiri atas 8 header seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Protokol Data Unit SMS[6]

  1. F-Bus Frame Header F-Bus Frame ID

  27 TP Data Coding Scheme (TP-DCS)

  

95 Lapisan byte

96-97 Pengecekan byte genap dan ganjil.

  94 Nomor urutan paket data

  8. F-Bus Ending

  93 Selalu diisi dengan pasangan octet 0x00

  7. Pesan SMS 48-92 Isi pesan SMS

  41 Kode Validity Period 42-47 Service Centre Time Stamp

  6. Validity Period (VP)

  30 Kode nomor tujuan untuk nasional 0x81 31-40 Pasangan octet dari nomor tujuan.

  5. Nomor Tujuan (12 Bytes) 29 Panjang nomor tujuan

  28 Ukuran pesan SMS

  26 TP Protocol Identifier (TP-PID)

  

1 Alamat tujuan

  25 Jangka waktu pengiriman SMS

  24 Tipe SMS

  4. Transfer Protocol Data Unit (TPDU)

  13 Kode SMSC untuk nasional yaitu 0x81 dan internasional yaitu 0x91 14-23 Nomor SMS Centre

  12 Panjang SMS Centre

  3. SMSC (12byte)

  0x10,0x02, dan 0x10

  2. Short Message Service 6-8 Memulai SMS Frame Header yaitu 0x00, 0x01, dan 0x00 9-11 Bilangan heksa pengiriman sms yaitu 0x01, 0x02, dan 0x00. Bilangan heksa penerimaan sms yaitu

  3 Tipe perintah (Tipe SMS = 0x02)

4-5 Panjang pesan

  

2 Alamat Sumber

  Contoh pengiriman frame header sebanyak 98 byte adalah sebagai berikut : Byte: 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Data: 1E 00 0C 02 00 59 00 01 00 01 02 00 07 91 16 14 91 09 10 F0 00 00 00 00 Byte: 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

  Byte: 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 Data: C8 34 28 C8 66 BB 40 54 74 7A 0E 6A 97 E7 F3 F0 B9 0C BA 87 E7 A0 79 D9 Byte: 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 Data: 4D 07 D1 D1 F2 77 FD 8C 06 19 5B C2 FA DC 05 1A BE DF EC 50 08 01 Byte: 94 95 96 97 Data: 43 00 7A 52

2.2 Mikrokontroler AVR Atmega8535[7]

  AVR (Alf and Vegard’s Risc Prosessor) merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-

  

bit yang diproduksi oleh Atmel berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set

Computer). Chip AVR yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah Atmega8535. Hampir

  semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock dan mempunyai 32 register general- purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem yang menggunakan hubungan serial SPI.

  2.2.1 Arsitektur AVR Atmega8535

  Mikrokontroler Atmega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut : a. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.

  b. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel.

  c. Tiga buah timer / counter yaitu Timer 0, Timer 1, Timer 2.

  d. Watchdog Timer dengan osilator internal.

  e. Memori Flash sebesar 8 kb.

  f. Sumber Interrupt internal dan eksternal.

  g. Komparator analog

  h. Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

  2.2.2 Deskripsi Mikrokontroler Atmega8535

  Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega8535 dengan kemasan 40-pin DIP (dual in-line package) dapat dilihat pada Gambar 2.2. Untuk memaksimalkan performa dan paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data). Ketika sebuah instruksi sedang dikerjakan maka instruksi berikutnya diambil dari memori program.

Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega8535[8]

  Mikrokontroler Atmega 8535 memiliki konfigurasi Pin sebagai berikut : a.

  VCC (5V)

  b. GND (Ground)

  c. Port A (PA7 - PA0)

  d. Port B (PB7 - PB0)

  e. Port C (PC7 - PC0)

  f. Port D (PD7 - PD0)

  g. RESET (Reset input)

  h. AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk Port A dan A/D Konverter i. AREF adalah pin referensi analog untuk A/D konverter.

  Port A berfungsi sebagai input analog pada A/D Konverter dan port I/O 8-bit dua

  arah. Port B, Port C, Port D adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Pada rangkaian RESET, waktu pengosongan kapasitor dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

  T = R x C (2.1)

2.2.3 Organisasi Memori AVR Atmega8535

  AVR arsitektur mempunyai dua ruang memori utama, yaitu Ruang Data Memori dan Ruang Program Memori. Atmega8535 memiliki fitur EEPROM Memori untuk penyimpanan data. Semua ruang memori adalah reguler dan linier.

  2.2.3.1 Program Memori

  Atmega8535 berisi 8Kbyte On-Chip di dalam sistem Memori flash

  

reprogrammable untuk penyimpanan program. Untuk keamanan perangkat lunak, Flash