Peningkatan prestasi belajar menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV B SDN Denggung Sleman tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL

  COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SDN DENGGUNG SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Ari Trisnawati NIM : 071134056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL

  COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SDN DENGGUNG SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Ari Trisnawati NIM : 071134056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  

PERSEMBAHAN

Kuayunkan langkah kecilku bersama mentari yang bersinar Menyusuri jalan setapak menuju masa depan Seiring doa dan kasih Ayah dan Bunda yang memberi terang Dalam perjalanan meraih cita yang tinggi...... Walau duri – duri rintangan memberi perih yang tak terkira.... Walau derai air mata membasahi setiap langkah... Tetapi belaian semangat Ayah, Bunda, Saudara bahkan Sahabat Telah mampu menghapus luka perih rintangan itu.... Dan telah mampu membuatku berdiri dan bangkit kembali.... Terima kasih untuk setiap doa yang terucap untukku.... Terima kasih untuk setiap senyum yang tersungging untukku .... Terima kasih untuk setiap semangat yang diberikan kepadaku.. Dengan itu semua aku akan tegar melangkah ke depan....

  Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk: Kedua orang tuaku yang selalu membimbing, mendidik dan mendoakan aku. Kakak - kakakku yang selalu memberi semangat.

Sahabat - sahabatku yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Almamaterku

  

MOTTO

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan

ucapan syukur.......

  

( Filipi 4 : 6 )

Jika kau berani, jangan takut – takut dalam melakukan sesuatu tetapi jika kau

takut, jangan berani – berani melakukan sesuatu.....

  

( A. Mudjija )

Smile brings hope in everytime.......

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 Juni 2010 Penulis

  Ari Trisnawati

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ari Trisnawati NIM : 071134056 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE

  

LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA

  KELAS IV B SDN DENGGUNG SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 beserta perangkat yang diperlukan ( bila ada ). Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 8 Juni 2010 Yang menyatakan Ari Trisnawati

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA

PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV B SDN DENGGUNG SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 Ari Trisnawati Universitas Sanata Dharma

  2010 Penelitian ini didasari oleh prestasi belajar siswa kelas IV B SDN

  Denggung dalam mata pelajaran IPS yang masih rendah. Hal ini terlihat dari rata – rata nilai ulangan IPS yang hanya mencapai 58,00.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model

  

Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

  kelas IV B SDN Denggung Sleman dalam mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2009 / 2010.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus I dilakukan Cooperative Learning teknik Jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 6 orang yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada siklus II dilakukan Cooperative Learning teknik Jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 4 orang yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan instrumen tes tertulis.

  Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model Cooperative

  

Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B

  SDN Denggung Sleman tahun pelajaran 2009 / 2010 dalam mata pelajaran IPS khususnya pada kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata ulangan kelas pada kondisi awal 58,00 meningkat pada akhir siklus pertama yaitu 67,93 dan mencapai 75,86 pada akhir siklus kedua. kata kunci : cooperative learning teknik jigsaw, prestasi belajar.

  

ABSTRACT

STUDY ACHIEVEMENT IMPROVEMENT BY USING COOPERATIVE

LEARNING MODEL JIGSAW TECHNIQUE FOR SOCIAL STUDIES

SUBJECT IN STUDENTS CLASS IV B SDN DENGGUNG SLEMAN IN

THE SCHOOL YEAR OF 2009 / 2010

  Ari Trisnawati Sanata Dharma University

  2010 This research is constituted by achievement learn class students of IV B

  SDN Denggung for social studies subject which still lower. This matter seen from flattening value of social studies subject which only reaching 58,00.

  This study aimed to determine whether the use of models Cooperative Learning Techniques Jigsaw can improve students achievement class IV B SDN Denggung Sleman for social studies subject in school year 2009 / 2010.

  This research is a class act who carried on with two cycles. In the first cycle is done in Cooperative Learning Techniques Jigsaw by dividing the number of members of the group with six people who carried on in two meetings. In the second cycle is done in Cooperative Learning Techniques Jigsaw by dividing the number of groups with four members who performed in the two meetings. Data collected to use instrument of written test.

  Result of research indicated that the model Cooperative Learning Techniques Jigsaw can improve students achievement class of IV B SDN Denggung Sleman school year 2009 / 2010 for social studies subject specially at basic competence recognize growth of production technology, transportation and communications and also experience use it. Improved students achievement is marked with an average rating of grade repetition in the initial conditions 58,00 at the end of the first cycle of 67,93 and reached 75,86 at the end of the second cycle. keyword : cooperative learning techniques jigsaw, achievement study.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang selalu melimpahkan berkat dan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  Begitu banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, maka sudah sepantasnya apabila saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Allah Bapa di Surga atas segala berkahNya setiap hari.

  2. Jesus Christ, atas segala penyertaanNya.

  3. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  4. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Kaprodi PGSD sekaligus pembimbing I.

  5. Rusmawan, S.Pd. selaku pembimbing II.

  6. Ayah tercinta A. Mudjija di surga yang selalu memberikan hal yang terbaik yang pernah dia miliki untuk saya. Dan ibuku M. Bariyah yang selalu menyebut nama saya dalam setiap doanya setiap hari dan di manapun.

  7. Bapak / ibu dosen beserta staff yang telah memberikan bekal selama perkuliahan.

  8. Drs. Panggih Hadimurwanto, selaku Kepala Sekolah SDN Denggung, Bapak / Ibu guru dan siswa-siswa kelas IV B SDN Denggung tahun ajaran 2009 / 2010 yang telah membantu dalam penelitian ini.

  9. Y. Inggar Irwanto, Th. Jonggrang Istiwiyati, Ratna Dwiningsih selaku kakak – kakakku yang telah membantu dan memberikan semangat.

  10. Agustinus T, yang telah mengajari saya bersyukur dalam segala hal yang saya peroleh.

  11. Rita Listiyanti dan Ibu Fitria I, yang selalu memberikan semangat agar tidak menyerah.

  12. Septiana Putriningsih, yang telah memberikan saran yang berharga.

  Anas, Roni, Pongky, Yohan, Ria, Citra, Letten dan teman-temanku S1 PGSD angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan satu - persatu.

  13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu- persatu.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.

  Yogyakarta, 8 Juni 2010 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ vii ABSTRAK...................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................. xii DAFTAR TABEL.......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................... 2 C. Perumusan Masalah .......................................................................... 3 D. Definisi .................. .......................................................................... 3 E. Pemecahan Masalah .......................................................................... 4

  F. Tujuan Penelitian . ........................................................................... 4

  G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 6 A. Pengertian Belajar ............................................................................ 6 B. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................. 12 C. Pengertian Cooperative Learning .................................................... 13 D. Teknik Jigsaw ................................................................................. 15 E. Pengertian IPS ................................................................................ 18 F. Tujuan IPS ....................................................................................... 19 G. Kerangka Pikir .................................................................................. 20 H. Hipotesis ........................................................................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 21 A. Setting Penelitian ............................................................................... 23

  1. Subyek Penelitian ................................................................... 23

  2. Lama Penelitian ..................................................................... 23

  3. Lokasi Penelitian .................................................................... 24

  B. Prosedur Penelitian ............................................................................. 24

  1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 24

  2. Alat Pengumpulan Data ....... .................................................. 28

  3. Instrumen ................................................................................ 28

  4. Indikator Keberhasilan ............................................................ 33

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 35

  A. Hasil Penelitian ................................................................................... 35

  1. Siklus I .......................................................................................... 35

  a. Pelaksanaan ............................................................................ 35

  b. Hasil Penelitian ...................................................................... 35

  c. Pengamatan ............................................................................ 37

  d. Refleksi ................................................................................... 37

  2. Siklus II ......................................................................................... 38

  a. Pelaksanaan ............................................................................ 38

  b. Hasil Penelitian ..................................................................... 38

  c. Pengamatan ............................................................................ 39

  d. Refleksi ................................................................................... 39

  B. Pembahasan ......................................................................................... 40

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 46 A. Kesimpulan ........................................................................................... 46 B. Saran ..................................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 48 LAMPIRAN ..................................................................................................... 50

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Tabel Jadwal Penelitian .........................................................................23 Tabel 2. Tabel Kualifikasi Reliabilitas ................................................................. 30 Tabel 3. Tabel Indikator Keberhasilan ................................................................ 34 Tabel 4. Tabel Nilai Ulangan Siswa Siklus I ..................................................... 36 Tabel 5. Tabel Nilai Ulangan Siswa Siklus II ................................................... 38 Tabel 6. Tabel Perbandingan Nilai Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah

  Tindakan ............................................................................................... 41

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Ilustrasi Perpindahan Kelompok Asal ke Kelompok Ahli ................. 17 Gambar 2. Ilustrasi Perpindahan Kelompok Ahli ke Kelompok Asal ................ 18 Gambar 3. Bagan Langkah – langkah Penelitian Tindakan ................................. 21

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus ......................................................................................... 50 Lampiran 2. RPP Pertemuan 1 Siklus I.............................................................. 52 RPP Pertemuan 2 Siklus I.............................................................. 54 RPP Pertemuan 1 Siklus II.............................................................. 56 RPP Pertemuan 2 Siklus II.............................................................. 58 Lampiran 3. LKS Pertemuan 1 Siklus I .............................................................. 60 LKS Pertemuan 2 Siklus I .............................................................. 63 LKS Pertemuan 1 Siklus II ............................................................ 65

  LKS Pertemuan 2 Siklus II ............................................................ 67 Lampiran 4. Kisi – kisi, Lembar Soal dan Kunci Jawaban Soal Siklus I dan II .. 70 Lampiran 5. Data Nilai Ulangan IPS Tahun Pelajaran 2007 / 2008 dan Tahun

  Pelajaran 2008 / 2009 ...................................................................... 78 Lampiran 6. Tabel Validitas Siklus I dan Siklus II .............................................. 80 Lampiran 7. Uji Reliabilitas Soal Siklus I dan II ................................................. 86 Lampiran 8. Uji Validitas Soal Siklus I dan II dengan SPSS .............................. 92 Lampiran 9. Foto Penelitian ................................................................................. 99

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu adalah harapan bagi setiap orang. Karena dari

  bidang pendidikanlah mutu sumber daya manusia dapat tercipta. Dari pendidikan yang bermutu pula suatu bangsa dapat berkembang. Penyelenggaraan pendidikan diwujudkan dengan adanya kegiatan belajar mengajar atau proses belajar mengajar yang melibatkan pendidik dan peserta didik. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru sebagai pendidik merancang pembelajaran yang berpedoman pada aturan serta rencana pendidikan yang berbentuk kurikulum.

  Guru diharapkan dapat merencanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pendidikan sekarang ini adalah lemahnya proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran sekarang ini kurang meningkatkan kreativitas siswa dan bersifat monoton. Siswa terbiasa untuk duduk, diam, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan guru dan hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk bertanya tentang materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

  Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu pelajaran penting di sekolah. Oleh karena itu pembelajaran IPS perlu dirancang dan dibuat untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan siswa untuk dapat berinteraksi terhadap kondisi sosial masyarakat yang semakin berkembang. Untuk menilai suatu keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan dengan adanya ketuntasan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM

  ) setiap mata pelajaran ditetapkan berbeda – beda disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa serta kemampuan sumber daya yang mendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah tertentu. Di SDN Denggung Sleman KKM mata pelajaran IPS ditetapkan sebesar 65. Dengan demikian maka siswa dinyatakan tuntas dalam mempelajari mata pelajaran IPS jika sudah menguasai kompetensi minimal 65. Namun dalam kenyataannya di kelas IV B SDN Denggung Sleman tingkat penguasaan materi pelajaran IPS masih rendah. Hal ini terlihat dari rata – rata nilai ulangan IPS yang hanya mencapai 58,00. Hal ini dimungkinkan karena minat siswa terhadap pembelajaran IPS rendah, penggunaan model pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa, dan kurangnya penggunaan media secara maksimal. Penulis akan mencoba menerapkan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

  IPS. Pembelajaran yang akan dicoba diterapkan adalah model Cooperative

  

Learning teknik Jigsaw. Penulis mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar

  Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV B SDN Denggung Sleman Tahun Pelajaran 2009 / 2010”.

  Penulis berharap dengan penggunaan model Cooperative Learning Teknik

  

Jigsaw , siswa kelas IV B SDN Denggung Sleman dapat mengatasi rendahnya

prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran IPS.

B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian penulis membatasi (1) penelitian hanya dikenakan pada siswa kelas IV B SDN Denggung Sleman tahun pelajaran 2009 / 2010, (2) Pada mata pelajaran IPS pada kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dengan materi yang disampaikan tentang perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi karena dalam kompetensi dasar tersebut KKM yang diharapkan belum tercapai.

  C. Rumusan Masalah

  Apakah penerapan Cooperative Learning Teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B SDN Denggung Sleman tahun pelajaran 2009 / 2010 dalam mata pelajaran IPS pada kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dengan materi perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi ?

  D. Definisi

  Supaya tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka definisi yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Cooperative Learning Teknik Jigsaw adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompok – kelompok dalam tugas – tugas terstruktur untuk menetapkan tujuan bersama di mana terjadi perpindahan dari kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal. Dalam teknik Jigsaw ini siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri 4 sampai 5 anggota yang disebut kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa diberi tugas dan materi yang harus dipelajari. Kemudian siswa yang mendapat tugas dan materi yang sama berkumpul dalam kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Setelah siswa mempelajari dan mendiskusikan tugas dan materi yang sama dalam kelompok ahli, maka mereka kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan apa yang mereka pelajari dalam kelompok ahli.

  b. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengikuti pembelajaran.

  E. Pemecahan Masalah

  Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Cooperative Learning dengan teknik Jigsaw. Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran ini, prestasi belajar siswa akan meningkat, siswa menjadi lebih aktif dan bertanggung jawab dalam pembelajaran, belajar berinteraksi dengan kelompok maupun dengan orang lain serta dapat mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan.

  F. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dengan penerapan Cooperative

  

Learning teknik Jigsaw di kelas IV B SDN Denggung Sleman tahun pelajaran

  2009 / 2010 pada kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

G. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penilitian ini adalah :

  a. Bagi sekolah adalah memberikan masukan kepada sekolah bahwa penggunaan dan penerapan Cooperative Learning adalah salah satu upaya untuk meningkatkan minat siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

  b. Bagi guru adalah memberikan gambaran kepada penggunaan dan penerapan Cooperative Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  c. Bagi siswa adalah dengan adanya Cooperative Learning akan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, mendapat pengalaman baru, dan meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS.

  d. Bagi peneliti adalah penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan, berlatih dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh peneliti dengan kenyataan yang terjadi di lapangan serta memberi pengalaman kepada peneliti dalam melakukan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

  Pada dasarnya manusia tidak akan pernah berhenti belajar atau belajar dilakukan secara terus menerus berkelanjutan. Seiring dengan kemajuan yang semakin pesat kebutuhan akan belajar menjadi sangat penting. Siswa memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitar dari proses belajar yang tercermin dari tindakan maupun perilaku siswa. Jadi siswa sendiri yang mengalami, melakukan dan menghayati proses belajar bukan orang lain. Banyak teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli sekarang ini. Berikut ini akan dikemukakan beberapa teori yang berhubungan dengan teori belajar. Pengertian belajar menurut pandangan behavioristik ( dalam Dahar, 1989: 19), belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dapat diamati, yang terjadi melalui terkaitnya stimulus – stimulus dan respon menurut mekanistik. Stimulus yaitu penyebab belajar, adalah agen – agen lingkungan, yang bertindak terhadap suatu organisma, yang menyebabkan organisma itu memberikan respon. Menurut teori kognitif, belajar adalah proses memperoleh, mengolah, menyimpan, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak ( Gagne dalam Suyanto, 2005 : 86 ).

  Menurut pandangan konstruktivisme belajar adalah proses aktif pelajar mengkonstruksi arti. Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan ( Suparno,

  1997:61 ). Ini berarti bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, di mana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari dan bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Berdasarkan beberapa definisi pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri kegiatan belajar adalah :

  1) Kegiatan belajar adalah kegiatan aktif yang menghasilkan perubahan karena usaha yang disengaja pada setiap individu yang belajar.

  2) Proses kegiatan belajar membutuhkan waktu. 3) Hasil belajar pada individu adalah didapatkannya kecakapan dan pengalaman baru.

  Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks, karena keberhasilannya dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut digolongkan menjadi dua

yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

  a. Faktor Intern Faktor intern yang mempengaruhi belajar antara lain faktor jasmaniah, psikologis dan faktor kelelahan ( Slameto, 2003 ). 1 ) Faktor Jasmaniah Kondisi jasmaniah seperti pendengaran dan penglihatan sangat

mempengaruhi segala kegiatan belajar mengajar. Dalam faktor jasmaniah yang

mempengaruhi kegiatan belajar adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses

belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Agar dapat belajar dengan

  

baik maka harus diusahakan agar kesehatan dapat terjaga secara optimal seperti

belajar, istirahat, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. Keadaan cacat tubuh juga

mempengaruhi belajar. Cacat itu dapat berupa buta, tuli, patah kaki atau lumpuh. Jika

hal ini terjadi, hendaknya siswa yang mengalami cacat belajar pada lembaga

pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau

mengurangi pengaruh kecacatan itu. 2 ) Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar siswa diantaranya

adalah aspek intelegensi atau kecerdasan, bakat, minat, motivasi, perhatian,

kematangan dan kesiapan. a ) Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan

efektif, mengetahui atau menggunakan konsep – konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat ( J.P Chaplin dalam Slameto,

2003: 56 ). Faktor intelegensi atau kecerdasan merupakan salah satu faktor yang

sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa. Siswa yang

intelegensinya rendah, sulit untuk mencapai prestasi yang baik. b ) Bakat Jika bahan yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil

belajarnya lebih baik karena ia senang dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi

dalam belajarnya itu. Karena pelajaran yang dipaksakan tanpa memperhatikan bakat-

bakat yang ada akan menjauhkan siswa dari kemungkinan tercapainya tujuan yang

diharapkan. Intelegensi, perhatian, minat dan bakat satu sama lain saling melengkapi,

  

karena belum tentu siswa yang intelegensinya tinggi, prestasi belajarnya baik, kalau

tidak mempunyai dorongan dan kemauan yang kuat.

  c ) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan ( Hilgard dalam Slameto, 2003: 57 ). Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus – menerus yang disertai dengan rasa senang. Apabila bahan pelajaran sesuai dengan keinginan siswa, maka siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh, sebaliknya jika pelajaran tidak menarik maka akan menimbulkan kelesuan pada minat belajar siswa. Dalam hal ini membutuhkan peran penting guru dalam dengan usaha dan bantuannya untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran yang diajarkan. Secara psikologis, minat dimasukkan dalam kategori faktor yang mempengaruhi proses belajar hingga hasil belajar pada diri siswa. Minat merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Minat dan konsentrasi belajar merupakan faktor yang berkaitan. Konsentrasi sering ditimbulkan oleh adanya minat terhadap sesuatu bahan pelajaran yang dipelajari. d ) Motivasi

  Motivasi adalah suatu kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak atau keinginan belajar yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu.

  Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar dalam hal ini adalah motivasi dari orang tua, guru, dan teman sekolah. e ) Perhatian Adanya perhatian siswa terhadap pelajaran yang dihadapi, sangat penting untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik. Bahan belajar yang tidak menarik perhatian siswa, akan membosankan. Karena bosan siswa tidak mau belajar dan sebagai hasilnya, prestasi menjadi rendah atau menurun. Untuk menimbulkan perhatian diperlukan motivasi. Dalam hal ini orang tua di rumah sangat diharapkan peranannya. Kalau kebosanan terjadi di sekolah maka guru dapat mengarahkan agar perhatian siswa terhadap pelajaran ada. f ) Kematangan

  Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya, anak dengan jari - jarinya sudah siap untuk menulis, dengan otaknya sudah siap untuk berpikir abstrak. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus – menerus, untuk itu diperlukan latihan – latihan. g ) Kesiapan

  Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi ( Jamies Drever dalam Slameto, 2003 : 59 ). Kesiapan siswa dalam belajar perlu diperhatikan karena jika sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik.

  3 ) Faktor Kelelahan Kelelahan dalam diri seseorang dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dari lemahnya tubuh dan kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

  b. Faktor Ekstern Menurut Slameto ( 2003 : 60 ), faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar ada tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

  1 ) Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 2 ) Faktor Sekolah

  Faktor sekolah yang mempelajari belajar ini mencakup metode mengajar, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah dan ketersediaan media pembelajaran. 3 ) Faktor masyarakat

  Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media atau media komunikasi, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Prestasi Belajar

  Menurut Arifin ( 1988 : 2 ), kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.

  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia ( 2000 : 895 ), prestasi berarti hasil yang telah dicapai ( dari yang telah dilakukan atau dikerjakan ). Winkel ( 1984 : 162 ) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Sedangkan Djamarah ( 1991 : 19 ) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.

  Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan atau mengerjakan kegiatan atau aktivitas tertentu. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang karena usahanya dalam belajar sesuatu. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini disebabkan setiap siswa mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda – beda, yang menyebabkan siswa mempunyai tingkat kepekaan dalam menerima materi pelajaran juga berbeda

B. Cooperative Learning dengan Teknik Jigsaw

1. Pengertian Cooperative Learning

  yaitu suatu pendekatan yang mencakup kelompok

  Cooperative Learning

  kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau menyelesaikan suatu tujuan bersama ( Artzt dan Newman dalam Asma 2006: 11). Sementara Slavin dalam Asma ( 2006: 11 ) mendefinisikan belajar kooperatif adalah siswa belajar bersama, saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, di mana kelompok – kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

  Falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong royong dalam pendidikan adalah falsafah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial ( Lie, 2008: 28 ). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Cooperative Learning adalah salah satu pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Dalam pembelajaran ini siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. Dalam

  , belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

  Cooperative Learning

  dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Menurut Asma ( 2006: 12 ) tujuan dari Cooperative Learning adalah untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Pada

  

Cooperative Learning , terdapat beberapa unsur yang saling terkait satu sama

lainnya.

  Menurut Roger dan David Johnson dalam Lie ( 2006: 32 ) menyatakan bahwa ada lima unsur dasar yang terdapat dalam struktur Cooperative Learning agar mencapai hasil maksimal yaitu :

  a. Saling ketergantungan positif, keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha dan tanggung jawab setiap anggota kelompok, oleh karena itu sesama anggota kelompok harus merasa terikat dan saling tergantung positif.

  b. Tanggung jawab perseorangan, setiap angggota kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan belajar kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara perorangan.

  c. Tatap muka, interaksi yang terjadi melalui diskusi akan memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing – masing anggota kelompok. Inti dari interaksi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing – masing. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

  d. Komunikasi antar anggota, karena dalam setiap tatap muka terjadi diskusi, maka keterampilan berkomunikasi antar anggota kelompok sangatlah penting. Keberhasilan suatu kelompok tergantung pada kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok ini merupakan proses panjang, Namun proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional siswa. e. Evaluasi proses kelompok, keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses kerja kelompok. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tidak terlepas dari langkah – langkah yang harus dilakukan supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

2. Teknik Jigsaw

  Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan – rekannya sebagai metode Cooperative Learning. Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

  Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi berkelompok dengan empat atau lima anggota kelompok belajar heterogen. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari, menguasai bagian tertentu bahan yang diberikan kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya. Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota dari kelompok lain yang bertugas mendapat topik yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Kemudian anggota tim ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah dipelajarinya dan didiskusikan di dalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya sendiri. Menurut Trianto ( 2009: 73 ), langkah – langkah dalam Cooperative Learning Teknik Jigsaw adalah:

  a. Siswa dibagi atas beberapa kelompok ( tiap kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang yang disebut kelompok asal ).

  b. Tiap orang dalam tim diberi bahan materi dan tugas yang berbeda dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya.

  c. Anggota dari kelompok yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru ( kelompok ahli ).

  

Kelompok Asal

# & # & # & # & # & @ * @ * @ * @ * @ *

  

Kelompok Ahli

  # # # # & & & & @ @ @ @ * * * * *

  # & @

  ( tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim asal ) Gambar 1. Perpindahan kelompok asal ke kelompok ahli

  d. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang materi yang mereka kuasai.

  

Kelompok Ahli

  & & & & # # # # @ @ @ @ * * * * * & # @

  

Kelompok Asal

# & # & # & # & # & @ * @ * @ * @ * @ *

  Gambar 2. Perpindahan kelompok ahli ke kelompok asal e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

  Penggunaan model Cooperative Learning dengan Jigsaw ini dapat dijadikan salah satu pilihan dalam menjawab permasalahan tentang kurangnya minat siswa dalam pembelajaran IPS, siswa diajak untuk mempelajari konsep tertentu dengan suasana yang menyenangkan sehingga prestasi dapat meningkat.

C. Hakikat IPS

1. Pengertian IPS

  Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep – konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Ilmu – ilmu sosial seperti ilmu sejarah, geografi, ilmu ekonomi, ilmu politik dan pemerintahan, sosiologi, antropologi, dan psikologi sangat berperan dalam mendukung mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan memberikan sumbangan berupa konsep – konsep ilmu yang diubah sebagai “pengetahuan” berkaitan dengan kehidupan sosial yang harus dipelajari siswa.

  Tim Penyusun Depdiknas ( 2003:1 ) memberikan pengertian tentang IPS sebagai berikut.

  Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.

  Jadi, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang berkenaan dengan

kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya serta

berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan

materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, pemanfaatan sumber daya yang ada di

permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya yang mengatur serta

mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.

2. Tujuan IPS

  Tujuan utama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar adalah mengarahkan peserta didik untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dalam Standar Kompetensi k urikulum 2004, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

  b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

  c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.

  d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Keniten tahun pelajaran 2013/2014.

3 11 115

Peningkatan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas V SD Negeri Corongan Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 0 117

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw mata pelajaran IPS di SDN Kalikutuk tahun pelajaran 2012/2013.

0 0 113

Peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas VB SD Negeri Denggung pada mata pelajaran IPS menggunakan media bagan.

0 1 328

Peningkatan aktivitas kelompok dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model Quantum Teaching pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Pandanrejo tahun pelajaran 2012/2013.

0 1 148

Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar mata pelajaran IPS menggunakan media puzzle pada siswa kelas IV SD N Denggung tahun ajaran 2012/2013.

0 0 213

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode eksperimen mata pelajaran IPA siswa kelas IV B SDN Banyuroto 1 Sawangan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 112

Peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Muhammadiyah Bendo Kulon Progo semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 2

Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

0 1 108

Peningkatan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning teknik Jigsaw dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 141