Pengaruh pemberian serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) terhadap kadar kolesterol dalam serum tikus jantan galur wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM ( Pleurotus ostreatus ) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi Oleh:
Peffley Lukito NIM: 088114193
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM ( Pleurotus ostreatus ) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi Oleh:
Peffley Lukito NIM: 088114193
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PESEMBAHAN Hadapilah dengan senyum... (Peffley Lukito, 2012)Kupersembahkan skripsi ini untuk Mami, Papi dan Cici ku tersayang Untuk Almamaterku Serta untuk Ilmu Kefarmasian Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Peffley Lukito NIM : 088114193
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM ( Pleurotus
ostreatus ) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM SERUM TIKUS
JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI
LEMAK”Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikanya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa minta izin dari saya maupun member royality kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yoyakarta Pada tanggal: 26 Juni 2012 Yang menyatakan Peffley Lukito
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang senantiasa diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Serbuk Jamur Tiram
(Pleorotus ostreatus) Terhadap Kadar Kolesterol Dalam Serum Tikus Jantan
Galur Wistar Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa sejak awal masa perkuliahan hingga masa penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak baik tertama doa, semangat, dorongan, kritik, maupun saran. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen Pembimbing Skripsi atas kesediaan memberikan pengajaran, bimbingan, masukan, kritik, dan saran.
3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun.
4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan kritik serta saran yang membangun.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. CM. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. Selaku Ketua Panitia Skripsi serta Kaprodi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Segenap dosen Fakultas Farmasi Sanata Dharma atas segala pengajaran dan bimbingannya selama perkuliahan.
7. dr. Ari, Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayatno, Mas Ratidjo, Pak Musrifin, Mas Wagiran, atas segala bantuan dan kerja sama selama penulis melakukan penelitian.
8. Segenap Laboran Fakultas Farmasi Sanata Dharma atas segala pengajaran
9. Orang tua dan kakak ku yang selalu memberiku semangat sampai pada akhirnya penulis bisa menyelesaikan penelitian.
10. Aspianto rekan kerja selama penelitian, penyusunan skripsi, dan selama perkuliahan. Terima kasih atas segala masukan, semangat, dan kebersamaan yang telah diberikan.
11. Bravo, Hendry, Denny, Benny sebagai Tim penelitian Kolesterol dan Trigliserida
12. Teman-teman FKK B 2008, teman-teman kelas C 2008, dan semua teman- teman Farmasi atas segala kebersamaan dan kekompakannya.
13. Rudhy, Gani, Rico, Fang-fang dan Hasan atas dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
14. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kesediaan pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga segala informasi yang ada dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya aau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,nmaka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undagan yang berlaku.
Penulis Peffley Lukito
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUl ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBIBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
INTISARI ......................................................................................................... xvii
ABSTRACT ....................................................................................................... xviii
BAB. I PENGANTAR .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................................ 3
C. Keaslian Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.............................................................. 6 A. Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) ...................................................... 6
1. Klasifikasi Jamur Tiram ................................................................. 6
2. Morfologi Jamur Tiram .................................................................. 6
3. Kandungan Kimia .......................................................................... 7
4. Kegunaan Jamur Tiram .................................................................. 8 B. β-glukan ............................................................................................... 8
C. Lovastatin ............................................................................................. 9
E. Lipoprotein ........................................................................................... 11
F. Kolesterol ............................................................................................. 12
1. Biosintesis kolesterol..................................................................... 13
2. Ekskresi kolesterol ........................................................................ 17
G. Hiperlipidemia...................................................................................... 18
H. Bentuk Sediaan..................................................................................... 19
I. Landasan Teori ..................................................................................... 20 J. Hipotesis ............................................................................................... 20
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 21 B. Metode Uji ........................................................................................... 21 C. Variabel dan Definisi Operasional ....................................................... 21
1. Variabel Penelitian ......................................................................... 21
2. Definisi Operasional....................................................................... 22
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Bahan dan Alat Penelitian .................................................................... 23
1. Bahan Penelitian............................................................................. 23
2. Alat Penelitian ................................................................................ 24
E. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 25
1. Pengumpulan Bahan....................................................................... 25
2. Pembuatan Serbuk simplisia Jamur Tiram ..................................... 25
3. Pembuatan Larutan CMC 1% (b/v)................................................ 25
4. Pembuatan Sediaan serbuk Pleurotus ostreatus 10% (b/v) dalam
5. Penetapan dosis serbuk Pleurotus ostreatus (b/b) ......................... 26
6. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ................................................... 27
7. Orientasi Lama Waktu Pemberian Pakan Tinggi Lemak ............... 27
8. Pengkondisian Hewan Uji .............................................................. 27
9. Pengelompokan dan Perlakuan Tikus ............................................ 27
10. Penatapan Kadar Kolesterol serum darah ...................................... 28
F. Tata Cara analisis Hasil ........................................................................ 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 30 A. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ......................................................... 30 B. Orientasi Pakan Tinggi Lemak ............................................................ 30 C. Pengumpulan Jamur Tiram .................................................................. 31 D. Pembuatan dan Penetapan Dosis Serbuk Jamur tiram ......................... 31 E. Uji Serbuk Jamur Tiram ....................................................................... 32 F. Pengukuran Kadar Kolesterol .............................................................. 33
xii
xiii
G. Konsumsi Pakan Komulatif ................................................................. 37
H. Berat Badan Tikus ................................................................................ 38
1. Pertambahan kenaikan berat badan ............................................... 38
2. Kenaikan berat badan .................................................................... 40
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 43 A. Kesimpulan .......................................................................................... 43 B. Saran ..................................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 44 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
HalamanTabel I. Komposisi lipoprotein manusia ..................................................... 12 Tabel II. Hasil pengukuran kadar kolesterol tikus selama orientasi ............ 30 Tabel III. Hasil penetapan kadar kolesterol rata-rata ± SD sebelum dan sesudah perlakuan dengan jamur tiram ......................................... 33 Tabel IV. Hasil uji post-hoc terhadap kadar kolesterol ................................. 34 Tabel VI. hasil uji ANOVA terhadap kenaikan berat badan tikus ................ 39 Tabel VII. Hasil Uji GLM Repeated Measure rata-rata kenaikan berat badan tikus ............................................................................................... 41
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
HalamanGambar 1. Struktur β-glukan………………………………………………. 9 Gambar 2. Struktur Lovastatin ..................................................................... 9 Gambar 3. Jalur penghambatan sintesis kolesterol oleh golongan statin ...... 10 Gambar 4. Proses sintesis kolesterol ............................................................. 16 Gambar 5. Grafik konsumsi pakan kumulatif tikus ...................................... 37 ...............................
Gambar 7. grafik kenaikan berat badan tikus................................................ 40
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data orientasi pakan tinggi lemak ............................................ 46 Lampiran 2. Analisis statistika data orientasi pakan tinggi lemak ................ 46 Lampiran 3. Data penetapan kadar kolesterol ............................................... 48 Lampiran 4. Analisis statistika data penurunan kolesterol............................. 49 Lampiran 5. Data rata-rata pakan komulatif .................................................. 52 Lampiran 7. Data rata-rata pertambahan kenaikan berat badan tikus ............ 55 Lampiran 8. Uji statistika rata-rata pertambahan kenaikan berat badan tikus. 56 Lampiran 9. Data rata-rata kenaikan berat badan tikus .................................. 57 Lampiran 10. Analisis GLM (General Linear model) rata-rata kenaikan berat badan tikus .................................................................................. 58 Lampiran 11. Foto Jamur Tiram Putih. ............................................................ 60 Lampiran 12. Foto pembibitan jamur tiram putih ............................................ 60 Lampiran 13. Foto copy surat keaslian jamur tiram putih ............................... 61
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anti kolesterol dan berapa besar dosis efektif sediaan serbuk Jamur tiram (Pleorotus ostreatus) yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darah tikus galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni rancangan acak lengkap pola searah dengan menggunakan 25 ekor tikus galur Wistar yang dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan Kontrol Pakan diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1% (b/v), kelompok perlakuan kontrol negatif diberi pakan AD II dan CMC 1% (b/v), kelompok perlakuan JT 0,5 g/kgBB diberi pakan tinggi lemak dan sediaan jamur tiram dengan dosis 0,5 g/kgBB, kelompok perlakuan JT 1 g/kgBB diberi pakan tinggi lemak dan sediaan jamur tiram dengan dosis 1 g/kgBB, dan kelompok perlakuan JT 2 g/kgBB yang diberi pakan tinggi lemak dan diberi sediaan jamur tiram dengan dosis 2 g/kgBB.
Efek penghambatan kadar kolesterol karena pemberian sediaan serbuk jamur tiram dilihat dari hasil pengukuran terhadap serum darah tikus galur Wistar. Pengukuran kadar kolesterol seluruh hewan uji pada kelompok perlakuan diukur pada hari ke 0 dan hari ke 7. Hasil pengukuran kadar kolesterol diuji dengan menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Posh-Hoc dengan tingkat kepercayaan 95%. Selisih kadar kolesterol hari ke-7 dan hari ke-0 tiap
perlakuan adalah
: kontrol positif; kontrol negatif; perlakuan JT 0,5 gram/kgBB; perlakuan JT 1 gram/kgBB; perlakuan JT 2 gram/kgBB berturut-turut 26,8 mg/dL; -1,2 mg/dL; 2mg/dL; 13,8 mg/dL; 17,6 mg/dL.
Kata kunci: serbuk jamur tiram (Pleorotus ostreatus), pakan tinggi lemak,
kolesterolxvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This study was aimed to determine the effect of the anti-cholesterol substance and the most effective dosage of oyster mushroom’s powder (Pleorotus
ostreatus ) which can be used to reduce the amount of cholesterol in the blood
serum of Wistar rat that have been inducted with high-fat diet. This study was included as a pure fully randomized experimental research using 25 Wistar rats divided into five different groups of treatment. Feed control treatment groups were fed with a high fat and CMC 1% (b/v), the negative control treatment group were fed with AD II and CMC 1% (b/v), JT 0.5 g/kgBB treatment group were fed with a high-fat and preparation of oyster mushrooms with dose of 0.5 g/kg body weight, the treatment group JT 1 g / kgBB were fed with high-fat and preparations of oyster mushrooms with a dose of 1 g/kg body weight, and the treatment JT 2 g/kgBB were fed with high-fat and oyster mushroom preparations are given a dose of 2 g / kg body weight.
Inhibitory effect of cholesterol caused by the adduction of oyster mushroom preparations viewed from measurements of the Wistar rats’ blood serum sample. Measurement of cholesterol levels throughout the test animals in the treated group measured on day 0 and day 7. Results of measurements of cholesterol levels were tested using one-way ANOVA and followed by Posh - Hoc test with 95% confidence level. The difference of cholesterol levels day 7 and day 0 for each treatment: feed control; negative control; treatment JT 0.5 g/kgBB; treatment JT 1 g/kgBB; treatment JT 2 g/kgBB respectively 26.8 mg/dL; -1.2 mg/dL; 2mg/dL; 13.8 mg/dL; 17.6 mg/dL.
Keywords: Oyster Mushroom powder, High-fat diet, cholesterol
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pola makan yang tidak seimbang dengan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kegemukan. Sebagian besar individu yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas mengalami hiperlipidemia (Raharja dan Tan , 2010).
adanya kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol di dalam darah (Velayutham, Anand dan Dongmin, 2008). Kondisi hiperlipidemia yang berkelanjutan memicu terbentuknya aterosklerosis yang menjadi dasar meningkatnya penyakit kardiovaskuler.
Hiperlipidemia menyebabkan sekitar 18% penyakit serebrovaskular dan sekitar 56% penyakit jantung iskemik di seluruh dunia (Hutter, Mellisa dan Steve 2004).
Penatalaksanaan hiperlipidemia yaitu dengan pengontrolan diet dan pemberian obat hipolipidemik. Namun, pemberian obat hipolipidemik mempunyai efikasi yang terbatas dan efek samping yang tidak diinginkan (Kreisberg, Robert dan Albert, 2003). Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah diterima secara luas oleh masyarakat hampir di seluruh negara di dunia. Alasan inilah yang menyebabkan meningkatnya ketertarikan penggunaan bahan tradisional dari tumbuhan untuk menangani hiperlipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pleurotus ostreatus , jamur tiram, semakin diakui sebagai produk makanan penting dengan p
eran penting dalam kesehatan manusia dan nutrisi (Alam, Amin, Khan, Ara, Shim dan Lee, 2008). Hal ini berlaku umum bahwa menurunkan kadar kolesterol plasma tinggi memainkan peran penting dalam mencegah aterosklerosis. Jamur tiram merupakan bahan makanan y ang ideal untuk pencegahan dan pengobatan hiperkolesterolemia karena tingginya kadar serat makanan, sterol, protein, dan mikro (Hossain, Hashimoto, Choudhury,
Fakta bahwa lovastatin hadir dalam proporsi tinggi dalam jamur ini, merupakan suplemen makanan penting bagi pasien yang menderita hiperkolesterolemia (Alarcon, Aguila, Arancibia-Avila, Fuentes, Zamorano-Ponce dan Hernández, 2003). Selain lovastatin, mengandung berbagai senyawa fenolik biologis aktif seperti asam galat, asam protocatechuic, asam klorogenat, naringenin, hesperetin, dan biochanin-A (Alam, Yoon, Lee, Shin, Cheong dan Yoo, 2010). Menurut Lattimer dan Haub (2010), senyawa lain yang terkandung dalam jamur tiram adalah
β-glukan yang merupakan serat larut dalam air akan memberikan viskositas yang tinggi dengan konsentasi yang kecil. Meningkatnya viskositas β-glukan di dalam usus halus, akan berpengaruh terhadap penurunan absorbsi lemak di usus oleh asam empedu karena terekskresi keluar dari tubuh melalui pencernaan (Lattimer dan Haub, 2010) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Permasalahan
Permasalahan yang akan diteliti adalah :
1. Apakah pemberian serbuk jamur tiram peroral berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar yang diinduksi hiperlipidemia?
2. Pada dosis berapakah pemberian serbuk jamur tiram peroral memberikan Wistar yang diinduksi hiperlipidemia? C.
Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian mengenai pengaruh pemberian peroral serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) terhadap kolesterol tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak 1. Pengaruh pemberian jenis jamur tiram (P.ostreatus, P. sajor-caju and P.
florida ) terhadap profil lipid, fungsi hati dan ginjal pada tikus yang
mengalami hiperkolestrolemia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian serbuk jamur tiram 5% b/b pada jenis (P.ostreatus, P. sajor- belum pernah dilakukan. Namun ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk menbuktikan khasiat jamur tiram putih. Adapun penelitian tentang jamur tiram terhadap kadar kolesterol darah, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 caju and P. florida ) dapat menurunkan kolestrol total sebesar (37%;21%;16%) (Alam, Amin, Khan, Ara, Shim dan Lee, 2009).
2. Pengaruh hipoglikemik Pleorotus ostreatus pada tikus betina galur
Sprague Dawley . Dari hasil penelitiaan ini diketahui bahwa pemberian
ekstrak etanol Pleoratus ostreatus dosis 1000 g/Kg BB dapat menurunkan diabetes dan serum kolestrol secara bermakna (P < 0,05) pada hari ke-16 sampai hari ke-45 (Krishna dan Nair, 2009)
3. Aktivitas hipolidemia serbuk jamur tiram putih pada tikus betina galur diketahui bahwa pemberian serbuk jamur tiram sebanyak 5% b/b dapat menurunkan kadar kolesterol 30.18% dari kontrol negatif (Alam, Yoon, Lee dan Lee 2011).
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna tentang penggunaan tumbuhan alternatif yang dapat digunakan sebagai antihiperlipidemia.
b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang dosis infusa Pleurotus ostreatus yang dapat digunakan sebagai antihiperlipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Membuktikan apakah pemberian serbuk jamur tiram putih dapat mempengaruhi penurunan kadar kolesterol darah.
Mengetahui apakah pemberian serbuk jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol dan menentukan berapa besar dosis peroral serbuk jamur tiram yang efektif untuk menurunkan kadar kolesterol pada tikus yang diinduksi pakan tinggi lemak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Jamur Tiram
1. Klasifikasi
Menurut Alexopoulos (cit., Meisetyani, 2006) klasifikasi jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai berikut: Kingdom : Myceteae (fungi) Divisio : Amastigomycota Subdivisio : Basidiomycotae Kelas : Basidiomycetes Familia : Agaricaceae Genus : Pleurotus Spesies : Pleurotus ostreatus 2.
Morfologi jamur tiram putih
Jamur tiram putih memiliki bentuk tudung bulat agak lonjong dan melengkung menyerupai cangkang tiram, serta letak tangkai tudung asimetris.
Jamur tiram banyak tumbuh pada kayu lapuk. Jamur tiram memiliki ukuran badan buah lebih besar dibanding jamur lainnya, diameter tudung dapat mencapai 9-15 cm, dan daging buah lebih tebal. Media tumbuh tidak perlu
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dikomposkan, pertumbuhan relatif lebih cepat, dapat tumbuh pada kayu gelondongan, serpihan kayu, serbuk kayu, jerami padi, dan bagas. Jamur tiram dapat tumbuh pada suhu iklim tropis (Hendritomo, 2010).
3. Kandungan kimia
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian yaitu, 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan 28% yang lain adalah asam lemak jenuh. Jamur tiram juga mengandung , vitamin B2 Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45% (Sumarmi, 2006). Di alam jamur tiram putih mengandung lovastatin antara 0,7%-2,8% diukur dalam jamur kering ( Alarcon, Aguila, Arancibia-Avila, Fuentes, Zamorano-Ponce dan Hernández, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Kegunaan
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan selain dapat menurunkan kolesterol darah, jamur tiram memiliki khasiat obat yaitu sebagai antitumor, immunomodulator, antigenotoksik, antioksidan, antiinflamasi, antihipertensi, antiplatelet, antiglikemia, anti mikroba dan antivirus (Gregori, Svagelj dan Pohleven, 2007).
B. β-GLUKAN
yang saling berhubungan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan ikatan glikosidik antar molekulnya senyawa glukan dapat dibagi menjadi 3 yaitu (1,3)- β-glukan, (1,6)- β-glukan dan (1,3)-α-glukan (Ooi dan Liu, 2000).
Beta glukan merupakan polisakarida alami yang disentesis oleh jamur tiram
(Pleorotus ostreatus) . Beta pleuran atau (1,3)-
β-glukan adalah jenis beta glukan yang banyak dihasilkan oleh jamur tiram dan merupakan polisakarida yang larut air (Pyetzryca, Stepniewski, Waszkielewicz, Marona, Krzyzanowska dan Klosowska, 2006).
Beta glukan yang larut air, dengan konsentrasi yang kecil akan mengasilkan viskositas yang tinggi (Lattimer dan Haub, 2010) dan membentuk gel disaluran cerna (Davis, 2011) sehingga dapat meningkatkan eksresi asam empedu. Dengan demikian, lemak tidak bisa diemulsi dan diserap di usus (Christie, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Beta glukan yang mengalami fermentasi di usus akan menghasilkan propionat yang telah terbukti signifikan menghambat sintesis kolestrol pada manusia dengan mekanisme mengurangi aktivitas enzim HMG CoA reduktase (Lattimer dan Haub, 2010).
Gambar 1. Stru ktur β-glukan (Sunsdsto, 2011)
C. Lovastatin
Lovastatin digunakan untuk tambahan pada terapi diet, untuk menurunkan serum total dan kolesterol-LDL yang tinggi, khususnya pada hiperkolesterolimia.
Pencegahan utama dari penyakit arteri koroner dan memperlambat proses dari arterosklerosis pada pasien dengan penyakit jantung koroner (Anonim, 2009).
Gambar 2. Struktur Lovastatin (Alarcon dkk, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 Gambar 3. Jalur penghambatan sintesis kolesterol oleh golongan statin (Murray, Granner dan Rodwell, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
D. Lipid
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati dan jaringan adipose harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dan disimpan. Karena lipid tidak larut di dalam air, masalah cara pengangkutan lipid dalam plasma darah yang berbahan dasar air, dipecahkan dengan cara menggabungkan lipid non polar (triasilgliserol dan ester kolesterol) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein yang dapat bercampur dengan air (Murray dkk, 2009).
(14%), ester kolesteril (36%) serta sedikit asam lemak rantai-panjang tak- teresterifikasi (asam lemak bebas, FFA) (4%). Fraksi yang terakhir ini, asam lemak bebas (FFA), secara metabloik adalh lemak plasma yang paling aktif (Murray dkk, 2009).
E. Lipoprotein
Cara lain sel mendapatkan kolesterol adalah dengan mengekstraksinya dari sistem peredaran darah. Sumber dari kolesterol adalah dari hati, dimana itu disintesis dan disekresikan ke saluran sistem peredaran darah. Karena kolsterol dan substansi lemak yang lain tidak bisa larut dalam air, maka itu semua dibuat dalam bentuk yang kompleks di hepatosit dan usus sebelum nantinya disekresikan ke medium berair seperti darah. Partikel ini mengandung inti partikel yang berminyak seperti ester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kolesterol dan trigliserida dan lapisanluar yang yang hidrofilik dan kolesterol tak teresterifikasi. Lapisan luar juga terdiri dari setidaknya 1 protein, yang bisa menyediakan ligan untuk berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel. Partikel ini dinamakan Lipoprotein (Koda-Kimbel, 2009).
Ada tiga lipoprotein yang utama yang ditemukan dalam darah pada pasien yang puasa (10-12 jam), yaitu: Very-Low Density lipoprotein (VLDL), low density
lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL) (Koda-Kimbel, 2009).
Tabel I. Komposisi lipoprotein manusia (Almatsier, 2009) :
Lipoprotein Trigliserida (%) Kolesterol (%) Fosfolipid (%) Protein (%) Kilomikron 80-90 2-7 3-6 1-2
VLDL 55-65 10-15 15-20 5-10 LDL
10
45
22
25 HDL
5
20 30 45-50
F. Kolesterol
Kolesterol mungkin merupakan steroid yang paling banyak dikenal karena keterkaitannya dengan aterosklerosis dan penyakit jantung. Namun, secara biokimiawi senyawa ini juga penting karena merupakan prekursor bagi sejumlah besar steroid yang sama pentingnya serta mencakup asam empedu, hormon adrenokorteks, hormone seks, vitamin D, glikosida jantung, sitosterol tumbuhan, dan beberapa alkaloid (Murray dkk, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Senyawa ini dieliminasi dari tubuh tanpa diubah atau setelah diubah menjadi asam empedu dalam proses yang dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik. Kolesterol adalah unsur pokok batu empedu. Namun. peran utamanya dalam proses patologis adalah sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteri-arteri vital, yang menimbulkan
1. Biosintesis Kolesterol
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap:
a. Tahap 1—Biosintesis mevalonat: HMG-KoA hidroksi-3-metilglutaril- KoA) Pada awalnya, dua molekul asetil-KoA bersatu untuk membentuk asetoasetil-KoA yang dikatalisis oleh tiolasesitosol. Asetoasetil-KoA mengalami kondensasi dengan molekul asetoasetil-KoA lain yang dikatalisis oleh HMG-KoA sintase untuk membentuk HMG-KoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatalisis oleh HMG- KoA reduktase. Ini adalah tahap regulatorik utama di jalur sintesis kolesterol dan merupakan tempat kerja golongan obat penurun kadar kolesterol paling efektif, yaitu inhibitor HMG-KoA reduktase (golongan statin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Tahap 2—Pembentukan Unit Isoprenoid: Mevalonat mengalami fosforilasi secara sekuensial oleh ATP dengan tiga kinase, dan setelah dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif, isopentenil difosfat.
c. Tahap 3—Enam Unit Isoprenoid Membentuk Skualen: Isopentenil difosfat mengalami isomerisasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk: dimetilalil difosfat, yang kemudian bergabung dengan molekul lain isopentenil difosfat untuk membentuk zat antara sepuluh- karbon geranil difosfat. Kondensasi lebih lanjut dengan isopentenil bergabung di ujung difosfat untuk membentuk skualen. Pada awalnya, piro anorganik dieliminasi, yang membentuk praskualen difosfat yang kemudian mengalami reduksi oleh NADPH disertai eliminasi satu molekul pirofosfat anorganik lainnya.
d. Tahap 4—Pembentukan Lanosterol: Skualen dapat melipat membentuk suatu struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualen diubah menjadi skualen 2,3-epoksida oleh oksidase berfungsi-campuran, skualen epoksidase di retikulum endoplasma. Gugus metil di C
14 dipindahkan ke C 13 dan yang ada di C
8
ke C
14 sewaktu terjadi siklisasi dikatalisis oleh oksidoskualen lanosterol siklase.
e. Tahap 5—Pembentukan Kolesterol: Pembentukan kolesterol dari lanosterol berlangsung di membran retikulum endoplasma dan melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping. Gugus metil di C
14 dan C 4 dikeluarkan untuk membentuk 14-desmeti Isnnsrerol dan
kemudian zimosterol. Ikatan rangkap di C
8 - C 9 kemudian dipindahkan ke
C
5 -C 6 dalam dua langkah, yang membentuk desmosterol. Akhirnya, ikatan rangkap rantai samping direduksi, dan menghasilkan kolesterol.
Belum dapat dipastikan bagaimana urutan masing-masing tahap yang dijelaskan di atas dapat benar-benar terjadi (Murray dkk, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 Gambar 4. Proses sintesis kolesterol (Murray dkk, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Ekskresi kolesterol
Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai kolesterol atau asam (garam) empedu. Setiap hari, sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari tubuh. Sekitar separuhnya diekskresikan di dalam tinja setelah mcngalami konversi menjadi asam empedu. Sisanya diekskresikan sebagai kolesterol. Koprostanol adalah sterol utama dalam tinja; senyawa ini dibentuk dari kolesterol oleh bakteri di usus bagian bawah.
Asam empedu dibentuk dari kolesterol. Asam empedu primer disintesis di hati dari kolesterol. Asam- asam ini adalah asam kolat (cholic
acid ) ditemukan dalam jumlah besar) dan asam kenodeoksikolat
(chenodeoxycholic acid ). 7α-hidroksilasi pada kolesterol adalah tahap regulatorik pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu dan dikatalisis oleh kolesterol 7α-hidroksilase, suatu enzim mikrosom. Enzim ini, suatu mono-oksigenase tipikal, memerlukan oksigen, NADPH, dan sitokrom P450. Tahap-tahap hidroksilasi selanjutnya juga dikatalisis olehh mono- oksigenase. Jalur biosintesis asam empedu pada awalnya terbagi menjadi satu subjalur yang menghasilkan kolil-
KoA, yang ditandai oleh tambahan gugus α- OH di posisi 12, dan jalur lain yang menghasilkan kenodeoksikolil-KoA. Jalur kedua di mitokondria yang melibatkan 27-hidroksilasi kolesterol oleh sterol 27- hidroksilase sebagai langkah pertama menghasilkan cukup asam empedu primer. Asam empedu primer memasuki empedu sebagai konjugat glisina atau taurin. konjugasi berlangsung di peroksisom. Pada manusia, rasio konjugat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
glisin terhadap taurin normalnya adalah 3:1. Pada empedu yang alkalis, asam- asam empedu dan konjugatnya diasumsikan berada dalam bentuk garam sehingga muncul istilah "garam empedu."
Sebagian asam empedu primer di usus mengalami perubahan lebih lanjut akibat aktivitas bakteri usus. Perubahan-perubahan tersebut mencakup dekonjugasi dan 7α-dehidroksilasi yang menghasilkan asam empedu sekunder, asam deoksikolat dan asam litokolat (Murray dkk, 2009).
G. Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah gangguan dari laju sintesis atau kliren dari lipoprotein dari aliran darah. Biasanya mereka terdeteksi dengan mengukur kolesterol dan triagliserol dari plasma dan diklasifikasikan berdasar kelas dari lipoprotein yang mengalami peningkatan (Devlin, 2007).
Hiperkolesterolimia ada 2 macam:
1. Poligenik hiperkolesterolimia Poligenik hiperkolesterolimia adalah bentuk yang paling sering terjadi pada dislipidemia, ini disebabkan oleh lingkungan (contohnya gizi yang buruk dan gaya hidup yang malas bergerak) dan faktor genetik. Asam lemak jenuh dalam makanan yang dimakan pasien dapat menurunkan aktifitas reseptor LDL, dengan demikianakan menurunkan kliren dari LDL dari sirkulasi sitemik. Hasilnya, pasien dengan poligenik hiperkolesterolimia mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
nilai LDL-C yang naik ringan sampai tinggi (biasanya 130 – 250 mg/dL), tetapi tidak ada tanda fisik khusus yang terlihat (Koda-Kimbel, 2009)
2. Familial hiperkolesterolimia Familial hiperkolesterolimia adalah gangguan lipi yang sering terjadi atau kerusakan kliren. Gangguan autosomal yang dominan sangat terkait dengan penyakit jantung koroner dini. Heterozigot pada penyakit ini diturunkan dari satu gen LDL yang cacat. Akibatnya pasien memiliki setengah dari jumlah reseptor LDL yang berfungsi sehingga meningkatkan tingkat LDL-C pasien H.
Bentuk sediaan
Sediaan suspensi adalah sediaan cair yang mengandung parikel yang tidak larut dan terdispersi dalam fase cair. Sediaan suspensi dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus dikonstitusikan lebih dahulu dengan pembawa yang sesuai sebelum digunakan. Sediaan suspensi yang dimaksud adalah suspensi oral (Anonim, 1995).
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan ditujukan untuk penggunaan oral (Anonim, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
I. Landasan Teori
Jamur tiram memiliki kandungan utama yaitu β-glukan dan lovastatin. Menurut Pyetzryca (2006)
β-glukan merupakan polisakarida yang larut air. Senyawa ini dapat meningkatkan eksresi asam empedu, dengan demikian, lemak tidak bisa diemulsi dan diserap di usus (Christie, 2011). Beta-glukan yang mengalami fermentasi di usus akan menghasilkan propionat yang telah terbukti signifikan menghambat sintesis kolestrol pada manusia dengan mekanisme mengurangi aktivitas enzim HMG CoA reduktase (Lattimer dan Haub, 2010). Menurut Murray dkk (2009) pembentukan mevalonat.
Menurut penelitian Alam dkk (2011) telah diketahui serbuk jamur tiram 5% dari pola makan tikus dapat menurunkan kadar kolesterol darah sebanyak 30,18%, dan kandungan yang terdapat dalam jamur tiram diperkirakan jamur tiram dapat mengurangi penyerapan lemak dan dapat menghambat sintesis kolesterol oleh tubuh, dan akhirnya dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
J. Hipotesis
Serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dapat memberikan pengaruh terhadap kadar kolesterol dalam serum darah tikus putih jantan galur Wistar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. B. Metode Uji Yang Dilakukan kenaikan kolestrol tikus jantan galur wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Yang dimanifestasikan dengan penurunan kadar kolestrol dalam serum darah tikus. C. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel utama 1) Variabel bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah serbuk Pleurotus ostreatus .
2) Variabel tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini adalah penurunan kadar kolesterol pada plasma tikus jantan galur Wistar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Variabel Pengacau
1. Variabel pengacau Terkendali Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah jenis kelamin hewan uji, galur hewan uji, umur, berat badan dari hewan uji. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar dengan berat badan awal 50-100 gram dan umurnya 1-2 bulan, jalur pemberian serbuk Pleurotus ostreatus oral yang sebelumnya serbuk disuspensikan ke dalam CMC 1% (b/v).
Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah keadaan patofisiologis hewan uji yang digunakan, kemampuan hewan uji untuk mencerna serbuk Pleurotus ostreatus, serta kemampuan hewan untuk beradaptasi dengan hiperlipidemia.
2. Definisi Operasional
a. Serbuk Pleurotus ostreatus adalah serbuk yang dibuat dari simplisia