Pengaruh pemberian jamu penurun lemak darah merek ``X`` terhadap kadar kolesterol total tikus putih jantan hiperlipidemia - USD Repository

PENGARUH PEMB TERHADAP KA

PUTIH JANTAN

  D M

  

BERIAN JAMU PENURUN LEMAK DAR

ADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PU

HIPERLIPIDEMIA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Bravo Fransiskus Manik NIM: 088114008

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

ARAH MEREK “X”

  at .)

PENGARUH PEMB TERHADAP KA

PUTIH JANTAN

  D M

  

BERIAN JAMU PENURUN LEMAK DAR

ADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PU

HIPERLIPIDEMIA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Bravo Fransiskus Manik NIM: 088114008

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

ARAH MEREK “X”

  at .)

  14 Mei 2012 K ar ya t ulis ini kuper sembahkan unt uk T uhan Yesus K r ist us at as jawaban d alam set iap langkahku

  Bapak d an I bu at as keper c ayaan, c int a, dan per hat iannya K akak dan A dikku at as semangat dan doanya

  A lmamat er ku

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Bravo Fransiskus Manik Nomor Mahasiswa : 088114008

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENGARUH PEMBERIAN JAMU PENURUN LEMAK DARAH

MEREK “X” TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL

TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 Mei 2012 Yang menyatakan (Bravo Fransiskus Manik)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 25 April 2012 Penulis

  Bravo Fransiskus Manik

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena hanya dengan tangan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi berkat, rahmat, dan anugerah, serta kekuatan sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini hingga selesai.

  2. Ipang Djunarko M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Yosef Wijoyo M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan petunjuk, saran, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

  4. Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.

  5. Yohanes Dwiatmaka M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

  6. dr. Fenty M.Kes., Sp.PK., selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendukung dan membimbing penulis dalam menyelesaikan seluruh pendidikan akademik selama perkuliahan.

  7. Teman-teman seperjuangan: Peffley, Denny, Benny, Hendry, dan Aspi yang telah bersama-sama melalui proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  Akhirnya kita bisa menyelesaikannya.

  8. Mas Heru, Mas Kayat, Mas Parjiman, Mas Ratijo, selaku laboran dan karyawan Fakultas Farmasi yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian di laboratorium.

  9. Seluruh teman-teman farmasi, khususnya kelas A angkatan 2008 yang telah banyak berbagi keceriaan dan tumbuh bersama dalam satu farmasi.

  10. Teman-teman FST angkatan 2008, atas kebersamaanya dalam proses belajar dan saling membangun dalam perkuliahan, khususnya FST kelas A 2008.

  11. Teman- teman seperjuangan di laboratorium yang pernah menjadi bagian dalam kegiatan praktikum penulis selama perkuliahan ( Susi, Novi, Felicia, Susan, Helen, Nona, Dina, Wiwi, Rika, Natalia, Prasilya). Terima kasih atas kerjasamanya, keceriaannya, dan kebersamaannya selama praktikum. Sukses untuk kita semua.

  12. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini yang

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga dan waktu penulis. Untuk itu penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca semua.

  Yogakarta, Mei 2012 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………... iii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………… v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………… vii PRAKATA ……………………………………………………… viii DAFTAR ISI ……………………………………………………. xi DAFTAR TABEL ………………………………………………. xv DAFTAR GAMBAR ………………………………………….... xvi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………. xviii

  INTISARI ……………………………………………………….. xxi

  ABSTRACT

  …………………………………………………….... xxii BAB I PENGANTAR …………………………………………..

  1 A. Latar Belakang …………………………………………........

  1 1. Permasalahan ……………………………………….........

  2 2. Keaslian Penelitian …………………………………........

  3 3. Manfaat Penelitian ………………………………….........

  4 B. Tujuan Penelitian ………………………………………........

  4

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ……………………………

  5 A. Kolesterol ………………………………………………........

  5 1. Definisi ……………………………………………..........

  5 2. Biosintesis Kolesterol ……………………………...........

  6 3. Absorpsi dan Pengangkutan Kolesterol …………….......

  11 4. Metabolisme Kolesterol ……………………………........

  15 5. Kadar Kolesterol Manusia …………………………........

  17 6. Klasifikasi Kadar Kolesterol Total, HDL, LDL …….......

  18 B. Dislipidemia ……………………………………………........

  18 C. Obat Tradisional ………………………………………..........

  19 D. Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” ………………........

  20

  1. Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ……................... 21 2. Daun Salam (Syzgium polyanthum) ………......................

  21 3. Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) ....................

  21 4. Daun Alpukat (Persea americana) …………...................

  22 5. Daun Teh (Camellia sinensis) ………………..................

  22 E. Statin …………………………………………………...........

  22 1. Golongan Statin ……………………………………........

  22 2. Simvastatin ………………………………………….......

  24 F. Landasan Teori ………………………………………...........

  25 G. Hipotesis ……………………………………………….........

  27

  BAB III METODE PENELITIAN ……………………………...

  28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………..........

  28 B. Variabel Penelitian ……………………………………..........

  28 1. Variabel Utama ……………………………………........

  28 2. Variabel Pengacau Terkendali …………………….........

  28 3. Variabel Pengacau Tak Terkendali …………………......

  29 C. Definisi Operasional ………………………………………...

  29 D. Bahan dan Alat Penelitian ……………………………..........

  29 1. Bahan Penelitian …………………………………..........

  29 2. Alat Penelitian ……………………………………..........

  31 E. Tatacara Penelitian …………………………………...........

  31 1. Pembuatan Dosis Jamu ……………………………........

  31

  2. Preparasi Bahan …………………………………............ 32

  3. Penetapan Lama Waktu Pemberian Pakan Hiperlipidemik ………………………………………….

  33

  4. Pengelompokkan dan Perlakuan Hewan Uji ……………

  34 5. Penetapan Kadar Kolesterol Total ………………….......

  36 F. Analisis Hasil ……………………………………….............

  37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………..

  38 A. Percobaan Pendahuluan …………………………….............

  38 1. Penetapan Lama Pemberian Pakan Hiperlipidemik .........

  38

  2. Pembuatan dan Penetapan Dosis Jamu ……………........

  39 B. Uji Produk Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” ............

  40 1. Pertambahan Berat Badan Tikus …………………..........

  41 2. Jumlah Konsumsi Kumulatif Pakan Tikus …………......

  46 3. Penetapan Kadar Kolesterol Total dalam Serum .............

  47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………

  53 A. Kesimpulan ……………………………………………..........

  53 B. Saran …………………………………………………............

  53 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...

  54 LAMPIRAN ……………………………………………………..

  56 BIOGRAFI PENULIS …………………………………………..

  70

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I Berbagai Penelitian Terkait Efek Kandungan dalam Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” …………………………...

  3 Tabel II Klasifikasi dan Komposisi Lipoprotein ……………………...

  12 Tabel III Klasifikasi Kadar Kolesterol Total dan HDL ………………..

  18 Tabel IV Klasifikasi Kadar Kolesterol LDL …………………………..

  18 Tabel V Perubahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan …………....

  41 Tabel VI Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu I (Pakan Hiperli- pidemik) ……………………………………………………...

  43 Tabel VII Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu II (Diet Rendah Lemak + Perlakuan) .............................................................................

  43 Tabel VIII Selisih Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan….

  45 Tabel IX Kadar kolesterol Total Serum Darah Tikus Sebelum dan Sesudah Perlakuan Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X”…………………………………………............................. 48

  Tabel X Hasil Analisis ANOVA Satu Arah Kadar kolesterol Total Serum Darah Tikus Setelah Perlakuan Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” …………………………………………….

  49 Tabel XI Hasil Uji Post Hoc antar Kelompok Perlakuan terhadap Kadar Kolesterol Total (mg/dL) ……………………………..

  49

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1 Reaksi Pembentukkan Asam Mevalonat yang Dikatalisis oleh Enzim HMG-KoA Reduktase ……………………..

  7 Gambar 2 Reaksi Pembentukan Senyawa 5-Isopentenil Pirofosfat dan Bentuk Isomernya dari Asam Mevalonat …………..

  8 Gambar 3 Reaksi Pembentukan Senyawa Skualen dari 2 Molekul Farnesilpirofosfat yang Dikatalisis oleh Enzim Skualen Sintase …………………………………………………..

  9 Gambar 4 Reaksi Pembentukan Lanosterol dan Kolesterol yang Berlangsung di Retikulum Endoplasma ………………..

  10 Gambar 5 Struktur Simvastatin ……………………………………

  24 Gambar 6 Bagan Alur Penelitian Efek Penurunan Kadar Kolesterol Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ………………………………

  36 Gambar 7 Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu (hari) Tiap Kelompok Selama Diberi Perlakuan ……….

  42 Gambar 8 Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu (hari) Tiap Kelompok Selama Minggu I (Pakan Hiperli- pidemik) ………………………………………………...

  44 Gambar 9 Grafik Hubungan Berat Badan Tikus (gram) dan Waktu (hari) Tiap Kelompok Selama Minggu II (Diet Rendah Lemak+Perlakuan) ……………………………………...

  44 Gambar 10 Grafik Kumulatif Konsumsi Pakan Tikus (gram) Selama Penelitian ……………………………………………….

  46

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Komposisi Pakan AD2 ……………………………….

  54 Lampiran 2 Penentuan Konsentrasi Jamu Penurun Lemak Darah Merek “X” …………………………………………….

  54 Lampiran 3 Contoh perhitungan volum penyuntikan………………

  54 Lampiran 4 Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan Pakan Hiperlipidemik Setelah Dikurangi Berat Badan Awal (Hari ke-0) ………………………………………

  55 Lampiran 5 Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan Pakan Diet Rendah Lemak dan Perlakuan Setelah Dikurangi Berat Badan Awal (Hari ke-7)……………..

  56 Lampiran 6 Uji Normalitas Data Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan……………………………………

  57 Lampiran 7 Hasil Analisis Data Pertambahan Berat Badan Tikus Selama Perlakuan dengan ANOVA Satu Arah………..

  57 Lampiran 8 Konsumsi Pakan Kumulatif Selama Perlakuan Pakan Hiperlipidemik ………………………………………...

  58 Lampiran 9 Konsumsi Pakan Kumulatif Selama Perlakuan Pakan Diet Rendah Lemak …………………………………...

  59 Lampiran 10 Uji Normalitas Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus Selama Perlakuan ……………………………………..

  60 Lampiran 11 Hasil Analisis Data Konsumsi Pakan Kumulatif Tikus Selama Perlakuan dengan ANOVA Satu Arah ……….

  60 Lampiran 12 Data Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Awal (Hari ke-0) …………………………………………….

  61 Lampiran 13 Uji Normalitas dan Homogenitas Variasi Data Kadar Kolesterol Total Awal (Hari ke-0) ……………………

  61 Lampiran 14 Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Awal (Hari ke-0) dengan Kruskall Wallis Test ……………………

  62 Lampiran 15 Data Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total Setelah Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II) ………………………………...

  63 Lampiran 16 Uji Normalitas Data Kadar Kolesterol Total Setelah Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II) ………………………………...

  64 Lampiran 17 Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Setelah Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II) dengan ANOVA Satu Arah……………………………………………………

  64 Lampiran 18 Hasil Analisis Data Kadar Kolesterol Total Setelah Induksi Pakan Hiperlipidemik (Minggu I) dan Setelah Perlakuan (Minggu II) dengan Post hoc tests ………...

  65 Lampiran 19 Perhitungan Persen Penurunan Kadar Kolesterol Total Jamu Terhadap Simvastatin (1,8 mg/kgBB)…………..

  66

  

INTISARI

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jamu penurun lemak darah merek “X” terhadap berat badan dan kadar kolesterol total dalam darah tikus putih jantan galur Wistar hiperlipidemia.

  Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola searah. Pada penelitian ini digunakan 25 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Kelompok I adalah kontrol negatif yang diberi CMC 1%, kelompok II, III, IV adalah perlakuan produk jamu penurun lemak darah dengan 3 peringkat dosis yaitu 126, 252, dan 504 mg/kgBB, dan kelompok V adalah simvastatin sebagai kontrol positif. Semua kelompok tikus diberi diet tinggi lemak dan kolesterol selama minggu pertama. Setelah itu, seluruh kelompok perlakuan diberi diet standar disertai dengan pemberian perlakuan sesuai kelompok masing-masing. Berat badan tikus dan jumlah konsumsi pakan ditimbang setiap hari. Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan pada hari ke-0, setelah pemberian diet tinggi lemak dan kolesterol (hari ke-7), dan setelah terapi (hari ke-14).

  Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan bahwa jamu penurun lemak darah merek “X” dapat memberikan penurunan kadar kolesterol total dalam darah secara bermakna dosis 252 dan 504 mg/kgBB (p<0,05) terhadap kontrol negatif CMC 1%. Persentase penurunan dosis 252 mg/kgBB terhadap kontrol positif simvastatin adalah sebesar 65,81 %. Namun, pemberian jamu ini tidak dapat menghambat pertambahan berat badan dan menekan jumlah konsumsi pakan dibandingkan kontrol negatif secara bermakna (p>0,05).

  Kata kunci: jamu, penurun lemak, kolesterol total, hiperlipidemia

  

ABSTRACT

  The purpose of this research was to found the influence of merk “X” blood lipid lowering jamu on hyperlipidemic white male wistar rat. This research was experimental with complete random pattern design.

  In this research, 25 rat divided into five groups with different kinds of treatment. Group I are negative control which traeated by CMC 1%, Group II, III, IV which treated by “X” blood lipid lowering jamu in 3 dosage level, 126 mg/kgBB, 252 mg/kgBB, and 504 mg/kgBB, and group V treated by simvastatin as positive control. All of group was given with high fat and cholesterol diet on first week. After that, all group was given with standard diet and different kinds treatment for each group. The rat body weight and the amount of daily intake was measured daily. Total cholesterol level were measured at first day, after treatment with high fat and cholesterol diet (first week) and after therapy (second week)

  The result of one way Anova showed that merk “X” blood lipid lowering jamu can decreased total cholesterol level significantly (p<0,05) to CMC 1% as negative control at 252 mg/kg BW dosage. The percentage of 252 mg/kg BW to positive control group is 65,81 %. However, treatment with this jamu can not inhibit body weight and controlling daily intake not significantly (p>0,05) to negative control Key words: merk “X” blood lipid lowering jamu, total cholesterol, hyperlipidemic

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan penyakit yang

  berkaitan dengan aterosklerosis seperti penyakit jantung koroner. Hubungan ini menyatakan bahwa semakin tingginya kadar kolesterol dalam darah akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Makan makanan tinggi lemak jenuh (lemak hewani) dan kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, peningkatan kadar kolesterol dapat disebabkan beberapa faktor seperti gaya hidup dan perilaku, faktor genetik, maupun kondisi metabolik yang dapat mempengaruhi metabolisme lipoprotein. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa mortalitas penyakit jantung koroner berkurang sebesar 30%-40% jika pasien dengan kolesterol tinggi diobati dengan obat hipolipidemia (Goodman dan Gilman, 2001).

  Salah satu pilihan terapi untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan menggunakan obat-obat kimia, seperti terapi dengan menggunakan obat-obatan yang termasuk dalam golongan statin. Salah satunya yang umum digunakan adalah simvastatin. Namun, dengan berkembangnya pemahaman yang berkembang di masyarakat untuk lebih memanfaatkan obat dari bahan alam, telah mendorong berbagai usaha mencari alternatif baru yaitu penggunaan obat tradisional yang berasal

  Jamu adalah alternatif sebagai obat bagi penderita kolesterol tinggi yang berasal dari dari bahan alam yang sudah berkembang di masyarakat Indonesia.

  Namun, penggunaan jamu yang pada dasarnya hanya berdasar pengalaman empiris saja tentunya belum dapat dipastikan kemanfaatannya. Oleh karena itu, jamu tersebut perlu dilakukan uji praklinik untuk lebih memastikan secara ilmiah efektivitas terapi dari jamu tersebut sehingga dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar.

  Berbagai penelitian ilmiah terkait kemampuan dari masing-masing simplisia

  

dalam jamu penurun lemak darah merek “X” yang memiliki komposisi daun jati

  belanda, daun salam, daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh telah dibuktikan dapat menurunkan kadar LDL kolesterol, trigliserida, kolesterol total, pada hewan uji dengan desain penelitian yang berbeda-beda (Wijayanti, 2007);(Pidrayanti, 2008);(Fatmawati, 2008);(Anggraheny, 2007);(Tuminah, 2004).

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan penelitian ilmiah untuk mengetahui efek penurunan kadar kolesterol total yang dapat dihasilkan dari penggunaan jamu penurun lemak darah merek “X” terhadap obat simvastatin yang sudah umum digunakan di masyarakat pada tikus jantan hiperlipidemia.

1. Permasalahan

  Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: a. Apakah jamu penurun lemak darah merek “X” dapat menurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan hiperlipidemia ? b. Seberapa besar persen penurunan kadar kolesterol total jamu penurun lemak darah merek “X” terhadap simvastatin pada tikus jantan hiperlipidemia ?

2. Keaslian Penelitian

  3. Fatmawati, 2008

  Pemberian jus alpukat 4 ml/ hari selama 15 hari dapat menu- runkan kadar kolesterol total serum tikus Wistar hiperli- pidemia secara bermakna.

  Pengaruh pemberian jus Persea americana mill. terhadap kadar kolesterol total serum tikus jantan galur Wistar hiperlipidemia.

  4. Anggraheny, 2007

  Pemberian ekstrak daun sambi- loto dosis 2,1 g/Kg selama 21 hari merupakan lama pembe- rian paling berpengaruh terha- dap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida hingga mendekati kadar pada tikus kontrol.

  ) dan trigliserida darah tikus (Rattus norvegicus) diabetes.

  Density Lipoprotein

  ), HDL (High

  sity Lipoprotein

  Ness.) terhadap kadar kolesterol, LDL (Low Den-

  paniculata

  Pengaruh lama pemberian ekstrak daun sambiloto (Andrographis

  Sepengetahuan penulis berbagai penelitian yang telah dilakukan terkait penelitian ini adalah:

  Tabel I. Berbagai Penelitian Terkait Efek Kandungan dalam Jamu

Penurun Lemak Darah Merek “X”

  Eugenia polyantha Penelitian mengenai pembuktian efek penurunan kolesterol total sediaan jamu penurun lemak darah merek “X” yang mengandung komposisi daun jati belanda, daun salam, daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh belum pernah dilakukan.

  Pemberian ekstrak

  terhadap kadar LDL kolesterol serum tikus jantan galur Wistar hiperli- pidemia.

  polyantha)

  Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Eugenia

  2. Pidrayanti dan Suhardjono, 2003

  Pemberian infusa 1250 mg/kg BB dapat menurunkan kadar trigliserida sebesar 41,30% dari kontrol negatif semu.

  Lamk.) terhadap kadar trigliserida dalam plasma tikus putih jantan galur Wistar.

  ulimfolia

  Pengaruh pemberian infusa daun jati belanda (Guazuma

  1. Wijayanti, 2007

  No. Peneliti, tahun Judul Hasil

  0,72 g/hari selama 15 hari dapat menurunkan kadar LDL kolesterol tikus hiperli- pidemia secara bermakna.

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang penggunaan obat dari bahan alam dalam bidang kesehatan.

  b. Manfaat praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kemampuan produk jamu penurun lemak darah merek “X” dalam menurunkan kadar kolesterol total.

  B. Tujuan

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

  1. Mengetahui apakah jamu penurun lemak darah merek “X” memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan hiperlipidemia.

  2. Mengetahui seberapa besar persen penurunan kadar kolesterol total jamu penurun lemak darah merek “X” terhadap simvastatin pada tikus jantan hiperlipidemia.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kolesterol

1. Definisi

  Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural penting pada membran dan lapisan luar lipoprotein. Senyawa ini disintesis di beberapa jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 10% dari sintesis total pada manusia. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti mampu membentuk kolesterol, yang berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol (Murray, Granner, Mayes dan Rodwell, 2006).

  Aliran kolesterol di dalam darah mengandung komponen lemak dan protein (lipoprotein). Kelas utama lipoprotein yang terdapat dalam serum darah orang berpuasa adalah Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL), dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL), dan Intermediate Density Lipoprotein (IDL) (NCEP ATP III, 2004). Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah sebagai berikut:

  a) Sebagai komponen pembentuk membran sel Kolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk b) Sebagai prekursor sintesis asam empedu dalam hati Dalam proses pengangkutan balik kolesterol (reverse cholesterol transport), kolesterol bebas yang sudah dikeluarkan dari jaringan oleh HDL akan diangkut menuju hati untuk dikonversi menjadi asam empedu.

  c) Sebagai prekursor berbagai hormon steroid dan vitamin D Kortikosteroid, hormon seks (estrogen dan testosteron), dan vitamin D membutuhkan kolesterol sebagai prekursornya (Murray dkk., 2006).

2. Biosintesis kolesterol

  Biosintesis kolesterol terjadi terutama di hati, meskipun di otak, sistem saraf perifer dan kulit juga terjadi sintesis kolesterol. Kolesterol diekspor dari hati dan diangkut ke jaringan lain dalam bentuk Low Density Lipoprotein (LDL) untuk penyerapan melalui reseptor tertentu. Di hewan, sel dapat memperoleh kolesterol yang dibutuhkan dari makanan melalui sirkulasi LDL atau mereka dapat mensintesis sendiri seperti diuraikan di atas. Biosintesis kolesterol sangat diatur yang bervariasi tergantung pada ketersediaan eksternal sumber kolesterol. Setiap kolesterol berlebih dalam membran akan kembali ke dalam sel. Hal ini dapat berfungsi sebagai sinyal umpan balik untuk mengatur kadar kolesterol (Christie, 2011).

  Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu:

  a) Sintesis mevalonat dari asetil Ko-A,

  b) Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat melalui pengeluaran CO

  2 ,

  c) Kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk skualen, d) Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk yaitu lanosterol dan pembentukkan kolesterol (Nelson dan Cox, 2001).

  Pada tahap pertama, dua molekul asetil-KoA membentuk asetoasetil-KoA yang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Asetoasetil KoA mengalami kondensasi dengan molekul asetoasetil KoA lain yang dikatalisis oleh hidroksimetil-glutaril koenzim A (HMG-KoA) sintase untuk membentuk enam molekul karbon HMG-KoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase (gambar 1). HMG-KoA reduktase merupakan enzim yang berperan penting dan secara luas dianggap sebagai tahap penentu laju dalam sintesis keseluruhan sterol.

  Enzim ini terikat pada membran dan terletak dalam retikulum endoplasma. Enzim HMG-KoA reduktase yang merupakan protein integral membran pada retikulum endoplasma ini adalah salah satu target yang dihambat oleh obat yang dikenal sebagai golongan statin, untuk menurunkan kadar kolesterol dalam sirkulasi darah.

  

Gambar 1. Reaksi Pembentukkan Asam Mevalonat yang Dikatalisis

oleh Enzim HMG-KoA Reduktase

  (Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011) Tahap berikutnya melibatkan reaksi fosforilasi pertama asam mevalonat oleh mevalonat kinase untuk membentuk ester 5-monofosfat, diikuti oleh proses fosforilasi lanjut untuk menghasilkan suatu pirofosfat tidak stabil, yang dengan cepat mengalami dekarboksilasi untuk menghasilkan asam 5-isopentenil pirofosfat. 5-isopentenil pirofosfat mengalami isomerasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk isopren aktif yang lain yaitu asam 3,3-dimetilalilpirofosfat (gambar 2). Sintesis 5- isopentenil pirofosfat di sitoplasma pada sel tumbuhan juga melalui jalur ini.

  

Gambar 2. Reaksi Pembentukan Senyawa 5-Isopentenil Pirofosfat dan Bentuk

Isomernya dari Asam Mevalonat

  (Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011) Tahap ketiga adalah kondensasi enam isoprenoid untuk membentuk skualen

  (gambar 3). Pada tahap ketiga ini 5-isopentenil pirofosfat dan 3,3-dimetilalilpirofosfat akan mengalami kondensasi bersamaan dengan proses eliminasi asam pirofosfat untuk membentuk geranilpirofosfat. Hasil reaksi ini akan bereaksi dengan molekul 5- isopentenil pirofosfat yang lain untuk menghasilkan farnesilpirofosfat. Dua molekul farnesilpirofosfat yang terkondensasi dengan bantuan katalis enzim skualen sintase akan menghasilkan preskualen difosfat. Molekul preskulen difosfat yang terbentuk ini akan tereduksi dengan penghilangan gugus pirofosfat oleh NADPH untuk menghasilkan skualen.

  

Gambar 3. Reaksi Pembentukan Senyawa Skualen dari 2 Molekul

Farnesilpirofosfat yang Dikatalisis oleh Enzim Skualen Sintase

  (Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011) Tahap keempat merupakan pembentukkan lanosterol dan pembentukkan kolesterol (gambar 4). Skualen dapat melipat membentuk suatu struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualen diubah menjadi skualen 2,3-epoksida oleh monooksigenase skualen di retikulum endoplasma.

  Skualen 2,3-epoksida akan mengalami siklisasi yaitu terjadinya perpindahan gugus metil di C dipindahkan ke C dan yang di C ke C , yang dikatalisis oleh enzim

  14

  13

  8

  14 skualen epoksida lanosterol siklase untuk membentuk lanosterol. Selanjutnya lanosterol akan membentuk kolesterol yang berlangsung di membran retikulum endoplasma dan melibatkan pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping yang melibatkan hingga sekitar 20 macam reaksi seperti, pengeluaran gugus metil di C

  14 dan C 4 untuk membentuk 14-desmetil lanosterol dan kemudian zimosterol , selain

  itu ikatan rangkap di C

  8 -C 9 kemudian dipindahkan ke C 5 -C 6 dalam dua langkah yang

  membentuk demosterol. Akhirnya, ikatan rangkap rantai samping direduksi, dan menghasilkan kolesterol.

  

Gambar 4. Reaksi Pembentukan Lanosterol dan Kolesterol

yang Berlangsung di Retikulum Endoplasma

  (Murray dkk., 2006);(Nelson dan Cox, 2001);(Christie, 2011) Biosintesis kolesterol diatur terutama oleh sterol regulatory element binding

  protein

  (SREBP). SREBP merupakan prekursor yang tidak aktif yang akan masuk ke dalam retikulum endoplasma. SREBP ketika di retikulum endoplasma akan menangkap sebuah protein yang disebut SREBP cleavage-activating protein (SCAP), suatu protein yang merupakan sensor kolesterol seluler. Ketika kadar kolesterol seluler tidak memadai, SCAP akan berikatan dengan SREBP. Kompleks SCAP- SREBP kemudian bergerak ke badan golgi, di mana dua protease spesifik membelah SREBP sehingga memungkinkan C-terminal regulatory untuk memasuki inti sel dan mengaktifkan faktor transkripsi. Pengaktifan faktor transkripsi ini akan merangsang ekspresi gen mengkode reseptor LDL dan enzim HMG-KoA reduktase yang merupakan kunci dalam biosintesis kolesterol. Hal ini pada akhirnya akan merangsang penyerapan dan sintesis kolesterol. Sebaliknya, ketika tingkat kolesterol seluler lebih tinggi, SCAP tidak berikatan dengan SREBP sehingga penyerapan dan sintesis kolesterol tidak terjadi (Christie, 2011).

3. Absorpsi dan Pengangkutan Kolesterol

  Absorpsi lipid terutama terjadi dalam jejunum. Hasil pencernaan lipid diabsorpsi ke dalam membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara:

  a. Kehadiran protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki sel, b. Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida, yaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus.

  Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalisis oleh asetil-Koenzim A dan kolesterol asetil transferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh kadar tinggi kolesterol makanan. Kolesterol yang terbentuk di dalam usus halus dikemas untuk dibasorpsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah. Bahan-bahan ini bergabung dengan protein-protein khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein (Almatsier, 2009).

  Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein, yaitu kilomikron, Low Density

  Lipoprotein

  (LDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan High Density

  Lipoprotein

  (HDL). Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran dan densitas dan mengangkut berbagai jenis lipida dalam jumlah yang berbeda. Berikut adalah tabel mengenai karakteristik dari masing-masing jenis lipoprotein yang berperan dalam pengangkutan kolesterol di dalam tubuh.

  

Tabel II. Klasifikasi dan Komposisi Lipoprotein

Kilomikron

VLDL LDL HDL

  Kerapatan (g/ml) <0,94 0,94-1,006 1,006-1,063 1,063-

  1,210

  Komposisi (%)

  

a. Protein 1-2 6-10 18-22 45-55

  

b. Trigliserida 85-95 50-65 4-8 2-7

  

c. Kolesterol 3-7 20-30 51-58 18-25

  3-6 15-20 18-24 26-32

  d. Fosfolipid

Lokasi sintesis Usus Usus dan Hasil Usus dan

  Hati katabolisme hati

  VLDL

  

Apolipoprotein A-IV,B-48, B-100, C- B-100 A-I,AA-II,

  C-IC-II, C-III

  IC-III, E A-IV (Ito, 2008)

  Kilomikron adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dari saluran cerna ke seluruh tubuh. Kilomikron diabsorpsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfa untuk kemudian melalui ductus thoracicus di sepanjang tulang belakang masuk ke dalam vena besar di tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran darah. Kilomikron adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling rendah. Lipid yang diangkut oleh kilomikron adalah trigliserida (Almatsier, 2009).

  Kilomikron pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk ke dalam aliran darah. Dalam aliran darah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada pada sel-sel endotel kapiler. Kilomikron yang telah dipecah ini disebut kilomikron

  remnants

Dokumen yang terkait

Pengaruh jus buah delima (Punica granatum) terhadap kadar kolesterol ldl darah tikus putih (Rattus norvegicus

0 2 55

Pengaruh pemberian seduhan rosela (hibiscus sabdariffa) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

1 5 72

Pengaruh pemberiaan jus umbi wortel (Daucus carota,L.) terhadap perubahan kadar kolesterol total dan trigliserida tikus putih jantan - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 40

Pengaruh ekstrak daun tempuyung terhadap perubahan kadar trigliserida, kolesterol dan fraksi kolesterol total dalam serum darah tikus putih - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 16

Pengaruh ekstrak daun tempuyung terhadap perubahan kadar trigliserida, kolesterol dan fraksi kolesterol total dalam serum darah tikus putih - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 43

Pengaruh pemberian air barkarbonasi terhadap profil farmakokinetika parasetamol pada tikus putih jantan - USD Repository

0 1 195

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun mimba [Azadirachta indica A.Juss] terhadap peningkatan kadar antibodi darah pada tikus putih jantan galur wistar - USD Repository

0 0 70

Pengaruh stresor dengan metode bising dan aktivitas fisik maksimal terhadap kadar kolesterol darah pada tikus putih jantan - USD Repository

0 0 91

Pengaruh pemberian kapsul Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk ``X`` terhadap kadar trigliserida tikus jantan hiperlipidemia - USD Repository

0 0 71

Pengaruh stresor dengan metode bising dan aktivitas fisik maksimal terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih jantan - USD Repository

0 0 89