KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG

  

KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI

SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG

SKRIPSI

  

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh :

  

INTAN A. RAMADINI

6661080383

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

ABSTRAK

Intan A. Ramadini, 6661080383, 2015, Skripsi, Kinerja Penyidik Pegawai

Negeri Sipil (PPNS) di Kota Tangerang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Serang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Pembimbing I Listyaningsih, S.Sos., M.Si dan

Pembimbing II Riny Handayani, S.Si., M.Si.

  Kata Kunci : Kinerja, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam penelitian ini, penulis mengusung persoalan mengenai kinerja Pegawai Negeri Sipil dengan fokus penelitian yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang, serta rumusan masalahnya adalah berapakah tingkat pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang, dan tujuannya untuk mengetahui hasil kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Kota Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Informasi dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja di Kota Tangerang. Teori yang digunakan penulis adalah teori penilaian kinerja milik Agus Dwiyanto (2006) dimana terdiri dari lima indikator yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik sampling dengan metode proportional area random

  

sampling yaitu cara pengumpulan data yang mengambil sampel secara

  proporsional dan acak pada masing-masing area populasi dengan sampel berjumlah 247 responden. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang mencapai angka 67,18 % dan hal ini berarti kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang tidak berjalan dengan efektif. Jika dilihat dari kriteria rentang kategori dari kelima indikator mengenai variabel kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Kota Tangerang, diketahui bahwa ada tiga indikator yang hasilnya tidak baik yaitu produktivitas, responsibilitas dan akuntabilitas, sementara terdapat dua indikator yang mendapatkan hasil baik yaitu kualitas layanan dan responsivitas. Pada akhir penelitian ini, penulis mengusulkan beberapa rekomendasi yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil mesti meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja, lalu lebih meningkatkan kualitas hubungan koordinasi dengan penyidik Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan instansi terkait, kemudian harus selalu bekerja sesuai dengan aturan-aturan dan pedoman operasional yang berlaku, juga seharusnya lebih sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui peran dan fungsi dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

  

ABSTRACT

Intan A. Ramadini, 6661080383, 2015, Thesis, The Performance of Civil

Servant’s Investigator in Tangerang City, Tirtayasa Ageng Sultan University of

Serang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of Public

Administration Science, 1st Advisor Listiyaningsih, S.Sos., M.Si, and 2st

Advisor Riny Handayani, S.Si., M.Si.

  Keywords: Performance, Civil Servant’s Investigator

In this study, the author take the problems about the performance of Civil Servant

with research focus is Civil Servant’s Investigator (PPNS) in Tangerang City, and

the problem formulation is how much level of performance implementation by

Civil Servant’s Investigator, so it’s aim to determine the performance results of

Civil Servant’s Investigator in Tangerang City. In order for targeted research,

research was conducted in the Office of Environmental Control Agency, the

Department of Information and Communication, Department of Health,

Department of Labor, Department of Transportation, and the Civil Service Police

Unit. The grand theory that used by author is performance appraisal belongs to

Agus Dwiyanto (2006) which consist of 5 indicators i.e. productivity, quality of

service, responsiveness, responsibility and accountability. The research method is

descriptive quantitative method. The researcher used a technique in data

collection were questionnaires, interviews, observation and documentation of this

research using sampling techniques with the area proportional random sampling

method is a way of collecting data that takes proportionately and randomly

samples in each area with a population sample was 247 respondents. Results from

this study showed that the performance of Civil Servant’s Investigators in

Tangerang City reached 67.18% and it’s means if the performance of Civil

Servant’s Investigators in Tangerang City did not run effectively. If viewed from

the criteria range categories of the fifth indicators of performance variable of

Civil Servant’s Investigator in Tangerang City, has known that there are three

indicators that the results are not good, namely productivity, responsibility and

accountability, while there are two indicators that get good results namely the

quality of service and responsiveness. At the final of this research, the author

propose several recommendations i.e. Civil Servant’s Investigator should increase

the competence and motivation of working, and should further enhance the quality

of coordination relationship with Police Investigators in Republic of Indonesia

and related institutions, then should always work according to the rules and

operational guidelines that applicable, and also ought more frequently perform

sosialization to public so that people know the role and functions of the Civil

Servant’s Investigators in Tangerang City.

  .

  

LEMBAR PERSEMBAHAN

MOTTO:

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu

lah hendaknya kamu berharap.

  (Q.S. Alam Nasyrah, ayat 6

  • – 8)

  Skripsi ini kupersembahkan untuk papa, mama, nenek, kakek dan keluarga besarku tercinta serta para sahabat tersayang yang tiada hentinya memberikan dorongan baik secara moriil maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah dan ikhlas untuk menjadi umat-Nya dan atas berkat rahmat, karunia, dan ridho- Nya pula peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

  Terima kasih untuk Mama, Papa dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan dukungannya selama ini baik secara moril maupun materil dalam upaya menyelesaikan penelitian ini, serta doa yang tulus dan ikhlas kepada peneliti. Terima kasih atas segala kasih sayang dan pengorbanan kalian.

  Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Kota Tangerang”. Hasil skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada

  1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Sc selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak DR. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Ibu Mia Dwiana, S.IKom., M.IKom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membimbing dan mengarahkan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Ibu Riny Handayani, S,Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing dan mengarahkan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Terima kasih saya ucapkan untuk dosen-dosen Ilmu Adminstrasi Negara yang selalu saya banggakan, terima kasih untuk semua ilmu yang telah bapak dan ibu berikan kepada saya.

  11. Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu, mohon maaf jika ada salah kata dan sikap.

  12. Bapak Bey Bolang, S.Sos., M.Si selaku Kepala Bagian Bagian Hukum Sekretariat Daerah sekaligus Koordinator PPNS Kota Tangerang yang telah banyak membantu peneliti dalam memperoleh data dan informasi guna penyelesaian skripsi ini.

  13. Para Bapak Kepala SKPD dan seluruh staf (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Informasi dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang) yang telah membantu peneliti dalam memperoleh ijin penelitian pada masing-masing SKPD serta berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.

  14. Kepada kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang tiada hentinya memberikan doa dan motivasi serta kasih sayang yang berlimpah hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  15. Untuk para sahabat tersayang yang tak bosannya mencurahkan kepedulian dan perhatian serta motivasi kepada peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini juga untuk kawan-kawan seperjuangan di kelas A (Reguler) Administrasi Negara 2008 yang telah berbagi ilmu dan pengalaman bersama.

  16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis sangat berterima-kasih atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga apa yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.

  Tidak lupa penulis memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis memohon kritik dan saran yang dapat membawa skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat dilanjutkan menjadi sebuah skripsi yang dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang membaca dan penulis khususnya.

  Serang, 16 Juni 2015 Peneliti

  

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

  BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 1

  1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... ...... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ ...... 14

  1.3 Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 15

  1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 16

  1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 16

  1.6 Sistematika Penulisan ..................................................................... 17

  BAB II Deskripsi Teori dan Hipotesis Penelitian ............................................. 21

  2.1 Deskripsi Teori .............................................................................. 21

  2.1.1 Pengertian Penilaian.......................................................... 22

  2.1.2 Pengertian Kinerja............................................................. 23

  2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...................... 32

  2.1.5 Penyidik Pegawai Negeri Sipil.......................................... 36

  2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 36

  2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................... 39

  2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 41

  BAB III Metodologi Penelitian ......................................................................... 43

  3.1 Metode Penelitian ........................................................................... 43

  3.2 Fokus Penelitian ............................................................................. 44

  3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................ 44

  3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 45

  3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................... 46

  3.6 Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 49

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 52

  3.8 Jadwal Penelitian ........................................................................... 56

  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 57

  4.1 Deskriptif Obyek Penelitian .......................................................... 57

  4.1.1 Profil Kota Tangerang ........................................................ 57

  4.1.2 Gambaran Umum Objek Penelitian.................................... 58

  4.1.3 Tugas dan Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang ..................................................... 59

  4.1.4 Hak dan Kewajiban Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang ..................................................... 61

  4.1.5 Kode Etik Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang ........................................................................... 62

  4.3 Pengujian Persyaratan Statistik ....................................................117

  5.1 Kesimpulan ...................................................................................141

  BAB V Penutup ...............................................................................................141

  4.6 Pembahasan ...................................................................................128

  4.5 Interpretasi Hasil Penelitian...........................................................126

  4.4 Pengujian Hipotesis .......................................................................121

  4.3.2 Uji Reabilitas .......................................................................120

  4.3.1 Uji Validitas Instrumen .......................................................117

  5. Akuntabilitas................................................................111

  4.1.6 Pengangkatan, Mutasi dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang.......... ........ 64

  4. Responsibilitas............................................................ 107

  3. Responsivitas ................................................................99

  2. Kualitas Layanan ......................................................... 88

  1. Produktivitas ................................................................ 70

  4.2.2 Deskripsi Temuan Lapangan .............................................. 70

  4.2.1 Identitas Responden............................................................ 67

  4.2 Deskripsi Data ................................................................................ 67

  4.1.7 Pendidikan dan Pelatihan (PPNS) Kota Tangerang............66

  5.2 Saran-saran ...................................................................................142 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................144

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 1.1 Jumlah PNS Kota Tangerang Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 4Tabel 1.2 Nama SKPD dan Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin ...... 5Tabel 1.3 Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang ................................ 9Tabel 1.4 Kedudukan PPNS Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan 14Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ................................................... 46Tabel 3.2 Skoring Item Instrumen ............................................................. 47Tabel 3.3 Instrumen Penelitian .................................................................. 47Tabel 3.4. Populasi Penelitisn ..................................................................... 50Tabel 3.5 Penentuan Proportional Area Sampling ..................................... 52Tabel 3.6 Jadwal Penelitian ........................................................................ 56Tabel 4.1 Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang ............................... ... 59Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan SKPD ............................. 67Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 68Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ................. 68Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 69Tabel 4.6 Pengujian Validitas .................................................................... 118Tabel 4.7 Pengujian Reliabilitas ................................................................ 121Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pelaksanaan

  Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang........... 122

Tabel 4.9 Kriteria Skor Jawaban Responden.............................................. 130

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Diagram 4.1 PPNS yang ada sudah memenuhi standar kompetensi 70 yang diharapkan.

  Diagram 4.2 PPNS memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. 72 Diagram 4.3 PPNS memiliki etika kerja yang baik. 73 Diagram 4.4 PPNS memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi. 74 Diagram 4.5 Sarana (fasilitas utama) untuk membantu kinerja PPNS 75 sudah memadai.

  Diagram 4.6 Prasarana (fasilitas penunjang operasional) sudah 76 memadai. Diagram 4.7 PPNS mampu menciptakan inovasi dalam bekerja 77 . Diagram 4.8 PPNS mampu mengambil resiko besar dalam 79 pekerjaannya. Diagram 4.9 PPNS menunjukkan sikap yang penuh motivasi kerja. 80 Diagram 4.10 Kinerja PPNS sudah mencerminkan ketegasan sikap 81 yang maksimal sebagai satuan penegak hukum. Diagram 4.11 PPNS dapat menerima dengan baik segala ide/gagasan 82 baru. Diagram 4.12 PPNS menggunakan sumber daya (sarana dan 83 prasarana) secara optimal. Diagram 4.13 PPNS memanfaatkan anggaran dana secara bijak dan 84 efisien. Diagram 4.14 Proses pelaksanaan pekerjaan PPNS menghabiskan 85 waktu yang sesuai dengan target pekerjaan. Diagram 4.15 Hasil kinerja PPNS sudah menunjukkan pencapaian 86 tujuan yang telah ditetapkan secara baik dan tepat.

  Diagram 4.16 PPNS sudah memiliki banyak prestasi kerja. 87 Diagram 4.17 PPNS memiliki pengerahuan yang luas atas ruang 89 lingkup pekerjaaannya.

  Diagram 4.18 PPNS bersikap jujur dalam melaksanakan tanggung 90 jawabnya. Diagram 4.19 PPNS bersikap sopan terhadap sesama pegawai 91 maupun masyarakat. Diagram 4.20 PPNS memiliki ketrampilan kerja yang cakap. 92 Diagram 4.21 PPNS berpenampilan dengan penuh wibawa. 93 Diagram 4.22 PPNS mengenakan seragam dinas yang rapi dan bersih. 94 Diagram 4.23 Saat bertugas, PPNS selalu memakai tanda pengenal 95 khusus. Diagram 4.24 Koordinasi antar sesama PPNS sudah berjalan baik. 96 Diagram 4.25 Koordinasi antara PPNS dengan pegawai lain sudah 97 berjalan baik. Diagram 4.26 PPNS memiliki sikap tenggang rasa yang tinggi 98 terhadap sesama petugas penyidik Diagram 4.27 Respon PPNS baik dalam penanganan suatu 99 kasus/pekerjaan Diagram 4.28 Pekerjaan yang ditangani PPNS selesai dengan cepat. 100

  101 Diagram 4.29 PPNS sudah menunjukkan perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat.

  Diagram 4.30 PPNS membangun hubungan komunikasi yang baik 102 dan ramah dengan masyarakat.

  103 Diagram 4.31 PPNS memprioritaskan pekerjaan yang sifatnya mendesak Diagram 4.32 PPNS menyusun program-program kerja yang sesuai 104 dengan kebutuhan masyarakat. Diagram 4.33 Aspirasi masyarakat ditanggapi dengan cepat oleh 105 PPNS

  Diagram

  4.34 PPNS cepat tanggap dalam menanggapi keluhan, kritik 107 serta saran dari masyarakat Diagram

  4.35 PPNS sudah bersikap patuh terhadap peraturan 108 perundang-undangan. Diagram

  4.36 PPNS menjalankan pekerjaan sesuai dengan 109 pedomanoperasional kerja PPNS Adanya sanksi tegas yang diberikan kepada PPNS yang

  Diagram

  4.37 110 melanggar peraturan

  Diagram

  4.38 Adanya kejelasan pembagian tugas dan wewenang 111 PPNS. Diagram

  4.39 Pelaksanaan tugas PPNS sudah sesuai dengan tupoksi 112 yang telah ditetapkan. Diagram

  4.40 PPNS sudah menerapkan prinsip-prinsip moral yang 113 baik dalam menjalankan kewenangannya. Diagram

  4.41 PPNS dapat menjaga utuh kepercayaan yang telah 114 diberikan.

  Adanya kontrol internal yang baik dari para pegawai Diagram

  4.42 115 SKPD terkait.

  Diagram

  4.43 Adanya kontrol eksternal yang baik dari masyarakat, 116 lembaga legislatif dan peradilan . Diagram 4.44 Indikator Produktivitas 131 Diagram

  4.45 Indikator Kualitas Layanan 133 Diagram

  4.46 Indikator Responsivitas 134 Diagram

  4.47 Indikator Responsibilitas 136 Diagram

  4.48 Indikator Akuntabilitas 138

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data (247 Responden) Lampiran 3 Frekuensi Jawaban Responden Lampiran 4 Uji Validitas Lampiran 5 Uji Realibilitas Lampiran 6 Nilai-Nilai r Product Moment Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Pearson Product Moment Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian Kepada Bagian Hukum Sekretariat

  Daerah Kota Tangerang Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian Kepada Kesatuan Bangsa dan

  Perlindungan Masyarakat Kota Tangerang Lampiran 11 Surat Rekomendasi untuk Ijin Riset dari Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Tangerang Lampiran 12 Riwayat Hidup Peneliti Lampiran 13 Catatan Bimbingan Skripsi Lampiran 14 Daftar Hadir Menyaksikan Sidang Skripsi Lampiran 15 Data Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang Lampiran 16 Data Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang Lampiran 17 Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lampiran 18

  Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional PPNS Daerah dalam Penegakan Peraturan Daerah

  Lampiran 19 Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. M.HH.01.AH.09.01 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengangkatan, Pemberhentian, Mutasi dan Pengambilan Sumpah atau Janji Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Bentuk, Ukuran, Warna, Format serta Penerbitan Kartu Tanda Pengenal Pejabat PPNS.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita Bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional Bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial.

  Untuk mencapai tujuan nasional tersebut, maka diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya pembangunan di bidang hukum dan aparatur pemerintahan.

  Pemerintahan pada suatu negara merupakan salah satu unsur atau komponen dalam pembentukan negara yang baik. Terwujudnya pemerintahan yang baik manakala terdapat sinergi antara swasta, rakyat dan pemerintah sebagai fasilitator, yang dilaksanakan secara transparan, partisipatif, akuntabel dan demokratis. Proses pencapaian negara dengan pemerintahan yang baik memerlukan alat dalam membawa komponen kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan pemerintah guna terealisasinya tujuan nasional. Alat pemerintahan tersebut adalah aparatur pemerintah yang dalam hal ini yaitu

  Bukan rahasia umum lagi bahwa opini masyarakat dewasa ini tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) selalu bernada miring. Isu tersebut antara lain terkait dengan produktivitas kerja serta etos kerja PNS yang dianggap rendah, kurang disiplin, kurang dalam pelayanan publik, kurang transparan, cenderung dekat dengan korupsi dan lain-lain yang dianggap buruk. Jika kita bandingkan kinerja PNS dengan kinerja pegawai swasta, kinerja PNS dianggap berada dibawah standard. Ukuran kinerja pegawai swasta cenderung dianggap lebih terukur. Pemberian reward dan punishment yang jelas, system rekruitmen yang baik, promosi dan mutasi pegawai dikalangan swasta juga dianggap jauh lebih transparan dan terkait langsung dengan kinerja pegawai, kinerja organisasi dan keuntungan perusahaan. Sementara ukuran kinerja PNS sebaliknya, tidak terukur, pemberian reward dan punishment yang tidak jelas, system rekruitmen yang amburadul, serta promosi dan mutasi jabatan yang mengandalkan faktor kolusi dan nepotisme. Seperti itulah cerminan PNS di negara kita.

  Sejak dicanangkannya reformasi birokrasi di lingkungan departemen/lembaga, pemerintah terus menerus ikut serta mereformasi diri demi menunjang program manajemen aparatur negara berbasis kinerja. Pemerintah menyadari penataan manajemen kepegawaian berbasis kinerja mendesak dilaksanakan mengingat hal itu juga merupakan tuntutan era globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan. Semangat reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja aparatur negara selalu dan tetap menaungi

  3

  departemen/lembaga pemerintah meskipun ada opini negatif yang mengatakan bahwa belum ada reformasi di lingkungan birokrasi.

  Banten merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia. Banten adalah provinsi baru yang terbentuk tahun 2000 melalui Undang- Undang No. 23 Tahun 2000 (tentang Pembentukan Provinsi Banten). Sebagai provinsi baru, kondisi sosial dan ekonomi di provinsi ini belum dapat memenuhi harapan apabila dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong percepatan perbaikan dan pemerataan di segala bidang. Agar persoalan- persoalan yang ada di masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan cepat. Sebagai provinsi yang masih relatif muda, Banten tengah berupaya membangun wilayah dan memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakatnya agar bisa mengejar ketertinggalan dari provinsi lain di Indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah menuntut Pemerintah Provinsi Banten agar dapat menyelenggarakan dan mengelola pemerintahan daerah sendiri dengan baik untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.

  Berbicara tentang otonomi daerah maka setiap daerah otonom berhak mengatur jalan pemerintahannya sendiri. Termasuk Kota Tangerang yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten. Mengenai aparatur pemerintahan, Kota Tangerang memiliki jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tercatat di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang yaitu sebanyak 9.891 pegawai. Sejumlah PNS tersebut merupakan pegawai yang mengabdikan diri kepada masyarakat dengan bekerja di 43 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di Kota Tangerang. Berikut peneliti tampilkan data sebaran PNS tiap SKPD berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 1.1 Jumlah PNS Kota Tangerang Berdasarkan Jenis Kelamin

  Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin

  Laki-Laki 4351 Perempuan 5540

  Jumlah 9891 Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang, Juli 2013

  Dari tabel di atas, bisa kita lihat bahwa Kota Tangerang memiliki jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 9.891 pegawai. Dengan jumlah pegawai terbanyak didominasi oleh perempuan sebesar 5540 pegawai, sedangkan pegawai laki-laki sebanyak 4351 pegawai. Untuk lebih memperjelas, peneliti mencoba menyajikan data penyebaran PNS di masing- masing SKPD Kota Tangerang. Berikut peneliti sajikan.

  5 Tabel 1.2

  58

  41

  28. Kecamatan Cibodas

  34

  19

  53

  29. Kecamatan Ciledug

  25

  34

  83

  30. Kecamatan Cipondoh

  83 25 108

  31. Kecamatan Jatiuwung

  50

  11

  7

  27. Kecamatan Benda

  32. Kecamatan Karang Tengah

  13

  15

  12

  27

  24. Kantor Penelitian, Pengembangan, dan Statistik

  5

  8

  25. Kantor Perpustakaan

  74

  6

  8

  14

  26. Kecamatan Batuceper

  52

  22

  61

  47

  22

  41

  69 35 104

  39. Satuan Polisi Pamong Praja 161 7 168

  40. Sekretariat Daerah 117 53 170

  41. Sekretariat DPRD

  30

  11

  42. Sekretariat KORPRI

  81 31 112

  1

  5

  6

  43. Sekretariat KPUD

  15

  3

  38. Kecamatan Tangerang

  37. Kecamatan Pinang

  14

  48

  61

  33. Kecamatan Karawaci

  91 39 130

  34. Kecamatan Larangan

  42

  6

  35. Kecamatan Neglasari

  58

  48

  12

  60

  36. Kecamatan Periuk

  46

  12

  23. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

  12

  

Nama SKPD dan Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin

No. SKPD Jenis Kelamin Jumlah

Pegawai L P

  7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 125 27 152

  24

  57

  6. Dinas Informasi dan Komunikasi

  26

  11

  37

  8. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  30

  17

  47

  

9. Dinas Kesehatan 124 294 418

  10. Dinas Ketenagakerjaan

  37

  33

  45

  68

  18

  1. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

  48

  40

  88

  2. Badan pelayanan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

  34

  52

  22

  3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana

  19

  24

  43

  4. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

  23

  31

  11. Dinas Pekerjaan Umum

  10

  38

  50

  19. Dinas Sosial

  20

  15

  35

  20. Dinas Tata Kota

  21

  21

  59

  21. Inspektorat

  32

  20

  52

  22. Kantor Arsip Daerah

  29

  18. Dinas Pertanian

  82 21 103

  12

  12. Dinas Pemadam Kebakaran

  53

  10

  63

  13. Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan

  32

  44

  58

  14. Dinas Pendidikan 328 198 526

  15. Dinas Pengelola Keuangan Daerah

  77 36 113

  16. Dinas Perhubungan 125 11 136

  17. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

  36

  22

  18 Dari tabel di atas, bisa kita lihat bahwa Kota Tangerang memiliki jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) terbanyak didominasi oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pendidikan sebanyak 526 pegawai serta Dinas Kesehatan sebanyak 418 pegawai. Hal ini menandakan bahwa tenaga medis serta tenaga pendidik masih menjadi prioritas pemerintah Kota Tangerang dilihat dari jumlah PNS di 2 SKPD Kota Tangerang tersebut.

  Secara sosial permasalahan yang terjadi di Kota Tangerang sama halnya dengan permasalahan di kota besar lainnya yaitu masalah yang menyangkut kependudukan, tata ruang, kesenjangan sosial dan lain-lain. Seperti halnya kota-kota lainnya Kota Tangerang bukan tanpa usaha dalam memajukan daerahnya, hal itu dapat dilihat dari munculnya perda-perda sebagai payung hukum dalam mengatur dan memecahkan permasalahan yang ada di Kota Tangerang. Pada hakikatnya perda yang dibuat bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya, namun tidak sedikit pelanggaran yang terjadi terhadap perda tersebut, baik di kalangan masyarakat maupun di kalangan aparatur pemerintahan itu sendiri.

  Dalam upaya penindakan serta penyidikan pelanggaran-pelanggaran terhadap Peraturan Daerah oleh aparatur pemerintah serta oleh masyarakat maka Pemerintah Kota Tangerang mensahkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Namun karena dianggap sudah tidak relevan serta dilakukan revisi terhadap peraturan daerah tersebut, maka Perda tersebut kemudian diganti

  7

  menjadi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

  PPNS merupakan pejabat PNS yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan dalam tindak pidana tertentu yang menjadi lingkup peraturan undang-undang yang menjadi dasar hukumnya. Oleh karena itu, instansi/lembaga atau badan pemerintah tertentu memiliki PPNS masing- masing. Dalam melaksanakan tugasnya PPNS diawasi serta harus berkoordinasi dengan penyidik Kepolisian. Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dalam pasal 149 dijelaskan tentang keberadaan dan peranan PPNS sebagai penegak peraturan daerah (perda).

  Selain diatur dalam undang-undang sektoral, keberadaan dan fungsi PPNS juga diakui dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Pasal 6, juga pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI Pasal 14, serta Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Aacara Pidana, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), ruang lingkup Penyidik Pegawai Negeri Sipil sangat luas karena mencakup penegakan hukum dan aturan dalam berbagai aspek kehidupan kota. Seperti aturan-aturan yang terkait Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3), Pelarangan Minuman Keras dan Pelacuran, masalah tertib lalu lintas, dan lain sebagainya yang kesemuanya sudah diatur dalam peraturan daerah. Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pasal 3 Ayat 1 dan 2, PPNS mempunyai tugas melakukan penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kedudukan PPNS berada di bawah koordinasi serta pengawasan penyidik POLRI.

  Hubungan fungsional antara PPNS dan penyidik POLRI adalah diminta atau tidak diminta memberikan bantuan kepada PPNS yang berkaitan dengan penyidikan, tetapi dalam pelaksanaannya tak jarang terjadi diskriminasi terutama dalam hal kewenangan penyidikan. Seperti seakan-akan PPNS hanya dijadikan pelengkap dalam penyidikan, hal ini terjadi juga pada proses pemantauan sebelum dilakukan penyidikan, POLRI bertindak lebih dahulu dari PPNS sehingga menimbulkan kesan bahwa yang mencari pelaku tindak pidana tersebut adalah penyidik POLRI. Seharusnya PPNS punya kewenangan penuh dalam penyidikan tindak pidana di bidang yang ditanganinya (Hasil wawancara dengan Bpk. Bey Bolang selaku Koordinator PPNS Kota Tangerang). Hal ini sesuai dengan amanah Perda Kota Tangerang No. 5 Tahun 2009 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bab II Pasal 4 tentang wewenang PPNS.

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 5 Tahun 2009 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Pengangkatan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) diusulkan oleh Walikota kepada Menteri Kehakiman dan HAM melalui Menteri Dalam Negeri (Pasal 13 ayat 1). Syarat-syarat PNS

  9

  yang dapat diangkat menjadi PPNS adalah sebagai berikut (Pasal 13 ayat 2):

  a) diusulkan oleh Kepala SKPD kepada Walikota; b) serendah-rendahnya berpangkat Pengatur Muda Tingkat I (Gol II/b); c) berpendidikan serendah- rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas; d) ditugaskan di bidang teknis operasional; e) telah lulus pendidikan khusus di bidang penyidikan yang dinyatakan dengan photocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP); f) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dalam 2 (dua) tahun berturut – turut dengan nilai rata – rata baik; g) Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah yang menyatakan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan berbadan sehat. Sementara Hal-hal yang bersifat teknis menyangkut tata cara pengusulan pengangkatan PPNS diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota (Pasal 13 ayat 4).

  Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 55 orang PPNS yang terdapat di 6 SKPD pada Kota Tangerang :

Tabel 1.3 Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang

  

No. Nama SKPD Jumlah PPNS

  

1. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 5 orang

  

2. Dinas Informasi dan Komunikasi 3 orang

  

3. Dinas Kesehatan 5 orang

  

4. Dinas Ketenagakerjaan 4 orang

  

5. Dinas Perhubungan 20 orang

  

6. Satuan Polisi Pamong Praja 13 orang

Jumlah

6 SKPD 55 orang

  Sumber : Bagian Hukum Sekertariat Daerah Kota Tangerang, 2013

  Berdasarkan pada tabel tersebut, bisa kita lihat bahwa belum seluruh SKPD memiliki PPNS. PPNS dianggap hanya dibutuhkan pada SKPD-SKPD tertentu saja yang berpotensi terjadi banyak pelanggaran Perda, seperti pada Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.

  Dalam pelaksanaan pemerintahan, tugas dan wewenang PPNS memang tidak mudah, apalagi ketika pihak PPNS dalam melaksanakan tugasnya menemui kendala-kendala. Pada observasi awal, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan kinerja PPNS, yaitu :

  1. Koordinasi antara Penyidik Pegawai Negeri Sipil dengan Penyidik POLRI dalam penanganan kasus pelanggaran Perda sangat lemah. Hal ini terlihat manakala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh PPNS, seringkali tidak ada dari penyidik Polri yang terlibat. Dalam kasus pencemaran lingkungan oleh pabrik-pabrik di sekitaran sungai Cisadane tidak melibatkan elemen kepolisian dalam penyidikan kasus tersebut, karena dianggap menjadi wewenang PPNS sepenuhnya. (Wawancara dengan Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum BPLH Agus Prasetyo, pada hari Senin, 17 November 2014 pukul 13.20 WIB).

  Badan Pengendalian dan Lingkungan Hidup Kota Tangerang mengawasi sedikitnya 246 industri yang diduga melakukan pencemaran dengan membuang limbah cair ke sungai cisadane. Berdasarkan data BPLH Kota Tangerang, sebanyak 30 persen atau seratusan lebih dari 600 pabrik di Kota Tangerang, Banten, yang menghasilkan limbah cair, diketahui tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

  11