BAB IX - DOCRPIJM f72146a74e BAB IXBAB 9 RPIJMsampahh
BAB IX
9.1. Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk, terutama yang bermukim di kawasan
perkotaan, telah mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping
itu, pola konsumsi masyarakat yang cenderung makin beragam juga telah
menyebabkan
munculnya
jenis
sampah
yang
makin
beragam
pula.
Permasalahan persampahan tersebut kemudian diperparah dengan belum
meningkatnya kesadaran dan peran serta aktif masyarakat dalam pengelolaan
persampahan. Adalah sesuatu yang lazim ditemui penumpukan sampah di
beberapa tempat, yang bahkan bukan pada tempat semestinya sampah
dibuang, misalnya di sekitar pemukiman, di sungai, dan lain-lain. Disamping
akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kesehatan masyarakat lewat
polusi air, tanah dan udara, penumpukan sampah tersebut juga mengurangi
estetika kawasan dan berpotensi menimbulkan kerawanan social di tengah
masyarakat. Selama ini sebagian masyarakat masih memandang sampah
sebagai barang sisa yang tidak dapat dimanfaatkan. Masyarakat masih
bertumpu pada pendekatan akhir, dimana sampah dikumpulkan, diangkut dan
dibuang di tempat pemrosesan akhir yang selanjutnya mengakibatkan
terjadinya volume timbulan sampah yang besar di tempat pembuangan akhir
dan berpotensi melepas gas metan (CH4) yang menurut penelitian dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca serta memberikan kontribusi terhadap
pemanasan global.
Memperhatikan
permasalahan-permasalahan
tersebut,
pengelolaan
persampahan perlu mendapat perhatian dan penanganan serius dari
pemerintah daerah. Terkait dengan hal tersebut, salah satu tahapan yang
perlu dilakukan adalah penyusunan dokumen perencanaan yang aktual dan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
219
faktual mengenai pengelolaan persampahan. Oleh karena itu, penyusunan
dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Sub Bidang Persampahan ini diharapkan
dapat melahirkan rencana pengelolaan persampahan yang tepat, khususnya
bagi pemerintah Kabupaten Merangin, setidaknya untuk jangka waktu lima
tahun ke depan (2009-2013).
Sebagaimana tetuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2004-2009, sasaran program dan kegiatan pengelolaan
persampahan antara lain adalah; (1) meningkatkan jumlah sampah terangkut,
dan (2) meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
yang berwawasan lingkungan (environmental friendly).
Sementara itu berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Persampahan (KNSP-SPP), upaya pencapaian sasaran
RPJMN 2004-2009 dapat dilakukan melalui:
1. Pengurangan sampah maksimal semaksimal mungkin dimulai dari
sumbernya
2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra
pengelolaan
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistim pengelolaan
Adapun sasaran utama yang hendak dicapai adalah (1) pencapaian sasaran
cakupan pelayanan 60 % penduduk; (2) pencapaian pengurangan kuantitas
sampah sebesar 20 %; (3) Tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan TPA
menjadi sanitary landfill untuk kota metropolitan dan controlled landfill untuk
kota sedang dan kecil serta tidak dioperasikannya TPA secara open dumping
9.2
Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan
dalam Rencana Kabupaten Merangin
Sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Merangin, pengelolaan persampahan yang dikembangkan di
wilayah Kabupaten Merangin meliputi 5 (lima) aspek, yaitu aspek manajemen,
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
220
aspek operasional, aspek pembiayaan, aspek pengaturan dan aspek peran
serta masyarakat.
Sebaga
Terkait dengan rencana pengelolaan persampahan ini, Pemerintah Kabupaten
Merangin telah menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan persampahan,
yaitu:
1) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang efisien dan efektif
2) Penerapan mekanisme pengelolaan persampahan yang baik dan sesuai
dengan masing-masing daerah
Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten
Merangin telah menetapkan program dan kegiatan yang akan dilakukan,
yaitu:
Program Pengelolaan Persampahan :
• Meningkatkan pelayanan di bidang persampahan yang merata ke seluruh
wilayah
• Meningkatkan pengelolaan persampahan melalui perbaikan pengolahan dan
peningkatan sarana prasarana
• Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan untuk mengantisipasi
kekurangan
dalam
pembuangan
timbulan
sampah
serta
untuk
mengantisipais perkembangan penduduk dan kegiatan perkotaan.
Kegiatan Pengelolaan Persampahan :
• Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan bersih yang
komprehensif dan bersifat terpadu
• Peningkatan pengelolaan persampahan yang komprehensif
• Pendanaan dalam pengembangan sistem pengelolaan persampahan
• Peningkatan kinerja pengelolaan TPA
• Peningkatan pelaksaanaan pengelolaan persampahan sistem 3R
9.3.
PROFIL PERSAMPAHAN KABUPATEN MERANGIN
9.3.1. Gambaran Umum Sistem Pengelolaan Persampahan Saat ini
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
221
Kabupaten Merangin terdiri dari 24 kecamatan, dengan luas wilayah secara
keseluruhan
mencapai
7.679
Km2.
Pengelolaan
persampahan
yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin masuk dalam skala
regional, dimana jumlah wilayah yang dilayani mencakup 3 wilayah
kecamatan, yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir dan Kecamatan
Pamenang. Dengan pertimbangan-pertimbangan teknis dan non teknis, 19
kecamatan lainnya belum masuk dalam cakupan pelayanan persampahan oleh
pemerintah daerah.
Penanganan persampahan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin terhadap 3
kecamatan (Bangko, Tabir dan Pamenang) didasari oleh kondisi di
kecamatan-kecamatan
tersebut
yang
memang
memerlukan
pelayanan
persampahan, karena di 3 kecamatan tersebut terdapat kawasan perkotaan
dengan jumlah penduduk dan permukiman yang cukup padat, serta aktivitas
perekonomian masyarakatnya cukup tinggi. Pertimbangan lain adalah bahwa
ketiga kawasan kecamatan tersebut berjarak cukup dekat satu sama lain,
sehingga memungkinkan untuk dilayani secara sekaligus oleh pemerintah
daerah. Untuk 19 kecamatan lainnya, pengelolaan persampahan masih
menggunakan pola tradisional.
Institusi pengelola persampahan yang ada di Kabupaten Merangin saat ini
adalah institusi pemerintah, yaitu Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Merangin. Dalam pengelolaan persampahan, institusi ini
menjalankan 2 (dua) fungsi, yaitu selain sebagai pelaksana pelayanan
kebersihan (operator), juga sebagai pengatur atau pengendali (regulator)
pengelolaan persampahan bersama Badan/dinas teknis lain, seperti Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
dan Kantor Lingkungan Hidup.
Dalam pelaksanaan pelayanan, Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran
Kabupaten
Merangin
bertugas
melakukan
pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir.
Sementara itu masyarakat, baik secara individual maupun komunal, berperan
dalam pengumpulan sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan,
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
222
misalnya membuang
sampah
pada
tong sampah, kontainer, tempat
pembuangan sementara, dan tempat-tempat lainnya.
9.3.2. Kondisi
Sistem
Sarana
dan
Prasarana
Pengelolaan
Persampahan Yang Ada (Aspek Teknis)
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa cakupan pelayanan
persampahan di Kabupaten Merangin oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan
Pemadam Kebakaran hingga saat ini meliputi 3 (tiga) Kawasan kecamatan,
yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir dan Kecamatan Pamenang.
Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Merangin tahun 2007,
jumlah penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan 3 kecamatan tersebut
adalah sebanyak 47.630 orang. Dari jumlah penduduk tersebut, dengan
asumsi bahwa per orang menghasilkan 2,5 liter sampah/hari, diperkirakan
jumlah timbulan sampah perhari di tiga kawasan tersebut mencapai 119.075
liter/hari atau ±119 m³/hari.
Secara umum prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Merangin untuk operasional pengelolaan dan pelayanan persampahan adalah
dump truck sebanyak 7 unit, arm roll truck sebanyak 1 unit, container
sebanyak 5 unit, TPA 1 lokasi, dan lain-lain. Dari sarana dan prasarana yang
ada ini, kemampuan pelayanan Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran
dalam
melaksanakan
pelayanan
persampahan
berdasarkan
cakupan area dapat dilihat pada table berikut:
Tabel….Pelayanan Pengangkutan Sampah Kab. Merangin
No
Area Pelayanan
1
Pamenang
2
Bangko
3
Bangko
4
Rantau Panjang
JUMLAH
Sarana
Dump
Truck
Dump
Truck
Arm
Roll
Dump
Truck
Jumlah
Sarana
Kapasitas
Rit
Total
Angkut/Hari
(M³)
1
8 M³/truck
1
8
5
8 M³/truck
1
40
1
2,5
M³/truck
1
2,5
1
8 M³/truck
1
8
7
Sumber: Kantor Kebersihan, Pasar dan Damkar Kab. Merangin 2008
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
58,5
223
Dari table…di atas dapat dilihat bahwa kemampuan pelayanan persampahan
yang dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Merangin terhadap 3 cakupan wilayah pelayanan baru sebesar
58,5 M³ perhari. Jika dibandingkan dengan perkiraan timbulan sampah yang
ada yaitu sebesar 119 M³ perhari, maka tingkat pelayanan yang dapat
dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Merangin baru mencapai 49,15 %. Dari angka tingkat pelayanan ini dapat
dikatakan bahwa kinerja pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin
masih relatif rendah. Akibat dari rendahnya tingkat pelayanan ini, masih
ditemui adanya penumpukan sampah di beberapa tempat sehingga kondisi ini
menimbulkan kekahwatiran akan mempengaruhi kondisi lingkungan dan
kesehatan
masyarakat.
Rendahnya
kinerja
pelayanan
persamapahan
dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah kurang memadainya
sarana prasarana yang dimiliki oleh institusi pengelola. Berikut ini dapat dilihat
jenis dan jumlah sarana prasarana pengelolaan dan pelayanan persampahan
yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Merangin sampai dengan akhir
tahun 2008:
No
1
Jenis Sarana dan Prasarana
Dump Truck
Jumlah
9
Ket
2 kondisi sangat baik
5 Kondisi layak pakai
2 Rusak Berat
2
Arm Roll
1
Layak pakai
3
TPS/Pasangan Bata
60
Layak pakai
4
Container
5
Layak pakai
5
Becak Sampah
8
Layak pakai
6
Tong Sampah
150
Layak pakai
7
TPA
1
Layak pakai
Sumber: Kantor Kebersihan, Pasar dan Damkar Kab. Merangin 2008
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang digunakan untuk membuang sampah
dari 3 wilayah pelayanan di Kabupaten Merangin adalah TPA yang terletak di
Desa Langling Kecamatan Bangko. TPA ini sudah dioperasikan sejak tahun
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
224
1995 dengan luas area TPA ini secara keseluruhan adalah 15 hektar dan
berada cukup jauh dari pusat pemukiman penduduk, yaitu ± 7 Km. Dari segi
lokasi, TPA ini sudah sangat layak, namun demikian dari segi sarana
prasarana penunjang masih belum lengkap, misalnya pagar/gerbang/ alat
berat, pos jaga, alat proses daur ulang sampah, dan lain-lain.
Dengan mengacu kepada standard sebagaimana tercantum pada dokumen
panduan RPIJM, ketersediaan sarana prasarana pendukung pengelolaan dan
pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin ini masih sangat minim. Oleh
karena itu diharapkan kedepan permasalahan ini dapat diatasi secara
bertahap, sehingga tingkat pelayanan persampahan dapat ditingkatkan,
minimal mampu memenuhi standar cakupan pelayanan sampai 60% hingga
akhir tahun perencanaan (2013).
9.3.4. Aspek Pendanaan
Pembiayaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten
Merangin sampai saat ini berasal dari satu sumber yaitu dari alokasi APBD
Kabupaten setiap tahun anggaran. Anggaran yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah ini diperuntukkan untuk belanja seluruh kegiatan Kantor Kebersihan,
Pasar dan Pemadam Kebakaran, sehingga alokasi dana khusus untuk
pengelolaan persampahan tidak maksimal, yang selanjutnya berdampak pada
kinerja pengelolaan dan pelayanan persampahan yang juga tidak optimal.
Terkait dengan aspek pendanaan ini, sesungguhnya dari pengelolaan
persampahan ini Pemerintah Kabupaten Merangin mendapatkan penerimaan
retribusi persampahan, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor
7 Tahun 2000. Namun demikian, dengan berbagai alasan dan permasalahan
teknis dan non teknis, penerimaan dari retribusi persampahan ini langsung
masuk ke dalam penerimaan daerah dan tidak dikembalikan untuk operasional
pelayanan persampahan. Oleh karena itu, kedepan perlu dilakukan analisa
dan evaluasi terhadap pelaksanaan Perda dimaksud dan jika memungkinkan
penerimaan retribusi persampahan dapat dikembalikan kepada institusi
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
225
pengelola
persampahan
untuk
dijadikan
sebagai
salah
satu
sumber
pendapatan dan dapat digunakan untuk keperluan operasional pelayanan dan
pengelolaan persampahan.
9.3.5. Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan
Pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin hanya
dikelola oleh satu institusi, yaitu Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Merangin. Penetapan kewenangan ini didasari oleh
Peraturan daerah Kabupaten Merangin nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin.
Sebagaimana tugas pokok dan fungsi, secara spesifik tugas pengelolaan dan
pelayanan persampahan ini berada pada Seksi Kebersihan dan Pertamanan
Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin.
Adapun uraian tugas Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Merangin serta seksi yang mengelola persampahan sebagaimana
tertutang dalam Peraturan daerah Kabupaten Merangin nomor 23 Tahun 2008
adalah sebagai berikut:
Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin
memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan rumusan kebijakan teknis
bidang kebersihan, Pertamanan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Merangin memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kebersihan, pertamanan, pasar
dan pemadam kebakaran;
b. Pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan
pemerintah
dibidang
kebersihan, pertamanan, pasar dan pemadam kebakaran;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan, pasar dan
pemadam kebakaran; serta
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
226
Kepala Kantor Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Merangin
membawahi subbagian tata usaha, seksi kebersihan dan
pertamanan, seksi penataan pasar, seksi pemadam kebakaran, dan kelompok
jabatan fungsional
Masing-masing kepala subbagian dan seksi dipimpin oleh kepala sub bagian
dan kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung
kepada kepala kantor.
Seksi Kebersihan dan Pertamanan, sebagai seksi yang diberi kewenangan
untuk mengelola persampahan mempunyai tugas pokok mengkoordinir dan
melaksanakan kegiatan dibidang kebersihan dan pertamanan di lingkungan
pemukiman, pasar, terminal, penataan TPA dan Kakus/tinja.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Seksi Kebersihan dan Pertamanan
memupunyai fungsi sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas di bidang kebersihan dan pertamanan di lingkungan
permukiman, pasar, terminal, penataan TPA dan kakus/tinja;
b. Menyusun rencana dan pelaksanaan penanganan pembinaan, penyuluhan
kebersihan
lingkungan
permukiman,
pasar
dan
terminal
kepada
masyarakat;
c.
Menyusun rencana dan pelaksanaan penataan, pemeliharaan, serta
pembibitan tanaman untuk taman kota;
d. Mensosialisasikan budaya hidup bersih, indah dan teratur di lingkungan
tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan serta lingkup pendidikan;
e. Merencanakan dan melaksanakan penataan TPS dan TPA sesuai dengan
petunjuk teknis;
f.
Mengevalluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan tugas yang telah
dicapai sebaga bahan pertanggungjawaban dan bahan masukan kepada
atasan;
g. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pengembangan karier; serta
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
pembinaan
dan
227
Selain Kepala Kantor dan Kepala Seksi yang khusus membidangi pengelolaan
persampahan di Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Merangin, dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan
persampahan institusi ini memiliki petugas lapangan yang memiliki tugas
antara lain sebagai petugsa sapu, petugas muat sampah, petugas taman,
petugas pembersihan parit, petugas potong rumput, sopir operasional,
pengawas
pasar,
pengawas
kebersihan,
penjaga
TPA
serta
petugas
kebersihan terminal, dengan jumlah total petugas secara keseluruhan
berjumlah sebanyak 185 orang. Para petugas ini merupakan tenaga honorer
daerah (non-PNS).
Selain Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran yang merupakan
operator pelayanan persampahan, intitusi pemerintah lain yang terlibat dalam
pengelolaan persamapahan dalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kantor Lingkungan hidup, serta
Bagian Perencanaan Program. Adapun rincian tugas masing-masing institusi
ini adalah sebagai berikut:
Bappeda: Mengkoordinir perencanaan umum sub bidang persampahan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan: Perencanaan teknis dan penyediaan
sarana prasarana pendukung pengelolaan persampahan
Bagian Perencanaan Program: Penyediaan Sarana Prasarana pendukung,
misalnya pembangunan gedung kantor.
9.3.6. Aspek Peraturan Perundangan
Dalam pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan persampahan, Pemerintah
Kabupaten Merangin masih mengacu kepada aturan-aturan persampahan
yang berlaku, diantaranya Undang-undang nomor 8 Tahun 2008 tentang
Persampahan, Perda nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin dan Peraturan Daerah
Kabupaten Merangin Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Kebersihan.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
228
9.3.7. Aspek Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang dapat
mendukung
keberhasilan
pelaksanaan
pengelolaan
persampahan.
Ada
berbagai bentuk peran serta yang dapat dilakukan masyarakat terkait dengan
pengelolaan persampahan di Kabupaten Merangin, yaitu: pertama, peran
serta dalam tahapan pengumpulan sampah. Dalam tahap ini masyarakat
secara individu maupun komunal melakukan pengumpulan sampah dari
masing-masing rumah tangga untuk dibuang pada tempat-tempat yang telah
disediakan; kedua, peran serta dalam membayar uang retribusi kebersihan
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah. Kontribusi
masyarakat ini dapat ikut meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan;
ketiga, peran serta dalam pengendalian dan evaluasi. Dalam tahap ini
masyarakat dapat memberikan masukan, kritik ataupun saran terhadap
kinerja pelayanan persampahan.
Aspek lain yang termasuk dalam peran serta masyarakat adalah sikap dan
penerimaan masyarakat dalam menunjang program pemerintah dalam
mengurangi sampah. Secara ideal, diharapkan masyarakat dapat memulai
proses pengelolaan sampah dari rumah tangga dengan melakukan pemilahan
terhadap jenis sampah (misalnya sampah basah atau sampah kering, dll)
serta pemanfaatan sampah yang dapat didaur ulang. Dengan tindakan ini
diharapkan volume timbulan sampah serta jenisnya sudah dapat dikurangi,
yang selanjutnya akan mempermudah proses pengolahan sampah di TPA.
Bentuk peran serta masyarakat seperti ini diakui masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu pemerintah daerah terus berupaya
melakukan berbagai pendekatan dan sosialisasi kepada seluruh komponen
masyarakat, agar kondisi ideal ini dapat diwujudkan.
Salah satu komponen masyarakat yang berhubungan langsung dengan
persampahan adalah kalangan pemulung. Saat ini belum ada data resmi
mengenai jumlah pemulung yang ada di Kabupaten Merangin, namun
demikian diperkirakan bahwa jumlahnya lebih dari 35 orang. Keberadaan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
229
pemulung ini sering ditanggapi secara negatif oleh sebagian masyarakat,
namun demikian ada hal positif yang dapat dimanfaatkan dari para pemulung
ini, misalnya mengikutsertakan mereka baik secara individu ataupun kelompok
dalam proses pemilahan dan pendaurulangan sampah. Oleh karena itu,
kedepan diharapkan para pemulung ini dapat difasilitasi dan didorong oleh
pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengelolaan persampahan.
9.4.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
9.4.1. Sasaran
Penyediaan
Prasarana
dan
Sarana
Pengelolaan
Sampah
Sasaran penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan di
Kabupaten Merangin antara lain adalah:
•
Peningkatan
NSPM
persampahan dan pengembangan perangkat
pengaturan di daerah
•
Peningkatan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola dan
SDM
•
Pengurangan volume sampah sejak dari sumber melalui peningkatan
upaya pemilahan, pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan
kompos dengan skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota
•
Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah
•
Peningkatan sistem pengolahan akhir sampah untuk melindungi sumber
daya lingkungan
•
Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurangan timbulan dan
pengelolaan sampah
•
Menggerakkan keterlibatan swasta dalam pengurangan produksi sampah
dan peningkatan PS pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah
•
Penyuluhan dan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat
serta pemangku kepentingan dalam
penyediaan dan pengelolaan PS
persampahan
•
Peningkatan kualitas sistem pengelolaan persampahan ramah lingkungan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
230
9.4.2. Rumusan Masalah
Sampah merupakan salah satu permasalahan klasik yang dihadapi
berbagai kota, termasuk kawasan perkotaan di Kabupaten Merangin. Dengan
makin meningkatnya jumlah penduduk serta meluasnya kawasan permukiman
berakibat makin meningkanya jumlah timbulan sampah. Apabila sampahsampah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik maka akan muncul
berbagai dampak negatif, seperti pencemaran tanah, air dan udara,
munculnya kawasan kumuh, berkurangnya estetika kota, sampai dengan
menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, bahkan permasalahan sampah
ini juga dapat memunculkan kerawanan social masyarakat. Oleh karena itu
permasalahan sampah ini perlu ditangani secara serius.
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan
persampahan di Kabupaten Merangin meliputi berbagai aspek, seperti aspek
institusi, aspek teknis operasional, aspek pembiayaan, aspek pengaturan serta
aspek partisipasi masyarakat.
Secara khusus permasalahan persampahan yang dihadapi antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Masih rendahnya tingkat pelayanan persampahan terhadap cakupan
pelayanan, yaitu sebesar 49,15 %
b. Kurang
memadainya
prasarana
dan
sarana
penunjang
kegiatan
pengelolaan persampahan
c.
Terbatasnya ketersediaan anggaran untuk pengelolaan persampahan
d. Retribusi kebersihan tidak dipungut oleh instutusi pengelola persampahan
dan bukan menjadi sumber pendapatan yang dapat digunakan secara
langsung untuk biaya pengelolaan persampahan
e. Masih relative rendahnya kualitas sumber daya manusia pengelolaan
persampahan, baik di tingkat manajemen maupun di tingkat petugas
lapangan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
231
f.
Belum maksimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah,
terutama pada proses pemilahan sampah di masing-masing rumah
tangga.
g. Masih relative rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan
sarana persampahan yang disediakan, sehingga ada kecenderungan
membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di sungai.
Tabel….Rumusan Masalah Pengelolaan Persampahan di Kab. Merangin
No
1
Aspek
Pengelolaan
2
Operasional
3
Pembiayaan
Permasalahan
Belum optimalnya tingkat pelayanan persampahan
Relatif
rendahnya
kualitas
SDM
pengelola
persampahan
Relatif rendahnya peran serta masyarakat dalam
menagani masalah persampahan
Jumlah timbulan sampah lebih besar dari kemampuan
pengangkutan
Kurangnya prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan (terutama untuk pengangkutan)
Terbatasnya alokasi anggaran pemerintah daerah
untuk operasional pengelolaan persampahan
Retribusi persampahan bukan menjadi sumber
pendapatan instutusi pengelola persampahan
Sumber: Olah data, 2008
9.5.
ANALISA PERMASALAHA N DAN REKOMENDASI
9.5.1. Analisa Permasalahan
Untuk menganalisa permasalahan dalam pengelolaan persampahan di
Kabupaten Merangin, khususnya pengelolaan persampahan di 3 cakupan
wilayah pelayanan, digunakan tehnik analisa gap analisis, yaitu dengan
membandingkan antara kebutuhan ideal berdasarkan standard yang berlaku
dengan kondisi yang ada saat ini (existing). Hasil perbandingan antara
kebutuhan dengan kondisi yang ada akan dijadikan rekomendasi dan usulan
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun ke
depan.
Dari penjelasan pada bagian terdahulu telah disebutkan, bahwa potensi
timbulan sampah di 3 wilayah cakupan pelayanan persampahan (Bangko,
Rantau Panjang dan Pamenang) mencapai 119 M3/hari. Dengan ketersediaan
sarana pengangkutan sampah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Merangin
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
232
saat ini, yaitu 7 unit Dump Truck dan 1 Arm Roll truck, maka kemampuan
pengangkutan sampah setiap hari baru mencapai 49,15 M3/hari. Dengan
demikian, masih ada timbulan sampah yang belum terangkut sekitar 70
M3/hari. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satu upaya yang perlu
dilakukan adalah penambahan sarana pengangkutan sampah (dump truck).
Dengan asumsi proyeksi pertumbuhan penduduk rata-rata di 3 wilayah
cakupan pelayanan sebesar 3 %/tahun dan dengan jumlah penduduk awal
(2008) sebanyak 47.630 orang, maka diperkirakan potensi timbulan sampah
selama 5 tahun perencanaan (2009-2013) adalah sebagai berikut:
Tabel Proyeksi Penduduk dan Timbulan Sampah selama 5 Tahun
No
Uraian
Asumsi
1
Jumlah Penduduk
Prediksi timbulan
Sampah
3 %/th
2009
49059
M3/hr
122
2
2010
50531
Tahun
2011
52047
2012
53608
2013
55216
126
130
134
138
Sumber: Olah Data 2008
Dari prediksi timbulan sampah selama 5 tahun sebagaimana tabel
diatas,
dapat
diperkirakan
kebutuhan
sarana
prasarana
pengelolaan
persampahan secara ideal. Gambaran ideal sarana prsarana yang dibutuhkan
selama 5 tahun tersebut akan dikurangi dengan sarana prasarana yang telah
ada saat ini, namun demikian tetap diperhitungkan apakah kondisi sarana
prasarana tersebut masih layak pakai selama 5 tahun kedepan atau harus
diganti.
Adapun asumsi yang digunakan terkait dengan kebutuhan sarana
prasarana ini adalah:
•
Tong Sampah disediakan secara swadaya oleh setiap rumah tangga,
kecuali sarana publik/perkotaan disediakan pemerintah daerah
•
Gerobak sampah dibutuhkan sebanyak 5 unit per 1 M3
•
Motor
dump/becak
sampah
disesuaikan
dengan
kemampuan
•
Container disesuaikan dengan kebutuhan
•
TPS dibutuhkan sebanyak 1 unit per 2 M3
•
Dump truck dibutuhkan sebanyak 1 unit per 6 M3
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
kebutuhan
dan
233
•
Arm rol disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan kontainer
Tabel……Perkiraan
Kebutuhan
Prasarana
dan
Sarana Pegelolaan
Persampahan Selama 5 (lima) Tahun
No
1
Uraian
Asumsi
Kebutuhan
Sarana
Tong sampah
Gerobak
Motor Dump
(alternatif)
Dump Truk
2
Arm Roll
(alternatif)
TPS (pasangan
bata)
Container
Sarana yang
sudah ada
Tong sampah
Gerobak
Motor Dump
(alternatif)
Dump Truk
3
Arm Roll
(alternatif)
TPS (Cpasangan
bata)
Container
Sarana yang
perlu ditambah
Tong sampah
Gerobak
Motor Dump
(alternatif)
Dump Truk
Arm Roll
(alternatif)
TPS (pasangan
bata)
Container
Kapas
itas
200 liter
1 m3 x 2
rit
1 m3 x 4
rit
6 m3 x 2
rit
4 m3 x 3
rit
0,2
2 m3
4 m3
2
2
200 liter
1 m3 x 2
rit
1 m3 x 4
rit
6 m3 x 2
rit
4 m3 x 3
rit
0,2
2 m3
4 M3
2
6
200 liter
1 m3 x 2
rit
1 m3 x 4
rit
6 m3 x 2
rit
4 m3 x 3
rit
0,2
2 m3
4 m3
6
6
Yang
dimiliki
2008
Kebutuhan/Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
610
61
630
63
650
65
670
67
690
69
30
31
32
33
34
10
11
12
13
14
10
11
12
13
14
61
62
63
64
65
30
31
32
33
34
150
15
150
15
150
15
150
15
150
15
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
3
3
4
10
10
10
10
10
5
5
5
5
5
2
4
12
12
150
_
2
8
4
7
12
1
12
60
5
2
4
12
12
Sumber: Olah Data 2008
Disamping prasarana dan sarana sebagaimana disebutkan di atas,
salah satu aspek penting yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan
persampahan
di
Kabupaten
Merangin
adalah
ketersediaan
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai. Sesuai dengan standard, dibutuhkan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
234
beberapa prasarana dan sarana pendukung di TPA, sehingga proses
pengolahan sampah dapat berjalan lancer. Saat ini di TPA yang berlokasi di
Desa langling belum memiliki sarana penunjang yang lengkap, oleh karena itu
diperlukan
beberapa
sarana
prasarana
lainnya,
seperti
alat
berat,
pagar/gerbang, pos jaga, alat pemrosesan daur ulang sampah. Dan lain-lain.
9.5.2. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan
hasil
rumusan
masalah
sebagaimana
telah
dijabarkan
sebelumnya, maka dapat dibuat alternatif pemecahan masalah untuk
pelaksanaan
pengelolaan
dan
pelayanan
persampahan
di
Kabupaten
Merangin, yaitu sebagai berikut:
Tabel….Alternatif Pemecahan Masalah Pengelolaan Persampahan di Kab.
Merangin
No
Aspek
Permasalahan
1
Pengelolaan
Belum
optimalnya
tingkat
pelayanan persampahan
2
3
Operasional
Pembiayaan
Relatif rendahnya kualitas SDM
pengelola persampahan
Relatif rendahnya peran serta
masyarakat dalam menagani
masalah persampahan
Jumlah timbulan sampah lebih
besar
dari
kemampuan
pengangkutan
Kurangnya
prasarana
dan
sarana
pengelolaan
persampahan (terutama untuk
pengangkutan)
Terbatasnya alokasi anggaran
pemerintah
daerah
untuk
operasional
pengelolaan
persampahan
Retribusi persampahan bukan
menjadi sumber pendapatan
instutusi
pengelola
persampahan
Alternatif Pemecahan Masalah
Peningkatan pelayanan melalui upaya:
- Pembenahan manajemen
- Kemitraan dengan swasta dan
masyarakat
Peningkatan kualitas SDM pengelola dan
petugas melalui pelatihan dan bintek
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
penyuluhan secara berkala
Penambahan sarana pengakutan seperti
Dump Truck, Becak sampah, arm roll, dan
lain-lain
Penambahan alokasi anggaran untuk
operasional persampahan melaui berbagai
sumber (APBD, APBD Prov. APBN, dll)
Evaluasi dan revisi terhadap Perda Retribusi
Sampah
Sumber: Olah data, 2008
9.6.
SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN YANG DIUSULKAN
9.6.1. Kebutuhan Pengembangan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
dan
235
Rencana pengelolaan sampah di Kabupaten Merangin, khususnya di 3 (tiga)
wilayah cakupan pelayanan (Bangko, Pamenang dan Tabir) dibagi menjadi
beberapa tahapan yaitu untuk jangka pendek dan jangka panjang. Rencana
jangka
pendek-menengah
lima
tahun
pertama
pengelolaan
sistem
persampahan dengan menerapkan sistem pembuangan berikut:
➢ Pewadahan: penyediaan tong-tong sampah di setiap rumah maupun
bangunan sarana kota, dengan ukuran 40 – 100 liter. Tong sampah di
setiap rumah disediakan sendiri oleh setiap keluarga, sedangkan tong-tong
sampah pada sarana kota disediakan oleh pemerintah;
➢ Pengumpulan: proses pengumpulan sampah dapat dilakukan baik secara
individual maupun secara komunal pada bak-bak penampungan yang
disediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit
kegiatan komersial dan perkantoran. Sampah domestik tersebut kemudian
diangkut memakai gerobak sampah ukuran 1 m3 ke lokasi Tempat
Penampungan Sementara (TPS) oleh pengelola swadaya masyarakat di
setiap unit lingkungan. Sedangkan sampah dari kegiatan komersial dan
pemerintahan yang berada di sepanjang jalan utama dikelola oleh Kantor
Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin.
➢ Pemindahan dan Pengangkutan: sampah dari TPS diangkut ke lokasi
tempat pembuangan sampah akhir (TPA), dengan menggunakan dump
truck/ arm roll truc yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Lokasi penempatan TPS terutama di dekat daerah permukiman padat
serta di kawasan komersil diupayakan minimal 500 m dari lokasi permukiman
untuk menghindari polusi yang ditimbulkan sampah. Untuk itu, lokasi TPS ini
harus disiapkan di tempat yang terlindung, sehingga tidak menimbulkan
gangguan lingkungan. Sejumlah TPS hingga tahun 2013 akan ditempatkan di
lingkungan permukiman. Sedangkan pengambilan dan pengangkutan sampah
dari TPS-TPS tersebut dilakukan setiap hari yang langsung dibawa ke TPA.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
236
Sasaran yang ingin dicapai adalah pada tahun 2013 pengelolaan
sampah oleh Kelompok Rumah Tangga secara mandiri dengan penerapan
metode 3 M (Mengurangi, Memanfaatkan Kembali dan Mendaur Ulang)
melalui pemilahan sampah ditargetkan sekurang-kurangnya 50 %, sehingga
volume sampah yang dibuang dapat dikurangi sebesar 10 - 20% dan
diharapkan
terjadi
peningkatan
efisiensi
pengelolaan
sampah
serta
meningkatkan umur pakai TPA. Cakupan pelayanaan sampah diharapkan pada
akhir tahun anggaran sudah mampu melayani penduduk di area pelayanan
dengan tingkat pelayanan sebesar 80 %, dari kondisi saat ini yang baru
mencapai 49 %
9.6.2. Usulan dan Prioritas Program Pengelolaan Persampahan
Dalam rangka peningkatan pelayanan persampahan di Kabupaten
Merangin, terutama dalam rangka mencapai tingkat pelayanan persampahan
dari 49 % ke 80 %, diperlukan berbagai sarana prasarana penunjang kegiatan
pelayanan dan pengelolaan. Disamping itu juga dilakukan pembenahan
terhadap manajemen pengelola yang berkaitan langsung dengan aspek
manusia
atau
sumberdaya
manusia
pengelola.
Terkait
dengan
hal
tersebut,diperlukan program dan kegiatan yang tepat serta sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan. Adapun program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 5 (lima) tahun perencanaan (2009-2013) adalah sebagai
berikut:
1) Program Pembinaan Pengelolaan Sistem Persampahan, dengan kegiatan:
•
Pelatihan SDM bidang persampahan
•
Penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat
•
Pembinaan kelompok masyarakat (pemulung, organisasi di tingkat
lingkungan hunian)
•
Eavlausi dan Revisi peraturan di bidang persampahan.
•
Studi Banding pengelolaan persampahan
2) Program Pengembangan Program Dan Perencanaan Pembangunan
Persampahan
•
Penyusunan masterplan persampahan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
237
•
Penyusunan DED TPA
3) Program Pengurangan Timbulan Sampah dengan kegiatan:
•
Penyediaan Anggaran operasional pengelolaan persampahan
•
Pengurangan volume sampah melalui peningkatan upaya pemilahan,
pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan kompos dengan
skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota
4) Program Perluasan Cakupan Pelayanan Persampahan dengan kegiatan:
• Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah
dengan penambahan sarana persampahan yang meliputi :
-
Pengadaan Tong Sampah 750 unit
-
Pengadaan gerobak sebanyak 75 unit.
-
Pengadaan Motor Dump sebanyak 25 unit.
-
Pengadaan dump truck sebanyak 10 unit.
-
Pengadaan Arm Roll Truck sebanyak 14 unit.
-
Pengadaan Pick Up sebanyak 2 unit.
-
Pembangunan TPS sebanyak 50 unit
-
Pengadaan container sebanyak 25 unit
5) Program Peningkatan Kualitas Sistem Pengolahan Akhir Sampah
• Peningkatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan penambahan
sarana prasarana berupa:
-
Pengadaan alat berat 1 unit
-
Pembangunan Pagar/Gerbang TPA
-
Pembangunan Pos Jaga 1 unit
-
Peningkatan Jalan TPA 2 Km
-
Pengadaan alat proses daur ulang sampah 2 unit
6) Program
Pengembangan
Kapasitas
Masyarakat
Dan
Swasta
Meningkatkan Sistem Pengelolaan Persampahan dengan kegiatan:
• Penyuluhan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengurangan timbulan dan pengelolaan sampah
• Membuat regulasi yang bisa menarik keterlibatan swasta dalam
pengurangan produksi sampah dan peningkatan proses pengumpulan,
pengangkutan dan pengolahan sampah sampai ke pendaur-ulangan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
238
9.6.3. Pembiayaan Pengelolaan
Untuk membiayai pelaksanaan pengelolaan dan persampahan di Kabupaten
Merangin, akan diupayakan pendapatan dari berbagai sumber, baik melalui
APBD Kabupaten, APBD Propinsi, APBN, maupun sumber-sumber lainnya.
Adapun besaran alokasi dana yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan
pelayanan persampahan selama tahun perencanaan (2009-2013) dapat dilihat
pada
bagian
lain
dokumen
ini,
yaitu
pada
sebagaimana terlampir.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
dokumen
memorandum
9.1. Latar Belakang
Meningkatnya jumlah penduduk, terutama yang bermukim di kawasan
perkotaan, telah mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Disamping
itu, pola konsumsi masyarakat yang cenderung makin beragam juga telah
menyebabkan
munculnya
jenis
sampah
yang
makin
beragam
pula.
Permasalahan persampahan tersebut kemudian diperparah dengan belum
meningkatnya kesadaran dan peran serta aktif masyarakat dalam pengelolaan
persampahan. Adalah sesuatu yang lazim ditemui penumpukan sampah di
beberapa tempat, yang bahkan bukan pada tempat semestinya sampah
dibuang, misalnya di sekitar pemukiman, di sungai, dan lain-lain. Disamping
akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kesehatan masyarakat lewat
polusi air, tanah dan udara, penumpukan sampah tersebut juga mengurangi
estetika kawasan dan berpotensi menimbulkan kerawanan social di tengah
masyarakat. Selama ini sebagian masyarakat masih memandang sampah
sebagai barang sisa yang tidak dapat dimanfaatkan. Masyarakat masih
bertumpu pada pendekatan akhir, dimana sampah dikumpulkan, diangkut dan
dibuang di tempat pemrosesan akhir yang selanjutnya mengakibatkan
terjadinya volume timbulan sampah yang besar di tempat pembuangan akhir
dan berpotensi melepas gas metan (CH4) yang menurut penelitian dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca serta memberikan kontribusi terhadap
pemanasan global.
Memperhatikan
permasalahan-permasalahan
tersebut,
pengelolaan
persampahan perlu mendapat perhatian dan penanganan serius dari
pemerintah daerah. Terkait dengan hal tersebut, salah satu tahapan yang
perlu dilakukan adalah penyusunan dokumen perencanaan yang aktual dan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
219
faktual mengenai pengelolaan persampahan. Oleh karena itu, penyusunan
dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Sub Bidang Persampahan ini diharapkan
dapat melahirkan rencana pengelolaan persampahan yang tepat, khususnya
bagi pemerintah Kabupaten Merangin, setidaknya untuk jangka waktu lima
tahun ke depan (2009-2013).
Sebagaimana tetuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2004-2009, sasaran program dan kegiatan pengelolaan
persampahan antara lain adalah; (1) meningkatkan jumlah sampah terangkut,
dan (2) meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
yang berwawasan lingkungan (environmental friendly).
Sementara itu berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Persampahan (KNSP-SPP), upaya pencapaian sasaran
RPJMN 2004-2009 dapat dilakukan melalui:
1. Pengurangan sampah maksimal semaksimal mungkin dimulai dari
sumbernya
2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra
pengelolaan
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistim pengelolaan
Adapun sasaran utama yang hendak dicapai adalah (1) pencapaian sasaran
cakupan pelayanan 60 % penduduk; (2) pencapaian pengurangan kuantitas
sampah sebesar 20 %; (3) Tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan TPA
menjadi sanitary landfill untuk kota metropolitan dan controlled landfill untuk
kota sedang dan kecil serta tidak dioperasikannya TPA secara open dumping
9.2
Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan
dalam Rencana Kabupaten Merangin
Sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Merangin, pengelolaan persampahan yang dikembangkan di
wilayah Kabupaten Merangin meliputi 5 (lima) aspek, yaitu aspek manajemen,
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
220
aspek operasional, aspek pembiayaan, aspek pengaturan dan aspek peran
serta masyarakat.
Sebaga
Terkait dengan rencana pengelolaan persampahan ini, Pemerintah Kabupaten
Merangin telah menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan persampahan,
yaitu:
1) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang efisien dan efektif
2) Penerapan mekanisme pengelolaan persampahan yang baik dan sesuai
dengan masing-masing daerah
Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten
Merangin telah menetapkan program dan kegiatan yang akan dilakukan,
yaitu:
Program Pengelolaan Persampahan :
• Meningkatkan pelayanan di bidang persampahan yang merata ke seluruh
wilayah
• Meningkatkan pengelolaan persampahan melalui perbaikan pengolahan dan
peningkatan sarana prasarana
• Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan untuk mengantisipasi
kekurangan
dalam
pembuangan
timbulan
sampah
serta
untuk
mengantisipais perkembangan penduduk dan kegiatan perkotaan.
Kegiatan Pengelolaan Persampahan :
• Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan bersih yang
komprehensif dan bersifat terpadu
• Peningkatan pengelolaan persampahan yang komprehensif
• Pendanaan dalam pengembangan sistem pengelolaan persampahan
• Peningkatan kinerja pengelolaan TPA
• Peningkatan pelaksaanaan pengelolaan persampahan sistem 3R
9.3.
PROFIL PERSAMPAHAN KABUPATEN MERANGIN
9.3.1. Gambaran Umum Sistem Pengelolaan Persampahan Saat ini
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
221
Kabupaten Merangin terdiri dari 24 kecamatan, dengan luas wilayah secara
keseluruhan
mencapai
7.679
Km2.
Pengelolaan
persampahan
yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin masuk dalam skala
regional, dimana jumlah wilayah yang dilayani mencakup 3 wilayah
kecamatan, yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir dan Kecamatan
Pamenang. Dengan pertimbangan-pertimbangan teknis dan non teknis, 19
kecamatan lainnya belum masuk dalam cakupan pelayanan persampahan oleh
pemerintah daerah.
Penanganan persampahan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin terhadap 3
kecamatan (Bangko, Tabir dan Pamenang) didasari oleh kondisi di
kecamatan-kecamatan
tersebut
yang
memang
memerlukan
pelayanan
persampahan, karena di 3 kecamatan tersebut terdapat kawasan perkotaan
dengan jumlah penduduk dan permukiman yang cukup padat, serta aktivitas
perekonomian masyarakatnya cukup tinggi. Pertimbangan lain adalah bahwa
ketiga kawasan kecamatan tersebut berjarak cukup dekat satu sama lain,
sehingga memungkinkan untuk dilayani secara sekaligus oleh pemerintah
daerah. Untuk 19 kecamatan lainnya, pengelolaan persampahan masih
menggunakan pola tradisional.
Institusi pengelola persampahan yang ada di Kabupaten Merangin saat ini
adalah institusi pemerintah, yaitu Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Merangin. Dalam pengelolaan persampahan, institusi ini
menjalankan 2 (dua) fungsi, yaitu selain sebagai pelaksana pelayanan
kebersihan (operator), juga sebagai pengatur atau pengendali (regulator)
pengelolaan persampahan bersama Badan/dinas teknis lain, seperti Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
dan Kantor Lingkungan Hidup.
Dalam pelaksanaan pelayanan, Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran
Kabupaten
Merangin
bertugas
melakukan
pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir.
Sementara itu masyarakat, baik secara individual maupun komunal, berperan
dalam pengumpulan sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan,
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
222
misalnya membuang
sampah
pada
tong sampah, kontainer, tempat
pembuangan sementara, dan tempat-tempat lainnya.
9.3.2. Kondisi
Sistem
Sarana
dan
Prasarana
Pengelolaan
Persampahan Yang Ada (Aspek Teknis)
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa cakupan pelayanan
persampahan di Kabupaten Merangin oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan
Pemadam Kebakaran hingga saat ini meliputi 3 (tiga) Kawasan kecamatan,
yaitu Kecamatan Bangko, Kecamatan Tabir dan Kecamatan Pamenang.
Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Kabupaten Merangin tahun 2007,
jumlah penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan 3 kecamatan tersebut
adalah sebanyak 47.630 orang. Dari jumlah penduduk tersebut, dengan
asumsi bahwa per orang menghasilkan 2,5 liter sampah/hari, diperkirakan
jumlah timbulan sampah perhari di tiga kawasan tersebut mencapai 119.075
liter/hari atau ±119 m³/hari.
Secara umum prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Merangin untuk operasional pengelolaan dan pelayanan persampahan adalah
dump truck sebanyak 7 unit, arm roll truck sebanyak 1 unit, container
sebanyak 5 unit, TPA 1 lokasi, dan lain-lain. Dari sarana dan prasarana yang
ada ini, kemampuan pelayanan Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran
dalam
melaksanakan
pelayanan
persampahan
berdasarkan
cakupan area dapat dilihat pada table berikut:
Tabel….Pelayanan Pengangkutan Sampah Kab. Merangin
No
Area Pelayanan
1
Pamenang
2
Bangko
3
Bangko
4
Rantau Panjang
JUMLAH
Sarana
Dump
Truck
Dump
Truck
Arm
Roll
Dump
Truck
Jumlah
Sarana
Kapasitas
Rit
Total
Angkut/Hari
(M³)
1
8 M³/truck
1
8
5
8 M³/truck
1
40
1
2,5
M³/truck
1
2,5
1
8 M³/truck
1
8
7
Sumber: Kantor Kebersihan, Pasar dan Damkar Kab. Merangin 2008
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
58,5
223
Dari table…di atas dapat dilihat bahwa kemampuan pelayanan persampahan
yang dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Merangin terhadap 3 cakupan wilayah pelayanan baru sebesar
58,5 M³ perhari. Jika dibandingkan dengan perkiraan timbulan sampah yang
ada yaitu sebesar 119 M³ perhari, maka tingkat pelayanan yang dapat
dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Merangin baru mencapai 49,15 %. Dari angka tingkat pelayanan ini dapat
dikatakan bahwa kinerja pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin
masih relatif rendah. Akibat dari rendahnya tingkat pelayanan ini, masih
ditemui adanya penumpukan sampah di beberapa tempat sehingga kondisi ini
menimbulkan kekahwatiran akan mempengaruhi kondisi lingkungan dan
kesehatan
masyarakat.
Rendahnya
kinerja
pelayanan
persamapahan
dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah kurang memadainya
sarana prasarana yang dimiliki oleh institusi pengelola. Berikut ini dapat dilihat
jenis dan jumlah sarana prasarana pengelolaan dan pelayanan persampahan
yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Merangin sampai dengan akhir
tahun 2008:
No
1
Jenis Sarana dan Prasarana
Dump Truck
Jumlah
9
Ket
2 kondisi sangat baik
5 Kondisi layak pakai
2 Rusak Berat
2
Arm Roll
1
Layak pakai
3
TPS/Pasangan Bata
60
Layak pakai
4
Container
5
Layak pakai
5
Becak Sampah
8
Layak pakai
6
Tong Sampah
150
Layak pakai
7
TPA
1
Layak pakai
Sumber: Kantor Kebersihan, Pasar dan Damkar Kab. Merangin 2008
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang digunakan untuk membuang sampah
dari 3 wilayah pelayanan di Kabupaten Merangin adalah TPA yang terletak di
Desa Langling Kecamatan Bangko. TPA ini sudah dioperasikan sejak tahun
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
224
1995 dengan luas area TPA ini secara keseluruhan adalah 15 hektar dan
berada cukup jauh dari pusat pemukiman penduduk, yaitu ± 7 Km. Dari segi
lokasi, TPA ini sudah sangat layak, namun demikian dari segi sarana
prasarana penunjang masih belum lengkap, misalnya pagar/gerbang/ alat
berat, pos jaga, alat proses daur ulang sampah, dan lain-lain.
Dengan mengacu kepada standard sebagaimana tercantum pada dokumen
panduan RPIJM, ketersediaan sarana prasarana pendukung pengelolaan dan
pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin ini masih sangat minim. Oleh
karena itu diharapkan kedepan permasalahan ini dapat diatasi secara
bertahap, sehingga tingkat pelayanan persampahan dapat ditingkatkan,
minimal mampu memenuhi standar cakupan pelayanan sampai 60% hingga
akhir tahun perencanaan (2013).
9.3.4. Aspek Pendanaan
Pembiayaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten
Merangin sampai saat ini berasal dari satu sumber yaitu dari alokasi APBD
Kabupaten setiap tahun anggaran. Anggaran yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah ini diperuntukkan untuk belanja seluruh kegiatan Kantor Kebersihan,
Pasar dan Pemadam Kebakaran, sehingga alokasi dana khusus untuk
pengelolaan persampahan tidak maksimal, yang selanjutnya berdampak pada
kinerja pengelolaan dan pelayanan persampahan yang juga tidak optimal.
Terkait dengan aspek pendanaan ini, sesungguhnya dari pengelolaan
persampahan ini Pemerintah Kabupaten Merangin mendapatkan penerimaan
retribusi persampahan, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor
7 Tahun 2000. Namun demikian, dengan berbagai alasan dan permasalahan
teknis dan non teknis, penerimaan dari retribusi persampahan ini langsung
masuk ke dalam penerimaan daerah dan tidak dikembalikan untuk operasional
pelayanan persampahan. Oleh karena itu, kedepan perlu dilakukan analisa
dan evaluasi terhadap pelaksanaan Perda dimaksud dan jika memungkinkan
penerimaan retribusi persampahan dapat dikembalikan kepada institusi
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
225
pengelola
persampahan
untuk
dijadikan
sebagai
salah
satu
sumber
pendapatan dan dapat digunakan untuk keperluan operasional pelayanan dan
pengelolaan persampahan.
9.3.5. Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan
Pengelolaan dan pelayanan persampahan di Kabupaten Merangin hanya
dikelola oleh satu institusi, yaitu Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Merangin. Penetapan kewenangan ini didasari oleh
Peraturan daerah Kabupaten Merangin nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin.
Sebagaimana tugas pokok dan fungsi, secara spesifik tugas pengelolaan dan
pelayanan persampahan ini berada pada Seksi Kebersihan dan Pertamanan
Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin.
Adapun uraian tugas Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Merangin serta seksi yang mengelola persampahan sebagaimana
tertutang dalam Peraturan daerah Kabupaten Merangin nomor 23 Tahun 2008
adalah sebagai berikut:
Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin
memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan rumusan kebijakan teknis
bidang kebersihan, Pertamanan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Merangin memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kebersihan, pertamanan, pasar
dan pemadam kebakaran;
b. Pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan
pemerintah
dibidang
kebersihan, pertamanan, pasar dan pemadam kebakaran;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan, pasar dan
pemadam kebakaran; serta
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
226
Kepala Kantor Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Merangin
membawahi subbagian tata usaha, seksi kebersihan dan
pertamanan, seksi penataan pasar, seksi pemadam kebakaran, dan kelompok
jabatan fungsional
Masing-masing kepala subbagian dan seksi dipimpin oleh kepala sub bagian
dan kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung
kepada kepala kantor.
Seksi Kebersihan dan Pertamanan, sebagai seksi yang diberi kewenangan
untuk mengelola persampahan mempunyai tugas pokok mengkoordinir dan
melaksanakan kegiatan dibidang kebersihan dan pertamanan di lingkungan
pemukiman, pasar, terminal, penataan TPA dan Kakus/tinja.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Seksi Kebersihan dan Pertamanan
memupunyai fungsi sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas di bidang kebersihan dan pertamanan di lingkungan
permukiman, pasar, terminal, penataan TPA dan kakus/tinja;
b. Menyusun rencana dan pelaksanaan penanganan pembinaan, penyuluhan
kebersihan
lingkungan
permukiman,
pasar
dan
terminal
kepada
masyarakat;
c.
Menyusun rencana dan pelaksanaan penataan, pemeliharaan, serta
pembibitan tanaman untuk taman kota;
d. Mensosialisasikan budaya hidup bersih, indah dan teratur di lingkungan
tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan serta lingkup pendidikan;
e. Merencanakan dan melaksanakan penataan TPS dan TPA sesuai dengan
petunjuk teknis;
f.
Mengevalluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan tugas yang telah
dicapai sebaga bahan pertanggungjawaban dan bahan masukan kepada
atasan;
g. Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pengembangan karier; serta
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
pembinaan
dan
227
Selain Kepala Kantor dan Kepala Seksi yang khusus membidangi pengelolaan
persampahan di Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Merangin, dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan
persampahan institusi ini memiliki petugas lapangan yang memiliki tugas
antara lain sebagai petugsa sapu, petugas muat sampah, petugas taman,
petugas pembersihan parit, petugas potong rumput, sopir operasional,
pengawas
pasar,
pengawas
kebersihan,
penjaga
TPA
serta
petugas
kebersihan terminal, dengan jumlah total petugas secara keseluruhan
berjumlah sebanyak 185 orang. Para petugas ini merupakan tenaga honorer
daerah (non-PNS).
Selain Kantor Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran yang merupakan
operator pelayanan persampahan, intitusi pemerintah lain yang terlibat dalam
pengelolaan persamapahan dalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kantor Lingkungan hidup, serta
Bagian Perencanaan Program. Adapun rincian tugas masing-masing institusi
ini adalah sebagai berikut:
Bappeda: Mengkoordinir perencanaan umum sub bidang persampahan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan: Perencanaan teknis dan penyediaan
sarana prasarana pendukung pengelolaan persampahan
Bagian Perencanaan Program: Penyediaan Sarana Prasarana pendukung,
misalnya pembangunan gedung kantor.
9.3.6. Aspek Peraturan Perundangan
Dalam pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan persampahan, Pemerintah
Kabupaten Merangin masih mengacu kepada aturan-aturan persampahan
yang berlaku, diantaranya Undang-undang nomor 8 Tahun 2008 tentang
Persampahan, Perda nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Merangin dan Peraturan Daerah
Kabupaten Merangin Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Kebersihan.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
228
9.3.7. Aspek Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang dapat
mendukung
keberhasilan
pelaksanaan
pengelolaan
persampahan.
Ada
berbagai bentuk peran serta yang dapat dilakukan masyarakat terkait dengan
pengelolaan persampahan di Kabupaten Merangin, yaitu: pertama, peran
serta dalam tahapan pengumpulan sampah. Dalam tahap ini masyarakat
secara individu maupun komunal melakukan pengumpulan sampah dari
masing-masing rumah tangga untuk dibuang pada tempat-tempat yang telah
disediakan; kedua, peran serta dalam membayar uang retribusi kebersihan
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah. Kontribusi
masyarakat ini dapat ikut meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan;
ketiga, peran serta dalam pengendalian dan evaluasi. Dalam tahap ini
masyarakat dapat memberikan masukan, kritik ataupun saran terhadap
kinerja pelayanan persampahan.
Aspek lain yang termasuk dalam peran serta masyarakat adalah sikap dan
penerimaan masyarakat dalam menunjang program pemerintah dalam
mengurangi sampah. Secara ideal, diharapkan masyarakat dapat memulai
proses pengelolaan sampah dari rumah tangga dengan melakukan pemilahan
terhadap jenis sampah (misalnya sampah basah atau sampah kering, dll)
serta pemanfaatan sampah yang dapat didaur ulang. Dengan tindakan ini
diharapkan volume timbulan sampah serta jenisnya sudah dapat dikurangi,
yang selanjutnya akan mempermudah proses pengolahan sampah di TPA.
Bentuk peran serta masyarakat seperti ini diakui masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu pemerintah daerah terus berupaya
melakukan berbagai pendekatan dan sosialisasi kepada seluruh komponen
masyarakat, agar kondisi ideal ini dapat diwujudkan.
Salah satu komponen masyarakat yang berhubungan langsung dengan
persampahan adalah kalangan pemulung. Saat ini belum ada data resmi
mengenai jumlah pemulung yang ada di Kabupaten Merangin, namun
demikian diperkirakan bahwa jumlahnya lebih dari 35 orang. Keberadaan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
229
pemulung ini sering ditanggapi secara negatif oleh sebagian masyarakat,
namun demikian ada hal positif yang dapat dimanfaatkan dari para pemulung
ini, misalnya mengikutsertakan mereka baik secara individu ataupun kelompok
dalam proses pemilahan dan pendaurulangan sampah. Oleh karena itu,
kedepan diharapkan para pemulung ini dapat difasilitasi dan didorong oleh
pemerintah daerah untuk terlibat dalam pengelolaan persampahan.
9.4.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
9.4.1. Sasaran
Penyediaan
Prasarana
dan
Sarana
Pengelolaan
Sampah
Sasaran penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan di
Kabupaten Merangin antara lain adalah:
•
Peningkatan
NSPM
persampahan dan pengembangan perangkat
pengaturan di daerah
•
Peningkatan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola dan
SDM
•
Pengurangan volume sampah sejak dari sumber melalui peningkatan
upaya pemilahan, pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan
kompos dengan skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota
•
Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah
•
Peningkatan sistem pengolahan akhir sampah untuk melindungi sumber
daya lingkungan
•
Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurangan timbulan dan
pengelolaan sampah
•
Menggerakkan keterlibatan swasta dalam pengurangan produksi sampah
dan peningkatan PS pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah
•
Penyuluhan dan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat
serta pemangku kepentingan dalam
penyediaan dan pengelolaan PS
persampahan
•
Peningkatan kualitas sistem pengelolaan persampahan ramah lingkungan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
230
9.4.2. Rumusan Masalah
Sampah merupakan salah satu permasalahan klasik yang dihadapi
berbagai kota, termasuk kawasan perkotaan di Kabupaten Merangin. Dengan
makin meningkatnya jumlah penduduk serta meluasnya kawasan permukiman
berakibat makin meningkanya jumlah timbulan sampah. Apabila sampahsampah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik maka akan muncul
berbagai dampak negatif, seperti pencemaran tanah, air dan udara,
munculnya kawasan kumuh, berkurangnya estetika kota, sampai dengan
menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, bahkan permasalahan sampah
ini juga dapat memunculkan kerawanan social masyarakat. Oleh karena itu
permasalahan sampah ini perlu ditangani secara serius.
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan
persampahan di Kabupaten Merangin meliputi berbagai aspek, seperti aspek
institusi, aspek teknis operasional, aspek pembiayaan, aspek pengaturan serta
aspek partisipasi masyarakat.
Secara khusus permasalahan persampahan yang dihadapi antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Masih rendahnya tingkat pelayanan persampahan terhadap cakupan
pelayanan, yaitu sebesar 49,15 %
b. Kurang
memadainya
prasarana
dan
sarana
penunjang
kegiatan
pengelolaan persampahan
c.
Terbatasnya ketersediaan anggaran untuk pengelolaan persampahan
d. Retribusi kebersihan tidak dipungut oleh instutusi pengelola persampahan
dan bukan menjadi sumber pendapatan yang dapat digunakan secara
langsung untuk biaya pengelolaan persampahan
e. Masih relative rendahnya kualitas sumber daya manusia pengelolaan
persampahan, baik di tingkat manajemen maupun di tingkat petugas
lapangan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
231
f.
Belum maksimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah,
terutama pada proses pemilahan sampah di masing-masing rumah
tangga.
g. Masih relative rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan
sarana persampahan yang disediakan, sehingga ada kecenderungan
membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di sungai.
Tabel….Rumusan Masalah Pengelolaan Persampahan di Kab. Merangin
No
1
Aspek
Pengelolaan
2
Operasional
3
Pembiayaan
Permasalahan
Belum optimalnya tingkat pelayanan persampahan
Relatif
rendahnya
kualitas
SDM
pengelola
persampahan
Relatif rendahnya peran serta masyarakat dalam
menagani masalah persampahan
Jumlah timbulan sampah lebih besar dari kemampuan
pengangkutan
Kurangnya prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan (terutama untuk pengangkutan)
Terbatasnya alokasi anggaran pemerintah daerah
untuk operasional pengelolaan persampahan
Retribusi persampahan bukan menjadi sumber
pendapatan instutusi pengelola persampahan
Sumber: Olah data, 2008
9.5.
ANALISA PERMASALAHA N DAN REKOMENDASI
9.5.1. Analisa Permasalahan
Untuk menganalisa permasalahan dalam pengelolaan persampahan di
Kabupaten Merangin, khususnya pengelolaan persampahan di 3 cakupan
wilayah pelayanan, digunakan tehnik analisa gap analisis, yaitu dengan
membandingkan antara kebutuhan ideal berdasarkan standard yang berlaku
dengan kondisi yang ada saat ini (existing). Hasil perbandingan antara
kebutuhan dengan kondisi yang ada akan dijadikan rekomendasi dan usulan
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun ke
depan.
Dari penjelasan pada bagian terdahulu telah disebutkan, bahwa potensi
timbulan sampah di 3 wilayah cakupan pelayanan persampahan (Bangko,
Rantau Panjang dan Pamenang) mencapai 119 M3/hari. Dengan ketersediaan
sarana pengangkutan sampah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Merangin
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
232
saat ini, yaitu 7 unit Dump Truck dan 1 Arm Roll truck, maka kemampuan
pengangkutan sampah setiap hari baru mencapai 49,15 M3/hari. Dengan
demikian, masih ada timbulan sampah yang belum terangkut sekitar 70
M3/hari. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satu upaya yang perlu
dilakukan adalah penambahan sarana pengangkutan sampah (dump truck).
Dengan asumsi proyeksi pertumbuhan penduduk rata-rata di 3 wilayah
cakupan pelayanan sebesar 3 %/tahun dan dengan jumlah penduduk awal
(2008) sebanyak 47.630 orang, maka diperkirakan potensi timbulan sampah
selama 5 tahun perencanaan (2009-2013) adalah sebagai berikut:
Tabel Proyeksi Penduduk dan Timbulan Sampah selama 5 Tahun
No
Uraian
Asumsi
1
Jumlah Penduduk
Prediksi timbulan
Sampah
3 %/th
2009
49059
M3/hr
122
2
2010
50531
Tahun
2011
52047
2012
53608
2013
55216
126
130
134
138
Sumber: Olah Data 2008
Dari prediksi timbulan sampah selama 5 tahun sebagaimana tabel
diatas,
dapat
diperkirakan
kebutuhan
sarana
prasarana
pengelolaan
persampahan secara ideal. Gambaran ideal sarana prsarana yang dibutuhkan
selama 5 tahun tersebut akan dikurangi dengan sarana prasarana yang telah
ada saat ini, namun demikian tetap diperhitungkan apakah kondisi sarana
prasarana tersebut masih layak pakai selama 5 tahun kedepan atau harus
diganti.
Adapun asumsi yang digunakan terkait dengan kebutuhan sarana
prasarana ini adalah:
•
Tong Sampah disediakan secara swadaya oleh setiap rumah tangga,
kecuali sarana publik/perkotaan disediakan pemerintah daerah
•
Gerobak sampah dibutuhkan sebanyak 5 unit per 1 M3
•
Motor
dump/becak
sampah
disesuaikan
dengan
kemampuan
•
Container disesuaikan dengan kebutuhan
•
TPS dibutuhkan sebanyak 1 unit per 2 M3
•
Dump truck dibutuhkan sebanyak 1 unit per 6 M3
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
kebutuhan
dan
233
•
Arm rol disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan kontainer
Tabel……Perkiraan
Kebutuhan
Prasarana
dan
Sarana Pegelolaan
Persampahan Selama 5 (lima) Tahun
No
1
Uraian
Asumsi
Kebutuhan
Sarana
Tong sampah
Gerobak
Motor Dump
(alternatif)
Dump Truk
2
Arm Roll
(alternatif)
TPS (pasangan
bata)
Container
Sarana yang
sudah ada
Tong sampah
Gerobak
Motor Dump
(alternatif)
Dump Truk
3
Arm Roll
(alternatif)
TPS (Cpasangan
bata)
Container
Sarana yang
perlu ditambah
Tong sampah
Gerobak
Motor Dump
(alternatif)
Dump Truk
Arm Roll
(alternatif)
TPS (pasangan
bata)
Container
Kapas
itas
200 liter
1 m3 x 2
rit
1 m3 x 4
rit
6 m3 x 2
rit
4 m3 x 3
rit
0,2
2 m3
4 m3
2
2
200 liter
1 m3 x 2
rit
1 m3 x 4
rit
6 m3 x 2
rit
4 m3 x 3
rit
0,2
2 m3
4 M3
2
6
200 liter
1 m3 x 2
rit
1 m3 x 4
rit
6 m3 x 2
rit
4 m3 x 3
rit
0,2
2 m3
4 m3
6
6
Yang
dimiliki
2008
Kebutuhan/Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
610
61
630
63
650
65
670
67
690
69
30
31
32
33
34
10
11
12
13
14
10
11
12
13
14
61
62
63
64
65
30
31
32
33
34
150
15
150
15
150
15
150
15
150
15
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
3
3
4
10
10
10
10
10
5
5
5
5
5
2
4
12
12
150
_
2
8
4
7
12
1
12
60
5
2
4
12
12
Sumber: Olah Data 2008
Disamping prasarana dan sarana sebagaimana disebutkan di atas,
salah satu aspek penting yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan
persampahan
di
Kabupaten
Merangin
adalah
ketersediaan
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai. Sesuai dengan standard, dibutuhkan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
234
beberapa prasarana dan sarana pendukung di TPA, sehingga proses
pengolahan sampah dapat berjalan lancer. Saat ini di TPA yang berlokasi di
Desa langling belum memiliki sarana penunjang yang lengkap, oleh karena itu
diperlukan
beberapa
sarana
prasarana
lainnya,
seperti
alat
berat,
pagar/gerbang, pos jaga, alat pemrosesan daur ulang sampah. Dan lain-lain.
9.5.2. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan
hasil
rumusan
masalah
sebagaimana
telah
dijabarkan
sebelumnya, maka dapat dibuat alternatif pemecahan masalah untuk
pelaksanaan
pengelolaan
dan
pelayanan
persampahan
di
Kabupaten
Merangin, yaitu sebagai berikut:
Tabel….Alternatif Pemecahan Masalah Pengelolaan Persampahan di Kab.
Merangin
No
Aspek
Permasalahan
1
Pengelolaan
Belum
optimalnya
tingkat
pelayanan persampahan
2
3
Operasional
Pembiayaan
Relatif rendahnya kualitas SDM
pengelola persampahan
Relatif rendahnya peran serta
masyarakat dalam menagani
masalah persampahan
Jumlah timbulan sampah lebih
besar
dari
kemampuan
pengangkutan
Kurangnya
prasarana
dan
sarana
pengelolaan
persampahan (terutama untuk
pengangkutan)
Terbatasnya alokasi anggaran
pemerintah
daerah
untuk
operasional
pengelolaan
persampahan
Retribusi persampahan bukan
menjadi sumber pendapatan
instutusi
pengelola
persampahan
Alternatif Pemecahan Masalah
Peningkatan pelayanan melalui upaya:
- Pembenahan manajemen
- Kemitraan dengan swasta dan
masyarakat
Peningkatan kualitas SDM pengelola dan
petugas melalui pelatihan dan bintek
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
penyuluhan secara berkala
Penambahan sarana pengakutan seperti
Dump Truck, Becak sampah, arm roll, dan
lain-lain
Penambahan alokasi anggaran untuk
operasional persampahan melaui berbagai
sumber (APBD, APBD Prov. APBN, dll)
Evaluasi dan revisi terhadap Perda Retribusi
Sampah
Sumber: Olah data, 2008
9.6.
SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN YANG DIUSULKAN
9.6.1. Kebutuhan Pengembangan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
dan
235
Rencana pengelolaan sampah di Kabupaten Merangin, khususnya di 3 (tiga)
wilayah cakupan pelayanan (Bangko, Pamenang dan Tabir) dibagi menjadi
beberapa tahapan yaitu untuk jangka pendek dan jangka panjang. Rencana
jangka
pendek-menengah
lima
tahun
pertama
pengelolaan
sistem
persampahan dengan menerapkan sistem pembuangan berikut:
➢ Pewadahan: penyediaan tong-tong sampah di setiap rumah maupun
bangunan sarana kota, dengan ukuran 40 – 100 liter. Tong sampah di
setiap rumah disediakan sendiri oleh setiap keluarga, sedangkan tong-tong
sampah pada sarana kota disediakan oleh pemerintah;
➢ Pengumpulan: proses pengumpulan sampah dapat dilakukan baik secara
individual maupun secara komunal pada bak-bak penampungan yang
disediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit
kegiatan komersial dan perkantoran. Sampah domestik tersebut kemudian
diangkut memakai gerobak sampah ukuran 1 m3 ke lokasi Tempat
Penampungan Sementara (TPS) oleh pengelola swadaya masyarakat di
setiap unit lingkungan. Sedangkan sampah dari kegiatan komersial dan
pemerintahan yang berada di sepanjang jalan utama dikelola oleh Kantor
Kebersihan, Pasar dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merangin.
➢ Pemindahan dan Pengangkutan: sampah dari TPS diangkut ke lokasi
tempat pembuangan sampah akhir (TPA), dengan menggunakan dump
truck/ arm roll truc yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Lokasi penempatan TPS terutama di dekat daerah permukiman padat
serta di kawasan komersil diupayakan minimal 500 m dari lokasi permukiman
untuk menghindari polusi yang ditimbulkan sampah. Untuk itu, lokasi TPS ini
harus disiapkan di tempat yang terlindung, sehingga tidak menimbulkan
gangguan lingkungan. Sejumlah TPS hingga tahun 2013 akan ditempatkan di
lingkungan permukiman. Sedangkan pengambilan dan pengangkutan sampah
dari TPS-TPS tersebut dilakukan setiap hari yang langsung dibawa ke TPA.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
236
Sasaran yang ingin dicapai adalah pada tahun 2013 pengelolaan
sampah oleh Kelompok Rumah Tangga secara mandiri dengan penerapan
metode 3 M (Mengurangi, Memanfaatkan Kembali dan Mendaur Ulang)
melalui pemilahan sampah ditargetkan sekurang-kurangnya 50 %, sehingga
volume sampah yang dibuang dapat dikurangi sebesar 10 - 20% dan
diharapkan
terjadi
peningkatan
efisiensi
pengelolaan
sampah
serta
meningkatkan umur pakai TPA. Cakupan pelayanaan sampah diharapkan pada
akhir tahun anggaran sudah mampu melayani penduduk di area pelayanan
dengan tingkat pelayanan sebesar 80 %, dari kondisi saat ini yang baru
mencapai 49 %
9.6.2. Usulan dan Prioritas Program Pengelolaan Persampahan
Dalam rangka peningkatan pelayanan persampahan di Kabupaten
Merangin, terutama dalam rangka mencapai tingkat pelayanan persampahan
dari 49 % ke 80 %, diperlukan berbagai sarana prasarana penunjang kegiatan
pelayanan dan pengelolaan. Disamping itu juga dilakukan pembenahan
terhadap manajemen pengelola yang berkaitan langsung dengan aspek
manusia
atau
sumberdaya
manusia
pengelola.
Terkait
dengan
hal
tersebut,diperlukan program dan kegiatan yang tepat serta sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan. Adapun program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 5 (lima) tahun perencanaan (2009-2013) adalah sebagai
berikut:
1) Program Pembinaan Pengelolaan Sistem Persampahan, dengan kegiatan:
•
Pelatihan SDM bidang persampahan
•
Penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat
•
Pembinaan kelompok masyarakat (pemulung, organisasi di tingkat
lingkungan hunian)
•
Eavlausi dan Revisi peraturan di bidang persampahan.
•
Studi Banding pengelolaan persampahan
2) Program Pengembangan Program Dan Perencanaan Pembangunan
Persampahan
•
Penyusunan masterplan persampahan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
237
•
Penyusunan DED TPA
3) Program Pengurangan Timbulan Sampah dengan kegiatan:
•
Penyediaan Anggaran operasional pengelolaan persampahan
•
Pengurangan volume sampah melalui peningkatan upaya pemilahan,
pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan kompos dengan
skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota
4) Program Perluasan Cakupan Pelayanan Persampahan dengan kegiatan:
• Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah
dengan penambahan sarana persampahan yang meliputi :
-
Pengadaan Tong Sampah 750 unit
-
Pengadaan gerobak sebanyak 75 unit.
-
Pengadaan Motor Dump sebanyak 25 unit.
-
Pengadaan dump truck sebanyak 10 unit.
-
Pengadaan Arm Roll Truck sebanyak 14 unit.
-
Pengadaan Pick Up sebanyak 2 unit.
-
Pembangunan TPS sebanyak 50 unit
-
Pengadaan container sebanyak 25 unit
5) Program Peningkatan Kualitas Sistem Pengolahan Akhir Sampah
• Peningkatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan penambahan
sarana prasarana berupa:
-
Pengadaan alat berat 1 unit
-
Pembangunan Pagar/Gerbang TPA
-
Pembangunan Pos Jaga 1 unit
-
Peningkatan Jalan TPA 2 Km
-
Pengadaan alat proses daur ulang sampah 2 unit
6) Program
Pengembangan
Kapasitas
Masyarakat
Dan
Swasta
Meningkatkan Sistem Pengelolaan Persampahan dengan kegiatan:
• Penyuluhan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengurangan timbulan dan pengelolaan sampah
• Membuat regulasi yang bisa menarik keterlibatan swasta dalam
pengurangan produksi sampah dan peningkatan proses pengumpulan,
pengangkutan dan pengolahan sampah sampai ke pendaur-ulangan
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
238
9.6.3. Pembiayaan Pengelolaan
Untuk membiayai pelaksanaan pengelolaan dan persampahan di Kabupaten
Merangin, akan diupayakan pendapatan dari berbagai sumber, baik melalui
APBD Kabupaten, APBD Propinsi, APBN, maupun sumber-sumber lainnya.
Adapun besaran alokasi dana yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan
pelayanan persampahan selama tahun perencanaan (2009-2013) dapat dilihat
pada
bagian
lain
dokumen
ini,
yaitu
pada
sebagaimana terlampir.
RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013
dokumen
memorandum