BAB IX - 1 - DOCRPIJM 041b4c6407 BAB IXBAB 9 ASPEK PEMBIAYAAN

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN Sesuai PP no. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota terus didorong untuk meningkatkan belanja

  pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas lingkungan permukiman di daerah meningkat. Di samping membangun prasarana baru, pemerintah daerah perlu juga perlu mengalokasikan anggaran belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang telah terbangun. Namun, seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiscal dalam mendanai pembangunan infrastruktur permukiman. Pemerintah daerah cenderung meminta dukungan pendanaan pemerintah pusat, namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai stimulan dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternative pembiayaan dari masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.

  Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPIJM pada dasarnya bertujuan untuk:

  a. Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya, b. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya, c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya.

9.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya

  Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:

  1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.

  2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

  3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, criteria khusus, dan kriteria teknis.

  4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.

  5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah: Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan: a. Total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan

  APBD tahun sebelumnya;

  b. Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit 2,5; c. Persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;

  d. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari pemerintah; e. Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.

  6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan.

  7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:

  a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

  b. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

  c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

  8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Bidang Infrastruktur Air Minum

  DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi sasaran/ target Millenium Development Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:

   Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;  Tingkat kerawanan air minum.

  b. Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:

   Kerawanan sanitasi;  Cakupan pelayanan sanitasi.

  9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus mengacu pada RPIJM bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah disepakati. Gubernur sebagai wakil Pemerintah mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas sektor.

  Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM meliputi:

  1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.

  2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.

  3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.

  4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).

  5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

  6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

  Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.

9.2. Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Probolinggo

  Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut: a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.

  b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

  c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

Tabel 9.1 Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 – 2012 TAHUN No Jenis Pendapatan Daerah 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 0,00 32.895.755.000,00 1.000.000.000,00 56.874.661.310,00 1.640.055.000,00 904.175.000,00 60.287.695.000,00 41.554.588.484,00

  3.2 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (diolah) Tahun 2012 Realisasi Pendapatan s/d 31 Agustus 2012 (diolah)

  

5.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 650.500.000,00 673.329.853,00 31.992.950.000,00 138.877.170,00 35.773.520.000,00 89.142.917,00 51.390.195.000,00 51.000.452.347,00 0,00 0,00

Jumlah Pendapatan 700.715.890.000,00 717.089.299.868,86 751.918.469.000,00 776.389.797.229,46 863.799.536.600,00 903.709.481.861,59 1.115.673.806.060,00 1.135.278.275.012,73 1.193.100.628.060,00 856.176.332.119,69

  

5.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 23.250.000.000,00 25.855.002.383,00 27.313.750.000,00 31.821.604.480,00 33.401.182.000,00 40.860.939.954,00 39.942.000.000,00 44.652.270.319,00 41.692.000.000,00 29.081.631.976,00

  

4.2 Dana Penyesuaian 3.991.578.000,00 3.998.576,400,00 25.337.396.000,00 25.372.456.000,00 83.515.250.600,00 84.613.417.428,00 172.322.514.160,00 172.322.514.160,00 128.808.137.160,00 98.563.406.065,00

  

4.1 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 3.991.578.000,00 3.998.576.400,00 25.337.396.000,00 25.372.456.000,00 83.515.250.600,00 84.613.417.428,00 172.322.514.160,00 172.322.514.160,00 128.808.137.160,00 98.563.406.065,00

  

3.5 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 58.918.250.000,00 41.554.588.484,00

4.

  

3.4 Pendapatan Dana Darurat 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  

3.3 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 0,00 32.895.755.000,00 1.000.000.000,00 56.874.661.310,00 1.640.055.000,00 904.175.000,00 1.369.445.000,00 0,00

  3.1 Bantuan Dana Kontinjensi/Penyeimbang dari Pemerintah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  

1. Pendapatan Asli Daerah 33.696.291.000,00 39.688.499.147,86 39,930,801,000.00 42,548,002,266.46 41.908.896.000,00 46.027.858.935,21 69.024.951.900,00 75.653.787.687,73 70.908.006.900,00 59.345.929.458,69

  2.5 Bagi Hasil Pajak & Bantuan Keuangan dari Provinsi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  

2.4 Dana Alokasi Khusus 52.388.000.000,00 52.388.000.000,00 44.996.000.000,00 44.996.000.000,00 48.620.800.000,00 48.620.800.000,00 75.532.300.000,00 75.520.400.000,00 76.672.760.000,00 23.001.828.000,00

  

2.3 Dana Alokasi Umum 531.084.756.000,00 531.084.756.000,00 537.641.362.000,00 551.285.137.000,00 568.850.488.000,00 568.850.488.000,00 638.828.591.000,00 638.828.595.000,00 761.569.639.000,00 571.177.233.000,00

  2.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 0,00 0,00 4.463.710.000,00 2.470.016.692,00 5.329.400.000,00 6.620.651.586,00 6.927.390.000,00 8.812.258.902,00 6.977.390.000,00 6.770.289.381,00

  2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 40.654.765.000,00 48.401.136.085,00 40.242.500.000,00 44.861.948.621,00 45.400.000.000,00 51.154.714.818,00 60.065.809.000,00 67.583.821.597,00 46.185.000.000,00 26.681.325.750,00

  

2. Dana Perimbangan 624.127.521.000.000,00 631.873.892.085,00 627.343.572.000,00 643.613.102.313,00 668.200.688.000,00 675.246.654.404,00 781.354.090.000,00 790.745.075.499,00 891.404.789.000,00 627.630.676.131,00

  6.257.225.000,00 7.805.726.107,54 11.859.359.400,00 15.608.886.191,27 31.157.879.400,00 26.735.855.242,10

  1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 6.421.500.000,00 9.615.000.844,01 9,887,550,000.00 8,961,311,331.06

  1.3 Hasil Perush. Milik Daerah & Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2.223.000.000,00 2.223.559.159,85 3,421,413,000.00 3,421,413,060.40 4.721.954.000,00 4.776.287.156,05 8.180.781.000,00 8.180.781.027,47 8.180.781.000,00 8.280.095.480,83

  1.2 Retribusi Daerah 17.573.791.000,00 19.525.821.204,00 18,758,688,000.00 20,670,476,245.00 20.352.655.000,00 22.070.121.737,00 35.898.811.500,00 37.363.470.509,99 17.669.346.500,00 13.556.536.310,56

  1.1 Pajak Daerah 7.478.000.000,00 8.324.117.940,00 7,863,150,000.00 9,494,801,630.00 10.577.062.000,00 11.375.722.891,00 13.086.000.000,00 14.500.649.959,00 13.900.000.000,00 10.773.442.425,00

5. Transfer Pemerintah Provinsi 23.900.500.000,00 26.528.332.236,00 59.306.700.000,00 31.960.481.650,00 69.174.702.000,00 40.950.082.871,00 91.332.195.000,00 95.652.722.666,00 41.692.000.000,00 29.081.631.976,00

  Pencapaian realisasi keseluruhan pendapatan daerah, apabila dilihat dari masing-masing komponennya juga menunjukkan tingkat realisasi yang cukup tinggi, yaitu :

  1. Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 rata-rata mencapai 110,93 % melampaui dari target yang ditentukan. Pada Tahun 2008 realisasinya mencapai 117,78 %, Tahun 2009 realisasinya 106,55 %, Tahun 2010 realisasinya 109,83 % dan Tahun 2011 realisasinya 109,60 %.

  2. Dana Perimbangan dimana merupakan penerimaan dari Pemerintah Pusat yang menjadi hak Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 rata-rata mencapai realisasi 101,52 % dari target yang ditentukan. Tahun 2008 realisasinya 101,24 %, Tahun 2009 realisasinya 102,59 %, Tahun 2010 realisasinya 101,05 %, sedangkan Tahun 2011 realisasinya 101,20 %.

  3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah pada Tahun 2008 sampai dengan 2011 rata-rata realisasinya mencapai 108,19 %, Untuk Tahun 2008 realisasinya 106,14 %, Tahun 2009 realisasinya 106,60 %, Tahun 2010 realisasinya 118,70 %, dan pada Tahun 2011 realisasinya mencapai 101,35 %.

Tabel 9.2 Target Dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008

  • – 2012 TAHUN No Jenis Belanja Daerah 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

  1 Belanja Operasi 995.803.787.360,00 611.905.217.419,94 546.292.169.450,00 504.904.342.619,40 575.215.224.870,00 554.437.448.005,57 789.814.369.300,00 757.421.066.204,42 909.554.891.660,00 881.419.397.893,76

  Belanja Pegawai 673.006.195.760,00 440.971.221.800,66 398.553.970.800,00 367.617.548.737,50 435.618.142.900,00 422.660.013.677,00 554.448.994.100,00 535.887.021.332,60 617.281.948.660,00 603.761.670.777,56

  Belanja Barang 182.565.083.600,00 93.154.981.940,28 113.412.705.650,00 106.599.330.296,00 112.699.081.970,00 106.525.306.770,87 117.152.379.200,00 110.992.068.640,00 170.697.559.800,00 157.834.177.558,38

  Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 18.000.000,00 12.495.158,90 18.000.000,00 6.929.960,70 18.000.000,00 409.060,00

  Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Hibah 44.664.972.000,00 20.642.105.300,00

8.295.893.000,00 6.538.887.427,00 3.805.000.000,00 3.375.000.000,00 6.462.273.000,00 6.328.057.355,00 10.367.894.000,00 10.010.699.000,00

  Bantuan Sosial 27.602.160.000,00 7.456.360.000,00 26.011.600.000,00 24.136.081.000,00 23.075.000.000,00 21.870.197.597,00 46.588.502.000,00 42.491.128.816,82 44.280.684.361,00 43.413.316.131,43

  Bantuan Keuangan 66926804839,00 66399534426,39 67.965.376.000,00 49.680.548.379,00 65.144.221.000,00 61.722.381.000,00

  2 Belanja Modal 274.115.374.800,00 90.886.510.422,00 155.386.752.550,00 148.397.069.713,25 169.696.538.130,00 164.940.475.505,00 127.710.064.300,00 100.021.193.246,95 278.237.997.400,00 225.582.336.489,00

  Belanja Tanah 9.484.600.000,00 1.109.950.250,00

5.296.957.500,00 2.204.885.000,00 3.538.000.000,00 3.276.473.400,00 8.515.725.000,00 4.499.156.000,00 8.059.800.000,00 6.342.290.000,00

  Belanja Peralatan dan Mesin 44.095.598.300,00 24.874.093.773,00 29.360.138.900,00 28.508.685.484,00 23.049.008.530,00 22.027.057.523,00 22.536.722.750,00 21.629.561.665,00 77.690.548.450,00 59.020.927.200,00

  Belanja Gedung dan Bangunan 156.375.597.300,00 50.017.850.864,00 47.908.823.500,00 47.015.063.509,25 64.502.572.000,00 63.135.080.732,00 74.103.002.000,00 51.809.331.980,00 88.478.293.900,00 59.504.768.884,00

  Belanja Jalan, Irigasi dan 61.337.386.200,00 14.488.340.585,00 Jaringan 69.829.896.750,00 67.744.236.770,00 76.060.387.000,00 74.024.868.200,00 21.561.913.400,00 21.105.741.138,95 90.917.917.300,00 88.490.553.305,00

  Belanja Aset Tetap Lainnya 2.822.193.000,00 396.274.950,00

2.990.935.900,00 2.924.198.950,00 2.546.570.600,00 2.476.995.650,00 992.701.150,00 977.402.463,00 13.091.437.750,00 12.223.797.100,00

  Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  3 Belanja Tak Terduga 7.000.000.000,00 5.352.189.500,00

  

7.500.000.000,00 4.537.196.000,00 3.620.324.000,00 2.058.227.000,00 4.000.000.000,00 3.952.628.000,00 7.381.840.000,00 5.594.158.400,00

Belanja Tak Terduga

  7.000.000.000,00 5.352.189.500,00

7.500.000.000,00 4.537.196.000,00 3.620.324.000,00 2.058.227.000,00 4.000.000.000,00 3.952.628.000,00 7.381.840.000,00 5.594.158.400,00

Transfer/Bagi Hasil ke

  4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kab/Kota 64.850.017.000,00 61.335.058.540,00 68.705.766.000,00 65.088.671.725,00

  TAHUN No Jenis Belanja Daerah 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Bagi Hasil Pajak 64.760.017.000,00 61.245.058.540,00 68.605.766.000,00 64.988.671.725,00

  0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Bagi Hasil Retribusi 90.000.000,00 90.000.000,00 100.000.000,00 100.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah Belanja dan Transfer 774.028.939.000,00 719.173.666.872,65 817.237.853.000,00 786.524.822.235,57 921.524.433.600,00 861.394.887.451,37 1.195.174.729.060,00 1.112.595.892.782,76 1.276.919.162.160,00 708.143.917.341,94

  Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (diolah) Tahun 2012 Realisasi Belanja s/d 31 Agustus 2012 (diolah)

Tabel 9.3 Target Dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008

  • – 2012 TAHUN No Pembiayaan Daerah 2008 2009 2010 2011 2012 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

  

1 Penerimaan Pembiayaan Daerah 83.609.909.000,00 82.982.871.712,52 66.674.631.000,00 65.181.138.702,00 105.652.003.000,00 105.730.642.211,72 92.843.534.100,00 16.972.698.780,51

79.815.544.000,00 77.397.116.799,73 Sisa Lebih Perhitungan (SILPA)

1.1 76.517.116.000,00 76.517.116.069,07 70.602.044.000,00 70.602.044.708,73 59.725.631.000,00 59.725.631.000,00 101.022.503.000,00 101.022.503.112,84 74.036.034.100,00 0,00

Anggaran Tahun Sebelumnya

  

1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15.000.000.000,00 15.000.000.00 0,00

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang

1.3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Dipisahkan

  Penerimaan Pinjaman Daerah/Piutang

  1.4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  Daerah Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada

1.5 7.092.793.000,00 6.465.755.643,45 9.213.500.000,00 6.795.072.091,00 6.949.999.000,00 5.455.506.909,00 4.629.500.000,00 4.708.139.098,88 3.807.500.000,00 1.972.698.780,51

Pemerintah Daerah Lainnya

2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 10.296.860.000,00 10.296.460.000,00 14.496.460.000,00 7.536.460.000,00 8.949.734.000,00 6.473.230.000,00 24.025.000.000,00 23.970.000.000,00 9.025.000.000,00 165.005.013.553,26

  

2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 4.500.000.000,00 0,00 0,00 0,00 15.000.000.000,00 15.000.000.000,00 0,00 0,00

  

2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 10.250.000.000,00 10.250.000.000,00 9.950.000.000,00 7.490.000.000,00 8.926.504.000,00 6.450.000.000,00 2.725.000.000,00 2.725.000.000,00 2.725.000.000,00 2.725.000.000,00

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam

2.3 46.860.000,00 46.460.000,00 46.460.000,00 46.460.000,00 23.230.000,00 23.230.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Negeri-Pemerintah Pusat

  Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam

2.4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Negeri-Lainnya Pemberian Pinjaman Kepada

  

2.5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.300.000.000,00 6.245.000.000,00 6.300.000.000,00 3.282.000.000,00

Perusahaan Daerah

  2.6 Silpa Berjalan 0.00 158.998.013.553,26 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

PEMBIAYAAN NETTO (3.1-3.2) 73.313.049.000,00 72.686.411.712,52 65.319.084.000,00 69.860.656.799,73 57.724.897.000,00 58.707.908.702,62 81.627.003.000,00 81.760.642.211,72 83.818.534.100.00 181.977.712.333.77

  Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (diolah) Tahun 2012 Realisasi Pembiayaan s/d 31 Agustus 2012 (diolah)

9.3. Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

  9.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD

  Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas untuk membangun prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel proporsi berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.

Tabel 9.4 Perkembangan Alokasi APBD Untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Dalam 4 Tahun Terakhir Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Sektor Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi

  Pengembangan 1.675.000.000 1.165.000.000 6.345.000.000 8.838.102.750 Permukiman Penataan Bangunan dan

  325.000.000 135.000.000 4.700.000.000 413.567.800 Lingkungan Penyehatan Lingkungan 2.190.150.000 1.419.940.000 2.317.990.000 4.731.720.500 Permukiman Pengembangan Air

  14.575.450.000 1.617.290.000 3.460.403.000 3.612.579.500 Minum TOTAL 18.765.600.000 4.337.230.000 16.823.393.000 17.595.970.550

  9.3.2. Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

  Untuk melihat kemampuan keuangan daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD.

  9.3.3. Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan

  Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun- tahun sebelumnya.

Tabel 9.5 Proyeksi Pendapatan APBD dalam 5 Tahun ke Depan Realisasi

  Proyeksi Persentase Komponen APBD Pertumbuhan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Pendapatan Asli

  41.908.896.000.00 69.024.951.900.00 70.908.006.900.00 21% 85.777.436.020.59 171.554.872.041.18 257.332.308.061.76 343.109.744.082.35 428.887.180.102.94

  Daerah Dana Perimbangan

  DBH 45.400.000.000.00 60.065.809.000.00 46.185.000.000.00 -3% 44.882.914.536.58 89.765.829.073.17 134.648.743.609.75 179.531.658.146.34 224.414.572.682.92 DAU 568.850.488.000.00 638.828.591.000.00 711.868.321.000.00 11% 787.377.670.339.92 1.574.755.340.679.84 2.362.133.011.019.76 3.149.510.681.359.68 3.936.888.351.699.60 DAK 48.620.800.000.00 75.532.300.000.00 76.672.760.000.00 19% 90.901.907.977.74 181.803.815.955.48 272.705.723.933.22 363.607.631.910.96 454.509.539.888.70

  Lain-lain

Pendapatan 1.000.000.000.00 1.640.055.000.00 60.287.695.000.00 68% 101.375.584.077.94 202.751.168.155.87 304.126.752.233.81 405.502.336.311.74 506.877.920.389.67

Yang Sah

  Total APBD 705.780.184.000.00 845.091.706.900.00 965.921.782.900.00 1.110.315.512.953.77 2.220.631.025.907.53 3.330.946.538.861.30 4.441.262.051.815.06 5.551.577.564.768.83

9.3.4. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

  Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPIJM daerah agar merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek antara lain:

  1. Strategi peningkatan DDUB oleh kabupaten/kota dan provinsi;

  2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran;

  3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah;

  4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya;

  5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur permukiman yang sudah ada;

  6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.