BAB 9 ASPEK PEMBIAYAAN - DOCRPIJM 322c33a796 BAB IXBAB IX Edit f1x

   Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

BAB 9 ASPEK PEMBIAYAAN Sesuai PP no. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Peme rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota terus didorong untuk meningkatkan belanja

  pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas lingkungan permukiman di daerah meningkat.Di samping membangun prasarana baru, pemerintah daerah perlu juga perlu mengalokasikan anggaran belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang telah terbangun.

  Namun, seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiskal dalam mendanai pembangunan infrastruktur permukiman.Pemerintah daerah cenderung meminta dukungan pendanaan pemerintah pusat, namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai stimulan dan pemenuhan standar pelayanan minimal.Oleh karena itu, alternatif pembiayaan dari masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya yang dilakukan pemerintah daerah.Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.

  Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPI2-JM bidang Cipta Karya pada dasarnya bertujuan untuk:

a) Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam

   Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

  1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.

  2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumbersumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

  3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

   Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

  dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.

5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah:

  Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:

  a. Total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan APBD tahun sebelumnya; b. Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit

  2,5;

  c. Persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;

  d. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari pemerintah; e. Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.

  6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan

   Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

  8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut: a. Bidang Infrastruktur Air Minum DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan.

  Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi sasaran/target Millenium Development Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:

  • Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah; - Tingkat kerawanan air minum.

  b. Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggara-kan melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis

  :

  • Kerawanan sanitasi; - Cakupan pelayanan sanitasi.

  9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman

   Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

  Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya meliputi:

  1. Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.

  2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.

  3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.

  4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social

  Responsibility (CSR).

  5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

  6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada.Oleh karena itu, danadana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.

   Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020

  b. Pendapatan Daerahyang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.

  c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

  Tabel 9. 1 Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2010 s/d 2014 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Pendapatan Daerah Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.876.767.964.00 101.71 4.080.750.475,81 136,52 4.354.820.473,96 94,00 15.611.688.353,85 13,32 14.078.056.718,18 115,67

  1. Pajak Daerah 8.241.648.389,00 110,40 3.893.508.480,00 136,18 2.334.793.299,00 117,60 2.502.723.220,00 60,33 2.484.583.714,47 118,17

  2. Retribusi Daerah

  3. Hasil Pengelolaan Kekayaan 4.138.869.801,80 71,98 4.533.946.756,34 78,85 3.344.673.436,96 112,93 3.830.395.512,10 115,66 3.605.926.564,44 100,42

  Daerah yang dipisahkan 20.614.644.350,18 86,24 32.384.204.536,78 99,44 65.951.237.041,59 197,93 73.626.070.363,09 180,75 91.800.190.898,43 237,88

4. Lain-Lain PAD

DANA PERIMBANGAN

  1. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

   136.297.960.894,00 108,85 139.813.697.952,00 99,52 146.555.486.765,00 95,69 130.191.913.346,00 102,87 97.514.019.026,00 132,53 Dana Bagi Hasil Pajak

   Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 573.898.171.436,00 114,99 712.556.567.633,00 151,78 852.292.526.515,00 136,90 737.531.859.321,00 109,08 870.928.628.569,00 100,85

  (SDA)

   47.858.848.200,00 107,01 240.123.668.640,00 100,01 296.210.334.000,00 100,00 307.765.777.000,00 100,00 311.776.974.000,00 100,00 Dana Alokasi Umum

   41.580.200.000,00 100,00 73.738.500.000,00 99,97 43.076.310.000,00 75,00 95.549.697.000,00 93,74 91.938.820.000,00 96,79 Dana Alokasi Khusus

  2. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

   2.351.887.500,00 20,09 20.581.429.500,00 100,98 20.033.133.000,00 61,63 24.761.597.000,00 100,00 31.685.203.000,00 100,00 Dana Penyesuaian

3. Transfer Pemerintah Propinsi

   Pendapatan Bagi Hasil Pajak 30.104.669.400,00 185,31 56.062.159.000,00 105,64 62.247.920.000,00 102,10 77.901.064.800,00 100,00 70.237.032.475,00 99,59

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

  • 1.022.428.283,00 85,20 884.473.100,00 117,93

  1. Pendapatan Hibah

  2. Pendapatan Lainnya 49.442.200.000,00 97,06 69.431.700.000,00 99,89 63.901.103.400,00 74,97 109.461.400.000,00 100,00 43.063.500.000,00 100,00

  TOTAL PENDAPATAN 916.405.867.934,98 110,42 1.357.200.132.973,93 122,17 1.560.302.337.931,51 115,43 1.579.756.614.199,04 106,36 1.629.997.408.065,52 105,41 Tabel 9. 2 Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Nunukan Belanja Daerah Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai

  287.949.865.690,00 91,44 334.420.031.729,00 89,36 405.992.783.974,23 72,42 445.065.529.200,50 85,10 525.713.686.271,00 90,37 Belanja Barang

  136.679.110.565,56 83,69 180.404.860.078,67 76,44 259.632.425.496,68 77,12 306.871.308.143,97 78,40 272.565.580.739,81 71,35 Belanja Subsidi

  8.170.636.500,00 98,04 7.730.032.000,00 53,03 10.014.806.700,00 68,70 10.692.261.051,00 73,35 9.253.801.002,00 63,48 Belanja Hibah

  19.521.054.189,07 82,00 27.487.454.570,14 85,24 12.929.528.450,00 85,41 51.565.361.850,00 77,05 63.674.901.044,85 59,64 Belanja Bantuan Sosial

  10.297.202.767,10 99,99 12.251.164.500,00 85,12 10.466.592.500,00 71,60 9.183.136.000,00 66,30 14.138.192.975,00 54,18

  11.991.500.000,00 99,33 26.741.567.967,70 94,66 33.854.284.774,81 84,17 51.594.631.530,12 99,71 51.245.598.169,00 99,24 Belanja Bantuan Keuangan Belanja Modal

  3.860.263.805,00 45,89 2.507.614.000,00 39,22 4.790.224.000,00 4,89 6.259.055.175,00 18,80 8.227.157.800,00 46,22 Belanja Tanah

  23.238.632.908,00 90,28 23.886.864.975,18 78,70 61.939.962.617,94 80,62 76.675.335.541,67 81,23 58.822.911.327,00 77,52 Belanja Peralatan dan Mesin

  47.827.601.398,92 72,95 77.953.268.244,90 62,43 118.340.265.876,88 64,71 225.406.286.745,48 69,19 181.400.169.211,24 68,77 Belanja Bangunan dan Gedung

  229.050.741.815,11 95,56 340.692.755.639,50 79,87 276.886.973.932,12 63,97 592.470.704.291,63 77,29 522.986.584.449,14 83,25 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

  831.774.100,00 70,67 2.254.415.958,59 97,46 2.269.030.600,00 89,81 1.694.280.870,00 88,06 622.476.950,00 65,02 Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Belanja Tak Terduga

  120.000.000,00 5,53 937.012.241,85 18,74 526.703.500,00 1,81 170.000.000,00 1,36 1.856.218.478,00 61,87 Belanja Tak Terduga

  779.538.383.738,76 89,05 1.037.267.041.905,53 80,08 1.197.643.582.422,66 66,39 1.777.647.890.399,37 79,42 1.710.507.278.417,04 79,47 TOTAL BELANJA

  Tabel 9. 3 Perkembangan Pembiayaan Daerah Kabupaten Nunukan Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Pembiayaan Daerah Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)

  52.193.650.661,76 100,00 187.276.858.989,99 99,98 504.209.950.058,39 100,00 866.929.528.067,24 100,01 619.038.251.866,91 100,00 Penerimaan Pinjaman KOSTI Pencairan Dana Cadangan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

  Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Belanja Daerah Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Pengeluaran Daerah Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah

  • 50.000.000.000,00 6.000.000.000,00 46,15 - - - - 3.000.000.000,00 -

  Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah

Pembiayaan Netto 50.446.803.703,92 111,07 184.276.858.989,99 99,98 504.209.950.058,39 111,50 816.929.528.067,24 100,77 613.038.251.866,91 101,16

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

  187.314.287.900,14 504.209.950.058,39 866.868.705.567,24 619.038.251.866,91 532.528.381.515,39

  IX- 1

  IX- 1

  Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nunukan Tahun 2016 - 2020 9.3.1.

9.3. Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

  Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBN dalam 5 Tahun Terakhir

Tabel 9. 4 Investasi Dana APBN Bidang Cipta Karya di Kabupaten Nunukan

Sektor

  Alokasi Tahun 2011 Alokasi Tahun 2012 Alokasi Tahun Tahun 2013 Alokasi Tahun 2014 Alokasi Tahun Tahun 2015 Pengembangan Air Minum

  1.425.000.000,00

  • Pengembangan PLP
  • Pengembangan Permukiman Penataan bangunan & Lingkungan
  • >DAK Sani

  Total 1.425.000.000,00 Tabel 9. 5 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Nunukan Jenis DAK Alokasi Tahun 2011 Alokasi Tahun 2012 Alokasi Tahun Tahun 2013 Alokasi Tahun 2014 Alokasi Tahun Tahun 2015

  DAK Air Minum 1.271.600.159,97 726.2200.000,00 1.183.430.000,00 1.730.620.000,00

  Total 1.271.600.159,97 726.2200.000,00 1.183.430.000,00 1.730.620.000,00

9.3.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD dalam 5 Tahun Terakhir

  

Tabel 9. 6 Investasi Dana APBD Bidang Cipta Karya di Kabupaten Nunukan

Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Alokasi % Alokasi % Alokasi % Alokasi % Alokasi %

  Pengembangan Air Minum

  Pengembangan PLP

  Pengembangan Permukiman

  Penataan Bangunan&

9.4. Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya

  Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahuntahun sebelumnya. Dalam melakukan proyeksi APBD 5 tahun ke depan, langkah-langkanya adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan presentase pertumbuhan per pos pendapatan Setiap pos pendapatan dihitung rata-rata pertumbuhannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % pertumbuhan = Y - Y -1

  1 - Y -2

  100% + Y 100% :

  2

  • 1 -2

  Y Y Keterangan: Y = Nilai tahun ini Y-1 = Nilai 1 tahun sebelumnya Y-2 = Nilai 2 tahun sebelumnya

  Dalam menentukan presentase pertumbuhan dihitung setiap pos pendapatan yang terdiri dari PAD, Dana Perimbangan (DAU, DAK, DBH), dan Lain-lain pendapatan yang sah.

  2. Menghitung proyeksi sumber pendapatan dalam 5 tahun ke depan Setelah diketahui tingkat pertumbuhan pos pendapatan maka dapat dihitung nilai proyeksi pada 5 tahun ke depan dengan menggunakan rumus proyeksi geometris sebagai berikut:

  Y = Y 1 + rn

  Tabel 9. 8 Proyeksi Perkembangan APBD Kabupaten Nunukan

  Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Pendapatan Daerah Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % PENDAPATAN ASLI DAERAH

  

1. Pajak Daerah 1.876.767.964,00 101,71 4.080.750.475,81 136,52 4.354.820.473,96 94,00 15.611.688.353,85 13,32 14.078.056.718,18 115,67

  

2. Retribusi Daerah 8.241.648.389,00 110,40 3.893.508.480,00 136,18 2.334.793.299,00 117,60 2.502.723.220,00 60,33 2.484.583.714,47 118,17

  

3. Hasil Pengelolaan 4.138.869.801,80 71,98 4.533.946.756,34 78,85 3.344.673.436,96 112,93 3.830.395.512,10 115,66 3.605.926.564,44 100,42

Kekayaan Daerah yang dipisahkan

  

4. Lain-Lain PAD 20.614.644.350,18 86,24 32.384.204.536,78 99,44 65.951.237.041,59 197,93 73.626.070.363,09 180,75 91.800.190.898,43 237,88

DANA PERIMBANGAN

  1. Transfer Pemerintah Pusat-DanaPerimbangan

Dana Bagi Hasil Pajak 136.297.960.894,00 108,85 139.813.697.952,00 99,52 146.555.486.765,00 95,69 130.191.913.346,00 102,87 97.514.019.026,00 132,53

Dana Bagi Hasil Bukan 573.898.171.436,00 114,99 712.556.567.633,00 151,78 852.292.526.515,00 136,90 737.531.859.321,00 109,08 870.928.628.569,00 100,85

Pajak (SDA)

Dana Alokasi Umum 47.858.848.200,00 107,01 240.123.668.640,00 100,01 296.210.334.000,00 100,00 307.765.777.000,00 100,00 311.776.974.000,00 100,00

Dana Alokasi Khusus 41.580.200.000,00 100,00 73.738.500.000,00 99,97 43.076.310.000,00 75,00 95.549.697.000,00 93,74 91.938.820.000,00 96,79

  2. Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya

Dana Penyesuaian 2.351.887.500,00 20,09 20.581.429.500,00 100,98 20.033.133.000,00 61,63 24.761.597.000,00 100,00 31.685.203.000,00 100,00

3. Transfer Pemerintah Provinsi

  

Pendapatan Bagi Hasil 30.104.669.400,00 185,31 56.062.159.000,00 105,64 62.247.920.000,00 102,10 77.901.064.800,00 100,00 70.237.032.475,00 99,59

Pajak

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

  Pendapatan Hibah 1.022.428.283,00 85,20 884.473.100,00 117,93

  

Pendapatan Lainnya 49.442.200.000,00 97,06 69.431.700.000,00 99,89 63.901.103.400,00 74,97 109.461.400.000,00 100,00 43.063.500.000,00 100,00

TOTAL PENDAPATAN 916.405.867.934,98 110,42 1.357.200.132.973,93 122,17 1.560.302.337.931,51 115,43 1.579.756.614.199,04 106,36 1.629.997.408.065,52 105,41

Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5

  Pendapatan Daerah Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % BELANJA Belanja Operasi

Belanja Pegawai 287.949.865.690,00 91,44 334.420.031.729,00 89,36 405.992.783.974,23 72,42 445.065.529.200,50 85,10 525.713.686.271,00 90,37

Belanja Barang 136.679.110.565,56 83,69 180.404.860.078,67 76,44 259.632.425.496,68 77,12 306.871.308.143,97 78,40 272.565.580.739,81 71,35

Belanja Subsidi 8.170.636.500,00 98,04 7.730.032.000,00 53,03 10.014.806.700,00 68,70 10.692.261.051,00 73,35 9.253.801.002,00 63,48

Belanja Hibah 19.521.054.189,07 82,00 27.487.454.570,14 85,24 12.929.528.450,00 85,41 51.565.361.850,00 77,05 63.674.901.044,85 59,64

Belanja Bantuan Sosial 10.297.202.767,10 99,99 12.251.164.500,00 85,12 10.466.592.500,00 71,60 9.183.136.000,00 66,30 14.138.192.975,00 54,18

Belanja Bantuan 11.991.500.000,00 99,33 26.741.567.967,70 94,66 33.854.284.774,81 84,17 51.594.631.530,12 99,71 51.245.598.169,00 99,24

Keuangan

  Belanja Modal

Belanja Tanah 3.860.263.805,00 45,89 2.507.614.000,00 39,22 4.790.224.000,00 4,89 6.259.055.175,00 18,80 8.227.157.800,00 46,22

Belanja Peralatan dan 23.238.632.908,00 90,28 23.886.864.975,18 78,70 61.939.962.617,94 80,62 76.675.335.541,67 81,23 58.822.911.327,00 77,52

Mesin

Belanja Bangunan dan 47.827.601.398,92 72,95 77.953.268.244,90 62,43 118.340.265.876,88 64,71 225.406.286.745,48 69,19 181.400.169.211,24 68,77

Gedung

Belanja Jalan, Irigasi 229.050.741.815,11 95,56 340.692.755.639,50 79,87 276.886.973.932,12 63,97 592.470.704.291,63 77,29 522.986.584.449,14 83,25

dan Jaringan

Belanja Aset Tetap 831.774.100,00 70,67 2.254.415.958,59 97,46 2.269.030.600,00 89,81 1.694.280.870,00 88,06 622.476.950,00 65,02

Lainnya

  • Belanja Aset Lainnya

  Belanja Tak Terduga

Belanja Tak Terduga 120.000.000,00 5,53 937.012.241,85 18,74 526.703.500,00 1,81 170.000.000,00 1,36 1.856.218.478,00 61,87

TOTAL BELANJA 779.538.383.738,76 89,05 1.037.267.041.905,53 80,08 1.197.643.582.422,66 66,39 1.777.647.890.399,37 79,42 1.710.507.278.417,04 79,47

PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah

Penggunaan Sisa Lebih 52.193.650.661,76 100,00 187.276.858.989,99 99,98 504.209.950.058,39 100,00 866.929.528.067,24 100,01 619.038.251.866,91 100,00

Perhitungan Anggaran (SILPA)

  Penerimaan Pinjaman Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Pendapatan Daerah Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

  • KOSTI
  • Pencairan Dana
  • >Cadangan
  • Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

  Pengeluaran Daerah

  • Pembentukan Dana
  • Cada
  • 3.000.000.000,00 50.000.000.000,00 - -
  • Penyertaan Modal

  6.000.000.000,00 46,15 (investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok - - - - -

  • Utang Pemberian Pinjaman
  • Daerah

  

Pembiayaan Netto 50.446.803.703,92 111,07 184.276.858.989,99 99,98 504.209.950.058,39 111,50 816.929.528.067,24 100,77 613.038.251.866,91 101,16

Sisa Lebih 187.314.287.900,14 504.209.950.058,39 866.868.705.567,24 619.038.251.866,91 532.528.381.515,39 Pembiayaan Anggaran