BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BELITUNG - DOCRPIJM 1519105277Bab VI Kerangka Kelembagaan
BAB VI
KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI
KABUPATEN BELITUNG
6.1. Kerangka Kelembagaan
6.1.1. Struktur Organisasi , Tugas dan Fungsi Unit yang terkai t dengan
Pembangunan Inf ras truktur Bidang Cipta Karya
Kelembagaan merupakan unit kerja yang sangat menentukan dalam
keberhasilan pengelolaan prasarana dan sarana wilayah. Komponen
kelembagaan ini terdiri dari instansi/badan, person/tenaga kerja dan
kelengkapan kerja. Instansi/badan tersusun dalam struktur organisasi
dimana tiap bagian dalam susunan tersebut diberikan fungsi untuk
melaksanakan programnya. Person/tenaga kerja dinyatakan dalam bentuk
jumlah pegawai, profesi, pendidikan dan ketrampilan dari tenaga kerja yang
bersangkutan. Sedangkan kelengkapan kerja adalah berupa sarana dan
fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan investasi program
pembangunan prasaranandan sarana wilayah.
Kelembagaan yang terkait dalam pengelolaan sektor-sektor prasarana dan
sarana dasar di bidang air bersih, persampahan, drainase, air limbah, tata
bangunan dan lingkungan serta pengembangan permukiman antara lain :
1. Bappeda Kabupaten Belitung
2. Dinas PUPR Kabupaten Belitung
3. Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung
4. UPT Pengelola SPAM DPUPR Kabupaten Belitung
5. PDAM Kabupaten Belitung
191
1. Bappeda Kabupaten Belitung
Badan yang langsung berada dibawah koordinasi dan tanggungjawab
Kepala Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 60 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Belitung, maka tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Belitung yaitu :
Tugas :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di
bidang
perencanaan
pembangunan
daerah,
penelitian
dan
pengembangan.
Fungsi :
a.
perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah,
penelitian dan pengembangan;
b.
pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah,
penelitian dan pengembangan;
c.
pembinaan dan pelaksanaan terhadap tugas-tugas di bidang
perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan;
d.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan
pengembangan;
e.
pelaksanaan administrasi badan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
f.
pelaksana an fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Belitung, struktur organisasi Bappeda sebagai berikut :
192
Gambar 6.1. Susunan Organisasi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung
Sedangkan Bidang yang berkaitan dengan keciptakaryaan yaitu Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang membawahi Sub Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Sub Bidang Perumahan dan
Permukiman, Perhubungan dan Sub Bidang Komunikasi dan Informatika,
Statistik, Persandian dan Kecamatan, dengan tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah.
Fungsi :
a. penyusunan
rancangan
RPJPD,
RPJMD,
dan
RKPD
bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah;
b. pelaksanaan verifikasi rancangan Renstra perangkat daerah bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah;
193
c. pengoordinasian pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD
bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
d. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD bidang infrastruktur dan
pengembangan wilayah;
e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait APBD bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
f. pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah di kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
pusat, provinsi, di kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
h. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
i. pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan pembangunan
daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
j.
pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah
bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
l. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
m. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
194
b. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tugas :
Menyusun perencanaan pembangunan urusan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang.
Fungsi :
a. penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD urusan pekerjaan
umum dan penataan ruang;
b. penganalisisan rancangan Renstra perangkat daerah urusan pekerjaan
umum dan penataan ruang;
c. penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan pekerjaan umum
dan penataan ruang;
e. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait APBD urusan pekerjaan umum dan penataan
ruang;
f. perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di
kabupaten urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
g. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat, propinsi untuk
urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
h. perencanaan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
i. perencanaan
pengolahan
data
dan
informasi
perencanaan
pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
j.
perencanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
k. perencanaan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah
kabupaten urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
195
l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman, Perhubungan
Tugas :
penyusunan perencanaan pembangunan urusan perumahan dan
permukiman, perhubungan.
Fungsi :
a. perancangan penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
b. penganalisisan
rancangan
Renstra
perangkat
daerah
urusan
perumahan dan permukiman, perhubungan;
c. penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
perumahan dan permukiman, perhubungan;
d. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan perumahan dan
permukiman, perhubungan;
e. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait APBD urusan perumahan dan permukiman,
perhubungan;
f. perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di
kabupaten urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
g. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat, provinsi untuk
urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
h. perencanaan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan
pembangunan
daerah
urusan
perhubungan;
196
perumahan
dan
permukiman,
i. perencanaan
pembangunan
pengolahan
daerah
data
urusan
dan
informasi
perumahan
dan
perencanaan
permukiman,
perhubungan;
j.
perencanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan
pembangunan
daerah
urusan
perumahan
dan
permukiman,
perhubungan;
k. perencanaan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah
kabupaten urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung
terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri atas:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang Sumber Daya Air terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;
2. Seksi Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air; dan
3. Seksi Pengelolaan Jaringan Sumber Daya Air.
197
d. Bidang Bina Marga terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan
3. Seksi Pemeliharaan dan Preservasi Jalan dan Jembatan.
e. Bidang Cipta Karya terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan Dan Pengendalian;
2. Seksi Pengembangan Air Minum; dan
3. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan.
f. Bidang Perumahan dan Permukiman terdiri atas:
1. Seksi Perumahan Rakyat;
2. Seksi Pengembangan Permukiman; dan
3. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
g. Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang;
2. Seksi Penataan Kawasan dan Pemanfaatan Ruang; dan
3. Seksi Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
h. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 6.2. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung
198
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung, mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut :
Tugas :
Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan dibidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Fungsi :
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan
pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan gedung,
sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan, serta pembinaan jasa konstruksi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah yang menjadi tanggung
jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
e. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan
pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
199
Dalam hal pelaksanaan tugas di bidang keciptakaryaan di Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung, dilaksanakan oleh dua
Bidang, yaitu :
Bidang Cipta Karya yang membawahi Seksi Perencanaan dan
Pengendalian,
Seksi Pengembangan Air Minum dan Seksi Penataan
Bangunan dan Lingkungan
Bidang
Perumahan
dan
Permukiman,
yang
membawahi
Seksi
Perumahan Rakyat, Seksi Pengembangan Permukiman dan Seksi
Penyehatan Lingkungan Permukiman.
a. Bidang Cipta Karya
Tugas :
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
pembinaan dan koordinasi, pengendalian dan penanggulangan serta
pemantauan dan evaluasi di bidang cipta karya.
Fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang
tugasnya;
b. penyusunan perencanaan teknis dan program, pembinaan dan
perumusan kebijakan dibidang cipta karya;
c. pelaksanaan pengembangan air minum;
d. pelaksanaan penataan bangunan;
e. pemberian izin/rekomendasi bidang cipta karya;
f. penanggulangan tanggap darurat/bencana bidang cipta karya;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya;
h. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
bidang tugasnya;
i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
j.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
200
Seksi Perencanaan dan Pengendalian
Tugas :
Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan dan strategi,
penyusunan anggaran dan pembiayaan, pemantauan dan evaluasi dan
pengendalian di bidang cipta karya.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program bidang cipta karya;
c. penyiapan bahan koordinasi dengan instansi lain terkait dengan
bidang cipta karya;
d. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang cipta
karya;
e. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi bidang cipta karya;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
g. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Seksi Pengembangan Air Minum
Tugas :
melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan
produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di
bidang pengembangan air minum.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan air minum;
201
c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pengembangan air
minum;
d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana air minum;
e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan air minum;
f. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan
Tugas :
melaksanakan
perumusan
dan
pelaksanaan
kebijakan,
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan
pengelolaan rumah negara.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan
lingkungan, gedung dan rumah negara;
c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian penataan bangunan
dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana penataan
bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan penataan
bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
202
f. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi penataan bangunan
dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
g. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
j.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Bidang Perumahan dan Permukiman
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan,
dan
melakukan
evaluasi
dan
pelaporan
serta
fasilitasi
dalam
penyelenggaraan program bidang perumahan dan permukiman.
Fungsi :
a. penyusunan perencanaan teknis dan program, pembinaan dan
perumusan kebijakan dibidang perumahan dan permukiman;
b. pelaksanaan pengembangan perumahan dan permukiman;
c. pelaksanaan penyehatan lingkungan permukiman;
d. pemberian izin/rekomendasi terkait perumahan dan permukiman;
e. penanggulangan tanggap darurat/bencana terkait perumahan dan
permukiman;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya.
g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
203
Seksi Perumahan Rakyat
Tugas :
Seksi Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyusun, melaksanakan,
mengawasi, mengendalikan, dan melakukan evaluasi dan pelaporan
dalam pelaksanaan program perumahan rakyat.
Fungsi :
a.
penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b.
penyiapan
bahan
pengawasan
dan
pengendalian
kegiatan
penyediaan perumahan;
c.
penyiapan bahan penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas
perumahan;
d.
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan air minum;
e.
penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi terkait perumahan;
g.
penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
h.
penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan;
i.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
j.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
204
Seksi Pengembangan Permukiman
Tugas :
Menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan melakukan
evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi dalam penyelenggaraan program
pengembangan permukiman.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan permukiman;
c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pengembangan
permukiman;
d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana permukiman;
e. penyiapan bahan penataan dan peningkatan kualitas kawasan
permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) Ha;
f. pelaksanaan pencegahan perumahan dan kawasan permukiman
kumuh di daerah;
g. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan permukiman;
h. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
205
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman
Tugas :
Menyusun,
melaksanakan,
mengawasi,
melakukan
evaluasi
pelaporan
dan
mengendalikan,
serta
fasilitasi
dan
dalam
penyelenggaraan program penyehatan lingkungan permukiman.
Fungsi :
a.
penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b.
penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan
permukiman;
c.
penyiapan
bahan
pengawasan
dan
pengendalian
kegiatan
penyehatan lingkungan permukiman;
d.
penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana penyehatan
lingkungan permukiman;
e.
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman;
e.
penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
f.
penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
g.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
h.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
206
3. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 54 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, terdiri atas :
a.
Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri atas:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang Tata Lingkungan terdiri atas:
1. Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan; dan
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri atas:
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Penanganan Sampah; dan
3. Seksi Limbah B3.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
terdiri atas:
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan; dan
3. Seksi Kerusakan Lingkungan.
f. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup terdiri
atas:
1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan; dan
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
207
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Belitung
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 54 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
Tugas :
Melaksanakan
koordinasi,
pemeliharaan,
pencegahan,
penanggulangan pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup
serta kegiatan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup.
Fungsi :
a. perumusan kebijakan operasional pemeliharaan, pencegahan dan
penanggulangan, pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas
lingkungan hidup;
b. pelaksanaan
koordinasi
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan hidup dan pemulihan kualitas
lingkungan hidup;
208
c. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pemulihan
kualitas lingkungan hidup;
d. peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia pengendali
dampak lingkungan hidup;
e. pembinaan dan pengendalian teknis pelaksanaan rencana kelola
lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup serta
pengendalian teknis amdal;
f. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan
lingkungan hidup serta penyuluhan peningkatan peran serta
masyarakat;
g. penetapan dan pelestarian keanekaragaman hayati dan Tanaman
Hutan Raya;
h. pengelolaan sampah, limbah cair dan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3);
i. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan teknis menuju kota sehat,
bersih dan hijau;
j.
penyusunan program kerja dan anggaran, keuangan dan aset,
pengelolaan administrasi Aparatur Sipil Negara, urusan rumah
tangga, dan tata usaha dinas; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Adapun bidang yang mempunyai keterkaitan dengan Bidang Cipta Karya
adalah Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri atas dengan
Seksi yang sesuai adalah :
1. Seksi Pengurangan Sampah
2. Seksi Penanganan Sampah
209
a. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 mempunyai tugas
melaksanakan
sebagian
tugas
Dinas
Lingkungan
Hidup
dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan dan
koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan
sampah, limbah cair dan limbah B3.
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dalam melaksanakan
tugasnya mempunyai fungsi :
a.
perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya;
b.
penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten;
c.
penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu;
d.
perumusan kebijakan pengurangan sampah;
e.
pembinaan pembatasan timbulan sampah;
f.
pembinaan dan pengawasan penggunaan bahan baku produksi dan
kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
g.
pembinaan pendaur ulangan sampah;
h.
penyediaan fasilitas pendaurulangan sampah;
i.
pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan
produk;
j.
perumusan kebijakan penanganan sampah di daerah;
k.
pelaksanaan koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan
dan pemrosesan akhir sampah;
l.
penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah;
m. pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
n.
penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;
o.
pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem
pembuangan control landfill/sanitary landfill;
210
p.
penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan
sampah;
q.
pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir
sampah;
r.
pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan
dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah;
s.
pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
t.
penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh
swasta;
u.
pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
v.
perumusan
kebijakan
pembinaan
dan
pengawasan
kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan
usaha);
w. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
x.
perumusan
penyusunan
kebijakan
perizinan
penyimpanan
sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
y.
pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah Kabupaten/Kota;
z.
pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara
limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;
aa. penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten;
bb. pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3;
211
cc. pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat
angkut roda 3 (tiga) dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;
dd. pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam satu
daerah Kabupaten;
ee. pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis;
ff. pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3;
gg. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
hh. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Seksi Pengurangan Sampah
Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
pengurangan sampah.
Seksi Pengurangan Sampah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi :
a.
penyusunan informasi pengelolaan sampah di daerah;
b.
penyiapan bahan penetapan target pengurangan sampah dan
prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
c.
penyiapan bahan perumusan kebijakan pengurangan sampah;
d.
penyiapan bahan pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada
produsen/industri;
e.
penyiapan bahan pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan
kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
f.
penyiapan bahan pembinaan daur ulang sampah;
g.
penyediaan fasilitas daur ulang sampah; dan
212
h.
penyiapan bahan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari
produk dan kemasan produk.
i.
penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
j.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
k.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Seksi Penanganan Sampah
Seksi Penanganan Sampah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
penanganan sampah.
Seksi Penanganan Sampah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan penanganan sampah di
daerah;
b.
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;
c.
penyiapan bahan penyediaan sarpras penanganan sampah;
d.
pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah (padat
dan limbah cair);
e.
penyiapan bahan penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA
sampah;
f.
penyiapan bahan pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir
dengan sistem pembuangan control landfill/sanitary landfill;
g.
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap
darurat pengelolaan sampah;
h.
penyiapan bahan pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan
pemrosesan akhir sampah;
213
i.
penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama dengan kabupaten/kota
lain dan kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam
menyelenggarakan pengelolaan sampah;
j.
penyiapan bahan pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan
sampah;
k.
penyiapan bahan penyusunan kebijakan perizinan pengolahan
sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta;
l.
penyiapan bahan pelaksanaan perizinan pengolahan sampah,
pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta;
m. penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan
kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain
(badan usaha);
n.
penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha)
dan masyarakat;
o.
penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
p.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
q.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk pelaksanaan tugas yang lebih spesifik, berdasarkan Perbup No. 54
Tahun 2016 dapat dibentuk UPT yang melaksanakan sebagian tugas Dinas
Lingkungan Hidup. UPT yang masih dalam proses penyusunan adalah UPT
Persampahan yang bertugas untuk mengelola persampahan mulai dari
sumber sampai kepada pembuangan/pemrosesan akhirnya, yang dalam hal
ini mendapat fasilitasi dari Satker Penyehatan Lingkungan Permukiman
Provinsi Kep. Bangka Belitung.
214
4. UPT Pengelola SPAM Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung
UPT Pengelola SPAM dibentuk melalui Peraturan Bupati Belitung Nomor
75 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sistem
Penyediaan Air Minum Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Belitung.
Susunan Organisasi UPT Pengelola SPAM terdiri atas:
a. Kepala UPT;
b. Sub Bagian Tata Usaha; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 6.4. Struktur Organisasi UPT Pengelola SPAM
DPUPR Kabupaten Belitung
Tugas :
UPT Pengelola SPAM mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas dalam menyelenggarakan pengelolaan unit SPAM yang berada
di luar wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Belitung, melakukan
perawatan dan melaksanakan pemungutan retribusi air yang
didistribusikan kepada para pelanggan.
215
5. PDAM Kabupaten Belitung
PDAM Kabupaten Belitung dibentuk melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Belitung Nomor 14 Tahun 1990 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Belitung.
Sedangkan susunan organisasi dan tata kerja PDAM Kabupaten Belitung
berdasarkan Keputusan Bupati Belitung Nomor 35 Tahun 2003 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air
Minum
(PDAM) Kabupaten Belitung.
Dalam klasifikasi PDAM, PDAM Kabupaten Belitung termasuk PDAM
tipe A karena jumlah pelanggan dari PDAM Kabupaten Belitung sendiri
masih berada dibawah 10.000 pelanggan. Sehingga organisasi PDAM
yang dibutuhkan pun masih persifat sederhana. Organisasi yang terdiri
dari 1 Direktur dan 2 Kepala Bagian yang membidangi Bagian
Administrasi dan Keuangan dan Bagian Teknik, masing-masing dapat
memiliki minimal 4 dan maksimal 5 seksi.
Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Belitung terdiri atas :
a.
Direktur
b.
Kabag
Umum,
membawahi
Kasubag
Umum
dan
Kasuba
Perlengkapan Gudang
c.
Kabag
Keuangan,
membawahi
Kasubag
Kas
dan
Kasubag
Pembukuan
d.
Kabag Teknik, membawahi Kasubag Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan, Kasubag Produksi dan Perawatan dan Kasubag
Transmisi dan Distribusi
e.
Kabag Hubungan Langganan, Membawahi Kasubag Pelanggan dan
Evaluasi Data Meter, Kasubag Pemasaran dan Perhitungan dan
Kasubag Penagihan
216
Bupati
Belitung
Direktur
Badan Pengawas
Kabag Umum
Kabag Keuangan
Kabag Teknik
Kabag Hub Langganan
Kasubag Bag Umum
Kasubag Bag Kas
Kasubag Pelanggan &
Evalu Data Meter
Kasubag Bag
Perlengkapan
Gudang
Kasubag Bag
Pembukuan
Kasubag Bag.
Perencanaan
Penelitan dan
Pengembangan
Kasubag Bag.
Produksi dan
Perawatan
Kasubag
Pemasaran dan
Perhitungan
Rekening
Kasubag Penagihan
Kasubag Bag.
Transmisi dan
Distribusi
Gambar 6.5. Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Belitung
6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait Dengan Organisasi dan Tata Laksana
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis potensi dan persoalan terkait dengan organisasi dan tata
laksana pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya adalah untuk
mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang
berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM
Bidang Cipta Karya. Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan
kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk
RPIJM Bidang Cipta Karya.
217
Aspek Peraturan Perundang-Undangan
Besaran organisasi Perangkat Daerah baik untuk mengakomodasikan Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan paling sedikit
mempertimbangkan faktor jumlah penduduk, luasan wilayah, beban kerja,
dan kemampuan keuangan Daerah. Untuk mengakomodasi variasi beban
kerja setiap Urusan Pemerintahan yang berbeda-beda pada setiap Daerah,
maka besaran organisasi Perangkat Daerah juga tidak sama antara satu
Daerah dengan Daerah lainnya. Dari argumen tersebut dibentuk tipelogi
dinas atau badan Daerah sesuai dengan besarannya agar terbentuk Perangkat
Daerah yang efektif dan efisien.
Secara umum Lembaga/Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Belitung telah
dibentuk dan menyesuaikan dengan aturan terbaru tentang Pemerintah
Daerah, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Dengan demikian berdasarkan struktur organisasi
perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Aspek Tugas dan Fungsi Organisasi Bidang Cipta Karya
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat membawahi 5 Direktorat yaitu :
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman,
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman,
Direktorat Penataan Bangunan,
Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.
218
Secara umum, berdasarkan uraian tugas dan fungsi dari Bidang Cipta Karya
dan Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung berdasarkan Peraturan Bupati
Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Belitung secara umum sudah dapat mewakili bagian tugas
dari ke 5 (lima) direktorat di atas. Hal ini pun didukung dengan bagian tugas
dan fungsi yang dimiliki oleh dinas/lembaga lainnya seperti Dinas
Lingkungan Hidup dan Badan Perencanaan Daerah.
Namun demikian pada hal-hal yang sifatnya
lebih teknis masih
membutuhkan tambahan unit yang lebih spesifik, antara lain :
1. Belum adanya kelembagaan / unit yang secara khusus membidangi
pelayanan air limbah dan drainase, dimana institusi pengelola air limbah
dan drainase harus memiliki kejelasan atas tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya.
2. Belum terbentuknya unit yang mengelola aspek persampahan secara lebih
mendasar, sebagai dampak dileburnya Dinas Kebersihan, Pasar dan
Pertamanan menjadi 1 (satu) dinas ke dalam Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Belitung.
3. Perlunya adanya pemisahan tugas antara regulator dan operator untuk
pengelolaan air limbah, drainase dan persampahan.
4. Belum adanya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran serta
masyarakat khususnya dalam bidang Cipta Karya.
5. Belum terbentuknya kelembagaan pengkaji teknis dan Tim Ahli
Bangunan Gedung yang bertugas dalam pembinaan penataan bangunan
dan lingkungan.
219
Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di
bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan
penjabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan
yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan
melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK di yang meliputi aspek
organisasi, tata laksana dan sumberdaya manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil
keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi
kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi WO); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi ST); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu
membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
(strategi W-T).
Selama beberapa tahun terakhir, Belitung mengalami pertumbuhan yang
cukup pesat terutama sejak memboomingnya film Laskar Pelangi yang
membuat Belitung menjadi sangat terkenal di seluruh Indonesia. Namun
demikian pembangunan yang terjadi terkadang tidak terkontrol dan sering
bersinggungan dengan aspek lingkungan maupun tata ruang, terutama
daerah yang dekat dengan kawasan pesisir pantai. Hal ini tentu menjadi
tantangan tersendiri bagi Kabupaten Belitung untuk dapat memanfaatkan
peluang tersebut namun dengan tanpa membuat dampak negatif terhadap
lingkungan sekitarnya.
220
Gambar 6.6. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya,
maka
dapat
dirumuskan
tiga
kelompok
strategi
meliputi
strategi
pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi
pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut,
dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.
1. Rencana Pengembangan Keorganisasian
Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan
mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi
yang akan tercipta dari penataan struktur organisasi dan tupoksinya.
221
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada
analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk
perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di
lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja
dalam
rangka
mendayagunakan
dan
meningkatkan
kapasitas
kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.
2. Rencana Pengembangan Tata Laksana
Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan
mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan
evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta
pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi
ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di
bidang Cipta Karya.
3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia,
dengan
mengacu pada
analisis
SWOT,
antara
lain
diperlukan
perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu
dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian,
maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan
yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
6.1.3. Analisis kebutuhan SDM dibandingkan dengan kondisi eksisting
Sumber Daya Manusia di bidang Cipta Karya yang ada, terutama di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung dapat
dikatakan sangat terbatas. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pegawai yang ada
pada Bidang Cipta Karya, Bidang Perumahan dan Permukiman dan UPTD
SPAM sebanyak 18 (orang) dengan 3 (tiga) orang masih melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan S-2. Berikut uraian jumlah dan kualitas
SDM yang ada yang berhubungan dengan bidang Cipta Karya :
222
1.
2.
3.
Bidang Cipta Karya
Pendidikan S2
: 1 orang
Pendidikan S1 Teknik
: 5 orang (2 orang masih tugas belajar)
Pendidikan S1 Pemerintahan : 1 orang
Pendidikan SLTA/sederajat
: 1 orang
Bidang Perumahan dan Permukiman
Pendidikan S1 Teknik
: 4 orang (1 orang masih tugas belajar)
Pendidikan D3 Teknik
: 1 orang
Pendidikan SLTA/sederajat
: 2 orang
UPTD SPAM
Pendidikan S1 Teknik
: 1 orang
Pendidikan D3 Teknik
: 1 orang
Pendidikan SLTA/sederajat
: 1 orang
Hal ini akan lebih berkurang lagi, karena mengingat dalam waktu 1 (satu)
tahun ke depan, sebanyak 3 (tiga) orang pegawai akan purna bakti karena
sudah memasuki usia pensiun. Hal ini tentu menjadi persoalan yang sangat
serius dalam menghadapi tantangan dalam bidang Cipta Karya yang sangat
kompleks dan mendalam.
Berikut analisis terhadap kebutuhan pegawai bidang Cipta Karya yang
dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004.
223
Tabel 6.1. Analisis Terhadap Kebutuhan Pegawai
NO
URAIAN TUGAS/TAHAPAN
SATUAN
JUMLAH
VOLUME
KERJA
NORMA
WAKTU
(Menit)
PERA
LATAN
KET.
BEBAN
KERJA
KEBUTUHAN
PEGAWAI
EJ
2
3
4
5
6
7
8
9
11
Paket
40
1200
Manual
48.000
0,6667
Paket
40
1200
Manual
48.000
0,6667
Paket
40
4800
Manual
192.000
2,6667
Paket
40
6000
Manual
Paket
40
2400
Manual
Paket
40
2400
Manual
Paket
40
1200
Manual
48.000
0,6667
Paket
40
6000
Manual
240.000
3,3333
Paket
40
1200
Manual
Frekuensi
240
1200
Manual
288.000
4,0000
Frekuensi
240
1200
Manual
288.000
4,0000
Frekuensi
240
2400
Manual
576.000
8,0000
Frekuensi
16
1200
Manual
19.200
0,2667
1
1
Melaksanakan peyusunan
dan penetapan rencanarencana serta pengelolaan
teknis di bidang cipta karya
1.1
2
Merekapitulasi data-data
yang telah melalui
pembahasan
1.2 menghimpun data-data
tahun sebelumnya
sebagai bahan
perbandingan
1.3 mengkoordinasikan
dengan bidang-bidang
terkait
1.4 menyusun program
berdasarkan skala
prioritas
Melaksanakan penyusunan
program tahunan dan
program jangka menengah
bidang cipta karya serta
sosialisasi peraturan
perundang-undangan dan
NSPM di bidang Cipta Karya
4.1 Menghimpun dan
mempelajari peraturan peraturan untuk
menunjang pelaksanaan
tugas
4.2
Merekapitulasi data-data
yang telah melalui
pembahasan
4.3 Menghimpun data-data
tahun sebelumnya
sebagai bahan
perbandingan
4.4
Merencanakan
Anggaran dan program
4.5
3
4
Menyampaikan usulan
program dan anggaran
kepada atasan
Melaksanakan Perencanaan
dan pendataan bidang Cipta
Karya
3.1 mendisposisikan /
mengintruksikan
bawahan untuk
melaksanakan urusan
teknis
3.2 memeriksa dan
mengoreksi hasil
pelaksanaan tugas
bawahan
3.3 memproses pelaksanaan
urusan teknis
Melaksanakan pengawasan
dan
pengendalian
serta
memberi
pedoman
dan
petunjuk teknis
4.1
Mendata infrastruktur
Bidang Cipta Karya
224
240.000
96.000
96.000
48.000
3,3333
1,3333
1,3333
0,6667
NO
URAIAN TUGAS/TAHAPAN
1
2
PERA
LATAN
KET.
BEBAN
KERJA
7
8
3
4
5
6
16
2400
Manual
Mengusulkan pedoman
dan petunjuk teknis
tehadap Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
Melaksanakan evaluasi dan
pelaporan seluruh kegiatan di
bidang cipta karya
5.1 Mengumpulkan laporan
kegiatan seluruh bidang
cipta karya
5.2 Mengevaluasi laporan
dan mengoreksi hasil
pelaporan
5.3 Melaporkan kegiatan di
bidang cipta karya
Frekuensi
16
1200
Manual
Paket
40
1200
Manual
Paket
40
3600
Manual
Paket
40
1200
Manual
Frekuensi
40
1200
Manual
Frekuensi
40
2400
Manual
Meberikan saran dan
pertimbangan kepada
atasan
Melaksanakan tugas-tugas
lain yang diberikan atasan
Frekuensi
40
2400
Manual
7.1
Menerima perintah
tugas dan pimpinan
Frekuensi
30
1200
Manual
7.2
Melaksanakan perintah
tugas dari pimpinan
Frekuensi
30
2400
Manual
7.3
Melaporkan tugas yang
telah dilaksanakan
kepada pimpinan
Frekuensi
30
2400
Manual
Memberikan saran dan
pertimbangan kepada atasan
tentang langkah-langkah dan
tindakan yang perlu di ambil
dalam bidang tugasnya
6.1 Megumpulkan data-data
tentang langkah-langkah
dan tindakan
6.2 Menganalisa dan
mengevaluasi
6.3
7
NORMA
WAKTU
(Menit)
Frekuensi
4.3
6
JUMLAH
VOLUME
KERJA
Memeriksa kelengkapan
data
4.2
5
SATUAN
TOTAL JABATAN (MENIT)
38.400
19.200
48.000
144.000
48.000
48.000
96.000
96.000
36.000
72.000
72.000
KEBUTUHAN
PEGAWAI
EJ
9
11
0,5333
0,2667
0,6667
2,0000
0,6667
0,6667
1,3333
1,3333
0,5000
1,0000
1,0000
2.944.800
40,9000
49.080
37,7538
37,75
Berdasarkan hasil di atas, maka didapatkan kebutuhan ideal dalam
pelaksanakan tugas dibidang Cipta Karya adalah sebanyak 38 orang, dimana
terdapat deviasi sebanyak 20 (dua) puluh orang bila dibandingkan dengan
jumlah pegawai yang ada sekarang, dimana hal ini tentu harus disikapi oleh
pemerintah, baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
225
Sebagai kesimpulan dari uraian-uraian di atas, dibawah ini dilakukan
rangkuman terhadap aspek kelembagaan, termasuk Rencana Aksi yang
dapat dilakukan oleh daerah dalam aspek pengembangan kelembagaan.
Diharapkan dari uraian-uraian yang telah disampaikan dan rangkuman
rencana aksi berikut, dapat menjadi masukan yang positif bagi daerah dalam
hal pengembangan pelayanannya di bidang Cipta Karya, dimana aspek
kelembagaan merupakan wadah dan alat yang paling mendasar yang harus
dibenahi terlebih dahulu berdasarkan Norma, Standar, Pedoman dan Manual
(NSPM) yang berlaku.
Tabel 6.2. Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kelembagaan
Aspek Kelembagaan
Strategi
Rencana Aksi
(1)
(2)
(3)
Organisasi
Optimalisasi pelaksanaan fungsi
organisasi pelaksanaan
menangani program-program kemitraan
pembangunan bidang CK
pemerintah dengan swasta maupun
dengan masyarakat dalam
Penguatan kelembagaan untuk
pembangunan bidang CK
peningkatan partisipasi
masyarakat
kemanfaatan infrastruktur Cipta
Karya
Pemantapan organisasi yang
mempertemukan kepentingan
Penguatan UPTD untuk
pemerintah, swasta dan masyakat
managemen aset dan evaluasi
Tata Laksana
Pembentukan lembaga yang
Memberikan keleluasan UPTD d alam
mengelola aset bidang CK
Peningkatan efektivitas
Kerjasama pemerintah dan swasta
ketatalaksanaan
untuk penyediaan infrastruktur bidang
penyelenggaraan pembangunan
CK
bidang CK
Menyusun tata laksana yang baku
dengan SOP yang sistematis dalam
pengelolaan infrastruktur bidang CK
Sumber Daya Manusia
Peningkatan Sumber Daya
Manusia, baik secara kualitas
dan kuantitas untuk
pengembangan kemitraan
pemerintah, swasta dan
aparatur bidang CK
Mengirim aparatur untuk mengikuti
pelatihan bidang CK
Merekrut dan menambah aparatur yang
masyarakat
Mengadakan pelatihan teknis untuk
Peningkatan kualitas prasarana
dan sarana kerja pendukung
pembangunan bidang CK
226
mempunyai kredibilitas dan keahlian
untuk membangun infratruktur bidang
CK
6.2. Kerangka Regulasi
Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan
regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta
kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Tabel 6.3. Kerangka Regulasi
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
ARAH REGULASI
DAN/ATAU
KEBUTUHAN
REGULASI
(2)
Peraturan Bupati
Belitung Nomor 60
Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas
Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah Kabupaten
Belitung
Peraturan Bupati
Belitung Nomor 52
Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas
Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum
Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten
Belitung
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
(3)
Dibutuhkan untuk
melaksanakan fungsi
penunjang urusan
pemerintahan di bidang
perencanaan pembangunan
daerah, penelitian dan
pengembangan
SUBSTANSI
ARAHAN
REGULASI
(4)
Perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan,
pemantauan, evaluasi dan
pelaporan terhadap
perencanaan pembangunan
daerah
Sebagai perumus kebijakan,
pembinaan, pelaksana,
pengawasan, penelitian dan
pengembangan di bidang
pengelolaan sumber daya air,
penyelenggaraan jalan,
penyediaan perumahan dan
pengembangan kawasan
permukiman, penataan
bangunan gedung, sistem
penyediaan air minum, sistem
pengelolaan air limbah dan
drainase lingkungan, serta
pembinaan jasa konstruksi
Peraturan Bupati
Sebagai koordinator,
Untuk perumusan kebijakan,
Belitung Nomor 54 pemeliharaan, pencegahan, koodinator, pembinaan teknis,
Tahun 2016 Tentang penanggulangan
peningkatan kualitas,
Kedudukan, Susunan pencemaran dan
pembinaan, pengendalian,
Organisasi, Tugas
pengrusakan lingkungan
pengawasan dan
Dan Fungsi, Serta
hidup serta kegiatan
pencegahan kerusakan
Tata Kerja Dinas
pelaksanaan pengendalian lingkungan hidup
Lingkungan Hidup
dampak lingkungan hidup
Kabupaten Belitung
Peraturan Bupati
Pengelolaan unit SPAM yang Melaksanakan penyusunan
rencana,
Belitung Nomor 75 berada di luar wilayah
Tahun 2016 Tentang pelayanan PDAM Kabupaten pelaksanaan operasional dan
pemeliharaan, pemungutan
Kedudukan, Susunan Belitung, melakukan
retribusi air , pembinaan,
perawatan dan
Organisasi, Tugas
melaksanakan pemungutan pelaksanaan monitoring dan
Dan Fungsi, Serta
evaluasi kegiatan
retribusi air yang
Tata Kerja Unit
didistribusikan kepada para
Pelaksana Teknis
pelanggan
Pengelola Sistem
Penyediaan Air
Minum Pada Dinas
Pekerjaan Umum
Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten
Belitung
Peraturan Bupati
Perlunya kele
KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI
KABUPATEN BELITUNG
6.1. Kerangka Kelembagaan
6.1.1. Struktur Organisasi , Tugas dan Fungsi Unit yang terkai t dengan
Pembangunan Inf ras truktur Bidang Cipta Karya
Kelembagaan merupakan unit kerja yang sangat menentukan dalam
keberhasilan pengelolaan prasarana dan sarana wilayah. Komponen
kelembagaan ini terdiri dari instansi/badan, person/tenaga kerja dan
kelengkapan kerja. Instansi/badan tersusun dalam struktur organisasi
dimana tiap bagian dalam susunan tersebut diberikan fungsi untuk
melaksanakan programnya. Person/tenaga kerja dinyatakan dalam bentuk
jumlah pegawai, profesi, pendidikan dan ketrampilan dari tenaga kerja yang
bersangkutan. Sedangkan kelengkapan kerja adalah berupa sarana dan
fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan investasi program
pembangunan prasaranandan sarana wilayah.
Kelembagaan yang terkait dalam pengelolaan sektor-sektor prasarana dan
sarana dasar di bidang air bersih, persampahan, drainase, air limbah, tata
bangunan dan lingkungan serta pengembangan permukiman antara lain :
1. Bappeda Kabupaten Belitung
2. Dinas PUPR Kabupaten Belitung
3. Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Belitung
4. UPT Pengelola SPAM DPUPR Kabupaten Belitung
5. PDAM Kabupaten Belitung
191
1. Bappeda Kabupaten Belitung
Badan yang langsung berada dibawah koordinasi dan tanggungjawab
Kepala Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 60 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Belitung, maka tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Belitung yaitu :
Tugas :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di
bidang
perencanaan
pembangunan
daerah,
penelitian
dan
pengembangan.
Fungsi :
a.
perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah,
penelitian dan pengembangan;
b.
pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah,
penelitian dan pengembangan;
c.
pembinaan dan pelaksanaan terhadap tugas-tugas di bidang
perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan;
d.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan
pengembangan;
e.
pelaksanaan administrasi badan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
f.
pelaksana an fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Belitung, struktur organisasi Bappeda sebagai berikut :
192
Gambar 6.1. Susunan Organisasi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung
Sedangkan Bidang yang berkaitan dengan keciptakaryaan yaitu Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang membawahi Sub Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Sub Bidang Perumahan dan
Permukiman, Perhubungan dan Sub Bidang Komunikasi dan Informatika,
Statistik, Persandian dan Kecamatan, dengan tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah.
Fungsi :
a. penyusunan
rancangan
RPJPD,
RPJMD,
dan
RKPD
bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah;
b. pelaksanaan verifikasi rancangan Renstra perangkat daerah bidang
infrastruktur dan pengembangan wilayah;
193
c. pengoordinasian pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD
bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
d. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD bidang infrastruktur dan
pengembangan wilayah;
e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait APBD bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
f. pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah di kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
pusat, provinsi, di kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
h. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
i. pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan pembangunan
daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
j.
pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah
bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah bidang infrastruktur dan pengembangan
wilayah;
l. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
m. pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
194
b. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tugas :
Menyusun perencanaan pembangunan urusan bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang.
Fungsi :
a. penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD urusan pekerjaan
umum dan penataan ruang;
b. penganalisisan rancangan Renstra perangkat daerah urusan pekerjaan
umum dan penataan ruang;
c. penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan pekerjaan umum
dan penataan ruang;
e. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait APBD urusan pekerjaan umum dan penataan
ruang;
f. perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di
kabupaten urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
g. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat, propinsi untuk
urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
h. perencanaan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
i. perencanaan
pengolahan
data
dan
informasi
perencanaan
pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
j.
perencanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
k. perencanaan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah
kabupaten urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;
195
l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman, Perhubungan
Tugas :
penyusunan perencanaan pembangunan urusan perumahan dan
permukiman, perhubungan.
Fungsi :
a. perancangan penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
b. penganalisisan
rancangan
Renstra
perangkat
daerah
urusan
perumahan dan permukiman, perhubungan;
c. penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD urusan
perumahan dan permukiman, perhubungan;
d. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan perumahan dan
permukiman, perhubungan;
e. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah terkait APBD urusan perumahan dan permukiman,
perhubungan;
f. perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di
kabupaten urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
g. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat, provinsi untuk
urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
h. perencanaan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan
pembangunan
daerah
urusan
perhubungan;
196
perumahan
dan
permukiman,
i. perencanaan
pembangunan
pengolahan
daerah
data
urusan
dan
informasi
perumahan
dan
perencanaan
permukiman,
perhubungan;
j.
perencanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan
pembangunan
daerah
urusan
perumahan
dan
permukiman,
perhubungan;
k. perencanaan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah
kabupaten urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;
l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung
terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri atas:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang Sumber Daya Air terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;
2. Seksi Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air; dan
3. Seksi Pengelolaan Jaringan Sumber Daya Air.
197
d. Bidang Bina Marga terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan
3. Seksi Pemeliharaan dan Preservasi Jalan dan Jembatan.
e. Bidang Cipta Karya terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan Dan Pengendalian;
2. Seksi Pengembangan Air Minum; dan
3. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan.
f. Bidang Perumahan dan Permukiman terdiri atas:
1. Seksi Perumahan Rakyat;
2. Seksi Pengembangan Permukiman; dan
3. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
g. Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang;
2. Seksi Penataan Kawasan dan Pemanfaatan Ruang; dan
3. Seksi Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
h. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 6.2. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung
198
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung, mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut :
Tugas :
Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan dibidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Fungsi :
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan
pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan gedung,
sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan, serta pembinaan jasa konstruksi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah yang menjadi tanggung
jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
e. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan
pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
199
Dalam hal pelaksanaan tugas di bidang keciptakaryaan di Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung, dilaksanakan oleh dua
Bidang, yaitu :
Bidang Cipta Karya yang membawahi Seksi Perencanaan dan
Pengendalian,
Seksi Pengembangan Air Minum dan Seksi Penataan
Bangunan dan Lingkungan
Bidang
Perumahan
dan
Permukiman,
yang
membawahi
Seksi
Perumahan Rakyat, Seksi Pengembangan Permukiman dan Seksi
Penyehatan Lingkungan Permukiman.
a. Bidang Cipta Karya
Tugas :
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
pembinaan dan koordinasi, pengendalian dan penanggulangan serta
pemantauan dan evaluasi di bidang cipta karya.
Fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang
tugasnya;
b. penyusunan perencanaan teknis dan program, pembinaan dan
perumusan kebijakan dibidang cipta karya;
c. pelaksanaan pengembangan air minum;
d. pelaksanaan penataan bangunan;
e. pemberian izin/rekomendasi bidang cipta karya;
f. penanggulangan tanggap darurat/bencana bidang cipta karya;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya;
h. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
bidang tugasnya;
i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
j.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
200
Seksi Perencanaan dan Pengendalian
Tugas :
Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan dan strategi,
penyusunan anggaran dan pembiayaan, pemantauan dan evaluasi dan
pengendalian di bidang cipta karya.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program bidang cipta karya;
c. penyiapan bahan koordinasi dengan instansi lain terkait dengan
bidang cipta karya;
d. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang cipta
karya;
e. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi bidang cipta karya;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
g. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Seksi Pengembangan Air Minum
Tugas :
melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan
produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di
bidang pengembangan air minum.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan air minum;
201
c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pengembangan air
minum;
d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana air minum;
e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan air minum;
f. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya;
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan
Tugas :
melaksanakan
perumusan
dan
pelaksanaan
kebijakan,
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan
pengelolaan rumah negara.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan
lingkungan, gedung dan rumah negara;
c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian penataan bangunan
dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana penataan
bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan penataan
bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
202
f. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi penataan bangunan
dan lingkungan, gedung dan rumah negara;
g. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
j.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Bidang Perumahan dan Permukiman
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat dalam menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan,
dan
melakukan
evaluasi
dan
pelaporan
serta
fasilitasi
dalam
penyelenggaraan program bidang perumahan dan permukiman.
Fungsi :
a. penyusunan perencanaan teknis dan program, pembinaan dan
perumusan kebijakan dibidang perumahan dan permukiman;
b. pelaksanaan pengembangan perumahan dan permukiman;
c. pelaksanaan penyehatan lingkungan permukiman;
d. pemberian izin/rekomendasi terkait perumahan dan permukiman;
e. penanggulangan tanggap darurat/bencana terkait perumahan dan
permukiman;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya.
g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
203
Seksi Perumahan Rakyat
Tugas :
Seksi Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyusun, melaksanakan,
mengawasi, mengendalikan, dan melakukan evaluasi dan pelaporan
dalam pelaksanaan program perumahan rakyat.
Fungsi :
a.
penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b.
penyiapan
bahan
pengawasan
dan
pengendalian
kegiatan
penyediaan perumahan;
c.
penyiapan bahan penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas
perumahan;
d.
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan air minum;
e.
penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi terkait perumahan;
g.
penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
h.
penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan;
i.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
j.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
204
Seksi Pengembangan Permukiman
Tugas :
Menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan melakukan
evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi dalam penyelenggaraan program
pengembangan permukiman.
Fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan permukiman;
c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pengembangan
permukiman;
d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana permukiman;
e. penyiapan bahan penataan dan peningkatan kualitas kawasan
permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) Ha;
f. pelaksanaan pencegahan perumahan dan kawasan permukiman
kumuh di daerah;
g. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan permukiman;
h. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
205
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman
Tugas :
Menyusun,
melaksanakan,
mengawasi,
melakukan
evaluasi
pelaporan
dan
mengendalikan,
serta
fasilitasi
dan
dalam
penyelenggaraan program penyehatan lingkungan permukiman.
Fungsi :
a.
penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta
anggaran di bidang tugasnya;
b.
penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan
permukiman;
c.
penyiapan
bahan
pengawasan
dan
pengendalian
kegiatan
penyehatan lingkungan permukiman;
d.
penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana penyehatan
lingkungan permukiman;
e.
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup
dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman;
e.
penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
f.
penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
g.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
h.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
206
3. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 54 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, terdiri atas :
a.
Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri atas:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
c. Bidang Tata Lingkungan terdiri atas:
1. Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan; dan
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri atas:
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Penanganan Sampah; dan
3. Seksi Limbah B3.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
terdiri atas:
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan; dan
3. Seksi Kerusakan Lingkungan.
f. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup terdiri
atas:
1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan; dan
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
207
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Belitung
Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 54 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
Tugas :
Melaksanakan
koordinasi,
pemeliharaan,
pencegahan,
penanggulangan pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup
serta kegiatan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup.
Fungsi :
a. perumusan kebijakan operasional pemeliharaan, pencegahan dan
penanggulangan, pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas
lingkungan hidup;
b. pelaksanaan
koordinasi
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan hidup dan pemulihan kualitas
lingkungan hidup;
208
c. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pemulihan
kualitas lingkungan hidup;
d. peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia pengendali
dampak lingkungan hidup;
e. pembinaan dan pengendalian teknis pelaksanaan rencana kelola
lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup serta
pengendalian teknis amdal;
f. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan
lingkungan hidup serta penyuluhan peningkatan peran serta
masyarakat;
g. penetapan dan pelestarian keanekaragaman hayati dan Tanaman
Hutan Raya;
h. pengelolaan sampah, limbah cair dan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3);
i. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan teknis menuju kota sehat,
bersih dan hijau;
j.
penyusunan program kerja dan anggaran, keuangan dan aset,
pengelolaan administrasi Aparatur Sipil Negara, urusan rumah
tangga, dan tata usaha dinas; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Adapun bidang yang mempunyai keterkaitan dengan Bidang Cipta Karya
adalah Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri atas dengan
Seksi yang sesuai adalah :
1. Seksi Pengurangan Sampah
2. Seksi Penanganan Sampah
209
a. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 mempunyai tugas
melaksanakan
sebagian
tugas
Dinas
Lingkungan
Hidup
dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan dan
koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan
sampah, limbah cair dan limbah B3.
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dalam melaksanakan
tugasnya mempunyai fungsi :
a.
perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya;
b.
penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten;
c.
penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu;
d.
perumusan kebijakan pengurangan sampah;
e.
pembinaan pembatasan timbulan sampah;
f.
pembinaan dan pengawasan penggunaan bahan baku produksi dan
kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
g.
pembinaan pendaur ulangan sampah;
h.
penyediaan fasilitas pendaurulangan sampah;
i.
pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan
produk;
j.
perumusan kebijakan penanganan sampah di daerah;
k.
pelaksanaan koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan
dan pemrosesan akhir sampah;
l.
penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah;
m. pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
n.
penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;
o.
pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem
pembuangan control landfill/sanitary landfill;
210
p.
penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan
sampah;
q.
pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir
sampah;
r.
pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan
dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah;
s.
pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
t.
penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan
sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh
swasta;
u.
pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
v.
perumusan
kebijakan
pembinaan
dan
pengawasan
kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan
usaha);
w. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan
sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
x.
perumusan
penyusunan
kebijakan
perizinan
penyimpanan
sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
y.
pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah Kabupaten/Kota;
z.
pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara
limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;
aa. penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan
limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten;
bb. pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3;
211
cc. pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat
angkut roda 3 (tiga) dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;
dd. pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam satu
daerah Kabupaten;
ee. pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis;
ff. pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan,
pengangkutan dan penimbunan limbah B3;
gg. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
hh. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Seksi Pengurangan Sampah
Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
pengurangan sampah.
Seksi Pengurangan Sampah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi :
a.
penyusunan informasi pengelolaan sampah di daerah;
b.
penyiapan bahan penetapan target pengurangan sampah dan
prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
c.
penyiapan bahan perumusan kebijakan pengurangan sampah;
d.
penyiapan bahan pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada
produsen/industri;
e.
penyiapan bahan pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan
kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
f.
penyiapan bahan pembinaan daur ulang sampah;
g.
penyediaan fasilitas daur ulang sampah; dan
212
h.
penyiapan bahan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari
produk dan kemasan produk.
i.
penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
j.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
k.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
c. Seksi Penanganan Sampah
Seksi Penanganan Sampah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
penanganan sampah.
Seksi Penanganan Sampah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi :
a.
penyiapan bahan perumusan kebijakan penanganan sampah di
daerah;
b.
penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;
c.
penyiapan bahan penyediaan sarpras penanganan sampah;
d.
pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah (padat
dan limbah cair);
e.
penyiapan bahan penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA
sampah;
f.
penyiapan bahan pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir
dengan sistem pembuangan control landfill/sanitary landfill;
g.
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap
darurat pengelolaan sampah;
h.
penyiapan bahan pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan
pemrosesan akhir sampah;
213
i.
penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama dengan kabupaten/kota
lain dan kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam
menyelenggarakan pengelolaan sampah;
j.
penyiapan bahan pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan
sampah;
k.
penyiapan bahan penyusunan kebijakan perizinan pengolahan
sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta;
l.
penyiapan bahan pelaksanaan perizinan pengolahan sampah,
pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta;
m. penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan
kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain
(badan usaha);
n.
penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha)
dan masyarakat;
o.
penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang
tugasnya;
p.
pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
q.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk pelaksanaan tugas yang lebih spesifik, berdasarkan Perbup No. 54
Tahun 2016 dapat dibentuk UPT yang melaksanakan sebagian tugas Dinas
Lingkungan Hidup. UPT yang masih dalam proses penyusunan adalah UPT
Persampahan yang bertugas untuk mengelola persampahan mulai dari
sumber sampai kepada pembuangan/pemrosesan akhirnya, yang dalam hal
ini mendapat fasilitasi dari Satker Penyehatan Lingkungan Permukiman
Provinsi Kep. Bangka Belitung.
214
4. UPT Pengelola SPAM Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung
UPT Pengelola SPAM dibentuk melalui Peraturan Bupati Belitung Nomor
75 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sistem
Penyediaan Air Minum Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Belitung.
Susunan Organisasi UPT Pengelola SPAM terdiri atas:
a. Kepala UPT;
b. Sub Bagian Tata Usaha; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 6.4. Struktur Organisasi UPT Pengelola SPAM
DPUPR Kabupaten Belitung
Tugas :
UPT Pengelola SPAM mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas dalam menyelenggarakan pengelolaan unit SPAM yang berada
di luar wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Belitung, melakukan
perawatan dan melaksanakan pemungutan retribusi air yang
didistribusikan kepada para pelanggan.
215
5. PDAM Kabupaten Belitung
PDAM Kabupaten Belitung dibentuk melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Belitung Nomor 14 Tahun 1990 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Belitung.
Sedangkan susunan organisasi dan tata kerja PDAM Kabupaten Belitung
berdasarkan Keputusan Bupati Belitung Nomor 35 Tahun 2003 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air
Minum
(PDAM) Kabupaten Belitung.
Dalam klasifikasi PDAM, PDAM Kabupaten Belitung termasuk PDAM
tipe A karena jumlah pelanggan dari PDAM Kabupaten Belitung sendiri
masih berada dibawah 10.000 pelanggan. Sehingga organisasi PDAM
yang dibutuhkan pun masih persifat sederhana. Organisasi yang terdiri
dari 1 Direktur dan 2 Kepala Bagian yang membidangi Bagian
Administrasi dan Keuangan dan Bagian Teknik, masing-masing dapat
memiliki minimal 4 dan maksimal 5 seksi.
Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Belitung terdiri atas :
a.
Direktur
b.
Kabag
Umum,
membawahi
Kasubag
Umum
dan
Kasuba
Perlengkapan Gudang
c.
Kabag
Keuangan,
membawahi
Kasubag
Kas
dan
Kasubag
Pembukuan
d.
Kabag Teknik, membawahi Kasubag Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan, Kasubag Produksi dan Perawatan dan Kasubag
Transmisi dan Distribusi
e.
Kabag Hubungan Langganan, Membawahi Kasubag Pelanggan dan
Evaluasi Data Meter, Kasubag Pemasaran dan Perhitungan dan
Kasubag Penagihan
216
Bupati
Belitung
Direktur
Badan Pengawas
Kabag Umum
Kabag Keuangan
Kabag Teknik
Kabag Hub Langganan
Kasubag Bag Umum
Kasubag Bag Kas
Kasubag Pelanggan &
Evalu Data Meter
Kasubag Bag
Perlengkapan
Gudang
Kasubag Bag
Pembukuan
Kasubag Bag.
Perencanaan
Penelitan dan
Pengembangan
Kasubag Bag.
Produksi dan
Perawatan
Kasubag
Pemasaran dan
Perhitungan
Rekening
Kasubag Penagihan
Kasubag Bag.
Transmisi dan
Distribusi
Gambar 6.5. Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Belitung
6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait Dengan Organisasi dan Tata Laksana
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis potensi dan persoalan terkait dengan organisasi dan tata
laksana pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya adalah untuk
mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang
berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM
Bidang Cipta Karya. Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan
kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk
RPIJM Bidang Cipta Karya.
217
Aspek Peraturan Perundang-Undangan
Besaran organisasi Perangkat Daerah baik untuk mengakomodasikan Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan paling sedikit
mempertimbangkan faktor jumlah penduduk, luasan wilayah, beban kerja,
dan kemampuan keuangan Daerah. Untuk mengakomodasi variasi beban
kerja setiap Urusan Pemerintahan yang berbeda-beda pada setiap Daerah,
maka besaran organisasi Perangkat Daerah juga tidak sama antara satu
Daerah dengan Daerah lainnya. Dari argumen tersebut dibentuk tipelogi
dinas atau badan Daerah sesuai dengan besarannya agar terbentuk Perangkat
Daerah yang efektif dan efisien.
Secara umum Lembaga/Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Belitung telah
dibentuk dan menyesuaikan dengan aturan terbaru tentang Pemerintah
Daerah, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Dengan demikian berdasarkan struktur organisasi
perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Aspek Tugas dan Fungsi Organisasi Bidang Cipta Karya
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat membawahi 5 Direktorat yaitu :
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman,
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman,
Direktorat Penataan Bangunan,
Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.
218
Secara umum, berdasarkan uraian tugas dan fungsi dari Bidang Cipta Karya
dan Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung berdasarkan Peraturan Bupati
Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten Belitung secara umum sudah dapat mewakili bagian tugas
dari ke 5 (lima) direktorat di atas. Hal ini pun didukung dengan bagian tugas
dan fungsi yang dimiliki oleh dinas/lembaga lainnya seperti Dinas
Lingkungan Hidup dan Badan Perencanaan Daerah.
Namun demikian pada hal-hal yang sifatnya
lebih teknis masih
membutuhkan tambahan unit yang lebih spesifik, antara lain :
1. Belum adanya kelembagaan / unit yang secara khusus membidangi
pelayanan air limbah dan drainase, dimana institusi pengelola air limbah
dan drainase harus memiliki kejelasan atas tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya.
2. Belum terbentuknya unit yang mengelola aspek persampahan secara lebih
mendasar, sebagai dampak dileburnya Dinas Kebersihan, Pasar dan
Pertamanan menjadi 1 (satu) dinas ke dalam Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Belitung.
3. Perlunya adanya pemisahan tugas antara regulator dan operator untuk
pengelolaan air limbah, drainase dan persampahan.
4. Belum adanya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran serta
masyarakat khususnya dalam bidang Cipta Karya.
5. Belum terbentuknya kelembagaan pengkaji teknis dan Tim Ahli
Bangunan Gedung yang bertugas dalam pembinaan penataan bangunan
dan lingkungan.
219
Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di
bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan
penjabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan
yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan
melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK di yang meliputi aspek
organisasi, tata laksana dan sumberdaya manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil
keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi
kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi WO); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi ST); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu
membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
(strategi W-T).
Selama beberapa tahun terakhir, Belitung mengalami pertumbuhan yang
cukup pesat terutama sejak memboomingnya film Laskar Pelangi yang
membuat Belitung menjadi sangat terkenal di seluruh Indonesia. Namun
demikian pembangunan yang terjadi terkadang tidak terkontrol dan sering
bersinggungan dengan aspek lingkungan maupun tata ruang, terutama
daerah yang dekat dengan kawasan pesisir pantai. Hal ini tentu menjadi
tantangan tersendiri bagi Kabupaten Belitung untuk dapat memanfaatkan
peluang tersebut namun dengan tanpa membuat dampak negatif terhadap
lingkungan sekitarnya.
220
Gambar 6.6. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya,
maka
dapat
dirumuskan
tiga
kelompok
strategi
meliputi
strategi
pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi
pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut,
dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.
1. Rencana Pengembangan Keorganisasian
Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan
mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi
yang akan tercipta dari penataan struktur organisasi dan tupoksinya.
221
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada
analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk
perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di
lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja
dalam
rangka
mendayagunakan
dan
meningkatkan
kapasitas
kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.
2. Rencana Pengembangan Tata Laksana
Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan
mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan
evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta
pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi
ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di
bidang Cipta Karya.
3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia,
dengan
mengacu pada
analisis
SWOT,
antara
lain
diperlukan
perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu
dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian,
maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan
yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
6.1.3. Analisis kebutuhan SDM dibandingkan dengan kondisi eksisting
Sumber Daya Manusia di bidang Cipta Karya yang ada, terutama di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung dapat
dikatakan sangat terbatas. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pegawai yang ada
pada Bidang Cipta Karya, Bidang Perumahan dan Permukiman dan UPTD
SPAM sebanyak 18 (orang) dengan 3 (tiga) orang masih melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan S-2. Berikut uraian jumlah dan kualitas
SDM yang ada yang berhubungan dengan bidang Cipta Karya :
222
1.
2.
3.
Bidang Cipta Karya
Pendidikan S2
: 1 orang
Pendidikan S1 Teknik
: 5 orang (2 orang masih tugas belajar)
Pendidikan S1 Pemerintahan : 1 orang
Pendidikan SLTA/sederajat
: 1 orang
Bidang Perumahan dan Permukiman
Pendidikan S1 Teknik
: 4 orang (1 orang masih tugas belajar)
Pendidikan D3 Teknik
: 1 orang
Pendidikan SLTA/sederajat
: 2 orang
UPTD SPAM
Pendidikan S1 Teknik
: 1 orang
Pendidikan D3 Teknik
: 1 orang
Pendidikan SLTA/sederajat
: 1 orang
Hal ini akan lebih berkurang lagi, karena mengingat dalam waktu 1 (satu)
tahun ke depan, sebanyak 3 (tiga) orang pegawai akan purna bakti karena
sudah memasuki usia pensiun. Hal ini tentu menjadi persoalan yang sangat
serius dalam menghadapi tantangan dalam bidang Cipta Karya yang sangat
kompleks dan mendalam.
Berikut analisis terhadap kebutuhan pegawai bidang Cipta Karya yang
dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004.
223
Tabel 6.1. Analisis Terhadap Kebutuhan Pegawai
NO
URAIAN TUGAS/TAHAPAN
SATUAN
JUMLAH
VOLUME
KERJA
NORMA
WAKTU
(Menit)
PERA
LATAN
KET.
BEBAN
KERJA
KEBUTUHAN
PEGAWAI
EJ
2
3
4
5
6
7
8
9
11
Paket
40
1200
Manual
48.000
0,6667
Paket
40
1200
Manual
48.000
0,6667
Paket
40
4800
Manual
192.000
2,6667
Paket
40
6000
Manual
Paket
40
2400
Manual
Paket
40
2400
Manual
Paket
40
1200
Manual
48.000
0,6667
Paket
40
6000
Manual
240.000
3,3333
Paket
40
1200
Manual
Frekuensi
240
1200
Manual
288.000
4,0000
Frekuensi
240
1200
Manual
288.000
4,0000
Frekuensi
240
2400
Manual
576.000
8,0000
Frekuensi
16
1200
Manual
19.200
0,2667
1
1
Melaksanakan peyusunan
dan penetapan rencanarencana serta pengelolaan
teknis di bidang cipta karya
1.1
2
Merekapitulasi data-data
yang telah melalui
pembahasan
1.2 menghimpun data-data
tahun sebelumnya
sebagai bahan
perbandingan
1.3 mengkoordinasikan
dengan bidang-bidang
terkait
1.4 menyusun program
berdasarkan skala
prioritas
Melaksanakan penyusunan
program tahunan dan
program jangka menengah
bidang cipta karya serta
sosialisasi peraturan
perundang-undangan dan
NSPM di bidang Cipta Karya
4.1 Menghimpun dan
mempelajari peraturan peraturan untuk
menunjang pelaksanaan
tugas
4.2
Merekapitulasi data-data
yang telah melalui
pembahasan
4.3 Menghimpun data-data
tahun sebelumnya
sebagai bahan
perbandingan
4.4
Merencanakan
Anggaran dan program
4.5
3
4
Menyampaikan usulan
program dan anggaran
kepada atasan
Melaksanakan Perencanaan
dan pendataan bidang Cipta
Karya
3.1 mendisposisikan /
mengintruksikan
bawahan untuk
melaksanakan urusan
teknis
3.2 memeriksa dan
mengoreksi hasil
pelaksanaan tugas
bawahan
3.3 memproses pelaksanaan
urusan teknis
Melaksanakan pengawasan
dan
pengendalian
serta
memberi
pedoman
dan
petunjuk teknis
4.1
Mendata infrastruktur
Bidang Cipta Karya
224
240.000
96.000
96.000
48.000
3,3333
1,3333
1,3333
0,6667
NO
URAIAN TUGAS/TAHAPAN
1
2
PERA
LATAN
KET.
BEBAN
KERJA
7
8
3
4
5
6
16
2400
Manual
Mengusulkan pedoman
dan petunjuk teknis
tehadap Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
Melaksanakan evaluasi dan
pelaporan seluruh kegiatan di
bidang cipta karya
5.1 Mengumpulkan laporan
kegiatan seluruh bidang
cipta karya
5.2 Mengevaluasi laporan
dan mengoreksi hasil
pelaporan
5.3 Melaporkan kegiatan di
bidang cipta karya
Frekuensi
16
1200
Manual
Paket
40
1200
Manual
Paket
40
3600
Manual
Paket
40
1200
Manual
Frekuensi
40
1200
Manual
Frekuensi
40
2400
Manual
Meberikan saran dan
pertimbangan kepada
atasan
Melaksanakan tugas-tugas
lain yang diberikan atasan
Frekuensi
40
2400
Manual
7.1
Menerima perintah
tugas dan pimpinan
Frekuensi
30
1200
Manual
7.2
Melaksanakan perintah
tugas dari pimpinan
Frekuensi
30
2400
Manual
7.3
Melaporkan tugas yang
telah dilaksanakan
kepada pimpinan
Frekuensi
30
2400
Manual
Memberikan saran dan
pertimbangan kepada atasan
tentang langkah-langkah dan
tindakan yang perlu di ambil
dalam bidang tugasnya
6.1 Megumpulkan data-data
tentang langkah-langkah
dan tindakan
6.2 Menganalisa dan
mengevaluasi
6.3
7
NORMA
WAKTU
(Menit)
Frekuensi
4.3
6
JUMLAH
VOLUME
KERJA
Memeriksa kelengkapan
data
4.2
5
SATUAN
TOTAL JABATAN (MENIT)
38.400
19.200
48.000
144.000
48.000
48.000
96.000
96.000
36.000
72.000
72.000
KEBUTUHAN
PEGAWAI
EJ
9
11
0,5333
0,2667
0,6667
2,0000
0,6667
0,6667
1,3333
1,3333
0,5000
1,0000
1,0000
2.944.800
40,9000
49.080
37,7538
37,75
Berdasarkan hasil di atas, maka didapatkan kebutuhan ideal dalam
pelaksanakan tugas dibidang Cipta Karya adalah sebanyak 38 orang, dimana
terdapat deviasi sebanyak 20 (dua) puluh orang bila dibandingkan dengan
jumlah pegawai yang ada sekarang, dimana hal ini tentu harus disikapi oleh
pemerintah, baik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
225
Sebagai kesimpulan dari uraian-uraian di atas, dibawah ini dilakukan
rangkuman terhadap aspek kelembagaan, termasuk Rencana Aksi yang
dapat dilakukan oleh daerah dalam aspek pengembangan kelembagaan.
Diharapkan dari uraian-uraian yang telah disampaikan dan rangkuman
rencana aksi berikut, dapat menjadi masukan yang positif bagi daerah dalam
hal pengembangan pelayanannya di bidang Cipta Karya, dimana aspek
kelembagaan merupakan wadah dan alat yang paling mendasar yang harus
dibenahi terlebih dahulu berdasarkan Norma, Standar, Pedoman dan Manual
(NSPM) yang berlaku.
Tabel 6.2. Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kelembagaan
Aspek Kelembagaan
Strategi
Rencana Aksi
(1)
(2)
(3)
Organisasi
Optimalisasi pelaksanaan fungsi
organisasi pelaksanaan
menangani program-program kemitraan
pembangunan bidang CK
pemerintah dengan swasta maupun
dengan masyarakat dalam
Penguatan kelembagaan untuk
pembangunan bidang CK
peningkatan partisipasi
masyarakat
kemanfaatan infrastruktur Cipta
Karya
Pemantapan organisasi yang
mempertemukan kepentingan
Penguatan UPTD untuk
pemerintah, swasta dan masyakat
managemen aset dan evaluasi
Tata Laksana
Pembentukan lembaga yang
Memberikan keleluasan UPTD d alam
mengelola aset bidang CK
Peningkatan efektivitas
Kerjasama pemerintah dan swasta
ketatalaksanaan
untuk penyediaan infrastruktur bidang
penyelenggaraan pembangunan
CK
bidang CK
Menyusun tata laksana yang baku
dengan SOP yang sistematis dalam
pengelolaan infrastruktur bidang CK
Sumber Daya Manusia
Peningkatan Sumber Daya
Manusia, baik secara kualitas
dan kuantitas untuk
pengembangan kemitraan
pemerintah, swasta dan
aparatur bidang CK
Mengirim aparatur untuk mengikuti
pelatihan bidang CK
Merekrut dan menambah aparatur yang
masyarakat
Mengadakan pelatihan teknis untuk
Peningkatan kualitas prasarana
dan sarana kerja pendukung
pembangunan bidang CK
226
mempunyai kredibilitas dan keahlian
untuk membangun infratruktur bidang
CK
6.2. Kerangka Regulasi
Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan
regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta
kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Tabel 6.3. Kerangka Regulasi
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
ARAH REGULASI
DAN/ATAU
KEBUTUHAN
REGULASI
(2)
Peraturan Bupati
Belitung Nomor 60
Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas
Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah Kabupaten
Belitung
Peraturan Bupati
Belitung Nomor 52
Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas
Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum
Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten
Belitung
URGENSI PEMBENTUKAN
BERDASARKAN EVALUASI
REGULASI EKSISTING,
KAJIAN DAN PENELITIAN
(3)
Dibutuhkan untuk
melaksanakan fungsi
penunjang urusan
pemerintahan di bidang
perencanaan pembangunan
daerah, penelitian dan
pengembangan
SUBSTANSI
ARAHAN
REGULASI
(4)
Perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan,
pemantauan, evaluasi dan
pelaporan terhadap
perencanaan pembangunan
daerah
Sebagai perumus kebijakan,
pembinaan, pelaksana,
pengawasan, penelitian dan
pengembangan di bidang
pengelolaan sumber daya air,
penyelenggaraan jalan,
penyediaan perumahan dan
pengembangan kawasan
permukiman, penataan
bangunan gedung, sistem
penyediaan air minum, sistem
pengelolaan air limbah dan
drainase lingkungan, serta
pembinaan jasa konstruksi
Peraturan Bupati
Sebagai koordinator,
Untuk perumusan kebijakan,
Belitung Nomor 54 pemeliharaan, pencegahan, koodinator, pembinaan teknis,
Tahun 2016 Tentang penanggulangan
peningkatan kualitas,
Kedudukan, Susunan pencemaran dan
pembinaan, pengendalian,
Organisasi, Tugas
pengrusakan lingkungan
pengawasan dan
Dan Fungsi, Serta
hidup serta kegiatan
pencegahan kerusakan
Tata Kerja Dinas
pelaksanaan pengendalian lingkungan hidup
Lingkungan Hidup
dampak lingkungan hidup
Kabupaten Belitung
Peraturan Bupati
Pengelolaan unit SPAM yang Melaksanakan penyusunan
rencana,
Belitung Nomor 75 berada di luar wilayah
Tahun 2016 Tentang pelayanan PDAM Kabupaten pelaksanaan operasional dan
pemeliharaan, pemungutan
Kedudukan, Susunan Belitung, melakukan
retribusi air , pembinaan,
perawatan dan
Organisasi, Tugas
melaksanakan pemungutan pelaksanaan monitoring dan
Dan Fungsi, Serta
evaluasi kegiatan
retribusi air yang
Tata Kerja Unit
didistribusikan kepada para
Pelaksana Teknis
pelanggan
Pengelola Sistem
Penyediaan Air
Minum Pada Dinas
Pekerjaan Umum
Dan Perumahan
Rakyat Kabupaten
Belitung
Peraturan Bupati
Perlunya kele