BAB VI – KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA DUMAI - DOCRPIJM 1509240916Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
BAB VI – KERANGKA KELEMBAGAAN DAN
REGULASI KOTA DUMAI
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal
diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM Bidang Cipta
Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang
ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari
kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu
kesatuan.
6.1.
Kerangka Kelembagaan
Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan
Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.1. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing-Masing Unit yang Terkait Dengan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas,
dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya. Untuk mengetahui kondisi
dari keorganisasian bidang cipta karya, informasi yang perlu disajikan antara lain adalah sebagai
berikut:
Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 1
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Gambaran struktur organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini.
Gambaran struktur organisasi instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya
saat ini.
Penjelasan tentang tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya dalam
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota
A.
BAPPEDA Kota Dumai
Peraturan Walikota Dumai Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai, adapun struktur organisasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretaris
a) Kasubbag Administrasi Umum
b) Kasubbag Program, Evaluasi dan Pelaporan
c) Kasubbag Kepegawaian
3. Kepala Bidang Statistik, Evaluasi & Pengukuran Kinerja
a) Kasubbid Statistik dan Pelaporan
b) Kasubbid Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
4. Kepala Bidang Ekonomi
a) Kasubbid Pertanian
b) Kasubbid Perekonomian
5. Kepala Bidang Sosial Budaya
a) Kasubbid Agama, Sosial dan Kebudayaan
b) Kasubbid Pendidikan, Kesehatan dan SDM
6. Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
a) Kasubbid PU dan Tata Ruang
b) Kasubbid Perlindungan, Lingkungan Hidup dan Tamben
Uraian tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Dumai sesuai dengan Peraturan Walikota
Dumai Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai adalah Bappeda mempunyai tugas Merumuskan kebijakan,
koordinasi, pembinaan perencanaan pembangunan, penyusunan rencana kegiatan, statistik,
pelaporan, penelitian dan pengembangan serta evaluasi akuntabilitas dan pencapaian kinerja
pemerintah
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 2
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.1. Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 3
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
B.
Dinas Pekerjaan Umum
Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, adapun struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Subbagian Administrasi dan Umum
b) Subbagian Program Evaluasi dan Pelaporan
c) Subbagian Kepegawaian
3. Kepala Bidang Cipta Karya
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Perumahan, Permukiman dan Tata Bangunan
b) Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman
c) Kepala Seksi Tata Bangunan, Gedung Pemerintahan
4. Kepala Bidang Sumber Daya Air
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air
b) Kepala Seksi Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan
c) Kepala Seksi Sungai, Danau, Pantai dan Pengendalian Banjir
5. Kepala Bidang Bina Marga
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan
b) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan
c) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan
6. Kepala Bidang Pengujian Peralatan
a) Kepala Seksi Survey dan Pendataan
b) Kepala Seksi Pengujian dan Laboratoriun
c) Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan Alat
Uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai sesuai dengan
Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas
Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai adalah Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas
merumuskan
kebijaksanaan,
mengkoordinasikan,
membina
dan
mengendalikan
penyelenggaraan kewenangan Bidang Sumber Daya Air, Bidang Cipta Karya, Bidang Bina
Marga, Bidang Peralatan dan Pengujian.
Adapun tugas pokok dari Bidang Cipta Karya adalah melaksanakan penyiapan,
kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi Bidang Cipta
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 4
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Karya. Beberapa fungsi Bidang Cipta Karya yang tertera dalam pasal 25 Peraturan Walikota
Dumai Nomor 21 Tahun 2008 adalah:
a) Penyiapan perumusan kebijaksanaan dan strategi pembangunan perumahan, permukiman
dan struktur bangunan
b) Penyiapan bahan pembinaan dan pengaturan perumahan, permukiman, serta tata bangunan
c) Penyiapan bahan pengendalian/pengawasan pembangunan perumahan, permukiman serta
tata bangunan
d) Penyiapan
bahan
petunjuk pelaksanaan
pembangunan, pemanfaatan
perumahan,
permukiman, serta tata bangunan
e) Penyiapan bahan petunjuk teknis pengawasan dan penertiban bangunan
f) Melakukan penyiapan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 5
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.2. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 6
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
C.
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai
Peraturan Walikota Dumai Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai, adapun struktur organisasi
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Subbagian Administrasi dan Umum
b) Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
c) Subbagian Kepegawaian
3. Bidang Tata Kota dan Penataan Ruang
a) Kepala Seksi Tata Ruang dan Estetika Bangunan
b) Kepala Seksi Perizinan dan Pengukuran
c) Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban
4. Bidang Kebersihan
a) Kepala Seksi Operasional dan Retribusi Kebersihan
b) Kepala Seksi Peralatan dan Perawatan
c) Kepala Seksi Sanitasi dan Pengelolaan Sampah
5. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan
a) Kepala Seksi Pertamanan
b) Kepala Seksi Pemakaman
c) Kepala Seksi Penerangan Jalan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam Peraturan Walikota Dumai nomor 22 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan
Uraian Tugas Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai, tugas pokok dari Dinas
Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai yaitu merumuskan kebijaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan kewenangan bidang Tata
Kota, Kebersihan Dan Pertamanan. Adapun fungsi Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
Kota Dumai yang diuraikan pada pasal 3 Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2008 adalah :
a)
Perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan dan program pembangunan di
bidang Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan
b)
Pembinaan dan Pengendalian Ketatausahaan, Kearsipan, Keuangan, Kepegawaian dan
Perlengkapan serta evaluasi pengawasan dan pelaporan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 7
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
c)
Pemberian perizinan dan atau rekomendasi pelaksanaan pelayanan umum dalam lingkup
tugasnya
d)
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan dalam Penyelenggaraan aktifitas bidang Tata
Kota, Kebersihan dan Pertamanan
e)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai
6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait dengan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan
kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 8
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan
kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas
dan kinerja. Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya
perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam
keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam
rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam
Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut
tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna
memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana
dan tata hubungankerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan
tugasnya.
Tabel 6.1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No
Instansi
(1)
(2)
1
2
3
Bappeda
Dinas Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Kota,
Kebersihan dan
Pertamanan
Peran Instansi dalam Pembangunan
Bidang CK
(3)
Perencanaan, Koordinator dan fungsi
Pengawasan bidang Cipta Karya
Perencanaan, Pelaksana Bidang Cipta
Karya
Perencanaan, Pelaksana Bidang Tata
Kota dan Kebersihan
Unit/Bagian yang menangani
Pembangunan Bidang CK
(4)
Bidang Fisik dan Prasarana
Bidang Cipta Karya
Bidang tata Kota
Bidang Kebersihan
Secara garis besar fungsi oleh intansi terkait keciptakaryaan di Kota Dumai dibagi atas 3
yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Selain itu, guna memperjelas
pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata
hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.
Tabel 6.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No
(1)
1
Nama SOP
(2)
Bangkim
Instansi yang terlibat
(3)
Bappeda
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 9
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
No
Nama SOP
Instansi yang terlibat
(1)
(2)
(3)
Dinas Pekerjaan Umum
Bapedda
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan
Pertamanan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Kebersihan, Tata Kota dan
Pertamanan
Dinas Pekerjaan Umum
Bapedda
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan
Pertamanan
2
PBL
3
PLP
4
5
AM
SOP Non Teknis
6.1.3. Analisis Kebutuhan SDM dibandingkan dengan Kondisi Eksisting
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM
aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu
ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas.Bagian ini menguraikan kondisi
SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan
dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.
Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya jumlah dari
aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola bidang keciptakaryaan di
Kota Dumai. Sehingga perlu penambahan personil yang berkompeten. Selain masih terbatasnya
Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang keciptakaryaan, prasarana dan sarana kerja juga masih
terbatas seperti : ruang kerja, labor, perangkat survey, kendaraan operasional sehingga belum
optimal dalam pelaksanaan kerja.
Tabel 6.3. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
No
1
2
3
Golongan (Orang)
Jenis
Kelamin
(Orang)
I
II
III
IV
L
P
-
3
4
2
8
1
≤
SMA
3
-
7
8
3
4
1
8
1
9
17
5
12
5
UNIT KERJA
Bappeda
Dinas Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Kota,
Kebersihan dan
Pertamanan
Latar Belakang Pendidikan
(Orang)
D3
S1
S2
S3
-
2
3
-
-
7
3
-
Jabatan
Fungsional
TBP
Sumber : Bappeda, Dinas PU, dan Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 10
TPL
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
6.2.
Kerangka Regulasi
Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan regulasi
yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Sistem regulasi nasional merupakan suatu proses mekanisme bertahap untuk
mewujudkan harmonisasi antara kebijakan yang dirumuskan kedalam bentuk regulasi melalui
upaya pengelolaan yang terarah (perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama
dalam rangka meningkatkan kualitas regulasi dan kinerja penyelenggara Negara demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dalam Agenda 100-0-100 terdapat Kerangka Regulasi yang merupakan kebutuhan
regulasi yang diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian agenda 100-0-100 Bidang Cipta
Karya, antara lain yang berkaitan dengan sektor air minum, sektor penyehatan lingkungan
permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungan serta sektor pengembangan
permukiman.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada UndangUndang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara
lain:
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
‒ Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan
pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan
air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar
bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel
dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam
pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
‒ Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara
pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.
‒ Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum untuk
kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang;
Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 11
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
‒ Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan
jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
‒ Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang
dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5)
tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.
‒ Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dilakukan
dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampah
dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan
pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi
pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
‒ UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran
masyarakat.
‒ Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari
pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan
kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
‒ Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan,
pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian,
kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem
pembiayaan, dan peran masyarakat.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
‒ Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung,
ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem
penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip-prinsip
penghematan energi (amanat green building).
‒ Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 12
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
‒ Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakan
keharusan bagi semua bangunan gedung.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
‒ Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian dari
sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk struktur
ruang kota.
‒ Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi paling
sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
‒ Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
sehingga mendapat perlakuan khusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan
dan penganggaran di pusat dan di daerah.
‒ Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,
sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan
dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.
‒ Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki
kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi,
atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara Pemerintah
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 6.4. Pembagian Wewenang Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Urusan
Pemerintah Pusat
Permukiman
a. Penetapan sistem pengembangan
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
infrastruktur
infrastruktur
pada
infrastruktur
pada
permukiman
di
permukiman
di
permukiman
Daerah Provinsi
secara
nasional.
b.
Penyelenggaraan
pada
permukiman
infrastruktur
di
kawasan
kawasan
Daerah Kab/Kota
strategis
Daerah
Daerah Provinsi.
kabupaten/kota
a. Penetapan
Penyelenggaraan
bangunan gedung
bangunan gedung di
untuk kepentingan
wilayah
strategis nasional
Bangunan
a.
Penetapan
bangunan
gedung
Gedung
untuk kepentingan strategis nasional
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
Daerah
VI - 13
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Urusan
Pemerintah Pusat
b.
Penyelenggaraan
Daerah Provinsi
strategis Daerah
kabupaten/kota,
gedung untuk kepentingan strategis
provinsi
termasuk pemberian
nasional
b. Penyelenggaeaan
IMB
bangunan gedung
laik fungsi bangunan
dan
bangunan
Daerah Kab/Kota
penyelenggaraan
bangunan gedung fungsi khusus
dan
sertifikat
untuk kepentigan
strategis Daerah
provinsi
Penataan
a. Penetapan pengembangan sistem
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Bangunan
penataan bangunan dan lingkungan
penataan bangunan
penataan banguanan
dan
secara nasional
dan lingkungan di
dan lingkungan di
Lingkungan
b.
kawasan
daerah
Penyelenggaraan
penataan
strategis
bangunan dan lingkungannya di
Daerah provinsi dan
kawasan strategis nasional
penataan bangunan
kabupaten/kota
dan lingkungan lintas
daerah
Air Minum
a. Penetapan pengembangan SPAM
Pengelolaan
secara nasional b. Pengelolaan dan
pengembangan
pengembangan
pengembangan SPAM lintas Daerah
SPAM lintas daerah
SPAM
provinsi,
kabupaten/kota
kabupaten/kota
dan
SPAM
untuk
dan
Pengelolaan
di
dan
daerah
kepentingan strategis nasional
Air Limbah
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengelolaan
pengelolaan air limbah domestik
pengembangan
pengembangan
secara nasional
sistem
sistem
b. Pengelolaan dan pengembangan
domestik regional
sistem
pengelolaan
air
airl
dan
limbah
limbah
pengelolaan
air
air
domestik
dan
limbah
dalam
daerah
domestik lintas daerah provinsi, dan
sistem
Pengelolaan
kabupaten/kota
limbah
domestik untuk kepentingan strategis
nasional
Persampahan
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengembangan
pengelolaan
sistem
persampahan
secara
nasional
b.
Pengembangan
sistem
pengelolaan
sistem
dan
sistem
dan
pengelolaan
pengelolaan
persampahan
persampahan dalam
regional
daerah
persampahan lintas daerah provinsi
dan
Pengembangan
kabupaten/
kota
pengelolaan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 14
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Urusan
Pemerintah Pusat
persampahan
untuk
Daerah Provinsi
Daerah Kab/Kota
kepentingan
strategis nasional
Drainase
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengelolaan
drainase secara nasional
pengembangan
pengembangan
b. Pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase yang
sistem drainase yang
sistem drainase lintas daerah provinsi
terhubung
terhubung
dan
sungai lintas daerah
sungai dalam daerah
kabupaten/kota
kabupaten/kota
sistem
drainase
untuk
kepentingan strategis nasional
dan
dengan
Pengelolaan
dan
dengan
Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antara lain:
•
Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
•
PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
•
PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga;
•
Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Infrastruktur;
•
Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
•
Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
•
Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;
•
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 15
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Tabel 6.5. Matriks Kebutuhan Regulasi
NO
ARAH REGULASI
DAN/ATAU
KEBUTUHAN
REGULASI
URGENSI
PEMBENTUKAN
BERDASARKAN
EVALUASI
REGULASI
EKSISTING, KAJIAN
DAN PENELITIAN
(1)
(2)
(3)
1
Penerbitan Perda ttg
Obligasi Daerah sbg
Mekanisme
Pembiayaan
Infrastruktur
Implementasi UU
Nomor 23 Tahun
2014
2
Peraturan Walikota
tentang Rencana
Induk Sistem
Penyediaan Air
Minum (RISPAM)
RISPAM
3
4
5
6
7
SUBSTANSI
ARAHAN
REGULASI
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
UNIT TERKAIT/
INSTITUSI
TARGET
PENYELESAIA
N
(4)
(5)
(6)
(7)
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Umum
Peraturan Sistem
Penyediaan Air
Minum
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Umum
Peraturan
pengolahan
air
limbah domestik
BAPPEDA
SSK
Dinas Pekerjaan
Umum
Perda
Pengolahan
Persampahan
Perkotaan
BAPPEDA
SSK
Peraturan
pengolahan
persampahan
perkotaan
Perda
Pengolahan
Drainase
Peraturan
pengolahan
Drainase
BAPPEDA
SSK
Perda
Kumuh
RP2KP
Penataan
kawasan kumuh
Perda Pengolahan Air
Limbah Domestik
Kawasan
Peraturan
Bupati/Walikota
tentang Tenaga Ahli
Bangunan Gedung,
Izin Mendirikan
Bangunan, Sertifikat
Laik Fungsi dan
Pendataan Bangunan
Gedung
Sebagai petunuk
teknis
dalam
pelaksanaan
Perda Bangunan
Gedung
BAPPEDA
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Umum
2017
Dinas Pekerjaan
Umum
2017
Dinas Pekerjaan
Umum
2017
Dinas Tata Kota,
Kebersihan dan
Pertamanan
Keterangan pengisian :
(1) Nomor
(2) Nama Perda/Perbub/Perwali yang sudah ada atau yang dibutuhkan oleh Kabupaten/Kota
(3) Alasan pembentukan regulasi
(4) Isi dan arahan regulasi eksisting atau yang dibutuhkan
(5) SKPD yang bertanggung jawab
(6) Institusi/SKPD lain yang terkait
(7) Waktu target penyelesaian regulasi
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
2017
VI - 16
Tahun 2017 - 2021
BAB VI – KERANGKA KELEMBAGAAN DAN
REGULASI KOTA DUMAI
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal
diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM Bidang Cipta
Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang
ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari
kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu
kesatuan.
6.1.
Kerangka Kelembagaan
Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan
Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.1. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing-Masing Unit yang Terkait Dengan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas,
dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya. Untuk mengetahui kondisi
dari keorganisasian bidang cipta karya, informasi yang perlu disajikan antara lain adalah sebagai
berikut:
Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 1
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Gambaran struktur organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini.
Gambaran struktur organisasi instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya
saat ini.
Penjelasan tentang tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya dalam
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota
A.
BAPPEDA Kota Dumai
Peraturan Walikota Dumai Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai, adapun struktur organisasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretaris
a) Kasubbag Administrasi Umum
b) Kasubbag Program, Evaluasi dan Pelaporan
c) Kasubbag Kepegawaian
3. Kepala Bidang Statistik, Evaluasi & Pengukuran Kinerja
a) Kasubbid Statistik dan Pelaporan
b) Kasubbid Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
4. Kepala Bidang Ekonomi
a) Kasubbid Pertanian
b) Kasubbid Perekonomian
5. Kepala Bidang Sosial Budaya
a) Kasubbid Agama, Sosial dan Kebudayaan
b) Kasubbid Pendidikan, Kesehatan dan SDM
6. Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
a) Kasubbid PU dan Tata Ruang
b) Kasubbid Perlindungan, Lingkungan Hidup dan Tamben
Uraian tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Dumai sesuai dengan Peraturan Walikota
Dumai Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Dumai adalah Bappeda mempunyai tugas Merumuskan kebijakan,
koordinasi, pembinaan perencanaan pembangunan, penyusunan rencana kegiatan, statistik,
pelaporan, penelitian dan pengembangan serta evaluasi akuntabilitas dan pencapaian kinerja
pemerintah
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 2
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.1. Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Dumai
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 3
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
B.
Dinas Pekerjaan Umum
Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, adapun struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Subbagian Administrasi dan Umum
b) Subbagian Program Evaluasi dan Pelaporan
c) Subbagian Kepegawaian
3. Kepala Bidang Cipta Karya
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Perumahan, Permukiman dan Tata Bangunan
b) Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman
c) Kepala Seksi Tata Bangunan, Gedung Pemerintahan
4. Kepala Bidang Sumber Daya Air
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air
b) Kepala Seksi Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan
c) Kepala Seksi Sungai, Danau, Pantai dan Pengendalian Banjir
5. Kepala Bidang Bina Marga
a) Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan
b) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan
c) Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan
6. Kepala Bidang Pengujian Peralatan
a) Kepala Seksi Survey dan Pendataan
b) Kepala Seksi Pengujian dan Laboratoriun
c) Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan Alat
Uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai sesuai dengan
Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas
Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai adalah Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas
merumuskan
kebijaksanaan,
mengkoordinasikan,
membina
dan
mengendalikan
penyelenggaraan kewenangan Bidang Sumber Daya Air, Bidang Cipta Karya, Bidang Bina
Marga, Bidang Peralatan dan Pengujian.
Adapun tugas pokok dari Bidang Cipta Karya adalah melaksanakan penyiapan,
kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi Bidang Cipta
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 4
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Karya. Beberapa fungsi Bidang Cipta Karya yang tertera dalam pasal 25 Peraturan Walikota
Dumai Nomor 21 Tahun 2008 adalah:
a) Penyiapan perumusan kebijaksanaan dan strategi pembangunan perumahan, permukiman
dan struktur bangunan
b) Penyiapan bahan pembinaan dan pengaturan perumahan, permukiman, serta tata bangunan
c) Penyiapan bahan pengendalian/pengawasan pembangunan perumahan, permukiman serta
tata bangunan
d) Penyiapan
bahan
petunjuk pelaksanaan
pembangunan, pemanfaatan
perumahan,
permukiman, serta tata bangunan
e) Penyiapan bahan petunjuk teknis pengawasan dan penertiban bangunan
f) Melakukan penyiapan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 5
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021
Gambar 6.2. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 6
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
C.
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai
Peraturan Walikota Dumai Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian
Tugas Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai, adapun struktur organisasi
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a) Subbagian Administrasi dan Umum
b) Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
c) Subbagian Kepegawaian
3. Bidang Tata Kota dan Penataan Ruang
a) Kepala Seksi Tata Ruang dan Estetika Bangunan
b) Kepala Seksi Perizinan dan Pengukuran
c) Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban
4. Bidang Kebersihan
a) Kepala Seksi Operasional dan Retribusi Kebersihan
b) Kepala Seksi Peralatan dan Perawatan
c) Kepala Seksi Sanitasi dan Pengelolaan Sampah
5. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan
a) Kepala Seksi Pertamanan
b) Kepala Seksi Pemakaman
c) Kepala Seksi Penerangan Jalan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam Peraturan Walikota Dumai nomor 22 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan
Uraian Tugas Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai, tugas pokok dari Dinas
Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai yaitu merumuskan kebijaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan penyelenggaraan kewenangan bidang Tata
Kota, Kebersihan Dan Pertamanan. Adapun fungsi Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
Kota Dumai yang diuraikan pada pasal 3 Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2008 adalah :
a)
Perumusan kebijakan teknis, penyusunan perencanaan dan program pembangunan di
bidang Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan
b)
Pembinaan dan Pengendalian Ketatausahaan, Kearsipan, Keuangan, Kepegawaian dan
Perlengkapan serta evaluasi pengawasan dan pelaporan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 7
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
c)
Pemberian perizinan dan atau rekomendasi pelaksanaan pelayanan umum dalam lingkup
tugasnya
d)
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan dalam Penyelenggaraan aktifitas bidang Tata
Kota, Kebersihan dan Pertamanan
e)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai
6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait dengan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan
kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 8
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan
kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas
dan kinerja. Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya
perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga
perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam
keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam
rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam
Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut
tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna
memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana
dan tata hubungankerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan
tugasnya.
Tabel 6.1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No
Instansi
(1)
(2)
1
2
3
Bappeda
Dinas Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Kota,
Kebersihan dan
Pertamanan
Peran Instansi dalam Pembangunan
Bidang CK
(3)
Perencanaan, Koordinator dan fungsi
Pengawasan bidang Cipta Karya
Perencanaan, Pelaksana Bidang Cipta
Karya
Perencanaan, Pelaksana Bidang Tata
Kota dan Kebersihan
Unit/Bagian yang menangani
Pembangunan Bidang CK
(4)
Bidang Fisik dan Prasarana
Bidang Cipta Karya
Bidang tata Kota
Bidang Kebersihan
Secara garis besar fungsi oleh intansi terkait keciptakaryaan di Kota Dumai dibagi atas 3
yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Selain itu, guna memperjelas
pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata
hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.
Tabel 6.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No
(1)
1
Nama SOP
(2)
Bangkim
Instansi yang terlibat
(3)
Bappeda
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 9
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
No
Nama SOP
Instansi yang terlibat
(1)
(2)
(3)
Dinas Pekerjaan Umum
Bapedda
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan
Pertamanan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Kebersihan, Tata Kota dan
Pertamanan
Dinas Pekerjaan Umum
Bapedda
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan
Pertamanan
2
PBL
3
PLP
4
5
AM
SOP Non Teknis
6.1.3. Analisis Kebutuhan SDM dibandingkan dengan Kondisi Eksisting
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM
aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu
ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas.Bagian ini menguraikan kondisi
SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan
dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.
Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya jumlah dari
aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola bidang keciptakaryaan di
Kota Dumai. Sehingga perlu penambahan personil yang berkompeten. Selain masih terbatasnya
Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang keciptakaryaan, prasarana dan sarana kerja juga masih
terbatas seperti : ruang kerja, labor, perangkat survey, kendaraan operasional sehingga belum
optimal dalam pelaksanaan kerja.
Tabel 6.3. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
No
1
2
3
Golongan (Orang)
Jenis
Kelamin
(Orang)
I
II
III
IV
L
P
-
3
4
2
8
1
≤
SMA
3
-
7
8
3
4
1
8
1
9
17
5
12
5
UNIT KERJA
Bappeda
Dinas Pekerjaan
Umum
Dinas Tata Kota,
Kebersihan dan
Pertamanan
Latar Belakang Pendidikan
(Orang)
D3
S1
S2
S3
-
2
3
-
-
7
3
-
Jabatan
Fungsional
TBP
Sumber : Bappeda, Dinas PU, dan Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kota Dumai
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 10
TPL
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
6.2.
Kerangka Regulasi
Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan regulasi
yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Sistem regulasi nasional merupakan suatu proses mekanisme bertahap untuk
mewujudkan harmonisasi antara kebijakan yang dirumuskan kedalam bentuk regulasi melalui
upaya pengelolaan yang terarah (perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama
dalam rangka meningkatkan kualitas regulasi dan kinerja penyelenggara Negara demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dalam Agenda 100-0-100 terdapat Kerangka Regulasi yang merupakan kebutuhan
regulasi yang diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian agenda 100-0-100 Bidang Cipta
Karya, antara lain yang berkaitan dengan sektor air minum, sektor penyehatan lingkungan
permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungan serta sektor pengembangan
permukiman.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada UndangUndang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara
lain:
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
‒ Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan
pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan
air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar
bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel
dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam
pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
‒ Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara
pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.
‒ Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum untuk
kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang;
Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 11
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
‒ Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan
jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
‒ Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang
dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5)
tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.
‒ Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dilakukan
dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampah
dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan
pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi
pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
‒ UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran
masyarakat.
‒ Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari
pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan
kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
‒ Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan,
pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian,
kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem
pembiayaan, dan peran masyarakat.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
‒ Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung,
ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem
penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip-prinsip
penghematan energi (amanat green building).
‒ Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 12
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
‒ Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakan
keharusan bagi semua bangunan gedung.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
‒ Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian dari
sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk struktur
ruang kota.
‒ Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi paling
sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
‒ Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi
kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
sehingga mendapat perlakuan khusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan
dan penganggaran di pusat dan di daerah.
‒ Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,
sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan
dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.
‒ Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki
kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi,
atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara Pemerintah
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel berikut:
Tabel 6.4. Pembagian Wewenang Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Urusan
Pemerintah Pusat
Permukiman
a. Penetapan sistem pengembangan
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
infrastruktur
infrastruktur
pada
infrastruktur
pada
permukiman
di
permukiman
di
permukiman
Daerah Provinsi
secara
nasional.
b.
Penyelenggaraan
pada
permukiman
infrastruktur
di
kawasan
kawasan
Daerah Kab/Kota
strategis
Daerah
Daerah Provinsi.
kabupaten/kota
a. Penetapan
Penyelenggaraan
bangunan gedung
bangunan gedung di
untuk kepentingan
wilayah
strategis nasional
Bangunan
a.
Penetapan
bangunan
gedung
Gedung
untuk kepentingan strategis nasional
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
Daerah
VI - 13
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Urusan
Pemerintah Pusat
b.
Penyelenggaraan
Daerah Provinsi
strategis Daerah
kabupaten/kota,
gedung untuk kepentingan strategis
provinsi
termasuk pemberian
nasional
b. Penyelenggaeaan
IMB
bangunan gedung
laik fungsi bangunan
dan
bangunan
Daerah Kab/Kota
penyelenggaraan
bangunan gedung fungsi khusus
dan
sertifikat
untuk kepentigan
strategis Daerah
provinsi
Penataan
a. Penetapan pengembangan sistem
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Bangunan
penataan bangunan dan lingkungan
penataan bangunan
penataan banguanan
dan
secara nasional
dan lingkungan di
dan lingkungan di
Lingkungan
b.
kawasan
daerah
Penyelenggaraan
penataan
strategis
bangunan dan lingkungannya di
Daerah provinsi dan
kawasan strategis nasional
penataan bangunan
kabupaten/kota
dan lingkungan lintas
daerah
Air Minum
a. Penetapan pengembangan SPAM
Pengelolaan
secara nasional b. Pengelolaan dan
pengembangan
pengembangan
pengembangan SPAM lintas Daerah
SPAM lintas daerah
SPAM
provinsi,
kabupaten/kota
kabupaten/kota
dan
SPAM
untuk
dan
Pengelolaan
di
dan
daerah
kepentingan strategis nasional
Air Limbah
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengelolaan
pengelolaan air limbah domestik
pengembangan
pengembangan
secara nasional
sistem
sistem
b. Pengelolaan dan pengembangan
domestik regional
sistem
pengelolaan
air
airl
dan
limbah
limbah
pengelolaan
air
air
domestik
dan
limbah
dalam
daerah
domestik lintas daerah provinsi, dan
sistem
Pengelolaan
kabupaten/kota
limbah
domestik untuk kepentingan strategis
nasional
Persampahan
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengembangan
pengelolaan
sistem
persampahan
secara
nasional
b.
Pengembangan
sistem
pengelolaan
sistem
dan
sistem
dan
pengelolaan
pengelolaan
persampahan
persampahan dalam
regional
daerah
persampahan lintas daerah provinsi
dan
Pengembangan
kabupaten/
kota
pengelolaan
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 14
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Urusan
Pemerintah Pusat
persampahan
untuk
Daerah Provinsi
Daerah Kab/Kota
kepentingan
strategis nasional
Drainase
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengelolaan
drainase secara nasional
pengembangan
pengembangan
b. Pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase yang
sistem drainase yang
sistem drainase lintas daerah provinsi
terhubung
terhubung
dan
sungai lintas daerah
sungai dalam daerah
kabupaten/kota
kabupaten/kota
sistem
drainase
untuk
kepentingan strategis nasional
dan
dengan
Pengelolaan
dan
dengan
Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antara lain:
•
Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
•
PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
•
PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga;
•
Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Infrastruktur;
•
Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
•
Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
•
Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;
•
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
VI - 15
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021
Tabel 6.5. Matriks Kebutuhan Regulasi
NO
ARAH REGULASI
DAN/ATAU
KEBUTUHAN
REGULASI
URGENSI
PEMBENTUKAN
BERDASARKAN
EVALUASI
REGULASI
EKSISTING, KAJIAN
DAN PENELITIAN
(1)
(2)
(3)
1
Penerbitan Perda ttg
Obligasi Daerah sbg
Mekanisme
Pembiayaan
Infrastruktur
Implementasi UU
Nomor 23 Tahun
2014
2
Peraturan Walikota
tentang Rencana
Induk Sistem
Penyediaan Air
Minum (RISPAM)
RISPAM
3
4
5
6
7
SUBSTANSI
ARAHAN
REGULASI
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
UNIT TERKAIT/
INSTITUSI
TARGET
PENYELESAIA
N
(4)
(5)
(6)
(7)
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Umum
Peraturan Sistem
Penyediaan Air
Minum
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Umum
Peraturan
pengolahan
air
limbah domestik
BAPPEDA
SSK
Dinas Pekerjaan
Umum
Perda
Pengolahan
Persampahan
Perkotaan
BAPPEDA
SSK
Peraturan
pengolahan
persampahan
perkotaan
Perda
Pengolahan
Drainase
Peraturan
pengolahan
Drainase
BAPPEDA
SSK
Perda
Kumuh
RP2KP
Penataan
kawasan kumuh
Perda Pengolahan Air
Limbah Domestik
Kawasan
Peraturan
Bupati/Walikota
tentang Tenaga Ahli
Bangunan Gedung,
Izin Mendirikan
Bangunan, Sertifikat
Laik Fungsi dan
Pendataan Bangunan
Gedung
Sebagai petunuk
teknis
dalam
pelaksanaan
Perda Bangunan
Gedung
BAPPEDA
BAPPEDA
Dinas Pekerjaan
Umum
2017
Dinas Pekerjaan
Umum
2017
Dinas Pekerjaan
Umum
2017
Dinas Tata Kota,
Kebersihan dan
Pertamanan
Keterangan pengisian :
(1) Nomor
(2) Nama Perda/Perbub/Perwali yang sudah ada atau yang dibutuhkan oleh Kabupaten/Kota
(3) Alasan pembentukan regulasi
(4) Isi dan arahan regulasi eksisting atau yang dibutuhkan
(5) SKPD yang bertanggung jawab
(6) Institusi/SKPD lain yang terkait
(7) Waktu target penyelesaian regulasi
Bab VI – Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Dumai
2017
VI - 16