GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Prog

  

GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH

  

KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

  

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh : PANGGIH ARUM A11300922 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

  PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi , Juni 2017

  1) 2) 3)

  Panggih Arum , Eka Riyanti , Podo Yuwono

  

ABSTRAK

GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH

  

KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

Latar Belakang : Target mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua

  kalangan pada tahun 2015 mencangkup proses kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih dan tingkat pemakaian kontrasepsi. IUD merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman digunakan bagi semua kalangan wanita.

  Tujuan :

  Untuk mengetahui gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi

  IUD pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen.

  

Metode:Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analitik

  dengan menggunakan pendekatan survei. Pengambilan sampel dengan tehnik total sampling yang berjumlah 217 responden.

  

Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan tehnik analisa univariat

  didapatkan hasil 185 responden mengalami perubahan siklus menstruasi(85.3%), 168 responden mengalami perubahan jumlah darah menstruasi (77.4%), 171 spotting(78.8%), 184 leukorea(84.8%), 158 disminore(72.8%), 126 gangguan hubungan seksual (58.1%) dan 16 responden mengalami ekspulsi (7.4%).

  

Kesimpulan:Pengetahuan tentang efek samping IUD penting untuk akseptor

walaupun IUD memiliki banyak efek samping.

  Kata kunci :Akseptor,Intra Uterine Device (IUD), keluhan 1.

   Mahasiswa STIKES muhammadiyah gombong 2. Dosen STIKES muhammadiyah gombong 3. Dosen STIKES muhammadiyah gombong

  S1 PROGRAM OF NURSING DEPT Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

  Mini-thesis, June 2017

  1) 2) 3)

  Panggih Arum , Eka Riyanti , Podo Yuwono

  

ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF COMPLAINTS DUE TO THE USE OF INTRA

UTERINE DEVICE (IUD) CONTRACEPTIVE ON IUD ACCEPTORS IN

THE WORKING AREA OF COMMUNITY HEALTH CENTER

  

(PUSKESMAS) OF SEMPOR II KEBUMEN

Background: The goal of achieving the access for reproductive health of the

  societyin 2015 was covering the delivery process by skilled medical personnels and the usage level of contraceptive.IUD is an alternativecontraceptivewhich is effective, safe, andcomfortablefor some women.

  

Objective: To determinethe description of complaints due to the use of IUD

  contraceptive on IUD acceptors in the working area of community health center (Puskesmas) of Sempor II,Kebumen.

  

Method: This study is an analytical descriptive with survey approach. The

samples were217 respondents taken by total sampling technique.

Result: Based on the statistical test using univariate analysis technique, there were

  185 respondents (85.3%) having a change in the menstrual cycle, 168 respondents (77.4%) having a change of menstrual blood volume, bleedingrespondents were 171 (78.8%), leukorea were 184 respondents (84.8%), disminorheawere 158 ( 72.8%), impaired sexual intercourse were 126 (58.1%) and 16 respondents (7.4%) havingexspulsion.

  

Conclusion : Knowledgeaboutthe side effects of IUD is important for acceptors

although this kind of contraceptive has side effects. 1. Keywords :Acceptors, Intra Uterine Device (IUD), complaints 2. Student 3. First Consultant Second Consultant

  MOTTO

Jangan pernah sandarkan kepalamu dibahu siapapun

termasuk orang terdekat didalam hidupmu sekalipun, yakin

saja pada dirimu bahwa dirimu mampu untuk melalukannya

sendiri dan tidak mengandalkan siapapun dalam hal apapun,

tetapi apabila mereka dengan senang hati mengulurkan

tangannya sambutlah tangan mereka dengan senyuman

manis dan jangan sombong untuk mengucapkan terimakasih

pada mereka.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Seseorang berdiri tegak, kuat, mandiri dan terlihat sangat

mengagumkan bukanlah seseorang yang tidak pernah melewati

banyak hal, orang dan peristiwa yang menyakitkan.

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Kedua orang tuaku bapak Sugeng Susanto dan ibu Tursini yang banyak mengajarkanku apa arti kemandirian dan mengajarkanku bagaimana mendapatkan sesuatu dengan cara berusaha semampu diri.

  2. Kakek dan nenek yang telah memberikan dukungan , do’a dan materi selama berada dibangku perkuliahan.

  3. Suamiku tercinta Bagas Triko Wardhana, Amd.Kep yang telah memberikan motivasi dan dukungan serta semangat mendampingi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Untuk si kecil tersayang Khansa Aulia Rafanda yang selalu menemani mengerjakan skirpsi ini walau harus disela dengan permainan.

  5. Ibu mertua Tri Prihatiningsih dan bapak Sukoco yang telah memberikan motivasi, do’a, materi dan semangatnya sehingga skipsi ini dapat terselesaikan.

  6. Kepada teman-temanku Nurma Gupita, Nurul Habibah, Putri Pusfita sari, Resti Fauzi,sekar Pundi Novianti dan Yuliana Aristya Dewi yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Seluruh teman-teman mahasiswa S1 keperawatan angkatan 2014 suka dan duka kita lewati bersama selama 4 tahun.

  8. Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Gambaran Keluhan Akibat Pemakaian

  

Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Pada Akseptor IUD Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen”.

  Dalam menyusun proposal ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat bimbingan, dukungan, dorongan dan semangat dari pihak lain sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Herniatun, M.Kep Sp.Kep.Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah

  Gombong

  2. Isma Yuniar, M.Kep selaku ketua program studi S1 Keperawatan

  3. Eka Riyanti, M.Kep,Sp.Kep.Mat Selaku dosen pembimbing I

  4. Podo Yuwono, M.Kep CWCS Selaku dosen pembimbing II

  5. Diah Astutiningrum, M.Kep selaku penguji

  6. Semua karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah

  memberikan bantuan dalaam melakukan penyusunan proposal

  7. Kepala Puskesmas Sempor II yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di wilayah kerjanya.

  8. Teman

  • –teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan motifasi tanpa lelah.
Mungkin proposal ini sudah sempurna menurut penulis namun kesalahan dan kekurangan akan selalu ada, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangan demi kesempurnaan proposal ini.

  Semoga proposal ini dapat menambah wawasan didunia pendidikan kesehatan pada umumnya.

  Kebumen, 3 Juni 2017 Panggih Arum

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i

  DAFTAR TABEL xviii

  6

  6 C. Tujuan Umum

  1 B. Rumusan Masalah

  DAFTAR SINGKATAN xx

  DAFTAR LAMPIRAN xix

  DAFTAR BAGAN xvii

  LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN iii LEMBAR PERNYATAAN iv

  DAFTAR ISI xiii

  KATA PENGANTAR xi

  PERSEMBAHAN x

  MOTTO ix

  ABSTRACT viii

  PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vi ABSTRAK vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  E. Manfaat Penelitian

  7 F. Keaslian Penelitian

  7 BAB II TINJAUAN TEORI

  A. Keluarga Berencana

  10

  1. Pengertian Keluarga Berencana

  10

  2. Tujuan Program KB

  10

  3. Sasaran Program KB

  11 B. Kontrasepsi

  11

  1. Pengertian Kontrasepsi

  11

  2. Metode Kontrasepsi

  11

  a. Metode Sederhana Tanpa Alat

  11 1) Metode Kalender

  11 2) Metode Suhu Basal Badan

  12 3) Metode Lendir Cervic

  12 4) Metode Amenorhea Laktasi

  13 5) Coitus Interruptus (Senggama Terputus)

  13

  b. Metode Sederhana Dengan Alat

  13 1) Kondom

  13 2) Spermiside

  13 3) Diafragma

  14 4) Kap Serviks

  14

  c. Kontrasepsi Hormonal

  14 1) Kontraasepsi Pil

  14 2) Kontrasepsi Suntik

  14 3) KB Implant

  16

  d. Metode Kontrasepsi Mantap

  16 1) Metode Operatif Pria (MOP)

  16 2) Metode Operatif Wanita (MOW)

  17

  e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim / IUD

  17 1) Jenis

  17

  • – jenis IUD
b) IUD Hormonal

  20 2) Cara Kerja IUD

  21 3) Efektivitas IUD

  22 4) Indikasi Pemasangan IUD

  22 5) Kontraindikasi IUD

  23 6) Keuntungan IUD

  23 7) Waktu Kontrol IUD

  23 8) Keluhan Akibat IUD

  24 9) Cara Mengatasi Keluhan IUD

  29 C. KerangkaTeori

  34 D. Kerangka Konsep

  35 E. Hipotesa Penelitian

  36 BAB III METODE PENELITIAN

  A. Metode Penelitian

  37 B. Populasi dan Sampel

  37

  1. Populasi

  37

  2. Sampel

  38 C. Tempat dan Waktu Penelitian

  38 D. Variabel Penelitian

  39 E. Definisi Operasional

  39 F. Tekhnik Pengumpulan Data

  40

  1. Pengolahan Data

  40 G. Teknik Analisa Data

  41 H. Validitas dan Reabilitas Penelitian

  41

  1. Instrumen Penelitian

  41

  2. Uji Validitas

  41

  3. Uji Reabilitas

  42 I. Etika Penelitian 43 1.

  45 Principle of Benaficence

  46 2.

   Respect For Human Dignity

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

  48

  1. Karakteristik Responden

  48

  2. Keluhan Akibat Penggunaan IUD

  50 B. Pembahasan

  52

  1. Karakteristik Responden

  53

  2. Keluhan Akibat Penggunaan IUD

  55 C. Keterbatasan Penelitian

  60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  A. Kesimpulan

  61 B. Saran

  62 DAFTAR PUSTAKA

  63 LAMPIRAN

  65

DAFTAR BA GAN

  A. Bagan 2.1 Kerangka Teori

  34 B. Bagan2.2 Kerangka Konsep

  35 C. Bagan 3.1 Tekhnik Pengumpulan Data

  39

  DAFTAR TABEL

  A. Tabel 3.1 Definisi Operasional

  38 B. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Paritas, dan Jumlah Anak

  49 C. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Pemasangan, Lama Penggunaan, Frekuensi Pemakaian dan Jenis IUD

  49 D. Tabel 4.3 Keluhan Akibat Penggunaan KB IUD

  51 DAFTAR LAMPIRAN

  A. Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan

  B. Lampiran 2 Surat Pernyataan Lolos Uji Etik

  C. Lampiran 3 Surat Ijin Uji Validitas

  D. Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Dari KESBNGPOL

  E. Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian Dari BAP3DA

  F. Lampiran 6 Lembar Persetujuan Responden

  G. Lampiran 7 Lembar Kuesioner

  H. Lampiran 9 Analisa Data

  I. Lampiran 10 Jadwal Penelitian J. Lampiran 11 Lembar Bimbingan

DAFTAR SINGKATAN

  AKB : Angka Kematian Bayi AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKI : Angka Kematian Ibu BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional DMPA : Depo Medroxy Progesterone Asetat

  IUD : Intra Uterine Device KB : Keluarga Berencana MDGs : Millennium Development Goals MOP : Metode Opertif Pria MOW : Metode Operatif Wanita PLKB : Petugas Lapangan Keluarga Berencanna SDGs : Sustainable Developmen Goals

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju perkembangan pertumbuhan penduduk di Indonesia

  meningkat cukup cepat. Menurut World Population Data Sheet 2016 indonesia merupakan negara ke 4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu sebanyak 259 juta jiwa setelah Amerika Serikat di urutan ke 3 yaitu sebanyak 324 juta jiwa, dan India pada urutan ke 2 yaitu sebanyak 1.329 juta jiwa dan pada urutan pertama dengan jumlah penduduk terbanyak adalah China yaitu sebanyak 1.378 jiwa. Diantara negara ASEAN, indonesia adalah wilayah terbesar yang mempunyai penduduk terbanyak, jauh diatas negara lain. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 yang berjumlah 238.518,8 juta jiwa dan meningkat menjadi 259.461,7 juta jiwa pada tahun 2016. Walaupun mempunyai jumlah penduduk yang besar namun masalah tentang kepadatan penduduk belum bisa diatasi secara maksimal. Pemerintah mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dengan merencanakan program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai pada tahun1970.

  Program KB tidak hanya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia tetapi juga bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu di dunia yaitu 289.000 Jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu 214 per 100.000 kelahiran hidup. Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, di Brunei Darusalam 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).

  Menurut Setyowati dalam kuliah umum mengemukakan bahwa WHO telah mempunyai program yang dilakukan setiap 15 tahun sekali dan dimulai dari tahun 2000. Pada tahun 2000 WHO membentuk program yaitu MDGs (Millennium Development Goals) yang didalamnya terdapat 8 macam tujuan, salah satunya adalah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, namun tujuan ini masih belum tercapai di tahun 2015, hal ini terjadi karena akses terhadap kontrasepsi yang masih kurang dan menyebabkan jarak kelahiran terlalu dekat sehingga dapat meningkatkan resiko kematian pada ibu. Pada tahun 2015 dibentuk program SDGs (Sustainable Developmen Goals)yaitu program yang dibentuk untuk melanjutkan MDGs yang berisi 8 tujuan sekarang berubah menjadi 17 macam tujuan salah satunya adalah menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan dengan cara mengakhiri semua bentuk diskriminasi terhadap wanita, menurunkan angka HIV AIDS pada perempuan, dan menurunkan angka kematian ibu.

  Angka Kematian Ibu di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini terjadi karena adanya kelompok kehamilan yang beresiko tinggi sekitar 34%, kategori dengan resiko tinggi sebanyak 22,4%, dengan rincian umur ibu <18 tahun sebanyak 4,1%, umur ibu >34 tahun sebanyak 3,8%, jarak kelahiran <24 bulan adalah 5,2%, dan jumlah anak yang terlalu banyak (>3 orang) sebesar 9,4%.Target selanjutnya yaitu menurunkan angka kematian ibu yang sudah dimulai sejak tahun 1990 sampai 2015. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 sebanyak 390 AKI, pada tahun 2007 sebanyak 228 AKI dan target 2015 diperkirakan menurun sebanyak 102 AKI. Hasil penurunan yang signifikan dari 390 pada tahun1991 menjadi 228 per 100.000 Kelahiran hidup pada tahun 2007 masih perlu upaya keras untuk mencapai target pada tahun 2015 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).

  Target mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua kalangan pada tahun 2015 mencangkup provinsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih dan tingkat pemakaian kontrasepsi. Menurut WHO Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang belum di inginkan sehingga mendapatkan kelahiran yang di inginkan, mengatur jarak antara kelahiran dan mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami. Pemilihan alat kontrasepsi berpengaruh terhadap angka terjadinya kehamilan, IUD merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman digunakan bagi sebagin wanita karena IUD merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakaian mencapai sekitar 100 juta wanita. Generasi terbaru IUD memiliki efektivitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan pada pemakaian satu tahun atau lebih (Glasier dan Gebbie, 2009). Pemakaian IUD terhadap penurunan fertilitas mempunyai efektifitas yang cukup tinggi. Risiko kegagalan IUD khususnya CuT- 380Asebanyak0,8% tiap 100 wanita bahkan bisa 1:170 wanita pada pemakaian tahun pertama(Siswosudarmo dkk, 2009).

  Metode kontrasepsi IUD dapat menunda minimal tiga tahun jarak kehamilan. Jarak kehamilan yang lebih dari dua tahun dapat membantu wanita memiliki anakyang sehat dan meningkatkan peluang mereka untuk terus hidup sebesar 50%.Seperti sebagian besar metode kontrasepsi, IUD juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode kontrasepsi IUD adalah dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usiareproduksi, sangat efektif (0,8%) kehamilan per100 perempuan dalam tahun pertama)segera setelah pemasangan, reversibel, berjangka panjang dapat digunakann sampai 10 tahun tidak perlu diganti, dan IUD juga dapat meningkatkan hubungan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil (Mulyani dan Rinawati, 2013). Dengan IUD jenis CuT-380A, tidak ada efek samping hormonal serta tidak mempengaruhi setelah abortus bila tidak ada infeksi sehingga dapat membantu mencegah kehamilan ektopik. Keuntungan lainnya yaitu IUD dapat digunakan sampai menopause, 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir (Pinem, 2009).

  Hasil data yang diperoleh dari laporan umpan balik Pelayanan Kontrasepsi BKKBN Total peserta KB baru di Indonesia sampai dengan bulan Februari 2015 sebanyak 1.032.054 peserta dengan jumlah pemakai

  IUD sebanyak 71.936 peserta, MOW (Metode Operasi Wanita) sebanyak 14.590 peserta, MOP (Metode Operasi Pria) sebanyak 909 peserta, KB implant sebanyak 90.576 peserta, KB suntik sebanyak 546.215 peserta, KB pil sebanyak 252.091 peserta dan kondom sebanyak 55.737 peserta. Banyaknya peserta KB baru yang ada di Indonesia menjadikan gambaran bahwa masyarakat di Indonesia mulai sadar akan pentingnya merencanakan sebuah kehamilan dan kelahiran untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.

  Hasil dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasaional sampai bulan Februari 2015 peserta KB baru di Jawa Tengah sebanyak 541.255 jiwa dengan jumlah pemakai IUD sebanyak 47.348 peserta, MOP sebanyak 4.765 peserta, MOW sebanyak 7.908 peserta, KB implant sebanyak 80.223 peserta, KB suntik sebanyak 299.555 peserta, KB Pil sebanyak 80.962 peserta dan kondom sebanyak 20.494 peserta.

  Dari hasil data upaya kesehatan yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen sampai dengan tahun 2015 Peserta KB aktif di Kebumen adalah sebanyak 208.938 peserta, pemilihan penggunaan kontrasepsi terbanyak di Kabupaten Kebumen adalah KB suntik yaitu sebanyak 102.797 peserta, KB implant ada 48.891 peserta, KB pil ada 27.371 peserta, KB IUD ada 15.879 peserta, MOW ada 6.686 peserta, kondom ada 6.267 peserta dan yang menggunakan MOP ada 1.044 peserta. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu.

  Dari hasil studi pendahuluan yang diperoleh di wilayah kerja Puskesmas II Sempor didapatkan data jumlah peserta KB aktif tahun 2015 adalah sebanyak 2.726 peserta dengan kriteria pemakai IUD sebanyak 217 peserta, MOP sebanyak 6 peserta, MOW sebanyak 60 peserta, KB implant sebanyak 650 peserta, kondom sebanyak 29 peserta, KB suntik sebanyak 1.254 peserta dan KB pil sebanyak 509 peserta. Sedangkan jumlah peserta KB baru pada tahun 2015 sebanyak 259 peserta dengan jumlah pemakai kontrasepsi IUD sebanyak 15 peserta, KB implant sebanyak 104 peserta, KB kondom sebanyak 3 peserta, KB suntik sebanyak 119 peserta dan KB pil sebanyak 18 peserta.

  Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak puskesmas didapatkan berbagai macam pengaduan kepada pihak puskesmas tentang penggunaan KB IUD, mulai dari gangguan pada saat menstruasi, mengalami pendarahan, keputihan yang lebih banyak, saat menstruasi lebih nyeri, sering pusing sampai pengaduan tentang IUD yang lepas dari rahim. Hal ini membuat para akseptor takut untuk menggunakan IUD dan dari hasil wawancara kepada beberapa akseptor KB IUD dijelaskan secara singkat tentang keluhan yang mereka alami selama menggunakan KB IUD yaitu pada saat pemasangan sampai dengan menstruasi pertama bisa sampai 8 bulan baru mengalami menstruasi kembali, saat menstruasi lebih banyak keluar darah dan biasa mengganti pembalut 2 sampai 3 kali dalam sehari yang ini juga membuat beberapa akseptor IUD merasakan pusing dan lemas, akseptor IUD lain juga mengatakan bahwa sering nyeri saat menstruasi, keputihan yang dialami akseptor IUD bertambah banyak dibandinkan sebelum menggunakan IUD, bahkan masalah tentang gangguan pada saat berhubungan intim juga banyak dialami oleh beberapa akseptor, akseptor lain menyebutkan bahwa selama menggunakan IUD pernah mengalami ekspulsi atau keluarnya IUD

  Dari berbagai masalah yang dialami oleh akseptor IUD membuat semakin berkurangnya peminat KB IUD meskipun jika dilihat dari jangka waktu untuk penggunaan IUD relatif lama tergantung jenis yang digunakan dan keefisiensian biaya yang hanya dikeluarkan pada saat pemasangan saja namun hal ini masih membuat akseptor kurang tertarik untuk menggunakan KB IUD. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada akseptor KB lain mengatakan bahwa mereka takut, malu dan sakit jika menggunakan IUD. Kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan KB implant, KB suntik, KB Pil, meskipun jika dilihat dari keefektifannya lebih efektif IUD karena tidak perlu mengingat ingat jadwal untuk meminum obat atau pergi ke petugas kesehatan untuk melakukan suntik bulanan.

  Dari uraian diatas peneliti berkeinginan untuk meneliti tentang gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi IUD pada akseptor

  IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen karena melihat banyaknya keluhan yang ditimbulkan oleh KB IUD namun belum ada tindak lanjut untuk mengatasi keluhan tersebut. Jadi diharapkan setelah dilakkukan penelitian dan didapatkan hasil prosentase masing-masing keluhan bisa diatasi sehingga akseptor tidak takut untuk menggunakan IUD.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut. “Bagaimana gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) pada akseptor

  IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen ?” C.

   Tujuan

1. Tujuan umum

  Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen.

2. Tujuan Khusus

  a. Untuk mengetahui karakteristik responden yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, waktu pengasangan IUD, lama pemakaian kontrasepsi IUD, jenis IUD yang digunakan, kunjungan setelah pemasangan IUD dan respon tindakan saat terjadi keluhan pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen.

  b. Untuk Mengetahui gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai masukan oleh pembaca atau peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan efek samping IUD.

  2. Bagi Puskesmas Menambah pengetahuan tentang IUD dan mengetahui lebih jauh tentang efek samping dari IUD yang biasa terjadi pada akseptor

  IUD sehingga dapat mempunyai program tindak lanjut untuk akseptor IUD.

  3. Bagi Akseptor IUD Menambah wawasan tentang IUD mulai dari pengertian, jenis- jenis IUD, keuntungan menggunakan IUD, indikasi dari IUD dan efek samping yang biasa terjadi pada akseptor IUD serta cara menangani efek samping dari IUD.

  E. Keaslian Penelitian

  1. Fitriani (2015), faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan metode bersalin Medika Utama desa Wonokupang kecamatan Balongabendo kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan yaitu penelitian dengan desain penelitian deskriptif dengan rancangan bangunan survei. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB pada bulan Mei 2015 di Klinik Umum dan Rumah Bersalin Medik Utama yaitu sejumlah 36 akseptor KB. Teknik pengambilan sampel yaitu non probablity sampling, dengan jenis total sampling. Lokasi penelitian di Klinik Umum dan rumah bersalin Medika Utama desa Wonokupang kecamatan Balongabendo kabupaten Sidoarjo pada bulan Juni 2015. Pengumpulan data berdasarkan data primer dengan menggunaka kuisioner/angket. Teknik analisa data menggunakan distributor frekuensi. Hasil penelitia menunjukan bahwa hampir seluruh responden takut merasa takut terhadap efek samping IUD yaitu sebanyak 31 orang (86,1%).

  Perbedaan dengan penelitian yang digunakan peneliti adalah responden, lokasi dan tujuan penelitian. Persamaannya adalah dengan cara menggunakan total sampling dan sama-sama menggunakan instrumen kuisioner.

  2. Widiyawati (2012), faktor faktor yang berhubungan dengan pemakaian AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian Diskriptif Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner, untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan analisa bivariat dengan menggunakan rumus chi

  square . Hasil dari setiap variabel menunjukan bahwa ada hubungan

  pada pemakaian AKDR dengan status pendidikan, dukungan suami dan pengetahuan. Hasil uji statistik didapatkan bahwa pemakaian alat kontrsepsi dalam rahim terhadap pendidikan dengan p value 0,001. Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim terhadap dukungan

  AKDRterhadap pengetahuan diperoleh hasil p value 0,007 dan analisis ini dilaukan sampai uji multivariat. Dari ketiga variabel bebas diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna pemakaian AKDR terhadap dukungan suami, pengetahuan dan pendidikan.

  Perbedaan dengan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian, responden penelitian, lokasi dan tujuan penelitian. Persamaannya adalah sama sama meneliti tentang IUD.

  3. Utami (2013), Hubungan efek samping dengan kejadian drop out pada akseptor AKDR di Poli KB RSUD dr. Soetomo surabaya.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional, sedangkan menurut waktunya penelitian ini merupakan jenis penelitian cross sectional. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan lembar pengumpulan data dari sumber reka medic kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi

  Square

  dari person dengan derajat kemaknaan α=0,05. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 115 akseptor di poli KB I RSU Dr. Soetomo Surabaya dari bulan Januari

  • – Juni 2011 sebagian besar (53,91%) akseptor AKDR mengalami drop out karena efek samping. Sedangkan sebagian kecil (46,09%) tidak mengalami drop out. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara efek samping dengan kejadian drop out pada akseptor AKDR di poli KB I RSU Dr. Soetomo Surabaya.

  Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukanoleh peneliti adalah metode penelitian, responden penelitan, lokasi dan tujuan penelitian. Persamaannya adalah sama sama meneliti tentang masalah efek samping IUD.

DAFTAR PUSTAKA

  Amalia, F. (2013). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Reproduksi , 23-29. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

  Rineka Cipta. Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran.

  At-Tharsyah, A. (2001). Serba Serbi Wanita; Panduan Mengenal Wanita. Jakarta: Almahira. Fitriani, L. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi IUD pada akseptor KB di Klinik Umum dan rumah bersalin

  Medika Utama desa Wonokupang kecamatan Balongabendo kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kesehatan , -. Gebbie, A., & Gleiser, A. (2009). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.

  Jakarta: EGC. Gleiser, A. d. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Edisi 4.

  Jakarta: pustaka Sinar harapan. Handayani, S. R. (2012). Gambaran Kejadian Ekspulsi Pemasangan IUD Pasca

  Persalinan di Kecamatan Baturraden Dan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan , Vol. 3 No. 2. Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

  Jakarta: Salemba Medika. Imbarwati. (2009). Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Panggunaan KB

  IUD pada Peserta KB non IUD di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 31-32. Khairan, N. (2012). Gambaran Kadar HB Pada Ibu Akseptor KB IUD Nagarai Padang Kab. Agam . Jurnal Kesehatan Masyarakat , 44-47. kurniawati, T., & Taufika Yuhedi, l. (2011). buku ajar kependudukan & pelayanan KB. Jakarta: EGC. Manuaba, I. B. (2004). Kepaniteraan Klinik Obstreti dan Ginekologi, edisi 2.

  Jakarta: EGC. Notoatmojo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

  Noviawati SA, D., & Sujiyati. (2009). Paduan lengkap Pelayanan KB Terkini.

  Jogjakarta: Mitra Cendika Press. Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

  Reeder, d. (2011). Keperawatan Maternitaas: Kesehatan Wanita, Bayi dan Keluarga. Jakarta: EGC. Rumiati, S., & Handayani, R. (2012). Gambaran Kejadian Ekspulsi Pemasangan

  IUD Pasca Persalinan Di Kecamataan Baturraden Dan Kedungbanteng kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan , 21-31. Saroha, P. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media. Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sastroasmoro, S. I. (2008). Dasar-Dasar Metodologi Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Siwi Walyani, E., & Purwoastuti, E. (2015). Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana. Yogyakarta: PT Pustaka Baru. Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: ALFABETA. Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).

  Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET. Utami, S. (2011). Hubungan Efek Samping Dengan Kejadian Drop Out Pada

  Akseptor AKDR di Poli KB I RSUD DR. Soetomo Surabaya. Jurnal

  Penelitian Kesehatan , 144-151. Warsini. (2015). Perbedaan Siklus Menstruasi Antara Ibu Yang Menggunakan AKDR Dan Alat Kontraspsi Suntik Di Desa Beruk Kabupaten Karanganyar. JIK.Vol. 3 No.1 , 75-82. wathaniah, s. (2013). Faktor mikroba penyebab infeksi saluran reproduksi pada akseptor intra uterine device (IUD) di kota mataram. buletin penelitian

  sistem kesehatan , 83-87.

  LAMPIRAN

  

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

  Kepada Yth. Ibu Calon Responden Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Panggih Arum NIM : A11300922 Adalah mahasiswa s1 ilmu keperawatan stikes muhammadiyah gombong yang akan melakukan penelitian tentang :

  

“GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA

UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA

  

PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

  Untuk itu saya memohon ketersediaan ibu untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini dengan hadir dalam pendidikan kesehatan dan mengisi daftar pernyataan yang telah saya sediakan. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini. Apabila ibu bersedia menjadi responden, maka saya mohon ibu untuk menandatangani lembar persetujuan yang sudah saya disediakan. Atas perhatiaan dan kerja samanya saya ucapkan terima-kasih.

  Gombong, Februari 2017 Peneliti (Panggih Arum)

LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

  Yang bertandatangan di bawah ini saya :

  1. Nama :

  2. Umur :

  3. Alamat : Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan dengan judul :

  “GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT

KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR IIKABUPATEN KEBUMEN

  

  Yang dibuat oleh : Nama : Panggih Arum NIM : A11300922 Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk menjadi subjek penelitian dan bersedia memberikan data sesuai dengan yang diperlukan.

  Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

  Sempor, ( ) LEMBAR KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN KELUHAN AKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

  IUD (INTRA UTERINE DEVICE) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017

  c. Kurang dari 5 bulan setelah melahirkan

  e. Lebih dari 10 tahun

  d. 10 tahun

  c. 8 tahun

  b. Lebih dari 3 tahun

  a. Kurang dari 3 tahun

  8. Berapa lama ibu menggunakan IUD?

  e. Lebih dari 1 tahun setelah melahirkan

  d. 1 tahun setelah melahirkan

  b. Kurang dari 40 hari setelah melahirkan

  Nomor Kuesioner : (diisi peneliti) Tanggal Pengisian :

  a. Saat melahirkan langsung dilakukan pemasangan IUD

  7. Kapan ibu memasang IUD?

  6. Jumlah Anak :

  5. Hamil ke - :

  4. Pekerjaan :

  3. Pendidikan Terakhir :

  2. Umur :

  1. Nama Ibu : Ny

  9. Berapa kali menggunakan IUD? b. 2 kali

  c. 3 kali

  d. 4 kali

  e. Lebih dari 5 kali

  10. IUD jenis apakah yang ibu gunakan? a.

  b.

  c.

  d.

  e.

  11. Selama ibu menggunakan IUD berapa kali ibu memeriksakan IUD tersebut ke puskesmas atau bidan? a. 1 kali

  b. 2 kali

  c. 3 kali

  d. Lebih dari 5 kali

  e. Tidak pernah

  12. Jika ibu mengalami keluhan dengan IUD yang ibu gunakan apa yang ibu lakukan?

  a. Dibiarkan saja

  b. Pergi ke puskesmas atau rumah sakit

  c. Membeli obat diapotik

  d. Diobati sendiri

  e. Meminta bidan atau dokter untuk melepaskan IUD

  13. Berilah tanda centang (

  ) pada jawaban yang benar menurut ibu! Efek Samping Ya Tidak

  Setelah pemasangan IUD apakah ada perubahan pada

  A

  siklus menstruasi ibu?

  B

  Apakah menstruasi ibu menjadi lebih lama?

  Ketika menstruasi apakah darah yang keluar lebih

  C

  banyak dibanding sebelum menggunakan IUD? Ketika menstrusi apakah ibu pernah sampai merasa

  D

  pusing? Apakah pada saat menstruasi darah ibu pernah

  E

  bergumpal? Apakah ibu pernah keluar darah tetapi bukan darah

  F

  menstruasi?

  G Apakah darah yang keluar banyak?

  Apakah ibu pernah merasakan lemas saat keluar darah

  H

  tersebut? Apakah ibu sering mengalami keputihan setelah

  I

  menggunakan IUD?

  J

  Apakah keputihan yang ibu alami lebih banyak?

  K Apakah ibu sering merasakan nyeri saat menstruasi? L Apakah saat nyeri ibu beraktifitas seperti biasa?

  Apakah ibu dan suami pernah merasakan

  M

  ketidaknyamanan pada saat berhubungan intim setelah menggunakan IUD? Apakah suami ibu pernah mengeluh tentang IUD yang

  N

  ibu gunakan? Apakah IUD yang ibu gunakan pernah keluar sendiri

  O

  tanpa bantuan tenaga keshatan?

  Correlations

  • ** TOTAL

    A Pearson Correlation .842

    Sig. (2-tailed) .000 ** N

  20 B Pearson Correlation .666 Sig. (2-tailed) .001 N

  20 C Pearson Correlation -.131 Sig. (2-tailed) .581 N **

  20 D Pearson Correlation -.611 Sig. (2-tailed) .004

  • ** N

  20 E Pearson Correlation .611 Sig. (2-tailed) .004

  • ** N

  20 F Pearson Correlation .690 Sig. (2-tailed) .001

  • ** N

  20 G Pearson Correlation .646 Sig. (2-tailed) .002

  • ** N

  20 H Pearson Correlation .842 Sig. (2-tailed) .000

  • ** N

  20 I Pearson Correlation .842 Sig. (2-tailed) .000

  • ** N

  20 J Pearson Correlation .629 Sig. (2-tailed) .003 N

  20 K Pearson Correlation -.054 Sig. (2-tailed) .822 N

  20 L Pearson Correlation -.277 Sig. (2-tailed) .236

  

Sig. (2-tailed) .000

N
  • ** 20 N Pearson Correlation .938

    Sig. (2-tailed) .000

    N

  20 O Pearson Correlation -.323

Sig. (2-tailed) .165

N **

  20 P Pearson Correlation .649

Sig. (2-tailed) .002

  • ** N

  20 Q Pearson Correlation .842

Sig. (2-tailed) .000

N

  20 ** R Pearson Correlation .690

Sig. (2-tailed) .001

* N

  20 S Pearson Correlation .483

Sig. (2-tailed) .031

  • ** N

  20 T Pearson Correlation .666

Sig. (2-tailed) .001

N

20 TOTAL Pearson Correlation

  1 Sig. (2-tailed) N 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

  • **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  Case Processing Summary N % Cases Valid

  20 100.0 Excluded a .0 Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

  .758

  20 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-

  Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

  Deleted Keterangan A 12.75 10.618 .813 .721 Valid B

  12.95 10.366 .581 .726 Valid C 13.45 12.892 -.243 .786 Tidak Valid D 13.50 14.053 -.671 .806 Tidak Valid E 12.80 10.905 .539 .734 Valid F 13.00 10.211 .606 .723 Valid G 12.70 11.379 .607 .739 Valid H 12.75 10.618 .813 .721 Valid

  I 12.75 10.618 .813 .721 Valid J 13.00 10.421 .533 .729 Valid K 13.05 12.787 -.193 .791 Tidak Valid L 13.15 13.608 -.403 .808 Tidak Valid M 12.75 10.829 .701 .727 Valid N 12.80 10.063 .924 .707 Valid O 13.30 13.695 -.439 .807 Tidak Valid P 12.90 10.516 .566 .728 Valid Q 12.75 10.618 .813 .721 Valid R 13.00 10.211 .606 .723 Valid S 13.05 10.892 .362 .745 Valid T 12.95 10.366 .581 .726 Valid

  Statistics siklus1 N Valid 217

  Missing

siklus1

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TIDAK ADA

  9

  4.1

  4.1

  4.1 ADA 208

  95.9 95.9 100.0 Total 217 100.0 100.0 Statistics volume N Valid 217

  Missing

volume

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TIDAK ADA

  42

  19.4

  19.4

  19.4 ADA 175

  80.6 80.6 100.0 Total 217 100.0 100.0 Statistics spoting N Valid 217

  Missing

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TIDAK ADA

  45

  20.7

  20.7

  20.7 ADA 172

  79.3 79.3 100.0 Total 217 100.0 100.0 Statistics leukorea N Valid 217

  Missing

leukorea

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TIDAK ADA

  25

  11.5

  11.5

  11.5 ADA 192

  88.5 88.5 100.0 Total 217 100.0 100.0 Statistics desminore N Valid 217

  Missing

desminore

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TIDAK ADA

  46

  21.2

  21.2

  21.2 ADA 171

  78.8 78.8 100.0 Total 217 100.0 100.0 Statistics sexual N Valid 217

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMK YAPEK GOMBONG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 0 50

GOMBONG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 0 62

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 0 57

PERILAKU SEKSUAL PADA PEMANDU KARAOKE DI TEMPAT KARAOKE SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 1 62

GAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS KANKER SERVIKS YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD PROF.Dr.MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi

0 0 55

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 0 67

GAMBARAN MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Skripsi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 0 43

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA LANSIA DI DESA KEMUKUS KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

0 0 42

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD NEGERI 1 BUAYAN KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi

0 0 53

PENGARUH HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1 KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu

0 1 79