08. RPP 03 Ilmu Kalam Kelas 12

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 3)

  Lampiran I

  6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat jugamenggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

  5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya danmengaitkan dengan materi perbuatan manusia dan hukum pelaku dosa besar perspektif aliran kalam.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  3. Guru menyapa peserta didik dengan komunikatif.

  2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikandengan kegiatan pembelajaran.

  1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

  Pendahul uan

  Kegiatan Deskripsi Keterangan

  1. Pertemuan Pertama (2 JP)

  E. Kegiatan Pembelajaran

  D. Materi Pembelajaran

  Sekolah : MAN Mata Pelajaran :Ilmu Kalam Kelas/Semester : XII/Gasal Alokasi Waktu :4 JP (2 Pertemuan)

  2. Menjelaskan hukum pelaku dosa besar perspektif aliran kalam

  1. Menjelaskan perbuatan manusia perspektif aliran kalam

  C. Indikator Pencapaian Kompetensi

  4.3. Menyajikan peta konsep tentang hukum pelaku dosa besar menurut perspektif aliran kalam

  3.3. Menganalisis hukum pelaku dosa besar menurut perspektif aliran kalam

  2.3. Menghindari dosa besar menurut perspektif aliran kalam

  1.3. Berkomitmen menghindari perbuatan dosa besar setelah memahami hukum pelaku dosa besar menurut perspektif aliran kalam

  B. Kompetensi Dasar

  KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

  KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

  A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

  7. Salah satu model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini di antaranyaadalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Jigsaw agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawabsecara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokokpada teman sekelasnya. Inti

  1. Guru meminta siswa untuk mengamati perilaku dosa besar.

  3. Pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalah bersama.

  6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat jugamenggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

  5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya danmengaitkan dengan materi perbuatan manusia dan hukum pelaku dosa besar perspektif aliran kalam.

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  3. Guru menyapa peserta didik dengan komunikatif.

  2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikandengan kegiatan pembelajaran.

  1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

  Pendahul uan

  Kegiatan Deskripsi Keterangan

  2. Pertemuan Kedua (2 JP)

  4. Guru memberikan salam penutup.

  2. Guru melakukan post-test dengan cara memberikan pertanyaan.

  2. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya terhadapperilaku dosa besar.

  1. Gurumemberikan feed back (umpan balik) terhadap proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka meluruskan pemahaman apabila terjadi kesalahpahaman, lalu menyimpulkan inti materi pelajaran.

  Penutup

  Kegiatan inti nomor 11 dilanjutkan pada pertemuan kedua

  10. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untukmenyampaikan materi yang telah mereka pelajari dalam kelompoknya.

  9. Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikanserta membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada.

  8. Peserta didik dikelompokkan dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuaidengan tema yang telah ditentukan (bila memungkinkan guru disarankan untukmembentuk kelompok melalui game).

  7. Siswa menyimak penjelasan guru atau mengamati gambar atau tayangan visual/film tentang contoh dosa besar secara klasikal atau individual.

  6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yangdikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.

  5. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.

  4. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada yang ada di kolom “MariMengamati”.

  3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasilpengamatannya terhadap perilaku dosa besar.

  7. Salah satu model pengajaran yang digunakan dalam kompetensi ini di antaranyaadalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Jigsaw agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawabsecara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokokpada teman sekelasnya. Inti

  11. Guru mengembalikan suasana kelas seperti semula.

  12. Guru menanyakan kepada siswa apabila ada persoalan-persoalan yang tidakterpecahkan di dalam kelompok.

  13. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk mengecek pemahamanmereka terhadap materi yang dipelajari.

  14. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.

  15. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari pelajaran tersebut sesuai denganyang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.

  16. Pada kolom “Ayo Berlatih”, guru:

  a. Membimbing peserta didik untuk membuat contoh perbuatan dosa besar.

  b. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.

  c. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku yang mencerminkan menjauhi dosa besar tersebut di lingkungannya (kolom tugas). Penutup

  1. Guru memberikan feed back (umpan balik) terhadap proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka meluruskan pemahaman apabila terjadi kesalahpahaman, lalu menyimpulkan inti materi pelajaran.

  2. Guru melakukan post-test dengan cara memberikan pertanyaan.

  3. Pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalah bersama.

  4. Guru memberikan salam penutup.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

  1. Teknik penilaian

  a. Observasi

  b. Tes tulis/lisan

  c. Portofolio

  2. Instrumen penilaian Lampiran II

  3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

  a. Remedial Peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan, guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Peserta didik yang belum menguasa materi akan dijelaskan kembali oleh guru dengan materi yang pernah dipelajari.

  2. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis.

  3. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

  b. Pengayaan Peserta didik yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yang telahditetapkan guru dapat diberi tugas berupa:

  1. Mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaanberkaitan dengan materi yang berbeda dengan

  2. Menyusun makalah atau artikel sesuai dengan materi pembelajaran.

  3. Menambah wawasan keilmuan dengan membaca makalah, artikel, buku- buku Ilmu Kalamatau memberi petunjuk untuk melacak situs pada International Networking (internet).

  4. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasildalam pengayaan.

G. Media dan Sumber Belajar

  1. Media/alat Komputer/laptop, LCD projector, power point, internet

  2. Sumber Belajar Hudallah. 2016. Buku Siswa Ilmu Kalam untuk MA Peminatan Ilmu Keagamaan Kelas XII. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.

  , 17 Juli 2017 Mengetahui, Kepala MAN

  Guru Mata Pelajaran

  

Drs. H. Lutfil Hakim, M.Pd Satori, S.Pd.I NIP. 19640517 199303 1 004 NIP. Lampiran I

MATERI PEMBELAJARAN

  Sebagaimana diketahui, bahwa permasalahan dalam ilmu kalam pertama kali munculketika Ali bin Abi Thalib menerima keputusan tahkim (arbitrase) tatkala berseteru denganMu’awiyah. Sebagian tentara Ali menolak keputusan Ali tersebut, mereka menganggapbahwa hal tersebut tidak dapat diputuskan oleh pengadilan manusia, melainkan hanyadapat diputuskan dengan kembali kepada hukum-hukum Allah melalui al-Qur’an danHadis. Mereka memandang bahwa semua yang terlibat dalam tahkim tersebut telahberbuat dosa dan telah menjadi kafir. Persoalannya adalah: masihkah seorang muslimyang melakukan perbuatan dosa besar dianggap sebagai seorang muslim atau telahmenjadi seorang kafir? Berikut adalah pandangan ilmu kalam terhadap pelaku dosabesar dan perbuat manusia.

A. Perbuatan Manusia

  Permasalahan mengenai perbuatan manusia muncul sebagai lanjutan dari perdebatanulama ilmu kalam mengenai iman dan kufur. Perdebatan tersebut mempersoalkan siapayang masih beriman dan siapa yang dianggap kafir di antara para pihak dalam peristiwatahkim. Persoalan ini kemudian membuat para ulama ahli kalam mencari jawaban ataspertanyaan siapa sebenarnya yang mengeluarkan perbuatan manusia? Apakah manusiasendiri? Atau Allah sendiri? Atau kerjasama antar keduanya.

  Perbuatan manusia adalah suatu hal yang diciptakan oleh dirinya sendiri dan padaorang lain yang sehat akal dan panca inderanya. Hal ini berbanding terbalik ketikadihadapkan pada satu keyakinan bahwa Allah Swt. menciptakan alam semesta, termasukdi dalamnya adalah manusia sendiri. Tuhan bersifat maha kuasa dan memiliki kehendakyang bersifat mutlak. Berikut ini adalah pandangan aliran kalam mengenai perbuatanmanusia

1. Aliran Jabariyah

  Aliran jabariyah terbagi ke dalam dua sekte aliran dalam memandang perbuatanmanusia. Kedua aliran ini memiliki pandangan masing-masing mengenai perbuatanmanusia ini. Kedua aliran tersebut adalah:

  a. Aliran Jabariyah Ekstrim Aliran jabariyah ekstrim ini dipimpin oleh Jahm Ibn Safwan. Aliran iniberpendapat, bahwa segala perbuatan manusia bukanlah merupakan perbuatanyang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi kemauan yang dipaksakan atas dirinyakarena tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidakmemunyai pilihan sendiri. Dapat dipahami bahwa aliran ini menganggap semuayang dilakukan oleh manusia adalah berdasarkan kehendak Tuhan, baik itu berupaperbuatan baik, seperti mebayar zakat, infaq, ataupun sedekah, maupun perbuatanjahat seperti mencuri, mabuk-mabukan, dan lain-lain. Semua perbuatan tersebuttidak lahir karena kehendak manusia sendiri, melainkan timbul karena kehendak Tuhan melalui qada dan qadar Tuhan.

  b. Aliran Jabariyah Moderat Sedikit berbeda dengan aliran jabariyah ekstrim, aliran jabariyah moderat yangdibawa oleh al-Husain Ibn Muhammad al-Najjar berpendapat bahwa

  Tuhanlahyang menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat maupun perbuatanbaik, tetapi manusia mempunyai peranan di dalamnya. Tenaga yang diciptakandalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya. Paham inikemudian dinamakan kasb atau acquisition. Menurut paham kasb manusia tidaklahseperti wayang yang hanya bisa digerakkan oleh dalang, dan bukan merupakanpencipta perbuatan, tetapi manusia mempunyai bagian dalam perwujudanperbuatannya. Menurut aliran ini, manusia tidak semata-mata dipaksa dalammewujudkan perbuatannya, melainkan manusia dengan Tuhan bekerja bersamadalam mewujudkan perbuatan-perbuatan manusia.

  

  Artinya:Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (QS.al-Shaffat: 96)

  2. Aliran Qadariyah

  Aliran qadariyah berpendapat bahwa segala perbuatan manusia dilakukan ataskehendaknya sendiri. Hal ini dikarenakan manusia memiliki kebebasan dalammenentukan perjalanan hidupnya. Manusia mempunyai kebebasan untuk melakukanperbuatannya, baik itu berbuat baik maupun berbuat jahat. Oleh karena itu, manusiaberhak mendapatkan balasan pahala atas kebaikan yang ia perbuat dan berhakmendapatkan hukuman atas kejahatan yang mereka perbuat.

  Aliran qadariyah berpendapat bahwa semua perbuatan manusia adalah pilihannyasendiri, bukan kehendak atau takdir Tuhan. Qadariyah tidak menyatakan bahwa nasibmanusia telah ditentukan terlebih dahulu semenjak zaman azal.

  Aliran qadariyah berpendapat bahwa tidak ada alasan yang tepat menyandarkansegala perbuatan manusia kepada perbuatan Tuhan. Banyak ayat yang mendukungpendapat ini, misalnya dalam surah al-Kahfi [18] ayat 29:

   

  

  

Artinya:Dan katakanlah: «Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka

barangsiapa yangingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang

ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-

orang zalim itu neraka, yanggejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya merekaakan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskanmuka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. (QS.al-Kahfi: 29)

  Dalam surah al-Ra’d [13] ayat 11:  

  

  Artinya:Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di mukadan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allahtidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang adapada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatukaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagimereka selain Dia. (QS. al- Ra’d:29)

  Juga terdapat dalam Surah al-Nisa [4] ayat 111: 

  Artinya:Barang siapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk(kemudharatan) dirinya sendiri. dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana.(QS. al-Nisa:111)

  3. Aliran Mu’tazilah

  Aliran mu’tazilah sepaham dengan aliran qadariyah dalam persoalan perbuatanmanusia, dimana mereka memandang bahwa Tuhan memiliki sifat bijaksana danadil, maka tidak mungkin Ia berbuat jahat dan zalim. Oleh karena itu, Tuhan tidakmungkin menghendaki manusia untuk berbuat jahat dan bertentangan dengan apayang diperintahklanNya. Perbuatan manusia tidak diciptakan oleh Tuhan, melainkanmanusia sendirilah yang mewujudkan perbuatan baik atau jahatnya. Dengan demikian,segala balasan yang ditimbulkan atas perbuatan tersebut menjadi tanggung jawabmanusia. Aliran mu’tazilah menetang keras pendapat yang menyatakan bahwa Tuhanmenciptaklan perbuatan manusia, karena ia berpendapat bahwa tidak akan mungkindalam satu perbuatan akan ada dua daya

  Dalam paham ini, aliran mu’tazilah mengakui Tuhan sebagai pencipta awal, sedangkanmanusia berperan sebagai pihak yang berkreasi untuk merubah bentuknya. Untukmembela pahamnya, mereka mengungkapkan firman Allah dalam surah al-Sajdah (32)ayat:7:

  

  Artinya:Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulaipenciptaan manusia dari tanah. (QS. al-Sajdah: 7)

  Kata ahsana pada ayat di atas bermakna bahwa semua perbuatan Tuhan adalahbaik. Dengan demikian perbuatan manusia bukan perbuatan Tuhan, karena di antaraperbuatan manusia ada perbuatan jahat.

  Disamping argumentasi naqliyah (dalil naqli) di atas, aliran ini mengungkapkanargumentasi rasional (dalil ‘aqli) sebagai berikut:

  1. Apabila Allah menciptakan perbuatan manusia, sedangkan manusia sendiri tidakmempunyai perbuatan, batallah taklif syar’i. Karena syariat adalah ungkapanperintah dan larangan thalab, pemenuhan thalab tidak terlepas dari kemampuan,kebebasan, dan pilihan.

  2. Apabila manusia tidak bebas untuk melakukan perbuatannya. Runtuhlah teoripahala dan hukuman yang muncul dari konsep paham al-wa’d wa al-wa’id (janji danancaman). Hal ini karena perbuatan itu menjadi tidak dapat disandarkan kepadanyasecara mutlak sehingga berkonsekuensi pujian atau celaan.

  3. Apabila manusia tidak mempunyai kebebasan dan pilihan, pengutusan para nabitidak ada gunanya sama sekali. Bukankah tujuan pengutusan itu adalah dakwah dandakwah harus dibarengi dengan kebebasan pilihan?

  Dari paham di atas, aliran mu’tazilah berpendapat bahwa manusia terlibat dalampenentuan ajal, karena ajal ada dua macam. Pertama ajal al-ajal al-thabi’i, yang dipandangoleh aliran mu’tazilah sebagai kekuasaan mutlak Tuhan untuk menentukannya; Keduaajal yang dibuat oleh manusia itu sendiri, misalnya membunuh seseorang atau bunuhdiri di tiang gantungan atau minum racun. Ajal ini bisa dipercepat atau diperlambat.

  4. Aliran Asy’ariyah

  Pendapat al-Asy’ari mengenai perbuatan manusia lebih dekat dan cenderung miripdengan aliran jabariyah. Perbuatan-perbuatan manusia bukanlah diwujudkan olehmanusia sendiri. Al-Asy’ari menempatkan manusia pada posisi yang lemah, yang tidakmemiliki daya untuk memilih apa yang akan dilakukannya. Asy’ariyah menggunakanteori kasb yang berarti segala sesuatu terjadi berdasarkan kehendak dari Allah, karenamanusia tidak memiliki daya untuk memerintah. Argumen yang digunakan oleh al-Asy’ari untuk membela keyakinannya adalah QS. al-Shaffat (37) ayat 96:

  

  Artinya:Padahal Allahlah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu. (QS. al-Shaffat: 96)

  Paham al-Asy’ari berpendapat bahwa perbuatan bisa terwujud dengan dua daya,yakni daya manusia dan daya Tuhan. Namun daya yang lebih efektif dalam perbuatanmanusia adalah daya Tuhan. Sebagaimana dengan kata wa ma ta’malun pada ayat diatas, diartikan al-Asy’ari dengan apa yang kamu perbuat dan bukan apa yang kamu buat.Dengan demikian ayat ini mengandung arti Allah menciptakan kamu dan perbuatan-perbuatanmu.Dengan kata lain dalam aliran asy’ariyah yang mewujudkan kasb atauperbuatan manusia adalah Tuhan.

  5. Aliran Maturidiyah

  Sebagaimana kita ketahui, bahwa aliran al-Maturidiyah terbagi ke dalam duagolongan dalam pembahasan ilmu kalam, yakni aliran maturidiyah samarkand danmaturidiyah bukhara. Kedua aliran ini juga mengemukakan pendapat yang berbedamengenai perbuatan manusia: a. Maturidiyah Samarkand

  Aliran maturidiyah samarkhand berpendapat bahwa perbuatan manusia adalahciptaan Tuhan, karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan Tuhan. Dalamperbuatan manusia, aliran maturidiayah memberikan perhatian khusus bahwakebijaksanaan dan keadilan Tuhan menghendaki manusia harus memiliki kemampuanberbuat (ikhtiar), agar kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya dapatdilaksanakan.

  Aliran maturidiyah samarkand mempertemukan antara perbuatan manusia sebagaiqudrat Tuhan dengan ikhtiar manusia. Hal ini berarti bahwa Allah menciptakan dayapada manusia untuk digunakan dengan sebebas-bebasnya. Daya tersebut diciptakanbersamaan dengan perbuatan manusia.

  b. Maturidiyah Bukhara Aliran maturidiyah bukhara yang dipimpin oleh al-Bazdawi menyatakan bahwaperbuatan manusia bukanlah perbuatan Tuhan, akan tetapi perbuatan manusia adalahciptaan Tuhan. Perbuatan Tuhan adalah menjadikan dan mewujudkan sedangkan yangmelakukan perbuatan adalah manusia. Al-Bazdawi menyatakan bahwa manusia tidakmempunyai daya untuk melakukan perbuatan, hanya Tuhanlah yang dapat menciptakan,dan manusia hanya dapat melakukan perbuatan yang telah diciptakan Tuhan baginya.

B. Pelaku Dosa Besar

1. Menurut Aliran Khawarij

  Aliran khawarij sebagai kelompok dan pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluarbarisan karena menolak keputusan Ali yang menerima tahkim. Aliran ini dikenal dengansifat ekstrim dalam memutuskan persoalan-persoalan kalam. Hal ini dimulai denganpenolakan dan pengkafiran terhadap semua kelompok yang terlibat dalam prosestahkim. Aliran khawarij berpendapat bahwa semua orang yang menerima peristiwatahkim telah melakukan dosa besar dan memandang mereka telah keluar dari Islamserta dinyatakan kafir. Karakter aliran khawarij ini disebabkan pengaruh geografiskondisi gurun pasir, juga karena pemikirannya dibangun atas dasar pemahaman tekstualnash-nash al-Qur’an dan Hadis. Tidak heran kalau aliran ini memiliki pandangan ekstrimtentang status pelaku dosa besar.

  Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa kaum khawarij terpecah ke dalambeberapa sekte. Sekte-sekte tersebut mengungungkapkan pendapatnya mengenaipelaku dosa besar:

  a. Sekte al-Muhakkimah Sekte ini berpendapat bahwa semua orang yang menyetujui arbitrase dianggapsebagai kafir. Tidak selesai sampai disitu, sekte ini juga memperluas pengertiankafir hingga ke semua pelaku dosa besar. Meraka yang melakukan perbuatan zina,membunuh tanpa sebab dan perbuatan dosa besar lainnya dianggap sebagai kafir.

  b. Sekte Azariqah Pelaku dosa besar dalam pandangan mereka telah beralih status keimanannyamenjadi kafir secara agama, dan berarti ia telah keluar dari Islam, mereka kekal dineraka bersama orang-orang kafir lainnya.

  c. Sekte Najdah Sekte ini menganggap kafir seseorang yang melakukan dosa kecil secaraberkesinambungan, seperti halnya dengan pelaku dosa besar. Mereka berpendapatjika pengikutnya melakukan dosa besar mereka akan tetap mendapatkan siksadalam neraka namun pada akhirnya mereka akan masuk surga.

  d. Sekte Sufriyah Sekte sufriyah membagi pelaku dosa besar ke dalam dua macam; pertama,pelaku dosa besar yang terdapat sanksi di dunia (seperti membunuh, berzina, dll)tidak dipandang kafir. Kedua, pelaku dosa besar yang tidak ada sanksinya di dunia(seperti meninggalkan sholat dan puasa) dipandang kafir.

  Akan tetapi,setiap sekte memilki pendapat yang berbeda-beda tentang pelaku dosa besar yangdiperoleh predikat kafir. Subsekte aliran khawarij yang ekstrim menggunakan istilahyang lebih keras dibandingkan dengan kafir, yaitu musyrik. Mereka memandangmusyrik bagi siapa saja yang tidak bersedia bergabung dengan golongannya. Bahkanterhadap orang Islam yang sepaham dengan mereka tetapi tidak hijrah ke dalamlingkungan mereka. Subsekte najdah tidak jauh berbeda dengan azariqah, merekamenganggap musyrik kepada siapapun yang secara terus menerus mengerjakandosa kecil. Adapun dengan dosa besar, apabila tidak dilakukan secara terus meneruspelakunya tidak dipandang musyrik, hanya dianggap kafir saja.

  2. Menurut Aliran Murji’ah

  Paham aliran murji’ah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya terbagi ke dalamdua kelompok. Masing- masing kelompok dalam aliran mur’jiah ini mengemukakanpendapatnya terkait seseorang yang melakukan dosa besar. Secara umum pandanganaliran murji’ah dalam mensikapi pelaku dosa besar adalah menunda atau menangguhkanpersoalan dihadapan Allah nanti di hari pembalasan.

  a. Golongan Murji’ah ekstrim Pandangan terhadap pelaku dosa besar menurut golongan murji’ah ekstrim initidak bisa dilepaskan dari pengertian iman menurut mereka. Golongan murji’ahekstrim berpandangan bahwa iman adalah di dalam kalbu, bukan secara demonstratif,baik dalam ucapan ataupun dalam tindakan perbuatan, oleh karena itu menurutgolongan ini kalau seseorang telah beriman dalam hatinya, maka ia dipandang tetapsebagai seorang mukmin. Menurut kelompok ini, seseorang yang telah melakukandosa besar tetap dianggap sebagai seorang mukmin, karena perbuatan dosa yangdilakukan seseorang tidak dapat menggugurkan keimanannya, sehingga merekaberpendapat bahwa pelaku dosa besar tidak akan mendapatkan balasan siksa dineraka selama mereka tetap dalam keadaan beriman kepada Allah.

  b. Golongan Murji’ah Moderat Golongan ini berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafirkarena perbuatannya. Akan tetapi mereka akan mendapatkan siksa di neraka.Meskipun disiksa di neraka, mereka tidak kekal di dalamnya, karena lama atautidaknya seorang pelaku dosa besar di neraka tergantung kepada ukuran dosayang telah dilakukannya. Golongan moderat ini berpendapat bahwa masih adanyakemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya sehingga pelaku dosa dapatterbebas dari siksa neraka.

  3. Menurut Aliran Mu’tazilah

  Mu’tazilah tidak menentukan status manusia yang berbuat dosa besar sebagai kafirataupun mukmin, mereka berpendapat bahwa pelaku dosa besar berada di tengah-tengahantara mukmin dan kafir (al-manzilah bainal manzilatain) atau lebih dikenaldengan kata fasiq. Jadi apabila pelaku dosa besar meninggal dan belum sempatbertaubat, maka ia akan mendapatkan siksaan dan dimasukkan ke dalam nerakaselama-lamanya. Namun siksaan yang diterima oleh pelaku dosa besar tersebut lebihringan dibandingkan dengan mereka yang kafir.

  Adapun yang dimaksud dengan dosa besar menurut pandangan aliran mu’tazilah adalahsegala perbuatan yang ancamannya disebutkan secara tegas dalam nash baik itudalam al-Qur’an ataupun Hadis. Sedangkan yang dimaksud dengan dosa kecil adalahsebaliknya, yaitu segala perbuatan yang ancamannya tidak disebutkan secara tegasdalam nash. Mu’tazilah mengklasifikasikan dosa besar dan dosa kecil berdasarkan padakriteria ancaman dan balasan yang akan diterima seseorang yang melakukan perbuatandosa.

  4. Menurut Aliran Asy’ariyah Aliran asy’ariyah berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah kafir.

  Walaupunmelakukan dosa besar, mereka masih tetap sebagai orang yang beriman dengan anggapanbahwa hal ini dibolehkan (halal) dan tidak meyakini keharamannya, ia dipandang telahkafir.

  Menurut al-Asy’ari, orang beriman yang melakukan dosa besar, di akhirat nanti akanmendapatkan beberapa kemungkinan: a. Tuhan mengampuni dosanya dengan sifat pemurah Tuhan, karena Tuhan mahapemurah, dan ia langsung dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.

  b. Boleh jadi dia mendapatkan syafaat dari nabi Muhammad, yakni dibantu oleh nabiMuhammad, sehingga dia dibebaskan Tuhan dari segala siksaan, dan langsungdimasukkan ke dalam surga.

  c. Kalau kemungkinan dua di atas tidak terjadi pada pelaku dosa besar maka dia akandisiksa di dalam neraka sesuai kadar dosanya, dan kemudian dia akan dibebaskandari siksaan dan dimasukkan surga dan kekal di dalamnya karena saat di dalamdunia dia adalah seorang yang beriman.

  Secara umum, dapat dilihat bahwa pendapat al-Asy’ari ini sama dengan pendapataliran murji’ah yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar tidaklah dianggap sebagaikafir.

5. Menurut Aliran Maturidiyah

  Aliran maturidiyah baik samarkand maupun bukhara memandang bahwa pelaku dosabesar tidaklah kafir dan tetap diakui sebagai mukmin selagi masih beriman kepada Allahdan rasulNya. Keduanya sepakat bahwa pelaku dosa besar akan mendapatkan balasandi akhirat, dan balasan tersebut disesuaikan dengan apa yang telah ia perbuat selamahidup di dunia. Menurut aliran ini, apabila pelaku dosa besar meninggal dan belummelaksanakan taubat, maka keputusan sepenuhnya diserahkan menurut kehendakAllah Swt. Jika Allah menghendaki pelaku dosa besar tersebut diampuni, maka ia akandisiksa di dalam neraka namun tidak kekal selamanya.

  Maturidiyah berpendapat, bahwa orang yang berdosa besar itu tidak dapat dikatakankafir dan tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertaubat. Hal itudikarenakan Tuhan telah menjanjikan akan memberikan balasan kepada manusia sesuaidengan perbuatannya sedangkan balasan bagi orang yang berbuat dosa syirik adalahkekal dalam neraka.

  

EVALUASI PEMBELAJARAN

  I. Soal Pilihan Ganda

  Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, pada jawaban yang paling benar!

  1. Aliran jabariyah terbagi ke dalam dua sekte aliran dalam memandang perbuatanmanusia. Sekte tersebut dalah....

  A. Moderat dan Kanan

  B. Ekstrim dan Kanan

  C. Moderat dan Ekstrim

  D. Netral dan Ekstrim

  E. Moderat dan Netral

  2. Dalam memandang perbuatan manusia pendapat mu’tazilah sepaham dengan pandangan aliran apa....

  A. Jabariyah

  B. Qadariyah

  C. Mu’tazilah

  D. Asy'ariyah

  E. Maturidiyah

  3. Segala perbuatan manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri. Adalah pendapat aliran....

  A. Khawarij

  B. Jabariyah

  C. Qadariyah

  D. Asy'ariyah

  E. Maturidiyah

  4. Mu’tazilah dalam menguatkan pendapatnya tentang perbuatan manusia merujukpada ayat al-Qur’an. Surah apa dan ayat berapa yang dimaksud? A. Ash-Shaffat ayat 96

  B. Ash-Shaffat ayat 95

  C. Al-Sajdah ayat 6

  D. Al-Sajdah ayat 7

  E. Al-Sajdah ayat 8

  5. Asy'ariyah dan jabariyah moderat dalam menguatkan pendapatnya tentangperbuatan manusia merujuk pada ayat al-Qur’an. Surah apa dan ayat berapa yangdimaksud?

  A. Ash-Shaffat ayat 96

  B. Ash-Shaffat ayat 95

  C. Al-Sajdah ayat 6

  D. Al-Sajdah ayat 7

  E. Al-Sajdah ayat 8 6. Manusia terlibat dalam penentuan ajal. ini adalah pendapat dari aliran....

  A. Jabariyah

  B. Qadariyah

  C. Mu’tazilah

  D. Asy'ariyah

  E. Maturidiyah

  7. Seseorang pelaku dosa besar dianggap kafir dan akan mendapat balasan siksa dineraka. Ini adalah pendapat dari aliran....

  A. Khawarij

  B. Murji’ah

  C. Mu’tazilah

  D. Asy'ariyah

  E. Maturidiyah

  8. Tuhan mengampuni dosa pelaku dosa besaar dengan sifat pemurah tuhan

  A. Khawarij

  B. Murji’ah

  C. Mu’tazilah

  D. Asy'ariyah

  E. Maturidiyah

  9. Aliran Khawarij terbagi ke dalam empat sekte aliran dalam memandang pelaku dosabesar. Sekte tersebut dalah....

  A. Moderat, Ekstrim, Netral dan Kanan

  B. Al-Muhakkimah, Azariqah, Najdah dan Sufriyah

  C. Al-Muhakkimah, Azariqah, Moderat dan Ekstrim

  D. Azariqah, Najdah, Netral dan Ekstrim

  E. Moderat, Najdah, Sufriyah dan Netral

  10. Pelaku dosa besar dikatakan sebagai al-manzilah bainal manzilatain. Ini adalahpendapat yang dikatakan oleh aliran....

  A. Khawarij

  B. Murji’ah

  C. Mu’tazilah

  D. Asy'ariyah

  E. Maturidiyah

II. Soal Uraian

  Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar!

  1. Jelaskan konsep perbuatan manusia menurut aliran Jabariyah ekstrem!

  2. Jelaskan konsep perbuatan manusia menurut aliran Qadariyah!

  3. Jelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Khawarij Muhakkimah!

  4. Jelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Mu’tazilah!

  5. Jelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Asy’ariyah! Lampiran II

RUBRIK PENILAIAN

A. Pengamatan (Observasi) Diskusi

1. Kejelasan dan kedalaman informasi

  a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasilengkap dan sempurna, skor 30.

  b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasilengkap dan kurang sempurna, skor 20.

  c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasikurang lengkap, skor 10.

  2. Keaktifan dalam diskusi a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.

  b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.

  c. Jika kelompoktersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10.

  3. Kejelasan dan kerapian presentasi

  a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi,skor 40.

  b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.

  c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurangrapi, skor 20.

  d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidakrapi, skor 10.

  Aspek Tindak yang Skor Ketuntasan Skor

  No Nama Siswa Nilai Lanjut dinilai Maks Maks

  1

  2

  3 T TT R P

  1 Abdul Aziz Muslim

  2 Adam Nurhidayat Akhmad Faizar

  3 Rifqi Khasani

  4 Ani Rosyani

  5 Annisa Febriyanti

  6 Ashraff Ali Yahya

  7 Asror Abda Alam

  8 Baqir Al Khakim Dede Lutfiah

  9 Sabela

  10 Erni Veronika

  11 Fikri Annas Sahil Ghilmana Muna

  12 Ahali Hanif Reza

  13 Ramadhani

  14 Harti Hawin Sabillah

  15 Nur

  16 Himatun Aliyah

  17 Ilham Khairuman Indah Hijrotus

  18 Sholihah

  19 Ismi Maulidiyah Ismi Nurrisqi

  20 Fadilah

  21 Ismi Ulumi Khofifah Rahma

  22 Wati

  23 Livia Meyfita Sari

  Al-Aidi

  25 Mahmudah Muhammad

  26 Dimas Fajrul Falah Muhammad

  27 Irkham Maulidaen Nizar Zakaria

  28 Sabilillah Nur Asri

  29 Agustyani

  30 Nur Faizah

  31 Nursahidin

  32 Nursari Widiyanti

  33 Puput Lutfiyanah

  34 Puput Wulandari Raden Ajeng

  35 Alfiyah Amiroh

  36 Resty Sis Fauziah

  37 Rizanti Amalia

  38 Rizki Puji Pengesti Rofi Maulana

  39 Malik Ibrohim

  40 Roozika Pratama Saif Fikri Noor

  41 Imannulloh

  42 Selly Pujianti

  43 Siti Maesaroh

  44 Zaki Ramadhan

  45 Zidan Ramadhani Keterangan: T : Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM ) TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM R : Remedial P : Pengayaan

B. Kolom Evaluasi 1. Kolom pilihan ganda.

  Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 5 (maksimal 10 x 5 = 50) 2. Kolom uraian. Uraian: rubrik penilaian

  No Rubrik Penilaian Skor

  a. Jika peserta didik dapat menjelaskan konsep perbuatan manusia menurut aliran Jabariyah ekstremsecara lengkap, skor 10.

  1

  10

  b. Jika peserta didik dapat menjelaskan konsep perbuatan manusia menurut aliran Jabariyah ekstremsecara kurang lengkap, skor 5.

  a. Jika peserta didik dapat menjelaskan konsep perbuatan manusia menurut aliran Qadariyahsecara lengkap, skor 10.

  2

  10

  b. Jika peserta didik dapat menjelaskan konsep perbuatan manusia menurut aliran Qadariyahsecara kurang lengkap, skor 5.

  a. Jika peserta didik dapat menjelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Khawarij Muhakkimahsecara lengkap, skor 10.

  3

  10

  b. Jika peserta didik dapat menjelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Khawarij Muhakkimahsecara kurang lengkap, skor 5.

  a. Jika peserta didik dapat menjelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Mu’tazilahsecara lengkap, skor 10.

  4

  10

  b. Jika peserta didik dapat menjelaskan hukum pelaku dosa besar menurut aliran Mu’tazilahsecara kurang lengkap, skor 5.

  5

  a. Jika peserta didik dapat menjelaskan hukum pelaku dosa besar

  10 menurut aliran Asy’ariyahsecara lengkap, skor 10. menurut aliran Asy’ariyahsecara kurang lengkap, skor 5.

  Jumlah skor maksimal

  50 Nilai : Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100

  jumlah skor maksimal

C. Tugas Portofolio

  Format bentuk laporan dapat menggunakan instrumen di bawah ini: Nama : ......................................... Kelas : ......................................... No. Induk : ......................................... Bulan : .........................................

  Pilihan N Pernyataan Tidak Alasan Singkat o Setuju Setuju

  Muslih merasa dirinya adalah manusia yang sangat merdeka. Ia juga

  1 berkeyakinan bahwa tidak ada intervensi Tuhan dalam setiap perbuatannya.

  Seluruh takdir manusia dapat diubah baik takdir baik 2 ataupun buruk asalkan setiap individu mau berusaha secara maksimal. Orang yang mendurhakai 3 orang tua mati sebelum bertobat akan masuk neraka. Meskipun kerap korupsi, Santoso berhak masuk surga karena ia mengakui Allah

  4 sebagai Tuhannya dan Nabi Muhammad sebagai utusan- Nya.

  Meskipun selalu mendapatkan peringkat terakhir di kelasnya, Kusuma 5 yakin bahwa Allah memberikan daya padanya untuk mengubah keadaan tersebut.

  Skor penilaian sebagai berikut:

  a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukandanperilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.

  b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan danperilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.

  c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilakuyang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80. Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.

  a. Jumlah nilai rata-rata pada kolom uji kompetensi pilihan ganda/uraiandan tugas x 50%.

  b. Jumlah nilai rata-rata pada kolom diskusi x 50%.

  Nilai akhir= nilai a + nilai b

  Peserta didik memperoleh nilai: Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100) Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69) Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

  Aktivitas Tingkat Jumla Penguasa

  Kerjasa Keaktifa Partisip h an Nilai Ket Nama ma n asi Skor (MK, MB,

  MT, BT) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Abdul Aziz Muslim Adam Nurhidayat Akhmad Faizar Rifqi Khasani Ani Rosyani Annisa Febriyanti Ashraff Ali Yahya Asror Abda Alam Baqir Al Khakim Dede Lutfiah Sabela Erni Veronika Fikri Annas Sahil Ghilmana Muna Ahali Hanif Reza Ramadhani Harti Hawin Sabillah Nur Himatun Aliyah Ilham Khairuman Indah Hijrotus Sholihah Ismi Maulidiyah Ismi Nurrisqi Fadilah Ismi Ulumi Khofifah Rahma Wati Livia Meyfita Sari M. Khotibul Umam Al-Aidi Mahmudah Muhammad Dimas Fajrul Falah Muhammad Irkham Maulidaen Nizar Zakaria Sabilillah Nur Asri Agustyani Nur Faizah Nursahidin Nursari Widiyanti Puput Lutfiyanah Puput Wulandari Raden Ajeng Alfiyah Amiroh Resty Sis Fauziah Rizanti Amalia Rizki Puji Pengesti Rofi Maulana Malik Ibrohim Roozika Pratama Saif Fikri Noor Imannulloh Selly Pujianti Siti Maesaroh Zaki Ramadhan Zidan Ramadhani

  Rubrik penilaian:

  1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator.

  2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan dalam indikator.

  3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah konsisten yang dinyatakan dalam indikator.

  4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam indikator. Catatan:

  Rentang Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal = 16 - 4 = 12 MK = 4 - 16 MB = 1- 13 MT = 8 - 10 BT = 4-7 Keterangan: BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

  MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tandaawal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagaitanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). MK : Membudaya/kebiasaan (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkanperilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).