Profil Wilayah Kabupaten Purbalingga

  B ab 2 Profil W ila ya h Ka bupa t en Purba lingga

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN PURBALINGGA

2.1.1. Kondisi Geografis

  Kabupaten Purbalingga termasuk Propinsi Jawa Tengah bagian barat daya yang terletak pada

posisi 101 º 11’-109 º 35’ Bujur Timur dan 07º 10’- 06 º29’ Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten

Purbalingga secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut :

   Sebelah Utara : Kabupaten Pemalang  Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara  Sebelah Timur : Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan  Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas Luas wilayah Kabupaten Purbalingga adalah 77.764.122 ha atau 2,39% dari luas wilayah

Propinsi Jawa Tengah. Dari 18 Kecamatan yang ada, Kecamatan dengan wilayah terluas adalah

Kecamatan Rembang yaitu 9.159 ha Sedangkan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Purbalingga

dengan luas 1.472 ha.

  

Tabel II. 1.

Jarak dari Purbalingga Ke Beberapa Kota Sekitarnya

  Kota Jarak

  Semarang 191 km Purwokerto 20 km Cilacap 60 km Banjarnegara 45 km Wonosobo 75 km

  Sumber : Purbalingga dalam angka 2016

  L a p o r a n A k h ir RPIJM KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2018 - 2022 PENYUSUNAN

  II-2 RE N CA N A P R O G RA M I N V E S T A S I J A NG K A M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A K A B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 02 2 Secara administratif Kabupaten Purbalingga terbagi menjadi 239 desa/kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan. Dari jumlah tersebut terdiri dari 224 desa dan 15 kelurahan. Untuk luasan masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.

  

Tabel II. 2.

Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Purbalingga

Dirinci Tiap Kecamatan Tahun 2015

  12 Bobotsari 3.228

   Daerah Ketinggian 100 – 500 meter dpl merupakan daerah berpotensi utama untuk pertanian tanah kering, mengingat topografi wilayah bergelombang dan berbukit-bukit.

   Daerah Ketinggian 7 – 25 meter dpl merupakan daerah potensi persawahan dengan pengairan yang memadai.  Daerah Ketinggian 25 – 100 meter dpl merupakan daerah dengan sebagian wilayah masih berpotensi untuk tanah persawahan dan sebagian wilayah pada ketinggiannya antara 50 – 100 meter dpl berpotensi untuk pertanian tanah kering, mengingat topografi yang lebih besar.

  Fisiografi Kabupaten Purbalingga terletak pada daerah perbatasan antara zona Serayu Utara dan zona Vulkanik Kwarter. Wilayah Kabupaten Purbalingga memiliki ketinggian tempat antara 23 meter – 3.432 meter dari permukaan laut, dengan klasifikasi ketinggian Kabupaten Purbalingga termasuk dalam klasifikasi antara 0 – 1.500 meter dari permukaan laut. Menurut klasifikasi ketinggian wilayah Kabupaten Purbalingga tersebut masing-masing mempunyai sifat- sifat khusus seperti diuraikan sebagai berikut:

  Sumber : Purbalingga Dalam Angka 2016

  18 Rembang 9.159 Jumlah 77.764

  17 Karangmoncol 6.027

  16 Kertanegara 3.802

  15 Karanganyar 3.055

  14 Karangjambu 4.609

  13 Kerangreja 7.449

  11 Mrebet 4.789

  

No Kecamatan Luas Daerah (Ha)

  10 Bojonsari 2.925

  9 Kutasari 5.290

  8 Padamara 1.727

  7 Kalimanah 2.251

  6 Purbalingga 1.472

  5 Kaligondang 5.054

  4 Pengadegan 4.175

  3 Kejobong 3.999

  2 Bukateja 4.240

  1 Kemangkon 4.513

2.1.2. Topografi Dan Geomorfologi

   Daerah Ketinggian 500 – 1.000 meter dpl merupakan daerah berpotensi untuk wilayah perkebunan dan baik untuk dikembangkan budidaya tanaman sayur-sayuran, mengingat wilayah tersebut cukup dingin.

   Daerah Ketinggian diatas 1.000 meter dpl merupakan daerah yang terbatas untuk usaha pertanian karena topografi wilayah bergelombang. Daerah dengan topografi demikian berpotensi sebagai wilayah non budidaya atau kawasan hutan lindung. Dataran tinggi di Kabupaten Purbalingga meliputi Kecamatan Rembang, Kecamatan Karangmoncol, Kecamatan Karangreja, Kecamatan Karangjambu, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kertanegara dan sebagian Kecamatan Kutasari, sebagian Kecamatan Bojongsari, KecamatanMrebet dan Kecamatan Bobotsari.

  Sedangkan dataran rendah di Kabupaten Purbalingga meliputi Kecamatan Purbalingga, Kecamatan Kalimanah, Kecamatan Bukateja, Kecamatan Kaligondang, Kecamatan Pengadegan, sebagian Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Kejobong, sebagian Kecamatan Kutasari, Kecamatan Padamara dan Kecamatan Kemangkon.

  Kabupaten Purbalingga memiliki karakter topografi yang beragam, dari dataran rendah, daerah perbukitan hingga daerah pegunungan. Karakteristik wilayah berdasarkan kondisi permukaan tanah menunjukkan sebaran sebagai berikut:

  Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit dengan kelerengan >40%. Daerah ini meliputi Kecamatan Karangreja, Karangjambu, Bobotsari, Karanganyar, Kertanegara, Rembang, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.

  Bagian selatan merupakan daerah dengan tingkat kemiringan berkisar antara 0 - 25%. Wilayah ini meliputi Kecamatan Kalimanah, Padamara, Purbalingga, Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Pengadegan, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.

2.1.3. Klimatologi Dan Curah Hujan Curah hujan sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan letak tempat itu sendiri.

  Tidak terkecuali untuk wilayah Kabupaten Purbalingga yang memiliki ketinggian 23 m – 3,432 m dari permukaan laut, dengan puncak gunung Slamet sebagai titik tertingginya. Purbalingga yang memiliki iklim tropis yang relatif basah dengan kelembaban relatif antara 74,6 % sampai 87,6 %, suhu udara 26ºC – 31ºC, dan curah hujan rata-rata 3.938 mm, dengan bulan basah (curah hujan > 200 mm) mencapai 10 bulan, bulan lembab (CH antara 100 – 200) 2 bulan dan bulan kering (CH 0-100 mm) 0 bulan. Dengan demikian menurut typologi Zona Agroklimat dapat diklasifikasikan pada kelas A1 menurut Oldeman atau klas A menurut Schmit-Fergusson.

  

Tabel II. 3.

Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  9 September

  2.1.5. Hidrologi

   Lava andesit berongga asal Gunung Slamet dengan kelulusan terhadap air tinggi sampai sedang.  Endapan vulkanik tua yang terdiri dari aliran lava yang bersifat andesit sampai basalt dan breksi. Kelulusan terhadap air rendah sampai sedang.  Batu pasir tufaan, batupasir, konglomerat, tufa, breksi dan lempung dengan kelulusan terhadap air rendah.  Napal, napal lempungan dan napal globigerina dengan sisipan tipis tufa pasiran, batu gamping pasiran, batu pasir, batu lempung dan lempung tufaan dengan kelulusan terhadap air rendah. Lokasi penambangan bahan galian pasir dan batu Kabupaten Purbalingga sebagian besar dilakukan di Sungai Klawing dan Sungai Serayu, jenis bahan galian pasir dan batu yang ditambang oleh masyarakat adalah pasir dan sirtu.

   Endapan alluvium gunung api, terdiri dari bahan-bahan tak mengeras, mengandung bongkah-bongkah batuan gunung api, bergaris tengah 10 – 15 Cm, tersusun oleh andesit sampai basalt dengan kelulusan terhadap air rendah sampai tinggi.

  Komposisi litologi batuan yang terdapat di Kabupaten Purbalingga terdiri atas:  Alluvium endapan rawa dan danau, terutama tersusun oleh lempung, umumnya bersifat kedap air.

  2.1.4. Geologi

  Sumber : Kabupaten Purbalingga Dalam Angka 2016

  12 Desember 12 427 JUMLAH 95 2502

  11 November 14 451

  6

  1

  10 Oktober

  8 Agustus

  No Bulan Hari Hujan Curah Hujan

  13

  1

  7 Juli

  40

  2

  6 Juni

  5 Mei 8 194

  4 April 15 383

  3 Maret 17 482

  2 Februari 9 153

  1 Januari 17 353

  Pada umumnya, sungai-sungai di Kabupaten Purbalingga belum dimanfaatkan secara optimal, baik untuk pengairan tanah pertanian maupun untuk kebutuhan lainnya. Tetapi sungai yang memungkinkan untuk dibuat bendungan, dam dan waduk-waduk kecil lainnya yang tidak banyak mengeluarkan dana, telah dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk pengairan sawah, perikanan dan sebagainya.

  Debit air sungai itu sendiri dalam setahunnya tidak tetap, karena debit air sungai dipengaruhi oleh curah hujan di daerah hulu. Sungai di Kabupaten Purbalingga terdiri dari 2 (dua) macam aliran, yaitu sungai yang mengalir melewati Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya serta sungai yang hanya mengalir di Kabupaten Purbalingga saja. Sungai yang mengalir melewati Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya, yaitu:

   Sungai Pekacangan  Sungai Serayu  Sungai Klawing Sedangkan sungai yang hanya mengalir di Kabupaten Purbalingga dan berpotensi untuk pengairan yaitu:  Sungai Ponggawa  Sungai Sosos  Sungai Tungtung Gunung  Sungai Gemuruh  Sungai Lebak  Sungai Laban  Sungai Kajar  Sungai Tambra  Sungai Kuning  Sungai Lembereng  Sungai Muli  Sungai Wotan  Sungai Tlahap  Sungai Gintung

2.1.6. Jenis Tanah

  Jenis tanah yang ada di Kabupaten Purbalingga dikategorikan menjadi 9 jenis dengan karakteristik yang berbeda. Jenis tanah yang mendominasi wilayah Kabupaten Purbalingga adalah latosol coklat dan regosol coklat seluar 14.943,75 Ha (19,22%) dari seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga dan yang terkecil adalah jenis tanah litosol yang hanya sebesar 568,75 Ha (0,73%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  

Tabel II. 4.

Jenis Tanah di Kabupaten Purbalingga

  Luas Wilayah NO Jenis Tanah Ha %

  1 Latosol coklat dan Regosol coklat 14.943,750 19,22

  2 Aluvial Coklat tua 13.837,500 17,79

  3 Latosol coklat dari bahan induk Vulkanik 8.490,625 10,92

  4 Latosol merah kuning 4.498,375 5,78

  5 Latosol coklat tua 6.237,500 8,02

  6 Andosol coklat 5.662,500 7,28

  7 Litosol 568,750 0,74

  8 Padmolik merah kuning 10.050,000 12,92

  9 Gromosol kelabu 13.475,122 17,33

  Jumlah 77.764,122 100 Sumber : Purbalingga dalam angka 2016

  2.1.7. Hidrogeologi

  Air tanah dan akuifer di Kabupaten Purbalingga menurut peta hidrogeologi Indonesia dari Direktorat Geologi Tata Lingkungan, terdiri atas:

   Akuifer produktif dengan penyebaran luas Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan sedang, tinggi psiometri atau air tanah diatas atau dekat muka tanah sampai lebih dari 5 m. Debit sumur umumnya 5 – 10 liter/detik.

   Akuifer dengan produktivitas tinggi dengan penyebaran luas Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah beragam. Debit sumur umumnya lebih dari 5 liter/detik

   Akuifer dengan produktivitas kecil setempat berarti Akuifer ini berupa akuifer dengan keterusan rendah sampai sangat rendah. Air tanah setempat dalam jumlah terbatas dapat diperoleh pada daerah lembah atau zona pelapukan

   Daerah Air Tanah Langka

  2.1.8. Daerah Rawan Bencana

  Kawasan rawan bencana di Kabupaten Purbalingga terbagi atas:  Kawasan rawan bencana longsor

  Kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Purbalingga terdapat di sebagian kecil Kecamatan Kemangkon (Desa Jetis),sebagian kecil Kecamatan Kaligondang (Desa Sidareja), sebagian Kecamatan Karangjambu, sebagian kecil Kecamatan Karanganyar, sebagian kecil Kecamatan Kertanegara (Desa Karangjambum, Sirandu, Sanguwatang, Purbasari, Jingkang, Danasari), sebagian kecil Kecamatan Bojongsari (Desa Banjaran, sebagian kecil Kecamatan Bobotsari (Desa Banjarsari), sebagian kecil Kecamatan Karanganyar (Desa Kalijaran), dan sebagian kecil Kecamatan Mrebet (Desa Sindang, Tangkisan), sebagian Kecamatan Rembang (Desa Wlahar, Tanalum, Bodaskarangjati, Bantarbarang, Wonogarawetan, Panusupan), dan sebagian Kecamatan Karangmoncol (Desa Sirau, Tajug, Pepedan).

   Kawasan rawan bencana banjir.

  Kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Purbalingga terdapat di Sungai Klawing, Sungai Serayu, dan Sungai Pekacangan, serta sungai-sungai yang mengalir di dalam Kabupaten Purbalingga. Kawasan rawan bencana banjir yang terdapat di Kabupaten Purbalingga, yaitu Kecamatan Kemangkon (Desa Kalialang, Muntang, Sumilir, Jetis, Gambarsari, Toyareka), Kecamatan Purbalingga (Desa Toyareja, Jatisaba, Bancar), Kecamatan Kaligondang (Desa Lamongan, Penaruban, Tejasari, Cilapar), Kecamatan

  Kalimanah (Desa Sidakangen, Blater), Kecamatan Bojongsari (Desa Galuh, Banjaran), Kecamatan Bobotsari (Desa Banjarsari), Kecamatan Karanganyar (Desa Kaliori, Margasana, Kalijaran, Ponjen), Kecamatan Mrebet (Desa Sindang, Tangkisan), Kecamatan Bukateja (Desa Bajong, Kedungjati), Kecamatan Kejobong (Desa Lamuk), Kecamatan Rembang (Desa Makam, Sumampir, Bodaskarangjati, Bantarbarang, Wonogarawetan).

  Kecamatan Karangmoncol (Desa Tajug, Pekiringan, Pepedan, Grantung), dan Kecamatan Kertanegara (Desa Kertanegara).  Kawasan rawan bencana angin ribut.

  Kawasan rawan bencana angin ribut terdapat di Kecamatan Kemangkon (Desa Kedungbenda, Bokol, Mejasem, Senon, Pelumutan, Jetis), Kecamatan Kaligondang (Desa Pagerandong, Sidanegara, Arenan, Sempor Lor, Brecek, Cilapar), Kecamatan Kutasari (Desa Karangreja, Candinata, Karangklesem, Sumingkir, Meri, Kutasari, Munjul), Kecamatan Bojongsari (Desa Pekalongan, Beji, Metenggeng, Karangcegak, Bumisari), Kecamatan Bobotsari (Desa Banjarsari, Tlagayasa, Majapura, Karangduren, Kalapacung, Pakuncen, Gunungkarang), Kecamatan Karangreja (Desa Serang, Kutabawa, Karangreja, Siwarak, Tlahap Lor, Gondang), Kecamatan Karangjambu (Desa Sanguwatang, Purbasari, Sirandu, Karangjambu, Jingkang, Danasari), Kecamatan Karanganyar (Desa Ponjen, Krangean, Langkat, Kalijajar, Brakas, Maribaya), Kecamatan Mrebet (Desa Sangkanayu, Pengalusan, Cipaku), Kecamatan Kejobong (Desa Kejobong, Pangempon, Langgar, Nangkod, Kedarpan), Kecamatan Pengadegan (Desa Tetel, Tumanggal, Bedagas, Larangan, Karangjoho), Kecamatan Rembang (Desa Panunggalan, Tegalpingen, Gunungwuled, Losari, Bantarbarang, Wanogara Wetan, Lahar, Tanalun, Panusupan, Wanogara Kulon), Kecamatan Karangmoncol (Desa Kramat, Tunjungmuli, Tamansari), Kecamatan Padamara, (Desa Purbayasa, Bojanegara, Karangsentul), Kecamatan Bukateja (Desa Bukateja, Bajong, Kutawis), Kecamatan Kalimanah (Desa Kalikabong, Karangmanyar, Mewek, Selabaya, Babakan).

   Kawasan rawan bencana kekeringan.

  Kawasan rawan bencana kekeringan terdapat di Kecamatan Pengadegan, Kecamatan Kejobong, Kecamatan Kutasari, Kecamatan Kemangkon, sebagian kecil Kecamatan Bojongsari, dan sebagian kecil Kecamatan Kaligondang.

   Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi.

  Kawasan rawan bencana letusan gunung berapi berada di Kecamatan Karangreja (Desa Siwarak, Kutabawa, Karangreja, Tlahap Lor), Kecamatan Mrebet (Desa Pengalusan,

  Binangun, Sangkanayu), Kecamatan Bojongsari (Desa Bumisari, Metenggeng), dan Kecamatan Kutasari (Desa Karangjengkol, Candinata, Candiwulan, Cendana).

2.1.9. Penggunaan Lahan

  Penggunaan lahan di Kabupaten Purbalingga didominasi oleh fungsi lahan non persawahan yang pemanfaatannya mencapai 77.764 Ha atau 72,39% dari total luas wilayah. Pemanfaatan lahan sebagai fungsi tanah rumah, bangunan dan halaman sekitar menduduki porsi yang paling besar (19,61%). Adapun fungsi kedua berupa tegalan (19,15%) dan hutan negara yang mencapai 9.647 Ha (12,41%). Penggunaan lahan sebagai fungsi persawahan didominasi oleh sawah irigasi setengah teknis 6.029 Ha (7,67%) dan irigasi teknis 5.962 Ha (7,67%).

   Penggunaan Lahan Sawah Penggunaan lahan sawah di Kabupaten Purbalingga ditampilkan dalam bentuk luasan lahan yang ditanami padi menurut kecamatan. Luasan tertinggi adalah sawah dengan hasil panen dua kali dalam setahun mencapai 15.594 hektar, sedangkan yang mencapai panen tiga kali dalam setahun mencapai luasan 2.714 hektar. Sebaran tertinggi lahan sawah dengan panen tiga kali berada di Kecamatan Padamara dan Kecamatan Kutasari.

   Penggunaan Lahan Kering Penggunaan lahan kering di Kabupaten Purbalingga didominasi tegal/ kebun sebesar 14,794 Ha. Disusul kemudian oleh penggunaan lahan berupa hutan rakyat 6,802 Ha.

  

Tabel II. 5.

Penggunaan Lahan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  Penggunaan Lahan

  Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Luas (Ha) (%)

  Luas (Ha)

  (%) Luas (Ha) (%) Luas

  (Ha) (%) Luas (Ha) (%)

  Sawah 21.895 28,16 21.895 28,16 21.895 28,16 21.849 28,10 21.845 28,09 Perkampungan 19.072 24,53 19.072 24,53 19.072 24,53 19.083 24,54 19.087 24,55 Kebun Campur 4.532 5,83 4.532 5,83 4.532 5,83 4.532 5,83 4.532 5,83 Tegalan 17.344 22,30 17.344 22,30 17.344 22,30 17.344 22,30 17.344 22,30 Perkebunan 16 0,02 16 0,02 16 0,02 16 0,02 16 0,02 Perikanan 95 0,12 95 0,12 95 0,12 95 0,12 95 0,12 Hutan 11.328 14,57 11.328 14,57 11.328 14,57 11.328 14,57 11.328 14,57 Lain-lain 3.481 4,48 3.481 4,48 3.481 4,48 3.516 4,52 3.516 4,52 Total 77.763 100 77.763 100 77.763 100 77.763 100 77.763 100

  Sumber : Kabupaten Purbalingga Dalam Angka tahun 2012-2016

  

Tabel II. 6.

Penggunaan Lahan per Kecamatan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  No Kecamatan Penggunaan Lahan Lahan Sawah Pertanian Bukan Lahan Jumlah

   Curug Nini Purbalingga  Curug Tempuran Purbalingga  Curug Ciputut Purbalingga  Agrowisata Lembah Asri Purbalingga  Curug Sumba Purbalingga  Curug Silintang Purbalingga  Igir Wringin Purbalingga  Pemandian Situ Tirta Marta  Pendakian Gunung Slamet  Goa Lawa Purbalingga  Puncak Sendaern Purbalingga

  Beberapa potensi wisata yang ada di Kabupaten Purbalingga saat ini terdiri dari wisata alam, wisata buatan dan wisata kuliner. Beberapa wisata yang ada di Kabupaten Purbalingga antara lain

  Kabupataen Purbalingga yang memiliki bentang alam berupa dataran landau dan perbukitan, sehingga memiliki beberapa potensi, diantaranya

  Sumber : Kabupaten Purbalingga Dalam Angka tahun 2016

  18 Rembang 2.007 5.936 1.216 9.159 Jumlah/ Total 21.420 36.900 19.444 77.764

  17 Karangmocol 1.566 3.254 1.207 6.027

  16 Kertanegara 1.103 1.828 871 3.802

  15 Karanganyar 1.276 1.065 714 3.055

  14 Karangjambu 726 3.200 683 4.609

  13 Karangreja 427 5.543 1.479 7.449

  12 Bobotsari 1.286 1.072 870 3.228

  11 Mrebet 1.482 2.072 1.235 4.789

  10 Bojongsari 1.279 1.160 486 2.925

  9 Kutasari 1.080 3.342 868 5.290

  8 Padamara 1.214 98 415 1.727

  7 Kalimanah 1.454 7 790 2.251

  6 Purbalingga 665 145 662 1.472

  5 Kaligondang 1.006 2.849 1.199 5.054

  4 Pengadengan 50 2.603 1.522 4175

  3 Kejobong 345 1.780 1.874 3999

  2 Bukateja 2.205 249 1.786 4.240

  1 Kemangkon 2.249 697 1.567 4.513

2.1.10. Potensi Wilayah Kabupaten Purbalingga

A. Potensi Wisata

1. Wisata Alam

   Sungai Watu Mujur Purbalingga  Sungai Klawing Purbalingga  Bukit Watu Geong  Air Terjun Tanalum  Sirau Negeri di atas awan

  2. Wisata Buatan  Owabong Purbalingga  Museum Uang Purbalingga  Taman Reptil Sanggaluri Park  Bumi Perkemahan Munjuluhur  Kolam Renang Walik Purbalingga  Museum Jenderal Soedirman  Purbasari Pancuran Emas  Usmas Janatin City Park  Tubing Limbasari  Wisata Religi dan budaya  Petilasan Ardilawet  Festival Gunung Slamet

  3. Wisata Kuliner  Tempe Mendoan  Permen Davos  Kacang Mirasa  Soto Purbalingga  Buntil  Sate Blater  Es Durian  Nopia  Ondol Teya  Wedang Kupat  Daun Singkong Crispi  Sumpil dan Ucheng Potensi Wisata di Kabupaten Purbalingga Owabong Purbalingga Curug Nini Purbalingga Museum Uang

  Soto Purbalingga

B. Potensi Hasil Pertanian

  Tanaman unggulan di bidang pertanian yang ada di Kabupaten Purbalingga saat ini anatara lain Padi, Jagung dan Ketela Pohon. Selama tahun 2015 tanaman padi dapat diproduksi hingga 248.332 ton, meningkat sebesar 44,02 persen dengan luas panen 39.882 ha, sehingga memiliki produktivitas sebesar 62,27 kw/ha. Tanaman jagung pada tahun 2015 memiliki produksi sebanyak 39.339 ton dengan luas panen 6.998 ha, sehingga memiliki nilai produktivitas sebesar 5,62 ton/ha. Sedangkan ketela pohon pada tahun 2015 menghasilkan produksi sebanyak 74.159 ton dengan luas panen 2.773 ha, sehingga memiliki nilai produktivitas sebanyak 26,74 ton Selain penghasil tanaman pangan, kabupaten purbalingga juga merupakan penghasil buah buahan, seperti Duku, Manggis dan durian.

C. Potensi Industri

  Di Kabupaten Purbalingga saat ini berkembang beberapa industri yang berkembang dengan pesat bahkan beberapa industri yang ada pemasarannya dapat menembus pasar luar negeri seperti industri bulu mata dan industri knalpot. Pada sektor ini banyak sekali menyerap tenaga kerja di Kabupaten Purbalingg. Karena kualitas yang baik dari produk bulu mata da knalpot yang dihasilkan di Kabupaten Purbalingga, hingga dapat menguasai pasar lokal dan dan dapat bersaing di pasar dalam negeri dan luar negeri

  Potensi Industri di Kabupaten Purbalingga Bulu Mata Purbalingga

  Knalpot Purbalingga

2.2. DEMOGRAFI

2.2.1. Penduduk

  Penduduk Kabupaten Purbalingga pada tahun 2015 berjumlah 903.181 jiwa yang terdiri dari penduduk berjenis kelamin laki–laki sebanyak 446.258 jiwa dan perempuan sebanyak 456.923 jiwa, dengan demikian rasio jenis kelamin 97,67. jumlah penduduk paling banyak berada di Kecamatan Mrebet, dengan penduduk sebanak 69.496 jiwa. Sedangkan kecamatan yang memiliki penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Karangjambu yaitu sebanyak 24.898 jiwa. Angka kepadatan penduduk di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2015 sebanyak 1.161

  2

  jiwa/km . Angka kepadatan penduduk paling tinggi berada di Kecamatan Purbalingga dengan

  2 angka kepadatan penduduk sebanyak 4.011 jiwa/km .

  

Tabel II. 7.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Ratio dan Kepadatan

Di Kecamatan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  10 Bojongsari 29.741 29.411 59.152 101,12 2.022

  18 Rembang 29.986 29.857 59.843 100,43 653 Total 446.258 456.923 903.181 97,67 1.161

  17 Karangmoncol 25.908 26.086 51.994 99,32 863

  16 Kertanegara 15.567 15.965 31.532 97,51 829

  15 Karanganyar 17.889 17.980 35.869 99,49 1.174

  14 Karangjambu 12.555 12.343 24.898 101,72 540

  13 Karangreja 20.784 20.869 41.653 99,59 559

  12 Bobotsari 24.547 24.936 49.483 98,44 1.533

  11 Mrebet 34.404 35.092 69.496 98,04 1.451

  9 Kutasari 29.118 29.403 58.521 99,03 1.106

  No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah Sex Ratio Kpdtn Pddk (Jiwa/ Km

  8 Padamara 20.751 21.754 42.505 95,39 2.461

  7 Kalimanah 26.332 27.031 53.363 97,41 2.371

  6 Purbalingga 28.715 30.327 59.042 94,68 4.011

  5 Kaligondang 28.306 30.523 58.829 92,74 1.164

  4 Pengadegan 18.361 18.959 37.320 96,85 894

  3 Kejobong 21.778 23.083 44.861 94,35 1.122

  2 Bukateja 34.366 35.053 69.419 98,04 1.637

  1 Kemangkon 27.150 28.251 55.401 96,10 1.228

  2 ) Laki-laki Perempuan

  Sumber : Kabupaten Purbalingga Dalam Angka 2016

2.2.2. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur

  

Tabel II. 8.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  11

  31.959 33.835 65.794

  9

  40 ‒44

  29.733 31.011 60.744

  10

  45 ‒49

  28.400 30.287 58.687

  50 ‒54

  8

  25.815 28.709 54.524

  12

  55 ‒59

  23.109 24.254 47.363

  13

  60 ‒64

  20.848 19.511 40.359 14 65+ 35.652 39.051 74.703 Jumlah 446.258 456.923 903.181

  Sumber : Kabupaten Purbalingga Dalam Angka 2016

  35 ‒39

  31.211 33.899 65.110

  

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

  4

  1 ‒4

  41.505 39.429 80.934

  2

  5 ‒9

  40.110 38.046 78.156

  3

  10 ‒14

  Penduduk Kabupaten Purbalingga menurut kelompok umur pada tahun 2015 paling banyak berada di penduduk kelompok umur 0 – 4 tahun yaitu sebanyak 80.934 jiwa, kemudian penduduk kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 78.156 jiwa. Jika dilihat berdasarkan usia poduktif penduduk (15-54 tahun) yang ada di Kabupaten Purbalingga sebanyak 506.686 jiwa atau sebesar 56,10 % dari penduduk tahun 2015.

  15 ‒19

  30 ‒34

  37.724 36.517 74.241

  5

  20 ‒24

  32.712 33.910 66.622

  6

  25 ‒29

  29.188 31.776 60.964

  7

  38.292 36.688 74.980

  2.2.3. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencahariaan

  Sebagian besar penduduk di Kabupaten Purbalingga bekerja di bidang industri sebesar 32,57 %. Selain itu juga ada potensi lainnya seperti dari pertanian sebanyak 30,51 %. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten Purbaligga diklasifikasikan menjadi beberapa sektor, yaitu sektor pertanian, Industri, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Lain-lain.

  Dillihat perkembangan penduduknya, struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian di wilayah Kabupaten Purbalingga dapat dijelaskan sebagai berikut :  Sektor industri merupakan sektor yang mempunyai prosentase terbesar di wilayah Kabupaten Purbalingga, yaitu sebesar 32,57 %.  Mata pencaharian yang mempunyai prosentase terkecil di wilayah Kabupaten Purbalingga adalah Jasa Kemasyarakatan, yaitu berjumlah 9,34 %.

  

Tabel II. 9.

Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  Persentase (%) No Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Jumlah

  1 Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 35,38 24,09 30,51

  2 Industri pengolahan 23,68 44,27 32,57

  3 Perdagangan besar,eceran,rumah,makan, dan hotel 11,97 19,06 15,42

  4 Jasa Kemasyarakatan 9,15 9,59 9,34

  5 Lainnya(Pertambangan, dan penggalian, listrik, gas, dan air 19,82 2,09 12,17 angkutan,pergudangan, dan komunikasi, keuangan,asuransi,usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan

  Total 100 99,1 100,01

  Sumber : Kabupaten Purbalingga dalam Angka, 2016

  2.2.4. Tingkat Kelahiran

  Jumlah kelahiran tertinggi di Kabupaten Purbalingga berada di Kecamatan Mrebet sebanyak 1.118 jiwa dengan tingkat Crude Birth Rate CBR mencapai 16,17. Sedangkan tingkat kelahiran terendah di Kecamatan Karangjambu sebanyak 157 jiwa dengan tingkat CBR 9,18. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  

Tabel II. 10.

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Kelahiran di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  Penduduk Jumlah Angka Kelahiran No Kecamatan Pertengahan Tahun kelahiran Kasar

  1 Kemangkon 55.109 819 14,86

  2 Bukateja 69.051 632 9,15

  3 Kejobong 44.630 737 16,51

  4 Pengadegan 37.132 593 15,97

  5 Kaligondang 58.516 956 16,34

  6 Purbalingga 58.708 770 13,12

  7 Kalimanah 53.055 704 13,27

  No Kecamatan Penduduk Pertengahan Tahun Jumlah kelahiran Angka Kelahiran Kasar

  8 Padamara 42.248 645 15,27

  9 Kutasari 58.168 1.085 18,65

  10 Bojongsari 58.797 907 15,43

  11 Mrebet 69.137 1.118 16,17

  12 Bobotsari 49.200 804 16,34

  13 Karangreja 41.449 672 16,21

  14 Karangjambu 24.771 157 6,34

  15 Karanganyar 35.708 669 18,74

  16 Kertanegara 31.396 532 16,94

  17 Karangmoncol 51.781 650 12,55

  18 Rembang 59.574 883 14,82 Total 898.430 13.333 14,84

  Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

2.2.5. Tingkat Kematian

  

Tabel II. 11.

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Kematian di Kabupaten Purbalingga Tahun 2015

  11 Mrebet 69.137 610 8,82

  Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

  18 Rembang 59.574 405 6,80 Jumlah 898.430 5.622 6,26

  17 Karangmoncol 51.781 387 7,47

  16 Kertanegara 31.396 174 5,54

  15 Karanganyar 35.708 178 4,98

  14 Karangjambu 24.771 63 2,54

  13 Karangreja 41.449 222 5,36

  12 Bobotsari 49.200 416 8,46

  10 Bojongsari 58.797 477 8,11

  No Kecamatan Penduduk Banyaknya Kematian Angka Kematian Kasar

  9 Kutasari 58.168 444 7,63

  8 Padamara 42.248 154 3,65

  7 Kalimanah 53.055 419 7,90

  6 Purbalingga 58.708 510 8,69

  5 Kaligondang 58.516 201 3,43

  4 Pengadegan 37.132 206 5,55

  Jumlah kematian tertinggi di Kabupaten Purbalingga berada di Kecamatan Mrebet sebanyak 610 jiwa dengan tingkat Crude Death Rate (CDR) mencapai 8,82, sedangkan jumlah kematian terendah di Kecamatan Karangjambu sebanyak 63 jiwa dengan tingkat CDR mencapai 2,54.

  2 Bukateja 69.051 182 2,64

  1 Kemangkon 55.109 294 5,33

  3 Kejobong 44.630 280 6,27

2.3. KONDISI PEREKONOMIAN

  2.3.1. Product Domestic Regional Brutto (PDRB)

  Data PDRB menggambarkan kemampuan mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki untuk melakukan suatu proses produksi. Oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan oleh suatu wilayah sangat tergantung kepada potensi sumber daya alam dan faktor produksi daerah tersebut.

  2.3.2. Pertumbuhan Ekonomi

  Sejalan dengan kondisi ekonomi Nasional dan Jawa Tengah, Kinerja ekonomi Kabupaten Purbalingga tahun 2014 secara makro meningkat. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga pada tahun 2014 yang ditunjukan oleh PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan dapat tumbuh sebesar 2,14 persen. Apabila dilihat dari angka pertumbuhan sektoral seri 2010 atas dasar harga konstan, pada tahun 2014 sektor jasa perusahaan mendapatkan urutan pertama. Urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Ketiga sektor jasa pendidikan.

  2.3.3. Struktur Ekonomi

  Sektor pertanian selama 2012-2014 mempunyai peranan yang semakin menurun. Tahun 2011 memiliki kontribusi sebesar 29,35 persen, kemudian menurun menjadi 28,44 persen pada tahun 2013, kemudian tahun 2014 hanya sekitar 27,82 persen Pendapatan Perkapita

  Salah satu alat untuk mengukur atau menilai tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah adalah dari PDRB per kapita. PDRB per kapita penduduk di Kabupaten Purbalingga dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2010 dimana tahun tersebut dijadikan tahun dasar PDRB per kapita penduduk tahun 2010 sebesar Rp. 12.477.227,40 meningkat menjadi Rp. 14.935.798,40 tahun 2014 hal ini menunjukan peningkatan PDRB sebesar 19,70 persen.

  

Tabel II. 12.

Produk Domestik Regional Bruto Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan

Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2012-2015

  Kategori Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

  A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.562.329,0 3.646.161,30 3.770.515,30 3.971.233,6 B Pertambangan dan Penggalian 586.872,4 627.136 635.213,60 679.959,3 C Industri Pengolahan 2.961.377,2 3.186.034,90 3.356.328,50 3.637.495,1 D Pengadaan Listrik dan Gas 7.637,4 8.422,90 8.983,40 8.237,5

  Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, E

  Limbah dan Daur Ulang 16.821,8 16.844,50 17.767,30 17.699,1 F Konstruksi 713.647,2 749.199,90 789.756,60 828.339,3

  Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi G

  Mobil dan Sepeda Motor 1.689.045,9 1.778.059,40 2.005.963,60 1.933.301,1 H Transportasi dan Pergudangan 398.737,3 442.306,00 468.903,60 512.732,2

  Kategori Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

  I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 289.935,5 299.739,20 307.926,80 350.941,3 J Informasi dan Komunikasi 233.793,4 255.445,80 265.718,90 303.718,4

  K Jasa Keuangan dan Asuransi 266.294,7 275.412,60 284.651,40 296.640,4 L Real Estate 135.915,6 147.179,50 157.124,90 169.497,3

  M,N Jasa Perusahaan 17.968,8 21.056,70 24.095,50 23.944,5 O

  Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 370.501,5 384.840,20 387.686,20 401.025,0

  P Jasa Pendidikan 553.374,9 616.373,10 692.116,90 706.517,8 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 109.813,8 117.398,10 121.275,50 140.073,0

  R,S,T,U jasa lainnya 224.378,9 247.549,80 260.268,70 274.588,3

  Produk Domestik Regional Bruto 12.138.445,3 12.819.159,70 13.526.936,5 14.255.943,2 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun*) 870.276 879.880 889.214 898.430 PDRB per kapita (Rupiah) 13.947.811,2 14.522.788,7 15.212.239,7 15.867.617,1 Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

2.4. Prasarana dan Sarana Perkotaan

2.4.1. Prasarana Wilayah

  B. Prasarana Sumber Daya Air

  Jalan merupakan prasarana darat yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya jumlah kendaraan maka memerlukan peningkatan pembangunan infrastruktur jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar distribusi barang dari suatu daerah ke daerah lainnya. Panjang jalan Kabupaten di Kabupaten Purbalingga mencapai 710,204 km, yang terdiri dari jalan beraspal sepanjang 703.654 km, kerikil sepanjang 5.050 km sisanya merupakan jalan tanah sepanjang 1.500 km. Jalan Kabupaten tersebut sekitar 73 persen dalam kondisi baik, 15 persen dalam kondisi sedang dan 12 persennya dalam kondisi rusak.

  

Tabel II. 13.

Banyaknya Air Minum yang telah Disalurkan ke Pelanggan oleh

PDAM Menurut Bulan pada tahun 2015

  

No Bulan Air Minum yang Disalurkan (m³ ) Presentase

  1 Januari 816.973 8,50

  2 Februari 764.562 7,96

  3 Maret 714.859 7,44

  4 April 786.923 8,19

  5 Mei 773.100 8,05

  6 Juni 771.532 8,03

  A. Prasarana Jaringan Transportasi

  Jumlah pelanggan dan produksi air minum ataupun air bersih dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2015 banyaknya air yang disalurkan meningkat sebesar 10,26 % dari tahun 2014. Pemakaian air yang disalurkan oleh PDAM Kabupaten Purbalingga ke pelanggan sebanyak 9.607.749 m3.

  

No Bulan Air Minum yang Disalurkan (m³ ) Presentase

  7 Juli 755.305 7,86

  8 Agustus 881.519 9,18

  9 September 818.402 8,52

  10 Oktober 852.078 8,87

  11 November 855.009 8,90

  12 Desember 817.487 8,51 Jumlah 9.607.749 100,00

  Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

Tabel II. 14.

  

Banyaknya Air Minum yang telah Disalurkan ke Pelanggan oleh

PDAM Menurut Jenis Pelanggan, 2015

Air Minum yang Disalurkan Banyaknya No Jenis Pelanggan Pelanggan Jumah (m³ ) Persentase

  1 Rumah Tempat Tinggal 37.934 8.155.079 61,67

  2 Hotel/Obyek wisata/Niaga besar dan Kecil 722 231.091 1,75

  3 Badan Sosial,rumah sakit dan tempat peribadatan 549 159.358 1,21

  4 Sarana Umum 29 67.124 0,51

  5 Toko, Industri, dan Perusahaan 101 269.659 2,04

  6 Instansi Pemerintah: Pemda 411 4.017.817 30,38 TNI/Polri 732 323.651 2,45

  Jumlah 40.478 13.223.779 100,00

  Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

C. Prasarana Jaringan Lainnya

  Persampahan Volume persampahan di Kabupaten Purbalingga semakin meningkat, peningkatan ini di pengaruhi oleh adanya pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Purbalingga.

  Volume sampah di Kabupaten Purbalingga tahun 2015 sebanyak 285,11 m3/hari, sedangkan volume sampah yang terangkut hanya sebanyak 170,70 m3/hari, sehingga volume sampah tidak terangkut mencapai 114,41 m3/hari. Upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Purbalingga dilakukan secara tradisional, yaitu dengan penumpukan atau penimbunan dan pembakaran sampah. Pengelolaan sampah dengan cara tradisional ini dapat dilakukan pada daerah dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah. Seiring dengan pertambahan penduduk, jumlah volume sampah di Kabupaten Purbalingga juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu perlu diantisipasi sehingga sampah yang ada dapat dikelola dengan baik dan tidak mencemari lingkungan. Dibandingkan tahun sebelumnya produksi sampah tahun 2015 di Kabupaten Purbalingga mengalami peningkatan sebesar 45,72 persen. Sekitar 59,87 persen sampah berhasil diangkut oleh 9 truk sampah/truk container/container dan 32 sarana pengumpulan lain menuju 1 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

  

Tabel II. 15.

Kelengkapan Sarana Persampahan Kabupaten Purbalingga

  11

  Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

  5 Instalasi Pengolah Limbah Tinja

  5

  1 Truk Tinja Transfer Depo

  1

  13 Tempat Pemrosesan Sementara 588 588 Tempat Pemrosesan Akhir

  17 Gerobag Sampah

  Jenis Sarana 2014 2015

  13

  4 Container

  3

  9 Truk Container

  9

  Truk Sampah

2.4.2. Sarana Wilayah

A. Kesehatan

  No Kecamatan P u skesm as P u skesm as P em b an tu R S n o n S w ast a R S /P o n d o k B er sali n K li n ik A p o tik

  1

  2

  1

  15. Karanganyar

  2

  1

  14. Karangjambu

  1

  2

  13. Karangreja

  1

  8

  1

  3

  1

  12. Bobotsari

  2

  4

  2

  11. Mrebet

  1

  16. Kertanegara

  3

  1

  Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Purbalingga terdapat rumah sakit 6 buah, rumah bersalin 1 buah, puskesmas 22 buah, puskesmas pembantu 48 buah, puskesmas keliling 22 buah dan apotik 72 buah. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan dokter 40 orang, bidan 292 orang dan paramedis lainnya 836 orang.

  72 Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

  15

  1

  6

  48

  22

  6 Jumlah

  3

  1

  1

  18. Rembang

  1

  3

  1

  17. Karangmoncol

  1

  1

  2

  3

  1

  1. Kemangkon

  1

  2

  5. Kaligondang

  1

  3

  1

  4. Pengadegan

  1

  2

  3. Kejobong

  1

  5

  1

  4

  2

  2. Bukateja

  3

  1

  3

  1

  4

  4

  10. Bojongsari

  8

  2

  1

  1

  9. Kutasari

  3

  3

  1

  

Tabel II. 16.

Kelengkapan Sarana Kesehatan Kabupaten Purbalingga tahun 2015

  2

  6. Purbalingga

  3

  1

  7. Kalimanah

  23

  9

  1

  2

  1

  2

  8. Padamara

B. Pendidikan

  1

  3

  13 Kerangreja

  16

  3

  23

  3

  2

  1

  14 Karangjambu

  1

  18

  3

  13

  1

  4

  2

  1

  15 Karanganyar

  17

  1

  1

  19

  1

  3

  1

  1

  1

  11 Mrebet

  11

  13

  42

  5

  1

  1

  1

  12 Bobotsari

  1

  10

  12

  20

  1

  4

  1

  12

  1

  24

  1

  1

  18 Rembang

  2

  25

  11

  35

  6

  2

  2

  1 Jumlah 8 256 249 461

  1

  6

  3 60 17 3

  37

  10

  6

  1

  8

  12

  19 Sumber: Kabupaten Purbalingga dalam Angka Tahun 2016

  3

  5

  1

  2

  1

  1

  1

  1

  16 Kertanegara

  15

  7

  19

  1

  1

  2

  2

  1

  2

  17 Karangmoncol

  1

  15

  19

  23

  5

  2