MODUL PERKULIAHAN PEMODELAN PROSES BISNIS

MODUL PERKULIAHAN

  Pengenalan Proses Bisnis Pertemuan-1

  Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu komputer Sistem Informasi MK18038 Tim Dosen

  

01

Abstract Kompetensi

  Pengenalan Proses Bisnis Mampu menjelaskan Proses bisnis

  Mampu memberikan contoh sebuah proses bisnis.

Bagian Isi Pengertian Analisa Proses Bisnis Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan-

  kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan dampak dari kegiatan tersebut dalam menciptakan nilai atau menambah nilai terhadap bisnis Perusahaan.

  Analisa proses bisnis merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan perusahaan pada saat perusahaan akan melakukan rekayasa proses bisnis. Untuk lebih menjelaskan hubungan antara analisa proses bisnis dengan rekayasa ulang proses bisnis, terlebih dahulu kita lihat tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam rangka melakukan rekayasa ulang proses bisnis. Menurut Whitten (2001, p21), dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis ada 3 tahap besar yaitu:

  1. Identifikasi Value Chain Pada tahap ini dilakukan identifikasi kegiatan-kegiatan pada setiap fungsi perusahaan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Kegiatan- kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang secara bersama akan membentuk suatu kombinasi proses yang dapat memberikan nilai tambah bagi proses bisnis perusahaan. Besar kecilnya nilai tambah yang diberikan oleh suatu kegiatan pada proses bisnis Perusahaan sangatlah bersifat spesifik untuk perusahaan tertentu dan untuk industri tertentu yang sangat tergantung faktor internal perusahaan antara lain strategi bisnis, sumberdaya dan fasilitas produksi yang dimiliki dan visi dari pemimpinnya, serta faktor eksternal antara lain kondisi kompetisi, kondisi industri, peraturan pemerintah, dan faktor sosio ekonominya.

  2. Tahap Analisa Setiap Kegiatan Dalam Proses Bisnis Analisa terhadap setiap kegiatan dalam proses bisnis perusahaan dari segi waktu, bottlenecks, biaya untuk mengidentifikasikan dampak setiap kegiatan dalam menciptakan 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

2 Tim Dosen

  atau menambah nilai bisnis Perusahaan. Dalam tahap analisa proses bisnis ini juga dilakukan identifikasi peluang-peluang untuk melakukan perbaikan dan perancangan ulang proses bisnis agar proses bisnis lebih efisien.

  3. Tahap Perancangan Proses Bisnis Yang Baru Perancangan Proses bisnis yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menambah nilai proses bisnis perusahaan. Hasil rancangan baru proses bisnis kemudian diimplementasikan dan dilakukan review. Dari tahapan-tahapan rekayasa ulang proses bisnis yang diberikan oleh Whitten, dapat terlihat dengan jelas bahwa kegiatan analisa proses bisnis merupakan bagian dari kegiatan rekayasa ulang proses bisnis. Dalam melakukan analisa proses bisnis, kegiatan dilakukan hingga tahap kedua sedangkan dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis, kegiatan diteruskan hingga tahap ketiga.

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

3 Tim Dosen

  Pengertian analisa proses bisnis tidaklah dapat dilepaskan dari pengertian rekayasa uang proses bisnis karena analisa proses bisnis merupakan bagian dari rekayasa ulang proses bisnis. Untuk mempunyai gambaran dan pengertian yang lebih baik dan lebih menyeluruh mengenai analisa proses bisnis maka dalam pembahasan berikut ini akan dibahas beberapa pengertian rekayasa ulang proses bisnis. Menurut Whitten (2001, p20) Rekayasa ulang proses bisnis atau business process reengineering (BPR) adalah suatu studi, analisa dan perancangan ulang terhadap proses bisnis yang fundamental untuk menurunkan biaya dan/atau memperbaiki nilai tambah terhadap bisnis.

  Manganelli ( 1994, p7) mendefisinikan BPR sebagai perancangan ulang yang cepat dan radikal terhadap strategi, nilai tambah proses bisnis dan - sistem, kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung strategic dan nilai tambah proses bisnis – untuk mencapai optimasi arus kerja dan produktivitas dalam suatu organisasi.

  Menurut pengertian Manganelli, dalam melakukan rekayasa ulang bisnis, kita analisa bukan hanya terhadap strategi, nilai tambah proses bisnis tetapi juga terhadap semua sistem, kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung proses bisnis yaitu:

  1. Sistem yang mendukung kegiatan proses dari proses data dan sistim informasi manajemen hingga ke sistem sosial dan kultural.

  2. Kebijakan yang mendukung aktivitas proses biasanya dalam bentuk aturan dan regulasi yang mengarahkan dan memimpin perilaku dalam hal bagaimana suatu pekerjaan dilakukan.

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

4 Tim Dosen

  3. Struktur organisasi yang mendukung aktivitas proses adalah kelompok kerja, departemen, area fungsional. divisi, unit dan bentuk lainnya dimana karyawan dibagi untuk kepentingan melakukan pekerjaannya. Rekayasa ulang proses bisnis merupakan suatu cara yang radikal untuk menggali dan memperluas kemampuan dari suatu bisnis, memperbaiki performancenya dan memungkinkannya untuk mencapai suatu keunggulan kompetitif yang bertahan lama. Studi dan analisa dilakukan terhadap proses bisnis bisa terhadap keseluruhan proses bisnis dalam suatu organisasi atau hanya terhadap suatu proses tertentu dalam organisasi dengan menggunakan metode-metode analisa sistem. Setiap proses bisnis dianalisa dan diteliti secara cermat apakah terjadi bottlenecking, repetisi dan pengerjaan ulang yang mengakibatkan ketidak efisienan. Analisa dan studi ini dimaksudkan untuk menemukan proses bisnis mana yang mempunyai dampak besar terhadap nilai tambah Perusahaan. Terhadap proses bisnis tersebut dilakukan pengkajian lebih lanjut untuk menemukan adanya opportunities yaitu kesempatan untuk melakukan perbaikan sehingga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

  Perbaikan bisa dalam bentuk menghapuskan sebagian proses yang tidak perlu, melakukan streamlining atau memanfaatkan bantuan teknologi informasi.

  Whitten mengingatkan bahwa dalam melakukan rekayasa ulang bisnis harus dihindari setiap godaan untuk mengfokuskan diri pada solusi informasi teknologi hingga setelah proses bisnis dirancang ulang untuk mencapai efisiensi yang maksimum. Jadi rekayasa ulang bisnis menganalisa proses bisnis dan kemudian

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

5 Tim Dosen

  merancang ulang untuk menghapuskan ketidak efisienan dan birokrasi sebelum di aplikasikan kembali dengan menggunakan teknologi informasi.

  Alasan Organisasi Melakukan Analisa Proses Bisnis

  Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian analisa proses bisnis dan hubungan antara analisa proses bisnis dengan rekayasa ulang proses bisnis, maka alasan suatu perusahaan dalam melakukan analisa proses bisnis sangatlah tergantung pada alasan Perusahaan melakukan rekayasa ulang proses bisnis yaitu:

  1. Untuk memperkuat posisi Perusahaan

  2. Untuk mengantisipasi masalah

  3. Untuk mengatasi kelemahan Perusahaan

  Spesifikasi untuk suksesnya Analisa Proses Bisnis

  Analisa proses bisnis yang sukses harus mengandung spesifikasi sebagai berikut:

  1. Analisa proses bisnis harus dimulai dengan mengembangkan suatu pernyataan yang jelas mengenai tujuan dan strategi perusahaan.

  2. Pertimbangan untuk memberikan kepuasan pada konsumen sebagai tujuan dibelakang tujuan dan strategi perusahaan.

  3. Menitik beratkan pada proses bisnis diatas fungsi bisnis dan menselaraskan antara proses dan tujuan perusahaan.

  4. Identifikasikan proses nilai tambah dan proses pendukungnya yang akan memberikan kontribusi terhadap nilai.

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

6 Tim Dosen

  5. Menggunakan tehnik dan alat manajemen yang tersedia dan yang sudah proven dengan sebaik-baiknya untuk memastikan kualitas dari informasi yang digunakan dan deliverables-nya.

  6. Memberikan analisa terhadap operasi yang sedang berjalan dan mengidentifikasi proses yang tidak memberikan nilai tambah.

  7. Mengembangkan terobosan baru bagi suatu kerangka berpikir dan visi yang berani untuk melakukan perubahan yang radikal daripada melakukan perubahan yang bertahap.

  8. Mempertimbangkan solusi dimana karyawan dikembangkan dan diperkuat dan teknologi sebagai dasar untuk mengimplementasikan perubahan.

  9. Menyajikan suatu masalah bisnis secara lengkap dan memberikan informasi dan argumen yang meyakinkan untuk pengambilan keputusan.

  10. Mengembangkan suatu rencana implementasi yang dapat dilakukan yang berisi spesifikasi tugas, sumber daya , jangka waktu dan persetujuan.

  Analisa Proses Bisnis Strategis dan Taktis

  Keputusan untuk melakukan analisa proses bisnis dalam rangka melakukan rekayasa ulang proses bisnis bisa merupakan keputusan strategis dan atau keputusan taktis Perusahaan. Kegiatan untuk melakukan analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis pada intinya merupakan kegiatan untuk merancang kembali proses yang

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

7 Tim Dosen

  berada pada area “strategic context”. Strategic context dalam hal ini mempunyai tiga komponen kunci yaitu:

  1. Kemampuan yang distinctive dari suatu bisnis

  2. Segmen atau pasar untuk bisnis tersebut 3. Keunggulan kompetitifnya yang bertahan lama.

  Kemampuan yang distinctive dari suatu bisnis bila diaplikasikan pada segmen dan pasarnya akan memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis tersebut untuk bertahan terus dalam persaingan dan bertahan dalam eksistensinya. Bertolak dari ketiga komponen strategic context tersebut, ada empat pertanyaan penting yang perlu dipikirkan lebih dalam yaitu:

  1. Apa yang merupakan kemampuan yang kita miliki yang bersifat distinctive dimata pelanggan kita?

  2. Apakah kemampuan tersebut telah diaplikasikan dalam pasar kita?

  3. Apa kemampuan baru yang perlu kita kembangkan lebih lanjut agar posisi keunggulan kompetitif kita pada pasar dapat lebih kuat?

  4. Apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kemampuan kita sekarang agar memperkuat keunggulan kompetitif kita? Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang bisnis pada intinya adalah bertujuan dan berlandaskan pada konsep untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan kita lebih dari apa yang dapat diberikan oleh pesaing melalui suatu perbaikan yang radikal terhadap kemampuan yang telah kita miliki dan menciptakan kemampuan baru yang bersifat distinctive.

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

8 Tim Dosen

   Analisa Proses Bisnis - Strategis

  Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis yang bersifat strategis mempunyai ruang lingkup pembahasan yang berbeda dengan yang bersifat taktis. Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis strategis atau disebut juga strategic analysis and reengineering biasanya mempunyai skala besar dan bersifat jangka panjang dimana secara mendasar melakukan transformasi cara organisasi melakukan bisnis yang akan berdampak pada strategi bisnis secara keseluruhan.

  Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis yang bersifat taktis atau disebut juga analisa dan rekayasa ulang operasional bersifat lebih praktis dan dengan cara yang cepat namun tetap harus mendukung terhadap strategi bisnis. Analisa proses bisnis operasional lebih sederhana dan praktis yang mana dapat dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan. Situasi strategi bisnis sangat ditentukan oleh interaksi antara lingkungan, stakeholder, pesaing , pelanggan dan pemasok. Situasi operasional bisnis sangat ditentukan oleh interaksi antara orang yang ada dalam organisasi, pekerjaan- pekerjaan, infrastuktur yang ada serta sistem dan prosedur.

  Strategi bisnis menentukan bagaimana operasional harus dijalankan untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Operasional sangat menentukan apa yang menjadi hasil yang diharapkan yang dapat mendukung pelaksanaan strategi bisnis. Analisa dalam rangka rekayasa ulang strategis dimulai dengan menentukan apa yang ingin dicapai (strategi) sebelum menentukan bagaimana mencapainya

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

9 Tim Dosen

  (operasional). Pendekatan yang dilakukan adalah bersifat Top

  • – Down atau dari atas ke bawah baik secara konseptual maupun secara managerial dengan starting pointnya berupa situasi strategis. Langkah-langkah penting dalam melakukan analisa proses bisnis strategis:

  1. Identifikasi proses inti operasional dan managerial dengan hasil suatu map proses tingkat tinggi (high level process map)

  2. Proses ini dievaluasi dalam hal dampaknya terhadap pelanggan, tingkat kesuksesannya dan feasible atau tidaknya bila dilakukan perancangan ulang dalam suatu jangka waktu tertentu.

  3. Mengembangkan suatu visi bagaimana suatu organisasi beroperasi dimasa yang akan datang serta menentukan satu atau dua proses inti lainnya yang mendapat prioritas untuk dilakukannya perancangan ulang. Hasil dari analisa proses bisnis strategis mengidentifikasikan peluang-peluang untuk memperbaiki dan melakukan perancangan ulang proses bisnis, yang merupakan dasar bagi Perusahaan dalam penetapan skala prioritas. Hasil analisa ini juga merupakan dasar bagi Perusahaan untuk melakukan perancangan ulang proses bisnis yang kemudian dituangkan dalam suatu peta atau high level process map yang merupakan blue print perusahaan dalam rangka mencapai strategi jangka panjang Perusahaan

   Analisa Proses Bisnis – Taktis

  Analisa proses bisnis yang bersifat taktis dilakukan pada tingkat operasional Perusahaan yang lebih terfokus pada masalah masalah konkrit dan riil seperti creative

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id

10 Tim Dosen

  organization redesign dan change management, tidak terfokus pada hal yang abstrak seperti strategi, sifat bisnis dan proses inti.

  Faktor kritis untuk suksesnya analisa proses bisnis yang bersifat taktis adalah:

  1. Mengetahui secara jelas situasi bisnis dimana suatu organisasi berada dan masalah yang dihadapi

  2. Apa yang bisa menambah nilai pada bisnis

  3. Apa yang mempengaruhi hirarki manajemen

  4. Bagaimana melakukan diagnosa terhadap bisnis operasi kita

  5. Bagaimana menggunakan teknik dan peralatan yang sangat esensial 6. Bagaimana secara sukses dapat memanage perubahan.

  Daftar Pustaka

  1. Rangkuti, F(2007). Busines Plan.Teknik membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, Jakarta: PT Gramedia.

  2. Vincent, G(1997). Statistical Process Control:Penerapan Teknik-Teknik Statistikal

  Dalam Manajemen Bisnis Total ,Jakarta: PT Gramedia

  3. Yefta, SK(2007).Analisis Proses Bisnis unutk Dinas Pemerintahan: Mendapatkan

  Proses Bisnis As-Is Hingga Rancangan Proses Bisnis To-Be, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 25-30.

  4. Surjadi, K(2007).Identifikasi Indikator keberhasilan Kinerja Perusahaan Berbasis

  Proses Bisnis Sebagai dasar Penentuan Kebutuhan Informasi, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 47-58.

  5. Solikin (2007).Model Audit Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Menggunakan

  Kerangka Kerja CobiT, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 85-90.

  6. Wibawa, IGA(2007).Pedoman Analisis Proses Bisnis, dalam Wibowo, T.A(Ed),

  Berbagai Makalah Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 109-112.

  7. Suryani, AA.,Wijoyo MH.,Partasubita SW(2007).Pengembangan Model Information

  Technology (IT) Governance pada organisasi Perguruan Tinggi, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 139-146

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

MODUL PERKULIAHAN

  

Dokumentasi

Proses Bisnis Pertemuan-2

  Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu komputer Sistem Informasi MK18038 Tim Dosen

  02 Abstract Kompetensi

  Metode dokumentasi proses Bisnis Mampu menjelaskan dokumentasi proses bisnis

  Mampu memberikan contoh dokumen proses bisnis.

Bagian Isi Bisnis adalah kegiatan untuk menghasilkan "Sesuatu" yang mempunyai nilai (nilai

  dapat diartikan sebagai besaran uang). Sesuatu bisa berarti benda, misalnya: mobil, motor, koran, semen, kompueter, TV, Handphone, Meja, Bangunan Gedung, Pesawat Terbang, DLL. Sesuatu bisa berarti Jasa, Misalnya: Pengantar surat, Travel Agent, Cleaning Service, Transportasi Udara,DLL.Dalam terminologi industrial Engineering "Sesuatu"adalah product/produk. Dengan demikian Kita bisa mengatakan juga bahwa : Kegiatan menghasilkan produk yang dapat dijual

  

1. Gambar Produk yang dihasilkan

  

2. Pedagang di pasar adalah jasa yang menjual produk/dagangannya yang nanti nya akan

menghasilkan besaran Nilai berupa Uang

2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

3. Siklus Deming Pada Sistem Industri(1989)

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  TAHAP PERTAMA : RISET PASAR

   Proses ini adalah identifikasi kebutuhan pelanggan terkait dengan jenis produk yang akan atau sedang dihasilkan/dijula. Kegiatan ini juga berupa identifikasi kekurangan/kesalahan dari produk yang dijual. Hasil dari kegiatan ini dapat menghasilkan produk-produk baru yang lebih meruh, lebih menarik.

  TAHAP KEDUA : DESAIN PRODUK

   Dari hasil riset pasar, maka dapat diidentifikasikan spesifikasi produk yang dikehendaki oleh pelanggan. Dari spesifikasi tersebut maka dapat dibuat rancangan (Desain) produk yang akan dibuat.  Proses pembuatan desain produk umumnya tidak langsung jadi ada beberapa tahapan yang harus dilalui, Misalnya : Produk mobil, dimulai dari desain matematik/mekanik desain, desain estetika, desain virtual/maya, desain fisik(Model) Skala Kecil, Desain Fisik(Model) Skala sebenarnya.

   Diperlukan sistem produksi.

   Diperlukan sistem pengendalian proses (Monitoring).

   Diperlukan sistem pengendalian kua;itas produk.

   Sistem manajemen mutu.

  TAHAP KEEMPAT : PEMASARAN / PENYERAHAN PRODUK  Menyerahkan produk kepada konsumen sesuai dengan spesifikasi.

   Menyerahkan produk sesuai dengan waktu yang ditetapkan.  Memberikan jaminan purna jual.

  Proses Bisnis : Proses interaksi yang menghasilkan produk/jasa.Dengan demikian kita bisa mengatakan juga bahwa bisnis : kegiatan menghasilkan produk yang dapat dijual.

  Produk yang berarti benda, misalnya : Mobil, motor, koran, semen, komputer, TV,

  Handphone, meja, bangunan gedung, pesawat terbang, dll. Produk bisa berarti jasa, misalnya : Pengantar surat, Travel Agent, Cleaning Service, Tranportasi Udara. Dengan demikian kita dapat analogikan proses bisnis adalah proses industri. Analisis proses bisnis adalah menganalisa :

   Kinerja proses riset,  Kinerja Proses Desain,  Kinerja proses produksi,  Kinerja proses pemasaran.

  Untuk mengetahui kinerja proses bisnis diperlukan alat untuk standar dan pedoman supaya hasil evaluasi kinerja bersifat objektiv dan profesional pengukuran seharusnya menggunakan teknik kuantifikasi, Misalnya : Mengukur kinerja karyawan, tidak bisa berdasarkan like-dislike atau emosional judgement atau nepotisme tetapi berdasarkan tolak ukur/standar dan target yang ditentukan. Pengukuran produk tidak hanya dilakukan pada produk akhir tetapi juga produk-produk antara disamping itu juga diperlukan suatu standar yang mengacu pada kaidah profesional.

ALAT UKUR PROSES BISNIS

  Kinerja proses diukur dengan output atau luaran dari proses. Demikian pula proses bisnis diukur dari hasilnya atau inputnya, tetapi kualitas output dari suatu proses tidak hanya dipengaruhi oleh prosesnya itu sndiri, tetapi juga dipengaruhi faktor faktor lain. Diantaranya adalah inputnya dan juga bisnis environment nya, secara umum seperti pada gambar dibawah ini, proses bisnis dipengaruhi oleh bisnis environment :

   Suplier  Competitirs  Stockholders  Regulatory  Customer

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

BISNIS ENVIRONMENT

4. Organisasi BISNIS ENVIRONMENT

  Bagaimana Competitors dapat berpengaruh pada organisasi Bisnis? Jika Competitornya banyak, maka organisasi Bisnis harus mengalokasikan sumberdaya cukup banyak untuk pengembangan produk dan inovasi.

ANALISA NERACA

   Analisis Modal Kerja  Analisis Perputaran Persediaan  Analisis Rasio Hutang  Analisis Piutang

ANALISA BEP

   ANALISIS Biaya Total,  ANALISIS Biaya Tetap,  ANALISIS Biaya Variabel,

ANALISIS KUALITAS PRODUK

   Prosesnya secara statistik dihitung nilai rata-rata dan sampingan bakunya. Proses dikatakan secara statistical terkendali jika tidak ada data yang diatas batas atas dan dibawah atas bawah. Data produk bisa berupa data variabel(misalnya: tebal plat baja, diameter pipa dan sebagai nya) dan data atribut(misalnya, jumlah produk yang cacat, prosentase produk yang ditolak dan sebagai nya). Jika produknya melewati batas standar maka proses produksinya jelek. Jika jumlah produk cacat melebihi standar maka proses produksinya jelek.

  Analisis proses bisnis dapat dilakukan dengan menganalisa:  Kinerja Proses Riset,  Kinerja Proses Desain,  Kinerja Proses Produksi, 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning  Kinerja Proses Pemasaran,

RENSTRA(RENCANA STRATEGIS):

SISTEM MANAJEMEN:

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  2. Apakah Sistem Manajemen Dilaksanakan dengan baik?

  2. Apakah Sistem Yang Dicapai Mengacu Pada Standar Internasional?

  1. Apakah Ada Sistem Manajemen Mutu?

  4. Apakah Ada Pengembangan Sistem?

  3. Apakah Sistem Manajemen Tidak Semua Dilaksanakan?

  1. Apakah ada sistem manajemen atau manajemen BY FEELING?

  Analisis proses bisnis dapat dilakukan juga dengan menganalisis sistem/manajemennya, terkait dengan :  RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)  SISTEM MANAJEMEN  SISTEM MANAJEMEN MUTU  SISTEM MONITORING  SISTEM REWARD/PUNIMENT  SISTEM PENGEMBANGAN KARIER  SISTEM INFORMASI  PENGELOLAAN IT(IT GOVERNANCE)  DLL

  5. Apakah RENSTRA dipakai sebagai tolak ukur kinerja? Jawabanpertanyaan tersebut akan menunjukan karakteristik dari proses bisnis yang dijalankan.

  4. Apakah RENSTRA dapat diimplementasikan?

  3. Apakah RENSTRA dipakai sebagai acuan target?

  2. Apakah ada revisi RENSTRA?

  1. Apakah RENSTRA disusun disusun dengan baik?

  SOAL LATIHAN 1. (TUGAS MANDIRI)

SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM):

  3. Apakah SMM Telah Terakreditasi? Jawaban dari pertanyaan tersebut akan menunjukan karakteristik dari proses bisnis yang dijalankan

SISTEM REWARD PUNISMENT:

  1. Apakah Ada Sistem Reward Dan Punisment ?

  2. Apakah Sistem Dilaksanakan Dengan Baik?

  SISTEM PENGEMBANGAN KARIER :

  1. Apakah Ada Sistem Pengembangan Karier?

  2. Apakah Sistem Dilaksanakan Dengan Baik? Jawaban dari pertanyaan pertanyaan tersebut akan menunjukan karakteristik dari proses bisnis yang dijalankan

  SISTEM INFORMASI :

  1. Apakah Ada Sistem Informasi Mendukung Manajemen (Misal: SIM, SISPO KEUANGAN, SISPO PERSEDIAAN, SISPO STRATEGIS, SISPO EKSEKUTIF, SISPO PRODUKTIF, SISPO PEMASARAN

  2. Apakah Sistem Sistem Tersebut Bermanfaat?

  3. Apakah Ada Monitoring Terhadap Sistem TSB?

  4. Apakah Ada Audit Terhadap Sistem TSB?

  5. Apakah Ada Pengembangan Sistem TSB?

PENGELOLAAN IT (IT GOVERNANCE):

  1. Apakah Ada Sistem Pengelolaan IT?

  2. Apakah Ada Evaluasi?

  3. Apakah Ada Pengembangan Pengelolaan?

  4. Apakah Ada Pengembangan Aplikasi IT? Jawaban Dari Pertanyaan Pertanyaan Tersebut Akan Menunjukan Karakteristik Dari Proses 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning Bisnis Yang Dijalankan

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning Daftar Pustaka

  8. Rangkuti, F(2007). Busines Plan.Teknik membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, Jakarta: PT Gramedia.

  9. Vincent, G(1997). Statistical Process Control:Penerapan Teknik-Teknik Statistikal

  Dalam Manajemen Bisnis Total ,Jakarta: PT Gramedia

MODUL PERKULIAHAN

  Komponen Proses Bisnis Pertemuan-3

  Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu komputer Sistem Informasi MK18038 Tim Dosen

  03 Abstract Kompetensi

  Metode komponen proses bisnis Mampu memahami komponen proses bisnis

  Mampu memberikan contoh komponen proses bisnis

Bagian Isi Untuk mengetahui keberhasilan kinerja perusahaan diperlukan alat ukur atau indikator. Tahapan Utk Perancangan Alat Ukur Tsb Adalah:

  1. Perumusan Proses Bisnis

  2. Penentuan Indikator Proses (Kpi)

  3. Penyusunan Alat Pengukuran Kinerja

PERUMUSAN PROSES BISNIS

  Proses Bisnis : Kelompok-Kelompok Kegiatan Yang Terkait Yang Mengubah Input Bisnis Menjadi Output Bisnis.Ada Dua Proses Utama, Yaitu: Proses Operasional Dan Manajemen/Pendukung

  1. Desain Dan Mengembangkan Produk/Jasa

  2. Pemasaran Dan Penjualan Produk/Jasa

  3. Membuat Dan Mengantarkan Produk/Jasa

  4. Mengelola Pelayanan Konsumen

  5. Membangun Dan Mengelola Sumberdaya Manusia

  6. Mengelola Teknologi Informasi Dan Pengetahuan

  7. Mengelola Sumberdaya Keuangan

  8. Mendapatkan, Membangun Dan Mengelola Properti

  9. Mengelola Kesehatan Dan Keamanan Lingkungan

  10. Mengelola Hubungan Eksternal

  11. Mengelola Perbaikan Dan Perubahan

  12. Mengembangkan Visi Dan Misi

  TAHAPAN PERUMUSAN PROSES BISNIS :

   Wawancara &Pengamatan Langsung  Uraian Proses Bisnis  Benchmarking Dng Klasifikasi Apqc  Penentuan Proses Bisnis Utama Membuat Komputer Termasuk Kategori : 4 Berikan Contoh Bisnis Yang Masuk Kategori 10,3,6,7,8. TAHAPAN PERUMUSAN PROSES BISNIS (1): 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  TAHAPAN PROSES PENENTUAN KPI /KEY PERFORMANCE INDICATOR (2) KEY PERMORMANCE INDICATOR(KPI) / INDIKATOR KINERJA UTAMA Kpi Adalah Satu Set Ukuran Yang Terpusat Pada Aspek-Aspek Kinerja Organisasi Yang Paling Kritis Untuk Kelangsungan Hidup Organisasi Saat Ini Dan Yang Akan Datang.

  Sebelum Menentukan Kpi, Harus Diidentifikasi Dulu Csf(Critical Succes Factor): -Faktor2 Yg Sangat Menentukan Keberhasilan Proses Bisnis.

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  Csf Bisa Terdiri Dari Aspek: Pelanggan, Keuangan, Sdm,Produksi/Proses, Inovasitidak

  Semua Aspek Tersebut Merupakan Csf Dari Bisnis, Tergantung Jenis Proses Bisnisnyamisal: Bisnis Travel Agent, Maka Aspek Inovasi,Sdm Dan Proses Bukan Aspek Csf Tetapi Aspek Keuangan, Aspek Pelanggan Dari Aspek Keuangan, Csf Nya Adalah: Peningkatan Penjualan Tiket Pesawat.

  Kpi Untuk Csf Tersebut Adalah: Jumlah Peningkatan Penjualan Tiket Untuk Perusahaan Yang Aktifitasnya Cukup Besar /Struktur Organisasinya Besar Maka Kpi Dirancang Untuk Setiap Bagian/ Seksi / Divisi Bahkan Setiap Staff

PENYUSUNAN ALAT PENGUKURAN KINERJA (3) KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI MERUPAKAN DUA DIMENSI DARI

  

MODEL AWAL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI YANG KEMBANGKAN OLEH DeLONE&McLEAN

(1992) 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  MENGUKUR KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI BUKAN MERUPAKAN PENGUKURAN YANG TUNGGAL TETAPI MERUPAKAN BENTUK PENGUKURAN YANG MULTIDIMENSI, SEPERTI TERURAI PADA TABEL-TABEL DIBAWAH INI.

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Akurasi Data(Data Accuracy)
  • Kekinian Data(Data Currency)
  • Isi Basis Data(Database Content)
  • Kemudahan Penggunaan(Ease Of Use)
  • Kemudahan Dipelajari(Ease Of Learning)
  • Kenyamanan Akses(Convinience Of Acces)
  • Faktor Manusia(Human Factor)
  • Integrasi Dari Sistem-Sistem(Integration Of Systems) Kualitas Sistem(Systemquality)
  • Realisasi Dari Kebutuhan2 Pemakai (Realization Of User Requirements)
  • Kegunaan Fitur2 Dan Fungsi2 Sistem (Usefulness Of System Features And Functions)
  • Akurasi Sistem(System Accuracy)
  • Keluwesan Sistem(System Flexibility)
  • Kendalan Sistem(System Reliability)
  • Kecanggihan Sistem(System Sophistication)
  • Pemanfaatan Sumberdaya(Resources Utilization)
  • Waktu Respon(Response Time)
  • Waktu Pembalikan(Turnaround Time)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Kepentingan(Importance)
  • Relevan(Relevance)
  • Kegunaan(Usefulness)
  • Keinformatifan(Informativeness)
  • Keguanaan(Usableness)
  • Kepahaman(Understandbility)
  • Keterbacaan(Reasdability)
  • Kejelasan(Clarity)
  • -Bentuk(Format)

    Kualitas Informasi (Information Quality) -Wujud(Appearance)
  • Isi(Content)
  • Akurasi(Accuracy)
  • -Presisi(Precision)

  • Ketepatan(Conciseness)
  • Keandalan(Reliability)
  • Kekinian(Currency)
  • Ketepanwaktuan(Timelines)
  • Keunikan(Uniqueness)
  • Komparabilitas(Comparability)
  • Kekuantitasan(Quatitativeness)
  • Kebebasab Dari Bias(Freedom From Bias)

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Banyaknya Penggunaan/Durasi Penggunaan(Amount Of Use/Duration Of Use)
  • Jumlah Pencarian2(Number Of Inquiries)
  • Lama Waktu Koneksi(Amount Of Connect Time)
  • Jumlah Fungsi2 Digunakan(Number Of Fungtion Use)
  • Jumlah Record Diakses(Number Of Records Accessed)
  • Frekuensi Dari Akses(Frequency Of Access)
  • Frekuensi Laporan2 Diminta(Frequencu Of Reports Penggunaan Informasi(Information Use) Requests)
  • Jumlah Laporan2 Dihasilkan(Number Of Reportsgenerated)
  • Pembebanan Penggunaan Sistem(Charges For Systems Use)
  • Kerutinan Penggunaan(Regularity Of Use)
  • Digunakan Oleh Siapa? Penggunaan Langsung Atau Tidak?(Used By Whom? Direct Vs Chauffeured Use)
  • Penggunaan Binari: Digunakan Lawan Tidak Digunakan( Binary Use: Use Vs Nonuse)
  • Kenyataan Lawan Penggunaan Dilaporkan(Actual Vs Reported Use)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  (Lanjutan Tabel Sebelumnya)

  • Sifat Dari Pengguanaan : ( Nature Of Use):
  • Digunakan Utk Maksud Diinginkan (Use For Intended Purpose)
  • Ketepatan Penggunaan(Appropriate Use)
  • Tipe Informasi(Type Of Information)
  • Maksud Penggunaan( Purpose Of Use)
  • Tingkat Penggunaan: Umum Lawan Spesifik(Levels Of Use: Penggunaan Informasi(Information Use) General Vs Specific)
  • Pengulangan Penggunaan(Recurring Use)
  • Institusionalisasi/Kerutinan Penggunaan(Institutionalization/Routination Of Use)
  • Laporan Penerimaan(Report Acceptance)
  • Presentase Penggunaan Vs Kesempatan Utk Menggunakan(Percentage Use Vs Opportunity Of Use)
  • Kesukarelaan Penggunaan(Voluntariness Of Use)
  • Motivasi Penggunaan( Motivation To Use)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Banyaknya Penggunaan/Durasi Penggunaan(Amount Of Use/Duration Of Use) Penggunaan Informasi(Information Use) -Jumlah Pencarian2(Number Of Inquiries)
  • Lama Waktu Koneksi(Amount Of Connect Time)
  • Jumlah Fungsi2 Digunakan(Number Of Fungtion Use) 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
  • Jumlah Record Diakses(Number Of Records Accessed)

  • Frekuensi Dari Akses(Frequency Of Access)
  • Frekuensi Laporan2 Diminta(Frequencu Of Reports Requests)
  • Jumlah Laporan2 Dihasilkan(Number Of Reportsgenerated)
  • Pembebanan Penggunaan Sistem(Charges For Systems Use)
  • Kerutinan Penggunaan(Regularity Of Use)
  • Digunakan Oleh Siapa? Penggunaan Langsung Atau Tidak?(Used By Whom? Direct Vs Chauffeured Use)
  • Penggunaan Binari: Digunakan Lawan Tidak Digunakan( Binary Use: Use Vs Nonuse)
  • Kenyataan Lawan Penggunaan Dilaporkan(Actual Vs Reported Use)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  (Lanjutan Tabel Sebelumnya)

  • Sifat Dari Pengguanaan : ( Nature Of Use):
  • Digunakan Utk Maksud Diinginkan (Use For Intended Purpose)
  • Ketepatan Penggunaan(Appropriate Use)
  • Tipe Informasi(Type Of Information)
  • Maksud Penggunaan( Purpose Of Use)
  • Tingkat Penggunaan: Umum Lawan Spesifik(Levels Of Use: Penggunaan Informasi(Information Use) General Vs Specific)
  • Pengulangan Penggunaan(Recurring Use)
  • Institusionalisasi/Kerutinan Penggunaan(Institutionalization/Routination Of Use)
  • Laporan Penerimaan(Report Acceptance)
  • Presentase Penggunaan Vs Kesempatan Utk Menggunakan(Percentage Use Vs Opportunity Of Use)
  • Kesukarelaan Penggunaan(Voluntariness Of Use)
  • Motivasi Penggunaan( Motivation To Use)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Kepuasan Dengan Kekhususan(Satisfaction With Specifics)
  • Kepuasan Menyeluruh ( Overall Satisfaction)
  • Pengukuran Item Tunggal( Single-Item Measured)
  • Pengukuran Item Banyak( Multi-Item Measured)
  • Kepuasan Informasi : Perbedaan Antara Informasi Kepuasan Pemakai(User Satisfaction) Dibutuhkan Dengan Diterima(Information Satisfaction: Difference Betweninformation Needed And Received)
  • Kesenangan(Enjoyment)
  • Kepuasan Perangkat Lunak(Software Satisfaction)
  • Kepuasan Pengambil Keputusan(Decision-

    Makingsatisfaction)

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Pemahaman Informasi (Information Understanding)
  • Pembelajaran(Learning)
  • Akurasi Interpretasi(Accurate Interpretation)
  • Kesadaran Informasi(Information Awareness)
  • Pengambilan Informasi(Information Recall)
  • Identifikasi Masalah(Problem Identification) Dampak-Dampak Individual(Individual -Efektifitas Keputusan(Decision Effectiveness): Impacts) Kualitas Keputusan(Decision Quality) Peningkatan Analisis Keputusan ( Improved Decision Analysis) Kebenaran Keputusan(Correctness Of Decision) Waktu Utk Membuat Keputusan(Time To Make Decision)

  Keyakinan Di Keputusan(Confidence In Decision) Partisipasi-Partisipasi Pengambilan Keputusan (Decision

Making Participation)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  Lanjutan Tabel Sebelumnya

  • Peningkatan Produktifitas Individual(Improved Individual Productivity)
  • Perubahan Di Keputusan(Change In Decision)
  • Penyebab-Penyebab Tindakan Manajemen(Causes

    Management Action)

    Dampak-Dampak Individual(Individual
  • Kekuasaan Atau Pengaruh Individual(Individual Power Or Impacts) Influence)
  • Kinerja Tugas(Task Performance)
  • Kualitas Rencana-Rencana(Quality Of Plans)
  • Valuasi Personal Dari Si(Personal Valuation Of Is)
  • Kerelaan Untuk Membayar Informasi(Willingness To Pay For Information)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  • Portofolio Aplikasi(Aplication Portofolio) : Jangkuan Dan Lingkup Aplikasi-Aplikasi(Range And Scope Of Application) Jumlah Dari Aplikasi-Aplikasi Kritikal(Number Of Critical Applications) Dampak-Dampak Individual(Individual
  • Pengurangan Biaya-Biaya Operasi(Operating Cost Impacts) Reduction)
  • Pengurangan Staff(Staff Reduction)
  • Keseluruhan Keuntungan2 Produktivitas(Overall Productivity Gains)
  • Peningkatan Pendapatan2(Increased Revenues) 2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
  • Peningkatan Penjualan2(Increased Sales)

  • Peningkatan Pangsa Pasar(Increased Market Share)
  • Peningkatan Laba(Increased Profits)
  • Return Pada Investasi(Return On Investments)
  • Return Pada Aktiva2(Return Of Assets)

DIMENSI PARAMETER PENGUKURAN

  Lanjutan Tabel Sebelumnya

  • Rasio Pendapatan Bersih Terhadap Pengeluaran (Ratio Of Net Income To Operating Expenses)
  • Rasio Biaya / Manfaat(Cost/Benefit Ratio) Dampak-Dampak Individual(Individual -Harga Saham(Stock Price) Impacts) -Peningkatan Volume Pekerjaan(Increased Work Volume)
  • Kualitas Produk(Product Quality)
  • Kontribusi Di Pencapaian Tujuan-Tujuan(Contribution In

    Achieveinng Goals)

  • Efektifitas Pelayanan(Services Effectiveness)

  Parameter-parameter tersebut merupakan rangkuman dari beberapa penelitian mengenai penilaian kinerja sistem informasi yang berhasil diinventarisir delone&mclean (1992)dalam pelaksanaan penilaian kinerja sistem informasi, parameter2 tersebut diatas dapat disederhanakan, disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan kompleksitas sistem informasi.

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning Daftar Pustaka

  10. Rangkuti, F(2007). Busines Plan.Teknik membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, Jakarta: PT Gramedia.

  11. Vincent, G(1997). Statistical Process Control:Penerapan Teknik-Teknik Statistikal

  Dalam Manajemen Bisnis Total ,Jakarta: PT Gramedia

MODUL PERKULIAHAN

  Teknik

Pengumpulan

Data Pertemuan-4

  Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu komputer Sistem Informasi MK18038 Tim Dosen

  04 Abstract Kompetensi

  Metode teknik pengumpulan data Mampu menjelaskan teknik pengumpulan data

  Mampu memberikan contoh dari jenis pengumpulan data

Bagian Isi METODE PENGUMPULAN DATA A. Instrumen Pengumpul Data Telah dibahas pada bab sebelumnya tentang variable penelitian dan menentukan

  sumber data penelitian. Dari variable penelitian dapat diidentifikasi data apa yang diperlukan dan selanjutnya dapat ditentukan dari mana sumber datanya. Apabila kita dapat menentukan sumber datanya, maka pertanyaan berikut adalah instrument (alat) apa yang digunakan untuk mengumpulkan data. Misal seorang peneliti ingin mendapatkan data tentang selera konsumen. Sumber datanya tentu konsumen (person), masalahnya adalah instrument apa yang bisa dipakai untuk mengumpulkan data ? Dalam hal ini kita dapat menanyakan langsung kepada konsumen dengan mewancarainya, untuk wawancara ini perlu alat bantu. Secara minimal alat bantu yang dapat dipakai adalah guide (pedoman) pertanyaan yang akan diajukan ke konsumen dan alat tulis. Pedoman wawancara ini merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang selera konsumen, oleh karena itu pedoman wawancara ini dapat dikatakan sebagai instrument pengumpulan data.

B. Jenis metode atau instrument pengumpulan data Metode pengumpulan data berhubungan dengan instrument pengumpulan data.

  Pada umumnya instrumen pengumpulan data mempunyai nama yang sama dengan metode pengumpulan data. Untuk mendapat gambaran hubungan antara metode dengan instrument penelitian disajikan dalam table berikut:

  Metode pengumpulan data Instrumen pengumpulan data

  1. Tes tertulis

  1. Soal tes

  2. Tes Lisan

  2. Pedoman (rambu rambu) pertanyaan

  3. Angket (kuesioner) 3. a. Angket

  b. Skala bertingkat

  4. Wawancara 4. a. Pedoman wawancara

  b. Ceklis (check list)

  5. Pengamatan (Observasi)

  5. Ceklis

  6. Dokumentasi 6. a. Ceklis

  b. Kerangka atau sistematika data hasil analisis

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

1. TES

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah atau dianalisis

  Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan, intelegensia atau kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Ditinjau dari sasaran atau objek yang dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam tes atau alat ukur lain.

  a. Tes kepribadian atau personality test, yaitu test yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Hal yang diukur bias self concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus dan sebagainya.

  b. Tes sikap atau attitude test, yang sering juga disebut dengan istilah skala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur berbagai sikap seseorang.

  c. Tes minat atau measurement of interest, adalah tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu d. Tes prestasi atau achievement test, yaitu test yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Berbeda dengan tes yang lain yang langsung menguji individu, maka tes prestasi dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan pengetahuan atau ketrampilan tertentu yang ingin diujikan. Misal untuk mengetahui efektifitas suatu pelatihan karyawan dilakukan dengan cara memberikan pelatihan terdahulu, kemudian setelah pelatihan selesai karyawan diuji (tes) untuk mengetahui apakah pelatihan tersebut dapat mencapai tujuan (sasaran) dari pelatihan tersebut.

  e. Beberapa tes lain, missal tes intelegensia, tes bakat dll Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal-soal tes, dan soal tes terdiri dari banyak butir tes yang masing-masing mengukur satu jenis variable.

2. ANGKET (kuesioner)

  2016 Pemodelan Proses Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning

  Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung dengan sudut pandang tertentu,

  a. Dipandang dari cara menjawab, maka dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Kuesioner terbuka, kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

  2) Kuesioner tertutup. Kusioner yang sudah menyediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawabannya yang ia anggap sesuai.

  b. Dipandang dari jawaban yang diberikan yaitu, 1) Kuesioner langsung, yaitu jika responden menjawab tentang dirinya 2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain

  c. Dipandang dari bentuk pertanyaan yaitu, 1) Kuesioner pilihan ganda, ini berarti sama dengan kuesioner tertutup karena responden hanya menjawab berdasarkan pilihan jawaban yang tersedia.