Zat makanan inonesia produk dalam

LAPORAN PRAKTIKUM UJI ZAT
MAKANAN

Disusun oleh :
-

Farikhatus Sholikhah (09)
Lailatul Hidayah (11)
Meganica (15)
Susi Amalia (27)
Zulfatur rofiah (30)

SMA NEGERI 1 BANDONGAN
2015
BAB 1

Tujuan : Untuk mengetahui kandungan zat makanan pada berbagai bahan makanan
BAB 2
Kajian Pustaka :
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak, yaitu amilum, protein, dan glukosa.

1. Amilum
Amilum tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O yang terbentuk dalam proses
fotosintesis oleh tumbuhan hijau daun. Golongan amilum antara lain : gula, tepung, dan
selulosa. Menurut ukuran molekul, karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan
sebagai berikut
-Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Disakarida, meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Polisakarida, meliputi amilum, selulosa, dan glikogen.
Setiap molekul glukosa mengandung 38 ATP (adenosine trifosfat). Metabolisme karbohidrat
dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormone-hormon tertentu. Adapun fungsi karbohidrat
adalah sebagai berikut:
a. Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori )
b. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein
c.Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
2. Protein
Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino
sebagai bahan dari dasar.
Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein

Jumlah tiap macam asam amino
Susunan asam amino dalam molekul protein
Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga harus didapat
dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang
berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan.
Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada dindingdinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut menuju ke
sel-sel tubuh.

Adapun fungsi protein, yaitu :
a. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
b. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
c. Pembuat enzim dan hormone
d. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
e. Pembentuk antibody
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan
indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
Benedict / fehling A dan Fehling B

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula
(monosakarida dan di sakarida)
Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein.
3. GULA (GLUKOSA)

glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui
saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati
hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi
sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa.
Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.


BAB 3
Alat dan bahan

Alat :
-

Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Plat tetes
Portar dan alu
Spirtus
Kaki 3
Asbes
Beaker gelas
Pipet
Penjepit
Spatula

Bahan :
-


Nasi
Kacang panjang
Susu
Tempe
Jambu
Larutan lugol
Fehling A + fehling B
Biu ret (CuSO 4 + NaOH)

\

BAB 4
Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tumbuk bahan (nasi, kacang panjang, tempe, jambu, susu) dengan menggunakan
portar dan alu. Tidak lupa ditambahkan sedikit air

3. Bahan yang sudah ditumbuk diletakkan ke plat tetes untuk uji amilum, dan
dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi tiap-tiap bahan tadi. Tabung 1 untuk uji protein,

dan tabung 2 untuk uji glukosa.
4. Bahan yang di plat tetes, kemudian tetesi dengan 1 tetes larutan lugol dan diaduk
dengan spatula hingga mencampur. Tapi setiap selesai mengaduk tiap bahan spatula
harus dibersihkan agar tidak tercampur warnanya
5. Bahan yang di tabung reaksi 1, ditetesi 3 tetes larutan CuSO 4 + NaOH dan
dikocok agar bercampur.
6. Lalu, bahan yang di tabung reaksi 2, ditetesi 3 larutan Fehling A + Fehling B dan
dikocok agar bercampur juga. Setelah itu dipanaskan diatas pembakar spirtus hingga
warnanya berubah.
7. Amati dan catatlah perubahan warna yang terjadi pada tiap-tiap percobaan.
BAB 5
Hasil :
N
O

BAHAN

WARNA

HASIL


UJI BAHAN

Keterangan

1
2
3
4

Nasi
Kacang panjang
Susu
Tempe

Amilum
Biru hitam
Biru
Coklat
Coklat muda


Glukosa
Merah Bata
Hijau
Putih
Coklat merah

Amilum, glukosa
Amilum
Protein
Glukosa, protein

5

Jambu

Merah

Protein
Biru laut

Hijau tua
Ungu
Setengah
ungu
Coklat

Orange

Glukosa

BAB 6
Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum).
Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan
itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu.

Fehling A dan Fehling B adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa
pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict
dicampur dan dipanaskan.
Uji Nasi :

Uji amilum, nasi di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru
kehitaman. Maka dari itu nasi mengandung amilum.
Uji Protein, nasi tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu
hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna biru laut.
Uji glukosa, setelah ditetesi Fehling A dan Fehling B dan di panaskan di atas spirtus nasi
berubah menjadi merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung glukosa.
Uji Tempe :
Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna coklat
muda. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen
biuret warna menjadi setengah ungu.
Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Karena ketika ditetesi fehling A dan fehling
B dan dipanaskan diatas spirtus warna berubah menjadi coklat merah.
Uji Kacang Panjang :
Uji amilum, kacang panjang di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna

biru. Hal ini membuktikan bahwa kacang panjang mengandung amilum.
Uji protein, kacang panjang tidak mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen
biuret warna menjadi hijau tua.
Uji glukosa, kacang panjang tidak mengandung glukosa. Karena ketika ditetesi fehling A dan
fehling B dan dipanaskan diatas spirtus warna berubah menjadi hijau.
Uji Susu :
Uji amilum, susu di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna coklat. Hal
ini membuktikan bahwa susu tidak mengandung amilum.
Uji protein, susu mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna
menjadi ungu.
Uji glukosa, susu tidak mengandung glukosa. Karena ketika ditetesi fehling A dan fehling B
dan dipanaskan diatas spirtus warna berubah menjadi putih.
Jambu :
Uji amilum, jambu di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna merah.
Hal ini membuktikan bahwa jambu tidak mengandung amilum.
Uji protein, jambu tidak mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret
warna menjadi coklat.
Uji glukosa, jambu mengandung sedikit glukosa. Karena ketika ditetesi fehling A dan fehling
B dan dipanaskan diatas spirtus warna berubah menjadi orange.
Gambar uji coba :

Amilum

Protein

Glukosa

BAB 7
Kesimpulan :
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa yang banyak mengandung amilum
adalah nasi lalu kacang panjang. Kemudian yang mengandung glukosa adalah nasi, tempe,
dan jambu. Dan yang mengandung protein adalah susu dan tempe. Jadi kesimpulannya dalam
satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih
dari dua nutrisi atau lebih. Seperti nasi, dan tempe.

BAB 8
Daftar Pustaka :
Sumber : Academia.edu
: Diposkan 20th March 2012 oleh ErNhaViolet
: https://agungswastika.wordpress.com/kesehatan/makanan-sehat-seimbang/