APLIKASI DIGITAL WATERMARKING UNTUK MELI
APLIKASI DIGITAL WATERMARKING UNTUK MELINDUNGI
INFORMASI MULTIMEDIA BERBASIS JAVA
William Ade Candra, Hindarto
Teknik Informatika
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2016
ABSTRAK
Dalam era teknologi informasi dan komputer saat ini memungkinkan satu komputer dapat
terhubung dengan komputer lainnya untuk saling berbagi data dan informasi. Apalagi dengan adanya
internet yang penyebarannya begitu pesat, informasi dapat menyebar dengan cepat dan mudah
tanpa mengenal ruang dan waktu. Informasi dalam bentuk digital memiliki sifat yang mudah untuk
diubah dan dimodifikasi, sehingga dapat mengakibatkan permasalahan kepemilikan informasi itu
sendiri. Keaslian informasi dalam berbagai bentuk dan media tidak lagi terjaga karena setiap orang
dapat mengubah, memodifikasinya dan mengeklaimnya untuk kemudian disebarkan kembali.
Dalam penelitian ini teknik watermark dan enkripsi sangatlah tepat untuk menangani
masalah ini, metode yang digunakan adalah metode Least Significant Bit pada watermark dan
Vigenere Chiper pada enkripsinya. Dengan adanya perlindungan yang berlapis ini file yang
diwatermark akan lebih aman.
Hasil dalam penelitian ini 3 format gambar yaitu JPEG, PNG, dan BMP mampu diwatermark
dengan baik dengan output berformat PNG dengan hasil gambar yang bila dilihat dengan mata
telanjang tidak mengalami perubahan yang berarti.
Kata Kunci: Keamanan Data, Watermarking, Enkripsi
1.
Pendahuluan
adanya internet yang penyebarannya begitu
Dalam era teknologi informasi dan komputer
saat ini memungkinkan satu komputer dapat
terhubung
dengan
komputer
lainnya
di
belahan dunia ini untuk saling berbagi data
dan informasi, kita sangat dimudahkan untuk
bertukar informasi kepada semua orang.
Informasi dalam bentuk media sangat mudah
tersebar dengan begitu cepat. Apalagi dengan
pesat, informasi
dapat
menyebar
dengan
cepat dan mudah tanpa mengenal ruang dan
waktu.
Informasi
dalam
bentuk
digital
memiliki sifat yang mudah untuk diubah dan
dimodifikasi, sehingga dapat mengakibatkan
permasalahan
kepemilikan
informasi
itu
sendiri. Keaslian informasi dalam berbagai
bentuk dan media tidak lagi terjaga karena
1
setiap
orang
dapat
mengubah,
file gambar/citra. Format gambar yang
memodifikasinya dan mengeklaimnya untuk
digunakan meliputi:
kemudian disebarkan kembali.
a.
Group)
Oleh karena itu, diperlukan adanya
suatu
teknik
dan
metode
untuk
melindungi keaslian informasi di dalam
suatu media. Salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk melindungi isi dan
informasi
yang
terkandung
dalam
berbagai media adalah teknik digital
watermarking. Sering kita ketahui bahwa
sekarang penyebaran file multimedia
sangat rentan akan pembajakan dan
pengeklaiman, misalkan saja foto-foto
dari fotografer, para desainer logo atau
para pembuat komik digital sangat rawan
sekali akan pengeklaiman/pembajakan.
Meski sekarang banyak akan aplikasi
watermarking
sederhana
yang
bisa
ditemui di web-web atau aplikasi pihak
ketiga,
tapi
dengan
itu
pastinya
pembajakan tidak bisa diberantas, karena
watermarking sederhana bisa dihapus
dengan mudah dengan aplikasi tertentu
seperti yang ada pada photoshop.
Oleh
karena
itu
JPEG (Joint Photographic Experts
Adalah format gambar yang banyak
digunakan untuk menyimpan gambargambar dengan ukuran lebih kecil. Ada
beberapa karaktristik gambar dalam JPEG
yang tentu kita tahu pasti memiliki
ekstensi .jpg atau .jpeg. Selain itu JPEG
juga mampu menayangkan warna dengan
kedalaman 24-bit true color.
File JPG cocok digunakan untuk
gambar yang memiliki banyak warna,
misalnya foto wajah dan pemandangan.
Dan tidak cocok digunakan untuk gambar
yang hanya memiliki sedikit warna seperti
kartun atau komik. [7]
b.
BMP (Bitmap)
File format BMP bisa disebut juga
bitmap atau format file DIB (untuk
perangkat independen bitmap), adalah
sebuah
file
gambar
format
yang
digunakan untuk menyimpan gambar
digital bitmap, terutama pada Microsoft
aplikasi
ini
Windows dan OS/2 sistem operasi.
diciptakan, dengan ini mudah-mudahan
Banyak
bisa mempermudah orang-orang untuk
menggunakan bitmap dalam membangun
mem-watermark file gambar mereka.
subsistem grafis, misalnya Microsoft
Berdasarkan latar belakang di atas penulis
Windows dan OS/2 platforms’ GDI
memberikan
subsistem, dimana format tertentu yang
Watermarking
judul
“Aplikasi
untuk
Digital
Melindungi
pengguna
antarmuka
grafis
digunakan adalah Windows dan OS/2.
Informasi Multimedia Berbasis Java”.
c.
2.
Adalah
Bahan dan Metode
Dalam
penelitian
PNG (Portable Network Graphics)
ini
penulis
menggunakan bahan penelitian berupa
salah
satu
format
penyimpanan citra yang menggunakan
metode
pemadatan
yang
tidak
menghilangkan bagian dari citra tersebut.
1
Secara umum PNG dipakai untuk Citra
Pengubahan
Web (Jejaring jagad Jembar-en: World
signifikan pada dasarnya memberikan
Wide Web). Citra dengan format PNG
pengaruh terhadap berkas wadah, tetapi
mempunyai faktor kompresi yang lebih
karena perubahan yang terjadi sangat
baik dibandingkan dengan GIF (5%-25%
kecil, sehingga tidak tertangkap oleh
lebih baik dibanding format GIF).
indra manusia. Kenyataan inilah yang
Kelebihan file PNG adalah adanya
warna transparan dan alpha. Warna alpha
memungkinkan
sebuah
dapat dilihat mata seperti samar-samar
atau bening.
Dan
Penulis
menggunakan
pixel-pixel
tidak
akhirnya dimanfaatkan sebagai teknik
penyembunyian data atau pesan. [5]
gambar
transparan, tetapi gambar tersebut masih
nilai
Sebagai ilustrasi cara penyimpanan
data dengan metode LSB, misalnya pixelpixel wadah berikut
dua
metode dalam penelitian ini, dua metode
tersebut
digunakan
pada
panyisipan
watermark dan enkripsinya. Metode yang
digunakan yaitu:
Digunakan
untuk
menyimpan
karakter “H” (01001000), maka pixel –
pixel
wadah
tersebut
akan
dirubah
menjadi
a.
Least Significant Bit (LSB)
Metode ini menggunakan teknik
domain spatial dan merupakan metoda
yang sederhana tetapi cukup mempunyai
keamanan yang tinggi tetapi tidak tahan
terhadap
segala
proses
yang
dapat
b.
Vigenere Cipher
mengubah nilai-nilai intensitas pada citra.
Pada Caesar Cipher sebagai pencetus
Metode ini akan mengubah nilai Least
ide alphabetic substitution, setiap huruf
Significant Bit (LSB) bit warna menjadi
teks pada plainteks akan diubah menjadi
bit yang bersesuai dengan bit label yang
alphabet lain dengan sebuah pergeseran
akan disembunyikan. Memang metode ini
tertentu yang konstan. Sedangkan pada
akan menghasilkan citra rekonstruksi
Vigenere Cipher, pergeseran huruf yang
yang sangat mirip dengan aslinya, karena
terjadi dilakukan dengan nilai geser yang
hanya mengubah nilai bit terakhir dari
berbeda. [1]
data. Tetapi sayang tidak tahan terhadap
Berikut ini adalah tabel Vigenere Cipher:
proses-proses yang dapat mengubah data
citra terutama kompresi JPEG. Metode
LSB menyembunyikan data rahasia dalam
pixel-pixel tak signifikan (least significant
pixel)
dari
berkas
wadah
(cover).
1
Kunci dibuat berulang-ulang sesuai
dengan plainteks terlebih dahulu seperti
berikut:
Plainteks : william
Key : 123123
Didapatkan hasil +@+#@3
3.
Hasil dan Pembahasan
Halaman
Gambar a. Tabel vigenere cipher
utama
Aplikasi
Watermarking Least Significant Bit ada 4
menu yaitu Encoding: Halaman yang
Untuk melakukan enkripsi, kita perlu
menentukan terlebih dahulu kunci yang
akan digunakan. Panjang kunci ini dapat
bervariasi tergantung dari kesepakatan
anatara kedua belah pihak yang saling
berkomunikasi.
Setelah
digunakan untuk penyisipan, Decoding:
Halaman
yang
digunakan
untuk
pengekstrakkan, Bantuan: Berisi panduan
tentang aplikasi ini, dan Tentang: Berisi
tentang si pembuat program.
menentukan
kunci yang digunakan, maka substitusi
dilakukan menggunakan Tabel Vigenere
Cipher. Pada setiap step enkripsi dari
alphabet,
cipher
menggunakan
yang
indeks
dihasilkan
alphabet
yang
berbeda-beda sesuai kunci. Bila kunci <
panjang plainteks, maka kunci tersebut
akan digunakan berulang-ulang.
Proses dekripsi dilakukan merujuk
Gambar b. Interface program
pada baris kunci kei, kemudian cari pada
kolom apa cipher ke-i tersebut muncul.
Indeks
kolom
tersebut
merupakan
plainteks ke-i. Sebagai contoh proses
enkripsi-dekripsi, misalkan plainteks yang
akan dienkripsi adalah (william) dengan
Dibawah ini hasil dari program
Apikasi
Digital
Melindungi
Watermarking
Informasi
untuk
Multimedia
Berbasis Java.
kunci yang telah ditetapkan bersama,
yaitu (123).
1
Disini akan diperlihatkan pengujian
hasil compare kedua citra sebelum dan
sesudah
di
menggunakan
watermark
aplikasi
dengan
Hex
Editor.
Contohnya adalah dengan inputan citra
berformat JPEG Fixie-Before.jpg dengan
hasil setelah diwatermark Fixie-After.png
dan pesan yang disisipkan adalah karakter
“a”.
Gambar c. Perbandingan Setelah diwatermark
Bisa dilihat bahwa gambar yang
sudah disisipi tidak mengalami perubahan
kalau dilihat dengan mata telanjang.
Perbedaan
yang
mendasar
adalah
perubahan besarnya file jika gambar
penampung/cover berformat JPEG dan
BMP,
karena
hasil
output
program
berformat PNG.
Gambar d. Compare file
Dan pengujian terhadap ketiga format
gambar hasil yang didapatkan ketiganya
dapat diwatermark dengan baik dan dapat
Dilihat dari gambar diatas kedua file
di decode kembali dengan baik pula.
sebelum dan sesudah diwatermark dilihat
Disini format PNG sebagai output
dikarenakan
format
menggunakan aplikasi Hex editor sudah
JPG/JPEG
mengalami perubahan data karena sudah
mempunyai sifat lossy/menghilangkan.
disisipi dengan karakter “a”.
Karena bit-bit yang sudah disisipkan akan
berubah
pada
menjadi
file
kemungkinan
saat
citra
JPG/JPEG
terjadinya
dikompresi
dan
ada
berupa JPG/JPEG tidak bisa di decode.
Oleh karena itu penulis memilih PNG
sebagai hasil output bukan hanya itu
PNG
juga
memiliki
banyak
kelebihan dibangdingan dengan format
JPG/JPEG atau BMP.
Kesimpulan
penghilangan
beberapa bit, maka dari itu bila output
format
4.
Kesimpulan Dari hasil analisis dan
implementasi Aplikasi Digital Watermarking
untuk
Melindungi
Berbasis
Java
Informasi
dapat
diambil
Multimedia
beberapa
kesimpulan, yaitu:
1.
Teknik
Least
Significant
Bit
tidak
menghasilkan perbedaan yang berarti
1
2.
antara original image dan watermarking
Spread Spectrum, Universitas Muhammadiyah
image.
Sidoarjo, Sidoarjo.
Kualitas citra yang disisipi teks sebanyak
100 karakter atau sekitar 100 byte masih
belum bisa dilihat secara visual.
3.
Teknik
Least
Significant
Bit
tidak
[7]
Sulidar
Fitri
(2010),
“Implementasi
Aloritma Kriptografi DES dan Watermark
dengan Metode LSB pada Data Citra”.
sensitif terdeteksi oleh mata manusia.
4.
Teknik Least Significant Bit merupakan
teknik yang sederhana dan mudah untuk
diterapkan.
5.
Watermarking
Significant
dengan
Bit
teknik
hanya
Least
melindungi
medianya (original image) saja dengan
cara menyisipkan data pada media
tersebut, tetapi tidak melindungi data
yang disisipkan didalam media tersebut.
Sehingga tanda watermark dapat rusak
dengan adanya attack.
5.
Daftar Pustaka
[1] Abdurrosyid Broto Handoyo, (2013),
“Generator Key Vigenere Cipher dengan
Menggunakan
Randomisasi
dari
Key
Tertentu”.
[2] Achmad Solichin, “Digital Watermarking
untuk Melindungi Informasi Multimedia”.
[3] Bambang Hariyanto (2010), “Esensi-esensi
Bahasa Pemrograman JAVA”, Informatika,
Bandung.
[4] Dean Fathony Alfatwa, dengan judul
“Watermarking
pada
Citra
Digital
Menggunakan Discreate Wavelet Trasform”.
[5]
Dony
Ariyus
(2009),
“Keamanan
Multimedia”, Andi, Yogyakarta.
[6]
Makinun
Amin,
(2011),
Keamanan
Informasi Menggunakan Steganografi Dalam
File MP3 dengan Munggunakan Metode
1
INFORMASI MULTIMEDIA BERBASIS JAVA
William Ade Candra, Hindarto
Teknik Informatika
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2016
ABSTRAK
Dalam era teknologi informasi dan komputer saat ini memungkinkan satu komputer dapat
terhubung dengan komputer lainnya untuk saling berbagi data dan informasi. Apalagi dengan adanya
internet yang penyebarannya begitu pesat, informasi dapat menyebar dengan cepat dan mudah
tanpa mengenal ruang dan waktu. Informasi dalam bentuk digital memiliki sifat yang mudah untuk
diubah dan dimodifikasi, sehingga dapat mengakibatkan permasalahan kepemilikan informasi itu
sendiri. Keaslian informasi dalam berbagai bentuk dan media tidak lagi terjaga karena setiap orang
dapat mengubah, memodifikasinya dan mengeklaimnya untuk kemudian disebarkan kembali.
Dalam penelitian ini teknik watermark dan enkripsi sangatlah tepat untuk menangani
masalah ini, metode yang digunakan adalah metode Least Significant Bit pada watermark dan
Vigenere Chiper pada enkripsinya. Dengan adanya perlindungan yang berlapis ini file yang
diwatermark akan lebih aman.
Hasil dalam penelitian ini 3 format gambar yaitu JPEG, PNG, dan BMP mampu diwatermark
dengan baik dengan output berformat PNG dengan hasil gambar yang bila dilihat dengan mata
telanjang tidak mengalami perubahan yang berarti.
Kata Kunci: Keamanan Data, Watermarking, Enkripsi
1.
Pendahuluan
adanya internet yang penyebarannya begitu
Dalam era teknologi informasi dan komputer
saat ini memungkinkan satu komputer dapat
terhubung
dengan
komputer
lainnya
di
belahan dunia ini untuk saling berbagi data
dan informasi, kita sangat dimudahkan untuk
bertukar informasi kepada semua orang.
Informasi dalam bentuk media sangat mudah
tersebar dengan begitu cepat. Apalagi dengan
pesat, informasi
dapat
menyebar
dengan
cepat dan mudah tanpa mengenal ruang dan
waktu.
Informasi
dalam
bentuk
digital
memiliki sifat yang mudah untuk diubah dan
dimodifikasi, sehingga dapat mengakibatkan
permasalahan
kepemilikan
informasi
itu
sendiri. Keaslian informasi dalam berbagai
bentuk dan media tidak lagi terjaga karena
1
setiap
orang
dapat
mengubah,
file gambar/citra. Format gambar yang
memodifikasinya dan mengeklaimnya untuk
digunakan meliputi:
kemudian disebarkan kembali.
a.
Group)
Oleh karena itu, diperlukan adanya
suatu
teknik
dan
metode
untuk
melindungi keaslian informasi di dalam
suatu media. Salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk melindungi isi dan
informasi
yang
terkandung
dalam
berbagai media adalah teknik digital
watermarking. Sering kita ketahui bahwa
sekarang penyebaran file multimedia
sangat rentan akan pembajakan dan
pengeklaiman, misalkan saja foto-foto
dari fotografer, para desainer logo atau
para pembuat komik digital sangat rawan
sekali akan pengeklaiman/pembajakan.
Meski sekarang banyak akan aplikasi
watermarking
sederhana
yang
bisa
ditemui di web-web atau aplikasi pihak
ketiga,
tapi
dengan
itu
pastinya
pembajakan tidak bisa diberantas, karena
watermarking sederhana bisa dihapus
dengan mudah dengan aplikasi tertentu
seperti yang ada pada photoshop.
Oleh
karena
itu
JPEG (Joint Photographic Experts
Adalah format gambar yang banyak
digunakan untuk menyimpan gambargambar dengan ukuran lebih kecil. Ada
beberapa karaktristik gambar dalam JPEG
yang tentu kita tahu pasti memiliki
ekstensi .jpg atau .jpeg. Selain itu JPEG
juga mampu menayangkan warna dengan
kedalaman 24-bit true color.
File JPG cocok digunakan untuk
gambar yang memiliki banyak warna,
misalnya foto wajah dan pemandangan.
Dan tidak cocok digunakan untuk gambar
yang hanya memiliki sedikit warna seperti
kartun atau komik. [7]
b.
BMP (Bitmap)
File format BMP bisa disebut juga
bitmap atau format file DIB (untuk
perangkat independen bitmap), adalah
sebuah
file
gambar
format
yang
digunakan untuk menyimpan gambar
digital bitmap, terutama pada Microsoft
aplikasi
ini
Windows dan OS/2 sistem operasi.
diciptakan, dengan ini mudah-mudahan
Banyak
bisa mempermudah orang-orang untuk
menggunakan bitmap dalam membangun
mem-watermark file gambar mereka.
subsistem grafis, misalnya Microsoft
Berdasarkan latar belakang di atas penulis
Windows dan OS/2 platforms’ GDI
memberikan
subsistem, dimana format tertentu yang
Watermarking
judul
“Aplikasi
untuk
Digital
Melindungi
pengguna
antarmuka
grafis
digunakan adalah Windows dan OS/2.
Informasi Multimedia Berbasis Java”.
c.
2.
Adalah
Bahan dan Metode
Dalam
penelitian
PNG (Portable Network Graphics)
ini
penulis
menggunakan bahan penelitian berupa
salah
satu
format
penyimpanan citra yang menggunakan
metode
pemadatan
yang
tidak
menghilangkan bagian dari citra tersebut.
1
Secara umum PNG dipakai untuk Citra
Pengubahan
Web (Jejaring jagad Jembar-en: World
signifikan pada dasarnya memberikan
Wide Web). Citra dengan format PNG
pengaruh terhadap berkas wadah, tetapi
mempunyai faktor kompresi yang lebih
karena perubahan yang terjadi sangat
baik dibandingkan dengan GIF (5%-25%
kecil, sehingga tidak tertangkap oleh
lebih baik dibanding format GIF).
indra manusia. Kenyataan inilah yang
Kelebihan file PNG adalah adanya
warna transparan dan alpha. Warna alpha
memungkinkan
sebuah
dapat dilihat mata seperti samar-samar
atau bening.
Dan
Penulis
menggunakan
pixel-pixel
tidak
akhirnya dimanfaatkan sebagai teknik
penyembunyian data atau pesan. [5]
gambar
transparan, tetapi gambar tersebut masih
nilai
Sebagai ilustrasi cara penyimpanan
data dengan metode LSB, misalnya pixelpixel wadah berikut
dua
metode dalam penelitian ini, dua metode
tersebut
digunakan
pada
panyisipan
watermark dan enkripsinya. Metode yang
digunakan yaitu:
Digunakan
untuk
menyimpan
karakter “H” (01001000), maka pixel –
pixel
wadah
tersebut
akan
dirubah
menjadi
a.
Least Significant Bit (LSB)
Metode ini menggunakan teknik
domain spatial dan merupakan metoda
yang sederhana tetapi cukup mempunyai
keamanan yang tinggi tetapi tidak tahan
terhadap
segala
proses
yang
dapat
b.
Vigenere Cipher
mengubah nilai-nilai intensitas pada citra.
Pada Caesar Cipher sebagai pencetus
Metode ini akan mengubah nilai Least
ide alphabetic substitution, setiap huruf
Significant Bit (LSB) bit warna menjadi
teks pada plainteks akan diubah menjadi
bit yang bersesuai dengan bit label yang
alphabet lain dengan sebuah pergeseran
akan disembunyikan. Memang metode ini
tertentu yang konstan. Sedangkan pada
akan menghasilkan citra rekonstruksi
Vigenere Cipher, pergeseran huruf yang
yang sangat mirip dengan aslinya, karena
terjadi dilakukan dengan nilai geser yang
hanya mengubah nilai bit terakhir dari
berbeda. [1]
data. Tetapi sayang tidak tahan terhadap
Berikut ini adalah tabel Vigenere Cipher:
proses-proses yang dapat mengubah data
citra terutama kompresi JPEG. Metode
LSB menyembunyikan data rahasia dalam
pixel-pixel tak signifikan (least significant
pixel)
dari
berkas
wadah
(cover).
1
Kunci dibuat berulang-ulang sesuai
dengan plainteks terlebih dahulu seperti
berikut:
Plainteks : william
Key : 123123
Didapatkan hasil +@+#@3
3.
Hasil dan Pembahasan
Halaman
Gambar a. Tabel vigenere cipher
utama
Aplikasi
Watermarking Least Significant Bit ada 4
menu yaitu Encoding: Halaman yang
Untuk melakukan enkripsi, kita perlu
menentukan terlebih dahulu kunci yang
akan digunakan. Panjang kunci ini dapat
bervariasi tergantung dari kesepakatan
anatara kedua belah pihak yang saling
berkomunikasi.
Setelah
digunakan untuk penyisipan, Decoding:
Halaman
yang
digunakan
untuk
pengekstrakkan, Bantuan: Berisi panduan
tentang aplikasi ini, dan Tentang: Berisi
tentang si pembuat program.
menentukan
kunci yang digunakan, maka substitusi
dilakukan menggunakan Tabel Vigenere
Cipher. Pada setiap step enkripsi dari
alphabet,
cipher
menggunakan
yang
indeks
dihasilkan
alphabet
yang
berbeda-beda sesuai kunci. Bila kunci <
panjang plainteks, maka kunci tersebut
akan digunakan berulang-ulang.
Proses dekripsi dilakukan merujuk
Gambar b. Interface program
pada baris kunci kei, kemudian cari pada
kolom apa cipher ke-i tersebut muncul.
Indeks
kolom
tersebut
merupakan
plainteks ke-i. Sebagai contoh proses
enkripsi-dekripsi, misalkan plainteks yang
akan dienkripsi adalah (william) dengan
Dibawah ini hasil dari program
Apikasi
Digital
Melindungi
Watermarking
Informasi
untuk
Multimedia
Berbasis Java.
kunci yang telah ditetapkan bersama,
yaitu (123).
1
Disini akan diperlihatkan pengujian
hasil compare kedua citra sebelum dan
sesudah
di
menggunakan
watermark
aplikasi
dengan
Hex
Editor.
Contohnya adalah dengan inputan citra
berformat JPEG Fixie-Before.jpg dengan
hasil setelah diwatermark Fixie-After.png
dan pesan yang disisipkan adalah karakter
“a”.
Gambar c. Perbandingan Setelah diwatermark
Bisa dilihat bahwa gambar yang
sudah disisipi tidak mengalami perubahan
kalau dilihat dengan mata telanjang.
Perbedaan
yang
mendasar
adalah
perubahan besarnya file jika gambar
penampung/cover berformat JPEG dan
BMP,
karena
hasil
output
program
berformat PNG.
Gambar d. Compare file
Dan pengujian terhadap ketiga format
gambar hasil yang didapatkan ketiganya
dapat diwatermark dengan baik dan dapat
Dilihat dari gambar diatas kedua file
di decode kembali dengan baik pula.
sebelum dan sesudah diwatermark dilihat
Disini format PNG sebagai output
dikarenakan
format
menggunakan aplikasi Hex editor sudah
JPG/JPEG
mengalami perubahan data karena sudah
mempunyai sifat lossy/menghilangkan.
disisipi dengan karakter “a”.
Karena bit-bit yang sudah disisipkan akan
berubah
pada
menjadi
file
kemungkinan
saat
citra
JPG/JPEG
terjadinya
dikompresi
dan
ada
berupa JPG/JPEG tidak bisa di decode.
Oleh karena itu penulis memilih PNG
sebagai hasil output bukan hanya itu
PNG
juga
memiliki
banyak
kelebihan dibangdingan dengan format
JPG/JPEG atau BMP.
Kesimpulan
penghilangan
beberapa bit, maka dari itu bila output
format
4.
Kesimpulan Dari hasil analisis dan
implementasi Aplikasi Digital Watermarking
untuk
Melindungi
Berbasis
Java
Informasi
dapat
diambil
Multimedia
beberapa
kesimpulan, yaitu:
1.
Teknik
Least
Significant
Bit
tidak
menghasilkan perbedaan yang berarti
1
2.
antara original image dan watermarking
Spread Spectrum, Universitas Muhammadiyah
image.
Sidoarjo, Sidoarjo.
Kualitas citra yang disisipi teks sebanyak
100 karakter atau sekitar 100 byte masih
belum bisa dilihat secara visual.
3.
Teknik
Least
Significant
Bit
tidak
[7]
Sulidar
Fitri
(2010),
“Implementasi
Aloritma Kriptografi DES dan Watermark
dengan Metode LSB pada Data Citra”.
sensitif terdeteksi oleh mata manusia.
4.
Teknik Least Significant Bit merupakan
teknik yang sederhana dan mudah untuk
diterapkan.
5.
Watermarking
Significant
dengan
Bit
teknik
hanya
Least
melindungi
medianya (original image) saja dengan
cara menyisipkan data pada media
tersebut, tetapi tidak melindungi data
yang disisipkan didalam media tersebut.
Sehingga tanda watermark dapat rusak
dengan adanya attack.
5.
Daftar Pustaka
[1] Abdurrosyid Broto Handoyo, (2013),
“Generator Key Vigenere Cipher dengan
Menggunakan
Randomisasi
dari
Key
Tertentu”.
[2] Achmad Solichin, “Digital Watermarking
untuk Melindungi Informasi Multimedia”.
[3] Bambang Hariyanto (2010), “Esensi-esensi
Bahasa Pemrograman JAVA”, Informatika,
Bandung.
[4] Dean Fathony Alfatwa, dengan judul
“Watermarking
pada
Citra
Digital
Menggunakan Discreate Wavelet Trasform”.
[5]
Dony
Ariyus
(2009),
“Keamanan
Multimedia”, Andi, Yogyakarta.
[6]
Makinun
Amin,
(2011),
Keamanan
Informasi Menggunakan Steganografi Dalam
File MP3 dengan Munggunakan Metode
1