APLIKASI DIGITAL WATERMARKING UNTUK MELI

APLIKASI DIGITAL WATERMARKING UNTUK MELINDUNGI
INFORMASI MULTIMEDIA BERBASIS JAVA
William Ade Candra, Hindarto
Teknik Informatika
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2016

ABSTRAK
Dalam era teknologi informasi dan komputer saat ini memungkinkan satu komputer dapat
terhubung dengan komputer lainnya untuk saling berbagi data dan informasi. Apalagi dengan adanya
internet yang penyebarannya begitu pesat, informasi dapat menyebar dengan cepat dan mudah
tanpa mengenal ruang dan waktu. Informasi dalam bentuk digital memiliki sifat yang mudah untuk
diubah dan dimodifikasi, sehingga dapat mengakibatkan permasalahan kepemilikan informasi itu
sendiri. Keaslian informasi dalam berbagai bentuk dan media tidak lagi terjaga karena setiap orang
dapat mengubah, memodifikasinya dan mengeklaimnya untuk kemudian disebarkan kembali.
Dalam penelitian ini teknik watermark dan enkripsi sangatlah tepat untuk menangani
masalah ini, metode yang digunakan adalah metode Least Significant Bit pada watermark dan
Vigenere Chiper pada enkripsinya. Dengan adanya perlindungan yang berlapis ini file yang
diwatermark akan lebih aman.
Hasil dalam penelitian ini 3 format gambar yaitu JPEG, PNG, dan BMP mampu diwatermark
dengan baik dengan output berformat PNG dengan hasil gambar yang bila dilihat dengan mata

telanjang tidak mengalami perubahan yang berarti.
Kata Kunci: Keamanan Data, Watermarking, Enkripsi

1.

Pendahuluan

adanya internet yang penyebarannya begitu

Dalam era teknologi informasi dan komputer
saat ini memungkinkan satu komputer dapat
terhubung

dengan

komputer

lainnya

di


belahan dunia ini untuk saling berbagi data
dan informasi, kita sangat dimudahkan untuk
bertukar informasi kepada semua orang.
Informasi dalam bentuk media sangat mudah
tersebar dengan begitu cepat. Apalagi dengan

pesat, informasi

dapat

menyebar

dengan

cepat dan mudah tanpa mengenal ruang dan
waktu.

Informasi


dalam

bentuk

digital

memiliki sifat yang mudah untuk diubah dan
dimodifikasi, sehingga dapat mengakibatkan
permasalahan

kepemilikan

informasi

itu

sendiri. Keaslian informasi dalam berbagai
bentuk dan media tidak lagi terjaga karena

1


setiap

orang

dapat

mengubah,

file gambar/citra. Format gambar yang

memodifikasinya dan mengeklaimnya untuk

digunakan meliputi:

kemudian disebarkan kembali.

a.

Group)


Oleh karena itu, diperlukan adanya
suatu

teknik

dan

metode

untuk

melindungi keaslian informasi di dalam
suatu media. Salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk melindungi isi dan
informasi

yang

terkandung


dalam

berbagai media adalah teknik digital
watermarking. Sering kita ketahui bahwa
sekarang penyebaran file multimedia
sangat rentan akan pembajakan dan
pengeklaiman, misalkan saja foto-foto
dari fotografer, para desainer logo atau
para pembuat komik digital sangat rawan
sekali akan pengeklaiman/pembajakan.
Meski sekarang banyak akan aplikasi
watermarking

sederhana

yang

bisa


ditemui di web-web atau aplikasi pihak
ketiga,

tapi

dengan

itu

pastinya

pembajakan tidak bisa diberantas, karena
watermarking sederhana bisa dihapus
dengan mudah dengan aplikasi tertentu
seperti yang ada pada photoshop.
Oleh

karena

itu


JPEG (Joint Photographic Experts
Adalah format gambar yang banyak

digunakan untuk menyimpan gambargambar dengan ukuran lebih kecil. Ada
beberapa karaktristik gambar dalam JPEG
yang tentu kita tahu pasti memiliki
ekstensi .jpg atau .jpeg. Selain itu JPEG
juga mampu menayangkan warna dengan
kedalaman 24-bit true color.
File JPG cocok digunakan untuk
gambar yang memiliki banyak warna,
misalnya foto wajah dan pemandangan.
Dan tidak cocok digunakan untuk gambar
yang hanya memiliki sedikit warna seperti
kartun atau komik. [7]
b.

BMP (Bitmap)
File format BMP bisa disebut juga


bitmap atau format file DIB (untuk
perangkat independen bitmap), adalah
sebuah

file

gambar

format

yang

digunakan untuk menyimpan gambar
digital bitmap, terutama pada Microsoft

aplikasi

ini


Windows dan OS/2 sistem operasi.

diciptakan, dengan ini mudah-mudahan

Banyak

bisa mempermudah orang-orang untuk

menggunakan bitmap dalam membangun

mem-watermark file gambar mereka.

subsistem grafis, misalnya Microsoft

Berdasarkan latar belakang di atas penulis

Windows dan OS/2 platforms’ GDI

memberikan


subsistem, dimana format tertentu yang

Watermarking

judul

“Aplikasi

untuk

Digital

Melindungi

pengguna

antarmuka

grafis

digunakan adalah Windows dan OS/2.

Informasi Multimedia Berbasis Java”.
c.
2.

Adalah

Bahan dan Metode
Dalam

penelitian

PNG (Portable Network Graphics)

ini

penulis

menggunakan bahan penelitian berupa

salah

satu

format

penyimpanan citra yang menggunakan
metode

pemadatan

yang

tidak

menghilangkan bagian dari citra tersebut.

1

Secara umum PNG dipakai untuk Citra

Pengubahan

Web (Jejaring jagad Jembar-en: World

signifikan pada dasarnya memberikan

Wide Web). Citra dengan format PNG

pengaruh terhadap berkas wadah, tetapi

mempunyai faktor kompresi yang lebih

karena perubahan yang terjadi sangat

baik dibandingkan dengan GIF (5%-25%

kecil, sehingga tidak tertangkap oleh

lebih baik dibanding format GIF).

indra manusia. Kenyataan inilah yang

Kelebihan file PNG adalah adanya
warna transparan dan alpha. Warna alpha
memungkinkan

sebuah

dapat dilihat mata seperti samar-samar
atau bening.
Dan

Penulis

menggunakan

pixel-pixel

tidak

akhirnya dimanfaatkan sebagai teknik
penyembunyian data atau pesan. [5]

gambar

transparan, tetapi gambar tersebut masih

nilai

Sebagai ilustrasi cara penyimpanan
data dengan metode LSB, misalnya pixelpixel wadah berikut

dua

metode dalam penelitian ini, dua metode
tersebut

digunakan

pada

panyisipan

watermark dan enkripsinya. Metode yang
digunakan yaitu:

Digunakan

untuk

menyimpan

karakter “H” (01001000), maka pixel –
pixel

wadah

tersebut

akan

dirubah

menjadi
a.

Least Significant Bit (LSB)
Metode ini menggunakan teknik

domain spatial dan merupakan metoda
yang sederhana tetapi cukup mempunyai
keamanan yang tinggi tetapi tidak tahan
terhadap

segala

proses

yang

dapat

b.

Vigenere Cipher

mengubah nilai-nilai intensitas pada citra.

Pada Caesar Cipher sebagai pencetus

Metode ini akan mengubah nilai Least

ide alphabetic substitution, setiap huruf

Significant Bit (LSB) bit warna menjadi

teks pada plainteks akan diubah menjadi

bit yang bersesuai dengan bit label yang

alphabet lain dengan sebuah pergeseran

akan disembunyikan. Memang metode ini

tertentu yang konstan. Sedangkan pada

akan menghasilkan citra rekonstruksi

Vigenere Cipher, pergeseran huruf yang

yang sangat mirip dengan aslinya, karena

terjadi dilakukan dengan nilai geser yang

hanya mengubah nilai bit terakhir dari

berbeda. [1]

data. Tetapi sayang tidak tahan terhadap

Berikut ini adalah tabel Vigenere Cipher:

proses-proses yang dapat mengubah data
citra terutama kompresi JPEG. Metode
LSB menyembunyikan data rahasia dalam
pixel-pixel tak signifikan (least significant
pixel)

dari

berkas

wadah

(cover).

1

Kunci dibuat berulang-ulang sesuai
dengan plainteks terlebih dahulu seperti
berikut:
Plainteks : william
Key : 123123
Didapatkan hasil +@+#@3

3.

Hasil dan Pembahasan
Halaman

Gambar a. Tabel vigenere cipher

utama

Aplikasi

Watermarking Least Significant Bit ada 4
menu yaitu Encoding: Halaman yang

Untuk melakukan enkripsi, kita perlu
menentukan terlebih dahulu kunci yang
akan digunakan. Panjang kunci ini dapat
bervariasi tergantung dari kesepakatan
anatara kedua belah pihak yang saling
berkomunikasi.

Setelah

digunakan untuk penyisipan, Decoding:
Halaman

yang

digunakan

untuk

pengekstrakkan, Bantuan: Berisi panduan
tentang aplikasi ini, dan Tentang: Berisi
tentang si pembuat program.

menentukan

kunci yang digunakan, maka substitusi
dilakukan menggunakan Tabel Vigenere
Cipher. Pada setiap step enkripsi dari
alphabet,

cipher

menggunakan

yang

indeks

dihasilkan

alphabet

yang

berbeda-beda sesuai kunci. Bila kunci <
panjang plainteks, maka kunci tersebut
akan digunakan berulang-ulang.
Proses dekripsi dilakukan merujuk

Gambar b. Interface program

pada baris kunci kei, kemudian cari pada
kolom apa cipher ke-i tersebut muncul.
Indeks

kolom

tersebut

merupakan

plainteks ke-i. Sebagai contoh proses
enkripsi-dekripsi, misalkan plainteks yang
akan dienkripsi adalah (william) dengan

Dibawah ini hasil dari program
Apikasi

Digital

Melindungi

Watermarking

Informasi

untuk

Multimedia

Berbasis Java.

kunci yang telah ditetapkan bersama,
yaitu (123).

1

Disini akan diperlihatkan pengujian
hasil compare kedua citra sebelum dan
sesudah

di

menggunakan

watermark
aplikasi

dengan

Hex

Editor.

Contohnya adalah dengan inputan citra
berformat JPEG Fixie-Before.jpg dengan
hasil setelah diwatermark Fixie-After.png
dan pesan yang disisipkan adalah karakter
“a”.
Gambar c. Perbandingan Setelah diwatermark

Bisa dilihat bahwa gambar yang
sudah disisipi tidak mengalami perubahan
kalau dilihat dengan mata telanjang.
Perbedaan

yang

mendasar

adalah

perubahan besarnya file jika gambar
penampung/cover berformat JPEG dan
BMP,

karena

hasil

output

program

berformat PNG.
Gambar d. Compare file

Dan pengujian terhadap ketiga format
gambar hasil yang didapatkan ketiganya
dapat diwatermark dengan baik dan dapat

Dilihat dari gambar diatas kedua file

di decode kembali dengan baik pula.

sebelum dan sesudah diwatermark dilihat
Disini format PNG sebagai output
dikarenakan

format

menggunakan aplikasi Hex editor sudah

JPG/JPEG

mengalami perubahan data karena sudah

mempunyai sifat lossy/menghilangkan.

disisipi dengan karakter “a”.

Karena bit-bit yang sudah disisipkan akan
berubah

pada

menjadi

file

kemungkinan

saat

citra

JPG/JPEG
terjadinya

dikompresi
dan

ada

berupa JPG/JPEG tidak bisa di decode.
Oleh karena itu penulis memilih PNG
sebagai hasil output bukan hanya itu
PNG

juga

memiliki

banyak

kelebihan dibangdingan dengan format
JPG/JPEG atau BMP.

Kesimpulan

penghilangan

beberapa bit, maka dari itu bila output

format

4.

Kesimpulan Dari hasil analisis dan
implementasi Aplikasi Digital Watermarking
untuk

Melindungi

Berbasis

Java

Informasi

dapat

diambil

Multimedia
beberapa

kesimpulan, yaitu:
1.

Teknik

Least

Significant

Bit

tidak

menghasilkan perbedaan yang berarti

1

2.

antara original image dan watermarking

Spread Spectrum, Universitas Muhammadiyah

image.

Sidoarjo, Sidoarjo.

Kualitas citra yang disisipi teks sebanyak
100 karakter atau sekitar 100 byte masih
belum bisa dilihat secara visual.

3.

Teknik

Least

Significant

Bit

tidak

[7]

Sulidar

Fitri

(2010),

“Implementasi

Aloritma Kriptografi DES dan Watermark
dengan Metode LSB pada Data Citra”.

sensitif terdeteksi oleh mata manusia.
4.

Teknik Least Significant Bit merupakan
teknik yang sederhana dan mudah untuk
diterapkan.

5.

Watermarking
Significant

dengan
Bit

teknik

hanya

Least

melindungi

medianya (original image) saja dengan
cara menyisipkan data pada media
tersebut, tetapi tidak melindungi data
yang disisipkan didalam media tersebut.
Sehingga tanda watermark dapat rusak
dengan adanya attack.
5.

Daftar Pustaka

[1] Abdurrosyid Broto Handoyo, (2013),
“Generator Key Vigenere Cipher dengan
Menggunakan

Randomisasi

dari

Key

Tertentu”.
[2] Achmad Solichin, “Digital Watermarking
untuk Melindungi Informasi Multimedia”.
[3] Bambang Hariyanto (2010), “Esensi-esensi
Bahasa Pemrograman JAVA”, Informatika,
Bandung.
[4] Dean Fathony Alfatwa, dengan judul
“Watermarking

pada

Citra

Digital

Menggunakan Discreate Wavelet Trasform”.
[5]

Dony

Ariyus

(2009),

“Keamanan

Multimedia”, Andi, Yogyakarta.
[6]

Makinun

Amin,

(2011),

Keamanan

Informasi Menggunakan Steganografi Dalam
File MP3 dengan Munggunakan Metode

1