Jelaskan yang maksud dengan manusia seba

1. Jelaskan yang maksud dengan manusia sebagai individu dan sebagai
makluk social, serta peran apa sebagai makluk social dan individu ?
JB. Di dalam diri manusia terdapat dua kepentingan, yakni kepentingan
individu dan kepentingan bersama (Tumanggor dkk, 2012:53).
Dijelaskan bahwa kepentingan individu didasarkan manusia sebagai makhluk
individu, karena pribadi manusia yang ingin memenuhi kebutuhan
pribadinya. Sedangkan kepentingan bersama didasarkan pada manusia
sebagai makhluk sosial yang igin memenuhi kebutuhan bersama dengan
manusia lainnya
peran-peran sebagai berikut:
a. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
b. Membentuk kelompok-kelompok sosial
c. Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengatur tertib kehidupan
kelompok atau masyarakat.
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan masyarakat dan beri contoh
JB. Sebagai makhluk sosial, seseorang tentu akan tergantung atau saling
membutuhkan satu sama lain. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang,
dan papan, seseorang akan butuh orang lain. Dia tidak mungkin
memproduksi sendiri bahan pangan, sandang, maupun bahan-bahan untuk
pemukiman. Dia juga butuh diakui, dihargai, diberi perhatian oleh orang lain.
Seseorang juga tidak dapat bertindak semaunya di hadapan orang lain. Ada

kaidah-kaidah yang mengatur tingkah laku seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan, pengakuan, dan
segala macam tingkah laku yang diwujudkannya serta kaidah-kaidah yang
mengaturnya maka terwujudlah yang disebut dengan masyarakat.
seperti hubungan antara oang tua dengan anak, hubungan suami dan istri,
hubungan laki-laki dan perempuan, hubungan atasan dan bawahan,
hubungan guru dan murid, dan lain-lain. Dalam hubungan-hubungan tersebut
ada keteraturan, seperti halnya anak menghormati orang tua, istri tunduk
pada suami, bawahan tunduk pada atasan. Semua hubungan yang teratur
tersebut berjalan sebagai suatu sistem. Keseluruhan dari hubunganhubungan yang teratur sebagai suatu sistem itulah yang disebut masyarakat
3. Jelaskan apa yang di maksud dengan stratifkasi, actorr aktor yang
dapat membentuk adanya stratifkasi sosialtersebut dan berikan
contohnya
Jb. Fenomena stratifkasi sosial menjelaskan adanya posisi atau

kedudukan antar-individu atau kelompok dalam keadaan yang tidak
seimbang atau tidak sederajat. Dengan demikian, fenomena stratifkasi
sosial selalu dikaitkan dengan persoalan kesenjangan sosial. Faktor-

faktor terbentuknya stratifkasi sosial menurut Weber, Lawang adalah lapisan

sosial melalui dimensi kekuasaan, keistimewaan (privilese) dan prestise.

Contoh, anda bertemu dengan Presiden maka anda akan
menempatkan diri sebagai orang yang lebih rendah darinya,
berdasarkan kriteria tertentu.
4. jelaskan apakah mungkin kedudukan seseorang dalam lapisan social
tertentu dapat berubah ke dalam lapisan social yang lain (dapatkah
terjadi mobilitas tertentu ?) berikan contohnya !
jb. Dalam kaitannya dgn stratifkasi sosial, mobilitas sosial berarti
perpindahan posisi seseorang dari lapisan yg satu ke lapisan lainnya atau
dari satu dimensi ke dimensi lainnya.
Contoh : jika seorang perempuan miskin, menikah dengan seorang laki-laki
dari keluarga berada dan terpandang, maka secaratidak langsung kedudukan
social perempuan itu akan berubah.
5. jlaskan apakah yang di maksud apakah yang di maksud dengan
stratifkasi sosil terbuka dan tertutup, berikan contohya!
Jb. Stratifkasi sosial memiliki sifat tertutup dan terbuka. Bersifat tertutup
karena tidak adanya kemungkinan bagi seseorang atau sejumlah orang untuk
pindah dari lapisan sosial tertentu ke lapisan sosial lainnya, seperti halnya
sistem kasta di dalam agama Hindu. Bersifat terbuka karena

dimungkinkannya bagi seseorang atau sekelompok orang yang berada pada
lapisan sosial tertentu untuk pindah ke lapisan sosial lainnya. Misalnya,
seseorang yang telah memperoleh pendidikan tinggi dan mendapat
pekerjaan dengan gaji yang besar, akhirnya menempati lapisan sosial atas.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebudayaan, wujudrwujudnya, dan
7 unsur universal kebudayaan!

Secara harafah, jika dilihat dari asal kata, istilah kebudayaan berasal
dari bahasa Sansekerta yakni dari kata buddhayah (Koentjaraningrat,
2002:181). Lebih lanjut dijelaskan Kontjaraningrat bahwa kata
buddhayah tersebut merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti “akal”. Berdasarkan hal tersebut maka ke-budaya-an dapat
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Sarjana lain
menjelaskan bahwa kata “budaya” sebagai perkembangan dari kata
“budi” dan “daya” atau budi-daya yang berarti “daya dari budi”,
sehingga dibedakan antara budaya yang “daya dari budi” yang berupa
cipta, karsa, dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari
cipta, karsa, dan rasa tersebut.
Koentjaraningrat juga berpendirian bahwa kebudayaan dapat dibagi
ke dalam 3 (tiga) wujud (Koentjaraningrat, 2002:186). Ketiga wujud

tersebut yakni: ide, aktivitas, dan benda, yang berkenaan dengan
tingkat pengetahuan atau ide, dan tingkat gejala yakni kelakukan dan
hasil kelakukan.

1.
Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud pertama ini
disebut sebagai wujud idiil kebudayaan yang sifatnya abstrak, tidak
dapat diraba, tidak dapat difoto atau didokumentasi. Wujud idiil ini ada
di dalam kepala atau alam pikiran warga masyarakat dimana
kebudayaan yang bersangkutan hidup. Jika warga masyarakat tersebut
menyatakan gagasan atau ide-idenya dalam tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan idiil itu ada dalam karangan atau buku-buku hasil karya
para penulis warga yang bersangkutan, bahkan juga dapat tersimpan
dalam disk, arsip, pita computer, dan lain-lain yang berupa alat
penyimpan data. Dalam bahasa Indonesia, wujud idiil kebudayaan juga
disebut dengan istilah adat atau adat istiadat untuk bentuk jamaknya.
Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut wujud idiil kebudayaan
yang saling berkaitan satu sama lain dalam suatu sistem sebagai
sistem budaya.

2.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud kedua ini
disebut sebagai sistem sosial yang berkenaan dengan tindakan
berpola manusia. Sistem sosial ini bersifat konkret, bisa diobservasi,
bisa difoto dan didokumentasi, dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari
yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi,
berhubungan, serta bergaul satu dengan lain dari detik ke detik, dari
hari ke hari, dari tahun ke tahun menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Seperti halnya aktivitas masyarakat
dalam melaksanakan pesta perkawinan mengikuti budaya suku bangsa
maupun budaya nasional.
3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ketiga ini disebut kebudayaan fsik atau artefak berupa seluruh
total dari hasil fsik dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat. Oleh karena itu, sifatnya paling konkret,
dapat diraba, difoto atau didokumentasi. Seperti halnya panah, alatalat memancing, alat-alat yang dipergunakan dalam pertanian,
computer, candi, kain batik, dan sebagainya.
Dijelaskan Koentjaraningrat bahwa ada tujuh unsur-unsur kebudayaan

secara universal tersebut yakni:

N
o.
1

2
3
4
5
6
7

Unsur
Kebudayaan
Sistem religi
keagamaan

Universal Contoh Respon Budaya
dan


upacara Upacara yang dilakukan
untuk mengusir roh jahat
yang
menyebabkan
penyakit
Sistem
dan
organisasi Rumah sakit, posyandu,
kemasyarakatan
puskesmas
Sistem pengetahuan
Ilmu kedokteran, ramuan,
jamu
Bahasa
Bahasa
khusus/istilah
kedokteran yakni: alergi,
virus, intervensi, antibiotic
Kesenian

Olahraga, senam, aerobic
Sistem mata pencaharian Tabib, dukun, perawat,
hidup
dokter, bidan, farmakolog
Sistem
teknologi
dan Pengasapan, operasi, pijat
peralatan
refleksi,
jarum
suntik,
infus, alat tensi

Urutan dari ketujuh unsur-unsur universal didasarkan atas tingkat kesulitan
unsur-unsur tersebut untuk berubah. Dengan demikian, unsur sistem religi
merupakan unsur yang paling sulit berubah dari keseluruhan unsur-unsur
universal tersebut. Sistem teknologi dan peralatan merupakan unsur yang
paling mudah berubah.
7. Jelaskan apa bedanya kebudayaan dengan sistem budaya!
Jb. Kebudayaan = gagasan / konsep persepsi yg berharga bagi seseorang

kenyataan (bersifat umum) sedangkan
System budaya = system kebudayaan yang berupa ide
8. Jelaskan 4 unsur dari sistem budaya yang penting untuk diketahui!
Jb. Nilai: konsepsi tentang apa yang dianggap penting, berharga, berguna

atau
bernilai bagi masyarakat. Misalnya nilai untuk hormat pada
orangtua.
Norma: patokan atau acuan dalam bertingkah laku. Misalnya menyapa
dan menyalam orangtua jika bertemu.
Hukum: norma yang lebih khusus atau kaidah yang diciptakan oleh
kekuasaan atau lembaga resmi yang sifatnya lebih memaksa, dan sanksi
yang jelas dan tegas. Misalnya, undang-undang pelecehan seksual.
Peraturan atau Aturan-aturan Khusus: tingkat yg paling konkret dari adat
tata kelakuan/sistem budaya yg berkenaan dengan berbagai aktivitas yg

amat jelas dan terbatas ruang lingkupnya dalam kehidupan masyarakat.
Ada atura khusus yg terkait degan sistem hukum seperti peraturan lalu
lintas, dan ada yg tidak terkait denga sistem hukum seperti bepergian
tamasya harus bawa oleh-oleh.

9. Jelaskan 3 proses belajar kebudayaan

Proses belajar suatu kebudayaan sendiri oleh warga yang
bersangkutan melalui 3 (tiga) proses yakni: internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi.
Proses internalisasi adalah suatu proses panjang sejak seorang
individu dilahirkan, sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar
menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, serta
emosi yang diperlukannya di sepanjang hidupnya (Koentjaraningrat,
2002:228). Dijelaskan Koentjaraningrat bahwa perasaan, hasrat, nafsu, serta
emosi adalah unsur-unsur yang ada dalam diri manusia sebagai pribadi.
Namun, wujud dan pengaktifan dari berbagai isi kepribadian tersebut sangat
dipengaruhi oleh berbagai macam rangsangan yang ada di sekitar alam,
lingkungan sosial, dan budaya. Dijelaskan bahwa bahwa perasaan pertama
yang diaktifkan dalam kepribadian seorang bayi adalah perasaan puas dan
tidak puas. Seorang anak jika puas maka ia akan diam dihadapan ibunya.
Sebaliknya, ia ia tidak merasa puas maka ia akan menangis. Jika ada kondisi
yang sama berlaku maka ia akan terus menangis. Begitu juga seterusnya,
semakin bertambah pengalaman mengenai perasaan-perasaan baru seperti:
kebahagian, cinta, keamanan, malu, harga diri, dan lainnya.

Proses sosialisasi berkenaan dengan proses belajar kebudayaan dalam
hubungan dengan sistem sosial. Untuk itu perlu diketahui defenisi konsep
sosialisasi. Bagi Soekanto (2003:186), sosialisasi adalah suatu proses di
mana seorang anggota masyarakat yang baru akan mempelajari normanorma dan kebudayaan masyarakat di mana ia menjadi anggotanya.
Sedangkan Lawang (1984) mendefenisikan sosialisasi sebagai proses
mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang
diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan
sosial. Sosialisasi sebagai proses belajar bagi seseorang atau sekelompok
orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola sosial, nilai-nilai, dan
norma sosial agar ia dapat berkembang menjadi pribadi yang bisa diterima
oleh kelompoknya (Setiadi dan Usman Kolip, 2011:155).
Sedangkan enkulturasi adalah suatu proses di mana seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat
istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya
(Koentjaraningrat,
2002:233).
Havilan
(1988:338)
menjelaskan bahwa enkulturasi merupakan suatu proses penerusan
kebudayaan dari generasi yang satu ke generasi yang lain. Menyimak dua
defenisi tersebut maka proses enkulturasi sesungguhnya adalah suatu
proses pembudayaan.

10. Jelaskan dalam sebuah contoh tentang nilai dan norma yang berlaku
dalam kehidupan mahasiswa!

Menurut Tumanggor dkk (2012:145), secara terminologis, etika
memiliki makna yang berbeda dengan moral. Etika lahir dari hasil pemikiran
manusia atas tata nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat yang
dipandang sebagai sebuah kebenaran bersama. Menurut Bertens (2001:6),
konsep etika memiliki 3 (tiga) jenis makna yakni:
Pertama, kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Kedua, etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral,
yang dimaksud di sini adalah kode etik. Ketiga, etika mempunyai arti
sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Etika di sini sama dengan
flsafat moral.
Moral adalah tindakan manusia yang dipandang baik dan sesuai
dengan pemikiran yang ada dalam masyarakat. Tindakan baik itu juga
berkaitan dgn hati nurani
Norma sesungguhnya adalah perwujudan dari nilai, atau konkretisasi dari
nilai. Sebagai contoh, konsepsi tentang pentingnya tolong menolong adalah
suatu nilai.
Hukum adalah kaidah2 dan sanksi yg dibuat dgn tujuan utk mengatur
tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan.
Bagi Koentjaraningrat, hukum sbg kaidah2 dan sanksi terhadap tingkah laku
yg lebih spesifk, dan lebih terbatas dibandingkan norma. Hukum ada yg
tidak tertulis dan ada yang tertulis. Tidak tertulis, sebagai hukum adat.
Sedangkan yang tertulis sebagai hukum formal/positif.
r

11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan moral, etika, hukum
12. Jelaskan dalam sebuah contoh perilaku yang beretika maupun
bermoral di dlm kehidupan mahasiswa
13. Jelaskan juga sebuah contoh melalui perilaku manusia yang tidak
beretika, tidak bermoral, dan kena tindakan hukum
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang dan aktorr
aktor yang menyebabkan munculnya perilaku menyimpang
15. Jelaskan 4 jenis perilaku menyimpang menurut Robert M. Z. Lawang
dan beri contoh pada masingrmasingnya

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Preparasi dan Karaterisasi Nanopartikel Zink Pektinat Mengandung Diltiazem Hidroklorida dengan Metode Gelasi Ionik.

7 51 92

Aplikasi keamanan informasi menggunakan teknik steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) insertion dan RC4

34 174 221