PERADABAN ISLAM MASA KENABIAN BAGIAN PER

1

PERADABAN ISLAM MASA KENABIAN
“BAGIAN PERTAMA”1
Oleh: Muhammad Rizqi Romdhon2

BAB I
PENDAHULUAN

Sejarah merupakan cerminan dari setiap kehidupan manusia. Sejarah merupakan
pelajaran bagi manusia di masa depan. Islam mensyariatkan bahwa muslim hendaklah
mempelajari ilmu sejarah. Hal ini tercantum dalam surat Yusuf:

)111 :‫لقد كان يف قصصهم عربة ألويل األلباب (يوسف‬
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal.” (QS Yusuf: 111)
Sebaik-baiknya sejarah hidup manusia adalah sejarah kehidupan Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena pada sejarah kehidupan beliau terdapat banyak contohcontoh baik yang bisa kita ambil. Hal ini ditegaskan pula dengan firman Allah:

)11 :‫لقد كان لكم يف رسول هللا أسوة حسنة ملن كان يرجو هللا واليوم اآلخر وذكر هللا كثريا (األحزاب‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)

bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)
Oleh karena itu penulis bermaksud meneliti sejarah hidup beliau dari segi peradaban
Islam yang terdapat pada masa kenabian dengan judul “Peradaban Islam masa kenabian
Bagian Pertama.” Maka daripada itu penulis mengambil batasan penelitian pada rumusan
seperti apa peradaban Islam pada masa kenabian, bagaimana situasi dunia pada masa
kenabian, seperti apa kondisi wilayah dan masyarakat Arab pada masa kenabian dan
bagaimana cikal bakal pembentukan proto umat di Makkah.

1

Tugas Makalah Materi Sejarah Peradaban Islam, Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Bahasa Arab Institut
Agama islam Cipasung.
2
Santri Cipasung pangbengalna.

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peradaban Islam pada Masa kenabian
Peradaban Islam pada masa kenabian terdapat pada hal-hal berikut ini:
a. Madrasah Ilmiyah
Pada masa kenabian terdapat dua madrasah ilmiyah, yaitu:
1.

Madrasah Al-Arqam.
Madrasah Al-Arqam adalah pengajian yang dilakukan di rumah Al-Arqam pada masa
dakwah secara tersembunyi. Pertama kali dakwah Islam dilaksanakan secara rahasia,
karena takut akan menimbulkan keresahan pada warga Mekah dengan hal yang baru
yang belum diketahui.

3

Al-Arqam bin Abu Al-Arqam termasuk dalam orang yang

pertama kali masuk islam. Rumah Al-Arqam dijadikan markas seruan kepada agama

Islam yang baru berdiri.4
Rumah Al-Arqam merupakan madrasah pertama yang dipergunakan untuk
pendidikan dan pengajaran dari Rasulullah Saw. Saw. Rumah Al-Arqam dipilih
dikarenakan Al-Arqam belum dikenal keislamannya pada masa itu. Juga Al-Arqam
merupakan salah satu keturunan Bani Makhzum yang memegang panji persaingan dan
peperangan melawan Bani Hasyim, sehingga Rasulullah Saw. tidak disangka bisa
tinggal ditengah-tengah musuhmua. Serta Al-Arqam merupakan pemuda kecil
berumur 16 tahun, sehingga kecurigaan Kafir Quraisy beralih ke rumah para Shahabat
lainnya.5
2.

Madrasah Masjid Nabawi
Pada masa setelah hijrah, masjid merupakan madrasah komunitas terorganisir pertama
yang dikenal oleh Arab, yang dipergunakan untuk mengajari tua, muda, laki-laki dan
wanita. Bahkan masjid ini pula digunakan sebagai tempat menginap orang yang
datang dari kampung ataupun para fakir miskin dari golongan Ahl Ash-Shuffah.
Mereka semua berkumpul untuk mengikuti pengajaran agama dan duniawi di
dalamnya. Selain itu pula pelatihan perang dilakukan di halaman masjid ini, seperti
yang dilakukan Al-Ahbasy dan Rasulullah Saw. Saw. mengawasinya.6


b. Nabi Muhammad Saw. sebagai pemimpin

Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw. Al-Matsal Al-Kamil, (Cairo, Maktabah wa Mathba’ah
Muhammad Shabih wa Auladih, 1968), hal. 404.
4
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, Pustaka Alhusna, 1987), hal. 84.
5
Muhammad Al-Jauhari, Ar-Rasulullah Saw. Saw. fi Dar Al-Arqam wal Hishar Azh-Zhalim li Bani Hasyim wa Bani AlMuthallib, (Shah Alam, Medina International University).
6
Abdurrahman An-Nahlawi, Ushul At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah wa Asalibuha fil Bait wal Madrasah wal Mujtama’,
(Damascus, Dar Al-Fikr, 2004), hal. 118

3

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

3

Nabi Muhammad Saw. bukan hanya sebagai pemimpin Islam, namun beliau juga
merupakan rujukan bagi masyarakat Islam pada zamannya dan sesudahnya.7 Beliau bukan

hanya sebagai pemimpin teknis, tetapi juga pemimpin yang bersifat ideologis dan
teologis.8
c. Penerapan Syariat Islam
Penerapan syariat pada masa kenabian bisa disimpulkan menjadi hal berikut ini:
1.

Pengatur syariat pada masa kenabian hanya pada Rasulullah Saw. saja, revisi atas
penerapan syariat berdasarkan wahyu zhahir atau wahyu batin.

2.

Ayat-ayat hukum turun berdasarkan sebab, atau jawaban atas pertanyaan.

3.

Fiqh Islam belum dikodifikasikan, tetapi ditetapkan secara sebagian-sebagian yang
berkelanjutan.

4.


Tidak terdapat perbedaan pendapat dalam hukum, karena selalu dikembalikan kepada
Rasul.9

d. Pemeliharaan Al-Quran
Untuk menjaga kemurnian dan kelestarian Al-Quran, para Shahabat pada masa kenabian
dilakukan pemeliharaan kepada Al-Quran dengan cara dihafal dan ditulis. Ketika itu
terdapat 34 Shahabat yang menuliskan Al-Quran dengan tulisan Naskh. Benda-benda yang
digunakan untuk melestarikan Al-Quran pada zaman Nabi Saw. adalah kain sutera,
potongan kulit hewan, tulang hewan, batu, pelepah pohon dan kertas.10
e. Peningkatan harkat dan derajat wanita
Islam mengangkat harkat dan derajat wanita dengan cara :
1. Anak perempuan berhak untuk hidup, memperoleh warisan, diberi nafkah dan diterima
segala muamalahnya ketika mencapai usia cakap.
2. Seorang istri tidak bisa diwariskan, memperoleh warisan, memperoleh nafkah,
menggaulinya dengan baik, menceraikannya dengan baik dan istri bukanlah bagian
dari harta.
3. Ibu merupakan sebab untuk masuk syurga bagi seorang anak dan seorang ibu
memperoleh warisan dari anaknya.
4. Seorang wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kewajiban agama.11
f. Pengajaran baca dan tulis


7

Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung, Pustaka Islamika, 2008), hal. 56.
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 57.
9
Muhammad Ali As-Sais, Nasy`ah Al-Fiqh Al-Ijtihadiyyah wa Atwaruhu, (Al-Azhar, Majallah Al-Azhar, 1426 H), hal.
34.
10
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 76.
11
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 243-248.

8

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

4

Rasulullah Saw. berusaha keras menyebarkan budaya membaca dan menulis kepada para

shahabatnya. Malah beliau menjadikan harga pembebasan tawanan perang kaum Qurasy
dengan cara mengajarkan menulis kepada 10 anak kecil penduduk Madinah.12
g. Pembangunan Masjid
Masjid yang pertama didirikan oleh Rasulullah Saw. adalah Masjid Quba. Rasul tinggal
di Quba selama 4 hari, lalu beliau mendirikan masjid dan shalat di dalammnya. Masjid ini
merupakan masjid pertama yang didirikan atas dasar ketaqwaan setelah kenabian.13
Setelah sampai di Yatsrib atau Madinah, beliau mendirikan masjid lagi. Masjid ini bukan
hanya dipergunakan untuk shalat saja, namun merupakan pusat kegiatan muslim seperti
pengajaran Islam, pertemuan kesukuan untuk membahas perselisihan dan peperangan di
antara mereka, pusat pengaturan seluruh kegiatan, dan parlemen untuk membahas
permusyawarahan dan pelaksanaan kenegaraan.14
h. Perkembangan Sastra
Syair atau puisi pada masa kenabian tidak berbeda jauh dengan puisi pada masa jahiliyyah,
karena orang yang hidup pada masa kenabian merupakan orang yang hidup pada masa
jahiliyyah. Setelah Allah memberikan kenikmatan Islam, bangsa Arab mulai menyeleksi
dan mengorganisir setiap puisi yang mereka buat.15
Pada sisi Rasulullah Saw. terdapat 3 (tiga) orang penyair Madinah yang membela
Rasulullah Saw. dan melawan penyair-penyair Makkah atas setiap permusuhan yang
ditujukan kepada beliau. Mereka yaitu Hussan binTsabit, Ka’ab bin Malik dan ‘Abdullah
bin Rawwahah.16

Dengan munculnya Islam, seni berpidato berkembang pesat. Malah Rasulullah Saw.
menggunakannya sebagai alat untuk mengajak kepada agama Islam sewaktu tinggal di
Makkah sebelum hijrah selama 13 tahun. Beliau dalam berpidato menggunakan cara
hikmah, nasehat-nasehat yang baik. Setelah hijrah, materi pidato Rasulullah Saw. lebih
kaya dengan materi pengaturan negara, pengaturan hidup masyarakat atas dasar persamaan
dan saling tolong menolong dalam kebenaran dan kebaikan, etika luhur, makna ruhiyyah
Islam, ilmu dan amal soleh, dan kehidupan setelah kematian.17
i. Pengembangan Taktik Perang
Di antara perang-perang yang dilakukan oleh Rasulullah Saw., perang Ahzab merupakan
yang paling canggih dalam penerapan taktik perang pada masanya. Ialah Salman Al-Farisi
yang mengusulkan kepada Rasulullah Saw., ia berkata: “Ya Rasulullah, ketika kami di
negara persia, apabila kami dikepung kami menggali parit di sekeliling kami. Strategi ini
Muhammad Rizqi Romdhon, Atsar AL-Adab Al-‘Arabi Al-Islami fi Al-Adab Al-Indunisi Al-Islami, (Khartoum,
International University of Africa, 2006), hal. 20
13
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq Al-Makhtum, (Al-Manshurah, Dar Al-Wafa, 2004), hal. 161.
14
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 174.
15
Muhammad Rizqi Romdhon, Atsar..., hal. 17.

16
Muhammad Rizqi Romdhon, Atsar..., hal. 17.
17
Muhammad Rizqi Romdhon, Atsar..., hal. 19.
12

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

5

sangat bijak karena bangsa Arab tidak mengetahui sebelumnya”. Lalu Rasulullah Saw.
bersegera melaksanakan taktik tersebut, beliau mewakilkan kepada setiap sepuluh lakilaki untuk menggali 40 siku.18
j. Penghapusan perbudakan
Ketika Islam turun, perbudakan tersebar diseluruh alam dengan berbagai macam bentuk
perbudakan. Islam mempersempit jalan menuju perbudakan.19 Cara membebaskan budak
yang diajarkan oleh Islam :
1. Pembebaskan budak merupakan jalan penghapusan dosa
2. Syariah menetapkan pembebasan satu budak yang dimiliki oleh seseorang hendaklah
diikuti dengan membebaskan budak lainnya yang dimilikinya
3. Pembebasan budak merupakan denda atas pembunuhan yang tidak disengaja

4. Pembebasan budak merupakan jalan pengampunan sumpah palsu
5. Pembebasan budak merupakan denda atas peristiwa talak zhihar
6. Budak diperbolehkan untuk mencicil harga kebebasannya
7. Pembebasan budak atas nadzar harus dilaksanakan
8. Diperbolehkan untuk menikahi budak, maka anak hasil pernikahan tersebut
merupakan anak yang merdeka (walaupun tidak dinikahi anak hasil dari hubungan
seksual dengan budak merupakan anak yang merdeka)20
Salman Al-Farisi merupakan salah satu budak yang dimerdekakan dengan bantuan
Rasulullah Saw. dan Shahabatnya. Salman memerdekakan dirinya dengan cara membayar
tiga ratus pohon kurma hasil pemberian benih kurma para shahabat dan membayar emas
40 ons hasil pemberian Rasul.21
k.

Diplomasi luar negeri
Dalam rangka penyebaran agama Islam, Rasulullah Saw. mengirimkan beberapa surat dan
untusan yang ditujukan kepada para penguasa di sekeliling semenanjung Arab. Salah
satunya adalah surat yang ditujukan kepada Juraij bin Matta yang digelari Al-Muqauqis
Raja Mesir dan Alexandria. Diplomat yang diutus adalah Hathib bin Abu Balta’ah. Lalu
Al-Muqauqis mengambil surat tersebut dan menyimpannya di dalam gading gajah serta
disegel. Lalu dia menjawab surat tersebut dengan bahasa Arab serta memberikan hadiah
berupa dua budak – Mariyah dan Sirin - dan keledai duldul.22

2.2 Situasi Dunia pada Masa kenabian
2.2.1 Negara Habasyah di Yaman

18

Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 269.
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 285.
20
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 286-287.
21
Abdul Malik bin Hisyam Al-Mundziri, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, terjemahan Fadhli Bahri, (Jakarta, Darul Falah,
2000),Jilid 1, hal. 185.
22
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 306-307.
19

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

6

Yaman awal mulanya dikuasai oleh bangsa Himyar, mereka mengangkat Dzu
Nuwas sebagai Raja mereka. Semua suku di Yaman ada di bawah kekuasaan Dzu
Nuwas.23 Dzu Nuwas memaksa penduduk Yaman untuk memeluk agama Yahudi,
dengan memberi pilihan masuk agama Yahudi atau dibunuh di dalam parit. Maka
terjadilah peristiwa pembunuhan yang dikisahkan dalam Al-Quran sebagai peristiwa
Ashabul Ukhdud.24
Namun ada seorang yang berhasil selamat dari peristiwa tersebut, yaitu Daus Dzu
Tsa’laban. Dia meminta pertolongan kepada Kaisar Romawi dan Kaisar Romawi
mengarahkannya untuk meminta bantuan kepada Najasy penguasa Habasyah.25
Peristiwa ini merupakan sebab dari kemarahan kaum Kristen dengan perluasan
kekuasaan dengan pimpinan Keuskupan Romawi di tanah Arab, mereka memerintah
Habasyah dengan mengirimkan bantuan berupa Armada Laut.26
Lalu Habasyah mengirimkan pasukan ke Yaman dikomandoi oleh Aryath. Di
antara pasukannya ada sesorang bernama Abrahah Al-Asyram. Daus Dzu Tsa’laban
juga turut serta dalam pasukan tersebut.
Setelah mengalahkan Dzu Nuwas, pasukan Habasyah di Yaman terlibat
pertikaian antara Aryath dan Abrahah Al-Asyram. Pertikaiaan ini dimenangkan oleh
Abrahah Al-Asyram, lalu dia mengirimkan surat kepada Najasy terkait hal tersebut.
Lalu Najasy membalas suratnya dengan perintah untuk tetap tinggal dan menguasai
Yaman.27
Allah telah membinasakan Abrahah pada waktu kepulangannya ke Sana’a setelah
peristiwa Tahun Gajah. Lalu Yaman dikuasai anaknya Yaksum, kemudian cucunya
Abrahah yaitu Masruq, keduanya lebih kejam daripada Abrahah. Kemudian penduduk
Yaman meinta pertolongan kepada Persia, serta melakukan pemberontakan kepada
Habasyah. Pada tahun 575 Masehi dengan pimpinan Ma’dikariba Saif bin Dzi Yazn AlHimyari, Yaman memperoleh kemerdekaan. 28
2.2.2 Negara Persia
Pada tahun 610 masehi terjadi perang antara Romawi dan Persia yang disebabkan
permusuhan klasik antara mereka, yang dimulai sejak abad ke 5 sebelum masehi. Sebab
utamanya adalah persaingan menguasai dunia. Perang tersebut dimenangkan oleh
Persia dengan menguasai hampir seluruh wilayah Romawi, Kaisar Heraclius pun harus
meninggalkan istananya, tidak memiliki biaya perang memaksanya untuk mengambil
harta gereja dan berjanji mengembalikannya ketika menang perang. Pada tahun 622

23

Ibnu Ishaq, Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah Saw. SAW, terjemahan Samson Rahman,
(Jakarta, Akbar Media, 2013), hal. 19.
24
Ibnu Ishaq, Sirah Nabawiyah..., hal. 23.
25
Ibnu Ishaq, Sirah Nabawiyah..., hal. 24.
26
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 30.
27
Ibnu Ishaq, Sirah Nabawiyah..., hal. 28.
28
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 30.

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

7

Romawi memenangkan perang, dan tahun 627 Persia dikalahkan kedua kalinya, yang
mengakibatkan kekacauan dalam politik, ekonomi dan agama yang mengakibatkan
munculnya Madzhab Mazdak yang menghalalkan kemaksiatan.29
2.2.3 Negara Romawi
Negara Romawi pada masa menjelang kenabian mengalami pengurangan wilayah
kekuasaannya. Dari berbagai sebab yang ada, sebab utama adalah peristiwa
penghapusan kekuasaan Keuskupan Kristen Ortodox oleh Declidianus dengan
keuskupan lainnya. Lalu setelahnya muncul Constantine yang memindahkan ibukota
Romawi ke Constantinople untuk mememutuskan dengan tradisi Roma yang lama. Hal
ini menyebabkan pertentangan antara Kepausan di Roma dan Keuskupan di
Constatine.30
Selain itu pula terjadi pemberontakan Yahudi di Antokia pada masa Heraclius.
Kaum Yahudi membunuhi pemeluk kristen terutama di daerah Shur dengan kejam. Hal
ini mengakibatkan keluarnya peraturan penghapusan agama Yahudi di wilayah
Romawi. Romawi memerintahkan pelarangan hari-hari besar Yahudi, dan memaksa
mereka memeluk Kristen.31
2.2.4 Kerajaan Hirah (Manadzirah)
Bangsa Arab seringkali melakukan serangan-serangan liar serta merampas apa
yang dapat mereka rampas. Tentara Persia maupun tentara Romawi tidak sanggup
mengejar mereka jauh ke pedalaman gurun. Oleh karena itu dibentuklah negara
perbatasan sebagai buffer state. Maka dikumpulkanlah beberapa suku bangsa Arab
yang telah mereka kenal yang dahulunya berpindah dari negeri Yaman. Lalu mereka
tempatkan di bagian utara Jazirah Arab. Kabilah ini dilengkapi oleh senjata dan uang.
Mereka sanggup menghambat serangan-serangan dari suku bangsa Arab lainnya. Maka
berdirilah kerajaan Manadzirah di bawah perlindungan Kerajaan Persia, serta berdirilah
kerajaan Ghassan di bawah perlindungan Kerajaan Romawi.32
Kerajaan Hirah telah berdiri sejak abad ketiga Masehi dan terus berdiri sampai
datangnya Islam. Kerajaan ini telah berjasa dalam kebudayaan Arab. Selain perjalanan
mereka dalam perniagaan di Jazirah Arab, mereka juga menyebarkan kepandaian
mereka dalam membaca dan menulis. Oleh karena itu mereka bisa dianggap sebagai
penyiar ilmu di Jazirah Arab. Salah satu raja mereka adalah Umru Al-Qais penyair besar
Arab. Raja terakhir mereka Mundzin bin Numan bin Mundzir yang diperangi dan
ditundukan oleh panglima Islam Khalid bin Walid .33

29

Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 57.
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 58.
31
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 59.
32
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 41.
33
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 41-42.
30

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

8

2.2.5 Kerajaan Ghassan
Kaum Ghassan memerintah di bagian selatan Syam dan bagian utara Jazirah
Arab. Mereka menganut agama Kristen sesuai dengan budaya bangsa Romawi yang
merupakan kerajaan pelindung mereka. Raja terakhir mereka adalah Jabalah yang
masuk Islam dalam perang Yarmuk. Namun diceritakan bahwa Jabalah murtad kembali
dan melarikan diri ke Romawi pada masa Umar bin Khattab.34
Antara kerajaan Ghassan dan Manadzirah sering terjadi perselisihan dikarenakan
Ghassan menjalankan politik Romawi dan Manadzirah menjalankan politik Persia.
Walaupun begitu, dua kerajaan ini merupakan dari keturunan yang sama, yaitu
keturunan Yaman. Maka dalam bidang kebudayaan dan cara hidup mereka
melaksanakan dan menjaga corak dan tradisi Yaman.35

2.3 Kondisi Wilayah dan Masyarakat Arab
2.3.1 Kondisi Wilayah
Kalimat Arab tergambar dalam pikiran sebagai padang pasir dan gurun, serta
tanah terasing yang tidak ada air dan pepohonan. 36 Jazirah dalam bahasa Arab berarti
pulau, jadi Jazirah Arab berarti pulau Arab. Oleh bangsa-bangsa Arab tanah air mereka
disebut jazirah, walaupun hanya dari tiga jurusan saja dibatasi oleh laut. Sebagian ahli
sejarah menamai tanah Arab itu dengan Syibhul Jazirah yang dalam bahasa Indonesia
berarti semenanjung.37
Semenanjung Arab dibatasi sebelah barat oleh Laut Merah dan Semenanjung
Sinai. Sebelah timur oleh Teluk Arab dan sebagian tanah Iraq Selatan. Sebelah selatan
Laut Arab yang terbentang dari Laut India. Dan sebelah utara oleh tanah Syam dan
sebagian Iraq.38
Dikarenakan diliputi oleh padang pasir, Semenanjung Arab menjadi benteng
alami yang tidak bisa ditembus oleh penjajahan bangsa asing untuk menancapkan
kekuasaannya. Oleh karena itu bangsa Arab merdeka dalam segala hal sejak zaman
dahulu walau bertetangga dengan dua negara kekaisaran (Persia & Romawi).39
Jazirah Arab terbagi dua, yaitu bagian tengah dan tepi. Bagian tengah terdiri dari
tanah pergunungan yang jarang terjadi hujan. Penduduknya pun sedikit yang terdiri dari
kaum pengembara yang berpindah-pindah menuruti turunnya hujan dan mencari
padang rumput untuk ternak mereka. Penduduk ini disebut kaum Badui.40

34

Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 42.
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 43.
36
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 21.
37
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 30.
38
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 21.
39
Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq..., hal. 21.
40
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 32.
35

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

9

Sedangkan Jazirah Arab bagian tepi teratur dalam turunnya hujan. Oleh karena
itu penduduknya tidak mengembara melainkan menetap. Mereka mendirikan kota-kota
dan kerajaan-kerajaan. Oleh karena itu mereka dinamakan Arab Hadlar (penduduk
negeri).41
2.3.2 Kondisi Masyarakat Arab
Bangsa Arab pra Islam telah dikenal sebagai bangsa yang memiliki kemajuan
dalam hal ekonomi. Hal ini didukung oleh letak geografis Makkah yang strategis di
antara dua kekuatan besar dunia, yaitu Persia dan Romawi. Hal ini juga mendorong
percepatan dalam penyebaran agama Islam. 42 Namun bangsa Arab pada masa itu dalam
keadaan terpecah belah, hidup yang sulit, tradisi kemunkaran, sehingga tidak mungkin
disebut sebagai suatu komunitas.43
Bangsa Badui telah pernah memegang peranan penting dalam melancarkan
perdagangan dunia, yaitu sebelum Terusan Suez digali. Laut Merah sewaktu itu belum
dipakai pelayaran. Maka kaum Baduilah yang bekerja memperhubungkan perniagaan
antar benua Asia dan Eropa melalui Jazirah Arab. Jalur-jalur perdagangan telah mereka
atur dengan rapi dan seksama.44
Keistimewaan penduduk gurun terutama ialah mereka mempunyai nasab murni.
Hal ini disebabkan Jazirah Arab tidak pernah dimasuki orang asing. Bahasa mereka
terpelihara, karena kerusakan bahasa terutama disebabkan oleh percampuran dengan
bahasa-bahasa asing. Karena bahasa mereka masih murni dan terpelihara dari segala
ancaman kerusakan, maka padang pasir dijadikan sekolah tempat mempelajari dan
menerima bahasa Arab yang fasih, di kala bahasa Arab itu telah memgalami keruksakan
di kota-kota dan negeri.45
Secara komprehensif ciri utama tatanan Arab pra Islam adalah sebagai berikut:
1) Menganut faham kesukuan
2) Memiliki tata sosial politik yang tertutup dengan partisipasi warga yang terbatas,
dimana keturunan lebih penting daripada kemampuan
3) Mengenal hirarki sosial yang kuat
4) Kedudukan perempuan sangat rendah.46
Selain hal itu pula, masyarakat Makkah khususnya keturunan Qushay bin Kilab
atau suku Quraisy dikenal sebagai pemelihara Ka’bah. Mereka mempunyai jabatanjabatan tertentu dalam pemeliharaan Ka’bah, yaitu : Hijabat sebagai juru kunci Ka’bah,
Siqayat sebagai penyedia minuman untuk para penziarah, Rifadat sebagai pemberi

41

Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 32.
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 44.
43
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 60.
44
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 35.
45
Ahmad Gaballah Syalabi, Sejarah..., hal. 33.
46
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 44.
42

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

10

makan penziarah, Nadwat sebagai pemimpin pertemuan tahunan, Liwa` sebagai
pemegang panji perang dan Qiyadat sebagai pemimpin pasukan perang.47
Dari segi akidah bangsa Arab mempercayai kepada Allah sebagai pencipta,
sebagaimana yang diajarkan dalam risalah Nabi Ibrahim As. Namun kemudian mereka
melakukan transformasi agama mereka dengan menjadikan berhala, pohon-pohon,
binatang dan jin sebagai penyerta Allah.48
Orang-orang Arab diatur berdasarkan sistem kabilah (suku, kelompok) dan setiap
suku memiliki pemimpin (sayyid atau syaikh), akan tetapi otoritasnya sangat terbatas;
dalam dewan para sayyid atau syaikh terdapat tokoh yang diangkat sebagai yang utama
dari sesamanyanya.49
Sebab-sebab terjadinya keruksakan akhlak pada masa kemunculan kenabian
adalah sebab berikut:
1) Perang abadi antara Persia dan Romawi yang mengakibatkan tidak pastinya siapa
pemenang dan siapa yang kalah.
2) Manusia telah rusak akidahnya dan melupakan agamanya.
3) Pemimpin-pemimpin agama berlepas diri dari hal agama dan mengikuti hawa
nafsunya.
4) Perpecahan antar manusia dan golongannya.
5) Tidak berkembangnya pemikiran keilmuan.
6) Para hartawan dari kaum Yahudi memperbudak kaum miskin dengan riba.50

2.4 Pembentukan Proto Umat di Makkah
Pembentukan proto umat Islam di Makkah tidak terlepas dari berbagai peristiwa yang
terjadi ketika itu. Peristiwa-persitiwa tersebut menjadi pemicu keterikatan antar umat
muslimin yang satu dengan yang lainnya, sehingga memunculkan cikal bakal dari masyarakat
yang madani. Salah satu pemicu dari pembentukan proto umat pada periode Makkah adalah:
a. Dakwah tersembunyi di rumah Al-Arqam
Rumah Al-Arqam terletak di bukit Shafa dan dikenal sebagai rumah Al-Khizran. Di
rumah ini masuk Islamlah Umar bin Al-Khaththab dan banyak dari Shahabat lainnya.
Dan Rasulullah Saw. tetap berdakwah di rumah tersebut sampai Shahabat yang masuk
Islam mencapai jumlah 40 orang, lalu keluarlah Rasulullah Saw. dalam berdakwahnya.
Selain yang sudah dijelaskan sebelumnya, rumah Al-Arqam dipilih juga dikarenakan
terletak di Shafa yang merupakan tempat lalu lalangnya kaum Quraisy, sehingga tidak

47

Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 45.
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 46.
49
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 77.
50
Muhammad Ahmad Jad Al-Maula Bek, Muhammad Saw...., hal. 74-75.

48

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

11

akan dicurigai. Rasulullah Saw. pertama kali masuk ke rumah ini pada tahun ke-5
kenabian dan tinggal selama sebulan disana. 51
b. Pengepungan serta embargo ekonomi terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib
Embargo terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthallib dilakukan karena mereka berpegang
teguh untuk membela Rasulullah Saw. dari setiap penganiyaan yang dilakukan penduduk
Makkah terhadap beliau. Embargo ini dimulai pada tahun ketujuh kenabian sampai tahun
kesepuluh kenabian. Penduduk Makkah bersepakat untuk membuat perjanjian untuk
tidak bersosialisasi dengan Bani Hasyim dan Bani Muthallib dan tidak menikahi salah
satu dari mereka. Kesepakatan tersebut digantung di Ka’bah.52
c. Hijrah ke negara Habasyah
Umat Islam di Makkah menderita penderitaan yang hebat disebabkan penolakan kaum
kafir Quraisy terhadap agama Islam yang baru berdiri. Rasulullah Saw. Saw. sendiri
menyaksikan langsung penderitaan yang dialami oleh Sahabat-sahabatnya. Hal ini
berbanding terbalik dengan Rasulullah Saw. mempunyai kedudukan di sisi Allah dan
perlindungan pamannya Abu Thalib, sementara beliau tidak mampu memberikan
perlindungan kepada umatnya. Oleh karena itu Nabi Saw. bersabda agar para Sahabat
melakukan hijrah ke negeri Habasyah. 53 Alasan pemilihan Habasyah sebagai tempat
hijrah karena raja negeri Habasyah adalah seorang raja yang adil.54
d. Bay’ah Al-Aqabah
Pada tahun ke-10 Kenabian, penduduk Yatsrib yang terdiri atas Aus dan Khazraj minta
dipersatukan oleh Nabis Saw. karena sebelumnya mereka telah terlibat dalam
permusuhan. Kemudian kelompok Aus dan Khazraj ini menyerukan Islam kepada
penduduk Yatsrib. Kemudian dua tahun kemudiam datang lagi penduduk Yatsrib kepada
Nabi Saw. untuk menyatakan kesetiaanya. Ikrar ini dinyatakan di Aqabah. Pada musim
haji berikutnya, datang lagi lagi sebanyak 73 orang penduduk Yatsrib. Mereka meminta
Nabi Saw. agar berkenan pindah ke Yatsrib dan mereka berjanji akan membela Nabi
Saw. dari segala ancaman.55

51
Muhammad Al-Jauhari, Ar-Rasulullah Saw. Saw. fi Dar Al-Arqam wal Hishar Azh-Zhalim li Bani Hasyim wa Bani AlMuthallib, (Shah Alam, Medina International University).
52
Muhammad Al-Jauhari, Ar-Rasulullah Saw. Saw. fi Dar Al-Arqam wal Hishar Azh-Zhalim li Bani Hasyim wa Bani AlMuthallib, (Shah Alam, Medina International University).
53
Ibnu Ishaq, Sirah Nabawiyah..., hal. 198.
54
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 65.
55
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban..., hal. 66.

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan sebelumnya, maka kita bisa mengambil kesimpulan:
1. Peradaban Islam pada masa kenabian yaitu : Madrasah Ilmiyah, Nabi Muhammad Saw.
sebagai pemimpin, Penerapan Syariat Islam, Pemeliharaan Al-Quran, Peningkatan harkat
dan derajat wanita, Pengajaran baca dan tulis, Pembangunan Masjid, Perkembangan
Sastra, Pengembangan Taktik Perang, Penghapusan perbudakan serta Diplomasi luar
negeri.
2. Semenanjung Arab dikelilingi oleh kerajaan-kerajaan yaitu Habasyah, Romawi, Persia,
Hirah dan Ghassan.
3. Bangsa Arab khususnya penduduk Makkah pada masa kenabian masih diliputi oleh
budaya jahiliyyah, namun mereka juga mempunyai tradisi-tradisi baik lainnya.
4. Pembentukan proto umat di Makkah disebabkan oleh peristiwa-peristiwa berikut, yaitu:
Dakwah tersembunyi di rumah Al-Arqam, Pengepungan serta embargo ekonomi terhadap
Bani Hasyim dan Bani Muthalib, Hijrah ke negara Habasyah serta peristiwa Bay’ah AlAqabah

3.2 Saran
Setelah tersusunnya makalah ini, penulis berharap saran dan kritik khususnya dari
Dosen yang bersangkutan umumnya dari pembaca makalah ini, guna perbaikan makalah
berikutnya.

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

13

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauhari, Muhammad, Ar-Rasulullah Saw. Saw. fi Dar Al-Arqam wal Hishar Azh-Zhalim li Bani
Hasyim wa Bani Al-Muthallib, (Shah Alam, Medina International University).
Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman, Ar-Rahiq Al-Makhtum, (Al-Manshurah, Dar Al-Wafa, 2004).
Al-Mundziri, Abdul Malik bin Hisyam, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, terjemahan Fadhli Bahri,
(Jakarta, Darul Falah, 2000).
An-Nahlawi, Abdurrahman, Ushul At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah wa Asalibuha fil Bait wal
Madrasah wal Mujtama’, (Damascus, Dar Al-Fikr, 2004).
As-Sais, Muhammad Ali, Nasy`ah Al-Fiqh Al-Ijtihadiyyah wa Atwaruhu, (Al-Azhar, Majallah AlAzhar, 1426 H).
Ibnu Ishaq, Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah Saw. SAW, terjemahan
Samson Rahman, (Jakarta, Akbar Media, 2013).
Jad Al-Maula Bek, Muhammad Ahmad, Muhammad Saw. Al-Matsal Al-Kamil, (Cairo, Maktabah
wa Mathba’ah Muhammad Shabih wa Auladih, 1968).
Mubarok, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung, Pustaka Islamika, 2008).
Romdhon, Muhammad Rizqi, Atsar Al-Adab Al-‘Arabi Al-Islami fi Al-Adab Al-Indunisi Al-Islami,
(Khartoum, International University of Africa, 2006).
Syalabi, Ahmad Gaballah, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta, Pustaka Alhusna, 1987).

Mata Kuliah Al-Hadlarah Al-‘Arabiyyah Al-Islamiyyah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

PENGUJIAN MINI REAKTOR PENGOLAH MINYAK BIJI BUAH JARAK MENJADI BIODISEL SKALA 5 LITER PER PROSES

0 54 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PELINTINGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

0 17 55

HUBUNGAN PROGRAMJAMINAN SOSIAL TENAGAKERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN INSTALASI PADA PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIKGULA PANDJIE SITUBONDO

0 32 9

PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH DI JATILUHUR BEKASI 1997.2010

0 50 151

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENENDANG BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI ATAU KAKI BAGIAN PUNGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN 1 PADANGRATU KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 30 41

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN BAGI TAHANAN SEBAGAI BAGIAN PROGRAM PERAWATAN TAHANAN DI KEPOLISIAN RESOR KOTA BANDAR LAMPUNG

0 20 55

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47