Contoh PKM Pengabdian Masyarakat M

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
(BIOGAS DIGESTER TERAPUNG) SKALA RUMAH TANGGA
DI DUSUN DUNGENDAK PAMEKASAN-MADURA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M)
Diusulkan oleh:
Masadatul Jannah
Fifi Tri Kurniasari
Umi Latifah

20131113012 (2013)
20131113009 (2013)
20141112039 (2014)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
SURABAYA
2015


ii

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
a. Alamat Rumah
e. No Tel./HP
f. Alamat email
5. Anggota Pelaksana Kegiatan
6. Dosen Pendamping
a.
M.Kes
b.
c.
Alam B-28 Sidoarjo

d.
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber Lain
6. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Energi
Alternatif (Biogas Digester Terapung) Skala
di Dusun Dungendak Pamekasan-Madura
: PKM-M
: Masadatul Jannah
: 20131113012
: S1 Pendidikan Biologi
: Universitas Muhammadiyah Surabaya
: jln. Sutorejo no.115b Surabaya
: 081913536163
: jannahmasadatul321@gmail.com
: 2 Orang
Nama Lengkap dan Gelar :Dr. Wiwi Wikanta,
NIDN

Alamat Rumah

: 0004026601
: Perum Sentra

No Tlp./HP

: 08179309394

: Rp. 12.332.000, 00
: Rp. : 5 Bulan

iii

RINGKASAN
Kelangkaan bahan bakar minyak sudah menjadi permasalahan yang cukup
serius, karena pada era yang semakin modern ini semua kebutuhan tidak terlepas
dari bahan bakar minyak, mulai dari kebutuhan skala besar sampai pada skala
kecil seperti memasak. Keadaan ini mengharuskan kita untuk beralih dan tidak
bergantung pada bahan bakar minyak sebagai kebutuhan kita, salah satunya

biogas yang merupakan salah satu sumber energi alternatif, gas ini berasal dari
berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, feses manusia dan
feses hewan ternak yang dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses
anaerobik digestion (Corneleuos:2014).
Pembuatan biogas dari limbah peternakan khususnya kotoran sapi
merupakan salah satu alternatif pemanfaatan limbah organik untuk menggali
potensi bio energi di negara Indonesia. Salah satu daerah yang berpotensi untuk
biogas dalam skala rumah tangga adalah dusun Dungendak desa Tlontoraja
kecamatan Pasean kabupaten Pamekasan-Madura. Hal ini juga didukung oleh data
dari kantor kecamatan Pasean yang menunjukkan bahwa dusun Dungendak ratarata penduduknya 50% berprofesi sebagai petani sekaligus peternak terutama
hewan ternak sapi.
Pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas skala rumah tangga di dusun
Dungendak dilaksanakan dengan penyuluhan terkait solusi kelangkaan bahan
bakar minyak dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, dengan cara beralih
menggunakan energi alternatif terbarukan yaitu biogas. Penyuluhan ini
dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan pembuatan biogas dari kotoran sapi
sebagai media pelatihan, hal ini bertujuan untuk dapat lebih memahami teknis
pembuatan biogas skala rumah tangga. Pembuatan biogas yang diterapkan dalam
program ini menggunakan reaktor (digester) sistem terapung skala rumah tangga
yang biaya operasionalnya lebih ekonomis (Apriyanti: 2009).

Adanya program ini, diharapkan mampu mengubah kebiasaan warga
Dungendak untuk tidak lagi menggunakan kayu bakar dalam memenuhi
kebutuhan memasak, namun beralih dengan memanfaatkan biogas sebagai energi
alternatif yang lebih ramah lingkungan. Dengan adanya program ini juga
diharapkan bisa menambah wawasan warga dalam memanfaatkan limbah dan pola
hidup yang lebih sehat, khususnya untuk menjaga kelestarian alam.

iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
RINGKASAN...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................
..........................................................................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................
1.3 TUJUAN PROGRAM..............................................................
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN..........................................
1.5 KEGUNAAN PROGRAM.......................................................
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 TEKNIS PELAKSANAAN.....................................................
3.2 TAHAPAN PELAKSANAAN.................................................
3.3 PENCAPAIAN TUJUAN........................................................
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 RANCANGAN ANGGARAN.................................................
..................................................................................................
4.2 JADWAL KEGIATAN............................................................
........................................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................

i
ii
iii

iv
v
vi
1
2
2
3
3
4
6
6
8
9
9
10

v

DAFTAR GAMBAR


Nomor

Judul Gambar

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Program
Gambar 2. Kondisi Akses Jalan
Gambar 2. Limbah Ternak Warga Dungendak
Gambar 3. Sapi Warga Dungendak
Gambar 4. Sketsa Rangkaian Komponen Alat Biogas
Gambar 5. Denah Lokasi

Hal
6
19
19
19
20
20

vi


DAFTAR TABEL
Nomor

Judul Tabel

Tabel 1.Data penduduk Dungendak

Hal
4

Tabel 2. Data Kepemilikan Jumlah Sapi___________________________4
Tabel 3. Anggaran Biaya Pelaksanaan Program_____________________9
Table 3. Jadwal Pelaksanaan Program____________________________9
Tabel 5. Justifikasi Anggaran Biaya_____________________________15
Tabel 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas_____16

1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dari waktu ke waktu semakin
meningkat dengan semakin majunya perkembangan teknologi serta
pertumbuhan manusia. Sedangkan, ketersediaan bahan bakar minyak jika
dikonsumsi terus menerus akan semakin menipis dan akibat dari kelangkaan
ini banyak oknum-oknum tertentu yang bertindak curang dengan menguragi
isi gas atau bahkan menjual diatas HET (harga eceran tertinggi) sebagaimana
yang terjadi di kota Yogyakarta (Sindonews.com). Kondisi ini harus diatasi
dengan mencari energi alternatif untuk beralih menggunakan sumber energi
terbarukan yang sifatnya ramah lingkungan dan lebih ekonomis, salah satunya
adalah biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang
oksigen (anaerob). Gas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti
sampah biomassa, kotoran manusia dan kotoran hewan yang dapat
dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik digestion. Pembuatan
biogas dari kotoran hewan, khususnya sapi berpotensi sebagai energi alternatif
yang ramah lingkungan, karena selain dapat memanfaatkan limbah dari ternak,
sisa dari pembuatan biogas ini yaitu berupa slurry yang dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan

oleh tanaman.
Menurut Rika (2011), kotoran sapi tersusun atas 22,59% selulosa, 18,32%
hemiselulosa, 10,20% lignin, 34,72% total karbon organik, dan 1,26% total
nitrogen. Selain itu, kotoran sapi juga mengandung 0,37% fosfor dan 0,68%
kalium. Dengan kandungan selulosa yang tinggi, kotoran sapi dapat
menghasilkan biogas dalam jumlah yang banyak dan berpotensi untuk diolah
dalm skal besar maupun kecil. Hal tersebut disebabkan jumlah produksi
biogas per kg kotoran sapi relatif lebih besar dibandingkan kotoran ternak
lainnya.
Indonesia merupakan Negara yang mayoritas penduduknya hidup dalam
sektor agraria, terutama di daerah-daerah pinggiran kota. Salah satunya dusun
Dungendak desa Tlontoraja kecamatan Pasean kabupaten Pamekasan-Madura
merupakan desa dengan warga yang bekerja dalam sektor pertanian dan
mayoritas setiap kepala rumah tangga berternak sapi sebagai usaha
sampingannya. Kehidupan mereka juga masih terbilang jauh dari hal yang
berbau ipteks melihat dari adat mereka yang masih menggunakan alat-alat
tradisional dalam kesehariannya. Warga Dungendak merupakan salah satu
warga yang merasakan kelangkaan BBM dan gas LPG akibatnya banyak

2

warga yang tetap menggunakan kayu bakar selain itu harga gas LPG yang
juga semakin melonjak. Kebiasaan warga Dungendak mencari kayu atau
bahkan menebang pohon, tentunya gaya hidup seperti itu kurang menunjang
untuk mewujudkan kesejahteraan, mengingat terbatasnya ketersediaan kayu
dan juga pentingnya memelihara tumbuhan untuk keseimbangan ekosistem.
Serta pemanfaatan limbah ternak (kotoran hewan) yang kurang optimal karena
hanya digunakan sebagai pupuk organik dengan menyebarkan secara langsung
pada lahan pertanian. Hal ini pun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
dijadikan pupuk karena warga menunggu sampai kering baru setelah itu
dimobilisasi ke tempat sawah mereka. Kondisi ini membuat pedesaan warga
Dungendak kurang asri karena kotoran sapi yang menumpuk bahkan sampai
menggangu jalan setapak apalagi ketika saat musim penghujan, sehingga
kebersihan kurang terjaga.
Menurut Sri (2008), kotoran sapi sebanyak 1 kg dapat menghasilkan 0,0230,040 m3 biogas. Dengan jumlah produksi tersebut, kotoran sapi sangat
potensial untuk memproduksi biogas dalam skala besar maupun skala rumah
tangga untuk kalangan peternak yang hanya memiliki 2-3 ekor sapi. Kotoran
hewan dianggap substrat paling cocok untuk pemanfaatan biogas terutama
substrat dalam kotoran sapi, karena telah mengandung bakteri penghasil gas
metana yang terdapat di dalam perut hewan ruminansia. Pemanfaatan Limbah
ternak selama ini belum optimal, karena sebelum kotoran ternak itu hanya
dijadikan pupuk organik namun terlebih dahulu dapat diproses untuk
menghasilkan biogas dimana gas itu dapat digunakan untuk memasak
menggantikan minyak tanah ataupun gas LPG. Banyaknya masyarakat
Dungendak yang memelihara hewan ternak terutama sapi, memiliki peluang
yang cukup besar untuk menjadikan biogas sebagai sumber energi alternatif
terbarukan skala rumah tangga.
Berdasarkan uraian diatas, kami mengusulkan kegiatan pengabdian ini di
dusun Dungendak dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan biogas skala
rumah tangga, melihat banyaknya petani sekaligus peternak memiliki potensi
untuk pembuatan biogas skala rumah tangga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah
program kegiatan ini adalah:
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi energi
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan bernilai ekonomis?
1.3 Tujuan

3

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari program kegiatan ini
adalah:
1. Mampu memanfaatkan limbah hewan ternak sebagai energi alternatif yang
lebih ramah lingkungan dan bernilai ekonomis;
2. Sebagai solusi dari kelangkaan BBM dalam memenuhi kebutuhan rumah
tangga.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran program yang di harapkan adalah kemampuan masyarakat
dalam mengolah dan memanfaatkan hasil limbah hewan ternak (kotoran sapi)
menjadi energi alternatif berupa biogas skala rumah tangga dengan potensi
yang ada untuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga
tanpa harus bergantung terhadap BBM yang semakin langka. Hasil akhir
program ini dapat dipatenkan luarannya berupa artikel yang di muat dalam
jurnal dan juga dalam bentuk poster sebagai media edukasi dalam
pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas.
1.5 Kegunaan Program
1. Teoritis
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya biologi lingkungan
sebagai upaya menjaga kelestarian alam dengan memanfaatkan
limbah hewan ternak.
2. Praktis
a. Team
Memberikan
pengalaman
dalam
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan yang didapat dalam jenjang pendidikan dengan
mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai upaya perantara
dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.
b. Masyarakat
Dengan adanya program ini dapat membentuk masyarakat yang
cinta lingkungan serta akan membantu masyarakat Dungendak
untuk bisa memanfaatkan kotoran hewan ternaknya tidak hanya
untuk pupuk organik melainkan juga memenuhi kebutuhan rumah

4

tangga sebagai energi alternatif terbarukan yang lebih ramah
lingkungan dan ekonomis. Selain itu hasil sampingan (sisa) dari
pembuatan biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik yang
kualitasnya lebih baik daripada kotoran ternak yang langsung
digunakan sebagai pupuk.
c. Lingkungan
Penggunaan biogas lebih ramah lingkungan, mengurangi polusi
dan menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat.

5

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Dungendak merupakan salah satu dusun dari desa Tlontoraja kecamatan
Pasean kabupaten Pamekasan. Letak lokasinya berada di daerah pantura dari kota
Pamekasan, dengan jarak dari pusat kota + 50 km serta akses transportasi yang
masih minim, karena jarang ada angkutan umum bahkan salah satu daerah yang
termasuk dusun Dungendak hanya bisa di akses oleh kendaraan bermotor karena
tidak ada akses angkutan umum, dan juga pembangunan jalan yang masih belum
diaspal sehingga akses jalan menuju desa tersebut masih terkendala sebagaimana
pada gambar terlampir (gambar 2). Adapun mengenai data kependudukan warga
Dungendak yang diambil oleh kantor Kecamatan Pasean setiap 1 Juni adalah
sebagai berikut:

N
o
1
2
3
4
5

N
o
1

Tabel 1.Data penduduk Dungendak pada 15 Juni 2015
Jenis Pekerjaan penduduk Dunngendak
Jumlah Kepala Rumah
Tangga
Petani
150
Nelayan
90
Wiraswasta
25
PNS
7
Lain-lain
28
Jumlah total
300
Table 2. Data kepemilikan jumlah sapi ternak
Jumlah Sapi yang dimiliki Petani
1 ekor sapi

Jumlah Petani Ternak
(Kepala Rumah Tangga)
36

2

2 ekor sapi

68

3

3 ekor sapi

20

Jumlah Total

124

Masyarakat Dungendak merupakan penduduk dengan perekonomian kelas
menengah kebawah, dan mayoritas bekerja sebagai petani sekaligus peternak.
Dari data diatas menunjukkan bahwa 41% petani warga Dungendak rata-rata
memiliki sapi 2 ekor. Akan tetapi kondisi masyarakat Dungendak masih
terkategori sebagai daerah tertinggal karena masih menggunakan bahan bakar
kayu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, bagi mereka menggunakan
gal LPG merupakan pemborosan karena semakin mahalnya harga BBM.
Penggunaan kayu bakar ini menumbuhkan kebiasaan yang kurang baik
yaitu penebangan pohon untuk membuat kayu bakar, sedangkan masyarakat
dungendak mayoritas memiliki hewan ternak terutama sapi, dimana hasil limbah

6

hewan ternak ini pemanfaatannya masih kurang optimal karena hanya digunakan
sebagai pupuk organik, bahkan kotoran sapi menumpuk dan membuat lingkungan
sekitar kurang bersih sebagaimana gambar terlampir (gambar 3). Sedangkan
limbah yang dihasilkan kurang lebih bekisar 4-5 kg/hari untuk setiap peternakan
yang dimiliki masing-masing warga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai energi alternatif, mengingat hasil limbah ternak yang dihasilkan sudah
terkategori mampu menghasilkan biogas yang bisa memenuhi kebutuhan skala
rumah tangga. Namun, keterbatasan akan ipteks menjadikan penerapan biogas
belum diaplikasikan di dusun Dungendak sebagai tempat yang berpotensi.

7

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknis Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah strategis yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Menyamakan persepsi antar tim penyusun program melalui kegiatan
diskusi-diskusi
2) Konsultasi secara aktif dengan dosen pendamping
3) Melakukan koordinasi aktif dengan mitra, dalam hal ini adalah Kepala
desa Tlontoraja-Pasean-Pamekasan.
4) Melakukan kerjasama dengan pihak lain terutama dalam hal ini adalah
warga setempat dalam rangka mendukung pelaksanaan program dan
keberlanjutan program
5) Melakukan pembuatan produk luaran berupa artikel yang dimuat
dalam jurnal dan poster cara pembuatan Biogas dari kotoran sapi
6) Melakukan penyuluhan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas
7) Menyusun beberapa agenda penunjang yang dapat mengoptimalkan
ketercapaian tujuan program.
8) Melakukan program lanjutan dan evaluasi secara berkala melalui
LPPM UMSurabaya
3.2 Tahapan Pelaksanan
Berikut ini bagan dari tahapan pelaksanaan program:
Koordinasi dengan
Kepala Desa

Sosialisasi
(penyuluhan)

Pelatihan

evaluasi

Pencapaian tujuan
Gambar 1. Tahapan pelaksanaan program
Adapun tahapan dari pelaksanaan program kegiatan ini jika dijabarkan adalah
sebagai berikut:
1. Koordinasi pelaksanaan kegiatan pada pemerintah setempat (kepala desa)
Pada tahap pertama ini, dilakukan koordinasi dengan pemerintah setempat
(kepala desa) supaya jalannya kegiatan terarah dan terorganisir dengan

8

baik untuk mengoptimalisasikan tujuan dari pelaksanaan kegiatan program
ini.
2. Sosialisasi pemanfaatan biogas limbah hasil ternak (feses)
Penyuluhan dilaksanakan dengan menggunakan beberapa media seperti
penampilan video mengenai kelangkaan BBM dan Pemanfaatan limbah
hewan ternak menjadi biogas serta ditampilkan juga simulasi terkait caracara pembuatan biogas skala rumah tangga dengan menggunakan alat-alat
sederhana untuk lebih memotivasi masyarakat.
3. Pelatihan pembuatan biogas (skala rumah tangga) dengan digester
terapung
Pada tahap ini, masyarakat dusun Dungendak akan bekerja sama untuk
membuat biogas skala rumah tangga menggunakan metode digester
terapung. Dalam tahap ini, warga juga akan diajak bagaimana penggunaan/
pemanfaatan biogas dalam jangka panjang karena selain dimanfaatkan
sebagai pengganti bahan bakar minyak, hasil samping (sisa) dari biogas ini
bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kualitasnya lebih bagus
daripada kotoran ternak yang langsung dari kandang dan digunakan
sebagai pupuk tanaman. Dalam tahap ketiga ini ada 4 proses yang harus
dilalui dalam pembuatan biogas skala rumah tangga, antara lain:

Tahap pembuatan rangkaian alat biogas skala rumah tangga
(gambar 4)

Tahap penampungan, pengenceran, pengadukan dan pemasukkan
bahan baku

Tahap Pemrosesan, pengambilan dan pemanfaatan biogas

Tahap pengambilan sisa limbah setelah diambil gasnya serta
pemeliharaan dalam jangka panjang
4. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini dilakukan pemantauan secara berkala untuk
mengukur tingkat keberhasilan dan keberlanjutan dari pelaksanaan program
pengabdian ini. Tahap evaluasi yang dilakukan antara lain:

Memonitoring dan mengevaluasi pada saat persiapan pelaksanaan
program kegiatan pemanfaatan biogas seperti alat, bahan dan segala
keperluan baik itu terkait keperluan untuk sosialisasi (media dan bahan
yang akan disampaikan) maupun keperluan untuk pelaksanaan pada saat
pembuatan biogas.

Memonitoring dan mengevaluasi pada saat pelaksanaan pelatihan
pembuatan biogas dengan mengabsen kehadiran warga dan memotivasi
warga agar turut serta untuk pelaksanaan pembuatan biogas dan
mengikuti proses pelatihan dengan baik.

Memonitoring dan mengevaluasi hasil dari pelatihan pembuatan
biogas yaitu dengan menilai hasil kerja peserta dalam bentuk komentar

9

dan prosentase keberhasilan dari tujuan program kegiatan pemanfaatan
biogas.

3.3 Pencapaian Tujuan
Suatu program dikatakan berhasil jika tujuan yang diinginkan telah tercapai.
Indikator yang dapat dijadikan sebagai dasar tercapainya tujuan Program
Optimalisasi Pemanfaatan Kotoran Sapi menjadi Biogas Skala Rumah Tangga
adalah peningkatan pemahaman di kalangan masyarakkat akan potensi dan
kelebihan biogas skala rumah tangga serta terdapat keberlanjutan dari program
ini yaitu penggunaan biogas pada beberapa rumah tangga dan sebagai tempat
pembelajaran pembuatan biogas skala rumah tangga di daerah pantura
kabupaten Pamekasan.

10

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya

No
.
1.
2.
3.
4.

Table 3. Anggaran Biaya Pelaksanaan Program Kegiatan
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Perjalanan
Lain-lain (Publikasi, Laporan,penggandaan
produk)

Sub Total

4.420.000
5.012.000
1.500.000
1.400.000
12.332.000

4.2 Jadwal Kegiatan
No

Kegiatan

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Program
Bulan / Minggu
I
II
III
IV
V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2

Observasi Awal dan Perizinan
Mitra
Identifikasi Masalah

3

Analisi Kebutuhan

4

Penyusunan Program

5
6

Persiapan
Pelaksanaan
Program
Pelaksanaan Program

7

Monev

8

Evaluasi

9

Penyusunan dan Pembuatan
Laporan Publikasi

*) Ket: Pelaksanaan program dapat berbeda dengan jadwal kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya.

11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen pembimbing
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat, Tanggal Lahir
E-mail
No Telepon/HP

Masadatul Jannah
Perempuan
S1 Pendidikan Biologi
20131113012
Pamekasan, 02 Juni 1995
jannahmasadatul321@gmail.com
081913536163

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama
Institusi

SDN
Tlontoraja VI

Jurusan

-

Tahun
MasukLulus

2001-2007

SMP

SMA

PERGURUAN
TINGGI
SMPN 1 SMAN 1 Universitas
Pasean
Waru
– Muhammadiya
Pamekasa h Surabaya
n
IPA
Pendidikan
Biologi
2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmial (Oral Persentation)
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
instansi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar-benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpsi ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Pengabdian Masyarakat.

12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat, Tanggal Lahir
E-mail
No Telepon/HP

Fifi Tri Kurniasai
Perempuan
S1 Pendidikan Biologi
20131113009
Sampang, 20 Januari 1995
fifitrikurniasari95@gmail.com
087750009119

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama
Institusi
Jurusan
Tahun
MasukLulus

SDN
Tamberu
Laok 3
2001-2007

SMP

SMA

PERGURUAN
TINGGI
SMPN
1 SMAN
1 Universitas
Sokobanah
Waru
– Muhammadiya
Pamekasan
h Surabaya
IPA
Pendidikan
Biologi
2007-2010
2010-2013
2013

Sekarang

C. Pemakalah Seminar Ilmial (Oral Persentation)
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
instansi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar-benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpsi ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Pengabdian Masyarakat.

13

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat, Tanggal Lahir
E-mail
No Telepon/HP

Umi Latifah
Perempuan
S1 Pendidikan Biologi
20141113039
Trenggalek, 04 Juni 1995
umi-latifah@gmail.com
082257474797

B. Riwayat Pendidikan

Nama
Institusi
Jurusan
Tahun
MasukLulus

SD

SMP

SMA

PERGURUAN
TINGGI
2 SMAN
1 Universitas
Karangan
Muhammadiya
h Surabaya

MI
Miftahul
Huda
Pandean
-

SMPN
Dongko
-

IPA

2002-2008

2008-2011

2011-2014

Pendidikan
Biologi
2014
Sekarang



C. Pemakalah Seminar Ilmial (Oral Persentation)
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
instansi lainnya)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar-benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpsi ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Pengabdian Masyarakat.

14

Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Dosen Pembimbing
1
2
3
4
5
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
NIDN
Fakultas
Jurusan
Tempat, Tanggal Lahir
E-mail
No Telepon/HP

Drs. Wiwi Wikanta, M.Kes
Laki-Laki
0004026601
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
S1 Pendidikan Bioologi
Sumedang, 04 Februari 1966
wi2umsby@yahoo.co.id
08179309394

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi

SARJANA
(S1)
IKIP Bandung

Tahun Masuk- 1991
Lulus

MAGISTER
KESEHATAN
UNAIR
1999

DOKTOR
UNIVERSITAS
NEGERI
MALANG
2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Persentation)
D. Karya Ilmiah
Tahu
n
2006

2008

2008

2009

Judul

Penyelenggara

Urgensi Pelaksanaan Pembelajaran
Pengembangan Pembiasaan Pada Anak
Taman
Kanak-Kanak
Dalam
Membangun
Karakter
Bangsa
(Makalah Pada Jurnal)
Kontribusi
Biologi
terhadap
Pendidikan
Kesehatan.
Makalah
Pertemuan Ilmiah Rutin Program Studi
(Makalah DIskusi)
Pengajaran Sains Berbasis Proyek
(Project
Based
Science,
PBSInstraction)
sebagai
Model
Pembelajaran
Inovatif
Biologi
Berorientasi Life Skills (Makalah pada
Jurnal)
Persepsi
Masyarakat
Tentang

Jurnal
Pendidikan
Didaktis, FKIP VII (3):
48-58, Februari 2006
Program
Studi
Pendidikan Biologi FKIP
UMSurabaya
Oktober
2008
Jurnal
Pendidikan
Didaktis, FKIP VII (3):
48-58, Oktober 2008

Program

Studi

15

2010

2011
2012

2015

Penggunaan Formalin dalm Bahan
Makanan dan Pelaksanaan Pendidikan
Gizi dan Keamanan Pangan di Kab.
Sidoarjo
Ujian Nasional dalam Persepektif
Kendali Mutu (Makalah diskusi)
Soft Skill dalam Pembelajaran IPA dan
Kontribusinya dalam Membangun
Karakter Bangsa (Makalah Semnas)
Urgensi Pendidikan Karakter dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Korupsi
Edukasi Kelompok Tani Ternak Dalam
Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi
Menjadi Biogas dan Pupuk Organik
Pada Kelompok Tani Ternak Mandiri
Jaya Di Desa Moropelang Kec. Babat
Kab. Lamongan

Pendidikan Biologi FKIP
UMSurabaya Desember
2009
Makalah dalam Diskusi
Internal di Program
Studi Pendidikan Biologi
UMSurabaya
Seminar
Nasional
Pendidikan Karakter di
UMSurabaya
Makalah pada ORDIK
Mahasiswa
Baru
2012/2013 di Kampus
UMSurabaya
Jurnal Pedago-Biologi
Vol. 3 Nomor 1, April
2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertaggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikan Biodata ini saya buat denagan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan.

16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
Biaya
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Biaya
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Kuantitas
Harga
Pemakaian
Satuan (Rp)
Penggandaan
Untuk
5 Paket
100.000
media teknik Pelaksanaan
pembuatan
Penyuluhan
biogas
Rental
dan Urusan
14 Paket
30.000
Print
administrasi
Komponen
Untuk
1 Paket
4.500.000
Alat
Biogas Pelaksanaan
(Reaktor:
Pembuatan
drum 200 dan Biogas
120L, selang,
pengaman gas,
drum
pengaduk
bahan )
Sub Total
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Materai
Administrasi
2x
Komponen
Pendemostrasia 1 paket
alat
demo n teknik kerja
pembuatan
pembuatan
biogas
biogas

Harga
satuan (Rp)
6000
500.000

Keterangan
500.000

420.000
4.500.000

4.420.000

Keterangan
12.000
500.000

17

Konsumsi
Penyuluhan
Konsumsi
Pelaksanaan
Pembuatan
Biogas

Konsumsi
Peserta
undangan
Konsumsi
Peserta
pelaksana

150 1x

10.000

1.500.000

100 2x

8.000

3.000.000

dan

dan

Sub Total
3. Perjalanan
Material
Akomodasi
perjalanan

5.012.000

Justifikasi
Kuantitas
Harga
Pemakaian
Satuan (Rp)
Perjalanan ke 5x
pulang 100.000
tempat
pergi untuk 3
agenda
orang
Sub Total

4. Lain-lain
Material

Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Publikasi dan Sosialisasi
2
dokumentasi
dan
dokumentasi
setiap agenda
Penggandaan
Pelaporan
10
Laporan
Penggandaan
Penunjang
12
Proses
pelatihan
Sub Total
Total keseluruhan

Harga
Satuan (Rp)
150.000

Keterangan
1.500.000

1.500.000

Keterangan
300.000

20.000

200.000

75.000

900.000

1.400.000
12.332.000

1. Sususnan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Tabel 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
.

Nama/NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

1.

Masadatul
Jannah

Biologi

Biologi

Alokasi
Waktu
(Jam/
Minggu)
14

Uraian
Tugas

Koordinator
+ Bab 1 +
Bab 3 dan

18

2.

Fifi
Tri Biologi
Kurniasari

Biologi

8

3.

Umi Latifah

Biologi

8

Biologi

Revisi Akhir
Pencari
referensi +
Bab 2 + Bab
4
Administrasi
+
Kelengkapa
n Lampiranlampiran

19

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Team

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Alamat:Jalan Sutorejo No. 59 Telp (031)3811966

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Masadatul Jannah
NIM
:20131113012
Program Studi
: S1 Pendidikan Biologi
Fakultas
: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Dengan ini menyatakan bahwa proposal gagasan tertulis saya dengan judul:
Optimalisasi Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Energi Alternatif (Biogas)
Terbarukan di Dusun Dungendak Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean Kabupaten
Pamekasan.
Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari di temukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku ke
kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesugguhnya dan dengan sebenarbenarnya.

20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama
: Didik Darmadi, ST
Jabatan
: Kepala Desa Tlontoraja - Pasean – Pamekasan Madura
Alamat
: Dusun Lebak Barat Desa Tlontoraja
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana
Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat “
Optimalisasi Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Energi Alternatif (Biogas)
Terbarukan di Dusun Dungendak Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean
Kabupaten Pamekasan”.
Nama Ketua Tim Pengusul : Masadatul Jannah
Nama Dosen Pembimbing : Dr. Wiwi Wikanta, M.Kes
Perguruan Tinggi
: Universitas Muhammadiyah Surabaya
guna menerapkan dan/atau mengembangkan IPTEKS pada Desa/Dusun kami.
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra
dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan
usaha dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab tanpa ada
unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

21

Lampiran 5. Gambar
Gambar 2. Kondisi Akses Jalan

Gambar 3. Limbah Ternak Warga Dungendak

Gambar 4. Sapi ternak warga Dungendak

22

Gambar 5. Sketsa Rangkaian Komponen Alat Biogas

(sumber: Apriyanti:2009)
Gambar 6. Denah Lokasi

(sumber: Google Map)