Analisa Dampak Penggunaan Bahasa Indones
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kerjasama ekonomi ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok
tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial dan pengembangan budaya. Dalam dinamika perkembangannya, kerjasama
ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community) yang pelaksanaannya berjalan relatif lebih cepat
dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik-keamanan dan sosial budaya. Dan
ada beberapa fokus kebijakan yang telah ditetapkan pada ASEAN ini, salah satunya
adalah pemberlakuan kebijakan AEC ( ASEAN Economy Community) yang
penerapan secara legal akan dilaksanakan pada akhir tahun 2015, namun pada
beberapa tahun belakangan ini semua negara di kawasan ASEAN telah
mempersiapkan dengan baik beberapa program intenal tiap negara, salah satunya
peningkatan mutu sumber daya manusia setiap warga negaranya seperti pelatihanpelatihan
AEC (Asean Economy Community) merupakan program penetapan
standarisasi serta penghilangan batas-batas koneksivitas antar negara-negara di
kawasan Asia tenggara dalam berbagai hal yang menyangkut bidang ekonomi sosial
maupun budaya. Dalam pelaksanaan AEC ini, tentunya memerlukan Bahasa pokok
sebagai Bahasa komunikasi seperti Bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris. Dan
sudah semestinyanya kita dikawasan ASEAN ini, untuk memiliki Bahasa sendiri
yang dapat kita gunakan dalam berinteraksi antar negara. Dan alangkah lebih bangga
jika Bahasa yang digunakan dalam AEC ini merupakan Bahasa salah satu negara
yang ada didalam komunitas tersebut bukan Bahasa negara yang bukan anggota
ASEAN. Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia memiliki jumlah penduduk
terbesar dalam kumpulan negara-negara Asean. Oleh sebab itu, sangat erat kaitannya
bagi Bahasa Indonesia untuk menjadi kandidat utama menjadiBahasa pokok AEC.
Serta dengan dipakainya Bahasa Indonesia akan memberikan dampak bagi bangsa
Indonesia. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai sudah menuhi syaratkah
1
Bahasa Indonesia untuk ditetapkan Bahasa pokok komunikasi dalam komunitas
ASEAN ini serta apa pengaruh yang akan terjadi pada penggunaan Bahasa indonesia
apabila ditetapkan sebagai Bahasa pokok AEC ini khususnya bagi bangsa Indonesia
sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, ada beberapa rumusan masalah yang
kami ambil dalam makalah ini diantaranya, sebagai berikut:
1. Apa yang membuat Bahasa Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi Bahasa
2.
pokok Asean?
Apa dampak penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC (Asian
Economy Community) bagi bangsa Indonesia?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui kelebihan dari Bahasa Indonesia dibanding Bahasa negara
Asean lain.
2. Untuk mengetahui dampak penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok
AEC (Asian Economy Community) bagi bangsa Indonesia?
1.3 Manfaat
Sebagai bahan pembelajaran dan pemikiran untuk melakukan persiapan jika
Bahasa Indonesia nantinya akan dipakai sebagai Bahasa pokok komunikasi AEC
(ASEAN Economy Community). Untuk meningkatkan kebanggaan kita untuk
berBahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan Bahasa Indonesia diajukan
sebagai Bahasa pokok ASEAN.
1.4 Metode
Dalam menunjang pembuatan makalah ini, kami menggunakan beberapa metode
diantaranya studi pustaka, untuk mengumpulkan sumber-sumber yang menunjang
informasi yang erat kaitannya dengan masalah Bahasa Indonesia saat ini dan
komunitas ekonomi ASEAN. Dan pelaksanaan forum diskusi kelompok guna
memdapatkan berbagai pendapat dan solusi dari permasalahan yang kami angkat
dalam makalah ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
2.1 Definisi AEC ( ASEAN Economy Community)
ASEAN
Community
merupakan
komunitas
negara-negara
yang
bergabung di The Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), yang
bekerjasama di beberapa bidang anatara lain bidang ekonomi, sosial budaya, dan
politik-keamanan. Masyarakat
Ekonomi
ASEAN (ASEAN
Economic
Community) adalah salah satu keputusan Bali Concord II, yang mensyaratkan
sebelum 2015 Asia Tenggara akan menjadi single market dan basis produksi.
Artinya, sebelum 2015 semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan
deregulasi. Semua arus perdagangan pada 2015 akan dibebaskan dari bea tarif
(Free Trade Area) yang selama ini menjadi penghalang perdagangan dan
implementasi proteksionisme.
BerdasarkanSurvei Global
membuktikanbahwa
Indonesia
ASEAN
lain.
Competitiveness
Index tahun
masihlemahdayasaingnyadengannegara-negara
Dalamsurveinya,
menempatiperingkatkelimadaridelapannegara ASEAN,
dansetingkat
disusuldengan
di
atas
Malaysia
2012-2013
Filipina.Sementara
dan
di
Indonesia
di
bawah
Thailand
posisipuncakadaSingapura,
Brunei.Kualitasinfrastruktur
Indonesia
sendirimasihkalahjauhdengannegara ASEAN lainnya.Survei The World Economic
Forum
2012-2013 menunjukkankualitasinfrastruktur
Indonesia
yang
menempatiperingkat 92 dari 144 negara. Posisiinijauh di bawahSingapura,
Malaysia,
Vietnam,
bahkanSrilanka.Keadaanitutentumelemahkandayasaingdanmenyebabkanmeningk
atnyabiayaproduksi.(Kompasiana, 2013)
AEC mengharapkan ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan
kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunnya
tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi di kawasan ASEAN. Tapi yang
menjadi sebuah pertanyaan besar, Sudahkah Indonesia mempersiapkan diri untuk
melawan arus pasar bebas yang nantinya tidak lagi bisa ditanggulangi jika
nyatanya Indonesia tidak memiliki kapabilitas yang cukup? Akankah banyak
peluang untuk meningkatkan kualitas produk- produk maupun tenaga kerja
Indonesia yang profesional dalam memasuki tantangan untuk menguasai pasar
ASEAN? Bagaimana menyukseskan Indonesia dalam menghadapi AEC yang
sepertinya hanya dalam hitungan detik lagi? Indonesia benar-benar diantara 2
3
mata pisau, akan menjadi negara termahsyur dengan menguasai pasar jika
mengoptimalkan potensialnya ataukah negara melarat yang ditimbun
karena
kalah dalam persaingan pasar bebas.
2.2 Bahasa Indonesia
Secara historis, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa melayu. Pada
mulanya, Bahasa melayu adalah Bahasa yang berkembang di tepian Selat Malaka.
Pedagang-pedagang Eropa dan Cina sering singgah di tempat ini. Dalam
perjalanannya, para pedagang itu turut pula menyebarluaskan Bahasa Melayu ke
berbagai wilayah nusantara. Selama bertahun-tahun Bahasa Melayu menjadi
lingua franca di beberapa wilayah nusantara. Dengan demikian Bahasa Indonesia
juga mempunyai peran dalam perdagangan Internasional, karena hingga saat ini
Bahasa melayu masih digunakan dibeberapa Negara seperti Malaysia, Singapore,
Filiphina, Vietnam dan Australia.
Sebagai Negara yang besar dan berkedudukan penting di ASEAN,
Indonesia memiliki peluang untuk memperluas penggunaan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Internasional, terlebih Bahasa Indonesia memiliki penutur asli
terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar
negeri (kompas 2013). Jumlah penduduk yang besar ini pula dapat menjadi daya
tarik bagi pengusaha asing untuk mengembangan usahanya di Indonesia,
sehingga semakin terbuka pula kesempatan Indonesia untuk mengembangkan
Bahasa Indonesia.
2.2.1
Bahasa Indonesia dimata dunia
Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa
Indonesia menjadi Bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007.
“Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai
Bahasa kedua yang diprioritaskan,” (Irdamis Ahmad-Konsul Jenderal RI di
Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008).
Dalam mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia,
pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai
sarana yang diperlukan beberapa universitas. Sarana yang dibantu antara lain
peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi
4
setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di
wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa
Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan.
Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial
dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah mahasiswa yang
terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitasuniversitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung
meningkat,”(Irdamis.2014). Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat
adanya
keperluan
kemungkinan
untuk
mempelajari
meningkatnya
hubungan
Bahasa
bilateral
Indonesia,
kedua
mengingat
negara
yang
berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.
Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia.
Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas,
namun peran budaya dan Bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial.
Tingginya minat orang asing belajar Bahasa dan budaya Indonesia harus
disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat Kebudayaan
Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan
perbaiki citra .
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar
Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres
IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media
Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu
(29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan Bahasa
Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara
lainnya,” katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di
Australia Bahasa Indonesia menjadi Bahasa populer keempat. Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan Bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah
dasar ada yang bisa berBahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing
tentang Bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini,
modul-modul Bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang
bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah
negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar
5
membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun
membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia untuk
menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan
sumber daya manusia yang andal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik KeBahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas
Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia
kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya
saing, baik lokal, nasional, maupun global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan
penguasaan Bahasa ibu (Bahasa daerah), Bahasa Indonesia, dan Bahasa asing
untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono
melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lo kal
meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan Bahasa daerah . Untuk
kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan, dan Bahasa
Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual,
keunggulan, dan Bahasa asing.
Wikipedia Bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia dan
Terbesar Ketiga di Asia
Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat
Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berBahasa Indonesia, Wikipedia
Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah
Wikipedia berBahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini berada
di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berBahasa asing di dunia. Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin,” ujar
Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.
Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information
Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh pesat.
“Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya. Isinya
juga semakin variatif,” katanya. Tingginya gairah penggiat ensiklopedia bebas
itu juga tercermin dalam lokakarya “Menulis di Wikipedia Indonesia” yang
digelar dalam rangkaian acara Indonesia Information Communication
Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di Balai Sidang Jakarta.
6
“Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang yang
tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia,” ujar salah satu
pengurus “Wikipedia Indonesia”, Revo A.G Soekatno di Jakarta, Selasa. Pria
yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini mengungkapkan pada hari
pertama jumlah peserta mencapai lebih dari 40 orang sementara jumlah
komputer yang disediakan untuk pelatihan sangat terbatas.
Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan
mendapatkan suvenir dari panitia. “Jumlah yang mendaftar jauh lebih banyak
lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer untuk pelatihan,
maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak peserta yang tidak
mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut serta,” ujar pria yang kini
tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.
Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting,
atau menambahkan informasi. Revo mengatakan ensiklopedia bebas
berBahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif
sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus
sebanyak 14 orang. Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat,
ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi yang
dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan adanya
konflik antarkontributor karena adanya pebedaan data dna pengertian. Isu
tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang seringkali bermasalah dalam
hal akurasi informasi. “Tantangan Wikipedia Indonesia kedepan adalah
bagaimana meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik sebab informasi
di Wikipedia Indonesia terus diperbarui setiap saat,” (Revo.2014)
Pusat Studi Indonesia di Afrika.
Salah satu Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara yang
paling utama mengembangkan Bahasa Indonesia, kawan. Negara piramid dan
sphinx ini baru saja membangun Pusat Studi Indonesia lho. Pusat Studi ini ada
di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih
mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial
dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
Pusat-pusat studi Bahasa Indonesia di Jepang.
7
Di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia,
kawan. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau
Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969. Nah, anggota
organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang mengajar Bahasa
dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak
tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan ujian kemampuan Bahasa
Indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari 12.500 peserta yang telah
mengikuti tes kemampuan berBahasa Indonesia dalam berbagai level atau
tingkatan. Saat ini ada beberapa Universitas di Jepang yang membuka jurusan
Bahasa Indonesia lho, antara lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas
Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan
Universitas Setsunan. Sementara yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai
mata kuliah pilihan ada lebih dari 20 perguruan tinggi di Jepang.
2.2.2
Syarat – Syarat Suatu Bahasa menjadi Bahasa Internasional
Salah satu faktor penting sebagai alat komunikasi dan wahana untuk
menyampaikan informasi antar umat manusia adalah Bahasa. Di dunia, Bahasa
yang digunakan sebagai alat komunikasi dan bertukar Informasi adalah Bahasa
Internasional, meliputi : Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, Bahasa
Spanyol, Bahasa Rusia dan Bahasa Perancis.
Hal ini disebabkan karena beberapa Bahasa tersebut telah memenuhi
syarat sebagai Bahasa Internasional. Menurut Prof. Berthold Damshauser
(Rahardjo, 2011), Kepala Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Bonn,
syarat-syarat menjadi Bahasa Internasional diantaranya :
1. Harus digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional
2. Berperan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan
3. Banyak jumlah penuturnya
4. Tingginya budi dan keagungan budaya penuturnya atau peradabannya
5. Kesederhanaan sistem bunyi dan gramatikanya, sehingga mudah dipelajari.
8
6. Pemiliknya harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap Bahasanya
sendiri.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
4.1.1 Keunggulan Bahasa Indonesia
Jumlah Penutur Bahasa Indonesia yang banyak.
Bahasa Indonesia digunakan sejak 28 Oktober 1928 sebagai Bahasa persatuan.
Jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbanyak keempat setelah negara
RRC, India, dan Amerika Serikat. Sehingga Bahasa Indonesia memiliki penutur
bahasa yang besar. Jika sebuah bahasa memiliki penutur yang besar, maka
bahasa tersebut memiliki potensi atau peluang sebagai Bahasa Internasional,
seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Mandarin.
Bahasa Indonesia telah masuk dalam kurikulum pendidikan di beberapa negara.
9
Saat ini, 52 negara di dunia telah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah
satu program pembelajaran. Seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan
lain-lain. Hal ini tentu memberikan peluang terhadap fungsi dan peran Bahasa
Indonesia dalam perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia
Internasional.
Semakin banyaknya negara-negara lain membangunan pusat studi bahasa
Indonesia di berbagai negara yang dapat meningkatkan penyebaran dan
pengenalan bahasa Indonesia ke berbagai belahan dunia.
Bahasa Indonesia jika dipandang dari segi gramatikal, tata bahasa, serta
pengucapan dipandang jauh lebih mudah dibanding bahasa bahasa lain.
4.1.2
Dampak Positif Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pokok AEC bagi
Bangsa Indonesia
4.1.2
-
Dengan digunakannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC, maka
-
secara tidak langsung negara Indonesia semakin dikenal dunia.
Dari point pertama, diharapkan Bahasa Indonesia perlahan dapat bersaing
-
dengan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional.
Warga negara Indonesia mudah mencari pekerjaan karena Bahasa induk kita
sebagai Bahasa pokok AEC.
- Bangsa Indonesia tidak terbebani untuk belajar Bahasa lain.
Dampak Negatif Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pokok AEC bagi
Bangsa Indonesia
-
Dengan dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC,
warga Indonesia tidak terbebani belajar Bahasa lain. Sehingga, warga
Indonesia akan kalah bersaing dengan warga negara lain yang menguasai
-
Bahasa kita dan Bahasa negara asal mereka.
Untuk mengurangi dampak negatif, kalahnya sumber daya manusia kita
dalam bersaing dalam dunia kerja, maka pemerintah perlu menerapkan
sistem peraturan penguasaan Bahasa Indonesia bagi pekerja asing yang
akan bekerja di Indonesia. Sehingga hal tersebut juga dapat meningkatkan
-
nilai Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
Rendahnya pandangan masyarakat asing terhadap warga asli Indonesia
karena dalam beberapa tahun terakhir penggunaan bahasa indonesia yang
baik dan benar semakin menurun. Sementara warga negara asing dapat
lebih menguasai Bahasa Indonesia secara fasih, baik dan benar. Oleh
karena itu, menurutt kami perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk
meluruskan kembali dan mengadakan pelatihan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar bagi warga Indonesia, sehingga terhindar dari hal tersebut.
10
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Bahasa Indonesia saat ini menurut kami sudah cukup siap apabila ditetapkan
sebagai bahasa pokok dalam AEC. Dikarenakan telah memenuhi beberapa
persyaratan untuk menjadi bahasa internasional seperti kriteria yang disampaikan
oleh Prof. Berthold Damshauser.
2. Bahasa Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang lebih baik dibandingkan
dengan bahasa negara-negara ASEAN lain. Seperti jumlah penutur yang relatif
banyak, banyaknya pengakuan serta penggunaan bahasa Indonesia dinegaranegara lain dan saa ini terdapat sekitar 45 negara yang memasukan Bahasa
Indonesia dalam sistem kurikulum pendidikannya.
3. Dampak yang dapat terjadi bagi bangsa Indonesia diantara adalah Dengan
digunakannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC, maka secara tidak
langsung negara Indonesia semakin dikenal dunia. Dan diharapkan Bahasa
Indonesia perlahan dapat bersaing dengan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Internasional.Warga negara Indonesia mudah mencari pekerjaan karena Bahasa
induk kita sebagai Bahasa pokok AEC. Sedangkan dampak negatifnya
diantaranya, kalah bersaingnya warga negara kita dengan warga negara lain
diwilayah ASEAN yang menguasai lebih banyak pemahaman bahasa.
5.2 Saran
11
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis memberikan saran terkait
penulisan karya tulis ini:
1. Adanya pembatasan masalah yang lebih sempit lagi, seperti pembatasan untuk
pengaruh bagi bangsa Indonesia dalam bidang bahasa saja.
2. Agar pembaca dapat mengerti bahwa pentingnya eksistensi Bahasa Indonesia di
kalangan AEC 2015
3. Diharapkan adanya pengambilan sampel opini kuisioner yang lebih luas lagi
tentang pengaruh penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pokok AEC.
DAFTAR PUSTAKA
http://binarmediaeducation.blogspot.com/2014/02/potensi-Bahasa-indonesia-sebagaiBahasa.html
http://asean.gunklaten.com/2013/06/Pengertian-Komunitas-ASEAN-2015.html
https://www.academia.edu/9070390/Asean_Economic_Community_2015
http://Bahasa.kompasiana.com/2014/09/09/sudah-pantaskah-Bahasa-indonesiamenyandang-predikat-Bahasa-internasional-678140.html
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/249562-indonesia-atau-melayu-bahasa-resmi-aseanhttps://www.mindtalk.com/channel/socialissimo/post/akhirnya-bahasa-indonesia-jadi-resmibahasa-asean-510441341097140245.html
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/07/17381419/Akahkah.Indonesia.Bahasa.Resmi.ASEA
N
12
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kerjasama ekonomi ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok
tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial dan pengembangan budaya. Dalam dinamika perkembangannya, kerjasama
ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community) yang pelaksanaannya berjalan relatif lebih cepat
dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik-keamanan dan sosial budaya. Dan
ada beberapa fokus kebijakan yang telah ditetapkan pada ASEAN ini, salah satunya
adalah pemberlakuan kebijakan AEC ( ASEAN Economy Community) yang
penerapan secara legal akan dilaksanakan pada akhir tahun 2015, namun pada
beberapa tahun belakangan ini semua negara di kawasan ASEAN telah
mempersiapkan dengan baik beberapa program intenal tiap negara, salah satunya
peningkatan mutu sumber daya manusia setiap warga negaranya seperti pelatihanpelatihan
AEC (Asean Economy Community) merupakan program penetapan
standarisasi serta penghilangan batas-batas koneksivitas antar negara-negara di
kawasan Asia tenggara dalam berbagai hal yang menyangkut bidang ekonomi sosial
maupun budaya. Dalam pelaksanaan AEC ini, tentunya memerlukan Bahasa pokok
sebagai Bahasa komunikasi seperti Bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris. Dan
sudah semestinyanya kita dikawasan ASEAN ini, untuk memiliki Bahasa sendiri
yang dapat kita gunakan dalam berinteraksi antar negara. Dan alangkah lebih bangga
jika Bahasa yang digunakan dalam AEC ini merupakan Bahasa salah satu negara
yang ada didalam komunitas tersebut bukan Bahasa negara yang bukan anggota
ASEAN. Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia memiliki jumlah penduduk
terbesar dalam kumpulan negara-negara Asean. Oleh sebab itu, sangat erat kaitannya
bagi Bahasa Indonesia untuk menjadi kandidat utama menjadiBahasa pokok AEC.
Serta dengan dipakainya Bahasa Indonesia akan memberikan dampak bagi bangsa
Indonesia. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai sudah menuhi syaratkah
1
Bahasa Indonesia untuk ditetapkan Bahasa pokok komunikasi dalam komunitas
ASEAN ini serta apa pengaruh yang akan terjadi pada penggunaan Bahasa indonesia
apabila ditetapkan sebagai Bahasa pokok AEC ini khususnya bagi bangsa Indonesia
sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, ada beberapa rumusan masalah yang
kami ambil dalam makalah ini diantaranya, sebagai berikut:
1. Apa yang membuat Bahasa Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi Bahasa
2.
pokok Asean?
Apa dampak penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC (Asian
Economy Community) bagi bangsa Indonesia?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui kelebihan dari Bahasa Indonesia dibanding Bahasa negara
Asean lain.
2. Untuk mengetahui dampak penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok
AEC (Asian Economy Community) bagi bangsa Indonesia?
1.3 Manfaat
Sebagai bahan pembelajaran dan pemikiran untuk melakukan persiapan jika
Bahasa Indonesia nantinya akan dipakai sebagai Bahasa pokok komunikasi AEC
(ASEAN Economy Community). Untuk meningkatkan kebanggaan kita untuk
berBahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan Bahasa Indonesia diajukan
sebagai Bahasa pokok ASEAN.
1.4 Metode
Dalam menunjang pembuatan makalah ini, kami menggunakan beberapa metode
diantaranya studi pustaka, untuk mengumpulkan sumber-sumber yang menunjang
informasi yang erat kaitannya dengan masalah Bahasa Indonesia saat ini dan
komunitas ekonomi ASEAN. Dan pelaksanaan forum diskusi kelompok guna
memdapatkan berbagai pendapat dan solusi dari permasalahan yang kami angkat
dalam makalah ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
2.1 Definisi AEC ( ASEAN Economy Community)
ASEAN
Community
merupakan
komunitas
negara-negara
yang
bergabung di The Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), yang
bekerjasama di beberapa bidang anatara lain bidang ekonomi, sosial budaya, dan
politik-keamanan. Masyarakat
Ekonomi
ASEAN (ASEAN
Economic
Community) adalah salah satu keputusan Bali Concord II, yang mensyaratkan
sebelum 2015 Asia Tenggara akan menjadi single market dan basis produksi.
Artinya, sebelum 2015 semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan
deregulasi. Semua arus perdagangan pada 2015 akan dibebaskan dari bea tarif
(Free Trade Area) yang selama ini menjadi penghalang perdagangan dan
implementasi proteksionisme.
BerdasarkanSurvei Global
membuktikanbahwa
Indonesia
ASEAN
lain.
Competitiveness
Index tahun
masihlemahdayasaingnyadengannegara-negara
Dalamsurveinya,
menempatiperingkatkelimadaridelapannegara ASEAN,
dansetingkat
disusuldengan
di
atas
Malaysia
2012-2013
Filipina.Sementara
dan
di
Indonesia
di
bawah
Thailand
posisipuncakadaSingapura,
Brunei.Kualitasinfrastruktur
Indonesia
sendirimasihkalahjauhdengannegara ASEAN lainnya.Survei The World Economic
Forum
2012-2013 menunjukkankualitasinfrastruktur
Indonesia
yang
menempatiperingkat 92 dari 144 negara. Posisiinijauh di bawahSingapura,
Malaysia,
Vietnam,
bahkanSrilanka.Keadaanitutentumelemahkandayasaingdanmenyebabkanmeningk
atnyabiayaproduksi.(Kompasiana, 2013)
AEC mengharapkan ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan
kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunnya
tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi di kawasan ASEAN. Tapi yang
menjadi sebuah pertanyaan besar, Sudahkah Indonesia mempersiapkan diri untuk
melawan arus pasar bebas yang nantinya tidak lagi bisa ditanggulangi jika
nyatanya Indonesia tidak memiliki kapabilitas yang cukup? Akankah banyak
peluang untuk meningkatkan kualitas produk- produk maupun tenaga kerja
Indonesia yang profesional dalam memasuki tantangan untuk menguasai pasar
ASEAN? Bagaimana menyukseskan Indonesia dalam menghadapi AEC yang
sepertinya hanya dalam hitungan detik lagi? Indonesia benar-benar diantara 2
3
mata pisau, akan menjadi negara termahsyur dengan menguasai pasar jika
mengoptimalkan potensialnya ataukah negara melarat yang ditimbun
karena
kalah dalam persaingan pasar bebas.
2.2 Bahasa Indonesia
Secara historis, Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa melayu. Pada
mulanya, Bahasa melayu adalah Bahasa yang berkembang di tepian Selat Malaka.
Pedagang-pedagang Eropa dan Cina sering singgah di tempat ini. Dalam
perjalanannya, para pedagang itu turut pula menyebarluaskan Bahasa Melayu ke
berbagai wilayah nusantara. Selama bertahun-tahun Bahasa Melayu menjadi
lingua franca di beberapa wilayah nusantara. Dengan demikian Bahasa Indonesia
juga mempunyai peran dalam perdagangan Internasional, karena hingga saat ini
Bahasa melayu masih digunakan dibeberapa Negara seperti Malaysia, Singapore,
Filiphina, Vietnam dan Australia.
Sebagai Negara yang besar dan berkedudukan penting di ASEAN,
Indonesia memiliki peluang untuk memperluas penggunaan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Internasional, terlebih Bahasa Indonesia memiliki penutur asli
terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar
negeri (kompas 2013). Jumlah penduduk yang besar ini pula dapat menjadi daya
tarik bagi pengusaha asing untuk mengembangan usahanya di Indonesia,
sehingga semakin terbuka pula kesempatan Indonesia untuk mengembangkan
Bahasa Indonesia.
2.2.1
Bahasa Indonesia dimata dunia
Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa
Indonesia menjadi Bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007.
“Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai
Bahasa kedua yang diprioritaskan,” (Irdamis Ahmad-Konsul Jenderal RI di
Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008).
Dalam mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia,
pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai
sarana yang diperlukan beberapa universitas. Sarana yang dibantu antara lain
peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi
4
setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di
wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa
Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan.
Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial
dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia. “Jumlah mahasiswa yang
terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitasuniversitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung
meningkat,”(Irdamis.2014). Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat
adanya
keperluan
kemungkinan
untuk
mempelajari
meningkatnya
hubungan
Bahasa
bilateral
Indonesia,
kedua
mengingat
negara
yang
berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.
Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia.
Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas,
namun peran budaya dan Bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial.
Tingginya minat orang asing belajar Bahasa dan budaya Indonesia harus
disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat Kebudayaan
Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan
perbaiki citra .
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar
Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres
IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media
Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu
(29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan Bahasa
Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara
lainnya,” katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di
Australia Bahasa Indonesia menjadi Bahasa populer keempat. Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan Bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah
dasar ada yang bisa berBahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing
tentang Bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini,
modul-modul Bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang
bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah
negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar
5
membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun
membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia untuk
menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan
sumber daya manusia yang andal.
Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik KeBahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas
Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia
kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/inovatif, dan berdaya
saing, baik lokal, nasional, maupun global.
Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan
penguasaan Bahasa ibu (Bahasa daerah), Bahasa Indonesia, dan Bahasa asing
untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono
melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lo kal
meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan Bahasa daerah . Untuk
kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan, dan Bahasa
Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual,
keunggulan, dan Bahasa asing.
Wikipedia Bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia dan
Terbesar Ketiga di Asia
Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat
Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berBahasa Indonesia, Wikipedia
Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah
Wikipedia berBahasa Jepang dan Mandarin. “Wikipedia Indonesia kini berada
di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berBahasa asing di dunia. Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin,” ujar
Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.
Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information
Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh pesat.
“Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya. Isinya
juga semakin variatif,” katanya. Tingginya gairah penggiat ensiklopedia bebas
itu juga tercermin dalam lokakarya “Menulis di Wikipedia Indonesia” yang
digelar dalam rangkaian acara Indonesia Information Communication
Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di Balai Sidang Jakarta.
6
“Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang yang
tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia,” ujar salah satu
pengurus “Wikipedia Indonesia”, Revo A.G Soekatno di Jakarta, Selasa. Pria
yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini mengungkapkan pada hari
pertama jumlah peserta mencapai lebih dari 40 orang sementara jumlah
komputer yang disediakan untuk pelatihan sangat terbatas.
Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan
mendapatkan suvenir dari panitia. “Jumlah yang mendaftar jauh lebih banyak
lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer untuk pelatihan,
maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak peserta yang tidak
mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut serta,” ujar pria yang kini
tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.
Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting,
atau menambahkan informasi. Revo mengatakan ensiklopedia bebas
berBahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif
sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus
sebanyak 14 orang. Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat,
ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi yang
dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan adanya
konflik antarkontributor karena adanya pebedaan data dna pengertian. Isu
tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang seringkali bermasalah dalam
hal akurasi informasi. “Tantangan Wikipedia Indonesia kedepan adalah
bagaimana meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik sebab informasi
di Wikipedia Indonesia terus diperbarui setiap saat,” (Revo.2014)
Pusat Studi Indonesia di Afrika.
Salah satu Negara di benua Afrika, yaitu Mesir tercatat sebagai negara yang
paling utama mengembangkan Bahasa Indonesia, kawan. Negara piramid dan
sphinx ini baru saja membangun Pusat Studi Indonesia lho. Pusat Studi ini ada
di Suez Canal University, dan merupakan langkah awal untuk lebih
mendalami Indonesia dari semua aspek, mencakup ideologi, politik, sosial
dan budaya, ekonomi dan pertahanan keamanannya.
Pusat-pusat studi Bahasa Indonesia di Jepang.
7
Di negara matahari terbit ini sudah lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia,
kawan. Salah satunya yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau
Perhimpunan Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang tahun 1969. Nah, anggota
organisasi ini terdiri dari kalangan akademisi Jepang yang mengajar Bahasa
dan berbagai aspek tentang Indonesia di berbagai Universitas di Jepang. Sejak
tahun 1992 organisasi ini mulai melakukan ujian kemampuan Bahasa
Indonesia. Sampai sekarang tercatat lebih dari 12.500 peserta yang telah
mengikuti tes kemampuan berBahasa Indonesia dalam berbagai level atau
tingkatan. Saat ini ada beberapa Universitas di Jepang yang membuka jurusan
Bahasa Indonesia lho, antara lain Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas
Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan
Universitas Setsunan. Sementara yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai
mata kuliah pilihan ada lebih dari 20 perguruan tinggi di Jepang.
2.2.2
Syarat – Syarat Suatu Bahasa menjadi Bahasa Internasional
Salah satu faktor penting sebagai alat komunikasi dan wahana untuk
menyampaikan informasi antar umat manusia adalah Bahasa. Di dunia, Bahasa
yang digunakan sebagai alat komunikasi dan bertukar Informasi adalah Bahasa
Internasional, meliputi : Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, Bahasa
Spanyol, Bahasa Rusia dan Bahasa Perancis.
Hal ini disebabkan karena beberapa Bahasa tersebut telah memenuhi
syarat sebagai Bahasa Internasional. Menurut Prof. Berthold Damshauser
(Rahardjo, 2011), Kepala Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Bonn,
syarat-syarat menjadi Bahasa Internasional diantaranya :
1. Harus digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional
2. Berperan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan
3. Banyak jumlah penuturnya
4. Tingginya budi dan keagungan budaya penuturnya atau peradabannya
5. Kesederhanaan sistem bunyi dan gramatikanya, sehingga mudah dipelajari.
8
6. Pemiliknya harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap Bahasanya
sendiri.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
4.1.1 Keunggulan Bahasa Indonesia
Jumlah Penutur Bahasa Indonesia yang banyak.
Bahasa Indonesia digunakan sejak 28 Oktober 1928 sebagai Bahasa persatuan.
Jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbanyak keempat setelah negara
RRC, India, dan Amerika Serikat. Sehingga Bahasa Indonesia memiliki penutur
bahasa yang besar. Jika sebuah bahasa memiliki penutur yang besar, maka
bahasa tersebut memiliki potensi atau peluang sebagai Bahasa Internasional,
seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Mandarin.
Bahasa Indonesia telah masuk dalam kurikulum pendidikan di beberapa negara.
9
Saat ini, 52 negara di dunia telah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah
satu program pembelajaran. Seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan
lain-lain. Hal ini tentu memberikan peluang terhadap fungsi dan peran Bahasa
Indonesia dalam perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia
Internasional.
Semakin banyaknya negara-negara lain membangunan pusat studi bahasa
Indonesia di berbagai negara yang dapat meningkatkan penyebaran dan
pengenalan bahasa Indonesia ke berbagai belahan dunia.
Bahasa Indonesia jika dipandang dari segi gramatikal, tata bahasa, serta
pengucapan dipandang jauh lebih mudah dibanding bahasa bahasa lain.
4.1.2
Dampak Positif Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pokok AEC bagi
Bangsa Indonesia
4.1.2
-
Dengan digunakannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC, maka
-
secara tidak langsung negara Indonesia semakin dikenal dunia.
Dari point pertama, diharapkan Bahasa Indonesia perlahan dapat bersaing
-
dengan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional.
Warga negara Indonesia mudah mencari pekerjaan karena Bahasa induk kita
sebagai Bahasa pokok AEC.
- Bangsa Indonesia tidak terbebani untuk belajar Bahasa lain.
Dampak Negatif Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pokok AEC bagi
Bangsa Indonesia
-
Dengan dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC,
warga Indonesia tidak terbebani belajar Bahasa lain. Sehingga, warga
Indonesia akan kalah bersaing dengan warga negara lain yang menguasai
-
Bahasa kita dan Bahasa negara asal mereka.
Untuk mengurangi dampak negatif, kalahnya sumber daya manusia kita
dalam bersaing dalam dunia kerja, maka pemerintah perlu menerapkan
sistem peraturan penguasaan Bahasa Indonesia bagi pekerja asing yang
akan bekerja di Indonesia. Sehingga hal tersebut juga dapat meningkatkan
-
nilai Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
Rendahnya pandangan masyarakat asing terhadap warga asli Indonesia
karena dalam beberapa tahun terakhir penggunaan bahasa indonesia yang
baik dan benar semakin menurun. Sementara warga negara asing dapat
lebih menguasai Bahasa Indonesia secara fasih, baik dan benar. Oleh
karena itu, menurutt kami perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk
meluruskan kembali dan mengadakan pelatihan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar bagi warga Indonesia, sehingga terhindar dari hal tersebut.
10
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Bahasa Indonesia saat ini menurut kami sudah cukup siap apabila ditetapkan
sebagai bahasa pokok dalam AEC. Dikarenakan telah memenuhi beberapa
persyaratan untuk menjadi bahasa internasional seperti kriteria yang disampaikan
oleh Prof. Berthold Damshauser.
2. Bahasa Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang lebih baik dibandingkan
dengan bahasa negara-negara ASEAN lain. Seperti jumlah penutur yang relatif
banyak, banyaknya pengakuan serta penggunaan bahasa Indonesia dinegaranegara lain dan saa ini terdapat sekitar 45 negara yang memasukan Bahasa
Indonesia dalam sistem kurikulum pendidikannya.
3. Dampak yang dapat terjadi bagi bangsa Indonesia diantara adalah Dengan
digunakannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pokok AEC, maka secara tidak
langsung negara Indonesia semakin dikenal dunia. Dan diharapkan Bahasa
Indonesia perlahan dapat bersaing dengan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Internasional.Warga negara Indonesia mudah mencari pekerjaan karena Bahasa
induk kita sebagai Bahasa pokok AEC. Sedangkan dampak negatifnya
diantaranya, kalah bersaingnya warga negara kita dengan warga negara lain
diwilayah ASEAN yang menguasai lebih banyak pemahaman bahasa.
5.2 Saran
11
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis memberikan saran terkait
penulisan karya tulis ini:
1. Adanya pembatasan masalah yang lebih sempit lagi, seperti pembatasan untuk
pengaruh bagi bangsa Indonesia dalam bidang bahasa saja.
2. Agar pembaca dapat mengerti bahwa pentingnya eksistensi Bahasa Indonesia di
kalangan AEC 2015
3. Diharapkan adanya pengambilan sampel opini kuisioner yang lebih luas lagi
tentang pengaruh penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pokok AEC.
DAFTAR PUSTAKA
http://binarmediaeducation.blogspot.com/2014/02/potensi-Bahasa-indonesia-sebagaiBahasa.html
http://asean.gunklaten.com/2013/06/Pengertian-Komunitas-ASEAN-2015.html
https://www.academia.edu/9070390/Asean_Economic_Community_2015
http://Bahasa.kompasiana.com/2014/09/09/sudah-pantaskah-Bahasa-indonesiamenyandang-predikat-Bahasa-internasional-678140.html
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/249562-indonesia-atau-melayu-bahasa-resmi-aseanhttps://www.mindtalk.com/channel/socialissimo/post/akhirnya-bahasa-indonesia-jadi-resmibahasa-asean-510441341097140245.html
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/07/17381419/Akahkah.Indonesia.Bahasa.Resmi.ASEA
N
12