RPP Sejarah Indonesia Ke 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bantul
Kelas/ Semester
: X/ Genap
Mata pelajaran
: Sejarah Indonesia
Materi Pokok
: Pedagang,penguasa dan pujangga pada masa klasik
( hindu Buddha )
Sub Materi Pokok : Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan
Peretemuan ke: 19
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A Kompetensi Inti
1. Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santunramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif
dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifk sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran
agamanya
1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat
beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya
pada masa pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam
2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsive dan pro aktif yang
ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan
lingkungannya

3.6. Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat , pemerintahan dan

kebudayaan pada masa kerajaan Hindu –Buddha di Indonesia serta
menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini
4.5 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan
Hindu-Buddha dengan menerapkan cara berpikir kronologis dan
pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakannya dalam bentuk tulisan
4.6. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan
unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan
masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
C Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan zaman Hindu-Buddha di
Indonesia
3.6.2. Menganalisis kehidupan sosial ekonomi masyarakat zaman Hindu-Buddha
D Tujuan pembelajaran
Melalui diskusi , membaca dan tanya jawab peserta didik dapat :
1. Menjelaskan asal usul terbentuknya hubungan perdagangan di Nusantara
2. Menganalisis terbentuknya jaringan Nusantara melalui jalur perdagangan

3. Menganalisis pengaruh jalur perdagangan terhadap wilayah yang dilewati
jalur perdagangan
4. Menganalisis peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antar
pulau pada masa Hindu-Buddha
E Materi Ajar
1. Asal-usul terbentuknya hubungan perdagangan di Nusantara
2. Proses terbentuknya jaringan Nusantara melalui perdagangan
3. Pengaruh adanya jalur perdagangan terhadap wilayah yang dilewati jalur
perdagangan
4. Peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antar pulau pada
masa Hindu-Buddha
F Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
4.

Pendekatan : Scientifc Learning
Strategi
: cooperatif Learning

Model : Problem Base Learning dan Discovery Learning
Metode
: diskusi kelompok, ceramah bervariasi, penugasan

G,Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan

Diskripsi

Alokasi

Pendahulu
an

 Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa
ketika memasuki ruang kelas
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Memeriksa kebersihan kelas
 Memeriksa kehadiran siswa
 Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau

karena halangan lainnya
 Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
 Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
 Menanyakan
kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
 Mengajukan
pertanyaan
yang
mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai;
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
 Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media
pembelajaran

Inti


MENGAMATI

Mengamati atlas (pusat-pusat Hindu Budha di
Indonesia dan rute perdagangan )

Peserta didik membaca buku teks untuk
memahami materi terbentuknya jaringan Nusantara
melalui perdagangan
MENANYA
Melalui membaca buku teks ( halaman 124-129),
peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan,
misalnya :
1. Jelaskan bagaimana asal-usul munculnya hubungan
perdagangan Nusantara ?
2. Bagimana proses terbentuknya jaringan Nusantara
melalui jalur perdagangan ?
3. Jelaskan pengaruh adanya jalur perdagangan
terhadap wilayah yang dilewati jalur tersebut ?
4. Jelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan

Majapahit dalam proses Integrasi antar pulau pada
masa Hindu Buddha ?

Waktu
10 menit

60 menit

MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota.
MENCOBA

Peserta didik mencatat hasil diskusi

Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
MEMBUAT JEJARING

Guru meminta perwakilan masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dan kelompok lain menanggapi

Peserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil
diskusinya

Peserta didik membuat laporan hasil dikusi untuk
dikumpulkan
Penutup


Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya mana
yang sudah baik dan mana yang masih harus
ditingkatkan.

Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut

Sebagai refleksi , guru membimbing peserta

didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran
yang baru saja berlangsung

Peserta didik menjawab pertanyaan (acak)
secara lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan, misalnya:
Bagaimana peranan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
dalam proses integrasi antar pulau pada masa HinduBuddha ?

Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada
pertemuan minggu depan.

Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

Menutup dengan salam

20
me
nit


H.Alat /Bahan/ Sumber Bahan :
1. Alat
: White Board, spidol, LCD, Laptop, Lembar Pengamatan
2. Sumber Belajar : ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.

3.
I . Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik : Tes dan Non-Tes
2. Bentuk : Uraian dan Tugas
3. Instrumen Tes :
Kerjakan soal berikut ini dengan tepat !
1) Jelaskan asal usul terbetuknya hubungan perdagangan Nusantara ?
2) Jelaskan proses terbentuknya jaringan Nusantara melalui perdagangan
?
3) Jelaskan pengaruh adanya jalur perdagangan terhadap wilayah yang
dilewati jalur perdagangan Nusantara ?
4) Jelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses
integrasi antar pulau pada masa Hindu-Buddha ?
Kunci Jawaban Tes Uraian

1) Terbentuknya hubungan perdagangan Nusantara diawali dengan
penguasaan laut.
2) Jalur perdagangan yang berkembang di Nusantara sangat ditentukan
oleh kepentingan ekonomi pada saat itu dan perkembangan rute
perdagangan dalam setiap masa yang berbeda-beda. Pada masa
perkembangan Hindu-Buddha di Nusantara terdapat dua kekuatan
peradaban besar yaitu cina dan India. Keduanya merupakan dua
kekuatan super power pada masanya dan pengaruhnya amat besar
terhadap penduduk di kepulauan Indonesia. Adanya perubahan rute
perdagangan menyebabkan
masyarakat dan suku bangsa di
Nusantara terintegrasi secara langsung ke dalam jalinan perdagangan
dunia pada masa itu .
3) - Kehidupan penduduk menjadi lebih sejahtera
-lebih terbuka secara sosial dan ekonomi untuk mengadakan
hubungan dengan pedagang-pedagang luar
- masyarakat semakin terbuka oleh pengaruh budaya-budaya luar
4) Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit berperan sebagai kerajaan yang
memiliki kekuatan integrasi secara politik . Maksudnya adalah
kemampuan kerajaan-kerajaan tradsional tersebut dalam menguasai
wilayah –wilayah yang luas di Nusantarasa di bawah kontrol politik
secara longgar dan menempatkan wilayah kekuasaannya itu sebagai
kesatuan-kesatuan politik di bawa hpengawasan kerajaan-kerajaan
tersebut

4. Instrumen Non- Tes
1) Lembar pengamatan diskusi (terlampir)

2) Penugasan :
Apa pendapatmu tentang peran laut pada saat ini bagi negara
Indonesia ?
Buatlah dalam bentuk esai 2 halaman !

Mengesahkan:
Kepala Sekolah
Pelajaran

Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani

Diverifkasi:
WAKA I

Bantul, 15 Juli 2013
Guru
Mata

Drs. M. Hannan

Windu

NIP.196409061991021001

NIP.

Mahmud, S.Pd., M.Eng.

NIP. 196106221993032005
197809252005011009

Lampiran 1 : MATERI
TERBENTUKNYA JARINGAN NUSANTARA MELALUI PERDAGANGAN
Pusat-pusat integrasi Nusantara berlangsung melalui penguasaan
laut. Pusat-pusat integrasi itu selanjutnya ditentukan oleh keahlian dan
kepedulian terhadap laut, sehingga terjadi perkembangan baru,
setidaknya dalam dua hal , yaitu (i) pertumbuhan jalur perdagangan yang
melewati lokasi strategisdi pinggir pantai, dan (ii) kemampuan
mengendalikan (kontrol) politik dan militer para penguasa
tradisional(raja-raja) dalam menguasai jalur-jalur utama dan pusat
perdagangan di Nusantara. Jadi , prasyarat untuk dapat menguasai jalur
dan pusat perdagangan ditentukan oleh dua hal penting yaitu perhatian
atau cara pandang dan kemampuan menguasai lautan.
Jalur-jalur perdagangan yang berkembang di Nusantara sangat
ditentukan oleh kepentingan ekonomi pada saat iru dan perkembangan
rute perdagangan dalam setiap masa yang berbeda-beda. Jika pada masa
praaksara hegemoni budaya dominan datang dari pendukung budaya
Austonesia dari Asia Tenggara Daratan. Pada masa perkembangan HinduBuddha di Nusantara terdapat dua kekuatan peradaban besar, yaitu Cina
di Utara dan India di bagian Barat Daya. Keduanya merupakan dua

kekuatan super power pada masanya dan pengaruhnya amat besar
terhadap penduduk di kepulauan Indonesia. Bagaimanapun peralihan rute
perdagangan ini telah membawa berkah tersendiri bagi masyarakat dan
suku bangsa di Nusantara. Mereka secara langsung terintegrasikan ke
dalam jalinan perdagangan dunia pada masa itu. Selat Malaka menjadi
penting sebagai pintu gerbang yang menghubungkan antara pedagang –
pedagang Cina dan pedagang-pedagang India.
Pada masa itu Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran
dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi Bandar-bandar penting di
sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan jalur
laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara
dan dengan Cina di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan
pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan nama “jalur sutra” .
Penamaan ini digunakan sejak abad ke 1 hingga ke 16 M, dengan
komoditas kain sutera yang dibawa dari Cina untuk diperdagangkan di
wilayah lain. Ramainya rute pelayaran ini mendorong timbulnya Bandarbandar penting disekitar jalur, antara lain Samudra Pasai, Malaka, dan
Kota Cina( Sumatra Utara sekarang).
Kehidupan penduduk di sepanjang selat Malaka menjadi lebih
sejahtera oleh proses integrasi perdagangan dunia yang melalui jalur
tersebut. Mereka lebih terbuka secara sosial ekonomi untuk menjalin
hubungan niaga dengan pedagang-pedagang asing yang melewati jalur
itu. Di samping itu masyarakat setempat juga semakin terbuka oleh
pengaruh-pengaruh budaya luar. Kebudayaan India dan Cina ketika itu
jelas sangat berpengaruh terhadap masyarakat di sekitar Selat Malaka.
Bahkan sampai saat ini pengaruh budaya terutama India masih dapat kita
jumpai pada masyarakat sekitar Malaka.
Disamping kian terbukanya jalur niaga Selat Malaka dengan
perdagangan dunia internasional, jaringan perdagangan antar bangsa
dan penduduk di kepulauan Indonesia juga berkembang pesat selama
masa Hindu-Buddha. Jaringan dagang dan jaringan budaya antar
kepulauan di Indonesia itu terutama terhubungkan oleh jaringan laut Jawa
hingga kepulauan Maluku. Mereka secara tidak langsung juga
terintegrasikan dengan jaringan sekonomi dunia yang berpusat di sekitar
selat malaka, dan sebagian di pantai barat Sumatra seperti Barus.
Komoditas penting yang menjadi barang perdagangan pada saat itu
adalah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh dan pala.
Pertumbuhan jaringan dagang internasional dan antar pulau telah
melahirkan kekuatan politik baru di Nusantara. Peta politik di Jawa dan
Sumatra abad ke 7, seperti ditunjukkan oleh D.G.E. Hall, bersumber dari
catatan pengunjung Cina yang datang ke Sumatra. Dua negara di Sumatra

disebutkan , Mo-lo-yeu (Melayu) di pantai timur, tepatnya di Jambi
Sekarang di muara Sungai Batanghari. Agak ke selatan dari itu terdapat
Che-li-fo-che, pengucapan cara Cina untuk kata bahasa Sansekerta,
Criwijaya. Di Jawa terdapat tiga kerajaan utama yaitu di ujung barat Jawa,
terdapat Tarumanegara, dengan rajanya yamg terkemuka Purnawarman,
di Jawa bagian tengah ada Ho-Ling (Kalingga) dan di jawa bagian timuur
ada Singasari dan Majapahit.
Selama periode Hindu-Buddha, kekuatan besar Nusantara yang
memiliki kekuatan integrasi secara politik , sejauh ini dihubungkan
dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya, Singasari dan Majapahit. Kekuatan
integrasi secara politik disini maksudnya adalah kemampuan kerajaankerajaan tradisionaltersebut dalam menguasai wilayah –wilayah yang luas
di Nusantara di bawah control politik secara longgar dan menempatkan
wilayah kekuasaannya itu sebagai kesatuan –kesatuan politik dibawah
pengawasan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dengan demikian
pengintegrasian antar pulau secara lambat laun mulai terbentuk.
Kerajaan utama yang disebutkan di atas berkembang dalam periode
yang berbeda-beda. Kekuasaan mereka mampu mengontrol sejumlah
wilayah Nusantara melalui berbagai bentuk media. Selain dengan
kekuatan dagang, politik, juga kekuatan budayanya, termasuk bahasa.
Interelasi antara aspek-aspek kekuatan tersebut yang membuat mereka
berhasil mengintegrasikan Nusantara dalam pelukan kekuasaannya.
Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang menjadi kerajaan besar yang
menjadi representasi pusat-pusat kekuasaan yang kuat dan mengontrol
kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di Nusantara.
Hubungan pusat dan darah hanya dapat berlangsung dalam bentuk
hubungan hak dan kewajiban yang saling menguntungkan (mutual
beneft) . Keuntungan yang diperoleh dari pusat kekuasaan antara lain,
berupa pengakuan simbolik seperti kesetiaan dan pembayaran upeti
berupa barang-barang yang digunakan untuk kepentingan kerajaan , serta
barang-barang yang digunakan untuk kepentingan kerajaan,serta barangbarang yang dapat diperdagangkan dalam jaringan perdagangan
internasional. Sebaliknya kerajaan-kerajaan kecil memperoleh
perlindungan dan rasa aman , sekaligus kebanggaan atas hubungan
tersebut. Jika pusat kekuasaan sudah tidak memiliki kemampuan dalam
mengontrol dan melindungi daerah bawahannya, maka sering terjadi
pembangkangan dan sejak itu kerajaan besar terancam disintegrasi.
Kerajaan-kerajaan kecil lalu melepaskan diri dari ikatan politik dengan
kerajaan-kerajaan besar lama dan beralih loyalitas dengan kerajaan lain
yang memiliki kemampuan mengontrol dan lebih bisa melindungi
kepentingan mereka. Sejarah Indonesia masa Hindu-Budha ditandai oleh
proses integrasi dan disintegrasi semacam itu. Namun secara keseluruhan

proses integrasi yang lambat laun itu kian mantap dan kuat, sehingga kian
mengukuhkan Nusantara sebagai negeri kepulauan yang dipersatukan
oleh kekuatan politik dan perdagangan
Lampiran 2

: Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Kelas/ Semester
Mata pelajaran
Materi Pokok
Peretemuan keAlokasi Waktu
No.
Uru
t

: X/ Genap
: Sejarah Indonesia
: Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan
: 19
: 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )
Aspek Aktivitas

Nama Siswa

1

2

3

4

5

6

7

Keterangan Aspek Aktiftas:
1. Memperhatikan penjelasan guru/teman.
5. Menjadi pembicara kelompok.
2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Membaca materi.
6. Bertanya (pada teman/guru).
4. Menulis (mencatat) materi penting.
7. Mengumpulkan hasil diskusi
Petunjuk:
1. Pengamatan dilakukan oleh guru pada saat peserta didik berdiskusi
2. Pengamat cukup memberi tanda cek ( ) pada kolom aspek aktivitas siswa.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1