Berjaga saat krisis dengan ‘Recovery Plan’
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 2
INDEKS >>
Mencapai ‘Qualified CCP’
1 dengan
Kerjasama Internasional
3
4
5
I
Tr i w u l a n I I
l
2018
T+2, Perlukah Diimplementasikan Tahun ini?
Menjaga Tata Kelola Perusahaan Lewat
Fungsi ‘Corporate Secretary’
Berjaga Saat Krisis Dengan ‘Recovery Plan’
6
Kegiatan KLIK di
Triwulan I 2018
7
Statistik
8
Kilas Peristiwa
A RT I K E L U TA MA
Mencapai ‘Qualified CCP’
dengan Kerjasama Internasional
OJK mensyaratkan KPEI agar
comply pada prinsip dan standard
internasional. Untuk menggapai
syarat itu, KPEI secara aktif menjalin
hubungan dan kerjasama dengan
kelembagaan internasional. Hal ini
juga merupakan bagian Strategic
Business Plan Perusahaan menuju
level Qualified CCP.
S
ebagai satu-satunya Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP) atau Central Counterparty (CCP) di pasar modal
Indonesia, KPEI harus mengadopsi standar dan prinsip
dari lembaga sejenis di level internasional. Sudah menjadi
kebutuhan bahwa prinsip dan standard tersebut menjadi
benchmarking KPEI dalam menjalankan operasional bisnis
maupun pengembangan produk dan layanannya. “Itu sebabnya KPEI tak punya pilihan selain memanfaatkan kerjasama
internasional dan hubungan kelembagaan internasional sebagai salah satu inisiatif strategis
kita,” ujar Direktur Utama KPEI,
Hasan Fawzi.
Itu sebabnya KPEI
Pada prinsipnya, CCP di seluruh
memanfaatkan
dunia punya semangat yang sama
kerjasama
untuk comply terhadap standar
internasional
umum yang berlaku. Agar bisa
dan hubungan
comply, KPEI pun telah mempersikelembagaan
apkan dan menerapkan seluruh
internasional
elemen penting yang dibutuhkan, sebagai salah satu
inisiatif strategis
di antaranya menerapkan perangkita.
kat peraturan, mekanisme bisnis
dan operasional, mengembangkan
-Hazan Fawzi-
teknologi informasi, menerapkan kebijakan pengelolaan risiko, memberlakukan kebijakan seputar collateral management, dan sejumlah hal strategis lainnya.
KPEI pun berupaya memanfaatkan kerjasama level internasional maupun hubungan kelembagaan yang baik
dengan lembaga internasional terkait, sebagaimana sudah dirintis selama ini.
Selain menjalin hubungan internasional, KPEI juga
melakukan kerjasama internasional secara kelem-
KPEI Newsletter
1
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
A RT I K E L U TA M A
EDITORIAL
Berbagai ide kreatif muncul
dari pemikiran KPEI’ers untuk
dituangkan dalam program kerja
Perusahaan termasuk mendukung kegiatan pengembangan infrastruktur pasar modal
Indonesia. Dari hal inilah, kami
selaku redaksi mencoba untuk
menyampaikan beberapa program kerja KPEI kepada stakeholder melalui KPEI Newsletter.
Pada edisi kali ini, artikel
utama membahas tentang
Hubungan Internasional KPEI
yang menjadi langkah strategis
Perusahaan menuju Qualified
CCP. Ada pula artikel khusus
mengenai rencana percepatan
Penyelesaian T+2 di pasar modal Indonesia dengan melihat
perkembangannya di level global maupun regional. Edukasi
mengenai Recovery Plan Development juga disajikan dalam
edisi ini, bersama dengan artikel
lainnya yang tak kalah menarik.
Akhir kata, semoga edisi kali
ini dapat memperkaya wawasan
dan selalu bermanfaat bagi para
pembaca setia kami.
Salam Semangat,
Redaksi
Penerbit:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat:
Direksi
Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan
Dewan Redaksi:
Reynant Hadi, Diah Sugiretno,
Lisda Sitohang, dan M Yaser Arafat
Alamat Redaksi & Sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Menara I Lt. 5,
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190,
Telp. 021-5155115
Fax. 021-5155120
Toll Free 0800-100-KPEI (5734)
email: [email protected]
website www.kpei.co.id
2 KPEI Newsletter
bagaan yang dituangkan dalam ben- ka. Itu sebabnya hal ini menjadi sangat
tuk Memorandum of Understanding strategis dan penting untuk terus disem(MoU) maupun perjanjian kerjasama. purnakan melalui pengembangan deSejauh ini, KPEI telah menandatangani ngan benchmarking,” tutur Hasan.
kesepakatan kerjasama kelembagaan
dengan 7 pihak. Tujuh pihak yang su- Keanggotaan Internasional
Dalam konteks hubungan kerjasama
dah menjalin kerjasama dengan MoU
meliputi Korea Securities Depository, internasional, KPEI mengikatkan diri dan
Central Depository Company of Paki- aktif dalam kegiatan organisasi-organisastan, Central Securities Depository of si internasional. Misalnya, KPEI tercatat
Iran, Japan Securities Depository Cen- sebagai anggota Asia Pacific Central Seter, Japan Securities Clearing Corpo- curities Depository Group (ACG) sejak
ration, Japan Securities Finance, serta tahun 2001. Forum ini melibatkan LKP
China Central Depository and Clearing. dan Lembaga Penyimpanan dan PenyeleCakupan kerjasama kelembagaan ini saian (LPP) yakni KSEI, yang jumlahnya
cukup luas, bisa berupa pertukaran lebih dari 30 lembaga yang mewakili
informasi, joint research and devel- negara-negara di Asia Pasifik. Dari waktu
opment, sampai kesepakatan untuk ke waktu, ACG telah menyepakati konmendapatkan advisory atau technical sensus standar selain saling melakukan
assistance. “Tujuan kersharing mengenai perkemjasama kelembagaan ini
bangan dan informasi dari
Tujuan kerjasama
untuk bisa mengadopsi
masing-masing negara angkelembagaan
praktik-praktik
positif
gota.
ini untuk bisa
di negara lain yang bisa
KPEI juga bergabung
mengadopsi
diterapkan di KPEI atau
dengan keanggotaan Pan
praktik-praktik
sebaliknya,” ujar Hasan.
Asia Pacific Securities Lendpositif di negara
Untuk terus meing Association (PASLA)
lain yang bisa
nyempurnakan layanansejak tahun 2014. Keangditerapkan di KPEI gotaan ini sangat bermannya, KPEI juga kerap
atau sebaliknya.
menggunakan jasa konfaat bagi KPEI dalam penyesultan atau penyedia
diaan fasilitas SBL. Dengan
solusi dari lembaga internasional. Mi- menjadi anggota PASLA, KPEI bisa memsalnya dengan perjanjian kerjasama peroleh banyak informasi penting seperdalam layanan advisory pengembang- ti standar-standar baru atau perubahan
an mekanisme dan konsep bisnis se- mekanisme yang diterapkan di negara
curities borrowing and lending (SBL) tetangga. Hal ini bermanfaat untuk tudengan Korea Securities Depository, juan penyempurnaan mekanisme bisnis
penggunaan jasa konsultan Thom- dari kegiatan SBL. Selain itu, sejak taas Murray untuk assessment atas pe- hun 2014 KPEI juga berpartisipasi dalam
menuhan prinsip-prinsip PFMI-IOSCO. keanggotaan The Global Association
KPEI juga menggunakan jasa kon- of Central Counterparties (CCP12) yang
sultan asing TATA Consultancy untuk melibatkan seluruh CCP sedunia. Melalui
membantu merumuskan konsep in- keanggotaan ini, KPEI berkesempatan
tegrated collateral management sys- berbagi informasi atas perkembangan
tem atau sistem pengelolaan agunan praktik dan kegiatan CCP.
Salah satu aspek penting yang harus
secara terpadu serta konsep recovery
dipastikan adalah bahwa KPEI sebagai
plan development.
KPEI harus merintis kerjasama in- CCP mampu memenuhi kualifikasi yang
ternasional untuk terus meningkatkan disyaratkan oleh regulator domestik
kualitas layanan dan comply dengan (OJK) maupun regulator di negara-negastandard CCP global. Tujuannya untuk ra lain. Muaranya, dari seluruh kerjasama
memastikan dari waktu ke waktu bah- dan hubungan kelembagaan internasionwa semua jenis layanan KPEI sebagai al tersebut, untuk mewujudkan tujuan
CCP dapat dijalankan dengan standar strategis KPEI yang tertuang dalam Strakualitas yang tinggi, yang setara de- tegic Business Plan yakni menjadi Qualingan standar internasional yang diteri- fied CCP. Hal ini sangat bermanfaat agar
ma dan diakui dunia. “Apa yang kita KPEI bisa dikenal dan diakui sebagai CCP
berikan kualitasnya sama dengan yang yang memenuhi kualifikasi dan standar
mereka dapatkan di negara asal mere- internasional.F [TIM REDAKSI]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
ARTIKEL KHUSUS
T+2, Perlukah Diimplementasikan
Tahun ini?
Rencana implementasi penyelesaian transaksi bursa
menjadi T+2 yang ditargetkan berlaku akhir tahun ini
akan dikaji kembali. Memberi waktu lebih panjang
agar pelaku pasar lebih siap dalam menyesuaikan
perangkat sistem dan mengkomunikasikan kepada
para nasabahnya.
PEI sebagai salah satu SRO
(Self-Regulatory Organization)
di pasar modal Indonesia, senantiasa mengikuti perkembangan
best practice yang terjadi di pasar
modal dunia. Salah satunya dengan
menyiapkan penyelesaian transaksi
bursa dari T+3 menjadi T+2 sejak dua
tahun lalu. Secara sistem, SRO siap
mengimplementasikan penyelesaian
T+2 pada akhir 2018 ini.
Namun, menarik untuk dicermati, beberapa bursa negara lain berencana memundurkan penerapan
waktu penyelesaian transaksi yang
awalnya diagendakan tahun ini. Pertanyaannya? Perlukah pasar modal Indonesia mengimplementasikan T+2 di
tahun ini, seperti yang awalnya direncanakan, atau perlu waktu tambahan
untuk mempersiapkannya? Mari kita
simak hal yang mendasari sebagian
bursa dunia menuju T+2.
Dalam dua tahun terakhir, beberapa bursa dunia mengikuti jejak bursa
di negara Eropa yang sudah lebih awal
menerapkan penyelesaian T+2. Secara
bersamaan, pada September 2017 bursa di Amerika Serikat (AS), Kanada,
Meksiko, Peru dan Argentina mengimplementasikan penyelesaian T+2. Bursa
Saudi Arabia juga menerapkan T+2 di
tahun 2017. Sementara di tahun 2018,
Bursa Thailand dan Iran baru mener-
K
apkan T+2. Sebaliknya, Bursa Jepang
dan Singapura berencana memundurkan penerapan T+2 menjadi kuartal
II-2019 dan kuartal III-2018 dari waktu
yang telah direncanakan. Kedua bursa
tersebut saat ini masih melaksanakan
penyelesaian T+3 dan akan mempersiapkan penyelesaian T+2 dengan lebih
komprehensif.
Adanya percepatan penyelesaian
T+2 akan mengurangi jumlah dan durasi
hari atas outstanding position Anggota Kliring. Hal ini akan menurunkan
exposure dan mendorong penurunan
kebutuhan collateral untuk menjamin
penyelesaian transaksi serta diharapkan
dapat mengurangi kebutuhan untuk
penempatan modal yang besar, ketersediaan dana tunai, penyediaan fasilitas
kredit, dan penempatan agunan. Bagi
KPEI, seperti diungkapkan Wihartanto,
Kepala Unit Pengembangan Bisnis dan
Manajemen Proyek KPEI, implementasi penyelesaian T+2 diharapkan dapat
mengurangi berbagai risiko kredit,
risiko counterparty, risiko operasional,
dan risiko penyelesaian. “Harapannya
adalah peningkatan likuiditas, kalau
investor menerima haknya lebih cepat,
maka dana atau efek yang diperolehnya dari transaksi di pasar modal akan
diinvestasikan lagi di pasar modal, sehingga bisa meningkatkan nilai transaksi
pasar,” ungkapnya.
“Namun, melihat perkembangan
penundaan percepatan penyelesaian
transaksi di sejumlah bursa regional,
OJK pun meminta SRO mengkaji kembali dan membentuk working group
dengan para pihak yang terlibat sebelum diimplementasikan di tahun ini”,
kata Suryadi, Kepala Divisi Kliring,
Penyelesaian dan Pinjam Meminjam
Efek KPEI. “Sebagai tindak lanjut arahan OJK, kami akan membentuk working group, dan menyebarkan kuesioner
yang lebih komprehensif kepada Bank
Kustodian (BK) dan Anggota Kliring
(AK), terutama investor, meskipun di tahun 2016 SRO telah menyebarkan kuesioner kepada AK dan BK.” ujar Suryadi.
Menurut Imelda Sebayang, Country
Head of Securities Services - Citibank Indonesia, diperlukan adanya persiapan
yang komprehensif dari semua infrastruktur pasar dan para pelaku dalam
memitigasi risiko penyelesaian seiring
dengan settlement cycle yang lebih
singkat. Disarankan adanya pengkajian keseluruhan aspek-aspek kritikal di
pasar modal seperti tingkat otomatisasi, proses funding, securities lending
dan lain-lain agar inisiatif ini efektif
untuk pertumbuhan pasar. Ketika ditanyakan butuh waktu berapa lama?
Imelda menyatakan waktu yang diperlukan sangatlah relatif mengingat
beragamnya intermediaries di pasar
modal. Intermediaries bukan hanya BK
dan Perusahaan Efek di dalam negeri,
tapi juga yang berada di manca negara
dengan zona waktu waktu yang berbeda. Menurutnya, sangat diperlukan
dialog interaktif yang lebih mendalam
dan kuesioner yang lebih detail untuk
mendapatkan masukan pelaku pasar
dalam dan luar negeri.
Atas masukan dari OJK, KPEI bersama SRO yang lain berencana membentuk working group di bulan April
ini, yang melibatkan SRO, AK dan BK.
SRO juga akan memberikan waktu
yang cukup kepada BK untuk menyampaikan perubahan ini kepada nasabah
mereka di berbagai negara, dan kepada global custodian di negara asal.F
[TIM REDAKSI]
KPEI Newsletter
3
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
PROFIL
Menjaga Tata Kelola Perusahaan
Lewat Fungsi Corporate Secretary
Agar bisa menjalankan fungsinya di pasar modal
Indonesia dengan baik, KPEI menerapkan prinsip tata
kelola perusahaan. KPEI melalui Corporate Secretary
memastikan efektivitas dan implementasi tata kelola
perusahaan berjalan dengan baik.
S
ebagai regulator dan lembaga
yang berperan penting di pasar
modal Indonesia, KPEI menyadari
akan pentingnya konsep Good Corporate Governance (GCG) diimplementasikan. Penerapan praktik GCG sangat
membantu KPEI untuk mencapai visi
dan misinya, yakni menjadi Lembaga
Kliring dan Penjaminan yang andal,
memberikan layanan terbaik serta
menjadikan investasi di pasar modal
Indonesia menjadi aman dan menarik.
Selain itu, bisa membawa Perusahaan
untuk mengarah yang lebih baik.
Untuk tujuan itu, KPEI harus memastikan pengelolaan organisasi berjalan sesuai aturan dan ketentuan.
Komitmen tersebut dituangkan lewat
tindakan nyata. Melalui fungsi Corporate Secretary (CS), penerapan prinsip-prinsip GCG dari setiap unit, divisi
bahkan level manajemen terus dipantau dan dievaluasi secara konsisten dan
berkesinambungan. Dengan demikian,
diharapkan ada peningkatan kualitas
tata kelola perusahaan di masa-masa mendatang. Menjadi penghubung
komunikasi Perusahaan dengan stakeholder, merupakan fungsi utama yang
diemban oleh seorang CS. Tak terkecuali bagi KPEI, CS diberi kewenangan oleh
Direksi untuk mewakili Perusahaan
dalam merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan terkait
komunikasi kepada pemangku kepentingan, dalam rangka meningkatkan
hubungan kerjasama antar pihak dan
menjaga kepercayaan publik kepada
Perusahaan.
CS erat kaitannya dengan keberhasilan pelaksanaan GCG dalam suatu
perusahaan. Mengapa demikian? Pertama, karena fungsinya sebagai koordinator pelaksanaan Corporate Governance (CG), yakni monitoring dokumen
CG secara periodik, memastikan bahwa
4 KPEI Newsletter
Perusahaan telah memenuhi kewajiban
pelaporan dan keterbukaan informasi secara tepat waktu dan akurat, serta
fungsi strategis lainnya. Kedua, tugasnya yang sering bersinggungan dengan
pemegang saham, Dewan Komisaris dan
Direksi bahkan untuk bersinergi dengan
seluruh divisi KPEI serta berhubungan
dengan masyarakat luas, maka diperlukan keahlian komunikasi khusus.
Dari kedua alasan itu, posisi CS sangatlah strategis. CS bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Utama.
Untuk itu, posisi yang strategis ini
harus diisi oleh sosok yang memahami
proses bisnis, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, compliance serta bisa ‘luwes’ dalam berkomunikasi dengan pihak manapun. Reynant
Hadi selaku Corporate Secretary KPEI
memiliki kesesuaian latar belakang dan
pengalaman yang cukup lama dalam
bidang hukum dan komunikasi. Berkiprah di KPEI sejak 2003 dengan berbagai posisi strategis, Reynant dibantu
dengan 2 (dua) unit dibawahnya. Disampaikan oleh Reynant, Unit Kesekretariatan dan Relasi Media bertugas
terkait persiapan dan pelaksanaan
RUPS dan RUPS-LB, persiapan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, administrasi
dokumen Perusahaan, menjaga relasi hubungan dengan regulator (OJK),
SRO lain dan dengan media massa serta
penyelenggaraan event-event Perusahaan. Sedangkan, Unit Komunikasi dan
Informasi Publik bertanggung jawab
atas penyampaian dan pendistribusian
informasi kepada stakeholder dan masyarakat, seperti ketersediaan materi
website, laporan tahunan, buletin,
pelaksanaan sosialisasi dan edukasi terkait fungsi dan layanan KPEI, program
CSR bahkan sponsorship. Selain itu, CS
juga berperan dalam mempertahankan
dan meningkatkan citra positif Perusahaan, misal tersedianya pemberitaan
positif di berbagai media.
Implementasi praktik GCG sangat
dirasakan manfaatnya oleh seluruh
karyawan dan manajemen KPEI, karena ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sekaligus adanya kepastian dalam
melakukan operasional atau kegiatan
lain dengan mengacu pada dokumen
kebijakan atau prosedur yang telah tersedia.
Menurut Reynant, Perusahaan telah
menerapkan praktik GCG dengan baik,
terlihat saat dilakukan penilaian GCG
di tahun 2017 oleh konsultan independen, KPEI mendapat score 88,65%,
yang berada di level Sangat Baik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa selama
ini Perusahaan telah berkomitmen dalam menerapkan praktik GCG untuk
memaksimalkan nilai perusahaan, dan
memberikan kontribusi terbaik bagi
perkembangan pasar modal Indonesia.
“Tak berhenti sampai disini, tugas
CS berikutnya adalah memastikan bahwa gap atas kondisi GCG KPEI dari hasil
penilaian tersebut telah dipenuhi dan
mempersiapkan perumusan roadmap
implementasi GCG bersama konsultan
independen”, ujarnya. F
[TIM REDAKSI]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
EDUKASI
Berjaga Saat Krisis dengan
Recovery Plan
cam keuangan dan kelangsungan KPEI.
Jika KPEI sebagai CCP tidak memiliki
KPEI harus memastikan bahwa Perusahaan dapat
akses likuiditas dalam jangka pendek,
bertahan dan segera pulih dalam hal terjadi sesuatu
maka dapat menyebabkan kegagalan.
yang mengancam kelangsungan fungsi KPEI. Untuk
Ketiga, skenario lainnya yang tidak
tujuan itulah, KPEI menyiapkan Recovery Plan.
diakibatkan dari partisipan yang mengalami default. Contohnya, kerugian dari
investasi yang menimbulkan kerugian
asih ingat krisis finansial gloyang amat besar dan mengancam kebal yang terjadi pada 2008?
Krisis yang bermula dari kelangsungan bisnis KPEI. Risiko investasi
ini muncul jika penempatan investasi
jatuhan Lehman Brothers, perusahaan
KPEI tersebut terekspos oleh risiko pakeuangan raksasa yang bermarkas di
sar atau risiko kredit. Keempat, RepleAmerika Serikat ini menyebabkan efek
nish Financial Resources. Ini mengacu
domino ke seluruh dunia, termasuk Inpada KPEI dalam mendapatkan sumber
donesia. Dari krisis inilah, dirumuskan
keuangan lainnya seperti surplus collaPrinciple for Financial Market Infrateral dari partisipan, aset Perusahaan,
structure (PFMI) yang dikeluarkan oleh
likuidasi dari aset tetap Perusahaan
International Organization of Securities
bahkan upaya rekapitalisasi.
Commissions (IOSCO) yang salah satunSebagai bagian dari Recovery Plan,
ya terkait dengan recovery plan untuk
KPEI membentuk tim yang disebut reFMI.
KPEI sebagai penyedia layanan klicovery governance team. Dengan angring dan pejaminan, tentunya berpegota yang terdiri dari Direksi dan perran penting dalam pengelolaan risiko.
wakilan beberapa Divisi KPEI, seperti
Risiko ini harus dikelola agar layanan
Divisi Penjaminan dan Pengendalian
KPEI tetap berjalan meski ada kejadian
Risiko, Divisi Hukum dan Keanggotadefault dari Anggota Kliring (AK) atau
an, Divisi Keuangan dan
kondisi luar biasa lainnya. KPEI sebagai
Akuntansi, Divisi Kliring
berbagai skenario yang
Dengan memiliki
Central Counterparty (CCP), yang mePenyelesaian dan Pinjam
mungkin terjadi dan
recovery plan,
rupakan salah satu FMI di Indonesia
Meminjam Efek, Unit Enprosedur atau perangKPEI berarti telah
harus memiliki ketahanan (resilience)
kat mitigasinya,” ujar
terprise Risk Management,
menyiapkan tools
dan rencana pemulihan (recovery plan)
Iding. Dengan memiliki
serta Sekretaris Perusauntuk pemulihan
yang tepat.
Recovery Plan, ditamhaan.
jika kondisi krisis
terjadi. Sebagai
Recovery plan adalah salah satu
Tim ini, menurut Iding,
bahkan Iding, KPEI bebagian
dari
standar internasional yang harus
dalam
kondisi aktif setiap
rarti telah menyiapkan
recovery plan,
dipenuhi oleh CCP sebagai infrastruktur
saat,
namun
akan bekerja
perangkat-perangkat
KPEI membentuk
keuangan. Recovery plan ini juga menjika
krisis
tertentu
terjadi
(tools) untuk pemulihan
recovery
untuk
memutuskan
dan
jika
kondisi
krisis
terjadi.
jadi acuan dan prosedur yang diperlugovernance tem.
menjalankan
tools
yang
Perangkat
tersekan agar KPEI dapat terus memberikan
akan digunakan. Tim ini juga yang akan
layanan utamanya ketika kelangsungan
but disiapkan dan disesuaikan dengan
menentukan suatu kondisi bisa termausahanya terancam. Sehingga Recovery
kemungkinan kondisi krisis yang dihaPlan akan memberikan kepastian bagi
dapi KPEI. Perangkat pertama, yaitu
suk dalam kondisi krisis dan memasuki
pelaku pasar. Selanjutnya, Recovery
menghadapi kemungkinan kerugian
tahap recovery atau hanya kondisi kePlan juga dapat dijadikan acuan oleh
dari partisipan atau AK yang default
gagalan biasa. Dan karena kemungotoritas untuk menyiapkan resolution
dan mengancam kecukupan sumber
kinan krisis dan kondisi ekonomi terus
plan bagi KPEI.
keuangan KPEI. Dicontohkan Kepala
berubah, tim ini juga akan terus meSeperti dijelaskan Kepala Divisi Riset
Divisi Penjaminan dan Pengendalian
nguji dan mengevaluasi recovery plan
dan Pengembangan Bisnis KPEI Iding
Risiko KPEI Satya Birawa, saat ini KPEI
dengan melakukan simulasi secara pePardi, perlunya Recovery Plan untuk metelah memiliki perangkat jaringan
riodik. Pengujian dan evaluasi ini harus
kredit, yang sesuai dengan Peraturan
dilakukan setidaknya setahun sekali
mastikan KPEI sebagai CCP ketika dalam
OJK No 26/POJK.04/2014 tentang Pendengan mengikuti perubahan perencakondisi kritis bisa pulih (recover) secara
finansial dan dapat menjalankan fungjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
naan, peraturan, prosedur atau layanan
Kedua, liquidity shortfall atau menutup
yang secara material akan mempesinya kembali. “Untuk itu, tentunya perkondisi
krisis
likuiditas
yang
menganngaruhi recovery plan.F [TIM REDAKSI]
lu disiapkan rencana atau kemungkinan
M
KPEI Newsletter
5
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
EDUKASI
Kegiatan KLIK di
Triwulan I Tahun 2018
Memasuki tahun 2018, program KLIK siap dimulai
dan dijalankan. Sharing pengetahuan dan berbagi
ketrampilan yang menjadi hobi masing-masing
karyawan menjadi kegiatan unik, seru dan menarik
untuk diikuti.
eperti tahun-tahun sebelumnya,
kegiatan KLIK diawali dengan finalisasi program kerja milik KLIK
team, masing-masing CoP serta KLIK
Agent sebagai perwakilan dari divisi/
unit, dilanjutkan dengan pelaksanaan
dan sesi evaluasi kegiatan sebagai bentuk pembelajaran bersama.
Dengan mengoptimalkan tema
yang sama yaitu KM Kita yang merupakan rangkaian kata KLIK’ers, Innovation, Technology dan Awareness, KLIK
Team siap melaksanakan serangkaian
kegiatan di tahun 2018 yaitu Thanks
KLIK It’s Friday, Penyediaan berita KLIK
untuk KPEI Newsletter, KLIK Campaign,
KLIK Team Sharing, CoP sharing, penyediaan flyer & banner kegiatan KLIK dan
Program Reward & Recognition. Selain
itu, untuk mendorong adanya peran
Di awal tahun 2018, Thanks KLIK
It’s Friday kembali menghadirkan beberapa topik sharing yang ringan, namun sangat menyita perhatian. Diawali
dengan sharing pada 26 Januari 2018,
terkait Program KPEI Berbakti oleh
Unit Komunikasi dan Informasi Publik. Sharing tersebut memaparkan kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) yang dilakukan KPEI baik secara
rutin maupun non rutin. CSR ini sangat penting bagi Perusahaan, selain
sebagai wujud pelaksanaan GCG juga
merupakan bentuk kontribusi langsung
dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan masyarakat
disekitarnya. Masih terkait sharing, dalam triwulan I-2018 telah disampaikan
salah satu program terbaru dari Thanks
aktif KLIK’ers, KLIK akan memasukkan
unsur knowledge management (Peer
Assist, Action After Review dan Retrospect) di setiap prosedur di KPEI dan
dijadikan sebagai salah satu Key Performance Indicator untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan KLIK.
Penyelenggaraan kegiatan KLIK, selain bertujuan untuk lebih menambah
pengetahuan dan keterampilan, juga
bisa menjadi media refreshing bagi
seluruh karyawan ditengah kesibukan
mereka dalam kesehariannya.
KLIK It’s Friday, yakni “Business Series”.
Business Series merupakan kegiatan
berbagi pengalaman oleh narasumber
internal KPEI dalam membangun usaha
atau bisnis yang telah dirintisnya. Program ini diharapkan dapat menjadi insight bagi karyawan KPEI untuk membangun bisnisnya sendiri sebagai bekal
pensiun nanti.
“Mengejar Passion Lewat Thai Tea
dan Clothing Line” adalah tema bisnis
yang dijalankan oleh Kepala Unit Hukum, saat sharing pada tanggal 23 Ma-
S
6 KPEI Newsletter
ret 2018 di depan karyawan KPEI.
Selain Thanks KLIK It’s Friday, terdapat beberapa program CoP yang
secara rutin juga dilaksanakan, diantaranya adalah Basic English for Office
Support, kegiatan belajar mengajar
yang ditujukan kepada Office Support
dengan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris, yang dikoordinir oleh CoP Hobby-Bahasa. Kegiatan
kedua, yakni olahraga futsal, tenis, tenis meja dan bulutangkis yang dikoordinir oleh CoP Hobby-Olahraga. Tak
mau ketinggalan, CoP Art Station (COPAS) selain melakukan latihan zumba
dance secara rutin, juga turut berpartisipasi dalam mengisi acara di Family
Gathering KPEI 2018 di Bandung pada
10 Februari 2018.
Dengan sangat antusias, COPAS
menyuguhkan permainan musik yang
berkolaborasi dengan grup vokal “The
Rempongz dan The Terongz”, yang beranggotakan internal karyawan KPEI.
Selain musik, COPAS juga mempersembahkan pertunjukkan tari dengan judul
Tari Bhineka, yang merupakan gabungan tarian tradisional dari beberapa
daerah di Indonesia.F
[TIM REDAKSI]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
S TAT I S T I K
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
Transaksi Bursa
Frekuensi (kali)
Total 2018
Penyelesaian Transaksi Bursa
24,087,203
Efisiensi
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (%)
Nilai (%)
811,194,080,632 596,249,204,413,305
Volume (lembar)
212,695,098,100
222,786,059,278,600
62.42
48.23
Tertinggi harian
559,769
23,672,713,221
38,849,679,547,622
5,116,417,300
5,968,894,339,100
71.55
54.31
Rata-rata harian
388,503
13,083,775,494
9,616,922,651,828
3,430,566,098
3,593,323,536,752
61.82
48.04
Terendah harian
268,264
8,602,001,212
5,791,311,871,689
2,076,802,800
2,473,159,556,000
50.40
43.09
Data sampai dengan 29 Maret 2018
ALTERNATE CASH SETTLEMENT (ACS)
FASILITAS INTRADAY
JUMLAH AK
(ACS)
ACS
Volume (Lembar)
Nilai (Rp)
AK
Serah
AK
Terima
Total
3,267,600
4,892,511,750
7
10
Tertinggi harian
2,227,900
4,344,405,000
1
3
Rata-rata harian
130,704
195,700,470
-
-
Terendah harian
-
-
-
-
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
66,393,798,728,300
1,473,210,510
Rata-Rata Bulanan
22,131,266,242,767
491,070,170
1,070,867,721,424
23,761,460
Rata-Rata Harian
Data sampai dengan 29 Maret 2018
TRANSAKSI DERIVATIF
Frekuensi
(kali)
Volume
(lembar)
Nilai (Rp)
Index Futures
-
-
-
Indonesia Government
Bond Futures
-
-
-
Tipe Produk
Data sampai dengan 29 Maret 2018
POSISI DANA JAMINAN
Jenis Pasar
Nilai (Rp)
Persentase
Data sampai dengan 29 Maret 2018
Ekuiti
Derivatif-Kontrak Berjangka
Surat Utang
2,615,675,450,010.00
64.34%
597,593,576.00
0.01%
1,087,103.00
0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan
Ekuiti, KBIE dan Obligasi
1,449,185,560,109.53
35.65%
Total
4,065,459,690,798.53
100.00%
POSISI CADANGAN JAMINAN
Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
144,433,407,765
Data sampai dengan 29 Maret 2018
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE
Jenis Instrumen
Uang
Saham
Obligasi
Total
Nilai Agunan (Rp)
Persentase
301,401,032,965
1.61%
18,245,903,851,496
97.48%
169,962,594,996
0.91%
18,717,267,479,458
100.00%
Data sampai dengan 29 Maret 2018
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE
Nilai Agunan (Rp)
Persentase
Bank Garansi
4,100,124,000,000
58.00%
Deposito
2,367,556,380,609
33.49%
Jenis Instrumen
Dana Minimum Kas
Saham Bursa
Total
590,792,873,247
8.36%
10,600,000,000
0.15%
7,069,073,253,857
100.00%
Data sampai dengan 29 Maret 2018
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK
Bulan
Total
Rata-Rata Harian
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Januari
7,843,572,500.00
5,897,200.00
Februari
7,434,246,600.00
Maret
1,551,170,100.00
Total
16,828,989,200.00
Frekuensi (kali)
Jumlah
Hari
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
11
253,018,467.74
190,232.26
31
1,577,800.00
20
265,508,807.14
56,350.00
28
1,239,300.00
11
50,037,745.16
39,977.42
31
8,714,300.00
42
186,988,768.89
96,825.56
90
Data sampai dengan 29 Maret 2018
KPEI Newsletter
7
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
KILAS PERISTIWA
Pembukaan Perdagangan 2018
Pada 2 Januari 2018, Wakil Presiden RI Bapak Jusuf Kalla membuka perdagangan bursa tahun 2018 di Main Hall BEI, Jakarta. Pembukaan perdagangan
dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur BI, Wakil Gubernur
DKI Jakarta, Pejabat OJK, Direksi dan Komisaris SRO serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa industri pasar modal Indonesia dapat menumbuhkan harapan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
15th Annual PASLA/RMA Conference on
Asian Securities Lending
Selaku anggota Pan Asia Securities Lending Association/ Risk Management Association (PASLA/RMA),
KPEI turut menghadiri konferensi (PASLA/RMA) ke-15
pada 6-8 Maret 2018 di Hong Kong. Perwakilan KPEI
yang menghadiri kegiatan tersebut adalah Hasan
Fawzi (Direktur Utama), Suryadi (Kepala Divisi Kliring
Penyelesaian & Pinjam Meminjam Efek), M. Nofri
Rolla (Staf Unit Pinjam Meminjam Efek & REPO) dan
Agung Bayumurti (Staf Unit Hukum).
Sharing Session BRI “Treasury’s Product &
Services”
Penyerahan Penghargaan Galeri Investasi Idol 2017
Pada 8 Maret 2018, Sunandar selaku Direktur KPEI menghadiri penghargaan
Galeri Investasi Idol 2017 yang diselenggarakan oleh MNC Sekuritas di Main
Hall Gedung BEI, Jakarta. Pada acara tersebut, Sunandar berkesempatan untuk memberikan penghargaan kepada salah satu pemenang lomba penghargaan tersebut.
Workshop Anggota Kliring
Pada 20 Februari 2018, KPEI mengadakan “Workshop Anggota Kliring: Kliring Penyelesaian Ekuiti dan Pinjam Meminjam Efek” di Ruang Seminar 3, Gedung BEI, Jakarta. Workshop tersebut dibuka oleh Direktur KPEI Sunandar,
dan dihadiri oleh Anggota Kliring, Bank Kustodian dan Bank Umum. Dalam
workshop tersebut, Hanifah selaku Kepala Unit Ekuiti menjadi pembicara terkait tema Kliring Penyelesaian Ekuiti dan Rachmadewi Sjahesti selaku Kepala
Unit Pinjam Meminjam Efek dan REPO terkait Pinjam Meminjam Efek.
8 KPEI Newsletter
Pada 7 Maret 2018, KPEI menerima kunjungan dari
tim Treasuri Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait kegiatan sharing session “Treasury’s Product & Services”
di Ruang Rapat Utama KPEI, Jakarta. Pada acara tersebut, Treasuri BRI menjelaskan tentang produk derivatif dan lindung nilai yang dimiliki serta operasional
pelaksanaan lindung nilai tersebut. Sharing session
dibuka oleh Sunandar selaku Direktur KPEI dan dihadiri oleh perwakilan kepala divisi, kepala unit dan
karyawan KPEI.
Sharing Session Citi Indonesia “Journey to
the Top: In It to Win It!”
Pada 10 Januari 2018, Direktur Utama KPEI Hasan
Fawzi menghadiri IDX Corporate Sharing Session:
Kick Off 2018 dengan tema “Journey to the Top: In
It to Win It!” di Main Hall BEI, Jakarta. Kegiatan ini
menghadirkan Batara Sianturi selaku CEO Citi Indonesia sebagai narasumber. Acara tersebut juga dihadiri
oleh Direksi BEI, seluruh karyawan BEI dan perwakilan
karyawan KPEI serta KSEI.
Edisi 2
INDEKS >>
Mencapai ‘Qualified CCP’
1 dengan
Kerjasama Internasional
3
4
5
I
Tr i w u l a n I I
l
2018
T+2, Perlukah Diimplementasikan Tahun ini?
Menjaga Tata Kelola Perusahaan Lewat
Fungsi ‘Corporate Secretary’
Berjaga Saat Krisis Dengan ‘Recovery Plan’
6
Kegiatan KLIK di
Triwulan I 2018
7
Statistik
8
Kilas Peristiwa
A RT I K E L U TA MA
Mencapai ‘Qualified CCP’
dengan Kerjasama Internasional
OJK mensyaratkan KPEI agar
comply pada prinsip dan standard
internasional. Untuk menggapai
syarat itu, KPEI secara aktif menjalin
hubungan dan kerjasama dengan
kelembagaan internasional. Hal ini
juga merupakan bagian Strategic
Business Plan Perusahaan menuju
level Qualified CCP.
S
ebagai satu-satunya Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP) atau Central Counterparty (CCP) di pasar modal
Indonesia, KPEI harus mengadopsi standar dan prinsip
dari lembaga sejenis di level internasional. Sudah menjadi
kebutuhan bahwa prinsip dan standard tersebut menjadi
benchmarking KPEI dalam menjalankan operasional bisnis
maupun pengembangan produk dan layanannya. “Itu sebabnya KPEI tak punya pilihan selain memanfaatkan kerjasama
internasional dan hubungan kelembagaan internasional sebagai salah satu inisiatif strategis
kita,” ujar Direktur Utama KPEI,
Hasan Fawzi.
Itu sebabnya KPEI
Pada prinsipnya, CCP di seluruh
memanfaatkan
dunia punya semangat yang sama
kerjasama
untuk comply terhadap standar
internasional
umum yang berlaku. Agar bisa
dan hubungan
comply, KPEI pun telah mempersikelembagaan
apkan dan menerapkan seluruh
internasional
elemen penting yang dibutuhkan, sebagai salah satu
inisiatif strategis
di antaranya menerapkan perangkita.
kat peraturan, mekanisme bisnis
dan operasional, mengembangkan
-Hazan Fawzi-
teknologi informasi, menerapkan kebijakan pengelolaan risiko, memberlakukan kebijakan seputar collateral management, dan sejumlah hal strategis lainnya.
KPEI pun berupaya memanfaatkan kerjasama level internasional maupun hubungan kelembagaan yang baik
dengan lembaga internasional terkait, sebagaimana sudah dirintis selama ini.
Selain menjalin hubungan internasional, KPEI juga
melakukan kerjasama internasional secara kelem-
KPEI Newsletter
1
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
A RT I K E L U TA M A
EDITORIAL
Berbagai ide kreatif muncul
dari pemikiran KPEI’ers untuk
dituangkan dalam program kerja
Perusahaan termasuk mendukung kegiatan pengembangan infrastruktur pasar modal
Indonesia. Dari hal inilah, kami
selaku redaksi mencoba untuk
menyampaikan beberapa program kerja KPEI kepada stakeholder melalui KPEI Newsletter.
Pada edisi kali ini, artikel
utama membahas tentang
Hubungan Internasional KPEI
yang menjadi langkah strategis
Perusahaan menuju Qualified
CCP. Ada pula artikel khusus
mengenai rencana percepatan
Penyelesaian T+2 di pasar modal Indonesia dengan melihat
perkembangannya di level global maupun regional. Edukasi
mengenai Recovery Plan Development juga disajikan dalam
edisi ini, bersama dengan artikel
lainnya yang tak kalah menarik.
Akhir kata, semoga edisi kali
ini dapat memperkaya wawasan
dan selalu bermanfaat bagi para
pembaca setia kami.
Salam Semangat,
Redaksi
Penerbit:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Penasihat:
Direksi
Penanggung Jawab:
Sekretaris Perusahaan
Dewan Redaksi:
Reynant Hadi, Diah Sugiretno,
Lisda Sitohang, dan M Yaser Arafat
Alamat Redaksi & Sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia,
Menara I Lt. 5,
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190,
Telp. 021-5155115
Fax. 021-5155120
Toll Free 0800-100-KPEI (5734)
email: [email protected]
website www.kpei.co.id
2 KPEI Newsletter
bagaan yang dituangkan dalam ben- ka. Itu sebabnya hal ini menjadi sangat
tuk Memorandum of Understanding strategis dan penting untuk terus disem(MoU) maupun perjanjian kerjasama. purnakan melalui pengembangan deSejauh ini, KPEI telah menandatangani ngan benchmarking,” tutur Hasan.
kesepakatan kerjasama kelembagaan
dengan 7 pihak. Tujuh pihak yang su- Keanggotaan Internasional
Dalam konteks hubungan kerjasama
dah menjalin kerjasama dengan MoU
meliputi Korea Securities Depository, internasional, KPEI mengikatkan diri dan
Central Depository Company of Paki- aktif dalam kegiatan organisasi-organisastan, Central Securities Depository of si internasional. Misalnya, KPEI tercatat
Iran, Japan Securities Depository Cen- sebagai anggota Asia Pacific Central Seter, Japan Securities Clearing Corpo- curities Depository Group (ACG) sejak
ration, Japan Securities Finance, serta tahun 2001. Forum ini melibatkan LKP
China Central Depository and Clearing. dan Lembaga Penyimpanan dan PenyeleCakupan kerjasama kelembagaan ini saian (LPP) yakni KSEI, yang jumlahnya
cukup luas, bisa berupa pertukaran lebih dari 30 lembaga yang mewakili
informasi, joint research and devel- negara-negara di Asia Pasifik. Dari waktu
opment, sampai kesepakatan untuk ke waktu, ACG telah menyepakati konmendapatkan advisory atau technical sensus standar selain saling melakukan
assistance. “Tujuan kersharing mengenai perkemjasama kelembagaan ini
bangan dan informasi dari
Tujuan kerjasama
untuk bisa mengadopsi
masing-masing negara angkelembagaan
praktik-praktik
positif
gota.
ini untuk bisa
di negara lain yang bisa
KPEI juga bergabung
mengadopsi
diterapkan di KPEI atau
dengan keanggotaan Pan
praktik-praktik
sebaliknya,” ujar Hasan.
Asia Pacific Securities Lendpositif di negara
Untuk terus meing Association (PASLA)
lain yang bisa
nyempurnakan layanansejak tahun 2014. Keangditerapkan di KPEI gotaan ini sangat bermannya, KPEI juga kerap
atau sebaliknya.
menggunakan jasa konfaat bagi KPEI dalam penyesultan atau penyedia
diaan fasilitas SBL. Dengan
solusi dari lembaga internasional. Mi- menjadi anggota PASLA, KPEI bisa memsalnya dengan perjanjian kerjasama peroleh banyak informasi penting seperdalam layanan advisory pengembang- ti standar-standar baru atau perubahan
an mekanisme dan konsep bisnis se- mekanisme yang diterapkan di negara
curities borrowing and lending (SBL) tetangga. Hal ini bermanfaat untuk tudengan Korea Securities Depository, juan penyempurnaan mekanisme bisnis
penggunaan jasa konsultan Thom- dari kegiatan SBL. Selain itu, sejak taas Murray untuk assessment atas pe- hun 2014 KPEI juga berpartisipasi dalam
menuhan prinsip-prinsip PFMI-IOSCO. keanggotaan The Global Association
KPEI juga menggunakan jasa kon- of Central Counterparties (CCP12) yang
sultan asing TATA Consultancy untuk melibatkan seluruh CCP sedunia. Melalui
membantu merumuskan konsep in- keanggotaan ini, KPEI berkesempatan
tegrated collateral management sys- berbagi informasi atas perkembangan
tem atau sistem pengelolaan agunan praktik dan kegiatan CCP.
Salah satu aspek penting yang harus
secara terpadu serta konsep recovery
dipastikan adalah bahwa KPEI sebagai
plan development.
KPEI harus merintis kerjasama in- CCP mampu memenuhi kualifikasi yang
ternasional untuk terus meningkatkan disyaratkan oleh regulator domestik
kualitas layanan dan comply dengan (OJK) maupun regulator di negara-negastandard CCP global. Tujuannya untuk ra lain. Muaranya, dari seluruh kerjasama
memastikan dari waktu ke waktu bah- dan hubungan kelembagaan internasionwa semua jenis layanan KPEI sebagai al tersebut, untuk mewujudkan tujuan
CCP dapat dijalankan dengan standar strategis KPEI yang tertuang dalam Strakualitas yang tinggi, yang setara de- tegic Business Plan yakni menjadi Qualingan standar internasional yang diteri- fied CCP. Hal ini sangat bermanfaat agar
ma dan diakui dunia. “Apa yang kita KPEI bisa dikenal dan diakui sebagai CCP
berikan kualitasnya sama dengan yang yang memenuhi kualifikasi dan standar
mereka dapatkan di negara asal mere- internasional.F [TIM REDAKSI]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
ARTIKEL KHUSUS
T+2, Perlukah Diimplementasikan
Tahun ini?
Rencana implementasi penyelesaian transaksi bursa
menjadi T+2 yang ditargetkan berlaku akhir tahun ini
akan dikaji kembali. Memberi waktu lebih panjang
agar pelaku pasar lebih siap dalam menyesuaikan
perangkat sistem dan mengkomunikasikan kepada
para nasabahnya.
PEI sebagai salah satu SRO
(Self-Regulatory Organization)
di pasar modal Indonesia, senantiasa mengikuti perkembangan
best practice yang terjadi di pasar
modal dunia. Salah satunya dengan
menyiapkan penyelesaian transaksi
bursa dari T+3 menjadi T+2 sejak dua
tahun lalu. Secara sistem, SRO siap
mengimplementasikan penyelesaian
T+2 pada akhir 2018 ini.
Namun, menarik untuk dicermati, beberapa bursa negara lain berencana memundurkan penerapan
waktu penyelesaian transaksi yang
awalnya diagendakan tahun ini. Pertanyaannya? Perlukah pasar modal Indonesia mengimplementasikan T+2 di
tahun ini, seperti yang awalnya direncanakan, atau perlu waktu tambahan
untuk mempersiapkannya? Mari kita
simak hal yang mendasari sebagian
bursa dunia menuju T+2.
Dalam dua tahun terakhir, beberapa bursa dunia mengikuti jejak bursa
di negara Eropa yang sudah lebih awal
menerapkan penyelesaian T+2. Secara
bersamaan, pada September 2017 bursa di Amerika Serikat (AS), Kanada,
Meksiko, Peru dan Argentina mengimplementasikan penyelesaian T+2. Bursa
Saudi Arabia juga menerapkan T+2 di
tahun 2017. Sementara di tahun 2018,
Bursa Thailand dan Iran baru mener-
K
apkan T+2. Sebaliknya, Bursa Jepang
dan Singapura berencana memundurkan penerapan T+2 menjadi kuartal
II-2019 dan kuartal III-2018 dari waktu
yang telah direncanakan. Kedua bursa
tersebut saat ini masih melaksanakan
penyelesaian T+3 dan akan mempersiapkan penyelesaian T+2 dengan lebih
komprehensif.
Adanya percepatan penyelesaian
T+2 akan mengurangi jumlah dan durasi
hari atas outstanding position Anggota Kliring. Hal ini akan menurunkan
exposure dan mendorong penurunan
kebutuhan collateral untuk menjamin
penyelesaian transaksi serta diharapkan
dapat mengurangi kebutuhan untuk
penempatan modal yang besar, ketersediaan dana tunai, penyediaan fasilitas
kredit, dan penempatan agunan. Bagi
KPEI, seperti diungkapkan Wihartanto,
Kepala Unit Pengembangan Bisnis dan
Manajemen Proyek KPEI, implementasi penyelesaian T+2 diharapkan dapat
mengurangi berbagai risiko kredit,
risiko counterparty, risiko operasional,
dan risiko penyelesaian. “Harapannya
adalah peningkatan likuiditas, kalau
investor menerima haknya lebih cepat,
maka dana atau efek yang diperolehnya dari transaksi di pasar modal akan
diinvestasikan lagi di pasar modal, sehingga bisa meningkatkan nilai transaksi
pasar,” ungkapnya.
“Namun, melihat perkembangan
penundaan percepatan penyelesaian
transaksi di sejumlah bursa regional,
OJK pun meminta SRO mengkaji kembali dan membentuk working group
dengan para pihak yang terlibat sebelum diimplementasikan di tahun ini”,
kata Suryadi, Kepala Divisi Kliring,
Penyelesaian dan Pinjam Meminjam
Efek KPEI. “Sebagai tindak lanjut arahan OJK, kami akan membentuk working group, dan menyebarkan kuesioner
yang lebih komprehensif kepada Bank
Kustodian (BK) dan Anggota Kliring
(AK), terutama investor, meskipun di tahun 2016 SRO telah menyebarkan kuesioner kepada AK dan BK.” ujar Suryadi.
Menurut Imelda Sebayang, Country
Head of Securities Services - Citibank Indonesia, diperlukan adanya persiapan
yang komprehensif dari semua infrastruktur pasar dan para pelaku dalam
memitigasi risiko penyelesaian seiring
dengan settlement cycle yang lebih
singkat. Disarankan adanya pengkajian keseluruhan aspek-aspek kritikal di
pasar modal seperti tingkat otomatisasi, proses funding, securities lending
dan lain-lain agar inisiatif ini efektif
untuk pertumbuhan pasar. Ketika ditanyakan butuh waktu berapa lama?
Imelda menyatakan waktu yang diperlukan sangatlah relatif mengingat
beragamnya intermediaries di pasar
modal. Intermediaries bukan hanya BK
dan Perusahaan Efek di dalam negeri,
tapi juga yang berada di manca negara
dengan zona waktu waktu yang berbeda. Menurutnya, sangat diperlukan
dialog interaktif yang lebih mendalam
dan kuesioner yang lebih detail untuk
mendapatkan masukan pelaku pasar
dalam dan luar negeri.
Atas masukan dari OJK, KPEI bersama SRO yang lain berencana membentuk working group di bulan April
ini, yang melibatkan SRO, AK dan BK.
SRO juga akan memberikan waktu
yang cukup kepada BK untuk menyampaikan perubahan ini kepada nasabah
mereka di berbagai negara, dan kepada global custodian di negara asal.F
[TIM REDAKSI]
KPEI Newsletter
3
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
PROFIL
Menjaga Tata Kelola Perusahaan
Lewat Fungsi Corporate Secretary
Agar bisa menjalankan fungsinya di pasar modal
Indonesia dengan baik, KPEI menerapkan prinsip tata
kelola perusahaan. KPEI melalui Corporate Secretary
memastikan efektivitas dan implementasi tata kelola
perusahaan berjalan dengan baik.
S
ebagai regulator dan lembaga
yang berperan penting di pasar
modal Indonesia, KPEI menyadari
akan pentingnya konsep Good Corporate Governance (GCG) diimplementasikan. Penerapan praktik GCG sangat
membantu KPEI untuk mencapai visi
dan misinya, yakni menjadi Lembaga
Kliring dan Penjaminan yang andal,
memberikan layanan terbaik serta
menjadikan investasi di pasar modal
Indonesia menjadi aman dan menarik.
Selain itu, bisa membawa Perusahaan
untuk mengarah yang lebih baik.
Untuk tujuan itu, KPEI harus memastikan pengelolaan organisasi berjalan sesuai aturan dan ketentuan.
Komitmen tersebut dituangkan lewat
tindakan nyata. Melalui fungsi Corporate Secretary (CS), penerapan prinsip-prinsip GCG dari setiap unit, divisi
bahkan level manajemen terus dipantau dan dievaluasi secara konsisten dan
berkesinambungan. Dengan demikian,
diharapkan ada peningkatan kualitas
tata kelola perusahaan di masa-masa mendatang. Menjadi penghubung
komunikasi Perusahaan dengan stakeholder, merupakan fungsi utama yang
diemban oleh seorang CS. Tak terkecuali bagi KPEI, CS diberi kewenangan oleh
Direksi untuk mewakili Perusahaan
dalam merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan terkait
komunikasi kepada pemangku kepentingan, dalam rangka meningkatkan
hubungan kerjasama antar pihak dan
menjaga kepercayaan publik kepada
Perusahaan.
CS erat kaitannya dengan keberhasilan pelaksanaan GCG dalam suatu
perusahaan. Mengapa demikian? Pertama, karena fungsinya sebagai koordinator pelaksanaan Corporate Governance (CG), yakni monitoring dokumen
CG secara periodik, memastikan bahwa
4 KPEI Newsletter
Perusahaan telah memenuhi kewajiban
pelaporan dan keterbukaan informasi secara tepat waktu dan akurat, serta
fungsi strategis lainnya. Kedua, tugasnya yang sering bersinggungan dengan
pemegang saham, Dewan Komisaris dan
Direksi bahkan untuk bersinergi dengan
seluruh divisi KPEI serta berhubungan
dengan masyarakat luas, maka diperlukan keahlian komunikasi khusus.
Dari kedua alasan itu, posisi CS sangatlah strategis. CS bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Utama.
Untuk itu, posisi yang strategis ini
harus diisi oleh sosok yang memahami
proses bisnis, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, compliance serta bisa ‘luwes’ dalam berkomunikasi dengan pihak manapun. Reynant
Hadi selaku Corporate Secretary KPEI
memiliki kesesuaian latar belakang dan
pengalaman yang cukup lama dalam
bidang hukum dan komunikasi. Berkiprah di KPEI sejak 2003 dengan berbagai posisi strategis, Reynant dibantu
dengan 2 (dua) unit dibawahnya. Disampaikan oleh Reynant, Unit Kesekretariatan dan Relasi Media bertugas
terkait persiapan dan pelaksanaan
RUPS dan RUPS-LB, persiapan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, administrasi
dokumen Perusahaan, menjaga relasi hubungan dengan regulator (OJK),
SRO lain dan dengan media massa serta
penyelenggaraan event-event Perusahaan. Sedangkan, Unit Komunikasi dan
Informasi Publik bertanggung jawab
atas penyampaian dan pendistribusian
informasi kepada stakeholder dan masyarakat, seperti ketersediaan materi
website, laporan tahunan, buletin,
pelaksanaan sosialisasi dan edukasi terkait fungsi dan layanan KPEI, program
CSR bahkan sponsorship. Selain itu, CS
juga berperan dalam mempertahankan
dan meningkatkan citra positif Perusahaan, misal tersedianya pemberitaan
positif di berbagai media.
Implementasi praktik GCG sangat
dirasakan manfaatnya oleh seluruh
karyawan dan manajemen KPEI, karena ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sekaligus adanya kepastian dalam
melakukan operasional atau kegiatan
lain dengan mengacu pada dokumen
kebijakan atau prosedur yang telah tersedia.
Menurut Reynant, Perusahaan telah
menerapkan praktik GCG dengan baik,
terlihat saat dilakukan penilaian GCG
di tahun 2017 oleh konsultan independen, KPEI mendapat score 88,65%,
yang berada di level Sangat Baik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa selama
ini Perusahaan telah berkomitmen dalam menerapkan praktik GCG untuk
memaksimalkan nilai perusahaan, dan
memberikan kontribusi terbaik bagi
perkembangan pasar modal Indonesia.
“Tak berhenti sampai disini, tugas
CS berikutnya adalah memastikan bahwa gap atas kondisi GCG KPEI dari hasil
penilaian tersebut telah dipenuhi dan
mempersiapkan perumusan roadmap
implementasi GCG bersama konsultan
independen”, ujarnya. F
[TIM REDAKSI]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
EDUKASI
Berjaga Saat Krisis dengan
Recovery Plan
cam keuangan dan kelangsungan KPEI.
Jika KPEI sebagai CCP tidak memiliki
KPEI harus memastikan bahwa Perusahaan dapat
akses likuiditas dalam jangka pendek,
bertahan dan segera pulih dalam hal terjadi sesuatu
maka dapat menyebabkan kegagalan.
yang mengancam kelangsungan fungsi KPEI. Untuk
Ketiga, skenario lainnya yang tidak
tujuan itulah, KPEI menyiapkan Recovery Plan.
diakibatkan dari partisipan yang mengalami default. Contohnya, kerugian dari
investasi yang menimbulkan kerugian
asih ingat krisis finansial gloyang amat besar dan mengancam kebal yang terjadi pada 2008?
Krisis yang bermula dari kelangsungan bisnis KPEI. Risiko investasi
ini muncul jika penempatan investasi
jatuhan Lehman Brothers, perusahaan
KPEI tersebut terekspos oleh risiko pakeuangan raksasa yang bermarkas di
sar atau risiko kredit. Keempat, RepleAmerika Serikat ini menyebabkan efek
nish Financial Resources. Ini mengacu
domino ke seluruh dunia, termasuk Inpada KPEI dalam mendapatkan sumber
donesia. Dari krisis inilah, dirumuskan
keuangan lainnya seperti surplus collaPrinciple for Financial Market Infrateral dari partisipan, aset Perusahaan,
structure (PFMI) yang dikeluarkan oleh
likuidasi dari aset tetap Perusahaan
International Organization of Securities
bahkan upaya rekapitalisasi.
Commissions (IOSCO) yang salah satunSebagai bagian dari Recovery Plan,
ya terkait dengan recovery plan untuk
KPEI membentuk tim yang disebut reFMI.
KPEI sebagai penyedia layanan klicovery governance team. Dengan angring dan pejaminan, tentunya berpegota yang terdiri dari Direksi dan perran penting dalam pengelolaan risiko.
wakilan beberapa Divisi KPEI, seperti
Risiko ini harus dikelola agar layanan
Divisi Penjaminan dan Pengendalian
KPEI tetap berjalan meski ada kejadian
Risiko, Divisi Hukum dan Keanggotadefault dari Anggota Kliring (AK) atau
an, Divisi Keuangan dan
kondisi luar biasa lainnya. KPEI sebagai
Akuntansi, Divisi Kliring
berbagai skenario yang
Dengan memiliki
Central Counterparty (CCP), yang mePenyelesaian dan Pinjam
mungkin terjadi dan
recovery plan,
rupakan salah satu FMI di Indonesia
Meminjam Efek, Unit Enprosedur atau perangKPEI berarti telah
harus memiliki ketahanan (resilience)
kat mitigasinya,” ujar
terprise Risk Management,
menyiapkan tools
dan rencana pemulihan (recovery plan)
Iding. Dengan memiliki
serta Sekretaris Perusauntuk pemulihan
yang tepat.
Recovery Plan, ditamhaan.
jika kondisi krisis
terjadi. Sebagai
Recovery plan adalah salah satu
Tim ini, menurut Iding,
bahkan Iding, KPEI bebagian
dari
standar internasional yang harus
dalam
kondisi aktif setiap
rarti telah menyiapkan
recovery plan,
dipenuhi oleh CCP sebagai infrastruktur
saat,
namun
akan bekerja
perangkat-perangkat
KPEI membentuk
keuangan. Recovery plan ini juga menjika
krisis
tertentu
terjadi
(tools) untuk pemulihan
recovery
untuk
memutuskan
dan
jika
kondisi
krisis
terjadi.
jadi acuan dan prosedur yang diperlugovernance tem.
menjalankan
tools
yang
Perangkat
tersekan agar KPEI dapat terus memberikan
akan digunakan. Tim ini juga yang akan
layanan utamanya ketika kelangsungan
but disiapkan dan disesuaikan dengan
menentukan suatu kondisi bisa termausahanya terancam. Sehingga Recovery
kemungkinan kondisi krisis yang dihaPlan akan memberikan kepastian bagi
dapi KPEI. Perangkat pertama, yaitu
suk dalam kondisi krisis dan memasuki
pelaku pasar. Selanjutnya, Recovery
menghadapi kemungkinan kerugian
tahap recovery atau hanya kondisi kePlan juga dapat dijadikan acuan oleh
dari partisipan atau AK yang default
gagalan biasa. Dan karena kemungotoritas untuk menyiapkan resolution
dan mengancam kecukupan sumber
kinan krisis dan kondisi ekonomi terus
plan bagi KPEI.
keuangan KPEI. Dicontohkan Kepala
berubah, tim ini juga akan terus meSeperti dijelaskan Kepala Divisi Riset
Divisi Penjaminan dan Pengendalian
nguji dan mengevaluasi recovery plan
dan Pengembangan Bisnis KPEI Iding
Risiko KPEI Satya Birawa, saat ini KPEI
dengan melakukan simulasi secara pePardi, perlunya Recovery Plan untuk metelah memiliki perangkat jaringan
riodik. Pengujian dan evaluasi ini harus
kredit, yang sesuai dengan Peraturan
dilakukan setidaknya setahun sekali
mastikan KPEI sebagai CCP ketika dalam
OJK No 26/POJK.04/2014 tentang Pendengan mengikuti perubahan perencakondisi kritis bisa pulih (recover) secara
finansial dan dapat menjalankan fungjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
naan, peraturan, prosedur atau layanan
Kedua, liquidity shortfall atau menutup
yang secara material akan mempesinya kembali. “Untuk itu, tentunya perkondisi
krisis
likuiditas
yang
menganngaruhi recovery plan.F [TIM REDAKSI]
lu disiapkan rencana atau kemungkinan
M
KPEI Newsletter
5
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
EDUKASI
Kegiatan KLIK di
Triwulan I Tahun 2018
Memasuki tahun 2018, program KLIK siap dimulai
dan dijalankan. Sharing pengetahuan dan berbagi
ketrampilan yang menjadi hobi masing-masing
karyawan menjadi kegiatan unik, seru dan menarik
untuk diikuti.
eperti tahun-tahun sebelumnya,
kegiatan KLIK diawali dengan finalisasi program kerja milik KLIK
team, masing-masing CoP serta KLIK
Agent sebagai perwakilan dari divisi/
unit, dilanjutkan dengan pelaksanaan
dan sesi evaluasi kegiatan sebagai bentuk pembelajaran bersama.
Dengan mengoptimalkan tema
yang sama yaitu KM Kita yang merupakan rangkaian kata KLIK’ers, Innovation, Technology dan Awareness, KLIK
Team siap melaksanakan serangkaian
kegiatan di tahun 2018 yaitu Thanks
KLIK It’s Friday, Penyediaan berita KLIK
untuk KPEI Newsletter, KLIK Campaign,
KLIK Team Sharing, CoP sharing, penyediaan flyer & banner kegiatan KLIK dan
Program Reward & Recognition. Selain
itu, untuk mendorong adanya peran
Di awal tahun 2018, Thanks KLIK
It’s Friday kembali menghadirkan beberapa topik sharing yang ringan, namun sangat menyita perhatian. Diawali
dengan sharing pada 26 Januari 2018,
terkait Program KPEI Berbakti oleh
Unit Komunikasi dan Informasi Publik. Sharing tersebut memaparkan kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) yang dilakukan KPEI baik secara
rutin maupun non rutin. CSR ini sangat penting bagi Perusahaan, selain
sebagai wujud pelaksanaan GCG juga
merupakan bentuk kontribusi langsung
dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan masyarakat
disekitarnya. Masih terkait sharing, dalam triwulan I-2018 telah disampaikan
salah satu program terbaru dari Thanks
aktif KLIK’ers, KLIK akan memasukkan
unsur knowledge management (Peer
Assist, Action After Review dan Retrospect) di setiap prosedur di KPEI dan
dijadikan sebagai salah satu Key Performance Indicator untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan KLIK.
Penyelenggaraan kegiatan KLIK, selain bertujuan untuk lebih menambah
pengetahuan dan keterampilan, juga
bisa menjadi media refreshing bagi
seluruh karyawan ditengah kesibukan
mereka dalam kesehariannya.
KLIK It’s Friday, yakni “Business Series”.
Business Series merupakan kegiatan
berbagi pengalaman oleh narasumber
internal KPEI dalam membangun usaha
atau bisnis yang telah dirintisnya. Program ini diharapkan dapat menjadi insight bagi karyawan KPEI untuk membangun bisnisnya sendiri sebagai bekal
pensiun nanti.
“Mengejar Passion Lewat Thai Tea
dan Clothing Line” adalah tema bisnis
yang dijalankan oleh Kepala Unit Hukum, saat sharing pada tanggal 23 Ma-
S
6 KPEI Newsletter
ret 2018 di depan karyawan KPEI.
Selain Thanks KLIK It’s Friday, terdapat beberapa program CoP yang
secara rutin juga dilaksanakan, diantaranya adalah Basic English for Office
Support, kegiatan belajar mengajar
yang ditujukan kepada Office Support
dengan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris, yang dikoordinir oleh CoP Hobby-Bahasa. Kegiatan
kedua, yakni olahraga futsal, tenis, tenis meja dan bulutangkis yang dikoordinir oleh CoP Hobby-Olahraga. Tak
mau ketinggalan, CoP Art Station (COPAS) selain melakukan latihan zumba
dance secara rutin, juga turut berpartisipasi dalam mengisi acara di Family
Gathering KPEI 2018 di Bandung pada
10 Februari 2018.
Dengan sangat antusias, COPAS
menyuguhkan permainan musik yang
berkolaborasi dengan grup vokal “The
Rempongz dan The Terongz”, yang beranggotakan internal karyawan KPEI.
Selain musik, COPAS juga mempersembahkan pertunjukkan tari dengan judul
Tari Bhineka, yang merupakan gabungan tarian tradisional dari beberapa
daerah di Indonesia.F
[TIM REDAKSI]
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
S TAT I S T I K
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
Transaksi Bursa
Frekuensi (kali)
Total 2018
Penyelesaian Transaksi Bursa
24,087,203
Efisiensi
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (%)
Nilai (%)
811,194,080,632 596,249,204,413,305
Volume (lembar)
212,695,098,100
222,786,059,278,600
62.42
48.23
Tertinggi harian
559,769
23,672,713,221
38,849,679,547,622
5,116,417,300
5,968,894,339,100
71.55
54.31
Rata-rata harian
388,503
13,083,775,494
9,616,922,651,828
3,430,566,098
3,593,323,536,752
61.82
48.04
Terendah harian
268,264
8,602,001,212
5,791,311,871,689
2,076,802,800
2,473,159,556,000
50.40
43.09
Data sampai dengan 29 Maret 2018
ALTERNATE CASH SETTLEMENT (ACS)
FASILITAS INTRADAY
JUMLAH AK
(ACS)
ACS
Volume (Lembar)
Nilai (Rp)
AK
Serah
AK
Terima
Total
3,267,600
4,892,511,750
7
10
Tertinggi harian
2,227,900
4,344,405,000
1
3
Rata-rata harian
130,704
195,700,470
-
-
Terendah harian
-
-
-
-
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
66,393,798,728,300
1,473,210,510
Rata-Rata Bulanan
22,131,266,242,767
491,070,170
1,070,867,721,424
23,761,460
Rata-Rata Harian
Data sampai dengan 29 Maret 2018
TRANSAKSI DERIVATIF
Frekuensi
(kali)
Volume
(lembar)
Nilai (Rp)
Index Futures
-
-
-
Indonesia Government
Bond Futures
-
-
-
Tipe Produk
Data sampai dengan 29 Maret 2018
POSISI DANA JAMINAN
Jenis Pasar
Nilai (Rp)
Persentase
Data sampai dengan 29 Maret 2018
Ekuiti
Derivatif-Kontrak Berjangka
Surat Utang
2,615,675,450,010.00
64.34%
597,593,576.00
0.01%
1,087,103.00
0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan
Ekuiti, KBIE dan Obligasi
1,449,185,560,109.53
35.65%
Total
4,065,459,690,798.53
100.00%
POSISI CADANGAN JAMINAN
Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
144,433,407,765
Data sampai dengan 29 Maret 2018
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE
Jenis Instrumen
Uang
Saham
Obligasi
Total
Nilai Agunan (Rp)
Persentase
301,401,032,965
1.61%
18,245,903,851,496
97.48%
169,962,594,996
0.91%
18,717,267,479,458
100.00%
Data sampai dengan 29 Maret 2018
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE
Nilai Agunan (Rp)
Persentase
Bank Garansi
4,100,124,000,000
58.00%
Deposito
2,367,556,380,609
33.49%
Jenis Instrumen
Dana Minimum Kas
Saham Bursa
Total
590,792,873,247
8.36%
10,600,000,000
0.15%
7,069,073,253,857
100.00%
Data sampai dengan 29 Maret 2018
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK
Bulan
Total
Rata-Rata Harian
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Januari
7,843,572,500.00
5,897,200.00
Februari
7,434,246,600.00
Maret
1,551,170,100.00
Total
16,828,989,200.00
Frekuensi (kali)
Jumlah
Hari
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
11
253,018,467.74
190,232.26
31
1,577,800.00
20
265,508,807.14
56,350.00
28
1,239,300.00
11
50,037,745.16
39,977.42
31
8,714,300.00
42
186,988,768.89
96,825.56
90
Data sampai dengan 29 Maret 2018
KPEI Newsletter
7
I
Edisi 2 Triwulan II l 2018
KILAS PERISTIWA
Pembukaan Perdagangan 2018
Pada 2 Januari 2018, Wakil Presiden RI Bapak Jusuf Kalla membuka perdagangan bursa tahun 2018 di Main Hall BEI, Jakarta. Pembukaan perdagangan
dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur BI, Wakil Gubernur
DKI Jakarta, Pejabat OJK, Direksi dan Komisaris SRO serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa industri pasar modal Indonesia dapat menumbuhkan harapan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
15th Annual PASLA/RMA Conference on
Asian Securities Lending
Selaku anggota Pan Asia Securities Lending Association/ Risk Management Association (PASLA/RMA),
KPEI turut menghadiri konferensi (PASLA/RMA) ke-15
pada 6-8 Maret 2018 di Hong Kong. Perwakilan KPEI
yang menghadiri kegiatan tersebut adalah Hasan
Fawzi (Direktur Utama), Suryadi (Kepala Divisi Kliring
Penyelesaian & Pinjam Meminjam Efek), M. Nofri
Rolla (Staf Unit Pinjam Meminjam Efek & REPO) dan
Agung Bayumurti (Staf Unit Hukum).
Sharing Session BRI “Treasury’s Product &
Services”
Penyerahan Penghargaan Galeri Investasi Idol 2017
Pada 8 Maret 2018, Sunandar selaku Direktur KPEI menghadiri penghargaan
Galeri Investasi Idol 2017 yang diselenggarakan oleh MNC Sekuritas di Main
Hall Gedung BEI, Jakarta. Pada acara tersebut, Sunandar berkesempatan untuk memberikan penghargaan kepada salah satu pemenang lomba penghargaan tersebut.
Workshop Anggota Kliring
Pada 20 Februari 2018, KPEI mengadakan “Workshop Anggota Kliring: Kliring Penyelesaian Ekuiti dan Pinjam Meminjam Efek” di Ruang Seminar 3, Gedung BEI, Jakarta. Workshop tersebut dibuka oleh Direktur KPEI Sunandar,
dan dihadiri oleh Anggota Kliring, Bank Kustodian dan Bank Umum. Dalam
workshop tersebut, Hanifah selaku Kepala Unit Ekuiti menjadi pembicara terkait tema Kliring Penyelesaian Ekuiti dan Rachmadewi Sjahesti selaku Kepala
Unit Pinjam Meminjam Efek dan REPO terkait Pinjam Meminjam Efek.
8 KPEI Newsletter
Pada 7 Maret 2018, KPEI menerima kunjungan dari
tim Treasuri Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait kegiatan sharing session “Treasury’s Product & Services”
di Ruang Rapat Utama KPEI, Jakarta. Pada acara tersebut, Treasuri BRI menjelaskan tentang produk derivatif dan lindung nilai yang dimiliki serta operasional
pelaksanaan lindung nilai tersebut. Sharing session
dibuka oleh Sunandar selaku Direktur KPEI dan dihadiri oleh perwakilan kepala divisi, kepala unit dan
karyawan KPEI.
Sharing Session Citi Indonesia “Journey to
the Top: In It to Win It!”
Pada 10 Januari 2018, Direktur Utama KPEI Hasan
Fawzi menghadiri IDX Corporate Sharing Session:
Kick Off 2018 dengan tema “Journey to the Top: In
It to Win It!” di Main Hall BEI, Jakarta. Kegiatan ini
menghadirkan Batara Sianturi selaku CEO Citi Indonesia sebagai narasumber. Acara tersebut juga dihadiri
oleh Direksi BEI, seluruh karyawan BEI dan perwakilan
karyawan KPEI serta KSEI.