makalah perbandingan indonesia dengan si

makalah perbandingan indonesia dengan
singapura
Rabu, 19 Maret 2014
makalah perbandingan indonesia dengan singapura

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
DAN SINGAPURA
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perbandingan pendidikan

disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Muhammad zainudin
Muqorobin
Slamet riyadin
Munadziroh
Habibah fitri


210312
210312238
210312228
210312237
210312

Dosen pengampu:
Dr. Mambaul Ngadimah, M.Ag.

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO

2014
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan
berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya manusia.
Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan, perkembangan
dan kemajuan suatu negara.
Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan
dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10 dari
14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring
global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO.
Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap
potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih
banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar
dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.
Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang
pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Rankings 2009 yang
menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia.
Universitas itu adalah National University of Singapor (peringkat 30) dan Nanyang
Technological University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara
Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia.

2. Rumusan Masalah

a.

Sejauh mana pendidikan di Indonesia di bandingkan dengan Negara lain ?

b. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia dan singapura ?
c.

Tabel perbandingan Pendidikan Indonesia dan Singapore !

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan dikedua negara tersebut ?
e. Masalah pendidikan dikedua negara tersebut ?

PEMBAHASAN
Pengertian Perbandingan Pendidikan
Menurut Carter V. Good definisi pendidikan perbandingan adalah lapangan studi yang
mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana
terdapat pada berbagai negara pendidikan di luar negeri sendiri. Definisi ini menunjuk aspek
operasional dari pendidikan yang terdapat di suatu negara atau masyarakat. Didalam mempelajari
sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak boleh tidak mesti memperhatikan
dimensi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor yang lain.

Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal
atau lebih untuk mencari kesamaan–kesamaan dan perbedaan–perbedaannya. Dengan demikian
maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pengertian sebagai usaha
menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem pendidikan, untuk
mencari dan menemukan kesamaan–kesamaan dan perbedaan–perbedaan yang ada dari kedua
hal tersebut.
Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah “Comparative Education”.
Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Dengan
menggunakan istilah pendidikan perbandingan. Namun pada dasarnya berbagai istilah yang
digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi
perbandingan) tentang pendidikstudan. Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan
yang menggunakan pendekatan dan metode perbandingan.1[1]

A. Sistem Pendidikan di Indonesia
Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural,
psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri khusus
1[1]http://perbandingan%20Sistem%20Pendidikan%20Indonesia%20dan
%20Singapura.htm diakses pada 2 Maret 14.

atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional.

Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam
berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, teknologi,
dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan.

1. a. Sistem pendidikan
Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari
bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan
ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari
semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis, sistem pendidikan
terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan
dan lingkungan.2[2]
b. Sistem pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salin terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan dijelaskan lebih
lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Sistem
Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut “pendidikan adalah usaha
sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang

diperlukan dirinya”
Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai

2[2] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafndo Persada,
2009) 121-124.

agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman ” (pasal 1 butir
2). 3[3]
c.

Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua kegiatan
pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut
merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan pendidiknya. Meskipun setiap
satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak lepas dari tujuan pendidikan
nasional.4[4] Selain itu terdapat juga dalam UU yang berbunyin “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis
serta bertanggung jawab”.5[5]

2.

Jenjang Pendidikan di Indonesia
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI,
SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan pendidikan tinggi (Akademi,
Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski tidak termasuk dalam jenjang
pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum
memasuki pendidikan dasar.

a.

Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya

3[3] Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, (Yogyakarta: Hikayat Publishing,
2004) 153-155.
4[4] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidikan, 125.
5[5] Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, 155.

wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk:
1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat.

b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas:
1. Pendidikan menengah umum, dan
2. Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),

2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c.

Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. Akademi,
2. Politeknik,
3. Sekolah tinggi,
4. Institut, atau
5. Universitas.

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan
vokasi.6[6]
B. Sistem Pendidikan di Singapura

Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk
meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar. Sekolah
dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa akan
menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan di
Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu Polytechnics, atau
meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung selama 3 tahun dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan
mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga
sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum,
Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris
adalah IELTS 6.0. Gelar Master di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai
dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5.7[7]
Jenjang pendidikan di Singapura:
a.

Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )
Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga
6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2.

b. Primary Education ( Sekolah Dasar )


6[6] http://wikipedia.co.id/sistempendidikannasional.htm diakses pada 07 maret
2014
7[7] http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-singapore/ diakses pada
07 maret 2014.

Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6
tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2
tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6.
c.

Secondary Education ( SMP + SMA )
Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa
pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang
mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain untuk
para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.

d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)
Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk
menempuh ujian GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir,
para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas
Lokal Singapura.
e.

Polytechnics (Politeknik)
Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan
jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa
mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.

f.

Singapore Universities (Universitas Singapura)
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa
tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia
kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang
Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS) dan Singapore
Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia
internasional.8[8]

C. TABEL PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA
8[8] http://PerbedaanPendidikanSingapuradanIndonesia_MyBlog.htm diakses pada
07 maret 2014

Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat
dijelaskan melalui tabel di bawah ini :
No.
Aspek
Sistem pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan di
1

Dasar

UUD 1945 Dan Pancasila

Singapura
Pemikiran bahwa setiap
siswa memiliki bakat dan

2

Tujuan

Meningkatkan ketaqwaan,

minat yang unik
Membentuk masyarakat

kecerdasan, keterampilan dan

Singapura yang berbudaya

budipekerti luhur, rasa cinta tanah air

tinggi dalam hal etika,

(patriotisme), memupuk sikap

disiplin dan prilaku sosial

membangun diri sendiri serta

sehari-hari, serta

bersama-sama bertanggung jawab

mengembangkan kreatifitas

membangun masyarakatnya

anak didik khususnya
dibidang teknologi

3

Fungsi

Mengembangkan kemampuan serta

informasi
-

meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan
4

5

Jenjang

Isi

nasional
PAUD

TK

TK

SD

SD/MI

SMP

SMP/MTs

SMA

SMA/MA
Pendidikan Pancasila

Persiapan menuju kuliah
Bahasa Inggris

Pendidikan Agama

Matematika

Pendidikan Kewarganegaraan

IPA

Bahasa Indonesia

IPS

Membaca dan menulis

Seni

Matematika (termasuk berhitung)

Mother tongue

Pengantar SAINS dan Teknologi

language9[9]

Ilmu bumi
Sejarah nasional dan sejarah umum
Kerajinan tangan dan kesenian
Pendidikan jasmani dan kesehatan
Menggambar
6

Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Pendidikan

Bahasa inggris
Faktor Tujuan
Faktor Pendidik

Fasilitas yang memadai
Faktor biaya

Faktor peserta didik

Faktor pendidik

Faktor Alat

Faktor Anggaran

Faktor lingkungan Masyarakat
Efektifitas Pendidikan di Indonesia

Pendidikan
Analisis Kurikulum

Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Standardisasi Pendidikan Di
Indonesia
Kurangnya Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Rendahnya Relevansi Pendidikan
Dengan Kebutuhan

9[9]
http://slideshare/perbandinganpendidikan/PerbandinganSistemPendidikanIndonesia
danSingapura.htm diakses pada 07 maret 2014

7

Masalah-

Rendahnya pemerataan kesempatan

Kurang adanya hubungan

masalah

belajar

yang harmonis antara guru

Pendidikan

Rendahnya mutu akademik

dan murid

Rendahnya efisiensi internal karena
lamanya masa studi
Rendahnya efisiensi eksternal sistem
pendidikan
Terjadi kecenderungan menurunnya
akhlak dan moral
Kecerdasan emosional masih belum
mendapat perhatian yang memadai.10
[10]

D. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan
1. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia
Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima
faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor
tidak ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan
yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor tersebut adalah:
a.

Faktor Tujuan
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab
mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai
apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah senantiasa harus berpegang
pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang berkualitas.

b. Faktor Pendidik
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus
mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru
ialah harus memiliki kewibawaan.
10[10] Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, (Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama
dan Peradaban Muhammadiyah, 2006) 10-16.

c.

Faktor peserta didik
Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang
akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku dan
minat bakat dari anak didik.

d. Faktor Alat
Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan dengan
sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ini merupakan
masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya untuk menyediakan
alat-alat tersebut.
e.

Faktor lingkungan Masyarakat
Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua
siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk melaksanakan
peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan dua kelompok yang tidak
dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya.11[11]
Selain itu ada juga yang mempengaruhi rendahnya kualitas Pendidikan di Indonesia
secara umum yaitu:

 Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan
penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan
pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan
peserta didik dan pendidik tidak tahu “tujuan” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak
mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan.
 Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia adalah mahalnya biaya pendidikan,
waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajar dan banyak hal lain yang
menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam
peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
 . Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
Tinjauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan
akhirnya membawa bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan yang
11[11] http://irwansmk2wng.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhimutu.html diakses pada 07 maret 2014

terkepung oleh standar kompetensi saja sehingga kehilangan makna dan tujuan dari pendidikan
tersebut.
 Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data
Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen
Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun
1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka
Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa).
 Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS
(1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang
dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%,
sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masingmasing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%.12[12]
2. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Singapura
Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu:
 Fasilitas yang memadai
Setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan
siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, disetiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD)
untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki
akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.
 Faktor biaya
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah
murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di
singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan
beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.
 Faktor pendidik

12[12] http://ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-kualitaspendidikan-di-indonesia/ diakses pada 07 maret 2014

Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima
disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan
mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja,
sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan
untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin
kesejahteraannya.
 Faktor Anggaran Pendidikan
Singapura mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk
mengelola sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer persegi dan
memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan mencapai 25 persen dari total
pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk tingkat
pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga
menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau
bantuan dari sektor swasta untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan
dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara
pemerintah dan kalangan pembisnis.
 Analisis Kurikulum
Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan
di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut UN bagi
semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya,UN di
Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut pemerintah Singapura, setiap
orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan. Tetapi di Indonesia UN sangat
mempengaruhi kelulusan siswa yaitu UN menjadi tolak ukur kelulusan siswa.13[13]

E. Masalah-Masalah Pendidikan
1. Masalah pendidikan di Indonesia
Proses pendidkan harus berjalan sampai kapanpun, suatu bangsa akhirnya membangun
sebuah sistem pendidikan bagi bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan yang dibangun itu harus
sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu sistem dan praksis pendidikan kita harus relevan.
13

Itulah sebenernya menjadi permasalahan bagi pendidikan kita. Kita sebagai bangsa telah
memiliki sebuah sistem pendidikan.sistem itu telah di kokohkan dengan adanya UUD NO.20
Tahun 2003. Persoalannya sekarang ialah, apakah sistem pendidikan saat ini telah efektif untuk
mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa modern, memiliki kemampuan daya saing yang
tinggi di tengah-tengah bangsa lain ? Adapun masalah-masalah pendidikan yaitu meliputi :
1. Rendahnya pemerataan kesempatan belajar disertai banyaknya peserta didik yang putus
sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan.
2. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA),
matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut
merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek.
3. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang
sudah ditentukan.
4. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi
pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung
terus meningkat.
5. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya
tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan
kenakalan remaja.
6. Dalam menghadapi globalisasi, kita masih memiliki kelemahan dilihat dari praksis
pendidikan nasional kita. Pendidikan di semua jenjang, sampai saat ini masih
mementingkan aspek kognitif. Aspek afektif seperti kecerdasan emosional, masih belum
mendapat perhatian yang memadai.
7. Pendidikan di Indonesia lebih memusatkan perhatiannya pada kemampuan otak kiri,
sehingga menyebabkan pendidikan Nasional hanya mampu menghasilkan orang-orang
yang tidak mandiri, tidak kreatif, tidak mampu berkomunikasi secara baik dengan
lingkungan fisik dan sosial dalam komunitas kehidupanya.14[14]
14[14] Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, 10-16.

2. Masalah pendidikan di Singapura
 Kurang adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid
Tentang masalah sistem pendidikan di Negara maju, memang sistemnya saat ini sudah
berjalan dengan baik itu digambarkan dengan desentralisasi pendidikan yang itu masih belum
mampu dilakukan oleh kebanyakan Negara–Negara berkembang, masalah utama dengan
sekolah-sekolah di Negara maju adalah hubungan antara guru dan siswa. Ada konflik
kepribadian dan nilai. Beberapa siswa, khususnya di kelas bawah, bolos sekolah atau
menyebabkan masalah di kelas karena mereka tidak peduli, atau tidak dapat mengendalikan diri
mereka sendiri.15[15]

15[15] http://anamwho.blogspot.com/2011/05/perbandingan-pendidikan.html diakses pada
09 maret 2014

PENUTUP
Kesimpulan

:

Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di bidang
pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara Indonesia dan Singapura
yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan dasar negara Singapura hanya 6
tahun sedangkan negara Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun dngan rincian 6 tahun SD dan 3
tahun SMP, perbedaan berikutnya dalam jenjang pendidikan menengah negara Singapura
membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun dalam jenjang ini, sementara negara Indonesia
membutuhkan waktu 3 tahun tetapi negara Singapura pada jenjang ini mengklasifikasikan
kemampuan siswa menjadi Express, Normal Academic dan Normal Technical, sedangkan
Indonesia hanya menggunakan program akselerasi pada sekolah-sekolah tertentu. Jadi
penyelesaian dijenjang menengah di negara Singapura membutuhkan waktu 11 tahun sedangkan
negara Indonesia lebih lama 1 tahun yaitu 12 tahun. Selain itu kita dapat melihat tabel
perbandingan kedua negara tersebut:
No.

Aspek

Sistem pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan di

1

Dasar

UUD 1945 Dan Pancasila

Singapura
Pemikiran bahwa setiap
siswa memiliki bakat dan

2

Tujuan

Meningkatkan ketaqwaan,

minat yang unik
Membentuk masyarakat

kecerdasan, keterampilan dan

Singapura yang berbudaya

budipekerti luhur, rasa cinta tanah air

tinggi dalam hal etika,

(patriotisme), memupuk sikap

disiplin dan prilaku sosial

membangun diri sendiri serta

sehari-hari, serta

bersama-sama bertanggung jawab

mengembangkan kreatifitas

membangun masyarakatnya

anak didik khususnya
dibidang teknologi

3

Fungsi

Mengembangkan kemampuan serta

informasi
-

meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan
4

5

nasional
PAUD

TK

TK

SD

SD/MI

SMP

SMP/MTs

SMA

SMA/MA
Pendidikan Pancasila

Persiapan menuju kuliah
Bahasa Inggris

Pendidikan Agama

Matematika

Pendidikan Kewarganegaraan

IPA

Bahasa Indonesia

IPS

Membaca dan menulis

Seni

Matematika (termasuk berhitung)

Mother tongue language

Jenjang

Isi

Pengantar SAINS dan Teknologi
Ilmu bumi
Sejarah nasional dan sejarah umum
Kerajinan tangan dan kesenian
Pendidikan jasmani dan kesehatan
Menggambar
6

Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Pendidikan

Bahasa inggris
Faktor Tujuan
Faktor Pendidik

Fasilitas yang memadai
Faktor biaya

Faktor peserta didik

Faktor pendidik

Faktor Alat

Faktor Anggaran

Faktor lingkungan Masyarakat
Efektifitas Pendidikan di Indonesia

Pendidikan
Analisis Kurikulum

Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Standardisasi Pendidikan Di
Indonesia
Kurangnya Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Rendahnya Relevansi Pendidikan
7

Masalah-

Dengan Kebutuhan
Rendahnya pemerataan kesempatan

Kurang adanya hubungan

masalah

belajar

yang harmonis antara guru

Pendidikan

Rendahnya mutu akademik

dan murid

Rendahnya efisiensi internal karena
lamanya masa studi
Rendahnya efisiensi eksternal sistem
pendidikan
Terjadi kecenderungan menurunnya
akhlak dan moral
Kecerdasan emosional masih belum
mendapat perhatian yang memadai.

Saran:
Seharusnya Pemerintah lebih memprioritaskan dunia pendidikan sehingga pendidikan di
negeri kita tidak carut marut, pihak sekolah atau kampus lebih tertuju pada kurikulum, Generasi
penerus diharapkan agar lebih mengembangkan pendidikan Negara kita sehingga pendidikan di
Indonesia tidak kalah dibanding Nega

DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu pendidika. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009.
Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2004.
Suyanto, Dinamika Pendidikan Nasional, Jakarta Pusat: Pusat Studi Agama dan Peradaban
Muhammadiyah, 2006.
http://google.com/perbandingan%20Sistem%20Pendidikan%20Indonesia%20dan
%20Singapura.htm
http://wikipedia.co.id/sistempendidikannasional.htm
http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-singapore/
http://PerbedaanPendidikanSingapuradanIndonesia_MyBlog.htm
http://slideshare/perbandinganpendidikan/
PerbandinganSistemPendidikanIndonesiadanSingapura.htm
http://irwansmk2wng.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-mutu.html
http://ikasp.wordpress.com/2012/12/28/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-kualitas-pendidikandi-indonesia/
http://anamwho.blogspot.com/2011/05/perbandingan-pendidikan.html