BAB III GAMBARAN UMUM PAJAK REKLAME A. Pengertian Pajak - Analisis Pemungutan Pajak Reklame Sebagai Pendapatan Asli Daerah Kota Medan

BAB III
GAMBARAN UMUM PAJAK REKLAME

A. Pengertian Pajak
Banyak ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian atau
definisi masing-masing yang berbeda-beda mengenai pajak. Meskipun, berbagai
defenisi tersebut memiliki pengertian dengan bahasa masing-masing dari setiap
ahli, namun defenisi tersebut mempunyai arti atau makna dan tujuan yang sama.
Menurut Prof. Dr. M. J. H. Smeets, Pajak adalah prestasi kepada
pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat
dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang
individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran rutin Pemerintah.
Menurut Prof. Dr. P. J. Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat
prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran – pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Dr. N. J. Feldmann, Pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma – norma yang
ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata – mata

digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluaran umum.

38
Universitas Sumatera Utara

39

Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada kas
negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
B. Pengertian Pajak Reklame
Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Sedangkan
Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan
corak ragamnya untuk tujuan komersial, digunakan untuk memperkenalkan,
menganjurkan, memujikan suatu barang, jasa, orang atau badan, atau untuk
menarik perhatian umum terhadap suatu barang, jasa, orang atau badan, yang
dapat dilihat, dibaca, didengar, dan dinikmati oleh umum.
Adapun pengertian lain dari Pajak reklame adalah salah satu pajak daerah

dan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah yang menunjukkan posisi strategis
dalam hal pendanaan pembiayaan daerah. Dalam pengenaan pajak reklame tidak
mutlak ada pada seluruh daerah kabupaten atau kota. Hal ini berkaitan dengan
kewenangan yang diberikan kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk
mengenakan pajak yang sesuai dengan keadaan objek pajak dari reklame.
C. Objek dan Bukan Objek Pajak Reklame
Objek

Pajak

Reklame

adalah

semua

penyelenggaraan

reklame.


Penyelenggaraan reklame dapat dilakukan oleh penyelenggaraan reklame atau
perusahaan jasa periklanan yang terdaftar pada Badan Pengelola Pajak dan

Universitas Sumatera Utara

40

Retribusi Daerah Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan reklame yang ditetapkan
menjadi objek Pajak Reklame adalah sebagaimana disebut dibawah ini.
a. Reklame papan/billboar, megatron/videotron/Large Electronic
Display(LED)
b. Reklame kain
c. Reklame melekat
d. Reklame selebaran
e. Reklame berjalan
f. Reklame udara
g. Reklame apung
h. Reklame suara
i.


Reklame film/slide

j.

Reklame peragaan.

Pada Pajak Reklame, tidak semua penyelenggaraan reklame dikenakan pajak.
Adapun yang tidak termasuk objek pajak reklame, yaitu :
a) Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian,
warta mingguan, warta bulanan, dan sejenisnya.
b) Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan,
yang berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya.
c) Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan
tempat usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang
mengatur nama pengenal atau usaha profesi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

41


d) Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah.
D. Subjek dan Wajib Pajak Reklame
Pada Pajak Reklame, subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang
menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Sementara itu, wajib
pajak adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame. Jika
reklame diselenggarakan langsung oleh orang pribadi atau badan yang
memanfaatkan reklame untuk kepentingan sendiri, wajib pajak reklame adalah
orang pribadi atau badan tersebut. Apabila penyelenggaraan reklame dilaksanakan
melalui pihak ketiga, misalnya jasa perusahaan periklanan, pihak ketiga tersebut
menjadi Wajib Pajak Reklame. Setiap orang pribadi atau badan yang akan
menyelenggarakan reklame di Daerah wajib memperoleh izin tertulis atau
pengesahan dari Walikota.
a. Perizinan
1. Setiap penyelenggaraan reklame wajib memiliki izin reklame.
2. Izin reklame ditandatangani dan diterbitkan oleh:
a. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan bagi
reklame papan / billboard / videotron / megatron
b. Kepala Badan Perizinan Terpadu Kota Medan bagi reklame kain
seperti umbul – umbul spanduk, reklame selebaran, reklame berjalan

termasuk yang dipasang pada kendaraan, reklame udara, reklame
apung, reklame suara, reklame film / slide dan reklame peragaan

Universitas Sumatera Utara

42

c. Kepala Dinas Pendapatan bagi reklame melekat / Poster / Stiker /
Rombong.
3. Izin reklame ditandatangani dan diterbitkan setelah wajib pajak
menyerahkan tanda bukti lunas.
4. Izin reklame yang telah ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala Dinas
Tata Ruang dan Tata Bangunan wajib disampaikan dan didaftarkan kepada
Dinas Pendapatan paling lambat tujuh hari kerja.
5. Izin reklame yang telah ditandatangani dan diterbitkan oleh Kepala Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu wajib disampaikan dan didaftarkan kepada
Dinas Pendapatan paling lambat lima hari kerja dan paling lambat satu
hari kerja bagi reklame yang bersifat insidentil.
b. Tata cara Perolehan Izin Reklame
1. Setiap orang pribadi atau badan usaha yang akan melaksanakan

pemasangan reklame wajib memperoleh Surat Izin dari Kepala Daerah
atau Pejabat yang ditunjuk.
2. Mengajukan Permohonan Izin Reklame dengan melampirkan syarat –
syarat sebagai berikut :
a. Fotocopy Kartu Identitas Diri/Penanggungjawab/Penerima Kuasa
(KTP/SIM/Paspor) bagi pemohon perorangan.
b. Fotocopy akta pendirian perusahaan/surat izin perusahaan/surat
keterangan lainnya bagi pemohon badan.
c. Fotocopy izin lama (bagi permohonan perpanjangan izin)
d. Surat Kuasa apabila pemilik/penanggung jawab berhalangan
dengan disertai fotocopy KTP, SIM, Paspor dari pemberi lain.

Universitas Sumatera Utara

43

e. Surat perjanjian kontrak pembuatan dan/atau pemasangan reklame,
apabila diselenggarakan.
f. Gambar sketsa titik lokasi penyelenggaraan reklame, desain dan
tipologi reklame.

g. Surat persetujuan dari pemilik tanah dan/atau bangunan dengan
melampirkan surat kepemilikan atas tanah dan/atau bangunan yang
sah, bagi objek pajak reklame yang pertama kali dimohonkan.
h. Pas foto warna (Ukuran 3x4) 2 lembar.
3. Permohonan izin disampaikan kepada Kepala Badan dan wajib diteliti
oleh Kepala Badan meliputi : Keamanan dan Ketertiban Umum,
Kesopanan, Kesusilaan, Keamanan, Keagamaan, Keindahan, Kesehatan,
Lingkungan Hidup.
4. Kepala Badan menunjuk Sub bidang Penetapan sebagai pelaksana
administrasi dalam hal penetapan izin reklame.
5. Dikeluarkan izin oleh Kepala Badan bersamaan dengan ditertibkannya
Surat Penetapan Pajak Reklame, maka Wajib Pajak harus menyetorkan
jumlah pajak terutang ditempat yang telah ditentukan.
6. Setelah pembayaran pajak maka wajib pajak dapat memasang Reklame.
c. Kewajiban Pemegang Izin Reklame
1.

Pemasangan Reklame tidak mengganggu ketertiban umu dan lalu lintas
serta menjaga kebersihan/keindahan tempat pemasangan reklame.


2.

Dalam pembuatan Reklame harus dihindarkan kata – kata yang
bertentangan dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Universitas Sumatera Utara

44

3.

Dalam hal pembuatan Reklame tidak boleh dibuat gambar – gambar yang
bertentangan dengan norma susila.

4.

Sesudah berakhirnya Surat Persetujuan Reklame ini diharuskan untuk
memperpanjang

lagi,


dan

apabila

pemasangan

Reklame

tidak

diperpanjang, Reklame harus dibongkar dan segala biaya dibebankan
kepada Pemegang Persetujuan Pemasangan Reklame.
5.

Pemegang Persetujuan Pemasangan Reklame yang tidak memenuhi
kewajibannya akan dikenakan sanksi.

6.


Segala sesuatu yang timbul akibat pemasangan Reklame tersebut menjadi
tanggung jawab Pemegang Persetujuan Pemasangan Reklame.

7.

Surat Persetujuan Pemasangan Reklame ini mulai dikeluarkan sejak
ditetapkan.

d. Penolakan Permohonan Izin Reklame.
Permohonan izin penyelenggaraan Reklame yang diajukan Wajib Pajak, dapat
ditolak apabila :
1. Melanggar Ketentuan Perundang – undangan, dimana Reklame yang akan
dipergunakan menurut pertimbangan Kepala Daerah bertentangan dengan
ketertiban umum, kesusilaan, keindahan, keamanan, dan tata kota.
2. Tempat penyelenggaraan Reklame yang diajukan tidak pada lokasi yang
diperbolehkan seperti, dilarang memasang reklame disekitar Kantor
Pemerintah, Gedung Sekolah, Rumah Ibadah dan Gedung Bersejarah yang
tidak dipergunakan untuk komersial.
3. Penolakan harus disertai dengan alasan – alasan.

Universitas Sumatera Utara

45

e. Pencabutan Izin Reklame
Izin penyelenggaraan Reklame dapat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
serta tidak mempunyai kekuatan hukum apabila :
1.

Pemegang izin tidak memenuhi kewajiban – kewajibannya.

2.

Reklame yang dipasang tidak sesuai dengan izin yang diberikan.

3.

Naskah Reklame tidak dipenuhi sebagaimana mestinya.

4.

Masa berlaku izin berakhir.

5.

Lebih dari 6 bulan izin tidak dipergunakan.

6.

Penyelenggaraan Reklame tidak sesuai dengan syarat – syarat yang telah
ditentukan.

f. Pembongkaran Reklame
1.

Pemegang Izin/Penyelenggara Reklame diharuskan untuk melakukan
pembongkaran dan penyingkiran reklame sesuai dengan tanggal
berakhirnya Reklame atau dicabutnya izin.

2.

Apabila dalam waktu yang telah ditentukan tersebut pembongkaran atau
penyingkiran tidak dilakukan oleh penyelenggara, maka Kepala Dinas atas
nama Kepala Daerah akan melaksanakan pembongkaran/penyingkiran,
dan biaya yang timbul akibat pembongkaran dibebankan kepada
penyelenggara.

Universitas Sumatera Utara

46

E. Dasar Hukum Pajak Reklame
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa : Pendapatan Daerah
adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
yang menyatakan bahwa : Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan
Daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
4. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame.
F. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame
1. Dasar Pengenaan Pajak Reklame
Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR), yaitu
nilai yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan penetapan besarnya Pajak
Reklame. Nilai Sewa Reklame ditetapkan berdasarkan penjumlahan antara Nilai
Jual Reklame dengan Nilai Strategis Reklame. Nilai Jual Reklame adalah
perkalian antara luas/ukuran media reklame dengan jangka waktu dengan harga
satuan reklame. Reklame yang diselenggarakan oleh pihak ketiga, Nilai Sewa
Reklame ditetapkan berdasarkan nilai kontrak reklame. Apabila reklame

Universitas Sumatera Utara

47

diselenggarakan sendiri, Nilai Sewa Reklame dihitung dengan memperhatikan
faktor jenis reklame, bahan yang digunakan, lokasi penempatan, jangka waktu
penyelenggaraan, jumlah dan ukuran media reklame, biaya pemasangan reklame,
pemeliharaan reklame, lama pemasangan reklame, nilas strategis lokasi reklame.
Adapun komponen Nilai Sewa Reklame terdiri dari :
a. Luas reklame
b. Harga satuan reklame
c. Jangka waktu pemasangan
Nilai Sewa Reklame dapat dihitung dengan rumus :
Nilai Sewa Reklame

= Nilai Jual Objek Reklame (NJOR) + Nilai Strategis
Pemasangan Reklame (NSPR)

Besarnya Nilai Jual Objek Reklame dihitung dengan rumus :
Nilai Jual Objek Reklame = (Ukuran Reklame x Harga Dasar Ukuran Reklame)
+ (Ketinggian Reklame x Harga Dasar Ketinggia
Reklame)
Nilai Jual Objek Reklame (NJOR) adalah keseluruhan pembayaran/
pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik dan atau penyelenggara reklame,
termasuk

biaya/harga

beli

bahan reklame,

konstruksi,

instalasi

listrik,

pembayaran/ongkos perakitan, pemancaran, peragaan, penayangan, pengecatan,
pemasangan dan transportasi pengangkutan sampai dengan bangunan reklame
selesai dipancarkan, diperagakan, ditayangkan dan/atau terpasang ditempat yang
telah diizinkan.

Universitas Sumatera Utara

48

Perhitungan Nilai Jual Objek Reklame didasarkan pada besarnya komponen
biaya penyelenggaraan reklame, yang meliputi biaya pembuatan, biaya
pemeliharaan, lama pemasangan, jenis reklame, luas bidang reklame, ketinggian
reklame.
Berikut Nilai Sewa Reklame yang ditetapkan berdasarkan dari jenis
Reklame :
Jenis Reklame
Reklame Melekat/Stiker

Reklame Selebaran

Nilai Sewa Reklame
Rp. 600/cm2 sekurang-kurangnya Rp. 3.250.000,setiap kali penyelenggaraan
Rp. 600/lembar sekurang-kurangnya Rp. 3.250.000,setiap kali penyelenggaraan

Reklame Berjalan
termasuk Pada

Rp. 5000/m2/hari

Kendaraan
Reklame Udara
Reklame Suara

Rp. 2.600.000 sekali peragaan paling lama 1 bulan
Rp. 1.300/ 15 detik, bagian-bagian yang kurang dari
15 detik dihitung menjadi 15 detik
Rp. 6.500/ 15 detik dengan suara, Rp. 2000/ 15 detik

Reklame Film/Slide

tanpa suara. Bagian-bagian yang kurang dari 15 detik
dihitung menjadi 15 detik

Reklame Peragaan
Reklame Apung

Rp. 15.600/hari, dan sekurang-kurangnya
Rp. 240.000
Rp. 2.600.000 sekali peragaan, paling lama 1 bulan

Tabel III.1. Sumber : Peraturan Walikota Medan No. 17 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan No. 11 Tahun
2011 Tentang Pajak Reklame

Universitas Sumatera Utara

49

Selain itu, ada juga pembagian jenis reklame terhadap Nilai Sewa Reklame
berdasarkan dari pembobotan kelas jalan.
a.

Untuk jenis reklame Billboard/Baliho/Bando/Videotron/Megatron dan mini
Billboard sejenisnya ditetapkan sebagai berikut.

Jenis
Reklame

Ukuran

Jangka

Luas

Waktu

Reklame

Pemasangan

1 m2

1 m2

Sisi
1

2

1 hari

Rp. 1425

Rp. 1480

1 hari

Rp. 3975

Rp. 4975

Billboard/
Baliho/
Bando/Video
tron/
Megatron
Mini
Billboard

Berikut ditetapkan Nilai Strategis Reklame berdasarkan kelas jalan.

Nilai Strategis
Kelas Jalan 1

Kelas Jalan 2

Kelas Jalan 3

Rp. 215.000.000

Rp. 185.000.000

Rp. 155.000.000

Rp. 37.000.000

Rp. 31.000.000

Rp. 25.000.000

Tabel III.2. Sumber : Peraturan Walikota Medan No. 17 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan
No. 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

Universitas Sumatera Utara

50

b.

Untuk jenis Reklame Kain berupa Umbul – Umbul, Spanduk dan Banner,
Reklame Menempel/Rombong/Berjalan serta Neon Box ditetapkan sebagai
berikut.

Jenis Reklame

Ukuran Luas

Jangka Waktu

Reklame

Pemasangan

1 m2

1 hari

Rp. 9.600

1 m2

1 hari

Rp. 6.000

1 m2

1 hari

Rp. 1.440

Harga Satuan

Kain berupa UmbulUmbul, Spanduk,
Banner
Reklame
Menempel/Rombong/
Reklame Berjalan
Reklame Neon Box

Tabel III.3. Sumber : Peraturan Walikota Medan No. 17 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan
No. 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

2. Tarif Pajak Reklame
Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Cara perhitungan besar besarnya Pajak Reklame adalah besarnya pajak terutang
dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak
reklame.

Universitas Sumatera Utara

51

Contoh :
PT. Z menyelenggarakan Reklame jenis neon box ukuran 2m x 2m. Nilai
pembuatan Rp. 150.000,-/m2, Biaya pemeliharaan 10%, Nilai Strategis Reklame
Rp 125.000 (sepanjang jalan protokol) dan Tarif pajaknya adalah 25%.
Jawaban :
Besarnya pajak yang akan dibayar adalah : Luas Reklame : 2m x 2m = 4m2
Biaya pembuatan

= 4m2 x Rp. 150.000 = Rp. 600.000,-

Biaya pemeliharaan

= 10% x Rp. 600.000 = Rp. 60.000,-

Nilai Strategis

= Rp. 125.000,- +
Rp. 785.000,-

Jadi, Pajak terutang adalah 25% x Rp. 785.000,- = Rp. 196.250,- (1 Tahun).
G. Bagi Hasil Pajak dan Biaya Pemungutan Pajak Reklame
Hasil Penerimaan Pajak Reklame merupakan pendapatan daerah yang harus
disetorkan seluruhnya ke kas daerah kabupaten/kota. Khusus pajak reklame yang
dipungut oleh Pemerintah Kabupaten sebagian diperuntukkan bagi desa di
wilayah daerah kabupaten tempat pemungutan Pajak Reklame. Hasil penerimaan
pajak reklame tersebut diperuntukkan paling sedikit 10% (sepuluh persen) bagi
desa di wilayah daerah kabupaten ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten
dengan memperhatikan aspek dan potensi antardesa.

Universitas Sumatera Utara

52

Dalam hal biaya pemungutan Pajak Reklame, diberikan biaya pemungutan
sebesar 5% (lima persen) dari hasil penerimaan pajak yang telah disetorkan ke
kas daerah kabupaten/kota. Biaya Pemungutan adalah biaya yang diberikan
kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan
pemungutan.
H. Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
Dalam hal pemungutan pajak reklame, adapun prosedur yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut :
1. Pemungutan Pajak Daerah tidak dapat diborongkan
2. Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan penetapan
Walikota dibayar dengan menggunakan SKPD atau dokumen lain yang
dipersamakan
3. Dokumen lain yang dipersamakan, berupa karcis dan nota perhitungan
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran pajak diatur dengan
Peraturan Walikota
I. Penagihan Pajak Reklame
Penagihan pajak dilakukan apabila pajak reklame yang terutang tidak dilunasi
setelah jatuh tempo pembayaran. Tujuan dari penagihan pajak adalah sebagai
usaha penegakan hukum agar Wajib Pajak segera memenuhi kewajibannya sesuai
dengan ketentuan perundang– undangan yang berlaku sehingga negara tidak
dirugikan. Adapun tata cara penagihan yaitu sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

53

1. Surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai
tindak awal pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak
saat jatuh tempo pembayaran pajak.
2. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal surat teguran atau surat
peringatan atau surat lain yang sejenisnya, Wajib Pajak harus melunasi
pajak yang terutang.
3. Surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenisnya
dikeluarkan oleh pejabat.
4. Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam
jangka waktu sebagaimana yang telah ditentukan dalam surat teguran,
jumlah pajak yang harus ditagih dengan surat paksa.
5. Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24
jam sesudah tanggal pemberitahuan surat paksa, pejabat segera
menerbitkan surat perintah untuk melaksanakan penyitaan.
6. Sesudah dilakukan penyitaan dan Wajib Pajak belum juga melunasi
hutang pajaknya, setelah lewat 10 hari sejak tanggal pelaksanaan surat
perintah melaksanakan penyitaan, pejabat mengajukan permintaan tanggal
pelelangan kepada kantor lelang Negara.
7. Setelah kantor lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam dan tempat
lelang, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis tempat
kepada Wajib Pajak.
8. Bentuk, jenis, dan isi formulir yang digunakan untuk pelaksanaan
penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Peranan Pajak Reklame
Pajak Reklame merupakan salah satu komponen yang mendukung
Pendapatan Asli Daerah dengan memberikan kontribusi yang besar , sehingga
dapat terpenuhinya anggaran Pendapatan Asli Daerah. Pajak reklame juga
dipergunakan untuk mendukung dan membiayai penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pembangunan Kota Medan. Penulis akan membahas tentang pemungutan
Pajak Reklame sebagai Pendapatan Asli Daerah di Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Kota Medan.
Di Kota Medan Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari pemungutan
Pajak Reklame juga digunakan untuk membantu meningkatkan perekonomian di
Kota Medan. Perekonomian di Kota Medan sangat bergantung dari besarnya
Pendapatan Asli Daerah yang diterimanya. Berdasarkan analisa data yang telah
dilakukan peneliti, didapat hasil besarnya kontribusi Pajak Reklame terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama periode 2011-2016 dalam bentuk
persentase, yang akan disajikan dalam tabel berikut :

54
Universitas Sumatera Utara

55

Pencapaian Realisasi Target Pajak Reklame Tahun 2011 s/d 2016
TAHUN

INSTANSI
PENGELOLA

2011
2012

DINAS
PERTAMANAN

2013

2014

DINAS
PERTAMANAN
TMT Januari s/d
Maret 2014
DISPENDA TMT
April s/d
Desember 2014
TRTB TMT April
s/d Desember
2014
BPPT TMT April
s/d Desember
2014

TARGET

REALISASI

PERSENTASE

Rp 48.161.250.000,00

Rp 26.757.363.691,00

55,56%

Rp 56.161.250.000,00

Rp 25.954.919.442,70

46,21%

Rp 69.161.250.000,00

Rp 23.348.045.567,70

33,76%

Rp 59.161.250.000,00

Rp 9.620.486.121,00

16,26%

Rp -

Rp 6.998.831.867,00

Rp -

Rp -

Rp -

Rp 1.089.242.796,00

TOTAL REALISASI TAHUN 2014

Rp 17.708.560.784,00

DISPENDA
(Realisasi s/d 31 Rp 29.256.425.000,00 Rp 9.282.185.619,25
des 2015)
TRTB (Realisasi
Rp 30.380.000.000,00 Rp 2.692.918.475,00
s/d 31 des 2015)
2015
BPPT TMT
(Realisasi s/d 31
Rp 13.175.950.000,00 Rp 859.028.944,00
des 2015)
DISPENDA
(Realisasi s/d 31
Rp 19.304.000.000,00 Rp 12.591.242.919,32
des 2016)
TRTB (Realisasi
Rp 55.582.425.000,00 Rp 3.932.503.000,00
2016
s/d 31 des 2016)
BPPT TMT
(Realisasi s/d 31
Rp 14.965.950.000,00 Rp
984.510.311,00
des 2016)
Tabel IV.1. Sumber : Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan

29,93%
31,73%
7,61%
6,26%

65,23%
7,08%
6,58%

Universitas Sumatera Utara

56

Secara keseluruhan peranan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Medan pada periode tahun anggaran 2011-2016 berkisar antara
6,58% hingga 55,56%. Peranan Pajak Reklame terbesar terjadi pada tahun 2011
yaitu sebesar 55,56% dimana pajak reklame masih dikelola oleh Dinas
Pertamanan yang pendapatannya telah mencapai setengah dari target yang
ditetapkan. Sejak pada April 2014 peranan pajak reklame tidak hanya dikelola
oleh Dinas Pertamanan , melainkan telah dikelola oleh 2 (dua) dinas dan 1 (satu)
badan, yaitu Dinas Pendapatan, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, dan Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu. Pada April 2014 pajak reklame yang diperoleh dari
Dinas Pertamanan menurun, yaitu hanya mencapai 16,26% dari total keseluruhan
persentase realisasi tahun 2014 yaitu 29,93% dan total pendapatan yang terealisasi
hanya Rp 17.708.560.784,00 dari target yang ditentukan. Pada tahun 2015
peranan

pajak

reklame

kembali

meningkat

mencapai

31,73%

namun

pendapatannya tidak mencapai target yang ditentukan, dan pada tahun 2016
peranan pajak reklame meningkat kembali dua kali dari pencapaian target di tahun
2015, pendapatan di tahun 2016 hampir terealisasi sesuai dengan target yang
ditentukan yaitu target pada tahun 2016 sebesar Rp 19.304.000.000,00 dan yang
teralisasi sebesar Rp 12.591.242.919,32 .
Penerimaan Pajak Reklame di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Kota
Medan sejak April 2014 sampai Desember 2016 terus meningkat, namun belum
mencapai target yang ditentukan. Diharapkan Pemerintah lebih peduli dan juga
berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak reklame agar peranan pajak
reklame dapat memberikan pengaruh besar terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) guna untuk pembangunan daerah dan untuk mensejahterakan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

57

B. Kontribusi Pajak Reklame Kota Medan Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Medan.
Untuk

mengetahui

besarnya

kontribusi Pajak

Reklame

terhadap

Pendapatan Asli Daerah, maka dihitung lah dengan menggunakan rumus, sebagai
berikut :
Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
100%

=
Realisasi Penerimaan PAD

Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kota Medan
Realisasi Penerimaan

Kotribusi Pajak

Tahun
Pajak

Pendapatan Asli

Reklame

Reklame

Daerah

Terhadap PAD

2011

26.757.363.691

785.853.845.853

3,4 %

2012

25.954.919.442

889.923.369.206

2,9 %

2013

23348.045.567

877.975.814.347

2,6 %

2014

17.708.560.784

960.432.193.967

1,8 %

2015

12.834.133.038

996.828.243.149

1,2 %

2016

17.508.256.230

1.132.752.367.832

1,5 %

Anggaran

Tabel IV.2. Sumber: Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota
Medan (diolah)
Dilihat dari tabel diatas pada tahun 2011 kontribusi Pajak Reklame
terhadap PAD mencapai 3,4%, selanjutnya pada tahun 2012 mengalami

Universitas Sumatera Utara

58

penurunan yaitu sebesar 2,9%. Pada tahun 2013 kontribusi Pajak Reklame
terhadap PAD kembali mengalami penurunan yaitu sebesar 2,6%. Persentase
kontribusi Pajak Reklame terus mengalami penurun, pada tahun 2014 kontribusi
pajak reklame sangat menurun yaitu hanya mencapai sebesar 1,8%. Pada tahun
selanjutnya kontribusi Pajak Reklame tetap mengalami penurunan, yaitu pada
tahun 2015 sebesar 1,2%. Namun, pada tahun 2016 kontribusi Pajak Reklame
terhadap Reklame mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu
sebesar 1,5%.
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Reklame
Berikut faktor – faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan dari Pajak
Reklame, yaitu :
1. Himbauan Kepada Wajib Pajak Reklame. Adanya himbauan yang
diberikan kepada Wajib Pajak Reklame akan dapat sangat membantu
untuk mengingatkan atau menyadarkan Wajib Pajak agar lebih patuh dan
taat untuk membayar Pajak Reklame, dengan adanya kesadaran dari Wajib
Pajak Reklame untuk membayar pajak reklame maka akan membantu
meningkatkan penerimaan dari Pajak Reklame di Kota Medan.
2. Sosialisasi Kepada Wajib Pajak Reklame. Dalam memberikan sosialisasi
kepada Wajib Pajak Reklame dapat memberikan dampak positif bagi si
Wajib Pajak Reklame sama halnya dengan himbauan yang diberikan
kepada Wajib Pajak Reklame. Akan tetapi dalam hal sosialisasi Wajib
Pajak Reklame akan diberitahu bahwa pentingnya membayar Pajak
Reklame dan apa tujuan dan manfaat dari membayar Pajak Reklame.

Universitas Sumatera Utara

59

3. Pemeriksaan Terhadap Pajak Reklame. Untuk mengetahui seberapa besar
penerimaan dari Pajak Reklame secara berkala, diperlukan pemeriksaan
terhadap Pajak Reklame. Melalui pemeriksaan terhadap Pajak Reklame
dapat diketaui seberapa besar peranan dari Pajak Reklame.
D. Kendala – Kendala Dalam Penerimaan Pajak Reklame
Dalam masalah ini, untuk mencari tahu kendala – kendala yang ditemui
dalam penerimaan Pajak Reklame, penulis mencari informasi dari berbagai
sumber. Adapun kendala – kendala yang dijumpai yaitu :
1. Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak Reklame yang masih rendah
Masih kurangnya tingkat pengetahuan dari Wajib Pajak Reklame dapat
dilihat dari banyaknya Wajib Pajak Reklame yang tidak mengetahui dasar
hukum dari Pajak Reklame. Dilihat dari dasar hukum Pajak Reklame,
Wajib Pajak Reklame hanya mengetahui beberapa hal saja dari undang –
undang ataupun peraturan pemerintah yang mengatur tentang Pajak
Reklame. Jadi, dalam kasus ini dapat dilihat bahwa Wajib Pajak Reklame
hanya terfokus pada proses pembayaran Pajak Reklame saja.
2. Kurang Aktifnya Petugas Pendataan, Penagihan ataupun petugas yang
berhubungan langsung dengan Pajak Reklame
Petugas sebagai pendata dilapangan tidak begitu memperhatikan data yang
diberikan oleh Wajib Pajak Reklame. Hal ini diakibatkan oleh adanya
kelalaian ataupun tidak disiplinnya petugas untuk meninjau atas kebenaran
data. Pajak yang disetor oleh Wajib Pajak Reklame tidak sesuai dengan
keadaan dilapangan yang sesungguhnya. Sedangkan petugas penerimaan
hanya menunggu Wajib Pajak dalam membayar pajaknya, mereka tidak

Universitas Sumatera Utara

60

langsung turun menagih terhadap Wajib Pajak yang telah lama menunggak
pajaknya.
3. Tingkat Kesadaran Wajib Pajak dalam hal izin Perpanjangan Masa
Penyelenggaraan
Bila dilihat lebih jauh wilayah Kota Medan, dapat dilihat masih banyak
penyelenggaraan reklame yang sebenarnya masa berlakunya telah habis,
tetapi masih tetap berdiri atau masih terpampang penyelenggaraan
reklamenya, contoh Reklame Papan Billboard yang masih berdiri,
spanduk-spanduk yang masih bergantungan, stiker – stiker yang masih
melekat pada tembok – tembok atau tiang – tiang listrik dan telepon
sehingga merusak pandangan. Dari kasus ini dapat dilihat bahwa Wajib
Pajak Reklame yang penyelenggaraan reklamenya telah habis masa
berlakunya

tidak

ingin

memperpanjang

waktu

penyelenggaraan

reklamenya, tetapi ingin penyelenggaraan reklamenya tetap berdiri.
Mungkin dari kasus ini harus ada ketegasan dari pihak Pemerintah Kota
Medan, yaitu bila ada penyelenggaraan reklame yang masa berlakunya
telah habis, dan diikuti tidak ada perpanjangan reklame oleh perusahaan
penyelenggaraan reklame tersebut, maka Pemerintah Kota Medan berhak
untuk membongkar atau mencabut penyelenggaraan reklame tersebut.
4. Kinerja dari petugas yang masih kurang sehingga mengakibatkan petugas
tidak

mengetahui

beberapa

alamat

dari

perusahaan

yang

menyelenggarakan Reklame. Seperti dari perusahaan makanan, minuman,
maupun transportasi yang tidak diketahui alamat dari perusahaan yang

Universitas Sumatera Utara

61

menyelenggarakan reklame. Hal ini mengakibatkan petugas dilapangan
mengalami kesulitan dalam penagihan Pajak Reklame.
5. Perilaku Oknum Petugas yang kurang jujur
Adanya perilaku dari sebagian Oknum Petugas yang bersikap tidak jujur.
Hal ini terbukti dengan adanya beberapa masalah yang terjadi seperti
Wajib Pajak Reklame sudah membayarkan Pajak Reklamenya kepada
Petugas Pajak Reklame, namun dari Petugas Pajak Reklame yang
menerima pembayaran Pajak Reklame dari Wajib Pajak Reklame tidak
menyetorkan biaya Pajak yang sudah dibayarkan ke kas daerah. Hal ini
yang menjadi kendala dalam penerimaan Pajak Reklame.
6. Serta hambatan – hambatan itern antara lain : masih kurangnya sumber
daya manusia, kurang optimalnya koordinasi dengan dinas yang saling
terkait, kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
pemungutan pajak reklame, belum semua titik – titik reklame yang
dilelangkan berhasil terjual, masih banyaknya tingkat kebocoran akibat
pemasangan reklame ilegal.
E. Upaya – Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak
Reklame
Berikut Upaya – Upaya yang dilakukan oleh pihak Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan yaitu :
1. Merencanakan penataan pemasangan penyelenggaraan reklame
Dalam merencanakan penataan pemasangan penyelenggaraan reklame ini,
kerjasama antara Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

Universitas Sumatera Utara

62

Medan dengan Pemerintah Kota Medan serta Biro Periklanan sangat
dibutuhkan, dengan letak pemasangan reklame yang teratur, ketiga pihak
dapat merasakan manfaatnya sendiri. Bagi Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan, dengan adanya pemasangan reklame yang
teratur, maka akan memudahkan untuk melakukan pendanaan terhadap
penyelenggaraan reklame tersebut.
2. Melaksanakan pembinaan terhadap Wajib Pajak Reklame
Memberi training/pelatihan yang singkat dalam hal peraturan dalam
pembayaran Pajak Reklame. Memberikan penyuluhan serta informasi,
bahwa Pajak Reklame yang dipungut sepenuhnya dipergunakan untuk
pembiayaan rumah tangga Pemerintah Kota Medan.
3. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan dari petugas pendataan,
penagihan, maupun petugas yang berhubungan langsung dengan Pajak
Reklame. Adapun cara yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan
untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan petugas pemungut
Pajak Reklame adalah dengan cara mengirim petugas untuk mengadakan
penataan atau pelatihan di bidang pendapatan perpajakan khususnya Pajak
Reklame, dimana dengan mengadakan penataan atau pelatihan ini
diharapkan kemampuan dan keterampilan petugas semakin baik.
4. Memberi sanksi kepada oknum/petugas yang berbuat tidak jujur.
Untuk membuat keadilan dalam bidang perpajakan, maka dibuat sanksi
terhadap petugas – petugas yang berlaku tidak jujur. Adapun sanksi yang
diberikan bisa berupa pemberhentian kerja/dipecat bagi petugas yang Non

Universitas Sumatera Utara

63

PNS, dan diberikan sanksi berupa surat teguran atau sanksi lainnya yang
pantas bagi petugas yang sudah PNS.
5. Mencari dan mengumpulkan informasi perihal alamat perusahaan yang
memasang reklame.
Dengan terkumpulnya alamat perusahaan yang memasang reklame, maka
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Kota Medan tidak mengalami
kesulitan dalam penagihan pembayaran Pajak Reklame.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian – uraian yang dikemukakan sebelumnya dan dari datadata yang telah diperoleh melalui riset pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Kota Medan, maka diperolehlah beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan sebagai unit
kerja yang juga melakukan pendataan terhadap penyelenggaraan Pajak
Reklame, memiliki tujuan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
Reklame dalam pembayaran Pajak Reklame untuk meningkatkan
Penerimaan Pajak Reklame.
2. Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada tahun
2011-2016 hanya mencapai rata-rata sebesar 2,2%. Hal ini terlihat dari
persentase realisasi penerimaan Pajak Reklame yang selalu mengalami
penurunan.
3. Dalam pemungutan Pajak Reklame oleh Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan adanya kendala – kendala dalam hal
penerimaan Pajak Reklame, yaitu :
a. Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak Reklame yang masih rendah.
b. Kurang Aktifnya Petugas Pendataan, Penagihan ataupun petugas
yang berhubungan langsung dengan Pajak Reklame.
c. Tingkat Kesadaran Wajib Pajak dalam hal izin Perpanjangan Masa
Penyelenggaraan Reklame.

64

Universitas Sumatera Utara

65

d. Kinerja dari petugas yang masih kurang dalam mengetahui dan
mendata beberapa alamat dari perusahaan yang menyelenggarakan
Reklame.
e. Perilaku Oknum Petugas yang kurang jujur.
4. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan melakukan
penyelesaian dari masalah yang berhubungan dengan kendala – kendala
yang muncul dalam penerimaan Pajak Reklame, seperti :
a. Merencanakan penataan pemasangan penyelenggaraan reklame.
b. Melaksanakan Pembinaan terhadap Wajib Pajak Reklame.
c. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan petugas pendataan,
penagihan, maupun petugas yang berhubungan langsung dengan
Pajak Reklame.
d. Memberi sanksi kepada oknum/ petugas yang berbuat tidak jujur.
e. Mencari dan mengumpulkan informasi perihal alamat perusahaan
yang memasang reklame.
5. Dari hasil penelitian data yang tersedia, diperolehlah kesimpulan bahwa
Realisasi dari penerimaan Pajak Reklame yang mencapai target hanya
pada tahun 2009 yang terealisasi sebesar Rp. 24.183.184.008,00 dari
target Rp. 20.013.945.942,00 dan instansi pengelolanya merupakan Dinas
Pertamanan. Akan tetapi, sejak dilimpahkan ke Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan pada April 2014, penerimaan Pajak
Reklame tidak

melampaui target

yang ditetapkan. Maka dapat

disimpulkan bahwa peranan dari Pajak Reklame masih rendah dan

Universitas Sumatera Utara

66

diperlukan usaha yang lebih keras untuk meningkatkan penerimaan Pajak
Reklame.
6. Faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Reklame yaitu
perlu adanya himbauan dan sosialisasi kepada Wajib Pajak Reklame serta
perlunya pemeriksaan seberapa besar peranan dari Wajib Pajak Reklame.
B. Saran
Melalui kesimpulan ini penulis memberikan saran – saran yang dapat menjadi
bahan masukan bagi pembaca, antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja aparat pengelola Pajak Reklame dalam pelaksanaan
ketentuan dan peraturan yang berlaku, guna untuk meningkatkan kinerja
dan disiplin agar dapat mengoptimalkan lagi penerimaan serta peranan
pajak daerah terutama Pajak Reklame.
2. Perlunya dilakukan pendekatan kepada masyarakat melalui sosialisasi,
seminar dan pemasangan spanduk untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat bahwa pentingnya membayar pajak.
3. Lebih meningkatkan Keterampilan dan Loyalitas kerja pegawai Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan khususnya di bidang
Pendataan, agar pelaksanaan pembayaran Pajak Reklame dapat terlaksana
dengan baik.
4. Petugas pendataan dan penetapan untuk menetapkan sanksi kepada Wajib
Pajak yang tidak taat membayar pajak. Perlunya peningkatan kerja dari
petugas yang berkaitan dengan bidang penyuluhan, bidang penagihan dan

Universitas Sumatera Utara

67

pengawasan pajak agar wajib pajak tidak bisa menghindar untuk
membayar pajaknya.
5. Dalam meningkatkan penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Pemerintah
dan Pembangunan, diharapkannya kepedulian dari Wajib Pajak Reklame
dalam membayar Pajak Reklame dan menaati Peraturan Perundang –
undangan yang berlaku.
6. Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan maupun
Pemerintah dapat memberikan sanksi yang tegas bagi Wajib Pajak
Reklame yang tidak mau membayar pajak seperti menonaktifkan usahanya
dengan tidak memberikan izin penerbitan reklame yang diterbitkan oleh
Wajib Pajak Reklame.
7. Petugas perlu memberikan himbauan kepada Wajib Pajak Reklame untuk
mendirikan reklame di zona yang memiliki izin pendirian reklame sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18