Kerjasama Dunia di Bidang Pencemaran Air
BERBAGAI KONPERENSI DUNIA TENTANG PENCEMARAN TANAH DAN AIR TANAH
Jumlah manusia semakin bertambah dengan pesat di muka bumi ini sehingga kebutuhan
utamanya harus dipenuhi. Kebutuhan utama seperti sandang, pangan dan papan harus
disediakan maka berdirilah industri-industri yang memproduksi kebutuhan manusia. Selain
industri, untuk memenuhi kebutuhan pangan dibuatlah lahan-lahan pertanian secara intensif
dan memakai pupuk agar hasilnya lebih cepat dan lebih bagus.
Namun peningkatan produksi barang dan pertanian ini memberikan juga dampak negatif
kepada manusia dan lingkungan sekitar. Pencemaran semakin banyak terjadi akibat
pembuangan limbah baik itu limbah cair maupun limbah padat serta polusi udara. Salah satu
pencemaran yang berbahaya adalah pencemaran tanah dan air tanah. Pencemaran pada
area ini akan menyebabkan gangguan kesehatan jika benda-benda tercemar tersebut masuk
ke dalam rantai makanan. Di sejumlah negara hal ini sudah terjadi dan menjadi isu yang
harus ditangani serius.
Beberapa negara sepakat melakukan pertemuan untuk membahas dan berbagi cara
penanganan pemcemaran tanah dan air tanah. Ini merupakan salah satu bentuk kerjasama
internasional dalam bidang lingkungan yang mendapat dukungan luas dari masyarakat.
Berikut ini sejumlah konperensi internasional yang membahas tentang pencemaran tanah
dan air tanah:
1. International Seminar Land Reclamation Technology For Sustainable Use 2014
Seminar ini dilaksanakan di Jambi tanggal 6-7 November 2014 oleh Pusat Penelitian
Universitas Jambi yang bekerja sama dengan Konsorsium Penelitian Teknologi Reklamasi
Tanah, Pemprov Jambi dan Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia(MKTI). Seminar
diikuti oleh kalangan dosen, mahasiswa, peneliti, pembuat kebijakan, dan sejumlah
stakeholder yang konsen pada sumber daya lahan yang berkelanjutan. Peserta berasal dari
Indonesia dan luar negeri.
Tujuan seminar ini adalah mensosialisasikan dan berbagi informasi mengenai riset dan
pengetahuan terkait dengan reklamasi lahan, mengumpulkan dan merancang strategi serta
teknologi penggunaan lahan yang berkelanjutan. Selain itu juga bertujuan meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia dalam bidang reklamasi lahan.
1
2. Konferensi Internasional ASWEP-ESSC 2014
Konferensi Internasional tentang “Pengolahan Biogeokimia di Permukaan Udara-Air-Tanah
dan Perlindungan Lingkungan “,diadakan di Imola - Italia , 23-26 Juni , 2014. Imola adalah
sebuah kota di wilayah Emilia -Romagna , yang sangat kaya warisan budaya dan seni.
Tujuannya Konferensi ini adalah untuk mempromosikan pertukaran dan diskusi mengenai
proses kompleks yang terjadi pada permukaan Air – Tanah – Air dalam perspektif
perlindungan lingkungan. Konferensi ini terbuka bagi para ilmuwan , pendidik , pembuat
kebijakan , teknisi dan mahasiswa . Kegiatan ini terdiri dari sambutan, sesi ilmiah dengan
presentasi lisan dan poster serta kunjungan lapangan guna melakukan advokasi pentingnya
pengetahuan tentang pengolahan biogeokimia untuk perlindungan lingkungan. Makalah
terpilih akan dipublikasikan pada jurnal internasional ( EQA International Journal ).
Subjek Umum Konferensi dibagi menjadi empat bidang utama : Konsep , Faktor ,
pengolahan , Teknik.
3. Kongres Ilmu Tanah Sedunia ke 20 – Korea
Kongres Ilmu Tanah Sedunia ke 20 akan diselenggarakan di International Convention Center
Jeju (Jeju ICC) di Pulau Jeju, Korea, pada tanggal 8-13 Juni, 2014. Tema konferensi adalah
Soils Embrace Life and Universe. Kongres ini juga merupakan perayaan 90 tahun IUSS.
Jeju merupakan sebuah pulau vulkanik berbentuk oval dengan luas 1.950 mw di tengah
Gunung Halla. Jeju dikenal dengan fitur vulkanik yang unik membuat seluruh pulau seperti
museum vulkanik. Banyak spesies tanaman dari kutub ke subtropis berlimpah, yang
menjadikannya harta karun hampir 1.800 varietas.
4. 2014 Taipei International Conference on Remediation and Management of Soil and
Groundwater Contaminated Sites and Taipei Soil and Groundwater Exhibition, November
25- December 1, 2014.
Konperensi Internasional ini dilaksanakan di Taipei World Trade Center Nangang Exhibition
Hall (TWTC Nangang), Taipei, Taiwan.
Lebih dari 20 pembicara internasional dari Uni Eropa, Amerika, Asia dan Pasifik hadir dalam
konperensi internasional ini. and Pacific regions. 20 pakar ahli international dan 12 Direktur
2
Jenderal kelompok kerja dari negara-negara anggota juga hadir.
Panitia memberikan kesempatan kepada partisipan dari negara-negara anggota kelompok
kerja, konsultan lingkungan, universitas dan lembaga riset untuk memasukan paper.
Tema-tema utama dalam konperensi ini sebagai berikut:
Strategi manajemen baru dan teknologi remediasi.
Teknologi pengambilan sampel dan survey
Remediasi logam berat dan pencemar organik
Survey dan remediasi polusi yang menjadi sendimen
Asesmen resiko kesehatan masyarakat atau anak-anak yang terpapar daerah
tercemar
Komunikasi dan manajemen resiko
Regulasi baru pencemaran
Dan topik-topik yang terkait
Para peserta konperensi diajak mengunjungi lokasi-lokasi yang tercemar dan melihat
kebudayaan Taiwan.
Selain konperensi atau seminar yang telah disebutkan di atas, ada banyak lagi kegiatan di
tingkat dunia yang berkaitan dengan pencemaran tanah dan air. Konperensi ini sangat
membantu peningkatan pemulihan lahan yang tercemar.
Pemulihan Tanah Dan Air Tanah Yang Tercemar Logam Berat: Studi Kasus Di Taiwan
1. Pendahuluan
Sejumlah zat berbahaya jika masuk ke dalam air tanah atau tanah ynag disebabkan oleh
aktivitas manusia maka bisa disebut sebagai pencemaran. Pencemar yang masuk ke dalam
air tanah akan menetap atau akan mengalir ke tempat lain. Air tanah yang tercemar sering
menyebar dari tempat penampungan limbah dan akan merembes ke area sekitarnya. Air
tanah yang sudah tercemar sulit dipulihkan, bahkan terkadang mustahil untuk
membersihkannya seperti sedia kala.
Bahan yang mencemari air tanah berasal dari dua kategori sumber: sumber tetap (point
sources) dan sumber yang tersebar (non point sources). Landfill, tanki minyak yang bocor,
septik tank bocor dan tumpahan dari wadah tertentu merupakan sumber tetap. Sedangkan
infiltrasi dari lahan pertanian yang memakai pestisida dan pupuk adalah sumber yang
3
tersebar.
Diantara sumber pencemaran tetap adalah landfill (tempat pembuangan akhir sampah kota)
dan tempat pembuangan sampah industri. Kedua jenis tempat pembuangan biasanya berada
di atas tanah berpasir ataupun berbatuan, yang potensi pencemaran ke lingkungan
sekitarnya sangat tinggi.
Sumber tetap pencemar lain bisa disebabkan oleh individual namun yang ini kurang
signifikan walaupun terjadi diseluruh dunia. Beberapa sumber polutan yang berbahaya dan
dapat menyebar ke sekitar adalah septik tank dan tumpahan minyak serta limbah cair dari
berbagai industri.
Sistem pembuangan septic tank didesain agar limbah yang ditampungnya dapat terurai
(degradable) didalam tanki sendiri dan diserap oleh lingkungan sekitarnya. Limbah yang
mungkin masuk ke dalam air tanah dari septic tank mengandung bakteri, virus, deterjen dan
berbagai macam bahan pembersih. Kandungan limbah ini bisa menyebabkan masalah
kesehatan yang serius. Meskipun faktanya bahwa septik tank diketahui sebagai sumber
pencemaran namun pengawasan terhadapnya masih kurang memadai dan kajian tentang
septik tank masih sedikit.
Pencemaran dapat menyebabkan air tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia. Banyak
kasus menimpa manusia terjadi di dunia seperti kasus pembuangan limbah ke area
pemukiman dan pertanian, kasus pencemaran air tanah yang disebabkan oleh pestisida dan
sebagainya. Kasus-kasus ini baru diketahui ketika telah mengambil korban manusia. Biaya
untuk memulihkan kembali area yang tercemar biasanya sangat mahal.
Masalah pencemaran air tanah cenderung meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan
pemakaian bahan-bahan kimia di sektor industri dan pertanian juga meningkat. Di daerah
pedesaan, para ilmuan menduga banyak sumur masyarakat yang tercemar dari septik tank,
tanki-tanki bawah tanah, oil bekas, pupuk, pestisida dan limbah peternakan. Ilmuan
memprediksi bahwa dalam beberapa dekade mendatang aquifer (tempat air ditampung jauh
dalam tanah) yang tercemar akan semakin banyak, pencemaran-pencemaran baru akan
dijumpai dan air tanah yang tercemar akan semakin banyak mengalir ke sungai, danau dan
laut. . Jika aquifer tercemar maka butuh waktu puluhan tahun untuk merestorasinya.
Lebih lanjut, efek dari pencemaran air tanah tidak hanya menyebabkan hilangnya sumber air
bersih bagi masyarakat. Beberapa penelitian menunjukan perpindahan bahan pencemar
terjadi dari tempat pembuangan di sekitar danau dan sungai ketika mengalami siklus
hidrologinya. Pencemaran air permukaan karena air tanah mungkin dianggap kurang serius
dibandingkan pencemaran air tanah itu sendiri. Pencegahan pencemaran merupakan solusi
4
terbaik untuk mengatasi pencemaran. Hal ini juga dapat disertakan dengan mengadopsi
praktek-praktek manajemen air tanah yang terbaik oleh berbagai pihak. Meskipun saat ini
perkembangan pencegahan pencemaran air tanah sudah berlangsung dengan baik, namun
masih ada hambatannya yaitu kurangnya tenaga ahli air tanah dan minimnya pengetahuan
tentang karakteristik air tanah.
Sampah dan limbah cair yang dihasilkan oleh industri beserta asap dan polusi udara
menyebabkan terjadinya pencemaran yang serius pada lingkungan terutama oleh logam
berat. Logam-loham ini seperti arsenic, Cadminum, Chromium, Merkuri, Nickel, timah,
magnesium dan tembaga. Tanah yang tercemar logam berat menyebabkan sejumlah
organisme dan nitrogen dalam tanah berkurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah
normal. Memang setiap tanaman membutuhkan sejumlah logam yang berbeda untuk
bertahan hidup, namun kelebihan logam berat akan meracuni tanaman dan menyebabkan
bioaccumulation dalam tanaman tersebut. Tanaman yang mengandung logam berat berlebih
jika dikonsumsi akan menyebabkan resiko kesehatan bagi manusia.
2. Studi Kasus Pencemaran Daerah Pertanian di Taiwan
Pencemaran sektor pertanian banyak terjadi pada tanaman pangan seperti padi yang
mengandung Cadmium dan Merkuri yang melampui standar keamanan bagi kesehatan.
Misalnya yang terjadi pada tahun 2001, di Pingtung Taiwan, ditemukan kasus kandungan
tembaga yang tinggi dalam tanah yang mengindikasikan pencemaran logam berat yang harus
segera mendapat perhatian pemerintah.
Berkaca pada peristiwa ditemukan kandungan Cadmium di Jepang dan irigasi yang tercemar
oleh air limbah industri, awal tahun 1983 Enviroment Protection Administration (EPA) Taiwan
memulai survey kandungan tanah dan membentuk tim untuk memulihkan daerah pertanian.
Menurut undang-undang, pihak pencemar harus mendapatkan hukuman dan daerah yang
tercemar harus segera dipulihkan sesuai aturan. Pada bulan Mei tahun 2000, proyek Soil and
Ground Water Remediation Transition Executive Measures menetapkan pihak lokal yang
berwenang harus melakukan survey, monitor dan memulihkan daerah yang tercemar sesuai
dengan “Heavy Metal Content Allocation Map” dan Heavy Metal Content Category” yang
dibuat pemerintah Taiwan.
Limbah cair industri dibuang ke saluran irigasi
5
Saluran irigasi
Irigasi yang tercemar digunakan untuk mengairi sawah
Kandungan logam berat yang
melebihi standar
Sejak tahun 1982, seluas 1600 hektar tanah yang terbagi dalam 4 km persegi dan tercemar
logam berat telah disurvey. Kandungan logam berat dikategorikan dalam lima tipe: Tipe 5
adalah logam berat yang butuh perhatian serius dan segera. Otoritas lokal melaporkan
sekitar 319 hektar lahan telah tercemar logam tipe 5. Di tahun 2002, EPA Taiwan memulai
investigasi dan mendata tanah yang tercemar untuk mengendalikan pencemaran di daerah
tersebut. Pemerintah setempat sangat aktif dalam pemulihan lahan.
3. Investigasi dan Survey Pencemaran Lahan Pertanian
Survey tanah pertanian yang tercemar dilaksanakan dalam lima tahap yaitu:
Stage I. (1982-1986) Pengambilan sampel dan survey dengan area yang luas (1600 ha)
Stage II. (1987-1990) Pengambilan sampel dan survey dengan area menengah (100-2,5 ha).
Stage III. (1992-1999) Pengambilan sampel dan survey dengan area yang kecil (1 ha)
Stage IV. (2000-2001) Pengambilan sampel dengan teliti.
Stage V. (2002) Survey kandungan logam berat dan klasifikasi daerah yang tercemar.
Menurut Laporan “Survey Tanah yang tercemar Logam Berat di lahan pertanian dan
Pengendalian daerah-daerah tercemar”, yang dilakukan tahun 2002, tanah tercemar dengan
tipe 5 (mengandung Cadmium dan Merkuri > 1 mg/l) akan diteliti dan dianalisis lebih lanjut.
Total 319 hektar tanah pertanian telah disurvey, dan badan lingkungan setempat akan
melanjutkan investigasi sesuai dengan regulasi. Secara umum hasil investigasi dapat
diklasifikasi sebagai berikut:
6
I. Laporan masyarakat atau badan lingkungan hidup setempat yang menyimpulkan bahwa
telah terjadi kontaminasi pada lahan pertanian.
II. Dewan pertanian melaporkan bahwa butiran padi mengandung zat kimia yang melampaui
standar keamanan dan badan lingkungan setempat menyelidiki daerah yang dicurigai.
Logam berat yang diselidiki termasuk Arsenic, Cadmium, Merkuri, Nikel, Timah,
Magnesium dan Tembaga, total ada delapan logam berat.
Survey lahan pertanian yang tercemar logam berat
Pengambilan sampel
Survey sampel
Sampel tanah
4. Respon Cepat Pemulihan Lahan Pertanian
Berikut ini reaksi cepat yang diberikan berdasarkan kondisi pencemaran yang terjadi:
I. Pihak pencemar harus diusut dan menghentikan aktivitas yang mencemarkan lingkungan
dengan menghentikan operasi pabrik baik sebagian atau keseluruhan.
II. Menyelidiki pihak-pihak yang bertanggung jawab penyebab polusi dan memberitahukan
masyarakat setempat untuk berhenti menggunakan air yang tercemar dan melarang
penggunaan air sumur jika dibutuhkan.
7
III. Memberikan air bersih setiap hari sebagai pengganti air yang telah tercemar dan
perusahaan penyedia air bersih harus membangun jaringan pipa sehingga sumber air
tetap terjangkau.
IV. Pemberitahuan secara resmi disampaikan, jika kondisinya semakin serius maka daerah
yang tercemar harus diisolasi.
V. Memberitahukan kepada lembaga terkait agar melakukan survey dan mengawasi produk
pertanian dan perikanan yang tercemar, memusnahkan produk-produk tersebut jika
diperlukan. Jika diperlukan maka lahan yang tercemar dilarang untuk ditanami kembali.
VI. Memindahkan atau menahan penduduk jika diperlukan.
VII. Membuang atau memindahkan tanah yang tercemar.
VIII. Melakukan tindakan-tindakan darurat yang terukur.
Survey sebelum pemusnahan tanaman
Pemusnahan tanaman yang tercemar
Membuang tanaman tercemar
tercemar
Menghancurkan tanaman yang telah
5. Perbaikan Lahan Pertanian yang Tercemar
8
Sebagian wilayah pertanian menggunakan air yang telah tercemardari irigasi karena limbah
dari industri dibuang ke saluran irigasi yang sama. Tanaman menyerap air tercemar ini dan
menyebabkan terakumulasinya logam berat dalam batang tanaman. Sumber polusi harus
segera diselidiki, lumpur-lumpur yang terdapat di irigasi harus dibuang dan sistem irigasi
harus dipisahkan dari sistem pembuangan limbah industri. Dengan melakukan hal ini, air
yang tercemar dapat dipulihkan.
Selain menerapkan rencana emergensi, pemulihan kawasan adalah pekerjaan utama lain
yang harus dilakukan. Untuk daerah pertanian yang mengandung Chromium, Tembaga, Nikel
dan Seng, tanah dibalik (turn over) dan dilakukan pengenceran yang merupakan upaya
maksimal. Sedangkan untuk tanah yang tercemar oleh Cadmium, Timah dan Merkuri,
metode penghilangan keasaman tanah atau perlakuan pemanasan bisa diterapkan dengan
baik. Sedangkan metode lain seperti membuang lapisan tanah atau pencampuran tanah
merupakan pilihan yang baik juga.
Pada tanggal 24 Juli dan 13 September 2002, EPA mengadakan konperensi “ Remediation for
Polluted Farmland” yang membahas pembentukan eksekutive, membentuk dewan
penasihat, merancang anggaran untuk pemulihan lingkungan dan mengadakan penawaran
terbuka pemulihan lingkungan. Badan lokal membentuk tim khusus yang mengawasi
perkembangan remediasi. Ketika remediasi selesai, tim khusus akan memeriksa hasilnya dan
memutuskan daerah tersebut aman atau tidak.
6. Remediasi Tanah Tercemar – Pembalikan Tanah dan Pengenceran
Menggali tanah dan membiarkannya terpapar matahari
Membuat Screening bed
Penghancuran dan pencampuran secara horizontal
9
Menghancurkan, mencampurkan dan pengenceran
Pemadatan tanah kembali
7. Kondisi Restorasi
1.Membawa bajak ke area
remediasi
2. Motor bajak membolak balik 3. Memindahkan pupuk ke area
permukaan tanah
remediasi
Penaburan pupuk organik
Memulai penanaman kembali
Setelah remediasi
Photo: Taiwan EPA dan Badan Lingkungan Hidup setempat
8. Penutup
Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia sehingga meningkatkan produksi
barang-barang baik itu industri dan pertanian ternyata memberikan dampak negatif karena
limbah yang dihasilkannya. Limbah-limbah tersebut mencemari lingkungan sekitar yaitu air,
tanah dan udara. Salah satu pencemaran yang berbahaya adalah tercemarnya tanah dan air
10
tanah oleh limbah yang mengandung logam berat. Logam berat yang terkandung dalam
tanah dan air tanah kemudian dapat diserap oleh tanaman pangan sehingga terbawa dalam
rantai makanan manusia. Pada akhirnya manusia harus menanggung resiko penyakit yang
berbahaya.
Dunia menaruh perhatian terhadap pencemaran tanah dan air tanah sehingga sepakat
bekerja sama mengatasi pencemaran tersebut. Berbagai pertemuan dilaksanakan di
sejumlah negara dalam rangka diskusi dan saling berbagi pengalaman penanggulangan
pencemaran terutama oleh limbah logam berat.
Beberapa negara telah berhasil menanggulangi dampak negatif dari pencemaran tanah dan
air tanah pada daerah pertanian. Kesuksesan ini layak untuk dipelajari oleh negara lain dan
jika memungkinkan dapat diduplikasi oleh negara lain. Tentu saja setiap negara memiliki
persoalan masing-masing terkait pencemaran yang membutuhkan pendekatan yang berbeda
pula.
9. Sumber Referensi
Soil and Groundwater Pollution Remediation Web of Taiwan
http://sgw.epa.gov.tw/public/En/index.htm
https://www.ec.gc.ca/eau-water/default.asp?lang=En&n=6A7FB7B2-1
11
Jumlah manusia semakin bertambah dengan pesat di muka bumi ini sehingga kebutuhan
utamanya harus dipenuhi. Kebutuhan utama seperti sandang, pangan dan papan harus
disediakan maka berdirilah industri-industri yang memproduksi kebutuhan manusia. Selain
industri, untuk memenuhi kebutuhan pangan dibuatlah lahan-lahan pertanian secara intensif
dan memakai pupuk agar hasilnya lebih cepat dan lebih bagus.
Namun peningkatan produksi barang dan pertanian ini memberikan juga dampak negatif
kepada manusia dan lingkungan sekitar. Pencemaran semakin banyak terjadi akibat
pembuangan limbah baik itu limbah cair maupun limbah padat serta polusi udara. Salah satu
pencemaran yang berbahaya adalah pencemaran tanah dan air tanah. Pencemaran pada
area ini akan menyebabkan gangguan kesehatan jika benda-benda tercemar tersebut masuk
ke dalam rantai makanan. Di sejumlah negara hal ini sudah terjadi dan menjadi isu yang
harus ditangani serius.
Beberapa negara sepakat melakukan pertemuan untuk membahas dan berbagi cara
penanganan pemcemaran tanah dan air tanah. Ini merupakan salah satu bentuk kerjasama
internasional dalam bidang lingkungan yang mendapat dukungan luas dari masyarakat.
Berikut ini sejumlah konperensi internasional yang membahas tentang pencemaran tanah
dan air tanah:
1. International Seminar Land Reclamation Technology For Sustainable Use 2014
Seminar ini dilaksanakan di Jambi tanggal 6-7 November 2014 oleh Pusat Penelitian
Universitas Jambi yang bekerja sama dengan Konsorsium Penelitian Teknologi Reklamasi
Tanah, Pemprov Jambi dan Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia(MKTI). Seminar
diikuti oleh kalangan dosen, mahasiswa, peneliti, pembuat kebijakan, dan sejumlah
stakeholder yang konsen pada sumber daya lahan yang berkelanjutan. Peserta berasal dari
Indonesia dan luar negeri.
Tujuan seminar ini adalah mensosialisasikan dan berbagi informasi mengenai riset dan
pengetahuan terkait dengan reklamasi lahan, mengumpulkan dan merancang strategi serta
teknologi penggunaan lahan yang berkelanjutan. Selain itu juga bertujuan meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia dalam bidang reklamasi lahan.
1
2. Konferensi Internasional ASWEP-ESSC 2014
Konferensi Internasional tentang “Pengolahan Biogeokimia di Permukaan Udara-Air-Tanah
dan Perlindungan Lingkungan “,diadakan di Imola - Italia , 23-26 Juni , 2014. Imola adalah
sebuah kota di wilayah Emilia -Romagna , yang sangat kaya warisan budaya dan seni.
Tujuannya Konferensi ini adalah untuk mempromosikan pertukaran dan diskusi mengenai
proses kompleks yang terjadi pada permukaan Air – Tanah – Air dalam perspektif
perlindungan lingkungan. Konferensi ini terbuka bagi para ilmuwan , pendidik , pembuat
kebijakan , teknisi dan mahasiswa . Kegiatan ini terdiri dari sambutan, sesi ilmiah dengan
presentasi lisan dan poster serta kunjungan lapangan guna melakukan advokasi pentingnya
pengetahuan tentang pengolahan biogeokimia untuk perlindungan lingkungan. Makalah
terpilih akan dipublikasikan pada jurnal internasional ( EQA International Journal ).
Subjek Umum Konferensi dibagi menjadi empat bidang utama : Konsep , Faktor ,
pengolahan , Teknik.
3. Kongres Ilmu Tanah Sedunia ke 20 – Korea
Kongres Ilmu Tanah Sedunia ke 20 akan diselenggarakan di International Convention Center
Jeju (Jeju ICC) di Pulau Jeju, Korea, pada tanggal 8-13 Juni, 2014. Tema konferensi adalah
Soils Embrace Life and Universe. Kongres ini juga merupakan perayaan 90 tahun IUSS.
Jeju merupakan sebuah pulau vulkanik berbentuk oval dengan luas 1.950 mw di tengah
Gunung Halla. Jeju dikenal dengan fitur vulkanik yang unik membuat seluruh pulau seperti
museum vulkanik. Banyak spesies tanaman dari kutub ke subtropis berlimpah, yang
menjadikannya harta karun hampir 1.800 varietas.
4. 2014 Taipei International Conference on Remediation and Management of Soil and
Groundwater Contaminated Sites and Taipei Soil and Groundwater Exhibition, November
25- December 1, 2014.
Konperensi Internasional ini dilaksanakan di Taipei World Trade Center Nangang Exhibition
Hall (TWTC Nangang), Taipei, Taiwan.
Lebih dari 20 pembicara internasional dari Uni Eropa, Amerika, Asia dan Pasifik hadir dalam
konperensi internasional ini. and Pacific regions. 20 pakar ahli international dan 12 Direktur
2
Jenderal kelompok kerja dari negara-negara anggota juga hadir.
Panitia memberikan kesempatan kepada partisipan dari negara-negara anggota kelompok
kerja, konsultan lingkungan, universitas dan lembaga riset untuk memasukan paper.
Tema-tema utama dalam konperensi ini sebagai berikut:
Strategi manajemen baru dan teknologi remediasi.
Teknologi pengambilan sampel dan survey
Remediasi logam berat dan pencemar organik
Survey dan remediasi polusi yang menjadi sendimen
Asesmen resiko kesehatan masyarakat atau anak-anak yang terpapar daerah
tercemar
Komunikasi dan manajemen resiko
Regulasi baru pencemaran
Dan topik-topik yang terkait
Para peserta konperensi diajak mengunjungi lokasi-lokasi yang tercemar dan melihat
kebudayaan Taiwan.
Selain konperensi atau seminar yang telah disebutkan di atas, ada banyak lagi kegiatan di
tingkat dunia yang berkaitan dengan pencemaran tanah dan air. Konperensi ini sangat
membantu peningkatan pemulihan lahan yang tercemar.
Pemulihan Tanah Dan Air Tanah Yang Tercemar Logam Berat: Studi Kasus Di Taiwan
1. Pendahuluan
Sejumlah zat berbahaya jika masuk ke dalam air tanah atau tanah ynag disebabkan oleh
aktivitas manusia maka bisa disebut sebagai pencemaran. Pencemar yang masuk ke dalam
air tanah akan menetap atau akan mengalir ke tempat lain. Air tanah yang tercemar sering
menyebar dari tempat penampungan limbah dan akan merembes ke area sekitarnya. Air
tanah yang sudah tercemar sulit dipulihkan, bahkan terkadang mustahil untuk
membersihkannya seperti sedia kala.
Bahan yang mencemari air tanah berasal dari dua kategori sumber: sumber tetap (point
sources) dan sumber yang tersebar (non point sources). Landfill, tanki minyak yang bocor,
septik tank bocor dan tumpahan dari wadah tertentu merupakan sumber tetap. Sedangkan
infiltrasi dari lahan pertanian yang memakai pestisida dan pupuk adalah sumber yang
3
tersebar.
Diantara sumber pencemaran tetap adalah landfill (tempat pembuangan akhir sampah kota)
dan tempat pembuangan sampah industri. Kedua jenis tempat pembuangan biasanya berada
di atas tanah berpasir ataupun berbatuan, yang potensi pencemaran ke lingkungan
sekitarnya sangat tinggi.
Sumber tetap pencemar lain bisa disebabkan oleh individual namun yang ini kurang
signifikan walaupun terjadi diseluruh dunia. Beberapa sumber polutan yang berbahaya dan
dapat menyebar ke sekitar adalah septik tank dan tumpahan minyak serta limbah cair dari
berbagai industri.
Sistem pembuangan septic tank didesain agar limbah yang ditampungnya dapat terurai
(degradable) didalam tanki sendiri dan diserap oleh lingkungan sekitarnya. Limbah yang
mungkin masuk ke dalam air tanah dari septic tank mengandung bakteri, virus, deterjen dan
berbagai macam bahan pembersih. Kandungan limbah ini bisa menyebabkan masalah
kesehatan yang serius. Meskipun faktanya bahwa septik tank diketahui sebagai sumber
pencemaran namun pengawasan terhadapnya masih kurang memadai dan kajian tentang
septik tank masih sedikit.
Pencemaran dapat menyebabkan air tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia. Banyak
kasus menimpa manusia terjadi di dunia seperti kasus pembuangan limbah ke area
pemukiman dan pertanian, kasus pencemaran air tanah yang disebabkan oleh pestisida dan
sebagainya. Kasus-kasus ini baru diketahui ketika telah mengambil korban manusia. Biaya
untuk memulihkan kembali area yang tercemar biasanya sangat mahal.
Masalah pencemaran air tanah cenderung meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan
pemakaian bahan-bahan kimia di sektor industri dan pertanian juga meningkat. Di daerah
pedesaan, para ilmuan menduga banyak sumur masyarakat yang tercemar dari septik tank,
tanki-tanki bawah tanah, oil bekas, pupuk, pestisida dan limbah peternakan. Ilmuan
memprediksi bahwa dalam beberapa dekade mendatang aquifer (tempat air ditampung jauh
dalam tanah) yang tercemar akan semakin banyak, pencemaran-pencemaran baru akan
dijumpai dan air tanah yang tercemar akan semakin banyak mengalir ke sungai, danau dan
laut. . Jika aquifer tercemar maka butuh waktu puluhan tahun untuk merestorasinya.
Lebih lanjut, efek dari pencemaran air tanah tidak hanya menyebabkan hilangnya sumber air
bersih bagi masyarakat. Beberapa penelitian menunjukan perpindahan bahan pencemar
terjadi dari tempat pembuangan di sekitar danau dan sungai ketika mengalami siklus
hidrologinya. Pencemaran air permukaan karena air tanah mungkin dianggap kurang serius
dibandingkan pencemaran air tanah itu sendiri. Pencegahan pencemaran merupakan solusi
4
terbaik untuk mengatasi pencemaran. Hal ini juga dapat disertakan dengan mengadopsi
praktek-praktek manajemen air tanah yang terbaik oleh berbagai pihak. Meskipun saat ini
perkembangan pencegahan pencemaran air tanah sudah berlangsung dengan baik, namun
masih ada hambatannya yaitu kurangnya tenaga ahli air tanah dan minimnya pengetahuan
tentang karakteristik air tanah.
Sampah dan limbah cair yang dihasilkan oleh industri beserta asap dan polusi udara
menyebabkan terjadinya pencemaran yang serius pada lingkungan terutama oleh logam
berat. Logam-loham ini seperti arsenic, Cadminum, Chromium, Merkuri, Nickel, timah,
magnesium dan tembaga. Tanah yang tercemar logam berat menyebabkan sejumlah
organisme dan nitrogen dalam tanah berkurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah
normal. Memang setiap tanaman membutuhkan sejumlah logam yang berbeda untuk
bertahan hidup, namun kelebihan logam berat akan meracuni tanaman dan menyebabkan
bioaccumulation dalam tanaman tersebut. Tanaman yang mengandung logam berat berlebih
jika dikonsumsi akan menyebabkan resiko kesehatan bagi manusia.
2. Studi Kasus Pencemaran Daerah Pertanian di Taiwan
Pencemaran sektor pertanian banyak terjadi pada tanaman pangan seperti padi yang
mengandung Cadmium dan Merkuri yang melampui standar keamanan bagi kesehatan.
Misalnya yang terjadi pada tahun 2001, di Pingtung Taiwan, ditemukan kasus kandungan
tembaga yang tinggi dalam tanah yang mengindikasikan pencemaran logam berat yang harus
segera mendapat perhatian pemerintah.
Berkaca pada peristiwa ditemukan kandungan Cadmium di Jepang dan irigasi yang tercemar
oleh air limbah industri, awal tahun 1983 Enviroment Protection Administration (EPA) Taiwan
memulai survey kandungan tanah dan membentuk tim untuk memulihkan daerah pertanian.
Menurut undang-undang, pihak pencemar harus mendapatkan hukuman dan daerah yang
tercemar harus segera dipulihkan sesuai aturan. Pada bulan Mei tahun 2000, proyek Soil and
Ground Water Remediation Transition Executive Measures menetapkan pihak lokal yang
berwenang harus melakukan survey, monitor dan memulihkan daerah yang tercemar sesuai
dengan “Heavy Metal Content Allocation Map” dan Heavy Metal Content Category” yang
dibuat pemerintah Taiwan.
Limbah cair industri dibuang ke saluran irigasi
5
Saluran irigasi
Irigasi yang tercemar digunakan untuk mengairi sawah
Kandungan logam berat yang
melebihi standar
Sejak tahun 1982, seluas 1600 hektar tanah yang terbagi dalam 4 km persegi dan tercemar
logam berat telah disurvey. Kandungan logam berat dikategorikan dalam lima tipe: Tipe 5
adalah logam berat yang butuh perhatian serius dan segera. Otoritas lokal melaporkan
sekitar 319 hektar lahan telah tercemar logam tipe 5. Di tahun 2002, EPA Taiwan memulai
investigasi dan mendata tanah yang tercemar untuk mengendalikan pencemaran di daerah
tersebut. Pemerintah setempat sangat aktif dalam pemulihan lahan.
3. Investigasi dan Survey Pencemaran Lahan Pertanian
Survey tanah pertanian yang tercemar dilaksanakan dalam lima tahap yaitu:
Stage I. (1982-1986) Pengambilan sampel dan survey dengan area yang luas (1600 ha)
Stage II. (1987-1990) Pengambilan sampel dan survey dengan area menengah (100-2,5 ha).
Stage III. (1992-1999) Pengambilan sampel dan survey dengan area yang kecil (1 ha)
Stage IV. (2000-2001) Pengambilan sampel dengan teliti.
Stage V. (2002) Survey kandungan logam berat dan klasifikasi daerah yang tercemar.
Menurut Laporan “Survey Tanah yang tercemar Logam Berat di lahan pertanian dan
Pengendalian daerah-daerah tercemar”, yang dilakukan tahun 2002, tanah tercemar dengan
tipe 5 (mengandung Cadmium dan Merkuri > 1 mg/l) akan diteliti dan dianalisis lebih lanjut.
Total 319 hektar tanah pertanian telah disurvey, dan badan lingkungan setempat akan
melanjutkan investigasi sesuai dengan regulasi. Secara umum hasil investigasi dapat
diklasifikasi sebagai berikut:
6
I. Laporan masyarakat atau badan lingkungan hidup setempat yang menyimpulkan bahwa
telah terjadi kontaminasi pada lahan pertanian.
II. Dewan pertanian melaporkan bahwa butiran padi mengandung zat kimia yang melampaui
standar keamanan dan badan lingkungan setempat menyelidiki daerah yang dicurigai.
Logam berat yang diselidiki termasuk Arsenic, Cadmium, Merkuri, Nikel, Timah,
Magnesium dan Tembaga, total ada delapan logam berat.
Survey lahan pertanian yang tercemar logam berat
Pengambilan sampel
Survey sampel
Sampel tanah
4. Respon Cepat Pemulihan Lahan Pertanian
Berikut ini reaksi cepat yang diberikan berdasarkan kondisi pencemaran yang terjadi:
I. Pihak pencemar harus diusut dan menghentikan aktivitas yang mencemarkan lingkungan
dengan menghentikan operasi pabrik baik sebagian atau keseluruhan.
II. Menyelidiki pihak-pihak yang bertanggung jawab penyebab polusi dan memberitahukan
masyarakat setempat untuk berhenti menggunakan air yang tercemar dan melarang
penggunaan air sumur jika dibutuhkan.
7
III. Memberikan air bersih setiap hari sebagai pengganti air yang telah tercemar dan
perusahaan penyedia air bersih harus membangun jaringan pipa sehingga sumber air
tetap terjangkau.
IV. Pemberitahuan secara resmi disampaikan, jika kondisinya semakin serius maka daerah
yang tercemar harus diisolasi.
V. Memberitahukan kepada lembaga terkait agar melakukan survey dan mengawasi produk
pertanian dan perikanan yang tercemar, memusnahkan produk-produk tersebut jika
diperlukan. Jika diperlukan maka lahan yang tercemar dilarang untuk ditanami kembali.
VI. Memindahkan atau menahan penduduk jika diperlukan.
VII. Membuang atau memindahkan tanah yang tercemar.
VIII. Melakukan tindakan-tindakan darurat yang terukur.
Survey sebelum pemusnahan tanaman
Pemusnahan tanaman yang tercemar
Membuang tanaman tercemar
tercemar
Menghancurkan tanaman yang telah
5. Perbaikan Lahan Pertanian yang Tercemar
8
Sebagian wilayah pertanian menggunakan air yang telah tercemardari irigasi karena limbah
dari industri dibuang ke saluran irigasi yang sama. Tanaman menyerap air tercemar ini dan
menyebabkan terakumulasinya logam berat dalam batang tanaman. Sumber polusi harus
segera diselidiki, lumpur-lumpur yang terdapat di irigasi harus dibuang dan sistem irigasi
harus dipisahkan dari sistem pembuangan limbah industri. Dengan melakukan hal ini, air
yang tercemar dapat dipulihkan.
Selain menerapkan rencana emergensi, pemulihan kawasan adalah pekerjaan utama lain
yang harus dilakukan. Untuk daerah pertanian yang mengandung Chromium, Tembaga, Nikel
dan Seng, tanah dibalik (turn over) dan dilakukan pengenceran yang merupakan upaya
maksimal. Sedangkan untuk tanah yang tercemar oleh Cadmium, Timah dan Merkuri,
metode penghilangan keasaman tanah atau perlakuan pemanasan bisa diterapkan dengan
baik. Sedangkan metode lain seperti membuang lapisan tanah atau pencampuran tanah
merupakan pilihan yang baik juga.
Pada tanggal 24 Juli dan 13 September 2002, EPA mengadakan konperensi “ Remediation for
Polluted Farmland” yang membahas pembentukan eksekutive, membentuk dewan
penasihat, merancang anggaran untuk pemulihan lingkungan dan mengadakan penawaran
terbuka pemulihan lingkungan. Badan lokal membentuk tim khusus yang mengawasi
perkembangan remediasi. Ketika remediasi selesai, tim khusus akan memeriksa hasilnya dan
memutuskan daerah tersebut aman atau tidak.
6. Remediasi Tanah Tercemar – Pembalikan Tanah dan Pengenceran
Menggali tanah dan membiarkannya terpapar matahari
Membuat Screening bed
Penghancuran dan pencampuran secara horizontal
9
Menghancurkan, mencampurkan dan pengenceran
Pemadatan tanah kembali
7. Kondisi Restorasi
1.Membawa bajak ke area
remediasi
2. Motor bajak membolak balik 3. Memindahkan pupuk ke area
permukaan tanah
remediasi
Penaburan pupuk organik
Memulai penanaman kembali
Setelah remediasi
Photo: Taiwan EPA dan Badan Lingkungan Hidup setempat
8. Penutup
Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia sehingga meningkatkan produksi
barang-barang baik itu industri dan pertanian ternyata memberikan dampak negatif karena
limbah yang dihasilkannya. Limbah-limbah tersebut mencemari lingkungan sekitar yaitu air,
tanah dan udara. Salah satu pencemaran yang berbahaya adalah tercemarnya tanah dan air
10
tanah oleh limbah yang mengandung logam berat. Logam berat yang terkandung dalam
tanah dan air tanah kemudian dapat diserap oleh tanaman pangan sehingga terbawa dalam
rantai makanan manusia. Pada akhirnya manusia harus menanggung resiko penyakit yang
berbahaya.
Dunia menaruh perhatian terhadap pencemaran tanah dan air tanah sehingga sepakat
bekerja sama mengatasi pencemaran tersebut. Berbagai pertemuan dilaksanakan di
sejumlah negara dalam rangka diskusi dan saling berbagi pengalaman penanggulangan
pencemaran terutama oleh limbah logam berat.
Beberapa negara telah berhasil menanggulangi dampak negatif dari pencemaran tanah dan
air tanah pada daerah pertanian. Kesuksesan ini layak untuk dipelajari oleh negara lain dan
jika memungkinkan dapat diduplikasi oleh negara lain. Tentu saja setiap negara memiliki
persoalan masing-masing terkait pencemaran yang membutuhkan pendekatan yang berbeda
pula.
9. Sumber Referensi
Soil and Groundwater Pollution Remediation Web of Taiwan
http://sgw.epa.gov.tw/public/En/index.htm
https://www.ec.gc.ca/eau-water/default.asp?lang=En&n=6A7FB7B2-1
11