225877203 Makalah Pengantar Ekonomi Pembangunan

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN NAMA KELAS NPM UNIVERSITAS GUNADARMA

2014

BAB I PENDAHULUAN

1. Kebutuhan dan Perhatian Pada Ekonomi Pembangunan.

Pembangunan ekonomi menduduki peran yang sangat penting bagi negara- negara di seluruh dunia, terutama setelah perang dunia ke dua. Berkaitan dengan perhatian di bidang ekonomi, berkembang disiplin ilmu yang merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi. Cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas pembangunan ekonomi tersebut adalah Ilmu Ekonomi Pembangunan.

Beberapa alasan yang menyebebkan berkembangnya perhatian terhadap masalah-masalah pembangunan ekonomi :

1. Negara-negara yang bertindak sebagai penjajah 2.Pada saat terjadi penjajah, negara-negara yang berstatus menjajah belum

berkepentingan untuk memikirkan untuk memikirkan pembangunan ekonomi di negara jajahan.

3. Pusat perhatian negara-negara yang sedang dijajah lebih ditentukan pada masalah politik.

2. Cakupan Bahasa Ekonomi Pembangunan.

Yang dimaksud dengan pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan secara sosial dan ekonomi, damn manusia senantiasa mempunyai pandangan yang berbeda dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu pembangunan harus berarti kemajuan dalam kondisi hidup, dan untuk itu pertumbuhan ekonomi tampaknya merupakan

dapat di tolak. Secara luas pembangunan menyamgkutperubahan mendasar dari seluruh struktur ekonomi dan sosial. Menyangkut perubahan dalam produksi dan permintaan maupun peningkatan dalam distribusi pendapatan dan pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa pembangunan ternyata cakupannya lebih luas dari sekedar perubahan keadaan dari miskin ke kaya, dari ekonomi pedesaan tradisional ke ekonomi perkotaan modern.terdapat 3 tujuan yang lebih rinci dari pembangunan ekonomi yaitu :

jalan

keluar

yang

tidak

1. Menaikan pendapatan nasional

2. Meningkatkan produktivitas nasional

3. Pemerataan penduduk untuk seluruh masyarakat

3. Evolusi Makna dan Manfaat Pembangunan.

Manfaat yang secara nyata kita amati adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya pembangunan ekonomi output kekayaan dari masyarakat akan bertambah

2. Dengan adanya pembangunan ekonomi kesempatan untuk mangadakan pilihan makin menjadi luas

3. Dengan pembangunan ekonomi akan memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia untuk menguasai alam, dan akan dapat mempertinggi kebebasan manusia untuk mengadakan suatu tindakan tertentu.

4. Dengan pembangunan Ekonomi juga kita dapat memperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas

5. Akan mengurangi gap antara yang kaya dan yang miskin

6. Akan memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak sifat-sifat kemanusiaan

Hal yang tidak boleh lupa adalah bahwa pangkal tolak tindakan suatu perekonomian, termasuk pembangunan ekonomi adalah perbandingan manfaat dad biaya. Konsekuensi dari pembangunan yang kita kerjakan adalah akna menimbulkan perasaan yang bertentangan dalam menanggapi perkembangan ekonomi. Apa yang diharapkan dapat dicapai adalah hapusnya angka kemiskinan , buta huruf, tapi oleh karena itu kita masih terikat pada pranata sosial, maka semangat kemiskinan menjadi tertunda.

4. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.

Pembangunan Ekonomi mengandung Pengertian sebuah upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi. Secara umum pembangunan ekonomi dapat di definisikan sebagai suatu proses yang Pembangunan Ekonomi mengandung Pengertian sebuah upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi. Secara umum pembangunan ekonomi dapat di definisikan sebagai suatu proses yang

Dari definisi terbagi 3 unsur penting pembangunan ekonomi, yaitu :

1. Pembangunan ekonomi mengandung suatu proses perubahan terus-menerus

2. Berupaya untuk meningkatkan pendapatan per kapita

3. upaya untuk menaikan pendapatan per kapita tersebut harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang

Kelemahan dari definisi pembangunan ekonomi yang secara umum di terima adalah tidak menyinggung masalah distribusi pendapatan di antara anggota masyarakat. Konsep penting lain yang dibahas dalam literatur-literatur ekonomi pembangunan ekonomi. Konsep ini menekankan pada proses kenaikan GNP atau GDP tanpa memperhatikan kondisi pertumbuhan penduduk dan perubahan stuktur ekonomi. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa konsep pertumbuhan ekonomi mempunyai makna yang lebih luas karena memberikan perhatian pada pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan stuktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk manyatakan perkembangan ekonomi yang terjadi di negara-negara maju, sedangkan pembangunan ekonomi menunjukan perkembangan ekonomi yang terjadi di negara-negara sedang berkembang. Menurut Reynold Ekonomi pembangunan sebagai suatu aktivitas atau seni yang lebih banyak di lakukan oleh para politisi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dengan demikian untuk sebagian besar pembangunan didefinisikan menurut konteks dan harus merupakan konsep yang terbuka ujungnya, untuk didefinisikan kembali secara terus-menerus sejalan dengan semakin mendalamnya pengertian kita mengenai proses pembangunan, dan sejalan dengan timbulnya maslah-masalah baru yang harus di pecahkan oleh pembangunan.

5. Sekilas Tentang Negara Berkembang.

Negara di dunia secara umum dapat di bedakan menjadi 3 kelompok besar:

1. Negara dunia pertama, yaitu negara-negara maju yang terdiri dari negara-negara di Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru dan Jepang

2. Negara dunia kedua, yaitu negara blok komunis yang di pimpin oleh Uni Soviet dan RRC

3. Negara dunia ketiga yang sering juga disebut negara sedang berkembang Perekonomian suatu negara di katakan maju jika peranan sektor industri sudah

cukup dominan, tetapi jika peranan sektor industri masih kecil dan sektor pertanian masih cukup dominan dalam perekonomian maka negara tergolong negara sedang berkembang. Negara-negara sedang berkembang, sebagian besar terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Terdapat perbedaan yang tajam dalam negara-negara tersebut dalam hal jumlah penduduk, ciri demografis, historis, kebudayaan dan sistem politik yang dianut.

Tujuan yang ingin di capai oleh negara sedang berkembang adalah mengurangi jumlah penduduk yang miskin, memperkecil ketimpangan distribusi pendapatan, mengurangi pengangguran, pendidikan, dan sarana kesehatan.dan masalah yang di hadapi adalah, penduduk yang masih miskin, kurangnya sarana pendidikan dan kesehatan, meningkatanya hutang luar negeri.

Karakteristik negara sedang berkembang :

a. Standar hidup yang rendah

b. Tingkat produktivitas rendah

c. Pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan yang tinggi

d. Tingkat pengguran yang tinggi dan cenderung meningkate. Ketergantunagn pada sektor pertanian dan Ekspor barang primer

f. Kekuasaan,ketergantungan dan kepekaan hubungan internasional.

BAB II. INDIKATOR PEMBANGUNAN

1. PERLUNYA INDIKATOR PEMBANGUNAN

Indikator pembangunan sangat berguna untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan. Indicator pembangunan dapat memberikan gambaran mengenail lajunya perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terjadi di berbagai Negara. Selain itu, indikator pembangunan dapat juga di pergunakan untuk mengetahui syarat-syarat yang di perlukan oleh Negara sedang berkembang untuk menyamakan tingkat kehidupannya dengan Negara maju .

2. INDIKATOR MONETER

1. Pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita selain di gunakan sebagai indikator pembangunan dapat juga di pakai untuk membedakan negara kaya dan miskin. Pendapatan perkapita dapat memberikan gambaran tentang laju perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat.

2. indikator kesejahteran ekonomi bersih (net economic welfare)

Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dengan dua cara :

a) koreksi positif :

memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor informal.

b) koreksi negatif :

memperhatikan kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan. Dan biaya-biaya dari dampak pembangunan belum di masukkan dalam GAP, sehingga biaya tersebut harus di kurangkan dari GAP agar mendapat kesejahteraan ekonomi bersih.

3. INDIKATOR SOSIAL W. Beckerman melakukan survey mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan oleh

beberapa pihak dalam membandingkan tingkat kesejahteraan di berbagai negara.

Oleh Backerman dibedakan dalam 3 kelompok :

1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua negara dengan

memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Gilbert dan Kravis.

dibandingkan dengan mempertimbangkan unsur perbedaan tingkat harga berbagai negara.

2. Penyesuaian dalam

pendapatan

masyarakat

3. Usaha untuk membandingkan indeks tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter (non monetary indicators).

Menurut Backerman cara yang paling sempurna adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan kravis. Beckerman memberikan cara lain untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat diberbagai negara, yaitu dengan Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).

Indikatornya adalah data :

a. Jumlah konsumsi baja pertahun/kg

b. Jumlah konsumsi semen pertahun x 10 (ton)

c. Jumlah surat dalam negeri pertahun

d. Jumlah stock pesawat radio (x 10)

e. Jumlah telepon (x 10)

f. Jumlah stok berbagai jenis kendaraan

g. Jumlah konsumsi daging pertahun/kg

2) Indikator Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia

Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) :

1. Tingkat harapan hidup

2. Tingkat melek huruf masyarakat dan

3. Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat.

3) Indikator Campuran

BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf dan tingkat partisipasi pendidikan.

a. Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan

b. Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah

c. Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama,

status pekerjaan

d. Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi

e. Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita

f. Kriminalitas : Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun

g. Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun

h. Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi

BAB III. TEORI-TEORI PEMBANGUNAN DAN TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI

1. MAZHAB HISTORISMUS

Pola pendekatan pembangunan ekonomi yg berpangkal pada perspektif sejarah. Bersifat induktif empiris. Fenomena ekonomi : Perkembangan Menyeluruh & tahap tertentu dalam sejarah. Dimulai di Jerman abad XIX s/d awal abad XX.

2. FRIEDRICH LIST (Th.1840)

Pelopor Historismus : Eksponen Nasionalisme Ekonomi Bahwa Tahap Perkembangan Ekonomi yaitu dengan ‘cara produksi’ :

1. Tahap Primitip

2. Tahap Beternak

3. Tahap Pertanian

4. Industri Pengolahan (Manufacturing)

5. Pertanian, Industri Pengolahan & Perdagangan

3. BRUNO HILDEBRAND (Th. 1848)

Terjadi Evolusi dalam masyarakat Kritik terhadap List : Bahwa Pembangunan Ekonomi bukan dilihat dari cara produksi / cara konsumsi. Tetapi ‘cara distribusi’, yaitu :

1. Perekonomian Barter (Natura)

2. Perekonomian Uang

3. Perekonomian Kredit

Kelemahan Teori Bruno :

1. Tidak jelas proses perkembangan dari tahap tertentu ke tahap berikutnya

2. Tidak memberi sumbangan yang berarti terhadap peralatan analitis di bidang ilmu ekonomi.

4. KARL BUCHER

Sintesa Pendapat List dan Bruno Perkembangan Ekonomi Ada 3 tahap :

1. Produksi untuk kebutuhan Sendiri (subsistence)

2. Perekonomian Kota dimana pertukaran sudah meluas

3. Perekonomian Nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting

5. WALT WHITMAN ROSTOW (WW. ROSTOW)

Sangat popular dan paling banyak komentar dari ahli Artikel : Economics Journal (Maret 1956) dimuat dlm Buku The Stages of Economics Growth (1960).

2. Teori Schumpeter.

Joseph Alois Schumpeter pertama kalii mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development yang terbit di Jerman 1911 (edisi Inggris muncul 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam Business Cycles (1939) dan Capitalism Socialism, and Democra zy (1942) tanpa mengalami perubahan penting.

Makna Pembangunan Ekonomi Schumpeter mengasumsikan bahwa adanya nominan persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap . didalam keseimbangan mantap adanya persaingan yang sempurna : tidak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi da n tidak ada pengangguran terpaksa. Hal ini disebut “arus sirkuler” . arus sirkuler adalah suatu aliran yang hidup dari sumber tenaga buruh dan lahan pertanian yang mengalir seccara terus-menerus, dan aliran tersebut mengalir pada setiap periode ekonomi ke dalam waduk yang kita sebut pendapatan, untuk dialihkan ke dalam pemuasan keinginan. Menurut Schumpeter, “pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-

putus pada saluran-saluran arus sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang selalu mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya”. Unsur utama pembangunan terletak pada usaha melakukan kombinasi yang baru, yang ada dalam keadaan mantap. Kombinasi baru ini muncul dalam bentuk Inovasi .

Inovasi Terdiri atas 5 unsur :

1. Pengenalan barang baru ;

2. Pengenalan metode produksi baru

3. Pembukaan pasar baru

4. Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur,dan

5. Pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoli. Menurut schumpeter, pengenalan produk baru dan perbaikan tersu-menerus pada produk inilah yang membawa kepada pembangunan.

Peranan Inovator Schumpeter berpendapat bahwa peranan inovator tidak kepada kapitalis tetapi kepada pengusaha. karena pengusaha tidak menyediakan dana tetapi mengatur pemakaiannya. Pengusaha didorong oleh 3 unsur :

(a) Keinginan untuk mendirikan kerjaan bisnis swasta (b) Keinginan untuk menguasai dan membuktikan superioritasnya (c) Kesenangan membuat dan mendapatkan sesuatu, atau sekedar menyalurkan

kepintaran dan tenaga seseorang. Sifatnya tergantung pada lingkungan sosial budayanya. Untuk menjalankan fungsi ekonominya pengusaha memerlukan 2 hal :

1) Adanya pengetahuan teknologi (untuk memproduksi barang-barang baru).

2) Kemampuan mengatur faktor-faktor produksi dalam bentuk modal pinjaman. Menurut Schumpeter, ada segudang pengetahuan teknologi yang belum dimanfaatkan, tetapi pengusaha sudah menggunakannya. Karena itu, modal pinjaman penting untuk memulai pembangunan.

Pemutusan Arus Sirkuler Model Schumpeter berawal dengan pemutusan arus sirkuler melalui inovasi dalam wujud produk baru oleh seorang pengusaha guna memperoleh laba. Dalam rangka mewujudkannya, pengusaha yg melakukan inovasi dibiayai oleh perluasan kredit, tetapi investasi di bidang inovasi ini sangat beresiko, apabila inovasi berhasil maka pengusaha yang terkait dibidang yang sama akan mengikutinya. Penyebaran inovasi ini dapat ditunjukan pada Gambar. (1) pada gambar ini presentase perusahaan yang melakukan inovasi tertentu ditunjukkan dengan sumbu vertikal, sedang unsur waktu digambarkan dengan sumbu horisontal.

3. Teori Ketergantungan

Setelah ada teori modernisasi yang menjelaskan bagaimana pembangunan seharusnya dilaksanakan, kemudian munculah teori ketergantungan sebagai teori yang muncul sebagai kritikan dari teori modernisasi. Jika sebelumnya menurut teori modernisasi bahwa pembangunan itu seharusnya berkiblat dan mencontoh negara negara barat yang terlebih dahulu maju, dan penyebab tidak berkembangnya sebuah negara dikarena faktor faktor dalam negara tersebut yang menghambat gerak pembangunan. Oleh karena itu, segala faktor internal tersebut harus dihapus dengan mencontoh negara negara barat. Negara negara dunia ketiga yang mengikuti hal hal tersebut ternyata justru menghadapi masalah dalam perekonomian, mereka terikat pada tingginya angka hutang piutang dan angka inflansi yang tinggi. Hal ini dialami oleh beberapa negara yang terletak di wilayah Amerika Latin. Kenyataan seperti menimbulkan krisis kepercayaan terhadap teori modernisasi terhadap bagaimana pembangunan itu seharusnya dilakukan. Hingga muncullah teori ketergantungan yang menjelaskan kegagalan dari teori modernisasi tersebut. Teori ini berawal dari pemikiran karl marx yang sering disebut sebagai marxist. Menurut aliran marxisme, terdapat dua istilah yaitu kaum borjuis dan kaum proletar, dimana kaum borjuis mengambil keuntungan dari kaum proletar. Dari dua istilah ini, dalam pembagunan dapat dianalogikan sebagai negara maju dan negara tertinggal. Dalam hubungan negara maju dan negara tertinggal terjadi hubungan yang tidak seimbang. Ketimpangan hubungan yang tidak sejajar ini menyebabkan negara tertinggal tidak dapat berkembang kearah maju.

Model pembangunan menurut teori ketergantungan adalah memaksimalkan faktor faktor internal yang disebut dalam teori modernisasi sebagai penghambat gerak pembangunan. Justru menurut teori ketergantungan bahwa penyebab masalah pembangunan di beberapa negara dunia ketiga adalah faktor eksternal, yakni hubungan yang tidak sejajar diantara negara maju dan negara tertinggal ataupun intervensi dari negara maju terhadap negara tertinggal.

Beberapa tokoh dari teori ketergantungan salah satunya adalah T. Dos Santos. Dos Santos mendefinisikan ketergantungan adalah sebagai sebuah situasi yang melibatkan sekelompok Negara tertentu yang memiliki system ekonomi yang dibentuk oleh pembangunan dan kemajuan ekonomi Negara lain. Selanjutnya, Negara Negara yang memiliki perekonomian yang kuat akan mempengaruhi dan mendominasi Negara Negara yang tertinggal sehingga terjadi sebuah kondisi ketergantungan.

Selanjutnya muncul istilah negara pinggiran dan negara pusat . Istilah ini mengelompokkan negara negara yang ada di dunia dengan melihat kekuatan perekonomian masing masing negara. Negara pusat adalah negara negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang dapat mempengaruhi negara negara tertinggal yang

kemudian disebut negara pinggiran . Selanjutnya adapula istilah negara

satelit dan negara metropolis yang menjelaskan bahwa negara negara pinggiran (negara satelit) dengan kondisi ketergantungannya memberikan keuntungan kepada negara pusat (negara metropolis). Kesimpulannya, bahwa penyebab negara negara tertinggal adalahkarena negara negara maju. Konsep modernisasi adalah salah satu illusi dalam pembangunan yang hanya semata mata berkiblat pada negara maju tanpa melihat kekhasan faktor internal sebuah negeri sebagai pemacu pembangunan.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Rostow

Masyarakat tradisional

Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah.

b. Pra-kondisi tinggal landas

Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir.

c. Tinggal landas

Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di Inggris, beberapa industri dap at mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke

d. Menuju kedewasaan

Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40

e. Era konsumsi tinggi Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada

tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keserbaragaman sekaligus. Menurut Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara.

2. Teori Frederich List Friedrich List (1789-1846)

Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:

 Masa berburu dan pengembaraan  Masa beternak dan bertani  Masa bertani dan kerajinan  Masa kerajinan, industri, perdagangan

3. Teori Hilderbrand

Pemikiran Hildebrant selalu menekankan evolusi dalam perekonomian masyarakat. Menurut Bruno perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi, oleh karena itu ia mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:

a. Perekonomian barter ( natural )

b. Perekonomian uang

c. Perekonomian kredit Hildebrand ternyata tidak memberi sumbangan yang berarti terhadap

peralatan analistis di bidang ilmu ekonomi.

4. Teori Karl Bucher Pendapatnya merupakan sintesa dari pendapat List dan Hildebrand. Menurut Bucher

perkembangan ekonomi melalui 3 tahap, yaitu:

a. Produksi untuk kebutuhan sendiri ( subsisten )

b. Perekonomian kota dimana pertukaran sudah meluas

c. Perekonomian nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting

5. Teori Lewis

Dalam pendahuluan analisisnya Lewis menyatakan tujuan dari teori mengenai proses pembangunan yang khusus diperuntukkan bagi negara yang menghadapi masalah kelebihan tenaga kerja. Ia menyatakan ketidakpuasannya terhadap teori yang berkembang sesudah masa ahli-ahli ekonomi Klasik (ahli ahli ekonomi yang membuat analisis di antara bagian kedua abad ke-18 hingga bagian kedua abad ke- 19), yaitu teori Neo-Klasik dan general teory-nya Keynes, karena kedua teori tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang ada di negara berkembang. Analisis Neo-Klasik bertolak dari pandangan bahwa penawaran tenaga kerja dalam masyarakat tidak berlibihan. Sedangkan analisis Keynes bertolak dari anggapan bahwa bukan saja terdapat penawaran tenaga kerja yang berlibih, tetapi juga tanah yang tersediah dan kapasitas memproduksi jumlahnya tidak terbatas. Keadaan ini bertentangan dengan keadaan yang tedapat di negara berkembang. Lewis mengnggap di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih, akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal, dan kelusan tanah yang belum digunakan sangat terbatas.

Masalah Kelebihan Tenaga Kerja

Lewis tidak menyangkal bahwa beberapa negara berkembang, seperti di negara- negara Afrika dan Amerika Latin, terdapat masalah kekurangan tenaga kerja. Akan tetapi di banyak negara berkembang lainnya, India, Mesir, Jamaika, dan negara kita sendiri, terdapat tenaga kerja yang berlebih. Di negara ini jumlah penduduk tidak seimbang jika dibandingkan modal dan kekayaan alam yang tersedia, dan sebagai akibat dari keadaan ini terdapat kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktivitasnya sangat kecil, atau nol. Maka apabila sebagian dari pekrja dalam kegiatan tersebut dipindahkan ke kegiatan lain, produksi dalam sektor yang pertama tidak akan menurun. Di sektor pertanian, tanah yang dimiliki kebanyakan petani luasnya sangat terbatas sehingga sebagian anggota keluarga dapat bekerja pada kegiatan lain tanpa Lewis tidak menyangkal bahwa beberapa negara berkembang, seperti di negara- negara Afrika dan Amerika Latin, terdapat masalah kekurangan tenaga kerja. Akan tetapi di banyak negara berkembang lainnya, India, Mesir, Jamaika, dan negara kita sendiri, terdapat tenaga kerja yang berlebih. Di negara ini jumlah penduduk tidak seimbang jika dibandingkan modal dan kekayaan alam yang tersedia, dan sebagai akibat dari keadaan ini terdapat kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktivitasnya sangat kecil, atau nol. Maka apabila sebagian dari pekrja dalam kegiatan tersebut dipindahkan ke kegiatan lain, produksi dalam sektor yang pertama tidak akan menurun. Di sektor pertanian, tanah yang dimiliki kebanyakan petani luasnya sangat terbatas sehingga sebagian anggota keluarga dapat bekerja pada kegiatan lain tanpa

5. Teori Ranis Dan Fei

Teori pertumbuhan ekonomi Ranis-Fei, seperti dapat disimpulkan dari namanya, di kembangkan oleh dua orang ahli ekonomi, yaitu Gustav Ranis jan John Fei. Teori tersebut pertamakali di kemukakan dalam tulisan mereka yang berjudul A Theory of Economic Growth, yang diterbitkan dalam American Economic Review; dan selanjutnya disempurnakan dan dilengkapi lagi dalam buku mereka, Development of the labour Surplus Economy. Teori Ranis dan Fei di maksudkan sebagai teori pertumbuhan untung Negara yang menghadapi masalah kelebihan penduduk sehingga menghadapi masalah pengganguran serius, dan kekayaan alam yang tersedia dapat dikembangkan sangat terbatas. Selain itu analisis Ranis dan Fei lebih banyak di berikan kepada perubahan – perubahan yang terjadi di sector pertanian. Model pertumbuhan ekonomi Ranis dan Fei secara lebih terperinci menunjukan pengaruh dari perubahan produktivitas tenaga kerja di sector kapitalis atau sector modern kepada corak proses pembangunan, akan tetapi juga menunjukan akibat kemajuan tingkat produktivitas kegiatan – kegiatan di sector pertanian terhadap pembangunan ekonomi yang akan tercipta. Analisis Ranis – Fei juga menunjukan pengaruh dari pertambahan penduduk terhadap proses pertumbuhan ekonomi, pengaruh system pasar terhadap interaksi di antara sector

BAB IV. STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri

Peran Pemerintah Dalam Sistem Ekonomi

Peran atau campur tangan pemerintah dalam perekonomian ada yang bersifat kuat (negara sosialis), ada yang lemah (negara kapitalis). Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dengann mengutamakan berlangsungnya mekanisme pasar sepanjang tidak merugikan kepentingan rakyat banyak.

Campur tangan pemerintah dapat dibenarkan secara konstitusional :

(1) Dari isi pembukaan UUD 1945 dengan Pancsilanya, dapat disimpulkan bahwa pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintah haruslah diarahkan untuk : (a) Memajukan kesejahteraan umum (b) Memajukan kecerdasan kehidupan bangsa (c) Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

(2) Pasal 33 UUD 1945 bersama dengan pasal 34 dan pasal 27 ayat 2 mengandung amanat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan kesejahteraan sosial seluruh rakyat melalui : (a) Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. (b) Penguasaan bumi, air dan kekayaan alam yang ada di dalamnya. (c) Pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar (d) Penyediaan lapangan kerja

Kebijaksanaan Pemerintah

Tujuan utama atau akhir kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Diukur secara ekonomi, kesejahteraan masyarakat tercapai bila tingkat pendapatan riil rata-rata per kapita tinggi dengan distribusi pendapatan yang retif merata. Tujuan ini tidak bisa tercapai hanya dengan kebijakan ekonomi saja. Diperlukan juga kebijakan non kebijakan ekonomi saja. Diperlukan juga kebijakan non ekonomi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ekonomi dan kebijakan non ekonom harus saling mendukung.

Selain itu kebijakan ekonomi mempunyai intermediate target sebelum mencapai tujuan akhir. Sasaran perantara tersebut mencakup lima hal utama : (1) Pertumbuhan ekonomi (misalnya PDB atau pendapatan nasional) (2) Distribusi pendapatan yang merata

(4) Stablitas harga dan nilai tukar (5) Keseimbangan neraca pembayaran

2. Kebijakan Ekonomi Luar Negeri

Kebijakan luar negeri suatu negara , yang juga disebut kebijakan hubungan internasional, adalah serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain di bidang-bidang ekonomi , politik , sosial , dan militer serta dalam tingkatan yang lebih rendah juga mengenai bagaimana negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi non-negara. Interaksi tersebut dievaluasi dan dimonitor dalam usaha untuk memaksimalkan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari kerjasama multilateral internasional. Kebijakan luar negeri dirancang untuk membantu melindungi kepentingan nasional , keamanan nasional , tujuan ideologis , dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari kerjasama secara damai dengan bangsa lain, atau melalui eksploitasi. Biasanya, tugas

wewenang kepala pemerintahan dan menteri luar negeri (atau jabatan yang setara). Di beberapa negara, lembaga legislatif juga memiliki hak pengawasan yang cukup.

3. Strategi Upaya Minimum

Harvey Leibenstein menyatakan bahwa sebagianbesar NSBdicekam oleh lingkaran se tan kemiskinan( viciouscircle od proverty ) yang membuat mereka tetapberada pada tingkat keseimbanganpendapatan perkapitay ang rendah. Jalan keluar dari kebuntuaan iniadalahdengan melakukan suatu upaya mi nimum kritis tertentu yangakan menaikkanpendapatan perkapita pada tingkat di mana pembangunanyang berkesinambungan akan terjadi.Leibensteinmengatakan bahwa dal am tahap transisi darikeadaanketerbelakangan ke keadaan yang lebih maju dimana kit

a dapatmengharapkan pertumbuhan jangkapanjang yang mantap diperlukan suatu kondisi dimana suatu perekonomian harus mendapatkan rangsangan pertumbuhan lebih besar diatas batas minimum kritis tertentu.

4. Strategi Pembangunan Seimbang

Strategi pembangunan seimbang bisa diartikandenganpembangunan berbagai j enis industri secaraberbarengan( simultaneous ) sehingga industri saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor, Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, sektor luar negeri, sektor domestik dan antara sektor produktif, singkatnya strategi pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi sehingga semua faktor tumbuh bersama.

Untuk ini diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penawaran barang. Ini meliputi pembangunan serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan baku, sumber daya energi, pertanian dan pengairan.Pemnabgunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksudmenjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan – hambatan dalam:

Ø Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi (air dan listrik, fasilitas untuk mengangkut hasil produksi ke pasar,

Ø Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan diproduksikan Jika kita akan melaksanakan pembangunan seimbang, maka tingkat investasi

yang harus dilakukan besarnya jauh melebihi tingkat investasi yang dilakukan pada sebelum usaha pemnbangunan dilakukan. Oleh karena itu, strategi pembangunan seimbang disebut pula teori dorongan besar besaran ( big push theory ).

5. Strategi Pembangunan Tak Seimbang

Strategi pembangunan tak seimbang ditemukan oleh Albert O. Hirshman dan Paul Streeten. Menurut mereka, pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di NSB. Pola pembangunan ini menurut Hirshman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

Ø Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang. Ø Untuk mempertinggi efisien sumber daya – sumber daya yang tersedia.

Ø Pembangunan tak seimbang akan menimbulkan kemacetan atau gangguan – gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.

BAB V. PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1. PENGERTIAN, UNSUR, DAN FUNGSI PERENCANAAN

Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk- petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari asep ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga mencakup fungsi budgeting , sebab budget merupakan rencana pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.

1. Pengertian Perencanaan

Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita perlu mengetahui Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita perlu mengetahui

b. Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.

c. W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan.

d. Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur pendaya-gunaan manusia, material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan pencapaian tujuan. Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai berikut : Perencanaan pada asasnya berkisar pada dua hal :

1) Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan.

2) Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu maupun bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria tertentu yang terlebih dahulu harus dipilih pula.

2. Tujuan Perencanaan

Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai. Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan ( a wa y to anticipate and offset change ).

b. Perencanaan memberikan pengarahan ( direction ) kepada administrator- administrator maupun non-administrator.

c. Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang- tindih dan pemborosan ( wasteful ) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.

d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk memudahkan pengawasan.

3. Fungsi-Fungsi Perencanaan ( Planning )

Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu diketahui fungsi-fungsi dari planning itu sendiri, yaitu:

a. Menentukan titik tolak dan tujuan usaha. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung ke Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api merupakan perencanaan atau alat mencapai sasaran tersebut.

b. Memberikan pedoman, pegangan dan arah. Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan. Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya. Misalnya seorang pilot terbang melintasi Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda atau Australia, maka ia akan berada di dalam ketidak-pastian.

c. Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material. Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan. Misalnya suatu perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun yang akan datang dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media promosi antara lain radio, majalah dan surat kabar. Karena keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat kabar karena dianggap realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang baik memerlukan pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan judul iklan.

d. Memudahkan pengawasan. Dengan adanya planning , kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadi karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha.

Agar dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat dipercaya serta aktual.

e. Kemampuan evaluasi yang teratur. Dengan adanya planning , kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over planning .

f. Sebagai alat koordinasi. Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan, perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.

2. PERLUNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.

Ciri perencanaan pembangunan : § Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi § Meningkatnya pendapatan perkapita § Merubah struktur ekonomi § Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat § Pemerataan pembangunan

Manfaat Perencanaan : Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan

kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.

Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi- potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan- hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.

Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.

Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.

Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi. Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.

Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur. Dengan perencanaan diharapkan dapat dijadikan suatu gambaran skematis terhadap hal-hal yang akan diaplikasikan dalam pencapaian suatu misi atau tujuan yang telah ditentukan

Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan ekonomi

3. PERENCANAAN DALAM BERBAGAI BENTUK SISTEM EKONOMI.

Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika

dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. A.Sistem Perekonomian Liberalis/Kapitalis

seringkali

bisa

John Adam Smith atau yang lebih terkenal dengan Adam Smith adalah seorang ahli filsuf berkebangsaan Skotlandia. Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi dunia setelah menerbutkan sebuah buku yang berjudul: The Wealth of Nations. Secara garis besar, buku ini membahas mengenai: apa yang menentukan tingkat kemakmuran suatu bangsa dan bagaimana taraf hidup rakyat dapat ditingkatkan dan

didistribusikan. Menurut Adam Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku

manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Ini yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi klasik. Dalam analisisnya, Adam Smith banyak menggunakan istilah-istilah normatif seperti: nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas (utility) berdasarkan asumsi berlakunya hukum alami.

Dari ajaran ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith, dikembangkan juga sistem ekonomi liberal-kapitalis yang lebih mempercayakan perekonomian pada Dari ajaran ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith, dikembangkan juga sistem ekonomi liberal-kapitalis yang lebih mempercayakan perekonomian pada

normal dengan istilah invisible hand (tangan tak terlihat). Fenomena invissible hand juga dapat dilihat dari kemampuan pasar memperbaiki

situasi yang tidak sehat. Menurut Adam Smith, efek dari pasar bebas adalah kebaikan bagi seluruh masyarakat. Adam Smith juga sangat menekankan pentingnya meritokrasi. Sistem ini digunakan oelh institusi untuk memilih orang yang memikul tanggung jawab berdasarkan kemampuan atau bakatnya. Meritokrasi adalah faktor penting yang ditekankan untuk mendorong masyarakat agar selalu memperbaiki dirinya sendiri. Meritokrasi juga mendorong spesialisasi dan efisiensi dalam ekonomi.

(Etatisme/Sosialis) Sistem perekonomian etatisme/sosialis merupakan perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata, pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi etatisme/sosialis adalah ajaran Karl Max, dimana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ekonomi etatisme/sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara- negara pengikutnya telah gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.

B. Sistem

perekonomian

perencanaan

Secara umum karakteristik dari sistem ekonomi sosialis terencana adalah : 1)Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.

2)Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta. 3)Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.

4)Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara. 5)Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara

Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan anatara mekanisme pasar dengan campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi campuran ini juga dibedakan ke dalam dua jenis sistem ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak lebih dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan walaupun tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia. Sedangkan contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman. Dalam sistem ekonomi campuran, tujuan campur tangan peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian adalah untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor produksi yang vital / penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena kepemilikan faktor produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga, walaupun harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan pemerintah juga perlu mengadakan pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga tersebut.

C. Sistem

Ekonomi

Karena merupakan penggabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, Penerapan sistem ekonomi campuran ini akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena berimbangnya peran pemerintah dan swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah dan swasta dalam hal ini masyarakat saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan agar perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal besar. Pada saat ini, kecenderungan untuk menerapkan sistem ekonomi pada berbagai Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah dan swasta dalam hal ini masyarakat saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan agar perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal besar. Pada saat ini, kecenderungan untuk menerapkan sistem ekonomi pada berbagai

4. SYARAT-SYARAT BERHASILNYA SUATU PERENCANAAN suatu perencanaan pembangunan dapat dilaksanakan secara efektif diperlukan

prasyarat berikut: