SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG pada masa
SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG
Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling disegani di wilayah Asia karena memiliki
teknologi yang jauh lebih maju dibandng dengan negara-negara di sekitarnya. Di Jepang terdapat
47 pemerintah daerah tingkat prefektur (setingkat provinsi) dan memiliki lebih dari 3300
pemerintah daerah pada tingkat bawah. Para kepala pemerintah daerah tersebut dipilih oleh
rakyat setempat melalui pemilihan.
Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki konstitusional yang
sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai sistem pemerintahan, Jepang
menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti yang dijalankan di Negara Inggris
dan Kanada. Sejak tahun 1947 di Jepang mulai berlaku sebuah konstitusi atau Undang-Undang
Dasar yang didasarkan pada tiga prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak
asasi manusia, dan penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan tentang tiga
kemandirian badan pemerintah yang terdiri dari :
*
Badan Legislatif biasa disebut Diet atau parlemen
*
Badan Eksekutif terdiri dari anggota kabinet
*
Badan Yudikatif berfungsi sebagai pengadilan hukum
Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun demikian, fungsi Kaisar
sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri
diatur dalam Undang-Undang Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar
Jepang hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang berhubungan
dengan diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan perdana
menteri.
Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai pembuat
undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 anggota dan Majelis
Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih Perdana Menteri dari kalangan
mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan
bertugas dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya
akan bertanggung-jawab kepada Diet.
Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta pengadilan-pengadilan
yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan yang mengurusi masalah hukum terdiri
dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan Distrik, dan Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan,
seperti pelanggaran lalu lintas). Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah Agung
dan 14 hakim lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh kabinet.
Membicarakan sistem pemerintahan (dalam arti luas) suatu negara berarti membicarakan
hubungan antar sub-sistem pemerintahan, yang meliputi semua lembaga-lembaga negara atau
alat-alat perlengkapan negara yang ada pada suatu negara itu, untuk mencapai tujuan tertentu
(tujuan negara) misalnya hubungan antara lembag-lembaga eksekutif, legislatif dan yudisiil.
Sedangkan sistem pemerintahan dalam arti sempit, hanya membicarakan hubungan antar
lembaga eksekutif dan lembaga legislatif dalam suatu negara.
Dengan demikian membicarakan sistem pemerintahan Jepang (dalam arti luas) berarti
membicarakan hubungan antar organ-organ negara atau lembaga-lembaga negara yang ada di
Jepang (dalam supra struktur politik), yaitu antar :
1. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan Menteri) yang dipimpin oleh
Perdana Menteri.
2. Lembaga Legislatif (Legislature), yaitu National Diet(Parlement Nasional).
3. Lembaga Judisiil (judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah Agung).
Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer, oleh karena itu, kekuasaan lembaga –
lembaga negara tersebut tidak terpisah, melainkan terdapat hubunan timbal balik yang sangat
erat. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan presidensial murni, yang didalamnya terdapat
pemisahan kekuasaan secara tegas (separation of power) antara lembaga negara yang ada
(misalnya: Sistem pemerintahan Amerika Serikat).
Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling disegani di wilayah Asia karena memiliki
teknologi yang jauh lebih maju dibandng dengan negara-negara di sekitarnya. Di Jepang terdapat
47 pemerintah daerah tingkat prefektur (setingkat provinsi) dan memiliki lebih dari 3300
pemerintah daerah pada tingkat bawah. Para kepala pemerintah daerah tersebut dipilih oleh
rakyat setempat melalui pemilihan.
Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki konstitusional yang
sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai sistem pemerintahan, Jepang
menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti yang dijalankan di Negara Inggris
dan Kanada. Sejak tahun 1947 di Jepang mulai berlaku sebuah konstitusi atau Undang-Undang
Dasar yang didasarkan pada tiga prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak
asasi manusia, dan penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan tentang tiga
kemandirian badan pemerintah yang terdiri dari :
*
Badan Legislatif biasa disebut Diet atau parlemen
*
Badan Eksekutif terdiri dari anggota kabinet
*
Badan Yudikatif berfungsi sebagai pengadilan hukum
Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun demikian, fungsi Kaisar
sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri
diatur dalam Undang-Undang Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar
Jepang hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang berhubungan
dengan diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan perdana
menteri.
Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai pembuat
undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 anggota dan Majelis
Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih Perdana Menteri dari kalangan
mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan
bertugas dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya
akan bertanggung-jawab kepada Diet.
Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta pengadilan-pengadilan
yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan yang mengurusi masalah hukum terdiri
dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan Distrik, dan Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan,
seperti pelanggaran lalu lintas). Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah Agung
dan 14 hakim lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh kabinet.
Membicarakan sistem pemerintahan (dalam arti luas) suatu negara berarti membicarakan
hubungan antar sub-sistem pemerintahan, yang meliputi semua lembaga-lembaga negara atau
alat-alat perlengkapan negara yang ada pada suatu negara itu, untuk mencapai tujuan tertentu
(tujuan negara) misalnya hubungan antara lembag-lembaga eksekutif, legislatif dan yudisiil.
Sedangkan sistem pemerintahan dalam arti sempit, hanya membicarakan hubungan antar
lembaga eksekutif dan lembaga legislatif dalam suatu negara.
Dengan demikian membicarakan sistem pemerintahan Jepang (dalam arti luas) berarti
membicarakan hubungan antar organ-organ negara atau lembaga-lembaga negara yang ada di
Jepang (dalam supra struktur politik), yaitu antar :
1. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan Menteri) yang dipimpin oleh
Perdana Menteri.
2. Lembaga Legislatif (Legislature), yaitu National Diet(Parlement Nasional).
3. Lembaga Judisiil (judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah Agung).
Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer, oleh karena itu, kekuasaan lembaga –
lembaga negara tersebut tidak terpisah, melainkan terdapat hubunan timbal balik yang sangat
erat. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan presidensial murni, yang didalamnya terdapat
pemisahan kekuasaan secara tegas (separation of power) antara lembaga negara yang ada
(misalnya: Sistem pemerintahan Amerika Serikat).