Modul 3 Manajemen Keuangan Sekolah Madrasah
Modul Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
Pengembangan modul ini didukung oleh:
Asian Develoment Bank (ADB), Australia Agency for International Development (AusAID), World Bank/Bank Dunia, Decentralized Basic Education (DBE-1) - United State Agency for International Development (USAID)
ii
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
Kata Pengantar
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
Pendahuluan
Signifikansi penyusunan Modul Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah dimungkinkan karena realitas pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang ditengarai masih lemah. Pada saat yang sama, sumber pendanaan sekolah semakin besar, sebagai konsekuensi berbagai kebijakan nasional dan daerah dalam percepatan penuntasan pendidikan dasar dan menengah yang berimplikasi kepada penyaluran dana di tingkat sekolah secara langsung seperti: program BOS, BOSDA, sumber dana dari pihak ketiga (do- nor dan swasta) dan lainnya. Para pemangku kepentingan pendidikan lokal semakin gencar menyuarakan tuntutan pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang transparan, akuntabel dan partisipatif. Modul ini disusun dengan tujuan untuk membantu sekolah memahami dan terampil dalam mengelola siklus penganggaran melalui penyiapan anggaran, penatausahaan, perpajakan, pengeloaan barang milik sekolah, pelaporan keuangan sekolah yang baik, serta mengomunikasikannya kepada stakeholder terkait.
Disusun dengan mengedepankan kepraktisan dan aplikatif, modul ini terdiri dari tujuh (7) bagian/ sesi yang secara sistematis disusun sebagai berikut: sesi pertama memberikan pengantar tentang siklus manajemen keuangan sekolah serta prinsip pengelolaan keuangan yang baik; sesi kedua memberikan gambaran umum penatausahaan keuangan sekolah, khususnya dalam penerimaan dan pengeluaran serta pelaporannya; sesi ketiga menguraikan berbagai macam pajak yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan transaksi di tingkat sekolah; sesi keempat memperkenalkan masalah pembukuan sekolah, termasuk didalamnya jenis buku dan transaksinya, format buku serta alurnya; sesi kelima memandu pelatih memahami topik pencatatatan barang milik sekolah; sesi keenam khusus ditujukan untuk mendalami pelaporan keuangan sekolah dan sesi terakhir membahas berbagai hal yang berkaitan dengan masalah audit, pengendalian dan pengawasan keuangan di tingkat sekolah. Dengan memahami ke tujuh topik di atas diharapkan pelatih dan peserta latih dapat menerapkan prinsip pengelolaan keuangan sekolah yang baik yang tidak abai terhadap prinsip ekonomis, efisiensi dan efektifitas dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan dasar.
Modul ini sangat penting dipahami oleh para pelatih (trainers), profesional keuangan sekolah maupun praktisi pendidikan yang bergelut dalam upaya peningkatan pengelolaan keuangan sekolah yang akuntabel dan efektif antara lain: kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, bendahara sekolah, guru, pengawas sekolah, komite sekolah serta berbagai pihak lainnya yang berkepentingan. Menghindari model penyajian yang cenderung kering dan lecturing, maka alur pembahasan modul dilengkapi dengan berbagai kasus latihan yang aplikatif yang diambil dari praktek pengelolaan sekolah sehari-hari. Untuk memudahkan, modul juga dilengkapi rencana pengelolaan sesi per sesi, power point presentasi beserta catatan pelatih (trainer’s note), latihan beserta lembar latihan kerja, bahan bacaan pendukung dan yang tidak kalah pentingnya CD yang berisikan referensi bahan-bahan terkait dengan masing-masing topik pembahasan yang bisa digunakan jika peserta perlu tahu lebih jauh materi-materi yang telah dijelaskan. Buku manual dalam bentuk panduan praktis (practical guidance) disediakan bagi peserta sebagai pengayaan materi serta kiat dan berbagai langkah praktis dalam praktek penerapan pengelolaan keuangan di tingkat sekolah.
Penyusunan modul ini merupakan hasil kerjasama dari Kementerian Pendidikan Nasional dengan dukungan beberapa mitra pembangunan, yaitu Asian Development Bank (ADB), Australia Agency for International Development (AusAID), Bank Dunia (World bank) dan Project Decentralized Basic Education (DBE-1) – United State Agency for International Devleopment (USAID).
vi
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
Daftar Singkatan
APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
ATK
Alat Tulis Kantor
BMS
Barang Milik Sekolah
BOS
Bantuan Operasional Sekolah
BOSDA
Bantuan Operasional Sekolah Daerah
BOSP
Biaya Operasional Satuan Pendidikan
Juknis
Petunjuk Teknis
KIB
Kartu Inventaris Barang
KIR
Kartu Inventaris Ruang
KS
Kepala Sekolah
LBB
Lembar Bahan Bacaan
MI
Madrasah Ibtidaiah
Monev
Monitoring dan Evaluasi
Permendagri Peraturan Menteri Dalam Negeri PMK
Peraturan Menteri Keuangan
PPh
Pajak Penghasilan
PPN
Pajak Pertambahan Nilai
PPt
Power Point
PTKP
Pendapatan Tidak Kena Pajak
RAPBS
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
RKAS
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
RKS
Rencana Kerja Sekolah
RPS
Rencana Pengembangan Sekolah
SD
Sekolah Dasar
SDM
Sumber Daya Manusia
SKPD
Satuan Kerja Perangkat Daerah
SPJ
Surat Pertanggungjawaban
SPP
Sumbangan Pembiayaan Pendidikan
Tupoksi
Tugas Pokok dan Fungsi
UU
Undang-Undang
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
vii
Daftar Istilah
BOS Program pemerintah yang bertujuan untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.
Value for Money Istilah yang digunakan untuk menilai apakah sebuah organisasi telah memperoleh manfaat yang maksimum dari barang dan jasa yang diperoleh atau disediakan dengan sumber daya yang ada.
Transparan Memiliki sifat bahwa sebuah teori atau praktek terbuka kepada publik, karenanya mengurangi peluang untuk korupsi.
Akuntabel Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada orang/ organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik.
Buku Kas Umum Buku utama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang mempengaruhi saldo kas, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Buku Pembantu Kas Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran yang dilaksanakan secara tunai. Buku Pembantu Bank Buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui bank dengan cara antara lain penerbitan cek, penarikan cek, penerimaan pembayaran dengan cek, dan lain-lain.
Buku Pembantu Pajak Buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang harus
dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.
Efisien Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, atau input minimum untuk output tertentu.
Efektif Perbandingan outcome dengan output, atau tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Ekonomis Pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.
Partisipasi Masyarakat Keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat dalam suatu kegiatan
atau organisasi sosial baik secara moril (fisik) maupun spiritual (non fisik) untuk mewujudkan keinginan dan kepentingan bersama.
viii
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
Silabus
A. Tujuan
Setelah mengikuti seluruh sesi dalam modul ini peserta diharapkan:
1. Memahami prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik.
2. Memahami alur dan proses penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
3. Memahami aturan-aturan perpajakan yang terkait dengan kegiatan sekolah/ madrasah dan dapat menerapkannya secara baik dan benar.
4. Memahami dan dapat menerapkan sistem dan prosedur pembukuan yang berlaku untuk sekolah/madrasah.
5. Melakukan pencatatan barang milik sekolah/madrasah baik yang diterima maupun yang digunakan.
6. Menyusun laporan penerimaan dan penggunaan dana sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
7. Memahami pentingnya persiapan sekolah/madrasah dalam proses pengendalian, pengawasan dan audit.
B. Strategi
No Topik
Rincian Topik
Waktu
Bahan Pendukung ·
1 Pengantar
• Rencana sesi 1 Manajemen
1. Manajemen keuangan di tingkat
30 menit
• Power point 1-14 Keuangan
sekolah/madrasah.
2. Prinsip-prinsip manajemen keuangan
Sekolah/
yang baik.
Madrasah
3. Garis besar topik manajemen keuangan.
2 Penatausahaan
• Rencana sesi 2 Keuangan
1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab
90 menit
• Power point 15 Sekolah/
dalam penatausahaan keuangan
• Latihan 1 Sesi 2 Madrasah
sekolah/madrasah.
2. Prosedur penerimaan dana.
• LBB
3. Prosedur pengeluaran dana. 4. Prosedur pelaporan.
3 Perpajakan
1. Pajak Penghasilan Pasal 21
90 menit
• Rencana sesi 3
2. Pajak Penghasilan Pasal 22
• Power point 1-24
3. Pajak Penghasilan Pasal 23.
• Latihan 1 Sesi 3
• LBB 4 Pembukuan
4. Pajak Pertambahan Nilai.
1. Pengertian dan manfaat pembukuan.
120 menit • Rencana sesi 4
2. Jenis transaksi dan jenis buku.
• Power point 1-20
3. Format-format buku.
• Latihan 1 Sesi 4
• LBB 5 Pencatatan
4. Alur pembukuan.
• Rencana sesi 5 Barang Milik
1. Latar belakang dan pengertian
45 menit
• Power point 1-28 Sekolah/
pencatatan barang milik sekolah/
• LBB Madrasah
madrasah
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
ix
Lanjutan ...........
No Tahapan
Rincian Topik
Waktu
Alat & Bahan
2. Penanggungjawab dan jenis barang milik sekolah/madrasah. 3. Pencatatan penerimaan, penyimpanan dan penggunaan barang milik sekolah/madrasah. 4. Penulisan kode barang.
6 Pelaporan
1. Laporan Realisasi Penggunaan Dana per
90 menit
• Rencana sesi 6
Program.
• Power point 1-10
2. Laporan Realisasi Penggunaan Dana per
• Latihan 1 Sesi 6
• LBB 7 Pengawasan,
Sumber Penerimaan.
• Rencana sesi 7 Audit dan
1. Pengawasan.
30 menit
• Power point 1-12 Pengendalian
2. Audit.
3. Pengendalian.
Total waktu = 495 menit
Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h
Pengantar Manajemen Keuangan
SESI
Sekolah/Madrasah
I. Rencana Sesi
A. Pendahuluan
Sekolah/madrasah sebagai sebuah entitas organisasi memerlukan dana dalam pengoperasiannya. Pemerintah sendiri dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional menyatakan secara eksplisit bahwa ada tiga pengelompokan sumber dana untuk sekolah/ madrasah yaitu: 1) dana bersumber dari Pemerintah, 2) dana bersumber dari pemerintah daerah dan 3) dana bersumber dari masyarakat, termasuk di dalam ini dana Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP) yang bersumber dari orangtua siswa. Dana yang diperoleh sekolah/madrasah ini pada gilirannya digunakan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswanya.
Pengelolaan dana secara profesional memungkinkan sekolah/madrasah bertumbuh secara optimal dan pada akhirnya diharapkan mampu mendukung kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas. Ditambah lagi pernyataan secara eksplisit bahwa entitas sekolah/madrasah bukanlah lembaga yang bersifat mencari profit, maka setiap sen penerimaan sekolah/ madrasah harus digunakan kembali untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan pendidikan itu sendiri. Dengan demikian menjadi penting bahwa pengelola sekolah/ madrasah menyadari pentingnya pengelolaan dana yang diperolehnya secara profesional.
Pemerintah sendiri mendukung pengelolaan sekolah/madrasah secara mandiri melalui pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dalam implementasi MBS, sekolah/ madrasah diberi kewenangan untuk mencari berbagai sumber dana yang bisa didapatkannya dan memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan sekolah/madrasah dalam rangka penyediaan pelayanan pendidikan. Dari sisi manajemen keuangan, MBS menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara baik dan transparan.
Terkait dengan pengelolaan dana yang baik akan dibahas beberapa konsep esensial yang perlu dipahami: 1) ekonomis, efisiensi dan efektifitas, 2) transparansi, 3) akuntabilitas, 4) keadilan, 5) kejujuran dalam pengelolaan dan 6) pengendalian. Sesi ini akan membahas prinsip-prinsip manajemen keuangan publik yang baik sebagai dasar dalam pembahasan pengelolaan sekolah/madrasah.
B. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan:
1. Manajemen keuangan sekolah/madrasah adalah bagian dari siklus manajemen sekolah/
madrasah yang merupakan lanjutan dan pelaksanaan dari tahap perencanaan.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
2. Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik.
3. Garis besar topik manajemen keuangan sekolah/madrasah.
C. Pokok Bahasan
1. Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
2. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah yang Baik.
3. Garis Besar Topik Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
D. Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 30 menit.
E. Metode
1. Presentasi.
2. Tanya jawab.
F. Alat dan Bahan
1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart.
2. Silabus Modul 3- Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
3. Rencana Sesi 1- Pengantar Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
4. Power point (PPt) 1-14.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
G. Strategi
Tahapan
Kegiatan
Waktu Alat & Bahan
Tahap 1.
5 menit PPt 1-3 Pendahuluan
1. Pelatih menjelaskan tujuan dari sesi ini
dikaitkan dengan tujuan pelatihan manajemen keuangan secara keseluruhan.
2. Pelatih menjelaskan secara singkat perihal pokok-pokok bahasan, alokasi waktu dan alur kegiatan sesi ini.
5 menit PPt 4-7 Definisi dan Peran
Tahap 2.
1. Pelatih memberikan gambaran tentang peran
manajemen keuangan di sekolah/madrasah
Manajemen
dalam siklus perencanaan dan keuangan
Keuangan
sekolah/madrasah. 2. Pelatih menjelaskan tentang peraturan
perundangan yang menjadi landasan pentingnya penerapan manajemen keuangan di tingkat sekolah/madrasah.
Tahap 3.
10 menit PPt 8-12 Prinsip-prinsip
1. Pelatih mejelaskan apa saja yang merupakan
prinsip manajemen keuangan publik.
Manajemen
2. Pelatih memberikan penekanan pada tiga
Keuangan Publik
prinsip pertama dan kaitannya dengan partisipasi masyarakat berikut contoh. Catatan:Berikan penjelasan seperlunya berkenaan dengan prinsip manajemen keuangan publik, berikan kesempatan pada peserta untuk untuk menanggapi dan bertanya sesuai dengan butir-butirnya.
Tahap 4. Pelatih memberikan gambaran tentang topik-topik 5 menit PPt 13 Garis Besar Topik
yang termasuk dalam pembahasan manajemen Manajemen
keuangan dan mana yang akan menjadi fokus Keuangan
pada pelatihan ini. Tahap 5.
Pelatih memberikan kesempatan pada peserta 5 menit PPt 14 Tanya Jawab
untuk mengajukan pertanyaan terkait paparan yang diberikan dalam sesi ini.
H. Referensi
1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
6. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
7. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
8. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (direvisi melalui Permendagri Nomor 59 Tahun 2007).
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
II. Power Point
Sesi 1 Pengantar
Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah
Mengapa slide ini penting? Slide ini memberikan cakupan topik yang akan dibahas.
Inti uraian: Sesi ini memberikan gambaran umum tentang apa yang dimaksud dengan Manajemen Keuangan di sekolah/madrasah, prinsip-prinsip apa saja yang mendasari pelaksanaan manajemen keuangan di tingkat sekolah/madrasah dan apa saja yang menjadi ruang lingkup dari manajemen keuangan di sekolah/madrasah.
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan... • Manajemen keuangan sekolah/madrasah adalah bagian dari siklus
manajemen sekolah/madrasah yang merupakan tahap lanjut setelah perencanaan.
• Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik.
Mengapa slide ini penting? Memberikan tujuan pemahaman yang dinginkan dari peserta setelah sesi ini selesai.
Inti uraian: Cukup jelas.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Pokok Bahasan
• Manajemen Keuangan di Tingkat Sekolah/Madrasah. • Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Yang Baik. • Garis Besar Topik Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
Mengapa slide ini penting? Memberi batasan cakupan topik yang akan dibahas pada sesi pertama ini.
Inti uraian: Cukup jelas.
Apa itu Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah?
... merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah/madrasah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah/madrasah.
Mengapa slide ini penting? Memberi definisi dan cakupan dari manajemen keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian: Jelaskan bahwa manajemen keuangan telah dimulai dari perencanaan. Dilanjutkan dengan pelaksanaan dari rencana, termasuk pembukuan dan pembelanjaan. Tahapan berikut adalah pengawasan agar semua yang dijalankan berjalan sesuai rencana. Siklus menjadi lengkap dengan pembuatan laporan sebagai bagian dari pertanggungjawaban keuangan, baik melalui proses audit maupun non audit.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Manajemen Keuangan dalam 5 Siklus Manajemen Sekolah/Madrasah
Perencanaan dan Penganggaran (RKS/RKAS)
Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah: • Perencanaan
Pelaporan
Pelaksanaan
• Penatausahaan • Pembukuan • Pelaporan • Pengawasan
Monev
Mengapa slide ini penting? Memberi alternatif penjelasan siklus anggaran secara visual.
Inti uraian: Cukup jelas, RKS/RKAS diwarnai berbeda (abu-abu) untuk menunjukkan bahwa walaupun dia merupakan bagian dari manajemen keuangan sekolah, pembahasan modul ini tidak memasukkan hal ini karena telah dibicarakan pada modul terdahulu.
Mengapa Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah Penting?
• Adanya tuntutan untuk mampu mengelola penggunaan dana secara transparan dan akuntabel. • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan mendorong pemanfaatan dana secara ekonomis. • Meminimalkan penyalahgunaan anggaran. • Kreatif menggali sumber pendanaan. • Menempatkan bendahara yang kompeten.
Mengapa slide ini penting? Memberi alasan mengapa manajemen keuangan sekolah yang baik menjadi penting.
Inti uraian: Cukup jelas dengan catatan, kompeten: yang menguasai pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Landasan Hukum Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah
• UU 17/2003 tentang Keuangan Negara • UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional • UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara • UU 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara • UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik • PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah • Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(direvisi melalui Permendagri 59/2007) • PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan • PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Mengapa slide ini penting? Memberi landasan hukum bagi pengelolaan keuangan publik yang baik.
Inti uraian: Daftar sudah cukup jelas, secara khusus bisa ditambahkan: UU 17/2003 pasal 10:
(1) Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c:
a. Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD;
b. Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/ barang daerah
UU 20/2003 (Pasal 48): (1) Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. (2) Ketentuan mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Prinsip Manajemen Keuangan sekolah yang Baik
• Value for money (ekonomis, efisien, efektif) • Akuntabilitas • Transparansi • Keadilan • Kejujuran
Mengapa slide ini penting? Memberi ringkasan prinsip-prinsip manajemen kuangan yang baik. Value for money: mendapatkan yang terbaik dari yang kita punya.
Inti uraian: Cukup jelas, penjelasan dan makna akan diberikan pada dua slide berikutnya.
Value for Money
• Ekonomis ; pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah. • Efisien ; pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, atau input minimum untuk output tertentu. • Efektif ; perbandingan outcome dengan output, atau tingkat
pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan bahwa value for money merupakan sebuah konsep generik yang mencakup ketiga hal itu. Tidak ada istilah baku dalam bahasa Indonesia.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Inti uraian: Ketiga aspek ini merupakan salah satu prinsip manajemen keuangan yang selalu diutarakan pertama kali. Konsep ini tertera juga pada UU 17/2003 tentang keuangan negara pada pasal 3 ayat 1, walaupun tidak diberi nama value for money.
Input - sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan program dan aktivitas. Contoh: dokter di RS, tanah untuk jalan baru, dll. Input dinyatakan secara kuantitatif maupun nilai uang. Masalah utama dalam pengukuran input adalah penentuan harga yang wajar.
Output – merupakan hasil langsung yang dicapai dari program, aktivitas dan kebijakan. Output untuk pelayanan sosial lebih sulit diukur.
Outcome – dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Outcome sering dikaitkan dengan tujuan atau target yang hendak dicapai. Konsep value for money tercapai apabila penggunaan biaya input terkecil mampu mencapai output optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Prinsip Manajemen Keuangan yang Baik 10
Prinsip
Pengertian
Akuntabilitas Kewajiban mempertanggungjawabkan kepada masyarakat tentang apa yang dikerjakan sesuai dengan mandat yang diterima
Transparansi Keterbukaan informasi dan dalam membuat kebijakan-kebijakan keuangan sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh masyarakat
Keadilan Adanya kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas
Integritas Pengelolaan keuangan dipercayakan kepada staf yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi sehingga peluang korupsi dapat diminimalkan
Mengapa slide ini penting? Memberi penjelasan tambahan mengenai prinsip manajemen keuangan yang baik.
Inti uraian: Cukup jelas dengan tambahan: Transparansi bukan berarti semua kwitansi bisa dilihat oleh LSM, mahasiswa, masyarakat dll. Kwitansi merupakan dokumen manajemen, permintaan untuk membuka dokumen ini ke publik hanya untuk keperluan audit atau permintaan pemilik dana langsung dalam rangka pertanggungjawaban atau permintaan pengadilan.
UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur tentang akses terhadap informasi yang dikuasai oleh suatu badan publik. Selain lembaga negara, badan publik menurut pasal 1 ayat 3 dalam UU ini termasuk juga “… organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri”. Siapapun berhak mengetahui atau meminta informasi kepada badan publik selagi bukan termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana yang telah pula diatur dalam UU tersebut.
Prinsip keadilan, efisiensi, tranparansi dan akuntabilitas tercantum dalam PP 48 /2008 pasal 59. Tiga poin pertama juga merupakan pilar dari good governance
Hubungan Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi di Sekolah/Madrasah
Partisipasi
• Peraturan, Kebijakan dan Pedoman
Proses Partisipatif • Forum konsultasi dan temu publik • Keterlibatan stakeholders (marjinal)
Perencanaan dan penganggaran, implementasi program & kegiatan, monitoring dan
evaluasi, pelaporan dan kepemimpinan
Akuntabilitas Transparansi
• Adanya mekanisme komplain dan respon. • Peraturan menjamin akses informasi (tepat • Adanya mekanisme pertanggungjawaban/ pelaporan.
waktu, mudah dijangkau, bebas diperoleh. • Adanya indikator kinerja, pengukuran dan penilaian kinerja.
• Mekanisme keterbukaaan dan standarisasi • Mekanisme reward dan punishment.
pelayanan publik.
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pentingnya dan hubungan ketiga pilar ini dalam tata kelola pendidikan yang baik.
Inti uraian: • Menjelaskan prinsip-prinsip utama dalam tata kelola pemerintahan yang baik, antara lain:
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas • Menjelaskan indikator-indikator utama dari masing-masing prinsip tata kelola tersebut serta contoh aplikasinya dalam bidang pendidikan • Menjelaskan korelasi prinsip-prinsip utama tata kelola dan persinggungannya dengan fungsi manajemen sekolah: - Tata kelola dan fungsi perencanaan dan penganggaran di sekolah - Tata kelola dan fungsi implementasi program dan kegiatan di sekolah - Tata kelola dan fungsi monitoring dan evaluasi - Tata kelola dan fungsi pelaporan dan pertanggungjawaban - Tata kelola dan fungsi kepemimpinan dan manajemen SDM.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Contoh Transparansi dan Akuntabilitas
di Sekolah/Madrasah:
• Rencana dan realisasi penggunaan dana ditempel di papan pengumuman sekolah/ madrasah. • Mengumumkan seluruh hasil penerimaan sekolah kepada masyarakat melalui papan pengumuman sekolah/madrasah.
Mengapa slide ini penting? Memberikan contoh nyata mengenai transparansi dan akuntabilitas di tingkat sekolah/madrasah.
Inti uraian: Bacakan kedua contoh di atas. Tanyakan pada peserta, apalagi bentuk transparan dan akuntabilitas yang ada di sekolah/madrasah mereka masing-masing.
Garis Besar Topik Manajemen Keuangan
Pencatatan Barang
Pengawasan
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Mengapa slide ini penting? Slide ini memberi gambaran atas sub-topik apa saja yang akan diberikan dalam sesi-sesi berikutnya.
Inti uraian:
1. Penatausahaan Dana; pemisahan tugas, prosedur penerimaan dana, dan prosedur pengeluaran dana. Siapa pengelola anggaran sekolah? Pembedaan antara pemegang buku dan otoritas pengeluaran dana.
2. Perpajakan; pajak terkait transaksi di sekolah/madrasah yaitu PPh 21, 22, 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Mulai 2011 PPh 22 tidak dipungut oleh sekolah.
3. Pembukuan; jenis-jenis buku dan transaksi yang mempengaruhi masing-masing buku. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah (kuitansi), Semua transaksi dicatat sesuai urutan waktu (kronologis), Setiap transaksi dicatat pada buku yang bersesuaian.
4. Pencatatan Barang Milik Sekolah/Madrasah; tugas dan tanggungjawab, prosedur dan format kartu-kartu pencatatan barang. Pencatatan aset sebagai bagian penting dari akuntabilitas, Pencatatan aset sebagai alat kontrol, Dokumen pencatatan aset sebagai alat perencanaan sekolah, Bagaimana mencatat aset.
5. Pengadaan; dibahas terpisah dalam Sesi Khusus BOS.
6. Pelaporan; laporan penggunaan dana berdasarkan program dan berdasarkan sumber.
Pelaporan sebagai penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas, dibedakan menjadi: • Pelaporan internal: Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat • Pelaporan eksternal: Publik, termasuk orang tua dan audit
7. Pengawasan, Audit dan Pengendalian; bentuk, pelaku dan kesiapan sekolah/madrasah. Perbedaan monev dan audit, siapa yang melakukan apa.
Tanya Jawab dan Kesimpulan
Mengapa slide ini penting? Sebagai penanda berakhirnya sesi ini dan memberikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait topik sesi ini.
Inti uraian: Beri kesempatan pada peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait topik yang baru selesai dibahas. Berikan kesimpulan akhir mengenai hal-hal yang penting diperhatikan dalam sesi ini.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1
Penatausahaan Keuangan SESI
Sekolah/Madrasah
I. Rencana Sesi
A. Pengantar
Menjalankan sekolah/madrasah dan memperbaiki proses pendidikan di sekolah/ madrasah tidak bisa dilakukan tanpa sumber daya - uang - yang cukup. Bahkan kalau kita perhatikan, sekolah/madrasah yang baik adalah sekolah/madrasah yang memiliki uang yang banyak. Sementara sebagian besar sekolah/madrasah tidak memiliki uang yang banyak, oleh karena itu pengelolaan keuangan yang baik menjadi suatu keharusan.
Beberapa prinsip pengelolaan keuangan yang baik antara lain adalah “ekonomis”, “transparan” dan “akuntabel”. Prinsip-prinsip ini pertama-tama harus dapat dijamin dari pengorganisasian pengelolaan dana, baik dalam kejelasan tugas maupun dalam pembagian kewenangan, peran dan tanggung jawabnya. Kejelasan tugas akan menem-patkan masing-masing personel pada peran yang jelas sehingga pertanggungjawaban juga menjadi mudah ditelusuri.
B. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan:
1. Pelaksanaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah yang mengikuti prinsip
pengelolaan keuangan yang baik.
2. Perlunya pembagian peran dan tanggung jawab pengelolaan keuangan yang baik.
3. Pentingnya prosedur penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
C. Pokok Bahasan
1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penatausahaan keuangan sekolah/
madrasah.
2. Prosedur penerimaan dana.
3. Prosedur pengeluaran dana.
4. Prosedur pelaporan.
D. Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 90 menit.
E. Metode
1. Presentasi.
2. Tanya jawab.
3. Kerja kelompok.
F. Alat dan Bahan
1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart.
2. Silabus Modul 3 - Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
3. Rencana Sesi 2 - Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah.
4. Power point (PPt) 1-15.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
5. Latihan 1 Sesi 2 - Pengisian Format Pencairan Dana.
a, Intruksi Pelatih
b. Kasus
c. Lembar Kerja
d. Kunci Jawaban
6. Lembar Bahan Bacaan - Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah
G. Strategi
Tahapan
Kegiatan
Waktu Alat & Bahan
Tahap 1. Pelatih menjelaskan tentang pengertian dari 5 menit PPt 1-4 Pendahuluan
penatausahaan keuangan, tujuan sesi dan topik-topik yang akan dibahas pada sesi ini.
10 menit PPt 5-6 Pembagian Tugas
Tahap 2.
1. Pelatih memberikan penjelasan tentang tugas
LBB dan Asas Umum
bidang pengelolaan keuangan dari sekolah/
madrasah, dan menjelaskan asas-asas umum yang
dalam
perlu diingat dalam pelaksanaan penatausahaan
Penatausahaan
keuangan sekolah/madrasah.
Keuangan Seko-
2. Pelatih memintakan konfirmasi dari peserta
lah/Madrasah
apakah tugas-tugas ini sudah sesuai ataukah ada yang perlu dikurangi atau ditambahkan. Catatan: rincian tugas dan tanggung jawab penatausahaan sekolah/madrasah dapat dilihat dalam LBB halaman 34.
Tahap 3. Pelatih memberikan penjelasan tentang prosedur 15 menit PPt 7-8 Prosedur Pene-
pengambilan dana serta penjelasan cara pengisian LBB rimaan Dana
formatnya. Tahap 4.
Pelatih memberikan penjelasan tentang prosedur 15 menit PPt 9-10 Prosedur
pengeluaran dana serta hal-hal yang penting LBB Pengeluaran Dana diperhatikan pada proses pengeluaran dana.
Tahap 5.
15 menit PPt 11-14 Prosedur
1. Pelatih menjelaskan tentang prosedur dan bentuk
LBB Pelaporan,
laporan.
2. Pelatih menjelaskan tentang dokumen dalam
Dokumen dan
penatausahaan sekolah/madrasah dan jenis bukti
Bukti dalam
sebagai pendukung dokumen.
Penatausahaan
Catatan: LBB menjadi bahan bacaan tambahan bagi
Keuangan
peserta.
Tahap 6. Pelatih memberikan kesempatan pada peserta untuk 30 menit PPt 15 Tanya Jawab dan
menanyakan hal-hal yang belum dipahami Latihan1 Sesi 1 Latihan
dilanjutkan dengan latihan.
H. Referensi
1. Buku Panduan BOS 2010 tentang Petunjuk Teknis Keuangan.
2. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
II. Power Point
Sesi 2 Penatausahaan Keuangan
Sekolah/Madrasah
Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang topik yang akan dijelaskan dalam sesi ini.
Inti uraian: Pada sesi ini pembahasan akan difokuskan pada prosedur dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran dana berikut pelaporannya. Di awal sesi ditegaskan tentang pentingnya pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam menerapkan pentausahaan keuangan di tingkat sekolah/madrasah.
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat menjelaskan... • Pelaksanaaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah. • Perlunya pembagian peran dan tanggungjawab pengelolaan
keuangan yang baik . • Pentingnya prosedur penatausahaan keuangan sekolah/
madrasah.
Mengapa slide ini penting? Menyajikan pada peserta tentang tujuan yang hendak dicapai setelah mengikuti sesi ini.
Inti uraian: Bacakan isi slide satu persatu (cukup jelas).
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Pokok Bahasan
1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
2. Prosedur penerimaan dana.
3. Prosedur pengeluaran dana.
4. Prosedur pelaporan.
Mengapa slide ini penting? Merupakan bahasan utama yang akan diberikan dalam sesi ini.
Inti uraian: Berikut adalah elemen penting dalam penatausahaan keuangan sekolah: Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya; adanya prosedur yang harus diikuti dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran dana, serta pelaporan atas penggunaan dana. Melalui keempat elemen ini, diharapkan penggunaan dana di tingkat sekolah bisa dilakukan secara bertanggung jawab.
Apakah Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah?
... merupakan pengaturan fungsi dan alur pelaksanaan aktivitas keuangan sekolah/ madrasah berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana hingga penyiapan pelaporannya.
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan tentang definisi dari penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian: Bacakan definisi penatausahaan keuangan di atas. Penekanan diberikan pada 3 hal: penerimaan, pengeluaran dan pelaporan dana. Ini merupakan fokus dari penatausahaan keuangan.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Tugas dan Tanggung Jawab Penatausahaan
Keuangan Sekolah
Kepala Sekolah/Madrasah
Bendahara
Juru Buku
Uraian tugas lengkap dapat dilihat dalam LBB
Mengapa slide ini penting? Slide ini menampilkan 3 posisi yang berperan penting dalam penatausahaan keuangan.
Inti uraian: Setidaknya ada 3 posisi yang berperan penting dalam penatausahaan keuangan: Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab utama, Bendahara, dan Juru Buku. Posisi juru buku mungkin belum umum ada di tingkat sekolah dasar, namun demikian sebaiknya mulai diperkenalkan karena sangat penting melakukan pemisahan fungsi untuk tujuan controling dan akuntabilitas. Karenanya perlu memisahkan fungsi penerimaan, pengeluaran dan pencatatan.
Asas Umum Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah
1. Wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Perlu pemisahan tugas sebagai pemberi otorisasi, yang menerima dan mengeluarkan uang, dan yang mencatat.
3. Kepala sekolah/madrasah wajib melakukan pemeriksaan terhadap penatausahaan keuangan sekolah/madrasah, secara berkala (minimal setiap tiga bulan sekali).
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan tentang asas umum yang berlaku dalam penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian: Contoh penerapan asas ini adalah: kepala sekolah dalam melakukan pemeriksaan secara berkala dapat dengan cara opname kas, yaitu kepala sekolah memeriksa posisi kas yang ada di brankas sekolah dan kas yang ada di bank dijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo akhir Buku Kas Umum pada saat tanggal pemeriksaan, dan setelah itu dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Kas. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk tetap menjaga kelangsungan fungsi pengendalian internal di sekolah/madrasah.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Asas Umum .........(lanjutan)
4. Dokumen bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan APBS ditandatangani oleh bendahara sekolah/ madrasah dan disahkan oleh kepala sekolah/ madrasah.
5. Kepala sekolah/madrasah yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen bukti pada poin 4 di atas bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.
Mengapa slide ini penting? Lanjutan dari slide sebelumnya tentang asas umum penatausahaan keuangan.
Inti uraian: Otorisasi yang dilakukan kepala sekolah atas dokumen penerimaan atau pengeluaran yang dibuat oleh bendahara dan disimpan/dicatat oleh juru buku memastikan adanya pengendalian dalam proses yang berjalan. Otorisasi yang diberikan menandakan bahwa kepala sekolah telah menyatakan bertanggung jawab atas dokumen bersangkutan.
Prosedur Penerimaan Dana 8
Langkah Data/Dokumen yang Diperlukan
1. Menyiapkan rincian kebutuhan per
• Gunakan data BOS Format 11A - BOS hal 80
periode (3 bulanan)
• Buat berdasarkan jenis dan kebutuhan • RAPBS menjadi acuan • Perubahan dimungkinkan selama tidak melebihi penerimaan
2. Membuat rencana pengambilan dana • Gunakan format BOS 12 (untuk masing-masing sumber), BOS hal 83 3. Persetujuan kepala sekolah/
madrasah 4. Pengambilan dana
• Format yang telah ditandatangani kep. sekolah/madrasah dan ketua komite 5. Pembukuan
• Pencatatan dalam format BOS K-3 atau K-4 - BOS hal 150 dan 152 6. Penyimpanan Bukti
• Semua bukti terkait disimpan sebagai dokumen sesuai nomor dan tanggal pelaksanaan kegiatan di tempat yang aman dan mudah ditemukan
Mengapa slide ini penting? Menampilkan urutan penerimaan dana.
Inti uraian: Rencana penerimaan dana dituangkan dalam format BOS 11A dan realisasi penggunaan dana dituangkan dalam format BOS 11B, kedua format ini wajib di umumkan di papan pengumuman sekolah sebagai proses transparansi. Uang yang dterima oleh sekolah dibukukan di Buku Kas Umum (B0S K-3), Buku Pembantu Kas (BOS K-4), Buku Pembantu Bank (BOS K-5).
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
BOS-12: Rencana Pengambilan Dana 9
No
Uraian Rencana Penggunaan
Jumlah
Menyetujui, Tanggal Ketua Komite Sekolah
Kep. Sekolah Untuk pengambilan dana secara triwulanan:
1. Dibuat untuk setiap sumber dana 2. Per jenis belanja yang dirinci 3. Per program sekolah/madrasah 4. Per periode pengambilan (3 bulan atau kurang).
Mengapa slide ini penting? Memperkenalkan format yang digunakan sekolah dalam mengajukan rencana pengambilan dana.
Inti uraian: Uang yang ada di bank tidak boleh diambil sekaligus tetapi pengambilan harus dengan perencanaan, berapa kebutuhan uang oleh sekolah untuk melaksanakan suatu kegiatan. Rencana pengambilan uang tersebut dituangkan dalam format BOS 12.
Prosedur Pengeluaran Dana 10
Mengapa slide ini penting? Menampilkan urutan pengeluaran dana di sekolah/madrasah.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Inti uraian:
1. Pengajuan permintaan dari guru/PTT yang akan melakukan kegiatan kepada bendahara dan selanjutnya dituangkan dalam rencana pengambilan dana (Format BOS 12).
2. Pembelian barang/jasa: BOS hal. 32 s/d 34.
a. Sampai dengan Rp 10 juta, tim sekolah dapat memperoleh informasi harga melalui telepon atau menugaskan salah satu anggota tim sekolah untuk mengunjungi toko/supplier atau berbelanja langsung dengan harga yang wajar.
b. Nilai lebih dari Rp 10 juta sampai dengan Rp 25 juta, ketiga anggota tim sekolah harus mengunjungi 3 penyedia barang/jasa untuk mendapatkan informasi harga serta melakukan pembandingan dan pencatatan. Format BOS 13 halaman 84.
c. Lebih dari Rp 25 juta, tim sekolah harus menyusun rencana kebutuhan barang/jasa sesuai format BOS 17 untuk meminta penawaran tertulis kepada minimal 3 toko/suplier.
3. Verifikasi oleh Bendahara: kecocokan antara pesanan dengan yang diterima mengenai (a) jenis, (b) kualitas, (c) jumlah barang/jasa, (d) penghitungan PPN, PPh, (e) harga, (f) bukti transaksi, dan (g) tersedianya dana.
4. Dokumen pengeluaran uang diserahkan kepada juru buku untuk Buku Kas Umum (BOS K- 3), Buku pembantu Kas (BOS K-4), Buku pembantu Bank (BOS K-5) dan Buku pembantu pajak (BOS K-6).
5. Bukti transaksi (faktur/kuitansi/nota/bon) dari pihak toko/suplier diberi nomor urut sesuai dengan tanggal transaksi oleh juru buku dan disimpan sebagai dokumen di tempat yang aman dan mudah ditemukan tidak dibawa pulang oleh kepala sekolah atau bendahara atau juru buku.
Penting pada Tahap Verifikasi
Pada tahap ini tugas bendahara mencocokkan antara bukti pemesanan dengan kartu penerimaan barang, menyangkut: • Jenis, • Kualitas, • Jumlah barang/jasa, • Penghitungan PPN dan PPh, • Harga, • Bukti transaksi, dan • Tersedianya dana.
Mengapa slide ini penting? Menegaskan tentang beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada tahap verifikasi.
Inti uraian: Ini merupakan beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pemesanan dan penerimaan barang. Pastikan jenis barang yang dipesan sama dengan yang diterima, kualitas yang dipesan adalah yang diterima, jumlah yang dipesan sama dengan yang diterima, pastikan pajak-pajak terkait sudah tercakup, harga sesuai dengan pemesanan, ada bukti transaksi (berupa surat pemesanan, kwitansi ataupun surat penerimaan barang), dan yang terakhir adalah memastikan sudah tersedia dana untuk pemesanan yang dilakukan.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Prosedur Pelaporan
• Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan setiap triwulan, se-
mester dan tahunan. • Laporan disusun mengacu pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu
beserta dokumen pendukungnya sebagai bukti. • Laporan yang perlu dibuat di tingkat sekolah/madrasah untuk Dinas adalah
Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran (BOS K-2). Sesi 6, BOS hal.148.
• Laporan yang perlu dibuat sekolah/madrasah untuk masyarakat adalah
Laporan Penggunaan Dana (BOS 11B).
Mengapa slide ini penting? Mengemukakan laporan yang wajib dibuat oleh sekolah/madrasah dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian: Laporan yang disampaikan kepada tim manajemen BOS kab./kota cukup Format BOS K-2 (Laporan Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran). Format ini memasukkan angka realisasi selama triwulanan bersangkutan dan harus mencakup seluruh sumber penerimaan dana sekolah.
Jenis Dokumen dalam 13 Penatausahaan Sekolah/Madrasah
Mengapa slide ini penting? Slide ini merinci format-format yang terkait dengan penerimaan, penggunaan dan pelaporan dana.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Inti uraian: Format BOS K-1 adalah format untuk menyusun rencana keuangan yang dituangkan dalam RAPBS. Format ini adalah format multi sumber dana, sehingga harus memuat rencana penerimaan dan rencana penggunaan uang dari semua sumber dana yang diterima sekolah.
Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan, khusus untuk sekolah swasta, Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
Format BOS K-1 perlu dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan dan tiga bulanan yaitu Fomat BOS K-1A. Format ini dibuat untuk setiap sumber dana yang diterima sekolah.
Format BOS K-2 adalah format laporan keuangan terintegrasi dan singkat/padat (condensed) dan merupakan satu-satunya laporan yang disampaikan kepada tim manajemen BOS Kabupaten/ Kota. Format ini adalah format multi sumber dana, sehingga harus memuat laporan penerimaan dan penggunaan uang dari semua sumber dana di sekolah.
Sumber informasi untuk penyusunan Format BOS K-2 adalah pembukuan pada Format BOS K-
3 (yang tidak multi sumber dana) dan dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama.
Bukti Transaksi dalam 14
Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah
Mengapa slide ini penting? Slide ini menampilkan contoh-contoh bukti yang harus didokumentasikan oleh sekolah/madrasah dalam penerimaan, pengeluaran dan penyetoran dana.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Inti uraian: Hal-hal yang perlu diperlukan sebagai dokumen penatausahaan keuangan sekolah: • Ketika sekolah belanja bahan habis pakai/ATK/belanja barang lainnya, dokumen yang harus
ada di sekolah:
a) Kwitansi/nota/bon/faktur penjualan dari toko/suplier.
b) Tanda terima barang
c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 22
d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN.
Tanya Jawab dan Latihan
Mengapa slide ini penting? Merupakan akhir dari sesi ini dan mengarahkan pada latihan yang akan dilakukan berkaitan dengan sesi yang baru saja dijelaskan.
Inti uraian: Tanyakan pada peserta jika masih ada yang memerlukan penjelasan terkait sesi ini.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
III. Latihan: Pengisian Format Pencairan Dana
A. Instruksi Pelatih
Tujuan
1. Peserta memahami cara pengisian formulir pencairan dana
dengan benar.
2. Peserta memahami fungsi dari dari formulir ini dalam fungsinya sebagai bagian dari pengelolaan keuangan manajemen di sekolah.
Waktu
30 menit
Tahapan Kegiatan
1. Peserta mendapatkan penjelasan terlebih dahulu berkaitan dengan format Rencana Penggunaan Dana dan format Rencana Pengambilan Dana dari slide presentasi
2. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (maksimum 8 orang)
3. Bagikan lembar kasus kepada peserta
4. Minta peserta untuk mengisi format Rencana Penggunaan Dana dan format Rencana Pengambilan Dana berdasarkan kasus yang telah dibagikan
5. Setelah + 20 menit, minta salah satu kelompok mem- presentasikan hasilnya atau bisa juga dilakukan bersama-sama.
Lembar Kerja
• Kasus • Lembar Kerja dan Kunci Jawaban
Simpulan Pelatih mengulas pokok-pokok bahasan dalam latihan ini dan memberikan kesimpulan penting dalam pembahasan sesi ini.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
B. Kasus
1. Susunlah BOS-12 untuk sumber dana BOS Pusat
2. Susunlah BOS-11A untuk sumber-sumber dana BOS Pusat, BOS Provinsi, dan BOS Kabupaten secara terpisah.
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
C. Lembar Kerja
BOS 11 Pengumuman Rencana Penggunaan Dana ..... Periode …... s.d. …
Jumlah Siswa: ……………. Jumlah Dana ....... : Rp……………
a. Dana ….. boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:
1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).
2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
3. dst...
b. Dana ……tidak boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:
1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
4. dst...
c. Rencana Penggunaan Dana…….
No
Uraian Rencana Penggunaan
Jumlah 1 2 3
Ketua Komite Sekolah
Kep. Sekolah
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
BOS 12
Rencana Pengambilan Dana
Nama Sekolah
Status Sekolah
: Negeri/Swasta
Alamat Sekolah
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
No
Uraian Rencana Penggunaan
Ketua Komite Sekolah Kep. Sekolah
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
D. Kunci Jawaban Latihan
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2
IV. Lembar Bahan Bacaan Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah
1. Pengorganisasian Pengelolaan Dana Sekolah/Madrasah
Tupoksi Keuangan
Tugas Tim Keuangan Sekolah adalah mengelola semua kegiatan keuangan sekolah, mulai dari perencanaan sampai dengan penyusunan laporan (internal dan eksternal) dan mempertanggungjawabkannya baik secara internal maupun eksternal. Rincian tugas tersebut adalah sebagai berikut:
1) Khusus untuk dana BOS: Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila jumlah dana yang diterima lebih dari yang semestinya, maka harus segera mengembalikan kelebihan tersebut ke rekening Tim Manajemen BOS Provinsi dengan memberitahukan ke Tim Manajemen BOS kab./kota.
2) Khusus bagi sekolah SBI dan RSBI serta sekolah swasta, Tim sekolah harus mengidentifikasi siswa miskin dan membebaskan dari segala jenis iuran.
3) Mengelola semua dana yang diterima, termasuk dana BOS, secara bertanggung jawab dan transparan.
4) Khusus untuk dana BOS: Mengumumkan daftar komponen yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai oleh dana BOS serta penggunaan dana BOS di sekolah menurut komponen dan besar dananya di papan pengumuman sekolah.
5) Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana. Khusus untuk dana BOS ini dilakukan menggunakan format terpisah (BOS-11A dan BOS-K1) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.
6) Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (BOS-11B dan BOS-K2) yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.