Peran Aktif Manusia dalam Pengelolaan Ke

PERAN AKTIF MANUSIA DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KONSERVASINYA

Tugas Mata Kuliah
Ilmu Kealaman Dasar

Oleh :
Siti Musrifah (120810301064)
S1 Akuntansi / Kelas C

Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2015

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Alam (SDA) merupakan semua kekayaan berupa benda mati

maupun benda hidup yang berada dimuka bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada umumnya, sumber daya alam terdiri
atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable
resource) adalah sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan
dapat dilestarikan. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain. Sedangkan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resource) adalah sumber daya
alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali
saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. Contoh sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui yaitu minyak bumi, batubara, timah, gas alam, dan
lain-lain.
Manusia dan alam merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna dianugerahi kemampuan untuk mengelola
hal-hal yang berada di sekitarnya, seperti alam yang ada di sekitarnya. Manusia
memiliki kewenangan untuk mengelola dan menggali segala potensi alam dan
segala isinya dalam rangka mencukupi kebutuhan. Namun demikian, melalui
perannya dalam mengelola dan menggali potensi alam dan segala isinya tersebut,

manusia juga menjadi penyebab terjadinya kerusakan alam itu sendiri.
Manusia sebagai pihak utama yang bertanggungjawab terhadap kelestarian
bumi, wajib memperhatikan dampak dan manfaat penggunaan sumber daya alam
yang ada serta bagaimana cara pengelolaan dan pelestariannya. Manusia perlu
mengetahui dampak positif dan negatif serta manfaat penggunaan sumber daya
alam dengan baik sehingga mereka dapat menentukan tindakan yang sesuai untuk
dilakukan dalam pengelolaan dan pelestariannya. Melalui pengelolaan dan
pelestarian sumber daya alam secara akan menyelamatkan bumi dan segala isinya

dari bahaya kerusakan, terutama adanya global warming. Selain itu, sumber daya
alam akan berguna sesuai dengan kebutuhan manusia.
Akhir-akhir ini, global warming telah banyak menyumbang terjadinya
kerusakan alam. Penebangan hutan secara illegal telah menimbulkan kerusakan
lubang ozon yang berdampak pada meningkatnya suhu rata-rata di bumi. Suhu
udara semakin hari semakin meningkat sehingga iklim dan cuaca menjadi sulit di
prediksi. Oleh karena itu, peran aktif manusia dalam pengelolaan sumber daya
alam sangat penting dilakukan demi kelangsungan kehidupan di bumi.
I.2 Pemecahan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka
pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut.

I.2.1 Bagaimana peran aktif manusia dalam pengelolaan sumber daya alam dan
konservasinya?
I.2.2 Apa saja upaya-upaya yang dapat dilakukan manusia dalam kegiatan
konservasi sumber daya alam?
I.2.3 Apa saja kendala dalam kegiatan koservasi sumber daya alam di Indonesia?
I.3 Maksud dan Tujuan
I.3.1 Mengetahui bagaimana seharusnya pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan yang baik dan benar
I.3.2 Mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan manusia dalamkegiatan
konservasi sumber daya alam dan lingkungan
I.3.3 Mengetahui hambatan-hambatan dalam kegiatan konservasi di Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian dan Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai


kepentingan dan kebutuhan hidup agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar
alam lingkungan hidup manusia. Komponen yang termasuk di dalamnya adalah
komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, dan komponen
abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam,air, tanah.
Menurut Evo Template (2001), sumber daya alam dibedakan menjadi 3
macam yaitu:
1. Berdasarkan jenisnya
a. Sumber daya alam hayati (biotik), merupakan sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup. Contoh: tumbuhan, hewan, mikro
organisme, dan lain-lain
b. Sumber daya alam non-hayati (abiotik), merupakan sumber daya alam
yang berasal dari benda mati. Contoh: bahan tambang, air,udara,batuan,
dan lain-lain.
2. Berdasarkan sifat pembaharuannya
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource), yaitu
sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat
dilestarikan. Contoh: air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan
lain-lain.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable
resource), yaitu sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau

bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan
serta dapat punah. Contoh: minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
c. Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya (unlimited resource),
seperti sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain-lain.

3. Berdasarkan kegunaan atau penggunaanya
a. Sumber daya alam penghasil bahan baku, adalah sumber daya alam yang
dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga
nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. Contoh: hasil hutan, barang
tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
b. Sumber daya alam penghasil energi, adalah sumber daya alam yang
dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat
manusia di muka bumi. Contoh: ombak, panas bumi, arus air sungai,
sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
Algo Wijaya (2013) menyatakan bahwa berdasarkan cara terbentuknya,
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui khususnya bahan tambang dapat
dibedakan menjadi:
1. Bahan tambang magmatik, yaitu bahan tambang yang terbentuk dari
magma.
2. Bahan tambang pematit, yaitu bahan tambang yang terbentuk di dalam

diatrema dan dalam bentuk instrusi.
3. Bahan tambang endapan, adalah bahan galian yang terbentuk akibat adanya
proses pengendapan.
4. Bahan tambang hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan tambang yang
terbentuk karena terkonsentrasinya mineral dari batuan yang melapuk.
5. Bahan tambang hasil metamorfosis kontak, yaitu bahan tambang yang
terbentuk karena tercampurnya magma dengan batuan lain sehingga
terbentuk mineral baru.
6. Bahan tambang hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di
celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif
rendah (di bawah 500o C).
Sedangkan menurut UU No.11 Tahun 1997 tentang pertambangan, bahan
galian dibedakan menjadi:
1. Golongan A atau bahan tambang strategis, adalah bahan tambang yang
hanya boleh dimiliki oleh pemerintah. Contohnya antara lain: batubara,
minyak bumi, alumunium, timah putih, besi, dan lain-lain.

2. Golongan B atau bahan tambang vital, adalah bahan tambang yang dapat
menjamin hajat hidup orang banyak. Contohnya antara lain: emas, perak,
magnesium, seng, wolfram, batu permata, seng, dan lain-lain.

3. Golongan C, yaitu bahan tambang yang tidak termasuk ke dalam golongan
A maupun B. Contohnya adalah bahan-bahan industri.
2.2

Pengertian, Manfaat dan Tujuan Kegiatan Konservasi Sumber Daya

Alam
Konservasi berasal dari kata conservation, dengan pokok kata to conserve
yang artinya menjaga agar bermanfaat, tidak punah atau lenyap atau merugikan.
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan
manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan
keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. UU No.
5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
(KSDHA & E) (Pasal 1: 2) menyebutkan bahwa konservasi sumber daya alam
hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan
nilainya.
Pengertian konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya tersebut dapat
mengandung tiga aspek, yaitu :

1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
2. Pengawetan dan pemeliharaan keanekaragaman, jenis baik flora dan fauna
beserta ekosistemnya
3. Pemanfaatan secara lestari bagi terjaminnya sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
Kegiatan konservasi dan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
berasaskan pelestarian dan kemampuan serta pemanfaatan sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Asas tersebut merupakan
landasan untuk mencapai tujuan, yaitu mengusahakan terwujudnya kelestarian
sumber daya alam hayati serta ekosistemnya dan selanjutnya dapat mendukung
peningkatan kesejahteraan serta mutu kehidupan manusia.

Pemanfaatan sumber daya alam hayati perlu dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan secara bijaksana, hal ini untuk menjamin agar persediaan
sumberdaya alam tidak habis dalam waktu singkat. Pemanfaatan dengan penuh
tanggung jawab dan bijaksana itulah yang kita sebut dengan konservasi.
Sumberdaya alam dan ekosistemnya merupakan bagian dari kehidupan manusia,
baik masyarakat tradisional maupun modern. Disamping itu, faktor lain yang
perlu dipertimbangkan adalah faktor ekonomis dimana manusia memanfaatkan
sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua segi kehidupan

manusia tergantung dari adanya sumber daya alam, baik langsung maupun tidak
langsung, baik yang tinggal di kota maupun desa.
Tujuan dari kegiatan konservasi, antara lain :
a. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar
tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.
b. Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak
terlantar. Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah
dengan mengubah fungsi bangunan lama dengan fungsi baru yang
dibutuhkan.
c. Melindungi benda-benda cagar budaya yang dilakukan secara langsung
dengan cara membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik
maupun khemis secara langsung dari pengaruh berbagai faktor lingkungan
yang merusak.
d. Melindungi benda-benda (dalam hal ini benda-benda peninggalan sejarah
dan purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh alam, kimiawi dan
mikro organisme.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1


Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Sumber daya alam merupakan bahan dasar bagi pengelolaan untuk

memenuhi segala kebutuhan manusia. Sumber daya alam akan benar-benar
berguna apabila pemanfaatannya lebih menyangkut kebutuhan manusia.
Pengelolaan yang kurang menyangkut kebutuhan manusia disamping akan
merusak lingkungan sekitarnya juga akan menjadi bumerang bagi manusia
sendiri. Beberapa upaya yang dilakukan manusia dalam pengelolaan sumber daya
alam antara lain:
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar
untuk mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian
suatu lokasi dengan potensi produktivitas lingkungannya. Pengelolaan ini
bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat
rusak dan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan, seperti
banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan
fauna.
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan

berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa
depan. Pengelolaan ini didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber
daya alam terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki
persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan
secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun
meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofisiensi
Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofisiensi adalah
menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan
dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofisiensi mempunyai dua prinsip, yaitu
prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua
meningkatkan efisiensi bahan baku.

3.2

Upaya Pelestarian dan Konservasi Sumber Daya Alam
Berikut kegiatan pokok konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya.
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
Perlindungan sistem penyangga kehidupan meliputi usaha-usaha dan tindakantindakan yang berkaitan dengan perlindungan mata air, pemeliharaan fungsi
hidrologi hutan, perlindungan pantai, pengelolaan daerah aliran sungai,
perlindungan terhadap gejala keunikan dan keindahan alam, dan lain-lain.
Perlindungan sistem penyangga kehidupan dilaksanakan dengan cara
menetapkan wilayah yang dilindungi.
2. Pengawetan keanekaragaman jenis flora dan fauna beserta ekosistemnya
Pengawetan merupakan usaha dan tindakan konservasi untuk menjamin
keanekaragaman jenis meliputi penjagaan agar unsur-unsur tersebut tidak
punah dengan tujuan agar masing-masing unsur tersebut dapat berfungsi dalam
alam

dan

senantiasa

siap

untuk

sewaktu-waktu

dimanfaatkan

bagi

kesejahteraan manusia. Punahnya salah satu unsur tidak dapat digantikan
dengan unsur lain.
3. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
Pemanfataan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya pada
hakikatnya merupakan usaha pengendalian/pembatasan dalam pemanfaatan
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya sehingga pemanfaatan tersebut
dapat dilakukan secara terus menerus pada masa mendatang. Kegiatan yang
dilakukan adalah pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam
dengan tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan dan pemanfaatan jenis
tumbuhan dan satwa liar dengan tetap memperhatikan kelangsungan potensi,
daya dukung dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.
Selain itu, di pihak pemerintah, pemerintah berkewajiban menumbuhkan
dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk menjaga,
merawat, serta melestarikan lingkungan hidup. Dan upaya ini dilakukan
pemerintah melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang
lingkungan hidup. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk
melestarikan lingkungan hidup adalah mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk
mencegah berbagai macam pencemaran dan mempertahankan pelestarian hutan.
Bentuk upaya pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup adalah

memotivasi prakarsa dan keterlibatan masyarakat agar lebih berperan aktif dalam
upaya meningkatkan lingkungan hidup.
3.3

Kendala dalam Usaha Konservasi Lingkungan
Kendala atau permasalahan dan upaya penanggulangannya dalam

konservasi lingkungan. Dalam melaksanakan pembangunan konservasi sumber
daya alam dan ekosistemnya masih ditemui kendala yang pada umumnya
diakibatkan oleh:
1. Tekanan penduduk
2. Jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga kebutuhan akan sumber
daya alam meningkat
3. Tingkat kesadaran ekologis yang rendah dari masyarakat
4. Kemajuan teknologi yang cukup pesat menyerap kekayaan (kekayaan
sumber daya alam) dan kurangnya aparat pengawasan serta terbatasnya
sarana prasarana
5. Peraturan perundang-undangan yang ada belum cukup mendukung
pembentukan kawasan konservasi, khususnya laut (peraturan)
Kawasan konservasi merupakan salah satu sumber kehidupan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu usaha-usaha
konservasi di Indonesia haruslah tetap memegang peranan penting dimasa yang
akan datang. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa usaha konservasi
sumber daya alam tersebut harus dapat terlihat memberikan keuntungan kepada
masyarakat luas. Hal ini penting untuk mendapat dukungan dan partisipasi seluruh
lapisan masyarakat.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan
Sumber daya alam (SDA) adalah semua kekayaan berupa benda mati

maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sementara konservasi adalah upaya
pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh
pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen
lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Jadi, konservasi sumber daya alam
hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan
nilainya.
Upaya pelestarian dan konservasi sumber daya alam perlu dilakukan agar
bumi dan alam tetap terjaga demi kepentingan manusia sendiri. Karena seperti
yang kita ketahui bersama, manusia tidak dapat hidup tanpa memanfaatkan segala
hal yang telah dihasilkan alam ini. Selain itu, dalam mengupayakan pelestarian
dan konservasi sumber daya alam terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi
seperti padatnya jumlah penduduk, tingkat kesadaran ekologis yang rendah,
kemajuan teknologi, dan lemahnya peraturan perundang-undangan yang dibentuk.
4.2

Saran
Hendaknya manusia lebih menyadari bahwa alam dan seisinya ini memiliki

keterbatasan sehingga diharapkan untuk mengelola alam dengan baik dan
bijaksana. Diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah dalam menetapkan
dan menegakkan peraturan yang lebih tegas untuk menindak lanjuti tindakantindakan manusia yang terlalu mengeksploitasi alam. Selain itu, perlunya juga
penekanan terhadap pertumbuhan penduduk dan peningkatan persebaran
penduduk di beberapa daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Daryani.Upaya Pelestarian Lingkungan Alam
[http://blogdaryani.blogspot.com/2013/03/upaya-pelestarian-lingkunganalam.html] [Diakses 10 April 2015]
Evo Template.Pengertian Sumber Daya Alam dan Pembagian Macam/JenisnyaBiologi [http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-sumber-daya-alamdan-pembagian-macam-jenisnya-biologi.html] [Diakses 10 April 2015]
Nurlita.2014.Peran Aktif Manusia dalam Pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup serta Konservasinya [http://nurlitajember.blogspot.com/2014/04/peran-aktif-manusia-dalam-pengelolaan-sdadan-lingkungan-hidup-serta-konservasinya.html] [Diakses 10 April 2015]
UKM Kegiatan Pecinta Alam AKAMPA Universitas Majalengka. 2012.
Konsevasi Sumber Daya Alam (KSDA) [http://mapalaakampa.blogspot.com/2012/06/konservasi-sumber-daya-alam-ksda.html]
[Diakses 10 April 2015]
Viril.Pengelolaan Sumber Daya Alam
[http://www.cpuik.com/2013/09/pengelolaan-sumber-daya-alamberwawasan.html] [Diakses 10 April 2015]
Wijaya, Algo.2013.Pengertian Sumber Daya Alam dan Klasifikasinya
[http://iwak-pithik.blogspot.com/2013/01/pengertian-sumber-daya-alamdan.html] [Diakses 10 April 2015]