Berbagai Jenis Karya Kerajinan Dari Berb
Nama : Fita Rahmadina
Kelas : V (Lima)
Berbagai Jenis Karya Kerajinan Dari Berbagai Daerah di Indonesia
1. NOKEN
ASAL DAERAH
: PAPUA
TEKNIK PEMBUATAN : Ambil kulit kayu
yang dari hutan, ditumbuk, kemudian
dilakukan proses pengawetan yaitu dengan
merendam ke dalam air agar serat kayu
bertambah kuat. Lalu kulit kayu dipilin
menjadi benang seperti tali kecil (string).
Selanjutnya, tali kecil tersebut dianyam
menjadi noken. Saat menganyam dibentuk
suatu “cincin” lalu diikat menjadi simpul mati.
Noken diberi hiasan agar semakin menarik.
Hiasan ini terbuat dari kulit pohon anggrek
baik yang berwarna kuning emas atau pun
yang berwarna hitam. Noken terbuat dari
bahan alami yang ramah lingkungan. Tak
hanya terbuat dari kulit kayu, noken juga
dibuat dari benang katun, bahkan dari benang
wol.
2. WAYANG KULIT
ASAL DAERAH
: JAWA
TEKNIK PEMBUATAN : Wayang kulit dibuat
dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses
menjadi kulit lembaran, perbuah wayang
membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit
lembaran yang kemudian dipahat dengan
peralatan yang digunakan adalah besi
berujung runcing berbahan dari baja yang
berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih
dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran,
ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan
bentuk lainnya yang masing-masing
mempunyai fungsinya berbeda-beda.
3. GERABAH KASONGAN
ASAL DAERAH
: Jogjakarta
TEKNIK PEMBUATAN : Ada beberapa
teknik pembuatan antara lain :
4. BATIK PARANG
ASAL DAERAH
: JOGJAKARTA
TEKNIK PEMBUATAN : Langkah pertama
adalah membuat desain batik yang biasa
disebut molani. Dalam penentuan motif,
biasanya tiap orang memiliki selera berbedabeda. Langkah kedua adalah melukis dengan
(lilin) malam menggunakan canting
(dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti
pola tersebut. Tahap selanjutnya, menutupi
dengan lilin malam bagian-bagian yang akan
tetap berwarna putih (tidak berwarna).
Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk
bagian berukuran besar. Tujuannya adalah
supaya saat pencelupan bahan kedalam
larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan
lilin tidak terkena. Tahap berikutnya, proses
pewarnaan pertama pada bagian yang tidak
tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain
tersebut pada warna tertentu .
Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan
dikeringkan.
5. KERAMIK SINGKAWANG
ASAL DAERAH : SINGKAWANG,
KALIMANTAN BARAT
TEKNIK PEMBUATAN : Tanah yang telah
diadon kemudian dibentuk sesuai keinginan
misalnya bentuk tempayan, pot, atau pasu.
Proses pembuatan bentuk ini dikerjakan oleh
pekerja yang memang telah memiliki keahlian
khusus. Setelah berbentuk, kemudian di
biarkan lagi selama 3 – 5 hari. Kemudian pada
proses ke tiga, tempayan/ pot yang telah jadi
lalu di dekor (hias). Proses pendekoran juga
dilakukan oleh pekerja lainnya yang memiliki
keahlian mendekor. Ada beberapa jenis hiasan
atau dekorasi tempayan misalnya hiasan
naga, bunga teratai, bunga mehwa dan
lainnya sesuai pesanan. Setelah tempayan
selesai di dekor, maka tempayan di keringkan
di tempat pengeringan khusus selama lebih
kurang 2 – 3 minggu tergantung
cuaca.Tempayan yang telah kering
dibersihkan dan diberi warna. Ada 4 jenis
warna yang sering digunakan yaitu coklat,
biru , hijau dan putih (abu abu).Setelah
pewarnaan, tempayan dikeringkan lagi selama
1 minggu. Terakhir, pada proses ke empat ,
tempayan kemudian dibakar pada tungku
khusus yang disebut tungku naga selama 24
jam .
6. KERAJINAN PERAK BALI
ASAL DAERAH
: GIANYAR, BALI
TEKNIK PEMBUATAN : Menggunakan 100 %
perak, kemudian di campur dengan 7,5 %
tembaga. Kalau 100 persen perak terlalu
lembek. Campuran itu akan menjadi 9,25
perak murni. Campuran perak murni tersebut
kemudian dipukul-pukul sampai menghasilkan
perak batangan, perak plat. Setiap plat ini
akan digunting melingkar setelah itu dibakar
dengan api dan gas yang bahan bakarnya
menggunakan bensin. Setelah dibakar, di
masukkan modelnya dengan menggunakan
cetakan dari batu bata. Setelah menghasilkan
bentuk perak, kemudian dibakar sampai
hitam. Baru dibersihkan menggunakan lemon
dan disikat sampai bersih putih.
7. TIKAR PANDAN
ASAL DAERAH : HALMAHERA UTARA
TEKNIK PEMBUATAN : Sebelum dianyam
daun pandan di buang dulu durinya, di potong
secara melingkar, lalu direbus dan dijemur.
Setelah dianyam, dedaunan tersebut diiris
menggunakan sebuah pisau khusus saat
lembarannya semakin tipis, baru dimasak
dengan memberi cat pewarna, tujuanya agar
tikar atau anyaman lebih bermotif.
8. KOPIAH RESAM
ASAL DAERAH
: BANGKA
BELITUNG
TEKNIK PEMBUATAN : Diawali dengan
proses pemisahan serat resam dari
batangnya. Serat resam tersebut kemudian
diserut sesuai kebutuhan yaitu serat halus
dan serat kasar, kemudian serat resam
direndam dalam air kurang lebih 3 hari,
setelah direndam bahan resam dikeringkan
seperlunya. Proses selanjutnya adalah
penganyaman.
9. TOPENG MALANGAN
ASAL DAERAH
: MALANG, JAWA
TIMUR
TEKNIK PEMBUATAN : Dibuat dari kayu
yang telah disimpan selama kurang lebih 5
bulan. Kayu – kayu itu kemudian di potongpotong dengan ukuran lebar 16 cm dan
panjang 21 cm. Di potongan kayu itu
kemudian dibuat gambar wajah berbagai
tokoh pewayangan seperti Panji Asmoro
Bangun, Sekar Tadji, dll. Setelah diukir sesuai
pola dengan alat ukir patu, pecok dan tatah.
10.
KERAJINAN AKAR WANGI
ASAL DAERAH
: GARUT, JAWA
BARAT
TEKNIK PEMBUATAN : Pelepah pisang
yang paling baik digunakan sebagai bahan
dasar kerajinan pelepah pisang adalah yang
sudah kering di pohon, dalam skala banyak
perlu di keringkan di bawah sinar matahari.
Bahan bisa juga didapatkan dari pengumpul
gedebog pisang yang biasa untuk
membungkus tembakau. Dalam
pembuatannya juga tidak memerlukan bahan
pengawet, karena dapat menghilangkan
kesan alaminya.
Kelas : V (Lima)
Berbagai Jenis Karya Kerajinan Dari Berbagai Daerah di Indonesia
1. NOKEN
ASAL DAERAH
: PAPUA
TEKNIK PEMBUATAN : Ambil kulit kayu
yang dari hutan, ditumbuk, kemudian
dilakukan proses pengawetan yaitu dengan
merendam ke dalam air agar serat kayu
bertambah kuat. Lalu kulit kayu dipilin
menjadi benang seperti tali kecil (string).
Selanjutnya, tali kecil tersebut dianyam
menjadi noken. Saat menganyam dibentuk
suatu “cincin” lalu diikat menjadi simpul mati.
Noken diberi hiasan agar semakin menarik.
Hiasan ini terbuat dari kulit pohon anggrek
baik yang berwarna kuning emas atau pun
yang berwarna hitam. Noken terbuat dari
bahan alami yang ramah lingkungan. Tak
hanya terbuat dari kulit kayu, noken juga
dibuat dari benang katun, bahkan dari benang
wol.
2. WAYANG KULIT
ASAL DAERAH
: JAWA
TEKNIK PEMBUATAN : Wayang kulit dibuat
dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses
menjadi kulit lembaran, perbuah wayang
membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit
lembaran yang kemudian dipahat dengan
peralatan yang digunakan adalah besi
berujung runcing berbahan dari baja yang
berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih
dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran,
ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan
bentuk lainnya yang masing-masing
mempunyai fungsinya berbeda-beda.
3. GERABAH KASONGAN
ASAL DAERAH
: Jogjakarta
TEKNIK PEMBUATAN : Ada beberapa
teknik pembuatan antara lain :
4. BATIK PARANG
ASAL DAERAH
: JOGJAKARTA
TEKNIK PEMBUATAN : Langkah pertama
adalah membuat desain batik yang biasa
disebut molani. Dalam penentuan motif,
biasanya tiap orang memiliki selera berbedabeda. Langkah kedua adalah melukis dengan
(lilin) malam menggunakan canting
(dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti
pola tersebut. Tahap selanjutnya, menutupi
dengan lilin malam bagian-bagian yang akan
tetap berwarna putih (tidak berwarna).
Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk
bagian berukuran besar. Tujuannya adalah
supaya saat pencelupan bahan kedalam
larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan
lilin tidak terkena. Tahap berikutnya, proses
pewarnaan pertama pada bagian yang tidak
tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain
tersebut pada warna tertentu .
Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan
dikeringkan.
5. KERAMIK SINGKAWANG
ASAL DAERAH : SINGKAWANG,
KALIMANTAN BARAT
TEKNIK PEMBUATAN : Tanah yang telah
diadon kemudian dibentuk sesuai keinginan
misalnya bentuk tempayan, pot, atau pasu.
Proses pembuatan bentuk ini dikerjakan oleh
pekerja yang memang telah memiliki keahlian
khusus. Setelah berbentuk, kemudian di
biarkan lagi selama 3 – 5 hari. Kemudian pada
proses ke tiga, tempayan/ pot yang telah jadi
lalu di dekor (hias). Proses pendekoran juga
dilakukan oleh pekerja lainnya yang memiliki
keahlian mendekor. Ada beberapa jenis hiasan
atau dekorasi tempayan misalnya hiasan
naga, bunga teratai, bunga mehwa dan
lainnya sesuai pesanan. Setelah tempayan
selesai di dekor, maka tempayan di keringkan
di tempat pengeringan khusus selama lebih
kurang 2 – 3 minggu tergantung
cuaca.Tempayan yang telah kering
dibersihkan dan diberi warna. Ada 4 jenis
warna yang sering digunakan yaitu coklat,
biru , hijau dan putih (abu abu).Setelah
pewarnaan, tempayan dikeringkan lagi selama
1 minggu. Terakhir, pada proses ke empat ,
tempayan kemudian dibakar pada tungku
khusus yang disebut tungku naga selama 24
jam .
6. KERAJINAN PERAK BALI
ASAL DAERAH
: GIANYAR, BALI
TEKNIK PEMBUATAN : Menggunakan 100 %
perak, kemudian di campur dengan 7,5 %
tembaga. Kalau 100 persen perak terlalu
lembek. Campuran itu akan menjadi 9,25
perak murni. Campuran perak murni tersebut
kemudian dipukul-pukul sampai menghasilkan
perak batangan, perak plat. Setiap plat ini
akan digunting melingkar setelah itu dibakar
dengan api dan gas yang bahan bakarnya
menggunakan bensin. Setelah dibakar, di
masukkan modelnya dengan menggunakan
cetakan dari batu bata. Setelah menghasilkan
bentuk perak, kemudian dibakar sampai
hitam. Baru dibersihkan menggunakan lemon
dan disikat sampai bersih putih.
7. TIKAR PANDAN
ASAL DAERAH : HALMAHERA UTARA
TEKNIK PEMBUATAN : Sebelum dianyam
daun pandan di buang dulu durinya, di potong
secara melingkar, lalu direbus dan dijemur.
Setelah dianyam, dedaunan tersebut diiris
menggunakan sebuah pisau khusus saat
lembarannya semakin tipis, baru dimasak
dengan memberi cat pewarna, tujuanya agar
tikar atau anyaman lebih bermotif.
8. KOPIAH RESAM
ASAL DAERAH
: BANGKA
BELITUNG
TEKNIK PEMBUATAN : Diawali dengan
proses pemisahan serat resam dari
batangnya. Serat resam tersebut kemudian
diserut sesuai kebutuhan yaitu serat halus
dan serat kasar, kemudian serat resam
direndam dalam air kurang lebih 3 hari,
setelah direndam bahan resam dikeringkan
seperlunya. Proses selanjutnya adalah
penganyaman.
9. TOPENG MALANGAN
ASAL DAERAH
: MALANG, JAWA
TIMUR
TEKNIK PEMBUATAN : Dibuat dari kayu
yang telah disimpan selama kurang lebih 5
bulan. Kayu – kayu itu kemudian di potongpotong dengan ukuran lebar 16 cm dan
panjang 21 cm. Di potongan kayu itu
kemudian dibuat gambar wajah berbagai
tokoh pewayangan seperti Panji Asmoro
Bangun, Sekar Tadji, dll. Setelah diukir sesuai
pola dengan alat ukir patu, pecok dan tatah.
10.
KERAJINAN AKAR WANGI
ASAL DAERAH
: GARUT, JAWA
BARAT
TEKNIK PEMBUATAN : Pelepah pisang
yang paling baik digunakan sebagai bahan
dasar kerajinan pelepah pisang adalah yang
sudah kering di pohon, dalam skala banyak
perlu di keringkan di bawah sinar matahari.
Bahan bisa juga didapatkan dari pengumpul
gedebog pisang yang biasa untuk
membungkus tembakau. Dalam
pembuatannya juga tidak memerlukan bahan
pengawet, karena dapat menghilangkan
kesan alaminya.