EVALUASI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH ME

EVALUASI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI
KENAIKAN HARGA PEMBELIAN GABAH DAN BERAS PETANI
(HPP)
NAMA
: DUL ROKHIM
KELAS
: E-3
NPP : 18.0464
Menurut saya kebijakan menaikkan harga pembelian gabah dan
beras petani (HPP) yang semula harga gabah Rp2000/kg menjadi
Rp2400/kg itu sudah sangat bagus karena dengan menaikkan
harga gabah dan beras petani dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat yang mengandalkan hidup dari
bercocok tanam. Namun nyatanya niat baik pemerintah tak
pernah bisa dinikmati oleh para petani. Apa penyebab semua
itu? Apa yang harus dievaluasi?
Didalam kebijakan ini menurut saya ada yang harus dievaluasi
antara lain :
1. Dalam pengimplementasikan kebijakan ini pemerintah
kurang memperhatikan waktunya sehingga banyak sekali
petani yang tidak menikmati kenaikan HPP ini pada musim

panen tahun ini karena sudah banyak daerah yang sudah
melakukan panen raya. Seperti yang dirasakan oleh para
petani yang berada di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat
yaitu gabah sudah habis terjual dengan harga rendah oleh
tengkulak.
2. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada para petani
tentang adanya kenaikan harga pembelian gabah dan
beras (HPP) bahkan Kebijakan menaikkan HPP kali ini
terkesan tiba-tiba sehingga banyak sekali petani yang tidak
mengetahui tentang adanya kenaikan HPP tersebut.
Contohnya hal ini dirasakan oleh para petani yang berada
di Gowa, Sulawesi Selatan mereka tidak pernah tahu ada
kenaikan HPP. Wajar saja bila para petani tidak menikmati
HPP yang baru karena kebijakan ini terlalu lambat.
3. Dalam penerapan kebijakan ini tidak diimbangi oleh upaya
pemerintah terutama oleh Perusahaan Umum Badan

Urusan Logistik (Bulog) yang tidak dapat menyerap gabah
para petani karena terkendala oleh dana. Sehingga para
petani terpaksa menjual gabahnya kepada para tengkulak

dengan harga yang jauh dibawah standar yang telah
ditentukan. Oleh karena itu hidup para petani tak pernah
jauh dari kemiskinan.
4. Disamping itu juga Perusahaan Umum Badan Urusan
Logistik (Bulog) tidak pernah turun ke lapangan sehingga
gabah petani dijual ke tengkulak dengan harga yang
rendah akibatnya para tengkulaklah yang merasakan
adanya kenaikan HPP ini dan keadaan petani semakin
terpuruk di bawah garis kemiskinan.
5. Dengan adanya kenaikan HPP ini kalau tidak diimbangi
oleh usaha pemerintah untuk menekan biaya produksi
seperti memberikan subsidi pupuk maka dengan adanya
kebijakan ini petani tidak dapat merasakan kenaikan HPP.
Karena sekarang banyak sekali petani yang sulit sekali
mendapatkan pupuk bersubsidi dan bahkan harganya
mahal. Bahkan banyak sekali petani yang merasakan
kenaikan HPP ini hanya dapat menutupi biaya produksi saja
yang kian naik.
6. Disamping itu juga menurut saya pemerintah tidak
mengevaluasi kebijakan kenaikan HPP pada tahun

sebelumnya, sehingga akibatnya masalah yang timbul itu
sama dari suatu kebijakan yang sama dari tahun ke tahun
yaitu kurang tercapainya tujuan pokok dari menaikkan HPP.