KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  

Sensasi dan Persepsi

PERTEMUAN 4

Dra. Amanah Anwar, Psi., MSi.

  

Fakultas Psikologi

  • • Mampu memahami dan menjelaskan serta menganalisa

    persepsi

Pengertian dan Proses

  Sensasi = Penginderaan (mata, telinga hidung, kulit) Persepsi = Pengamatan yang disertai Pemaknaan Unsur-unsur:

  

a. Objek/stimulus (sesuatu yang mengenai reseptor) 

proses fisik.

  b. Reseptor dan syaraf sensoris  proses fisiologik.

  c. Perhatian/ kesadaran  proses psikologik

  • L – S – O – R – L (L= Lingk; S= Stimulus; O= Organisme; R= Respons)

  Kepekaan merasakan stimulus (di antara AS dan AT) berbeda antar individu Ambang Perbedaan/ Difference Threshold sifat Subyektif

  Stimulus

  • Ambang Stimulus – Ambang Stimulus (Lower Threshold): batas minimum suatu stimulus sehingga dapat dirasakan
    • – Ambang Terminal (Upper Threshold): batas maksimum suatu stimulus sehingga bila ditambah tidak dapat dirasakan lagi pertambahannya.

Organisme

  • Daya Tarik Stimulus:
    • – Intensitas atau kekuatan
    • – Ukuran – Perubahan – Pengulangan – Kontras • Organisme bersikap selektif thd stimulus, tergantung :
    • – Sifat struktural individu  permanen (minat, kepribadian, dsb)
    • – Sifat temporer individu  tidak permanen (kondisi fisik/ psikologis) – Aktivitas yang sedang berjalan pada individu.

  Perhatian ….. pd Organisme

  • Dari timbulnya:
  • Dari konsentrasi/ keterpusatan:
    • – Perhatian terpusat
    • – Perhatian terbagi-bagi
    • – Perhatian spontan
    • – Perhatian tidak spontan

  • Dari banyaknya objek:
  • Dari Fluktuasi:
    • – Perhatian statik
    • – Perhatian dinamik<
    • – Perhatian sempit
    • – Perhatian luas

Alat Indra ..... Pada Organisme

  • Indera penglihatan
    • – Warna pokok:

  • Hering: merah, kuning, hijau, biru; Putih-hitam
  • Young &amp; Helmholtz: merah, hijau, biru
    • – Buta warna: Merupakan kelainan, bukan penyakit

  • Buta warna total (semua terlihat kelabu)
  • Buta warna sebagian (merah-hijau; atau biru kuning)
    • – Alat tes buta warna: Holmgren’s Wool Test, Jensen Test, Spectral Analysis, Ishihara Test

  Persepsi

  o PERSEPSI adalah proses menyeleksi, mengorganisasikan &amp; menginterpretasikan input (info) dari receptor- receptor sensoris o INFORMASI yg diberikan indra konstan, tetapi interpretasi dari input sensoris berubah-ubah  proses aktif &amp; kompleks o Skema Proses Persepsi :

  OBYEK 

  INPUT  PROSES  PERSEPSI Sensoris di Otak (Pengalaman)

Ilusi

  • • Adalah kesalahan dalam mengartikan stimulus

  • Ilusi merupakan contoh proses kerja persepsi
  • Ilusi adalah:
    • – Bukan tipuan/ trick
    • – Bukan kesalahan persepsi/ misperception

    • – Ilusi terjadi karena data/ info/ input sensoris tidak diterjemahkan sebagaimana adanya, tetapi ditambahkan hasil pengolahan otak atas dasar pengalaman masa lalu

  Faktor Penyebab Ilusi

Faktor alam/ fisik (mis. kaca, gema, dsb.)

  • Faktor stimulus:
    • – Ambiguous Contoh: Pot bunga Rubin
    • – Tidak dianalisis lebih lanjut (menipu) Contoh: Ilusi Zoellner, etc.

  • Faktor individu:
    • – Kebiasaan
    • – Mental set

  Perhatian - Atensi

  • Perhatian adalah proses persepsi menyeleksi input2 ttt untuk dimasukkan ke dalam “fokus” pengalaman yg disadari/ dikenal kehadirannya pada saat ttt.
  • Setiap alat sensoris yg “dirangsang” sejumlah stimulus, hanya beberapa yg dipersepsi dengan jelas.
  • Proses kerja perhatian terbagi dalam 2 (dua) bagian yaitu Fokus &amp; Marg
  • Fokus pengalaman : Peristiwa yg dipersepsi scr jelas
  • Margin pengalaman : Peristiwa yg kita sadari kehadirannya tapi

  dipersepsi scr samar-samar

  semula menjadi Fokus , pada saat lain

  • Pengalaman berubah-ubah,

  dapat menjadi Margin atau sebaliknya

  Teori Atensi

  Teori Bekerjanya Perhatian dlm menyaring input sensoris:

  • BROADBENT (1958)

  Filter info terjadi pada tahap awal pengolahan info

  • SHIFFRIN &amp; SCHEINER (1977)

  Filter info terjadi pada tahap yg lebih lanjut dlm pemrosesan info

  DISARING DIANALISA DIPERSEPSI

  • KAHNEMAN (1973)

  Adanya keterbatasan kapasitas mental menyebabkan info tdk dapat diolah scr serentak pusat pd ”fokus perhatian”

  Cara Perhatian Mengolah Info

  • Fungsi perhatian adalah “filtering” yaitu menyaring info yg tdk terpilih utk memberi kesempatan pd input yg diingin- kan utk diolah lbh lanjut.
  • Perhatian tdk dpt ditujukan pada banyak hal sekaligus, tetapi input2 sensoris diproses scr serial processing atau paralel processing
  • Ciri-ciri obyek yg dapat mengubah margin menjadi fokus adalah yg memiliki “attention getting features” (ciri-ciri yg menarik perhatian) yaitu, dalam hal:
    • – ukuran,
    • – intensitas, – keunikannya.

  

Perbedaan Individual

Dalam Proses Persepsi

  • Perbedaan individual terjadi karena:
    • – Set,
    • – Motives/ Need,
    • – Perceptual Cognitive Style

Set

  • • Kesiapan mental sehingga individu menjadi lebih

    peka atau lebih siap menangkap input sensoris

  • Misal : suami lbh peka pada dering telpon di malam hari daripada suara tangis bayi (karena

    suami sedang menunggu telp dari seseorang).

  • Set sangat penting dlm penyeleksian input sensoris ke dalam fokus perhatian

Motive & Need

  • Motive &amp; need mempengaruhi persepsi dan fokus perhatian serta organisasi info akan disesuaikan dengan need individu.
  • Misal : Saat lapar, maka perhatian lebih pada hal-hal yg dapat memenuhi kebutuhan lapar tsb

Perceptual Cognitive Style

  • Strategi memproses info yang biasa digunakan oleh seseorang.
  • Cara memproses info berbeda antara satu orang dg orang lain (khas/unik) tergantung pada ‘style’ masing – masing.

Dimensi Perceptual Cognitive Style

  • Dimensi Flexible &gt;&lt; Constricted (Klein, 1973)
    • – Flexible  wawasan lbh luas, external, mdh terpengaruh
    • – Constricted  wawasan lbh sempit, internal,tdk mdh terpengaruh

  • Field Dependence &gt;&lt; Field Independence (Witkin &amp; Goodenough,1981)
    • – Field Dependence  lbh ‘whole’
    • – Field Independence  lbh detil

  Perceptual Learning

  • Meningkatnya kemampuan untuk mengekstrasikan informasi dari lingkungan sebagai hasil pengalaman/ latihan dengan rangsangan yg datang dari lingkungan”
    • – Jadi Persepsi dapat dibentuk melalui BELAJAR atau

  LATIHAN

  • – Pengalaman masa lalu + latihan khusus  BELAJAR untuk menekankan pada info2 sensoris ttt dan mengabaikan yg lainnya.
  • – Mis :Orang Buta belajar mengekstrasikan info lingkungan yg tidak digunakan oleh orang yg tdk buta 

  JADI bukan karena lebih sensitive terhadap stimulus Hal-Hal yg Dipersepsi dalam Pengalaman

  • Persepsi Bentuk • Persepsi Gerak • Persepsi Kedalaman

  Persepsi Bentuk • Dunia disekitar kita dipersepsi dalam bentuk dan arti tertentu.

  Misal : pohon, meja, kursi, bunyi klakson, bunyi

  • Proses utama dalam persepsi bentuk adalah mengenal FIGURE &amp; GROUND.
  •    obyek yg menonjol didalam pengalaman, GROUND  obyek lain yg menjadi latar belakang

    • FIGURE
    • Persepsi Bentuk terjadi karena kita dapat menangkap contours

      (outline) dan contours terbentuk bila terdapat perbedaan yg tajam dalam brightness dari latar belakang.

    • Bila variasi brightness kontinu , maka contours dipersepsi tanpa perbedaan energi  Contours Subyektif

      

    Persepsi Bentuk ..... Lanjutan

      Kamuflase:

    • Usaha merusak contours agar obyek yg sebenarnya tidak dikenali.
      • – Contoh : tentara baju loreng2 diatas rerumputan &amp; daun hijau

      Organisasi dalam Persepsi Bentuk

    • Kita cenderung mempersepsi obyek disekeliling kita secara terorganisasi dalam pola/kelompok
    • Pengorganisasian dalam persepsi = penjumlahan unsur- unsurnya
    • PSI GESTALT = Keseluruhan adalah

      lebih dari sekedar

      penjumlahan bagian

      Persepsi Gerak Real Motion

    • Pengamatan gerakan obyek yg disebabkan oleh obyek tsb memang pada kenyataanya bergerak.

      Apparent Motion

    • Pengamatan gerakan tanpa adanya gerakan nyata dari obyek yg diamati

      maupun gerakan fisik tubuh si pengamat
      • Stroboscopic motion, yt beberapa stimulus/gambar yg terpisah, bila disatukan secara berurutan dalam suatu kecepatan tertentu akan dipersepsi sebagai suatu gerakan. Contoh : FILM, TV, dll
      • – Autokinetic Effect, Pengamatan 1 titik cahaya di R.Gelap, cahaya yg diam/ tidak bergerak tsb dapat dipersepsi bergerak (maju mundur).Bisa dipengaruhi oleh sugesti. Contoh : Bintang di langit
      • – Induced Movement, Pengamatan gerakan obyek karena latar belakangnya bergerak. Contoh : Bulan melintasi awan

      Persepsi Kedalaman

    • Persepsi mengenai jarak suatu obyek dari pengamat

      atau jarak depan belakang suatu benda padat (Hilgard)

    • Pengolahan informasi 2 demensi menjadi 3 demensi
    • • Kesan tentang kedalaman diperoleh melalui pengamatan

      • – 1 mata : monocular cues (cues = isyarat)
      • – 2 mata : binocular cues

    Binocular Cues – Pengamatan 2 Mata

    • Lingkup pandang lebih luas lebih banyak yg dapat dilihat pd waktu yg bersamaan/ sekaligus
    • • Kerjasama kedua mata membuat kita bisa mendapatkan

      pengalaman kedalaman &amp; jarak secara tepat yg disebut Stereoscopic Vision.
    • Perbedaan bayangan obyek di kedua retina (retina disparity) terjadi karena posisi mata yg berbeda  Perbedaan sudut pandang (apa yg diterima mata kanan

      tidak sama persis dengan bayangan yg diterima mata

      kiri). Dari perbedaan yang ada dikombinasikan sehingga diperoleh efek stereoscopic

      Monocular Cues – Isyarat 1 Mata

      dapat diperoleh melalui isyarat-isyarat :

      Kesan kedalaman

    • SUPERPOSITION /INTERPOSITION
    • RELATIVE SIZE
    • CLEARNESS
    • SHADOWS
    • GRADIENTS OF TEXTURE
    • MOVEMENT

      Suatu obyek terlihat terpotong oleh obyek lain, maka obyek tsb akan diamati lebih jauh.

    • Contoh: Superposition

      A B

    • Contoh : Linier Perspective

      Benda yg paralel, semakin jauh jaraknya, tampak seperti akan bertemu di satu titik. Contoh : Rel Kereta Api Benda yg lebih tinggi posisinya akan diamati lebih jauh. Contoh : Height in place

      3. CLEARNESS Semakin jelas suatu obyek, maka terlihat semakin dekat detail dari karakteristik obyek, semakin tampak jelas &amp; tajam. Semakin jauh  semakin kabur &amp; suram

      4. SHADOWS Arsiran pada obyek yg menunjukan bayangan,memberi kesan kuat tentang kedalaman. Gelap  jarak jauh /dalam, terang  jarak dekat

      5. GRADIENTS OF TEXTURE

    Derajat perubahan tekstur/susunan obyek semakin jauh, tekstur semakin

    luas

      6. MOVEMENT Kepala bergerak, obyek yg berada dekat kita bergerak berlawanan arah dng gerakan kepala sedangkan obyek yg berada lbh jauh bergerak searah

      Terbentuknya Persepsi

    • PLASTICITY (Nature &gt;&lt;Nurture)
      • – Nature (innate = inborn) bawaan lahir  Nativis – Ada ‘genetic codes’ yg membentuk organisasi persepsi di otak Misal: persepsi gerak, persepsi kedalaman dll.

      Kemampuan tsb akan hilang bila koneksi2 dlm otak yg telah ada sejak lahir hilang/ tdk digunakan terutama pada ‘sensitive periode’

    • Nurture (learning = dipel, berdasar pengalaman 

      Empiris Memang ada ‘genetic codes’ yg membentuk kemampuan persepsi, tetapi selama ‘sensitive period’ genetic codes tsb harus berinteraksi dg proses belajar shg membentuk koneksi-koneksi penting di otak

      

    Extra Sensory Perception -

    Persepsi Ekstra Sensorik

    • Kemampuan mempersepsi sesuatu tanpa menerima/ kehadiran stimulus sensoris  Gejala Parapsikologi • Macam-Macam ESP:
      • – Telepati Kemampuan membaca/memindahkan pikiran ke pikiran orang lain
      • – Precognition Kemampuan meramalkan kejadian di masa yang akan datang
      • – Psychokinesis Kemampuan untuk memanipulasi obyek tanpa menyentuh nya

      

    Bayangan

    • Membayangkan: mengamati sesuatu yg tidak kelihatan
    • Pengamatan vs Bayangan:
      • – Pengamatan memerlukan objek, bayangan tidak
      • – Pengamatan terikat tempat &amp; waktu, bayangan tidak
      • – Pengamatan terjadi hanya selama stimulus dan perhatian bekerja, bayangan selama proses membayangkan

    • Bayangan yang sejelas pengamatan: Bayangan Eidetik • Bayangan vs Halusinasi: – Bayangan  individu sadar objek sesungguhnya tidak ada.
      • – Halusinasi  tak sadar bhw obyek/stimulus eksternal tdk

        ada

      (Contiguity):

      Asosiasi dan Reproduksi

    • Hukum Contiguitas
      • – Bayangan yang telah bersentuhan/berhubungan akan terjadi asosiasi

    • Asosiasi:
      • – kemampuan menghubungkan suatu bayangan dengan bayangan lain

    • Reproduksi:
      • – kemampuan membangkitkan suatu bayangan

    Fantasi

    • • Kemampuan membentuk bayangan baru

    • Proses:
      • – Disadari – Tidak disadari

    • Jenis:
      • – F. yg menciptakan
      • – F. yg dituntun

      Hal-Hal yang perlu Diperhatikan

    • Perbedaan Sensasi dan Persepsi • Kepekaan merasakan stimulus (di antara Ambang Stimulus dan Ambang Terminal) berbeda antar individu
    • Organisme/ individu bersikap selektif thd stimulus, tergantung pada banyak faktor
    • Apakah Ilusi dan Apa penyebab ilusi?
    • Apakah Perhatian dan Bagaimana proses terjadinya Perhatian • Pengalaman berubah-ubah, semula menjadi Fokus , pada saat lain dapat menjadi

      Margin atau sebaliknya

    • Teori Atensi • Bagaimana Cara Perhatian mengolah info
    • Perbedaan individu dalam proses persepsi
    • Hal-Hal yang dipersepsi dalam pengalaman
    • Terbentuknya Persepsi • Persepsi Ekstra Sensorik dan macam-macamnya
    • Perbedaan Bayangan, Asosiasi, Reproduksi, dan Fantasi

    Terima kasih

      

    Selamat Belajar

    Fakultas Psikologi

    Universitas Esa Unggul