TELUSUR RAGAM BUDAYA KOTA SOLO

  ! k i l k i

  TELUSUR l a k e

RAGAM BUDAYA

  s a i s

KOTA SOLO

  e n o

  Solo, kota ini memiliki keramahan yang tinggi, d budaya yang kuat, identitas yang mengakar dengan n batiknya, dan lingkungan yang asri. i a t a s i w

  3

  1

  2 t e r a M i- r a u r b e F

  BULOK GUPUH LUNGGUH SUGUH KOMUNITAS TRAVEL BOOK LOVERS PROFIL 20 ne azi

  ISI GOL A GONG ag e M ED Fre

  B A C K P A C K I N Daftar Isi

PIMPINAN UMUM/REDAKSI CATPER

  Ambar Arum

  15 SOLO KOTA KEDUAKU

  ambar@backpackinmagazine.com

  GALERI

  25 BINGKAI KOTA SOLO

EDITOR PENGANAN

  43 SERABI NOTOSUMAN

  Muhammad Iqbal

  AKSESORIS

  46 PAKAIAN QUICK DRY REDAKSI

  DARI REDAKSI TIPS

  Annisa M.F. Harahap

  47 MERAWAT BATIK

  Salam Ransel,

  RESENSI ARTISTIK & DESAIN

  49 KELILING SUMATERA LUAR DALAM

  KALI INI KAMI akan membawa anda jalan- Galih Permadi

  JEDA

  jalan ke Solo atau Surakarta. Bukan keraton saja yang Kibar Desain Salman

  51 KEPEDULIAN UNTUK PESEPEDA

  menarik di Solo, namun ada juga Pasar Klewer, Taman

  INTERAKSI ORDINAT Balekambang, dan masih banyak lagi.

  53 INGAT SOLO, INGAT...

  WEBMASTER

  TELUSUR RAGAM BUDAYA KOTA SOLO Kalau belum pernah ke sini, siap-siap terkesima

  Kurniawan Aji Saputra Solo, kota ini memiliki keramahan yang tinggi, budaya

  KONTRIBUTOR

  karena Solo punya wisata yang lengkap mulai dari

  56 BM EDISI 20 3 yang kuat, identitas yang mengakar dengan batiknya,

  kuliner, budaya, sejarah, hingga wisata batik. Jangan dan lingkungan yang asri.

EDISI DEPAN

  lewatkan juga beragam makanan yang ada di sini mulai

57 BELITUNG

  dari nasi liwet sampai serabi Notosuman yang feno- menal itu.

  PANDU

  MENUJU KOTA SOLO Hampir semua bus lintas Jawa melewati

  REDAKSI terminal terbesar di Solo: Tirtonadi. Solo

  11

  memiliki beberapa stasiun kereta api

BULOK KOMUNITAS PROFIL

  27 HORMATI TAMU

  33 TRAVEL BOOK LOVERS

  37 GOL A GONG GUPUH LUNGGUH SUGUH

  Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM Readers yang bisa dikirim melalui alamat email kami.

  FOTO COVER : DIANA SUCIAWATI

WEBSITE EMAIL FACEBOOK TWITTER

  www.backpackinmagazine.com redaksiezinebi@yahoo.com Backpackin Magz @Backpackin_Magz Backpackin’ E-Magazine B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N

  ORDINAT T E L U S U R R A G A M B U D A Y A K O TA S O L O

  Solo adalah salah satu kota yang cukup berkembang di Indonesia. Kota ini memiliki keramahan yang tinggi, budaya yang kuat, identitas yang mengakar dengan batiknya, dan lingkungan yang asri. Meskipun tidak terlihat seperti kota-kota besar lain, seperti Jakarta, Medan, Semarang, dan Surabaya, tetapi dengan banyaknya ciri khas yang dimilikinya, membuat Solo terlihat cantik meskipun kecil.

  OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: AMBAR ARUM B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

PASAR KLEWER

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  SEBAGIAN ORANG MENGATAKAN Solo adalah tempat yang tepat untuk berwisata kuliner, karena selain ragam kulinernya yang banyak, harganya juga terjangkau. Beberapa makanan khas Solo adalah nasi liwet, tengk- leng, timlo, es dawet, es gempol, dan serabi.

  Juga tersebar angkringan yang men- jajakan “makanan minuman kilat” seperti kopi, gorengan, dan nasi kucing. Persis sama seperti yang ada di Jogja. Nasi angkringan di Solo ini sering disebut hek.

  Namun berwisata di Solo tidak hanya berhenti di wisata kuliner. Beberapa hal beri- kut bisa menjadi penciri Kota Solo yang agak sulit ditemukan di kota-kota lainnya:

  Tidak berlebihan kalau Pasar Klewer dikatakan sebagai pasar batik terbesar di Indonesia. Meski begitu, tetapi Klewer tidak hanya menjual batik. Mudah juga ditemui penjual kain, sepatu, tas, dan jeans dengan harga grosir.

  Beragam jenis batik dijajakan di Klewer, mulai dari batik cap kain tenun yang harganya kurang dari Rp 20 ribu sampai batik tulis yang harganya jutaan. Klewer menjual beragam bentuk batik, dari kebaya, kain, baju resmi, kaos batik, daster, sampai pakaian anak-anak. Dan batiknya juga bukan hanya batik dari Solo, tetapi juga Pekalongan, Yogyakarta dan wilayah produsen batik lainnya.

  BERAGAM JENIS BATIK DIJAJAKAN DI KLEWER MULAI BATIK CAP HINGGA TULIS CATPER B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  Salah satu hal unik dari Pasar Klewer adalah sejarah adanya pasar tradisional ini. Pada zaman kolonial Belanda, Pasar Klewer yang sekarang ada merupakan sebuah tempat pemberhentian kereta api yang ramai. Namanya dulu adalah Pasar Slompre- tan. Dalam Bahasa Jawa, slompret berarti terompet, karena suara kereta berangkat mirip dengan suara terompet.

  Karena ramai, banyak pedagang yang memanfaatkannya menjadi tempat berda- gang. Kebanyakan pedagang adalah penjaja batik. Mereka menjuntaikan barang dagan- gannya di pundak sehingga terlihat berklew- eran, maka kemudian dikenal dengan nama Pasar Klewer.

  Pengembangan Pasar Klewer cukup pesat terjadi sekitar tahun 1970. Pemerintah

  ORDINAT

  membuat bangunan berlantai dua dengan jumlah kios sebanyak dua ribu buah. Ini membuat Klewer menjadi terlihat lebih rapi.

  KAMPUNG BATIK KAUMAN DAN LAWEYAN

  Pasar Klewer hanyalah dijadikan tem- pat untuk menjajakan hasil karya batik dari bermacam tempat dan jenis batik. Jika ingin melihat proses pembuatannya, maka Kam- pung Batik Kauman dan Laweyan adalah tempat yang tepat.

  Kampung Batik Kauman terlihat sepintas seperti perumahan biasa. Tetapi sekitar 30 industri batik rumahan menyulap rumahnya menjadi semacam sentra batik. Wisatawan bisa melihat proses pembuatan- nya, bahkan bisa ikut membatik. ORDINAT

  Penduduk Kampung Kauman adalah keraton, seperti motif Pakem.

  Gubernur Jakarta, Ahok (Calon Wagub

TAMAN BALEKAMBANG

  para abdi dalem Keraton Kasunanan (du- Sementara Kampung Batik Laweyan Jakarta waktu itu) diajak Jokowi ke Balekam-

  Ini adalah taman gratis bagi masyara- lunya Keraton Kartasura). Mereka sudah khas dengan produk-produk batik motif bang dan diomongi, “Nanti kita bangun yang kat Solo. Taman dirawat dengan baik dengan terlatih dalam membuat jarik dan selendang Truntum dan Tirto Tejo. Letaknya tidak jauh seperti ini di Jakarta.” rumput-rumput yang ditata rapi. Danau batik. Tidak herran kalau motif-motif batik dari Kampung Kauman, tetapi masyarakat

  Jika dilihat dari sejarahnya, taman terdapat di salah satu sudutnya. Kursi-kursi dari Kampung Batik Kauman adalah motif- di Laweyan bukanlah abdi dalem seperti di ini adalah bukti kecintaan orang tua ter- disediakan di banyak tempat. Rusa-rusa jinak motif yang sering digunakan oleh keluarga Kauman. Sejak sekitar tahun 1970, Kampung hadap anaknya. KGPAA Mangkunegara dilepasliarkan di dalam taman dan masyara-

  Batik Laweyan sudah dikenal dan dengan

  VII membangunkan Balekambang untuk kat bisa bercanda bersama rusa. Di hari demikian menjadi kampung batik tertua di kedua putrinya, yaitu Partini dan Partinah. minggu, pengunjungnya bisa 5.000 orang

  Indonesia. Karena batik berasal dari Indo- Kedua nama tersebut kemudian diabadi- dan pada libur akhir tahun bisa mencapai

TAMAN INI BUKTI

  nesia, maka berarti Laweyan juga menjadi kan dengan nama dua bagian taman, yaitu 40.000 pengunjung.

  KECINTAAN ORANG TUA kampung batik tertua di dunia.

  Partinah Bosch yang merupakan semacam Tidak heran kalau ketika akhir 2012 hutan kota, dan Partini Tuin yang meru-

TERHADAP ANAKNYA

  lalu, saat Jokowi sedang berjuang menjadi pakan kolam air.

MUSEUM RADYAPUSTAKA

  Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang tidak main-main, terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Dikatakan tidak main-main, karena bisa sampai menggoda kepala museum tersebut untuk mencuri lima arca di dalamnya. Harga arca-arca itu berkisar antara Rp 80 juta sampai Rp 270 juta per arca.

  Berdekatan dengan Museum Radya- pustaka, terdapat Taman Sriwedari. Taman ini memiliki sejarah yang panjang, tetapi sekarang tidak terlalu dirawat. Bahkan men- jadi tempat esek-esek di malam hari.

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

MENUJU SOLO

MENUJU SOLO

  2. Bus berangkat setengah jam sekali, tarifnya Rp 10 ribu.

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  PENGINAPAN

F

O

T

O

:

D

WIND

A NAFIS

AH/

www

.jeng

dwinda.

tumblr

.c

om

  4. Hotel Wijaya Jl. RM Said No. 268, dekat Balekambang); Rp 75 ribu (kipas), Rp 90 ribu (kipas, TV), Rp 110 ribu (AC, TV).

  3. Hotel Tiara Puspita Jl. Rajiman No. 404, dekat Kampung Batik Laweyan; Rp 75 ribu (kipas, TV), Rp 90 ribu (kipas, TV, shower), Rp 125 ribu (AC, TV, sara- pan, shower.

  2. Hotel Atina Jl. Setiabudi No. 43, dekat Terminal Tirtonadi; Rp 60 ribu (kipas), Rp 70 ribu (kipas, TV), Rp 125 ribu (AC, TV, sarapan), Rp 250 ribu (AC, TV, sarapan, air panas.

  1. Hotel Trihadi Jl. Monginsidi No. 97, dekat Stasiun Balapan; Rp 65 ribu (kipas), Rp 95 ribu (AC), Rp 145 ribu (AC, TV).

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N PANDU

  SOLO ITU SEPERTI jantungnya Jawa. Hampir semua bus lintas Jawa melewati terminal terbesar di Solo: Tirtonadi. Solo memiliki beberapa stasiun kereta api, antara lain Jebres dan Balapan, sedang- kan bandaranya bernama Adi Sumarmo.

  Dari Yogyakarta:

  Dari Semarang: Bus berangkat setiap setengah jam sekali, tar- ifnya Rp 20 ribu.

  Bus Banyak sekali bus dari Kampung Rambutan dan Lebak Bulus menuju Solo, terutama untuk keberangkatan siang/sore. Sebagai contoh Ro- salia Indah Non AC (Rp 85 ribu; dari Lebak Bu- lus pkl 13.30), VIP-AC Toilet (Rp 140 ribu; dari Lebak Bulus pkl 13.00-15.30), Eksekutif (Rp 156 ribu; dari Lebak Bulus pkl 12.00-16.00).

  Kereta api Argo Dwipangga Rp 320 ribu – Rp 340 ribu; dari Gambir pkl 8.00, sampai Solo pkl 16.16.

  Kereta Senja Utama Solo Rp 170 ribu – Rp 200 ribu; dari Senen pkl 20.20, sampai Solo Balapan pkl 6.50; dari Solo Balapan 18.00, sampai Senen pkl 4.02.

  KERETA API: Kereta ekonomi Bengawan Rp 40 ribu; dari Tanah Abang pkl 19.40, sam- pai Solo Jebres pkl 6.44; sebaliknya dari Solo Jebres pkl 16.45, sampai Tanah Abang pkl 4.18.

  Dari Jakarta: PESAWAT: Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air.

  1. Kereta api Prameks berangkat setengah jam sekali, tarifnya Rp 10 ribu. PANDU TIPS

  1. Mampir dahulu di Tourism Information Cen- ter Solo, di dekat Museum Radyapustaka atau

WAKTU TERBAIK

  Sriwedari. Di sana banyak informasi dan ter- Waktu paling tepat datang ke Solo adalah ketika dapat peta gratis. sedang ada perhelatan :

  2. Ajak teman yang bisa berbahasa Jawa ketika

  1. Solo Batik Carnival (SBC) membeli sesuatu. Orang asing biasanya diberi-

  2. Solo International Performing Art (SIPA), dan kan harga yang lebih mahal.

  3. Solo International Ethnic Music (SIEM).

  3. Gunakan Bahasa Jawa halus, seperti kula nu- wun (permisi), nuwun sewu (maaf/permisi), Untuk 2014, SBC direncanakan Juni, SIPA Sep- nuwun ngapunten (maaf), sugeng enjang (se- tember, dan SIEM Juli. lamat pagi), sugeng ndalu (selamat malam),

  .ID matur nuwun (terima kasih). GO A. T SURAKAR : O T O F AKTIVITAS PILIHAN 1. Belanja batik di Pasar Klewer.

  2. Main bareng rusa di Taman Balekambang.

  3. Ikut membatik di Kampung Batik Kauman.

  4. Makan nasi liwet di pagi hari.

  5. Lihat arca-arca mahal di Museum Radya- pustaka.

  6. Mencicipi serabi Notosuman.

  TI A W DIANA SUCIA : O T O F B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N

  CATPER

KOTA SOLO

  K o t a K e d u a k u TI

  Kalau ada orang yang harus saya ucapkan terima kasih, maka salah satunya adalah kakak

  A W

  kelas saya waktu SMA di Jakarta. Dia kuliah di Solo dan mempromosikan Solo sebagai kota yang nyaman untuk kuliah kepada adik-adik kelasnya. Yang saya ingat, kakak kelas saya itu menggambarkan Solo sebagai kota yang asri, nyaman, dan ramah.

DIANA SUCIA

  : O

  OLEH: TANTRI PRIYANI | FOTO: AMBAR ARUM, ISTIMEWA T O F B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  Pandangan bahwa Solo adalah kota yang nyaman tak kunjung lekang dari pikiran saya, sampai-sampai saya betul-betul memu- tuskan untuk kuliah di Solo pada tahun 2006, di salah satu kampus negeri UNS. Tadinya saya pikir, UNS itu singkatan dari Universitas Negeri Solo. Pantas saja sopir angkutan umum bingung. Dia malah balik tanya, “Universitas Negeri Solo? Di mana ya?”

  Ternyata saya yang salah. UNS itu sing- katan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bukannya itu seharusnya disingkat USMS ya? Ah, tak tahulah.

  Pertama kalinya saya ke Solo ya pas ke UNS itu. Saya ditemani Bapak naik kereta api ke Solo. Tapi kami tidak langsung menuju UNS.

  Kami mampir dulu ke rumah saudara yang sudah lama sekali tidak bertemu.

  Di sini mulai tampak betapa ramahnya Solo. Saya bertanya ke seorang tukang sayur tentang alamat saudara yang sedang kami cari.

  Saya tahu sudah dekat, tetapi belum tahu pasti di mana lokasi rumahnya. Sang tukang sayur menjelaskan dengan sangat detail cara menuju rumah saudara saya itu.

  Tetapi karena melihat wajah saya dan Bapak yang kebingungan, ibu-ibu tukang sayur itu langsung ikut jalan bersama kami. Mung- kin jaraknya sekitar setengah kilometer. Ibu tersebut sama sekali tidak meminta bayaran.

  Dia murni berniat ingin membantu. Begitu ra- mahnya penduduk Kota Solo. Sepertinya saya akan betah di sini.

  Kejadian serupa saya alami di hari-hari berikutnya. Saya masih baru di Solo, jadi masih buta tentang jalan-jalan yang ada di Kota Solo. Tapi saya tidak kuatir, karena orang Solo selalu merespon dengan baik ketika ditanya alamat.

  Hari-hari saya jalani di kota yang asri ini. Saya terkaget-kaget dengan harga makanan yang begitu murah di Solo. Gambaran kasarnya begini. Pecal ayam di Jakarta biasa saya beli nambah kesejukan dan membuat Solo menjadi kota yang hijau. Wajar saja kalau kemudian Solo dinobatkan sebagai salah satu “green city” oleh Majalah Tempo.

  Bukti lain bahwa Solo itu kota yang se- juk adalah bahwa saya harus memakai selimut kalau mau tidur di malam hari. Kalau di Jakarta, boro-boro pakai selimut. Malah tidak bisa tidur kalau tidak pasang kipas angin.

  Kalau sedang tidak banyak tugas ku- liah, di malam hari saya suka jalan keliling Kota Solo. Saya suka sekali minum susu, dan sangat beruntung, banyak sekali penjual susu segar yang mangkal di pinggir-pinggir jalan. Saya tidak tahu dari mana susu segar itu berasal, mungkin Boyolali.

  Tapi yang jelas ini susah sekali saya temukan di Jakarta. Kalau ada kios yang men- Rp 7.000, sementara di Solo hanya Rp 4.000, kusnya dijual Rp 500. Untuk porsi sarapan, jual susu di Jakarta, biasanya itu susu dari sa- itupun sudah dengan teh tawar. Malah di be- biasanya orang butuh 2 bungkus nasi kuc- chet-an atau susu cair hasil pasteurisasi yang berapa tempat harganya hanya Rp 3.000. ing. Berarti biaya untuk sarapan hanya seribu mungkin sudah berbulan-bulan ada di etalase

  Setiap pagi, saya selalu sarapan dengan perak! Namun kondisi sekarang (2013), satu supermarket. Tapi kalau yang di Solo ini benar- nasi liwet yang memang menjadi ciri khas Solo bungkus harganya sudah Rp 1.000. Tetap saja benar susu segar. Diperas pagi, malamnya saya di pagi hari. Karakter penjualannya mirip sekali hitungannya sangat murah. minum. Harganya juga murah, segelas besar dengan nasi uduk di Jakarta: hanya ada di Image lain selain “apa-apa murah”, Solo hanya Rp 2.000. waktu pagi dan banyak dijual di pinggir-pinggir juga dikenal sebagai kota yang sejuk. Sejuknya Weekend di Solo kadang-kadang saya jalan dengan tempat berjualan yang sederha- Kota Solo bukan hanya di psikologi orang- isi dengan jalan-jalan ke Taman Balekambang na. Dan biasanya sudah sulit ditemukan sekitar orangnya yang tenang, tetapi juga sejuk dalam yang lokasinya masih di tengah Kota Solo. Su- pukul 9 pagi. arti sebenarnya. Memang, ketika siang hari,

  Saya hanya perlu berjalan satu menit Solo tidak berbeda jauh dengan Jakarta. Sama- dari kosan untuk menuju ke tempat penjual sama panas. Tetapi paling tidak, pohon-pohon nasi liwet. Satu bungkus nasi liwet yang isinya yang bertebaran di sekujur kota –termasuk ayam suir, setengah potong telur, dan santan jalan-jalan protokol- menurunkan efek panas di kental khas nasi liwet yang disebut areh hanya siang hari.

IMAGE SELAIN MURAH

  dibandrol dengan harga Rp 2.000. Tetapi seka- Banyak jalan-jalan dua arah di Solo

  S KOTA SOLO JUGA DIKENAL

  rang (2013) harganya sudah Rp 4.000. yang di tengah-tengahnya (perbatasan antara

  O PO SEBAGAI KOTA SEJUK OL

  Teman saya lebih irit lagi kalau sarapan. dua arah yang berlawanan) ditanami pepo-

  S : O T

  Dia biasa membeli nasi kucing yang satu bung- honan. Sedikit banyak, pohon-pohon itu me-

  O F B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N CATPER

  dah gratis, taman itu begitu rapi. Ada rusanya

YANG MEMBUAT BETAH

  pula. Saya dan kawan-kawan suka nongkrong

DI SOLO ADALAH HIBURAN

  di pinggir danau di dalam Taman Balekam-

GRATIS BAGI MASYARAKAT

  bang. Ada beberapa kursi yang disediakan untuk pengunjung. Tapi saya lebih sering duduk-duduk di rumput yang mengelilingi danau. Senang sekali mempunyai taman bersih terawat yang masuknya tidak dipungut biaya.

  Yang juga membuat saya betah di Solo adalah acara hiburan gratis bagi ma- syarakat. Sepanjang saya kuliah di Solo, yaitu dari tahun 2006 sampai 2010, Walikota pemimpin Solo adalah Jokowi yang sekarang menjadi Gubernur Jakarta. Saya senang den- gan acara-acara yang dibuat Jokowi untuk menghibur warganya.

  Misalnya sebuah acara parade interna- sional. Jalan protokol Kota Solo ditutup khusus

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N CATPER .ID GO A. T SURAKAR : O T O F

  untuk parade ini. Semacam pameran negara- bebas masuk menikmati acara di atas pang- negara yang ada di dunia. Masing-masing gung, yaitu semacam pertunjukkan budaya Negara memunculkan ciri khasnya. Parade dari bermacam negara. Saya merasa pemerin- seperti ini sangat positif, kita jadi tahu budaya tah Solo ramah sekali terhadap masyarakatnya, negara lain. sampai-sampai mau menghibur dengan gratis, Masyarakat Solo tinggal berdiri saja di apalagi dengan hiburan yang berbobot. pinggir-pinggir jalan. Parade akan terus ber- Oh ya, ada lagi acara yang dinanti ma- jalan seharian. Di tengah-tengah rombongan syarakat Solo, yaitu Solo Batik Carnival. Acara parade, saya melihat Walikota Jokowi yang ini dilangsungkan setiap tahun. Jalan Slamet berada di atas kereta kencana. Dia didampingi Riyadi ditutup dan berubah fungsi sementara oleh Putri Indonesia dan Miss Universe. menjadi tempat pameran batik. Senang sekali

  Atau misalnya acara tahunan Solo saya bisa merasakan tinggal di Solo yang akan yang namanya SIPA alias Solo International saya ingat sebagai kota kedua yang membe- Performance Art. Kurang lebih acaranya sama sarkan saya.

  .ID GO

  dengan parade internasional. Hanya saja, A.

  T

  SIPA tidak menggunakan jalan protokol, tetapi menggunakan panggung khusus.

  SURAKAR : O

  Selama beberapa malam, masyarakat

  T O F B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N GALERI BINGKAI HASIL BIDIKAN AMBAR ARUM SOLO

MONUMEN SERABI NOTOSUMAN

  MAHKOTARAMA

KOLEKSI RADYAPUSTAKA

  BATIK LAWEYAN

  BATIK PASAR KLEWER B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  BULOK D E N G A N G U P U H L U N G G U H S U G U H Kawa hendak bermain ke rumah saudaranya, Kibi.

  Mendengar Kawa sudah berada di depan pintu rumahnya, Kibi segera membukakan pintu pagar. Dengan wajah yang sumringah, Kawa dipersilakan masuk ke dalam rumah. “Ayo ayo masuk,” kata Kibi kepada Kawa

  .ugm.ac.id OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA

  /luk.staff http:/ : asi ilustr

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N BULOK

  Setelah masuk ke dalam rumah, Kawa langsung diminta untuk segera duduk di ruang tamu. Kawa pun lantas segera duduk.

  Kibi meminta istrinya menye- diakan air teh manis dan kue-kue un- tuk Kawa. Tidak begitu lama, sang istri membawa setoples kue dan tiga gelas teh manis, yaitu untuk dirinya, Kibi sua- minya, dan Kawa tamunya. Mereka pun larut dalam pembicaraan yang hangat.

  Gambaran di atas bisa menjadi cerminan bagaimana cara tuan rumah dalam menyambut tamunya, yang ter- kristalisasi dalam adab gupuh, lungguh, dan suguh.

  Gupuh adalah menerima tamu dengan wajah berseri-seri. Meskipun tamu yang mengunjunginya ini agak kurang disukai, tetapi dalam konsep gu- puh, penerima tamu harus tetap mema- sang wajah antusias. Seakan-akan, tamu tersebut sudah ditunggu sejak lama dan ingin segera bertemu. Lantas tamu diper- silakan masuk secepat mungkin.

  Definisi gupuh bisa dipersingkat menjadi “sibuk”. Maksudnya sibuk untuk melayani tamu. Sibuk untuk merespon keinginan tamu. Jika tamu baru saja dari perjalanan jauh, maka ditawarkan untuk istirahat atau mandi terlebih dahulu. Pe- megang adap gupuh akan merasa malu jika tidak terlihat sibuk melayani tamu- nya.

  Selanjutnya adalah lungguh, yaitu mempersilakan tamu untuk duduk. Ini menyesuaikan dengan kondisi si tuan rumah. Kalau memang adanya hanya tikar, ya tidak apa-apa. Pada prinsipnya, ingin memberikan servis yang sebaik- baiknya kepada tamu. Penerima tamu yang kurang ajar adalah yang mempersi- lakan tamunya duduk di bawah, padahal dia mempunyai kursi atau sofa.

  Sementara konsep ketigam, su- guh, agak lebih mudah dipahami, karena sudah terserap dengan baik dalam Ba- hasa Indonesia, yaitu menyuguhi atau memberikan minuman atau makanan ke- pada tamunya. Lagi-lagi ini menyesuai- kan dengan kemampuan si tuan rumah. Kalau memang hanya ada air putih, ya tidak apa-apa.

  Namun konsep suguh bukan hanya sebatas menyajikan makanan di meja tamu, tetapi juga tamu dipersilakan untuk mencicipi sajian yang ada. Cukup dengan kalimat: ayo silakan diminum/ dimakan. Terkadang, tuan rumah perlu mempersilakan tamunya sampai beber- apa kali, karena adat Jawa masih kental dengan pekewuh. Gampangnya, pekewuh adalah perasaan tidak enakan, serba hati-hati dalam bertindak, jangan sampai menyakiti hati orang lain.

  Sebisa mungkin, tamu diladeni perbincangannya dan kebutuhannya. Tetapi jika memang si tuan rumah me- miliki acara di waktu tamu datang, maka bisa dibicarakan baik-baik. Tuan rumah biasanya akan menimbang-nimbang, lebih penting mana, apakah acara yang sudah dijadwalkannya sebelumnya, atau si tamu yang barusan datang.

  Namun adab gupuh lungguh su- guh yang berasal dari Jawa bukan hanya menyasar pada tuan rumah. Secara turun-temurun, masyarakat Jawa juga BULOK

  memiliki adab yang dipegang kuat oleh kapankah waktu yang tepat. orang yang ingin bertamu. Sesampainya di rumah yang

  Bertamu itu bukan hanya sekadar dituju, adab yang dipegang masyarakat datang, duduk, makan, dan berbincang- Jawa adalah bahwa tidak masuk rumah bincang, tetapi bertamu juga berarti sebelum diminta, tidak duduk sebelum merdhayoh, yaitu mempererat tali si- dipersilakan, dan tidak makan minum laturahim. Dalam adab jawa, bertamu sebelum diminta untuk makan-minum. sangat berkaitan dengan prinsip rukun Seakan-akan tata cara di atas kompak. Karena berpijak dari hal itu, adalah hal yang ribet, makan saja harus maka tamu harus selalu tanggap ing diatur. Tetapi memang masyarakat yang semu, bukannya nggugu karepe dhewe beradab adalah masyarakat yang me- alias semaunya sendiri. miliki banyak aturan. Gupuh, lungguh,

  Tamu seharusnya memegang dan suguh adalah salah satu adab yang prinsip angon wayah, yaitu tahu waktu dimiliki Indonesia untuk mengagungkan yang tepat kapan untuk bertamu. Jangan tamunya. Di daerah lain di luar Jawa sampai bertamu di waktu sang penerima tentu hal serupa bisa ditemukan, hanya tamu sedang beristirahat. Atau bertamu saja dalam istilah yang berbeda. di waktu-waktu jam makan. Waktu- waktu tersebut dinilai tabu. Agar sama- sama enak, tamu sebaiknya memastikan

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  PENGANAN

  istimewa tersebut diteruskan oleh anak cucunya hingga sampai sepo- puler sekarang.

  Beberapa keturunan Hoo Gek Hok yang meneruskan usaha Serabi Notosuman antara lain Ny. Lydia (bungkus hijau) dan Ny. Handayani (bungkus oranye). Serabi Noto- suman sejak dulu hanya menjual dua jenis rasa, yaitu polos dan cokelat. Tidak ada bahan pengawet yang disertakan dalam serabi ini, sehingga hanya bisa bertahan paling lama 24 jam.

  KETIKA TEPUNG BERAS , santan, gula, Di beberapa gerainya, pembuat- garam, dan daun pandan berkumpul an Serabi Notosuman masih sederhana, jadi satu, maka terciptalah sebuah karena masih menggunakan arang se- penganan yang disebut serabi. Dan bagai bahan bakarnya. Ini tentu mem- ketika bicara tentang Solo, maka pe- buat rasa serabi jadi lebih gurih. Serabi nganan yang satu ini tidak bisa luput Notosuman juga tidak dimakan dengan dari pembahasan. Serabi Solo ini bu- kuah manis seperti serabi lain pada kan sembarang serabi, namanya Serabi umumnya.

  Notosuman.

  Walau sudah puluhan tahun Kepopuleran Serabi Notosuman berdiri, Serabi Notosuman masih saja tidak main-main. Coba buka mesin laris. Pesanan setiap hari terus ber- pencari google, ketik kata “serabi”, datangan tanpa henti. Malah kalau maka Serabi Notosuman akan muncul sedang apes, calon pembeli bisa tidak paling atas. Tidak ada merek lain yang kebagian serabi saat berkunjung ke muncul. sana. Serabi Notosuman sudah buka

  Tentu bukan tanpa sebab Serabi dari pukul lima pagi hingga menjelang

SERABI SOLO,

  Notosuman bisa sepopuler ini. Serabi malam. Notosuman telah hadir sejak tahun 1923 di daerah Notosuman Solo (se-

YA NOTOSUMAN

  karang Jl. Moh. Yamin) berkat racikan

  OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: AMBAR ARUM

  Hoo Gek Hok. Hingga kini, racikan

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N PROFIL

  Semangat sosial tinggi, meskipun tidak menghilangkan jiwa penjelajahnya. Belum lama ini, Gol A Gong menulis buku Travel Writer (TE-WE). Dia sangat mengapresiasi para travel writer yang sangat produktif dalam menyebarkan keanggunan daerah-daerah wi- sata. Dia berpikir, semakin banyak wisatawan yang ditarik oleh travel writer, maka ekonomi setempat semakin berputar.

  Berikut kutipan wawancara Backpackin dengan Gol A Gong:

  Apa pendapat Bang Gong kalau ada turis yang hanya berwisata tanpa menelisik masalah setempat?

  Kriteria turis itu kan beragam. Ada yang sekadar plesiran, tidak sempat berpikir yang berat-berat. Itu tidak masalah, tetapi buat saya itu grade paling bawah. Tidak bisa juga kita bilang dia egois. Mungkin dia berkontribusi

  TRAVEL WRITER JADI MEDIA PROMOSI PROFIL

  pada kegiatan sosial di kampungnya.

  Yang jelas, dengan dia berplesir, berarti dia ikut mensubsidi daerah itu, dengan cara menginap di hotel dan membeli makanan di daerah wisata. Dia tidak membawa bekal, supaya ekonomi di lokasi tumbuh. Ada yang nawarin baso, dia beli.

  Turis jenis kedua, bisa dikatakan travel writer. Dia melakukan observasi lalu membag- inya kepada masyarakat, bisa dengan foto-foto yang diunggah di blog-nya, bisa dengan menu- lis di majalah, atau bisa juga dengan menulis buku. Intinya mempromosikan suatu daerah, agar turis mau datang.

  Katanya, travel writer itu mengeksploitasi dae- rah setempat?

  Justru travel writer bisa jadi media promosi. Dia bisa menginformasikan bahwa di daerah A kurang air. Di daerah B kurang gizi. GOL A GONG yang nama sebenarnya Heri Hendrayana Harris banyak dikenal sebagai backpacker yang pernah menulis novel Balada Si Roy. Tetapi jiwa sosial yang tinggi membuatnya juga menjadi aktivis pendidikan. Bahkan, Gong sekarang didapuk menjadi Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia, sebagai bukti semangatnya mendorong pendidikan Indonesia.

  OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: GOLAGONG.doc B A C K P A C K I N PROFIL

  Dari kacamata sosiologi, masyarakat kita sangat inovatif. Ketika sistem korup, mer- eka masih bisa survive. Mereka tidak peduli siapa presidennya. Di sistem yang korup saja mereka bsia bertahan, apalagi kalau pemim- pinnya benar. Saya lihat mereka bawa dagan- gannya di jalanan yang rusak, tidak didukung infrastruktur, tapi bisa berjalan tuh.

  Masyarakat kita tidak tergantung pe- mimpinnya. Mereka berjualan di jembatan lalu diusir, tetap tuh lanjut lagi jualan di tempat lain. Mereka survive.

  Seberapa baik masyarakat kita? Masyarakat kita itu sangat ramah.

  Rumah-rumah mereka terbuka untuk kita. Pesan saya, para pelaku wisata ini harus bawa sesuatu yang bisa mendorong terjadinya transformasi. Mungkin bisa menginformasikan

MASYARAKAT KITA ITU

  jalan yang rusak atau masalah-masalah setem-

SANGAT RAMAH, RUMAH

  pat. Supaya ada yang baca, ada yang tahu,

MEREKA TERBUKA UNTUK KITA

  ada yang bertindak, jadi kualitas hidup mereka meningkat Travel writer bukan hanya dari aspek wisata,

  Kalau dibandingkan dengan luar negeri?

  tetapi juga yang lain, misalnya antropologi dan Di luar itu orang-orangnya kaku. Kalau sosiologi. kita nanya, dibilang, itu ada di panduannya lihat saja tuh. Tapi kan, kalau saya cuma lihat guide

  Turis yang bahaya itu yang gimana? book, saya tidak bisa mendengar suara orang.

  Yang bahaya itu kalau ada turis yang Yang menurut saya justru di situ esensinya kita serba text book. Dia baca dari misalnya Lonely traveling, supaya kita berinteraksi dan supaya

  Planet atau dari sumber informasi lain, tetapi kita bisa ikut berkontribusi. tidak mau bertanya ke masyarakat setempat. Saya pernah melarang istri saya baca peta,

  Gol A Gong bisa dihubungi di supaya dia berinteraksi di sana. email : gn_cakrawala@yahoo.com atau website : www.mytravelwriter.com

  Abang sering berkomunikasi ketika sedang traveling, apa yang abang lihat dari karakter masyarakat kita?

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N FACEBOOK.TWITTER.ISSUU

  Live Love

  Adventure J O I N U S .

  L E T ’ S C L I C K T H E B U T TO N

  KOMUNITAS TEMPAT BERBAGI TOPIK WISATA MENJADI semakin digandrungi.

  Masyarakat ingin mengetahui ragam informasi

PENULIS BUKU

  dalam dunia wisata, baik yang sifatnya full informasi,

  TRAVEL

  maupun yang dikemas dalam bentuk catatan per-

  JALAN-JALAN jalanan atau novel.

  BOOK OLEH : MUHAMMAD IQBAL

  LOVERS | FOTO: TRAVELBOOKLOVERS.DOC

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  Di sisi lain, semakin banyak para traveler yang ingin menumpahkan pengalaman jalan- jalannya, maka produksi buku dengan tema travel juga semakin berkembang. Tidak jarang, dalam satu toko buku, kumpulan buku “travel” mempu- nyai rak tersendiri, tidak lagi digabungkan dengan rak buku “hobi”.

  Travel Book Lovers muncul sebagai wadah bagi kedua pihak tersebut: pembaca dan penulis.

  Komunitas Travel Book Lovers berkem- bang di grup facebook dengan komunikasi yang begitu intens. Penggagasnya adalah Elok Dyah, yang kemudiann mengangkat sekitar 30 penulis buku travel sebagai admin. “Grup ini admin-nya 30-an para penulis buku travelling, termasuk Trin- ity dan Claudia Kaunang,” kata Elok.

  Beberapa nama lain yang menjadi “artis” dalam grup ini adalah Sari Musdar, Matatita, Andrei Budiman, Nancy Margaretha, Ari Riyanto, Rini Raharjanti, Rie Venkanteswari, Ika Wulandari, dan Gama Harjono.

  Pembaca bisa berkomunikasi langsung dengan penulis, baik lewat wall facebook atau langsung dengan mengirimkan pesan kepada si penulis. Buku-buku baru bertemakan travel juga bisa diketahui oleh pembaca dengan lebih cepat, karena biasanya penulis memberikan informasi- informasi terkini tentang bukunya.

  Sementara dari sisi penulisnya sendiri juga diuntungkan karena memiliki wadah untuk melakukan promosi dan bisa berkomunikasi lang- sung dengan pembacanya. Penulis buku travel akan senang sekali jika mendapatkan tanggapan dari karyanya.

  Di group ini, intinya penulis memberi informasi kepada pembaca. Penulis bisa men- gundang pembaca untuk bedah buku atau dis- kusi atau diundang oleh komunitas lain sebagai pembicara. Penulis biasanya membuat acara sendiri-sendiri atau ada yang bersama, tergan- tung manajemen atau penerbit mereka.

  Elok sendiri kadang-kadang diundang untuk bicara soal cara penulisan atau sekadar sharing pengalaman menulis traveling ke sekolah atau kampus, bahkan ke Aliansi Jurnalis Indepen- den (AJI).

  “Soal penjualan, kami tidak tahu. Itu urusan masing-masing penulis. Intinya grup ini untuk mendekatkan penulis dengan pemba- canya, dan supaya penulis leluasa berpromosi. Soalnya di Backpacker Dunia kan saya melarang promosi apapun, jadi saya buatkan grup ini,” kata Elok yang juga penggagas komunitas Backpacker Dunia.

  Meskipun memang kebanyakan komu- nikasi dari grup ini berjalan di facebook, tetapi anggota Travel Book Lovers terkadang mengada- kan semacam kopi darat. “Pernah sih ketemuan, tetapi bukan gathering, cuma ngumpul saja. Kadang makan bareng atau nonton bola di kafe. Tidak direncanakan,” jelas Elok.

  PEMBACA BISA BERKOMUNIKASI LANGSUNG DENGAN PENULIS VIA FB ATAU PESAN KOMUNITAS B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N AKSESORIS

  Pakai Quick Dry Saat Travelling

  AKTIFITAS BACKPACKER DAN traveller identik di- lakukan di ruang terbuka. Mulai dari hutan belantara, pinggir pantai, hingga tengah kota. Jadi mungkin sekali pakaian basah, baik karena hujan maupun keringat. Karenanya lebih baik pakai pakaian cepat kering (quick dry).

  Pakaian basah membuat backpacker ke- repotan, karena membuat bawaan jadi lebih berat, sementara tidak mudah mendapatkan kesempatan atau tempat yang pas untuk menjemurnya.

  Untuk mengatasi persoalan itu, backpacker dapat memilih pakaian quick dry yang berbahan kain jenis polyester atau nylon. Masih ada jenis kain lain yang juga dapat cepat kering, namun kedua jenis kain ini selain cepat kering, juga nyaman dipakai baik saat cuaca panas maupun dingin, sehingga lebih sering digunakan untuk bahan pakaian.

  Backpackin sempat melakukan percobaan dengan membandingkan waktu kering celana quick

  dry dengan bahan 100% nylon dengan celana jeans.

  Hasilnya, celana jeans membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk bisa kering. Perbandingan berat awal celana jeans dan quick dry pun sudah 2:1. Terlebih dalam keadaan basah, celana jeans menampung air lebih banyak, tentunya jadi semakin berat.

  Material kain quick dry hadir dalam beragam jenis pakaian, mulai dari baju, celana, hingga jaket. Dari segi harga, pakaian quick dry memang lebih ma- hal, apalagi dibandingkan dengan kaos oblong. Tetapi, untuk kepraktisan, kenapa tidak?

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  TIPS & TRIK SOLO MERUPAKAN SA LAH satu sentra batik inte rnasional. Kasunanan Surakarta sebagai cikal ba kal Solo menyumbangkan budaya batik dengan corak-corak yang khas. Be gitu juga wilayah-wilayah lain di luar Solo. Batik memiliki corak yang khas sesuai karakter wilayah. Sekarang semakin banyak masyarakat Indonesia ya ng menggemari batik, bahkan sampai menjadi k olektor. Batik yang ada bu tuh perawatan tersendiri untuk membuatnya tetap dalam kondisi baik. Beriku t beberapa tips untuk menjaga batik agar tetap terawat:

  B A C K P A C K I N

  rus karena serat-ser- at kain batik bisa rusak ak ibat kerasnya zat ini.

  7 Jangan gunakan kapur ba

  waktu lama, simpanlah batik dalam pl astik.

  6 Jika tidak digunakan dalam

  pelembut kain, pewangi, a tau minyak wangi langsung ke kain ba tik. Alasi terlebih dahulu d engan koran, baru semprotkan di atas K oran.

  5 Jangan menyemprotkan

  nyeterika batik secara lang sung. Le- takkan kain sebagai peran tara antara seterika dan b atik. Atau bisa secara langsung, asa lkan panasnya sudah ditu runkan.

  4 Setelah kering, jangan me

  gan memeras batik yang telah dicuci dan jan- gan menjemurnya di baw ah sinar matahari, cukup d iangin-anginkan saja.

  3 Ketika ingin menjemur, jan

  akan detergen atau sabun colek yang membuat warna batik ce pat pudar. Gunakanlah sa bun khusus pencuci batik atau gunaka n shampo rambut.

  gan mesin cuci. Jika tidak terlalu kotor, cukup rendam batik dalam air hangat.

  Merawat Batik

1 Jangan mencuci batik den

2 Usahakan tidak menggun

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N RESENSI B A C K P A C K I N K E L I L I N G S U M AT E R A L UA R DA L A M

  TERSEBUTLAH SESEORANG BERNAMA Mu- hammad Iqbal, seorang sarjana Biokimia yang kemudian tercebur menjadi editor di Backpackin Magazine dan juga bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai jurnalis.

  Suatu saat dia pamit untuk melakukan perjalanan panjang ke Sumatera, dan tiga bulan ke- mudian kembali ke Jakarta dengan tangan kosong. Iya tangannya memang kosong, karena semua bawaan ada di punggungnya, dan semua pengala- man sudah menempel di otak, hati, serta laptopnya.

  Terlalu sayang apabila seluruh kisah per- jalanan hanya diunggah di blog, maka kini sudah terbit sebuah buku catatan perjalanan Iqbal keliling Sumatera yang diberi judul ‘Keliling Sumatera Luar Dalam’.

  Dengan membawa pulang buku ini, berarti pembaca juga membawa pulang si penulis. Sebab gaya bahasanya yang santai membuat penulis seakan hadir dan berceloteh langsung di hadapan pembaca. Setiap perjalanan dicatat apa adanya, yang indah ya ditulis indah, yang jelek ya ditulis jelek.

  ‘Keliling Sumatera Luar Dalam’ memaparkan hal-hal remeh mengenai setiap jengkal di bumi Su- matera, yang belum tentu dapat kita temui di Google sekalipun. Misalnya di daerah Rimo (Aceh), kalau ada yang datang bawa rantang isi makanan, maka akan ditanya siapa yang menikah dan kapan, rantang tadi berlaku sebagai undangan.

  Iqbal juga menceritakan pengalamannya ke- luar masuk berbagai sudut di Sumatera yang belum populer, termasuk makan kuaci dan tertawa bersama penduduk lokal. Berbekal dana minim dan rasa ingin tahu yang besar, Iqbal tidak pernah mau rugi hanya datang ke suatu tempat untuk berfoto saja. Di setiap titik, segala kisah digali dan semua panorama direkam.

  Selamat mengenal Sumatera lebih dekat melalui buku ini, yang walaupun penulisnya belum menginjak Afganistan atau Maldives, namun setidak- nya sudah pernah diajak main alias diseruduk oleh gajah di Way Kambas.

  OLEH : AMBAR ARUM B A C K P A C K I N

  JEDA

  SEJAK TAHUN 2005 , kampus Institut Pertani- Di jalan-jalan besar Yogyakarta mu- an Bogor (IPB) boleh dikatakan sebagai peng- dah ditemukan arah jalur ringkas bagi pese- gagas awal pembuat jalur sepeda di kampus. peda yang terhubung ke jalan besar lainnya. Tapi sekarang, pengguna sepeda di kampus Di beberapa pemberhentian lampu merah

  IPB lebih sedikit daripada Universitas Indonesia juga diberikan tempat khusus bagi pesepeda, (UI) Depok. yaitu di bagian paling depan. Tempat khusus

  Kalau memang maksud pembuatan menunggu lampu merah bagi pesepeda ini jalur sepeda adalah mendorong mahasiswa diberikan gambar orang sedang bersepeda, agar mau naik sepeda, maka IPB tidak lebih sehingga mudah dipahami bahwa itu adalah berhasil daripada UI. Meskipun memang tidak tempat untuk pesepeda. banyak juga pengguna sepeda di UI ketimbang Dengan semakin banyaknya fasilitas pengguna kendaraan bermotor, tetapi paling untuk para pesepeda, sedikit banyak akan tidak ada peningkatan. berefek pada peningkatan penggunaan sepeda.

  UI dan IPB adalah contoh kasus yang Yang perlu diperhatikan adalah seberapa cepat bisa menggambarkan bahwa yang memulai aksi pembangunan fasilitas tersebut. Tidak lebih dahulu belum tentu lebih berhasil dari- penting siapa yang berencana lebih dulu. Yang pada yang memulai belakangan. Kasus yang penting adalah siapa yang memulai terlebih

  K E P E D U L I A N terjadi mirip dengan yang ada di Jakarta dan dahulu.

  Yogyakarta.

  Sudah lama sekali konsep jalur sepeda

  U N T U K

  di Jakarta digulirkan, lebih dulu daripada Yo- gyakarta. Tetapi jika dilihat dari fasilitas yang dibuat, justru Yogyakarta terlihat lebih ramah

  P E S E P E D A terhadap pengguna sepeda ketimbang Jakarta.

  OLEH : MUHAMMAD IQBAL

  I ILUSTRASI : BIKEYFACE.COM B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

  INTERAKSI kunjungi website ka mi : w w w. b a c k pa c k i n m a g a z i n e . c om

  SOLO Ingat ingat... erkait Saat redaksi bertanya ke beberapa sobat BM t wabannya tidak jauh- kenangan di kota Solo, ternyata ja a Solo memang kaya jauh dari makanan! Hmm, ini antar ang emang pada hobi akan kulinernya, atau sobat BM y makan nih? Hehehe... dang uwuh ngangenin we

  Solo itu paling et ada di g! Jarang bang sama tengklen i cuma e sekarang, jad kota tinggal gu g kampung kalo lagi pulan bisa makan itu hiks…

  RETNO

  Inget Solo jadi inget kripik ceker. Spesial beli banyak dari Solo, niatnya buat dibagi-bagi ke temen-temen. Trus pulangnya naik kereta eko, begitu sampai stasiun Senen, sekardus kripik ceker yang tadinya ditaruh di bawah kursi udah gak ada. Huaaaa.. kripik cekerkuu…

  TEZO Sego liwet! Itu loh yan g kayak nasi uduk gitu, tapi gak tau kena pa nasinya lebih enak.

  Gimana Solo menurut kamu? Yuk share komentarmu di twitter dengan mention kami @backpackin_magz dan sertakan hashtag #Solo

  SAMSUDIN B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

THANKS TO OUR CONTRIBUTORS

  B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N put your ads here...

  Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai dengan rubrik ke redaksiezinebi@yahoo.com

  Empat tahun di Solo dan sangat rindu ingin pulang ke Solo. Kerjaan- nya di Solo adalah makan nasi liwet, main ke Balekambang, dan sesekali belajar supaya lulus sarjana.

DIANA SUCIAWATI

  Diana itu : Divemaster, Writer, Photo dan Videographer, Traveler. Ingin tahu lebih jauh Diana klik saja: http://about.me/dianasuciawati

WISATA INDONESIA

SEKALI KLIK!

  Tulisan tentang jalan-jalan Dwinda bisa dilihat di sini : http://jengdwinda.tumblr.com/ B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N BM EDISI DEP

  AN! BACKPACKIN MAGAZINE SIMAK!

  EDISI 21 Belitung

BACA SPOT BACKPACKIN MAGAZINE LAINNYA

  B A C K P A C K I N HAVE FUN WITH BACKPACKIN MAGAZINE di ISSUU.C M