PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI ADMINSTRASI DI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

INFLUENCE OF LEADERSHIP ROLE, JOB SATISFACTION AND WORK DISCIPLINE TO ORGANIZATIONAL COMMITMENT AND PERFORMANCE OF ADMINISTRATIVE STAFF AT POLYTECHNIC OF LHOKSEUMAWE COUNTRY PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI ADMINSTRASI DI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Amirullah

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh dan Staf Pada Kampus Politeknik Lhokseumawe

A. Hadi Arifin

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh

Mariyudi

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh

ABSTRACT

This research aimed to analyze the influence of leadership role, job satisfaction and work discipline toward the organizational commitment and performance of administration staff at State Polytechnic Lhokseumawe with organizational commitment as a mediation variable. Among leadership role, job satisfaction and work discipline of Administration staff at State Polytechnic Lhokseumawe that consisted of 155 respondents in which taken though census method which mean all the population funtioned as the sample. The data was collected by distributing questionnaires directly to the respondent. The technique of data analysis was Structural Equation Modeling (SEM) using Amos 21. The research result showed that leadership role, job satisfaction and work discipline influenced positively and significantly toward organizational commitment and employee performance.The Organizational commitment mediated the relationship among leadership role, job satisfaction and work discipline toward Performance of administration staffs at state Polytechnic Lhokseumawe.

Keywords: Leadership Role, Job Satisfaction, Work Discipline, Organizational Commitment and Employee Performance.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Peran Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai Administrasi di Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan Komitmen Organisasi sebagai variabel mediasi antara Peran kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Politeknik Negeri Lhokseumawe. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai administrasi di Politeknik Negeri Lhokseumawe yang berjumlah 155 responden dengan menggunakan metode sensus yakni mengambil semua populasi menjadi responden penelitian. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode kusioner yaitu memberikan daftar pertanyaan atau kusioner secara langsung kepada responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dengan metode Structural Equation Modelling(SEM) yang dioperasikan melalui program Amos

21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Peran Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai. Komitmen organisasi memediasi hubungan peran Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Administrasi di Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Kata Kunci : Peran Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai.

Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

PENDAHULUAN

menentu. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi koordinasi

Setiap organisasi

akan

berusaha

secara efektif maka faktor kepemimpinan meningkatkan

perlu dikembangkan secara optimal. Hal ini mencapai

karena faktor organisasinya, karena keberhasilan suatu

penting

dilakukan

ilmu manajemen organisasi

satu faktor yang Peningkatan kinerja pegawai akan membawa menentukan keberhasilan suatu organisasi. kemajuan bagi organisasi, terutama dalam

merupakan

salah

penyelenggaraan proses mencapai visi dan misi yang menjadi arah pendidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe dan tujuan dari suatu organisasi. Dalam juga sangat ditentukan peran kepemimpinan menyelenggarakan

untuk mencapai tujuan organisasi dalam Politeknik Negeri Lhokseumawe di dituntut melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memiliki kemampuan manajemen yang baik, Pada dasarnya seseorang dalam bekerja akan peka terhadap perubahan yang terjadi di merasa nyaman pada Politeknik Negeri lingkungan dan mampu mencari terobosan Lhokseumawe apabila memperoleh kepuasan untuk

kerja. Ketika pegawai merasakan kepuasan dihadapi guna mencapai kinerja sumber daya terhadap pekerjaan yang dilakukan, maka manusia yang tinggi dalam meningkatkan

akan bekerja secara kemampuan secara keseluruhan.

pegawai

tersebut

menyelesaikan Politeknik

pekerjaannya, bahkan membantu melakukan merupakan salah satu lembaga pendidikan beberapa hal yang mungkin diluar tugasnya. tinggi yang memiliki tujuan yaitu menjadi

menyatakan bahwa salah satu lembaga perguruan tinggi yang kepuasan kerja merupakan sikap emosional menyelenggarakan

dan mencintai profesional yang bermutu serta sebagai pusat pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh penelitian dan menyebarluaskan teknologi moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. terapan untuk mendukung pembangunan Menurut Konvach dalam Yuwono (2005), nasional yang berwawasan kerakyatan dan

yang

menyenangkan

adalah keadaan yang lingkungan dimana hal ini sejalan dengan visi menyenangkan bagi seseorang sebagai akibat dan misi yang diemban oleh Politeknik Negeri

kepuasan

kerja

nilai-nilai diri dengan Lhokseumawe. pekerjaan bahkan telah diaplikasikan dengan Masalah

kelihatannya hanya merupakan masalah Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan intern dari suatu instansi atau organisasi seseorang dalam mentaati semua peraturan sesungguhnya mempunyai hubungan yang organisasi dan norma sosial yang berlaku. erat

dengan masyarakat

luas

sebagai

2001:193). Politeknik Negeri pelayanan publik yang diukur dari kinerja. Lhokseumawe atau organisasi/ instansi juga Dalam upaya mencapai tujuan organisasi berperan dalam mengelola pegawai agar dituntut

mematuhi segala peraturan, norma yang administrasi Politeknik Negeri Lhokseumawe telah ditetapkan oleh organisasi sehingga untuk dapat menunjukkan pelayanan yang para pegawai administrasi bekerja dengan optimal

dalam menunjang

keberhasilan

disiplin dan efektif. Ukuran yang dipakai proses pendidikan yang dilaksanakan. dalam menilai apakah pegawai tersebut Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi disiplin atau tidak, dapat terlihat dari aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang ketepatan waktu kerja, etika berpakaian, diorganisasi

serta penggunaan fasilitas/sarana kantor Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah

efisien. Bila para kemampuan dan keterampilan seseorang pegawai/karyawan memiliki disiplin kerja yang menduduki jabatan sebagai pimpinan

tinggi,diharapkan akan mampu satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat. terutama bawahannya, untuk berfikir dan

yang

adalah perasaaan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui keterkaitan atau keterikatan psikologis dan perilaku yang memberikan sumbangan nyata fisik pegawai terhadap organisasi tempat dalam pencapaian tujuan Politeknik Negeri bekerja atau organisasi dimana dirinya Lhokseumawe.

menjadi anggotanya (Wirawan, 2013:713). mengambil bagian dalam suatu konteks Komitmen organisasi menjadi hal penting perubahan dan dalam perubahan yang terus bagi Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam

2 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi 2 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

keadilan ( equity ) dalam suatu situasi, sebuah Perguran tinggi karena komitmen

pendidikan

khususnya situasi kerja, seseorang akan organisasi menunjukkan hasrat pegawai

membandingkan hasil dirinya dengan hasil sebuah organisasi untuk tetap berada dalam

orang lain dan apabila perbandingan itu suatu organisasi, bekerja dan mengabdikan

dianggap cukup adil, maka karyawan akan diri bagi organisasi.

merasa puas. Seseorang akan membawa serta Komitmen organisasi di Politeknik Negeri

perangkat keinginan, kebutuhan, hasrat dan Lhokseumawe merupakan suatu keterikatan

lalu yang menyatu antara

pengalaman

masa

membentuk harapan kerja ketika bergabung sebagai organisasi yang bergerak di dalam

dalam suatu organisasi sebagai seorang bidang pendidikan Vokasi dengan pegawai

pekerja (Umar, 2010)

yang bekerja di

Kepuasan kerja seorang pegawai Lhokseumawe sesuai peran dan tanggung

Politeknik

Negeri

tergantung karasteristik pegawai dan situasi jawabnya.

pekerjaan. Setiap pegawai akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan

KAJIAN PUSTAKA

sistem nilai yang berlaku dalam dirinya.. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang

Peran Kepemimpinan

sesuai dengan kepentingan dan harapan Peran Kepemimpinan (Challagalla

pegawai tersebut maka semakin tinggi dan Shervani, 2006) adalah pemimpin

tingkat kepuasan yang dirasakannya dan atau

manajer yang

berorientasi

sebaliknya.

peningkatan kemampuan berfokus pada pengembangan

keterampilan–

Disiplin Kerja

keterampilan pegawai

Disiplin kerja merupakan kebutuhan meningkatkan kualitas kinerja pegawai.

untuk

yang sangat penting untuk pecapaian tujuan Di sisi lain juga menurut Sutrisno

organisasi. Disiplin kerja dalam suatu (2012:218), kepemimpinan adalah proses

organisasi secara umum menuntut tiap mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas

anggotanya untuk patuh dan taat kepada yang berkaitan dengan tugas dari para

aturan kerja agar seluruh tugas dan anggota kelompok. Kemampuan pemimpin

tanggung jawabnya dapat dilaksanakan bagi dalam menggerakkan dan memperdayakan

kepentingan dan tujuan organisasi. pegawai akan mempengaruhi kinerja. Peran

Pengertian disiplin kerja adalah kepemimpin memiliki dampak signifikan

tingkah laku yang terhadap sikap, perilaku dan kinerja pegawai.

menunjukkan ketaatan karyawan terhadap Efektivitas

peraturan organisasi. Sikap dan perilaku karakteristik bawahannya dan terkait

pemimpin

dipengaruhi

didorong adanya kotrol diri yang kuat. dengan proses komunikasi yang terjadi antara

Artinya sikap dan perilaku untuk mentaati pimpinan dan bawahan. Peran pemimpin

peraturan organisasi muncul dari dalam adalah mendorong bawahan supaya memiliki

dirinya. Niat juga dapat diartikan sebagai kompetensi dan kesempatan berkembang

keinginan untuk berbuat sesuatu atau dalam megantisipasi setiap tantangan dan

kemauan untuk menyesuaikan diri dengan peluang dalam bekerja.

aturan-aturan.

Menurut Rivai (2010:825), Disiplin

Kepuasan Kerja

kerja adalah alat yang digunakan para Umar (2010) menyatakan bahwa

berkomunikasi dengan kepuasan kerja memperlihatkan perasaan

manajer

untuk

karyawan agar mereka bersedia untuk karyawan

mengubah suatu perilaku serta aturan tidaknya pekerjaan. Sedangkan hal yang

dengan baik, pimpinan juga berperan penting serupa juga dinyatakan oleh Mathis dan

sebagai teladan bagi para bawahannya. Jackson (2011) bahwa kepuasan kerja adalah

Tingkat disiplin kerja yang baik pada keadaan

akhirnya akan meningkatkan kinerja. merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang.

Komitmen Organisasi

Menurut Rivai (2004), teori tentang Komitmen organisasi secara umum kepuasan kerja yang cukup dikenal yaitu

dapat diartikan sebagai keterikatan pegawai teori

pada organisasi dimana pegawai tersebut mengemukakan bahwa orang merasa puas

dibutuhkan oleh atau tidak puas, tergantung ada atau tidak

bekerja.

Komitmen

organisasi agar sumber daya manusia yang

Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

KERANGKA KONSEPTUAL

terpelihara dengan

konseptual adalah organisasi memiliki arti penerimaan yang

kesimpulan yang bersifat sementara dari kuat dalam diri individu terhadap tujuan dan

yang mencerminkan nilai-nilai perusahaan/organisasi, sehingga

tinjauan

teoritis

hubungan antar variabel yang sedang individu

diteliti. Menurut Sugiyono (2004) kerangka memiliki hasrat yang kuat untuk tetap

tersebut

akan

berkarya serta

merupakan sintesa tentang bertahan

konseptual

hubungan antar variabel yang disusun dari 2010:259).

diperusahaan(Khairul

Umam

berbagai teori yang telah dideskripsikan, Nasution

seperti gambar dibawah ini: komitmen organisasi adalah pengikat antara individu dengan suatu organisasi, gagasan atau aktualisasi yang diwujudkan dalam mendedikasikan dirinya bagi pencapaian misi organisasi.

komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan

sejauhmana

seseorang

individu mengenal

Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai merupakan suatu

Hipotesis

hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut kriteria yang berlaku

Kepemimpinan untuk suatu pekerjaan tertentu. Menurut

H1:

Peran

berpengaruh secara positif dan Robbins (2003) bahwa kinerja pegawai adalah

signifikan terhadap Komitmen sebagai

fungsi dari

kemampuan dan motivasi. Dalam studi

Kepuasan Kerja berpengaruh manajemen kinerja pekerja atau pegawai ada

H2:

secara positif dan signifikan hal yang memerlukan pertimbangan yang

terhadap Komitmen Organisasi. penting sebab kinerja individual seorang

Kerja berpengaruh pegawai dalam organisasi merupakan bagian

H3:

Disiplin

secara positif dan signifikan dari

terhadap Komitmen Organisasi. menentukan kinerja dari organisasi tersebut.

kinerja organisasi

dan

dapat

Kepemimpinan Moeheriono

H4:

Peran

berpengaruh secara positif dan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat

menjelaskan

signifikan terhadap Kinerja dicapai oleh seseorang atau kelompok orang

Kepuasan Kerja berpengaruh dalam

H5:

secara positif dan signifikan kuantitatif, sesuai dengan kewenangan dan

suatu organisasi

baik

secara

terhadap Kinerja tugas tanggungjawab masing-masing, dalam

Disiplin Kerja berpengaruh secara upaya mencapai tujuan organisasi yang

H6:

positif dan signifikan terhadap bersangkutan secara legal, tidak melanggar

Kinerja

hukum dan sesuai dengan moral atau etika.

Komitmen organisasi berpengaruh Menurut Sutrisno (2012:151), Kinerja

H7:

positif dan signifikan adalah hasil kerja yang telah dicapai

secara

terhadap Komitmen Organisasi. seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam

Komitmen Organisasi memediasi melaksanakan aktivitas kerja. Sedangkan

H8:

Peran Kepemimpinan terhadap menurut Bangun(2012:231) kinerja adalah

Kinerja Pegawai hasil

Komitmen Organisasi memediasi karyawan

pekerjaan yang

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja persyaratan

Silalahi(2013;408), kinerja adalah tingkat

Komitmen Organisasi memediasi pencapaian kinerja individu(pegawai) setelah

H10:

Disiplin Kerja terhadap Kinerja berusaha atau kerja keras atau hasil akhir

Pegawai

dari suatu aktivitas.

4 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

METODE PENELITIAN

dikatakan valid apabila nilai loading Metode pengumpulan data dalam

factornya > 0,60 (Ghozali, 2012). penelitian ini dengan menggunakan metode angket yang merupakan teknik pengumpulan

Uji Reliabilitas

data yang dilakukan

dilakukan untuk membagikan kuesioner kepada responden

mengetahui sejauh mana ukuran konsistensi yang

internal dari indikator-indikator variabel Administrasi aktif di Politeknik Negeri

telah ditentukan

yaitu

Pegawai

penelitian yang menunjukkan derajat sampai Lhokseumawe agar memberikan jawabannya.

dimana

masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan

Populasi dan Sampel

yang umum. Terdapat dua cara yang dapat Populasi dalam penelitian ini adalah

composite construct Pegawai Administrasi Politeknik Negeri

digunakan,

yaitu

reliability dan variance extracted. Cut-off Lhokseuamwe sebanyak 155 responden yang

value untuk construct reliability adalah keseluruhannya dijadikan sampel dalam

minimal 0,70 sedangkan Cut-off value untuk penelitian ini. Teknik Pengambilan sampel

variance extracted minimal 0,50 (Ghozali, dalam penelitian ini adalah sampel jenuh

uji ini dengan atau sensus, dimana seluruh populasi

2011).masing-masing

menggunakan rumus sebagai berikut: dijadikan sampel penelitian. ( Ʃ std. Loading )²

Definisi Operasional Variabel

Construct Reliability= ------------------------------ Dimana variabel dalam penelitian ini

( Ʃ std. Loading )² + Ʃ ɛ j merupakan variabel laten (konstruk) atau

dimensi yang merupakan variabel yang Ʃ std. Loading ² dibentuk melalui variabel manifes yang akan

Variance Extracted= ------------------------------- diamati. Konstruk laten dalam penelitian ini

Ʃ std. Loading ² + Ʃ ɛ j secara garis besar dibedakan menjadi dua

yakni:

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan

Konstruk Eksogen

adalah dengan Pada penelitian ini terdapat tiga

menggunakan Structural Equation Modeling konstruk

(SEM) dengan program Analysis of Moment kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Disiplin

Structure (AMOS). Analisis SEM adalah kerja yang diukur dengan tujuh belas varibel

multivariate yang manifes

teknik

analisis

merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi) yang bertujuan

Konstruk Endogen

untuk menguji hubungan-hubungan antar Sementara

variabel yang ada pada sebuah model, baik endogen yaitu Komitmen Organisasi

untuk

konstruk

itu antar indikator dengan konstruknyan, diukur dengan tujuh variabel manifes

ataupun hubungan antar konstruk, (Santoso, dan Kinerja Pegawai diukur masing-

masing dengan tujuh variabel manifes Model persamaan struktural (SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal

Pengukuran Instrumen Penelitian

yang

memungkinkan

pengujian sebuah

Uji Validitas

rangkaian hubungan relatif murni “rumit” Uji validitas dilakukan dengan

secara simultan (Ferdinand, 2000) dalam tujuan

Hartanto. SEM merupakan penggabungan kehandalan

antara dua konsep statistika, yaitu konsep mempunyai arti bahwa kusioner mampu

analisis faktor yang masuk pada model mengukur apa yang seharusnya diukur,

(measurement model) dan ini

pengukuran

konsep regresi melalui model struktural konstruk indikator untuk mengukur

(structural model). Pada model analisis SEM, tingkat keakuratan sebuah konsep.

variabel dibedakan menjadi sebagai berikut: Dalam SEM pengujian validitas

Variabel laten

dilakukan dengan Comfirmatory Factor

laten adalah dimana Anaysis (CFA) masing-masing konstruk

Variabel

variabel yang tidak dapat diukur secara yaitu dengan melihat nilai Loading Factor

langsung tetapi diukur dengan satu atau masing-masing indikator. Suatu indikator

lebih variabel manifes/indikator, konstruk

Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

tersebut mampu mengukur apa saja yang • Konstruk eksogen, merupakan variabel

harus diukurnya dan mampu mengungkap bebas

apa yang diungkap (Sutrisno, 1993). Dalam terikat.

yang mempengaruhi

variabel

Modelling (SEM) penelitian ialah Peran Kepemimpinan,

dilakukan dengan Kepuasan Kerja dan Disiplin kerja.

pengujian

validitas

Comfirmatory Factor Analysis (CFA) masing- • Konstruk

masing konstruk yaitu dengan melihat nilai variabel terikat yang dipengaruhi oleh

endogen,

merupakan

Loading Factor masing-masing indikator. variabel bebas. Konstruk endogen

Suatu indikator dikatakan valid apabila nilai dalam penelitian ini adalah Komitmen

loading faktornya > 0,60 (Ghozali, 2012). Uji Organisasi dan Kinerja Pegawai

validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap konstruk eksogen dan konstuk

Variabel manifes

endogen.

Variabel manifes adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan atau

Uji Validitas Konstruk Eksogen

mengukur variabel

Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) manifes dapat disebut juga dengan istilah

laten.

Variabel

konstruk eksogen yaitu variabel peran observed variable, measured variable atau

kepemimpinan, kepuasan kerja dan disiplin indikator.

kerja. Variabel peran kepemimpinan dibentuk Structural Equation

oleh 6 (enam) indikator, variabel kepuasan (SEM) sebagai model multivariate yang

Modeling

kerja dibentuk oleh 5(lima) indikator dan berupa analisis persamaan struktural.

variabel disiplin kerja dibentuk oleh 6(enam) Sebuah full-model dalam structural

indikator. Untuk melihat apakah indikator- equation

konstruk eksogen memberi corak khusus di mana secara

maka dilakukan uji visual akan menunjukkan kombinasi dari

adalah

valid

Confirmatory Factor Analysis (CFA). beberapa model dari measurement model secara kompak, yaitu (Ferdinand, 2002)

Uji CFA Variabel Peran Kepemimpinan

yaitu: Variabel Peran Kepemimpinan terdiri dari Confirmatory

6 indikator yaitu (1) Pimpinan mempunyai merupakan analisis multivariate yang

Factor

Analysis

tanggung jawab yang besar atau energi yang digunakan untuk menguji sebuah konsep

tinggi dan memiliki keteguhan hati dalam yang dibangun dengan beberapa indikator

melakukan tugasnya (PK1), (2) Pimpinan terukur.

menentukan tujuan yang realistis untuk Regression Analysis adalah salah

organisasi dan menyampaikan dengan jelas satu alat analisis kausal yang ditujukan

arah tujuan yang diinginkan kepada pegawai untuk mengukur pengaruh satu atau

(PK2), (3)Pimpinan menerima tantangan dan beberapa variabel independen terhadap

untuk memikul satu variabel independen tertentu.

dorongan

pegawainya

tanggung jawab dalam bekerja (PK3), (4) Path

Pimpinan berani menerima resiko jabatan dipakai

mencapai cita-cita kualitas antara satu atau beberapa model

untuk menjelaskan

(PK4), (5) Pimpinan variabel. Model ini adalah model dasar yang

organisasi/lembaga

memberi inspirasi kepada pegawai untuk digunakan untuk menganalisis jalur untuk

melakukan sesuatu melebihi tugas yang wajib mengestimasi kekuatan

(PK5), (6) Pimpinan membantu pegawai hubungan kausal yang digambarkan dalam

dari

hubungan-

kemampuan yang path model.

merasa

dihargai

dimilikinya (PK6).

Berdasarkan uji CFA bahwa tidak semua nilai faktor loading variabel Peran

HASIL PENELITIAN DAN

Kepemimpinan valid, terdapat satu indikator

PEMBAHASAN

yang memiliki nilai standar loading dibawah

Uji Validitas

atau lebih kecil 0,60 yaitu indikator PK6 yang Uji validitas dilakukan dengan tujuan

memiliki nilai standar loading 0,485 sehingga untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu

dikeluarkan dari instrumen atau alat pengumpul data dalam

indikator

PK6 harus

variabel Peran Kepemimpinan. mengungkap suatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan. Suatu

6 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

Uji CFA Variabel Disiplin Kerja

KO4 yang memiliki nilai standar loading Variabel disiplin kerja terdiri dari 6

masing-masing 0,223 dan 0,543 sehingga indikator yaitu (1) Kehadiran pegawai selalu

dan KO4 harus tepat waktu dalam melaksanaan tugas (DK1),

indikator

nilai KO1

dikeluarkan dari variabel Kinerja Pegawai. (2) Pegawai selalu taat pada peraturan yang berlaku dalam organisasi/lembaga (DK2),

Uji CFA Variabel Kinerja Pegawai

(3)Pegawai selalu melaksanakan pekerjaan Variabel kinerja pegawai dibentuk dengan baik sesuai prosedur kerja yang

oleh 7 (tujuh) indikator yaitu (1) Kualitas berlaku

kerja karyawan jauh lebih baik dalam mengendalikan dalam menghadapi segala

melaksanakan pekerjaan penting(KP1), (2) permasalahan dalam bekerja (DK4), (5)

efisiensi kerja karyawan melebihi rata-rata Pegawai selalu bekerja secara etis atau

dalam mencapai hasil memiliki

karyawan

lain

pekerjaannya (KP2), (3) kemampuan kerja melaksanakan tugasnya (DK5), (6) Pegawai

pegawai dalam melaksanakan pekerjaan mampu menyelesaikan tugasnya dengan

sesuai dengan keahlian (KP3), (4) pegawai tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan

dalam menyelesaikan pekerjaan dan tugasnya (DK6). Berdasarkan uji CFA, bahwa tidak

harus selalu tepat waktu (KP4), (5)pegawai semua nilai faktor loading variabel disiplin

harus memenuhi standar kualitas kerja yang kerja valid, terdapat satu indikator yang

ditetapkan (KP5),(6) tingkat kreatifitas kerja memiliki nilai standar loading dibawah atau

pegawai dalam melaksanakan pekerjaan lebih kecil dari 0,60 yaitu indikator DK6 yang

harus sesuai dengan kemampuannya (KP6), memiliki nilai standar loading 0,536 sehingga

(7) pengetahuan kerja pegawai diperlukan indikator DK6

untuk peningkatan kualitas hasil pekerjaan variabel disiplin kerja.

harus dikeluarkan

dari

(KP7). Berdasarkan uji CFA bahwa tidak semua

Uji Validitas Konstruk Endogen

nilai faktor loading varibel kinerja pegawai Dalam

valid, terdapat dua indikator yang memiliki konstruk endogen yaitu variabel Komitmen

penelitian ini

terdapat

dua

nilai standar loading dibawah atau lebih kecil Organisasi dan Kinerja Pegawai. Untuk

dari 0,60 yaitu indikator KP4 dan KP7 yang melihat apakah indikator dari kedua variabel

memiliki nilai standar loading masing-masing ini valid, maka dilakukan uji CFA untuk

0,498 dan 0,437 sehingga indikator nilai KP4 masing-masing variabel tersebut.

dan KP7 harus dikeluarkan dari variabel Kinerja Pegawai.

Uji CFA Variabel Komitmen Organisasi

Variabel komitmen Organisasi terdiri

Uji Reliabilitas Konstruk

dari 7 indikator yaitu (1) sikap karyawan Reliabilitas konstruk adalah ukuran yang penuh loyalitas dalam bekerja di

mengenai konsistensi internal dari indikator- organisasi adalah kewajiban moral (KO1), (2)

konstruk yang pegawai

indikator

sebuah

menunjukkan derajat sampai dimana masing- terhadap kemajuan organisasi (KO2), (3)

sangat penting

kepeduliannya

masing indikator itu mengindikasikan sebuah merasa gembira memilih organisasi untuk

konstruk/faktor laten yang umum. Dengan memutuskan bergabung dengan organisasi

kata lainbagaimana hal-hal spesifik saling tempat bekerja (KO3), (4) karyawan merasa

membantu dalam menjelaskan fenomena bangga kepada orang lain bahwa organisasi

yang umum. Pada dasarnya uji reliabilitas tempat bekerja adalah organisasi yang baik

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur (KO4),

dapat memberikan hasil yang relatif sama menerima semua tugasnya agar tetap bekerja

bila dilakukan pengukuran kembali pada dengan organisasi adalah penting (KO5), (6)

subjek yang sama. Uji reliabilitas dilakukan kesungguhan karyawan untuk melaksanakan

dengan dua cara yaitu construct Reliability pekerjaan dengan penuh tanggung jawab

(CR) dan AverageVariance Exstracted (VE). terhadap organisasi (KO6), (7) organisasi ini

Perhitungan terhadap CR dan VE benar-benar dapat memberikan masukan

(AVE) dan Akar VE dengan menggunakan yang

rumus-rumus seperti yang telah disebutkan Berdasarkan uji CFA bahwa tidak semua

baik untuk

berprestasi

(KO7).

perhitungan tersebut nilai

diatas.

Hasil

ditampilkan berturut-turut dibawah ini: organisasi valid, terdapat dua indikator yang memiliki nilai standar loading dibawah atau lebih kecil dari 0,60 yaitu indikator KO1 dan

faktor loading

varibel

komitmen

Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

Reliabilitas Konstruk Variabel Peran

lainnya, maka akan dilakukan perhitungan

Kepemimpinan

nilai Discriminan Validity yaitu dengan cara Peran Kepemimpinan memiliki Construct

membandingkan nilai akar kuadrat dengan Reliability sebesar 0,848 lebih besar dari nilai

nilai korelasi antar konstruk (Ghozali, yang disyaratkan sebesar 0,70 sementara itu

2013). Hasil perhitungan nilai Discriminan nilai Variance Extracted diperoleh sebesar

Validity. Dapat dijelaskan bahwa nilai-nilai 0,529 yang lebih besar dari nilai yang

yang ada merupakan nilai yang diperoleh dipersyaratkan sebesar 0,50 dengan demikian

nilai korelasi antar konstruk. dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan

data dapat dijelaskan kerja memiliki nilai reabilitas yang baik

Berdasarkan

bahwa keseluruhan konstruk laten memiliki nilai Discriminan Validity yang baik, hal ini

Reliabilitas Konstruk Variabel Kepuasan

dapat dilihat dari akar kuadrat VE masing-

Kerja

masing konstruk laten lebih tinggi nilainya dibandingkan nilai korelasi antar konstruk.

Kepuasan Kerja memiliki CR sebesar Misalnya Konstruk Peran Kepemimpinan 0,866 lebih besar dari nilai yang disyaratkan

kuadrat dari Variance sebesar 0,70. Sementara itu nilai VE

memiliki

akar

Extracted sebesar 0,727 lebih besar dari nilai diperoleh sebesar 0,565 yang lebih besar dari

korelasinya dengan Komitmen Organisasi nilai yang dipersyaratkan sebesar 0,50

sebesar 0,439, dengan Kepuasan Kerja dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sebesar 0,313,dengan disiplin kerja sebesar variabel Kepuasan Kerja memiliki nilai

0,172 dan dengan kinerja pegawai sebesar reabilitas yang baik.

0,536. Demikian juga dengan konstruk laten lainnya memiliki nilai akar kuadrat lebih

Reliabilitas Konstruk Variabel Disiplin

tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi

Kerja

antar konstruk laten.

Komitmen organisasi memiliki CR sebesar

Pengujian Asumsi SEM

0,871 lebih besar dari nilai yang disyaratkan Pengujian asumsi SEM bertujuan sebesar 0,70 sementara itu nilai VE diperoleh

untuk melihat apakah keseluruhan dari sebesar 0,575 yang lebih besar dari nilai yang

instrumen penelitian yang digunakan telah dipersyaratkan sebesar 0,50 dengan demikian

memenuhi kriteria atau persyaratan yang dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin

harus dipenuhi dalam analisis SEM. Asumsi Kerja memiliki nilai reabilitas yang baik.

SEM yang diuji dalam penelitian yaitu ukuran sampel, normalitas data, outlier data

Reliabilitas Konstruk

Variabel

dan multikolinieritas atau singularitas.

Komitmen Organisasi

Uji Normalitas Data

Komitmen organisasi memiliki CR sebesar Dalam penelitian ini uji normalitas 0,869 lebih besar dari nilai yang disyaratkan

data dilakukan dengan menggunakan kriteria sebesar 0,70 sementara itu nilai VE diperoleh

critical ratio skewness dan kurtusis value sebesar 0,571 yang lebih besar dari nilai yang

sebesar ± 2,58 pada tingkat signifikansi 0,01. dipersyaratkan sebesar 0,50 dengan demikian

Data disimpulkan dapat disimpulkan bahwa variabel Komitmen

mempunyai distribusi normal jika nilai Organisasi

memiliki nilai reabilitas yang critical ratio skewness atau critical ratio baik.

kurtosis memiliki nilai mutlak antara -2,58 sampai + 2,58.

Reliabilitas Konstruk Variabel Kinerja

Dapat diketahui bahwa critical ratio

Pegawai

skewness tidak ada yang memiliki nilai Kinerja pegawai memiliki CR sebesar

univariate yang berada diluar rentang ± 2,58. 0,849 lebih besar dari nilai yang disyaratkan

dapat disimpulkan sebesar 0,70 sementara itu nilai VE

Dengan

demikian

keseluruhan data secara univariate adalah diperoleh sebesar 0,530 yang lebih besar

berdistribusi normal, demikian pula secara dari nilai yang dipersyaratkan sebesar 0,50

multivariate nilai critical ratio kutosis juga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

berada dalam rentang ± 2,58 yaitu sebesar - variabel kinerja pegawai memiliki nilai

1,698, sehingga dengan demikian dapat reabilitas yang baik.

disimpulkan baik secara univariate dan Untuk mengetahui seberapa jauh suatu

multivariate data dalam penelitian ini adalah konstruk benar-benar berbeda dari konstruk

berdistribusi normal.

8 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

Uji Outlier Data

model SEM sebelum modifikasi dan full model Yang dimaksud dengan outlier adalah

SEM setelah modifikasi.

angka ekstrim yang muncul dengan nilai-nilai yang berbeda secara ekstrim baik secara

Full Model Sebelum Modifikasi

univariate maupun multivariate, munculnya

model SEM sebelum disebabkan karena kombinasi karakteristik

Uji

full

modifikasi bertujuan untuk melihat sejauh yang unik yang dimilikinya dan terlihat

mana model dasar yang dibentuk dalam sangat

penelitian ini memenuhi kriteria goodness of observasi lainnya (Ferdinand, 2002). Dalam

jauh berbeda

dengan

obsevasi-

fit sehingga model dapat menggambarkan penelitian

fenomena penelitian tanpa adanya modifikasi. menggunakan uji Mahalanobis Distance,

ini pengujian

Outlier

data

sebelum modifikasi dengan membandingkan nilai p1 dan p2. Nilai

ditampilkan dalam Gambar p1 dan p2 diatas 0,05 menunjukkan data

konstruk yang tidak outliers. Berdasarkan hasil analisis

Secara

umum

membentuk model outlier sepertidalam tabel 5.23 terlihat data

digunakan

untuk

memenuhi kriteria memiliki nilai p1 dan p2 diatas 0,05 dengan

penelitian ini telah

goodness of fit indeks yang telah ditetapkan demikian keseluruhan data dalam penelitian

kecuali nilai GFI dan nilai AGFI yang masih ini tidak terdapat data yang outlier.

memiliki nilai marginal, Dapat disimpulkan bahwa model penelitian belum memenuhi

Multikolinieritas dan Singularitas Data

syarat yang ditentukan sehingga perlu Suatu model dapat secara teoritis

dilakukan modifikasi model melalui korelasi diidentifikasi tetapi tidak dapat diselesaikan

nilai modification indices sehingga model karena masalah-masalah empiris, misalnya

benar-benar fit dan sempurna. adanya multikolinearitas tinggi dalam setiap model, atau estimasi jalur (path estimates) mendekati 0 dalam model non-recursive. Asumsi multikolinearitas data mengharuskan tidak adanya korelasi yang sempurna atau besar antara variabel-variabel independen. Karena

semua variabel

SEM

sudah

dikenakan matrik sebesar 1, maka semua pembobotan regresi yang dibakukan harus berada dalam cakupan plus atau minus 1. Dalam penelitian ini menggunakan nilai

Full Model Sebelum Modifikasi

Determinan of sample covariance matrix untuk melihat ada tidaknya model memiliki

Full Model Sesudah Modifikasi

multikolineritas, dimana nilai Determinan of Oleh karena model belum fit atau sample covariance matrix yang menjauh dari

belum

memenuhi

persyaratan yang

ditentukan maka langkah berikutnya adalah multikolinieritas anta variabel endogen.

0 adalah menunjukkan

tidak terdapat

melakukan modifikasi model dengan cara Uji multikolinieritas dapat diketahui

menghubungkan (korelasi) antar error pada nilai Determinan of sample covariance matrix

setiap indikator yang disarankan oleh sistem. sebesar 0,794. Oleh karena nilai ini berusaha

Gambar dapat menjauh dari angka 0 maka dapat dikatakan

Berdasarkan

dijelaskan bahwa model penelitian telah bahwa data dalam penelitian ini tidak

benar-benar fit. Nilai dari Goodness of Fit terdapat multikolinieritas antar variabel

setelah model dimodifikasi dapat dilihat pada endogen.

gambar berikut:

Uji Kesesuaian Model

Uji kesesuaian

model

dilakukan

melalui diagram alur dalam persamaan full model, yaitu uji yang dilakukan terhadap keseluruhan variabel baik eksogen maupun endogen yang telah digabungkan menjadi satu diagram (path) yang utuh melalui matrik varian atau kovarian dan model penuh itu disebut sebagai model penelitian. Uji full model dilakukan dalam dua tahap yaitu full

Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

nilai estimate standardized regresion weights Berdasarkan angka – angka seperti yang ditunjukkan dalam tabel dapat dijelaskan:

variabel Peran

Kepemimpinan

terhadap Komitmen

Organisasi

sebesar 0,315 dengan signifikan sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05 artinya variabel Peran kepemimpinan

Full Model Sesudah Dimodifikasi

mempengaruhi

Komitmen Organisasi. Dengan demikian pernyataan hipotesis

Berdasarkan hasil analisis goodnes of fit,

menyatakan, Peran menunjukkan

pertama

yang

Kepemimpinan berpengaruh positif dan modifikasi kesemua kriteria nilai yang

signifikan terhadap Komitmen Organisasi ditetapkan sebelumnya kecuali GFI dan AGFI

pegawai Politeknik Negeri Lhokseumawe yang masih menunjukkan marjinal. Dengan

diterima.

demikian secara keseluhan model penelitian

2. Nilai koefisien Kepuasan Kerja terhadap ini telah fit artinya data telah sesuai dan

Organisasi sebesar 0,278 dapat menjelaskan model dengan baik.

Komitmen

dengan signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel Kepuasan kerja

Estimasi Nilai Parameter

Komitmen Organisasi. Estimasi nilai parameter bertujuan

mempengaruhi

Dengan demikian pernyataan hipotesis untuk melihat berapa besar nilai koefisien

kedua yang menyatakan, Kepuasan Kerja suatu variabel.

berpengaruh

positif dan signifikan

Estimates (Group number 1 – Default

terhadap Komitmen Organisasi pegawai

model)

Politeknik Negeri Lhokseumawe diterima.

Scalar Estimates (Group number 1 -

3. Nilai koefisien Disiplin Kerja terhadap

Default model)

Komitmen

Organisasi sebesar 0,228

Maximum Likelihood Estimates

dengan signifikan sebesar 0,005 lebih kecil

Regression Weights:(Group number 1-

dari 0,05 artinya variabel Disiplin kerja

Default model)

mempengaruhi

Komitmen Organisasi.

Dengan demikian pernyataan Hipotesis

Estimate

Estimate

Unstandardized S tandardized

S.E.

C.R.

ketiga yang menyatakan, Disiplin Kerja

Komitmen_Organisasi <--- Kep uasan_Kerja

positif dan signifikan

Komitmen_Organisasi <--- Peran_Kep emimp inan

Komitmen_Organisasi <--- Kinerja_Pegawai Disip lin_Kerja

Kinerja_Pegawai <--- Kep uasan_Kerja

terhadap Komitmen Organisasi pegawai

<--- Disip lin_Kerja

Politeknik Negeri Lhokseumawe diterima.

Kinerja_Pegawai Kinerja_Pegawai <--- <--- Komitmen_Organisasi Peran_Kep emimp inan

Peran Kepemimpinan

PK1 <--- Peran_Kep emimp inan

PK2 <--- Peran_Kep emimp inan

terhadap Kinerja Pegawai sebesar 0,346

PK5 <--- Peran_Kep emimp inan

PK4 <--- Peran_Kep emimp inan

dengan signifikan sebesar 0,000 jauh lebih

<--- Peran_Kep emimp inan

KK1 <--- Kep uasan_Kerja

kecil dari 0,05 artinya variabel Peran

KK2 KK3 <--- Kep uasan_Kerja Kep uasan_Kerja

KK4 <---

<--- <---

Kep uasan_Kerja

mempengaruhi kinerja

KK5 Kep uasan_Kerja

KP1 <--- Kinerja_Pegawai

pegawai. Dengan demikian pernyataan

KP2 <--- Kinerja_Pegawai

KP3 KP5 <--- Kinerja_Pegawai Kinerja_Pegawai

Hipotesis keempat yang menyatakan,

KP6 <--- <---

Kinerja_Pegawai

Peran Kepemimpinan berpengaruh positif

KO3 KO2 <--- Komitmen_Organisasi Komitmen_Organisasi

KO5 <--- <--- Komitmen_Organisasi

dan signifikan terhadap kinerja pegawai

KO7 KO6 <--- <--- Komitmen_Organisasi Komitmen_Organisasi

Politeknik Negeri Lhokseumawe diterima

DK1 <--- Disip lin_Kerja

5. Nilai koefisien Kepuasan kerja terhadap

DK2 <--- Disip lin_Kerja

DK4 DK3 <--- Disip lin_Kerja Disip lin_Kerja

Kinerja Pegawai sebesar 0,181 dengan

DK5 <--- <---

signifikan sebesar 0,040 lebih kecil dari Untuk

Disip lin_Kerja

0,05 artinya variabel kepuasan kerja pengaruh, arah pengaruh dan signifikan atau

mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan tidaknya pengaruh variabel eksogen terhadap

demikian pernyataan Hipotesis kelima variabel endogen. Nilai koefisien ini juga

Kepuasan kerja digunakan untuk pengujian hipotesis yang

yang menyatakan,

berpengaruh

positif dan signifikan

10 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi 10 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

variabel komitmen Negeri Lhokseumawe diterima.

organisasi terhadap kinerja adalah sebesar

6. Nilai koefisien Disiplin Kerja terhadap

0,226 (signifikan).

kinerja pegawai sebesar 0,213 dengan Selanjutnya pengaruh tidak langsung signifikan sebesar 0,010 lebih kecil dari

(indirect effect) variabel peran kepemimpinan 0,05

artinya variabel Disiplin kerja terhadap kinerja pegawai adalah sebesar mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan

0,071(signifikan), pengaruh langsung variabel demikian pernyataan Hipotesis keenam

kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai yang

adalah sebesar 0,063 (signifikan), pengaruh berpengaruh

langsung disiplin kerja terhadap kinerja terhadap

pegawai adalah sebesar 0,052. Negeri Lhokseumawe diterima.

Sedangkan pengaruh total (total effect)

7. Nilai koefisien

kepemimpinan terhadap terhadap kinerja pegawai sebesar 0,226

komitmen organisasi adalah sebesar 0,315 dengan signifikan sebesar 0,023 lebih kecil

(signifikan), pengaruh total variabel kepuasan dari 0,05 artinya variabel Komitmen

kerja terhadap komitmen organisasi adalah organisasi mempengaruhi kinerja pegawai.

sebesar 0,278 (signifikan), pengaruh total Dengan demikian pernyataan Hipotesis

variabel disiplin kerja terhadap komitmen ketujuh yang menyatakan, Komitmen

organisasi adalah sebesar 0,228 (signifikan), Organisasi

pengaruh total peran kepemimpinan terhadap signifikan

adalah sebesar Politeknik Negeri Lhokseumawe diterima.

0,417(signifikan), pengaruh kepuasan kerja terhadap variabel kinerja pegawai adalah

Hasil Uji Direct Effect, Indirect Effect

sebesar 0,243 (signifikan), pengaruh total

dan Total Effect

variabel Disiplin kerja terhadap kinerja Dalam penelitian ini juga menguji

pegawai adalah sebesar 0,264 pengaruh total pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung

organisasi terhadap dan

variabel

komitmen

adalah sebesar 0,226 kepemimpinan, kepuasan kerja dan disiplin

pengaruh total

kerja melalui komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai ditampilkan dalam tabel di

Pembahasan

bawah ini.

terhadap hasil penelitian yang diperoleh melalui analisi

Pembahasan

Pengaruh Langsung, Tidak Langsung

Structural

Equation

Modelling (SEM).

dan Pengaruh Total

Pembahasan akan dikaitkan dengan teori. Pembahasan

bagian ini akan menekankan pada pengujian hipotesis yang

pada

Kepemimpinan Peran

Kepuasan Kerja

Displin Kerja

Organisasi Komitmen

Pegawai Kinerja

telah

dibentuk

dengan maksud untuk

Pengaruh Langsung(Direct Effects)

0 0 mendapat jawaban atas pertanyaan dalam

Komitmen_Organisasi 0,315

Kinerja_Pegawai 0,346

hipotesis penelitian ini.

Pengaruh Tidak Langsung(Indirect Effects)

Komitmen_Organisasi

Kinerja_Pegawai 0,071

Pengaruh Total (Total Effects)

Komitmen_Organisasi 0,315

0 Terhadap Komitmen Organisasi

Kinerja_Pegawai 0,417

Sumber : Output Amos 2016

Berdasarkan data angka dalam tabel Hasil penelitian yang telah dilakukan diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh

dapat disimpulkan bahwa variabel Peran langsung

signifikan dalam kepemimpinan terhadap komitmen organisasi

(direct effect) variabel

meningkatkan Komitmen Organisasi pegawai adalah sebesar 0,315 dan pengaruh kepuasan

pada Politeknik Negeri Lhokseumawe, hal ini kerja terhadap komitmen organisasi adalah

dapat dilihat dari nilai koefisien variabel sebesar 0,278 dan pengaruh langsung Disiplin

Peran Kepemimpinan terhadap Komitmen kerja terhadap komitmen organisasi adalah

Organisasi sebesar 0,315 (31,51%) dengan sebesar 0,228, pengaruh langsung variabel

nilai signifikan sebesar 0,000 dimana nilai Peran kepemimpinan terhadap kinerja adalah

signifikan lebih kecil dari 0,05(Diterima). sebesar 0,346, pengaruh langsung kepuasan

kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0,181, pengaruh langsung variabel disiplin kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0,213, dan

Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kepemimpinan Komitmen organisasi

Pengaruh

Peran

Terhadap Kinerja Pegawai

kepemimpinan memegang Kepuasan kerja merupakan hal yang

Peran

peranan penting bagi susksesnya organisasi penting untuk dapat mendorong seseorang

karena peran seorang pemimpin sangat untuk berkomitmen,

pertumbuhan dan individu-individu mendapatkan

sebuah organisasi. dalam pekerjaannya dan akan cenderung

Pemimpin harus dapat menyelesaikan dan memaknai pekerjaan dan tugas-tugas yang ia

memutuskan suatu masalah pada organisasi laksanakan dengan penuh tanggung jawab

tolok ukur bagi dan dedikasi. Seorang pegawai akan merasa

kelanjutan hidup sebuah organisasi sehingga puas dalam bekerja apabila pekerjaan yang

menjadi contoh yang baik kepada karyawan. mereka lakukan sesuai dengan kemampuan

Menurut Challagalla dan Shervani, dan keahliannya dalam bekerja. Kepuasan

pemimpin adalah untuk kerja berkaitan dengan sikap karyawan

Peran

meningkatkan kemampuan berfokus pada terhadap pekerjaan sedangkan komitmen

pengembangan organisasi

peningkatan

dan

keterampilan-keterampilan pegawai untuk organisasi(Luthans, 2006)

meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Hasil penelitian yang telah dilakukan

Peran kontrol pimpinan memiliki efek positif dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan

secara langsung dan tidak langsung terhadap kerja

signifikan (mempengaruhi)

untuk

kinerja pegawai.

muncul dorongan pegawai pada Politeknik Berdasarkan hasil penelitian yang Negeri Lhokseumawe, hal ini dapat dilihat

telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari nilai koefisien variabel kepuasan kerja

variabel Peran Kepemimpinan signifikan terhadap komitmen organisasi sebesar 0,278

(mempengaruhi) untuk mendorong kinerja (27,8%) dengan nilai signifikan sebesar 0,002

Politeknik Negeri dimana nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

pegawai

pada

Lhokseumawe, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien

variabel

Peran Kepemimpinan

Pengaruh Disiplin

Kerja

terhadap

terhadap Kinerja pegawai sebesar 0,346

Komitmen Organisasi

(34,6%) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

Disiplin kerja

dan

komitmen

organisasi memberikan dampak positif bagi

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

peningkatan kinerja karyawan. Kinerja yang

Kinerja Pegawai

tinggi berasal dari komitmen organisasi yang memiliki ikatan kuat dengan organisasi

Kepuasan kerja mempunyai efek sehingga menumbuhkan sikap loyalitas dan

positif terhadap kinerja karyawan, demikian disiplin

juga ketidakpuasan akan berdampak negatif organisasi.

Kepuasan Kerja Menurut Rivai(2010) disiplin kerja

terhadap

kinerjanya.

merupakan suatu cara pandang seseorang, adalah alat yang digunakan para manajer

baik yang bersifat positif maupun negatif untuk berkomunikasi dengan karyawan agar

(Siagian, 2012). mereka bersedia untuk mengubah suatu

tentang

pekerjaannya

Kepuasan kerja seorang individu dapat perilaku

mempengaruhi kinerjanya dan apabila meningkatkan kesadaran dan norma-norma

kepuasan kerja sudah terpenuhi maka sosial yang berlaku.

kinerja akan meningkat karena pegawai Disiplin

merasa diperhatikan oleh organisasinya. (mempengaruhi)

kerja

signifikan

Hasil penelitian yang telah dilakukan Komitmen

mendorong

munculnya

dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan Politeknik Negeri Lhokseumawe,hal ini dapat

kerja memiliki pengaruh yang positif dan dilihat dari nilai koefisien variabel Disiplin

signifikan terhadap kinerja pegawai pada kerja terhadap komitmen organisai sebesar

Politeknik Negeri Lhokseumawe, hal ini 0,228 (22,8%) dengan nilai signifikan sebesar

dapat dilihat dari nilai koefisien variabel 0,005 dimana nilai signifikan lebih kecil dari

kepuasan kerja terhadap pegawai sebesar 0,05.

0,181 (18,1%) dengan nilai signifikan sebesar 0,040 dimana nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

12 Amirullah, A. Hadi Arifin, Mariyudi

Pengaruh Disiplin

sebagai mediator

Kinerja Pegawai

hubungan X ke Y pada persamaan ke 3 haruslah tidak Signifikan (nol), atau disebut

mediation. Tapi jika faktor yang penting dalam suatu organisasi

Disiplin kerja merupakan salah satu

dengan complete

persamaan 1-3 terpenuhi, namun persamaan karena disiplin kerja akan mempengaruhi

4 tidak, maka disebut dengan partial kinerja pegawai dalam organisasi. Siagian

mediation.

(2014) menyatakan bahwa displin kerja merupakan

mendorong para

Pegawai Yang

memenuhi tuntutan berbagai ketentuan.

Dimediasi Oleh Komitmen Organisasi

Oleh karena itu disiplin kerja sebagai upaya untuk mengubah perilaku serta untuk

pengujian efek mediasi meningkatkan kesadaran dan kesediaan

Hasil

(intervening) hubungan variabel kepuasan seseorang mentaati semua peraturan dan

kerja dengan kinerja pegawai yang dimediasi norma-norma sosial yang berlaku yang

oleh variabel Komitmen Organisasi berdampak pada pelayanan publik yang akan

Pengaruh langsung variabel Peran mempengaruhi kinerja.

Kepemimpinan (X1) terhadap kinerja pegawai Disiplin Kerja signifikan (mempengaruhi)

(Y) adalah sebesar 0,346 atau 34,6% dengan dalam meningkat Kinerja pegawai pada

tingkat signifikan sebesar 0,000. Sedangkan Politeknik Negeri Lhokseumawe, hal ini

pengaruh Peran Kepemimpinan (X1) terhadap dapat dilihat dari nilai koefisien variabel

dengan mediasi Disiplin Kerja terhadap Kinerja sebesar

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN KERAPU (Epinephelus sp.) PASCA TERJADINYA HARMFULL ALGAL BLOOMS (HABs) DI PANTAI RINGGUNG KABUPATEN PESAWARAN

0 1 6

EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESAKANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS Muthia Yuli Astuti Abdullah Aman Damai Supono ABSTRAK - EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUD

0 0 10

KAJIAN ISI LAMBUNG DAN PERTUMBUHAN IKAN LAIS (Cryptopterus lais) DI WAY KIRI, TULANG BAWANG BARAT, LAMPUNG

0 0 10

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD (Tagetes sp) SEBAGAI SUMBER KAROTENOID UNTUK MENINGKATKAN WARNA IKAN KOMET (Carrasius auratus auratus)

0 0 6

PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME (Oshpronemus gouramy) Ahmad Jumaidi

0 0 10

PENGARUH PEMBERDAYAAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA LHOKSEUMAWE DAN KABUPATEN ACEH UTARA

1 2 16

ANALYSIS OF EFFECT OF QUALITY OF MARKETING SERVICE ON DECISION OF HEAR OF RADIO DAKWAH ACEH NORTH AND LHOKSEUMAWE ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PENDENGAR RADIO DAKWAH ACEH UTARA DAN LHOKSEUMAWE Qabiluddin Program Pascasarjana

0 0 6

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 8 22

ANALISIS TREND PENDAPATAN ZAKAT DAN PERSEPSI MUSTAHIK TERHADAP PENYALURAN DANA ZAKAT (Studi Kasus pada Yayasan Badan Dakwah Islam Arun)

0 0 6

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 7