variabel bebas variabel terikat populasi sampel
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Erlina dan Mulyani, 2007 : 12) Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan desain penelitian kausal komparatif. Nazir (2005: 58) menyatakan penelitian komparatif adalah penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Menurut Husein (2012: 7) desain kausal digunakan untuk mengukur kuat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang termasuk dalam perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui Penelitian dimulai pada bulan Juni 2014 sampai dengan Juli 2014.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Sekaran (2006: 115) menjelaskan bahwa variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif (Sekaran, 2006: 117). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Intellectual Capital yang terdiri atas
(CEE), Human Capital Efficiency (HCE), dan
Capital Employed Efficiency
Structural Capital Efficiency (SCE), dan dan diukur dengan Value Added
Intellectual Coefficient (VAIC). VAIC merupakan model yang
dikembangkan oleh Pulic (1998,1999).Ulum (2009: 86) menyebutkan kegunaan
VAIC, yaitu menyediakan standar perhitungan yang mudah dan merupakan ukuran dasar yang konsisten sehingga memungkinkan analisis komparatif baik di perusahaan maupun di negara secara efektif. Selain itu, data yang digunakan dalam perhitungan VAIC didasarkan pada laporan keuangan, yang biasanya telah diaudit oleh akuntan publik yang profesional.
Pulic (1999) dalam (Ulum, 2009: 88) menjelaskan VA dihitung sebagai selisih antara output (OUT) dan input (IN) dengan formula sebagai berikut :
VA = OUT
- – IN ........ (8)
Keterangan :
VA = Value Added
OUT = Output (total penjualan dan pendapatan lain)
IN = Input (beban penjualan dan biaya-biaya lain-selain beban karyawan) Pulic (1999) menjelaskan juga bahwa value added juga dapat dihitung dari akun-akun perusahaan sebagai berikut :
VA = OP + EC + D +A ......... (9)
Keterangan :
VA = Value Added OP = operating profit EC = employee cost D = depreciation A = amortisation
Pulic (1999) menjelaskan bahwa value added dipengaruhi oleh efisiensi human capital dan structural capital. Hubungan lainnya dari
value added
(VA) adalah capital employed efficiency (CEE) yang dalam hal ini dilabeli dengan VACA. VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari capital employed/physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CEE terhadap
value added organisasi. Persamaan VACA adalah sebagai berikut :
VACA = VA/CE ........ (10)
Keterangan :
VACA = Value Added Capital Employed
VA = Value Added CE = Capital Employed (dana yang tersedia : net assets) Pulic (1999) menjelaskan hubungan Value Added (VA) dengan
human capital efficiency (HCE) dalam VAHU. Ini menunjukkan berapa
banyak VA yang dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. VAHU menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HCE terhadap VA organisasi.
VAHU = VA/HC ........ (11)
Keterangan :
VAHU = Value Added Human Capital
VA = Value Added HC = Human Capital (beban karyawan) Pulic (1999) menjelaskan hubungan Value Added (VA) dengan structural capital efficiency (SCE) dalam STVA. Ini mengukur jumlah
SCE yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SCE dalam penciptaan nilai. Persamaan STVA sebagai berikut :
STVA = SC/VA ....... (12)
Keterangan : STVA = Structural Capital Value Added SC = Structural Capital (VA-HC)
VA = Value Added Pulic (1999) mengembangkan VAIC sebagai penjumlahan 3 komponen tersebut, yaitu :
VAIC = VACA + VAHU + STVA ........ (13) 2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006: 116). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA).
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering digunakan, karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang.
........ (14) Sumber : Brigham dan Houston (2001: 90) D.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Sekaran (2006: 121) menambahkan bahwa populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2012 dan secara konsisten tercatat dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) sebanyak 39 perusahaan pertambangan.
Sekaran (2006: 123) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non
probability sampling-purposive sampling artinya bahwa populasi yang akan
dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai yang dikehendaki oleh peneliti (Sekaran, 2006:
127). Sekaran (2006: 127) menjelaskan bahwa penelitian yang baik menggunakan data laporan keuangan antara 5-10 tahun.
Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya mispesification dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap analisis. Adapun syarat sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang menyajikan informasi keuangan lengkap dengan kriteria khusus sebagai berikut : 1.
Perusahaan sampel merupakan perusahaan dalam sektor pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan antara tahun 2007-2012 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Laporan keuangan yang digunakan merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik.
3. Perusahaan sampel tidak berganti jenis usaha pada saat periode penelitian sedang berlangsung.
Berikut ini perusahaan yang masuk dalam populasi: Tabel 2. Daftar Perusahaan Pertambangan yang tercatat di BEI
No Kode Saham Nama Emiten
1 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk
2 ENRG Energi Mega Persada Tbk
3 MEDC Medco Energi International Tbk
4 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk
5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
No Kode Saham Nama Emiten
6 CITA Cita Mineral Investindo Tbk
7 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
8 DEWA Darma Henwa Tbk
9 INCO Vale Indonesia Tbk
10 TINS Timah (Persero) Tbk
11 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
12 BUMI Bumi Resources Tbk
13 PTRO Petrosea Tbk
14 KKGI Resources Alam Indonesia Tbk
15 ELSA Elnusa Tbk Sumber : www.sahamok.com E.
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Sekaran, 2006: 65). Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini pada tahun 2007-2012 yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dimana data dikumpulkan dari website BEI d yahoo finance dan Indonesian Capital Market Directory.
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen untuk kinerja pada masing- masing perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan. Sebelum melakukan uji linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang terbaik (Ghozali, 2011: 105). Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias.
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05 (Imam Ghozali, 2011: 160-165).
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali (2011: 105-106) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. (Imam Ghozali, 2011: 139-143).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t -1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011: 110).
Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).
Tabel 3. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
Tolak No Decision
Tolak No Decision
- – dl < d < 4
- – du ≤ d ≤ 4 – dl du < d < 4-du
Tidak Ditolak 0 < d < dl dl ≤ d ≤ du
4
4
Sumber: Imam Ghozali, 2011 2.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis linier berganda dilakukan dengan uji koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Model regresi dalam penelitian ini sebagai berikut :
- β
- β
= Value Added of Capital Employed (VACA)
Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).
2
) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
Koefisien determinasi (R
2 )
Uji koefisien determinasi (R
3 = Structural Capital Value Added (STVA) a.
X
2 = Value Added Human Capital (VAHU)
X
1
Y = α + β
X
3 = Koefisien regresi variable Independen
, β
2
β
1 ,
= Konstanta β
Keterangan : Y = Return on Asset α
3 .X
3 ...... (15)2
2 .X
1
1 .X
b. Uji Parsial (uji t)
0,05 ( α =5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
Ho : bi = 0 HA : bi ≠ 0
1)
) terhadap
1 Pengaruh Value Added of Capital Employed (X Return on Asset (Y).
Ho
1 : b
1 1 terhadap Y
≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X Ha : b > 0, terdapat pengaruh positif X terhadap Y
1
1
1
2)
2 ) terhadap Return on
Pengaruh Value Added Human Capital (X Asset (Y).
Ho
2 : b
2 2 terhadap Y
≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X Ha
2 : b 2 > 0, terdapat pengaruh positif X 2 terhadap Y
3)
3 ) terhadap
Pengaruh Structural Capital Value Added (X Return on Asset (Y).
Ho
3 : b
3 3 terhadap Y
≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X Ha
3 : b 3 > 0, tidak terdapat pengaruh positif X 3 terhadap Y
Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : 1)
Jika tingkat signifikansi ≤ 5%, Ho ditolak dan Ha diterima
2) Jika tingkat signifikansi ≥ 5%, Ho diterima dan Ha ditolak c.
Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen/terikat. Pada pengujian ini juga menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Prosedur Uji F ini adalah sebagai berikut : 1)
Menentukan hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya : Ho : b
1 = b 2 = b 3 = 0, berarti tidak ada pengaruh X 1 , X 2 , X 3 ,
terhadap Y Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, berarti ada pengaruh X
1 , X 2 , X 3 ,
terhadap Y 2)
Membuat keputusan uji F Jika nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain hipotesis alternatif
(Ha) diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.