POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

TAHUN 2013

PENDAHULUAN

Keberadaan Bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamat kelahiran ibu dan janinnya. Tugas yang diemban oleh bidan, berguna untuk kesejateraan manusia. Pelayanan kebidanan adalah pelayanan professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehtan, diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir. Dengan mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang registrasi dan praktek bidan dan memperhatikan kompetensi bidan yang disusun oleh ICM. Februari 1999 maka disusunlah kompetensi bidan Indonesia dan diSahkan pada KONAS IBI ke

XII di Denpasar Bali.

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat mengobservasi langsung bidan dalam menjala nka n peran dan fungsi bidan pada tempat kerjanya.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Diharapkan peserta didik dapat melakukan observasi bidan pada tempat kerjanya, dengan melihat bagaiaman bidan melaksanakan peran dan fungsinya

URAIAN MATERI

A. PERAN BIDAN

Peran merupakan tingkahl aku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu system. Dalam melaksakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana (tugasmandiri,

kolaborasi,

danketergantunga n),

pengelola (pelayanan dasar dan berpartisipasi dalam tim), pendidik (member pendidikan dan penyuluha n kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader),

dan peneliti.

A. Peran Sebagai Pelaksana Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga ketegori tugas yaitu:

1) Tugas Mandiri

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan:

b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah denga melibatkan klien

c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal

d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalina n denga melibatkan klien/keluarga

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga

g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana

h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause

i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatka n keluarga

2) Tugas Kolaborasi/kerjasama

a. Menerapkkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai kolaborasi dengan melibatkan klien/keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan perolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi

c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalina n dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolonga n pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan

keluarga

d. Memberikan asuhan pada ibu nifas dengan resiko tinggi dan pertolonga n pertama dalam keadaan kegawatan yangg memerlkukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan rsiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerluka n tindakan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatka n klien/keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan rsiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan tindakan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien/keluarga

3) Tugas Rujukan

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan

c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga

d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.

B. Peran sebagai Pengelola

1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebida nan untuk individu, keluarga, kelompok, khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien

2) Berpartisipasi dalm tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain diwilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dam tenaga kesehatan lainnya yang berada dibawah bimbinga n dalam wilayah kerjanya.

C. Peran Sebagai Pendidik

1) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individ u, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehtan ibu, anak dan keluarga berencana.

2) Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat bekerjanya.

D. Peran Sebagai Peliti Melakukan investigasi atau penelitian dalm bidan kesehatan baik secara mandir i maupun secara kelompok.

B. FUNGSI BIDAN

Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya. Dalam melaksakan profesinya bidan memiliki fungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.

A. Fungsi Bidan sebagai Pelaksana Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup : A. Fungsi Bidan sebagai Pelaksana Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup :

b) Melakukan asuhan kebidanan untu proses kehamilan normal, kehamila n dengan kasus patologi tertentu, dan kehamilan dengan resiko tinggi

c) Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertendu

d) Merawat byi segera setelah lahir normal dan bayi dengan resiko tinggi

e) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas

f) Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui

g) Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah

h) Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.

i) Member bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan system reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewenangnya.

B. Fungsi Pengelola Fungsi Bidan sebagai pengelola mencakup:

a) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individ u, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisispasi masyarakat

b) Menyususn rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan dilingkungan unti kerja

c) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan

d) Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan

e) Memipin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan

C. Fungsi Pendidik Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:

a) Member penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanana dalam lingkup kesehatan serta KB a) Member penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanana dalam lingkup kesehatan serta KB

c) Member bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik diklinik dan di masyarakat

d) Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.

D. Fungsi Peneliti Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:

a) Melakuakn evaluasi, pengkajian, survey dan penelitian yang dilakukan sendiri atau bekelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan

b) Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB.

PETUNJUK PRAKTIKUM

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan prosedur Observasi Bidan

PROSEDUR PELAKSANAAN

Tugas Mahasiswa:

a. Buatlah tugas individu

b. Pertama-tama, buatlah laporan pendahuluan yang berisi tentang konsep teori peran dan fungsi bidan

c. Tentukan satu orang bidan yang akan anda observasi dimana bidan tersebut bekerja (Rumah Sakit, Bidan Praktek Swasta, Bidan Puskesmas, serta Bidan Desa)

d. Kemudian lakukan observasi pada seorang tersebut dan tuliskan hasil observasi anda

e. Buatlah evaluasi peran dan fungsi bidan pada tiap kelompok lain, mana yang sudah dilakukan sesuai dengan teori dan mana yang belum dilakukan sesuai dengan teori e. Buatlah evaluasi peran dan fungsi bidan pada tiap kelompok lain, mana yang sudah dilakukan sesuai dengan teori dan mana yang belum dilakukan sesuai dengan teori

1) Konsep teori

2) Hasil Observasi

3) Pembahasan

g. Presentasikan dikelas hasil observasi

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

Anda Cukup melakukan observasi pada seorang bidan tapi bias juga ditambah dengan melakukan wawancara jika memungkinkan

BATASAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran dapat dicapai jika anda menyelesaikan tugas pada kegiatan belajar dengan mehasilkan laporan sesuai sistematika diatas disertai dengan melakukan diskusi dan presentasi dikelas. Penilaian laporan disesuai dengan rubrik penilaian

PENILAIAN PRAKTEK OBSERVASI

Dimensi

Memuaskan (Point 5)

Cukup Memuaskan (Point 3)

Kurang Memuaskan Skor (Point 1)

KONSEP TEORI Konsep Teori dituliskan lengkap, up to Ada sebagian konsep teori yang Konsep teori dituliskan date, berdasarkan sumber teori yang jelas dituliskan

tindak

lengkap. tidak

lengkap,

hanya

dan bias dipertanggung jawabkan

Kebanyaka teori ditulis asli menuliskan sama persis sesuai dengan sumber dan hanya dengan sumber, tidak ada

Konsep teori ditulis dengan menggunakan sedikit improvisasi serta hanya improvisasi. paraphrase dan ada improvisasi serta mengambil dari satu sumber. diambil lebih dari satu sumber

Ada sumber teori yang tidak jelas Diketahui copy dari teman

lain

OBSERVASI Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data Kasus/peristiwa diambil nyata, Kasus peristiwa yang dituliskan dengan lengkap, jujur dan tidak ada sebagian data/fakta yang diambil

nayata melakukan manipulasi data/fakta. Kasus kurang lengkap. Kasus ditulis walaupun format yang dituliskan

tidak

berdasarkan format yang dengan format yang terstandar.

Tidak sinkron antara kasus denga data/fakta

PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan badingkan Membahas kesenjangan dengan Tidak ada pembahasan kasus dengan teori yang bias dipertanggung membandingkan kasus dengan atau hanya mengulang jawabkan. Pembahasan dituliskan secara teori yang bias dipertanggung hasil runtut sesuai proses asuhan kebidanan. jawabkan. Pembahasan ditulis Pembahasan juga memuat alas an atau secara tidak runtut. Hanya rasionalisasi data/tindakan/hasil sesuai memuat sebagian alas an atau kasus yang diambil

rasionalisasi data/tindakan/hasil

Nilai : 𝒙 𝟏𝟎𝟎

πŸπŸ“

πŸπŸ“

PENDAHULUAN

Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masuh merupakan masalah besar. Menurut Survey Kesehatan Tumah Tangga (SKRT)

tahun 1986, Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan yang lambat, menjadi 307 per 100.00 kelahiran hidup (SKRT 1997). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah

meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setia ibu yang memerlukan dengan memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Standar pelayanan Kebidanan dibuat sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat dan diberlakukan bagi semua pelaksana kebidanan

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan dan memberikan pendapat dengan kasus/issue terbaru tentang standar profesi bidan.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan seluruh tentang standar profesi bidan

2. Diharapkan peserta didik dapat mempresentasikan dengan baik tentang standar profesi bidan dan memberikan kesimpulan, serta menimbulkan pendapat tentang standar profesi bidan.

URAIAN MATERI

Standar merupakan landasan berpijak normatif dan parameter/alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan klien dan menjamin mutu asuhan yang diberikan. Dalam penyususunan dtandar harus memerhatikan proses dan harapan yan akan terjadi dalam upaya meningka tka n mutu layanan.

Sebagai suatu profesi, bidan dituntut dapat memberikan asuhan yang bermutu kepada klien. Mutu asuhan kebidanan ditentukan oleh standar yang ditetapkan oleh profesi kebidanan. Standar dalam profesi kebidanan yang ditetapkan oleh profesi kebidanan meliputi: standar pelayanan kebidanan, standar praktik kebidanan, standar pendidikan kebidanan, dan standar pendidikan berkelanjutan kebidanan. Kriteria Standar Kebidanan:

a. Menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dimengerti

b. Realistis/dapat diterima dalam lingkup asuhan yang diperlukan

c. Mudah dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan

d. Dapat diobservasi dan diukur Manfaat standar kebidanan

a. Memandu, mendorong dan mengarahkan kinerja klinis dalam upaya menampilkan asuhan kebidanan yang bermutu

b. Sebagai parameter/tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan kebidanan yang diebrikan b. Sebagai parameter/tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan kebidanan yang diebrikan

d. Mempertahankan profesionalisme bidan sebagai praktisi klinis

e. Meningkatlan penerimaan masyarakat terhadap asuhan kebidanan

f. Melindungi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari kemungk ina n timbulnya gugatan hukum.

Macam Standar Profesi Kebidanan

 Standar Pelayanan Kebidanan

Standar 1: Falsafah dan tujuan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, filosofi, dan tujuan pelayanan serta tugas organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang efektif dan efisien.

Standar 2: Administrasi dan pengelolaan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedomana pengelola pelayanan standar pelayanan, dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelola pelayanan yang kondusif sehingga memungkinakan terjadinya praktik pelayanan kebidanan akurat.

Standar 3 : Staf dan Pimpinan

Pengelola pelayanankebidanan mempunyai [rogram pengelolaan sumber daya manusia agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.

Standar 4: Fasilitas dan Peralatan

Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi instit us i pelayanan

Standar 5 : Kebijakan dan Prosedur

Pengelola pelayanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personel menuju pelayanan yang berkualitas

Standar 6 : Pengembangan staf dan program pendidikan

Pengelola pelayanan kebidanan memeiliki program pemgembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

Standar 7 : Standar Asuhan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/ma naje me n kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayan kepada pasien.

Standar 8 : Evaluasi dan pengendalian mutu

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam evaluasi serta pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara bersinambungan.

 Standar Praktik Kebidanan

Standar 1 : Metode Asuhan

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah : pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosis, perencanaan pelakasanaan, evaluasi dan dokumentasi.

Standar 2 : Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan bersinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.

Standar 3 : Diagnosis Kebidanan

Diagnosis kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.

Standar 4 : Rencana Asuhan

Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosis kebidanan.

Standar 5 : Tindakan

Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien, tindakan kebidana dilanjutkan dengan evaluasi kepada klien

Standar 6 : Partisipasi klien

Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama/partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

Standar 7 : Pengawasan

Pemantauan/pengawasan terhadap klien dilaksankan secara terus-menerus untuk mengetahui perkemangan klien.

Standar 8 : Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus-menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang diberikan dan evaluasi yang telah dirumuskan

Standar 9 : Dokumentasi

Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.  Standar Pendidikan Kebidanan

Standar 1 : Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan kebidanan berada pada suatu institusi pendidikan tinggi

Standar 2 : Falsafah

Lemabaga pendidikan kebidanan mempunyai falsafah yang encerminkan visi dan misi institusi yang tercermin pada kurikulum

Standar 3 : Organisasi

Organisai lembaga pendidikan kebidanan konsisten dengan struktur administrasi dari pendidikan tinggi dan secara jelas menggambarkan jalur hubungan keorganisasian, tanggung jawab, dan garis keja sama.

Standar 4 : Sumber daya pendidikan

Sumber daya manusia, financial dan material dari lembaga pendidikan kebidanan harus memenuhi persayaratan dalam hal kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar proses pendidikan.

Standar 5 : Kebijakan

Kebijakan lembaga pendidikan kebidanan yang mengatur penerimaan seleksi dan kemajuan mahasiswa mencerminkan falsafah dan standar institusi dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku bagi suatu lembaga pendidikan tinggi.

Standar 6 : Tri Dharma Perguruan Tinggi

Lingkungan lembaga pendidikan kebidanan menjamin terselenggara nya Tri Dharma Perguruan Tinggi, ketelibatan profesi dan pengembangan bakat dan minat mahasiswa.

Standar 7 : Kurikulum

Penyelenggaraan pendidikan menggunakan kurikulum national yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dan dikembangkan sesuai ndengan falsafah dan misi dari lembaga pendidikan kebidanan.

Tandar 8: Tujuan Pendidikan

Tujuan dan rancangan kurikulum pendidkan kebidanan mencerminka n falsafah pendidikan kebidanan dan mempersiapkan perkembangan setiap mahasiswa yang berpitensi khusus.

Standar 9

Lembaga pendidikan kebidanan ikut serta dalam program evaluasi internal dan eksternal yang sistematis.

Standar 10

Lulusan pendidikan bidan mengemban tanggung jawab professiona l sesuai dengan tingkat pendidikan  Standar Pendidikan Brkelanjutan Kebidanan

Standar 1

Penyelenggara Pendidikan Berkelanjutan Bidan (PBB) berada dibawah organisasi Ikatan bidan Indonesia (IBI) pada tingkat PP (Pengurus Pusat), PD (PengurusDaerah), dan PC (Pengurus Cabang).

Standar 2 : Falsafah

Bidang pedndikan berkelanjutan bidan mempunyai falsafah yang mencerminkan visi, misi dan tujuan.

Standar 3 : Organisasi

Bidang Pendidikan berkelanjutan mempunyai organisasi yang konsisten dan struktur administrasi yang secara jelas menggambarkan jalur-jalur hubungan keorganisasian, tanggung jawab dan kerjasama.

Standar 4 : Sumber daya pendidikan

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan mempunyai sumber daya manusia, financial, dan material untuk memperlancar proses pendidikan berkelanjutan.

Standar 5 : Program Pelatihan

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan memeiliki program pelatihan yang bersinambungan sesuai dengan kebutuhan

Standar 6 :Fasilitas

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan memiliki fasilitas pembelajaran yang sesuai

Standar 7 : Penyelenggara pendidikan]

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan.

Standar 8 : Pengendalian mutu

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan melaksanakan pengendalia n mutu pelatihan dan pengembangan.

PETUNJUK PRAKTIKUM

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan Prosedur diskusi dan seminar

PROSEDUR PELAKSANAAN Tugas Mahasiswa:

a) Mahasiswa membagi menjadi 4 kelompok a) Mahasiswa membagi menjadi 4 kelompok

: Standar Pelayanan Kebidanan Kelompok 2

: Standar Praktik Kebidanan Kelompok 3

: Standar Pendidikan Kebidanan Kelompok 4

: Standar Pendidikan Berkelanjutan Kebidanan

c) Tulislah Hasil diskusi berupa laporan dalam bentuk makalah dengan sistematika : 1) Konsep Teori 2) Kasus 3) Pembahasan

d) Seminarkan hasil diskusi di kelas

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

Anda harus melakukan diskusi dan seminar sesuai tugas pada masing-masing kelompok dengan kasus/isu bidan yang up to date.

BATASAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran dapat dicapai jika anda beserta kelompok menyelesaikan tugas pada modul ini yaitu melakukan presentasi/seminar dan diskusi dikelas dengan panduan penilaian yang tercantum pada bagian akhir modul ini. Selamat Mengerjakan.

Dimensi Memuaskan (Point

Cukup

Kurang Skor

KONSEP Konsep

sebagian Konsep teori TEORI

Teori Ada

dituliskan lengkap, konsep teori yang dituliskan up

tindak tidak lengkap, berdasarkan sumber lengkap.

to

date, dituliskan

hanya teori yang jelas dan Kebanyaka

teori menuliskan bias dipertanggung ditulis asli sesuai sama persis jawabkan

dengan sumber dan dengan hanya

sedikit sumber, tidak Konsep teori ditulis improvisasi

serta ada dengan

hanya mengambil improvisasi. menggunakan

dari satu sumber.

paraphrase dan ada Ada sumber teori Diketahui improvisasi

copy dari diambil lebih dari

serta yang tidak jelas

teman lain satu sumber

KASUS/ISSUE Berdasarkan

Kasus kasus/peristiwa

Kasus/peristiwa

diambil nyata, ada peristiwa nyata,

data sebagian data/fakta yang diambil dituliskan

kurang tidak nayata lengkap, jujur dan lengkap.

dengan yang

Kasus walaupun tidak

dengan format yang manipulasi

melakukan ditulis

yang digunakan data/fakta. Kasus terstandar.

format

terstandar. dituliskan

Tidak sinkron berdasarkan format

antara kasus yang terstandar

denga data/fakta

PEMBAHASAN Membahas

Tidak ada kesenjangan dengan kesenjangan

Membahas

pembahasan badingkan

atau hanya dengan teori yang membandingkan

kasus dengan

mengulang

bias dipertanggung kasus dengan teori hasil jawabkan.

secara jawabkan.

runtut sesuai proses Pembahasan ditulis asuhan kebidanan. secara tidak runtut. Pembahasan juga Hanya

memuat

memuat alas an atau sebagian alas an rasionalisasi

atau rasionalisasi

data/tindakan/hasil

data/tindakan/hasil

sesuai kasus yang diambil

πŸπŸ“

Ket. : Nilai :

πŸπŸ“ 𝒙 𝟏𝟎𝟎

PENDAHULUAN

Bidan sebagai suatu profesi memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya berupa imbalan jasa tetapi juga pengakuan prfesi dan pemberian kewenanga/hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Sebagai suatu profesi, bidan memiliki organisasi profesi (Ikatan Bidan Indonesia, IBI) yang mengatur hak dan kewajiban serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setia bidan yang teleha menyelesaikan pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI. Dalam lingkup IBI, setia anggota memilik i beberapa hak tertentu sesuai dengan kedudukannya : anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan.

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tentang bidan dengan sistem penghargaan melaui bermain peran.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengharagaan yang bias didapatkan oleh bidan dalam profesinya

2. Diharapkan peserta didik dapat menetahui bagaimana system kerja bidan yang mendapatkan reward atau penghargaan

URAIAN MATERI

Positif : Kebaikan dan Keuntungan (sesuai aturan)

Hasil Praktek Bidan

Negatif : Kerugian (Melanggar Aturan)

Reward Sanksi

A. REWARD

Yang dimaksud dengan reward yaitu berupa hadiah atau penghargaan, bias berupa hadiah undian dengan nama dalam bentuk apapun. Hadiah atau penghargaan perlombaan adalah hadiah atau pengahrgaan yang diberikan melaluis uat u perlomban atau adu ketangkasan. Hadiah sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan lainnya adalah hadiah dengan nama dalam bentuk apapun yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh peneima hadiah.

Penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan presentasi dalam kegiatan tertentu. Reward di sini diartikan sebagai ganjaran, upah, pahala, Penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan presentasi dalam kegiatan tertentu. Reward di sini diartikan sebagai ganjaran, upah, pahala,

Jabatan Yang Dimiliki Oleh Bidan Tersebut

Reward yang didapatkan oleh bidan tergantung oleh jabatan yang dimiliki oleh bidan tersebut, apakahjabatan fungsional atau jabatan structural; Kebijakan instit us i dimana bidan tersebut bekerja; kebijakan dari institusi dimana bidan didesa ayau di instansu swasta; kemampuan yang dimiliki oleh bidan tersebut.

Contoh Reward/Penghargaan

a. Pemberian Lisensi (izin penyelenggaraan pelayanan)

b. Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat izi praktek yang diberikan kepada tenaga professiona l yang telah teregistrasi untuk memberikan pelayanan secara mandiri

c. Pemberian penghargaan terhadap bidan teladan

d. Kenaikan pangkat/golongan bagi pegawai negeri sipil

e. Sertifikat bagi yang mengikuti pelatihan

f. Jabatan tertentu bagi yang mengikuti pelatihan

g. Jabatan tertentu bagi yang bekerja di institusi pendidikan

B. SANKSI

Sanksi adalah hukuman atau denda yang diberikan atau dikenakan terhadap seseorang yang melakukan pelanggaran yang secara nyata telah diatur dalam undang-undang.

Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa seseorang yang melanggar aturan akan mendapatkan sanksi. Pelanggaran itu bukan hanya pelanggaran tehadap hukum yang tertulis atau undang-undang, tetapi peraturan/hokum yang tidak tertulis juga, contohnya melanggar norma, adat istiadat atau ketentuan-ketent ua n yang berlaku dalam masyarakat.

Sanksi terhadap pelanggan tidak tertulis bias berupa sindiran, cemoohan atau perlakuan yang tidak pantas oleh masyarakat. Sebaliknya, sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran hokum atau undang- undang tertulis biasanya sudah ditentukan atau ditulis dalam undang-unda ng tersebut. Misalnya berupa denda, pencabutan izin dan penjara.

Bidan sebagai petugas kesetan tidak jarang berhadapan masalah yang berhubungan dengan hukum, sering masalah dapat diselesaikan dengan hokum akan tetapi resikonya ia akan mendapatkan sanksi akibat perbuatannya. Saknsi yang diberikan bervariasi tergantung berat ringannya pelanggaran yang dilakukan.

Pelanggaran yang dilakukan biasa disebut malpraktek

Malpraktek/lalai terjadi karena:

a. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien

b. Tidak melakukan tugas sesuai stamdar

c. Melakukan tindakan yang mencederai klien

d. Klien cidera karena kegagalan melaksanakan tugas

e. Ceroboh; lupa; gagal mengkonsumsi. Sanksi bagi tanggungan (tindakan-tindakan, hukuman) untuk orang menepati perjanjian atau mentaati ketentuan Undang-undang dan aturan tata tertib yang harus dilakukan.

PETUNJUK PRAKTIKUM

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan prosedur sesuai dengan instruksi dalam tugas system pengharagaan bidan

PROSEDUR PELAKSANAAN

Tugas Mahasiswa :

a. Mahasiswa Membagi menjadi 2 kelompok besar

b. Dalam kelompok, anggota membagi tugas sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Perankan bidan sesuai dengan isu-isu kebidanan yang terkait dengan Sistem Penghargaan Bidan

c. Kelompok Satu (1) : Membahas tentang Bidan Berprestasidan Penghargaan Bidan Kelompok dua (2): membahas tentang Bidan bermasaalah dan Sanksi Bidan

d. Kondisi Lingkungan anda seakan-akan lingkungan anda sekarang adalah tempat praktek BPM anda

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

Buatlah kelompok dan membagi peran sesuai dengan karakter peran dan lakukan petunjuk diatas

BATASAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran dapat dicapai jika anda dapat menyelesaikan tugas ini yaitu melakukan bermain peran. Masing-masing kelompok mengkritik dan membuat evaluasi akhir dalam membedakan masalah bidan yang sedang diperankan. Penilaian bermain peran sesuai dengan rubrik yang ada

PENILAIAN ROLE PLAY

No

1 2 3 Kesesuai bahan dan alat simulasi

Aspek yang dinilai

1 : tidak menggunaka bahan dan alat simulasi sama sekali

1 2 : Menggunakan bahan dan alat namun tidak sesuai dengan tema

3: Menggunakan bahan dan alat dan sesuai dengan tema Kesesuaiaan tema dengan isu praktek kebidanan yang up to date

1: tema melenceng dari isu praktek kebidanan

2 2 : tema sesuai dengan praktek kebidanan tapi biasa dan tidak up to date

3 : tema sesuai dengan isu praktek kebidanan, up to date dan inovatif

Kesesuaian Kostum

1: Kostum Menggunakan pakaian harian

2: Kostum menggunakan pakaian khusus namun tidak

3 sesuai dengan tema

3 : Kostum menggunakan pakaian Khusus dan sesuai dengan tema Kesesuaian Musik

1 : tidak menggunakan iringan music pendukung

2 : menggunakan iringan music tapi tidak menarik dan mengganggu jalannya role play

3 : menggunakan iringan music yang menarik perhatian audiens, tidak menggangu, pada keseluruhan bagian dan mendukung tersampainya pesan pada audiens

Presentasi

1 : Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang dikembangkan diluar catatan, suara monoton

5 2 : secara umum pembicara tenang dan intonasi bagus namun tidak fokus pada peran yang dimainkan

3: berbicara dngan semangat dan intonasi yang baik, serta membuat anusiasme pada pendengar Penguasaan materi

1 : tidak menguasai materi sama sekali, sangat tergantung

6 pada catatan

2 : menguasai materi, namun tidak mampu mengungkapkan sehingga pendengar tidak mengerti,

3 : sangat menguasai materi, menyampaikan dengan sangat baik dan mudah dimengerti Kerjasama Tim

1 : Tidak Kompak dan tidak berkontribusi apapun dalam hasil kerja tim

7 2 : Kelompok terlihat kompak, namun masih ada anggota yang kurang berkontribusi pada hasil kerja tim

3 : semua kompak dan semua ikut berkontribusi dalam hasil kerja tim

𝟐𝟏

𝐍𝐒π₯𝐚𝐒 =

𝒙 𝟏𝟎𝟎

𝟐𝟏

PENDAHULUAN

Pengembangan pendidikan kebidanan dirancang secara bersinambunga n, berjenjang, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah masyarakat. Pendidikan yang bekelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.

Dengan jumlah anggota IBI yang cukup besar dibandingkan dengan kemampuan pengadaan program pendidikan formal yang menggunakan system penjenjangan, diasumsikan bahwa kurang lebih 32 tahun mendatang seluruh anggota IBI dapat mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disamping itu, IBI dan pemerintah telah menyepakati bahwa masa transisi dalam upaya peningkatan kualitas bidan melalui jalur pendidikan formal akan berlangsung sepuluh tahun.

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat mengobservasi serta wawancara bidan dalam mengembangkan karir dalam profesi bidan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Diharapkan peserta didik mampu menyelesaikan wawancara dan mendapatkan informasi penting dalam pengembangan karir bidan dari sumber berbeda.

URAIAN MATERI

a Defenisi Pengembangan Karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisas i tersebut. Pengembangan kalir bidan meliputi karir fungsional dan karir stuktur.

Spesialis II S3

Spesialis I S2

Diploma IV S 1 Kebidanan

Diploma III SMU

Bidan Pradiploma III

Bagan. Pola Pengembangan Pendidikan bidan

b Tujuan

1) Mendapatkan persyaratan menempati posisi atau jabatan tersebut

2) Mengusakan pengembangan karir karena tidak otomatis tercapai, tergantung pada lowongan atau jabatan, keputusan dan tergantung presensi pimpinan.

c Jalur Karir Bidan

1) Bersifat ideal dan normative

2) Berlaku untu PNS/swasta: Struktural dan Fungsional 2) Berlaku untu PNS/swasta: Struktural dan Fungsional

1) Karir Struktural Pengembangan karir melalui structural tegantung dimana bidan bertugas, apakan dirumah sakit, di puskesmas, bidan di desa atau bidan di instit us i swasta. Di capai sesuai tingkat kemampuan kesempatan dan kebijakan yang ada contoh : menjadi kepala poliklinik.

2) Karir Fungsional Pengembangan karir yang disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan, serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun nonformal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan professional bidan dalam melaksanakan fungsinya.

Peraturan, ketentuan dan cara pengembangan karir terdapat pada:

a. Peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No : 01/PER/M.PAN/1/2008

b. Petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional bidan dan angka kredit.

PETUNJUK PRAKTIKUM

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan prosedur Observasi Bidan

PROSEDUR PELAKSANAAN

Tugas Mahasiswa:

a. Mahasiswa membagi menjadi 4 kelompok

b. Pertama-tama, buatlah laporan pendahuluan yang berisi tentang konsep teori pengembangan karir bidan

c. Tentukan satu orang bidan yang akan anda wawancarai untuk mendaptkan informasi dimana bidan tersebut:

1. Bidan Karir Struktural

2. Bidan Karir Fungsional

d. Kemudian lakukan interview pada bidan tersebut dan tuliskan hasil wawancara anda d. Kemudian lakukan interview pada bidan tersebut dan tuliskan hasil wawancara anda

f. Tulislah laporan dalam bentuk essay yang sistematis

1) Konsep teori

2) Hasil Wawancara

3) Pembahasan BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

Anda cukup melakukan wawancara pada seorang bidan karir struktur dan bidan karir fungsional dan temukan informasi penting dari perbedaan karir tersebut.

BATASAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran dapat dicapai jika anda menyelesaikan tugas pada kegiatan belajar dengan mehasilkan laporan sesuai sistematika diatas disertai dengan melakukan diskusi dan

presentasi dikelas. Penilaian laporan disesuai dengan rubrik penilaian

PENILAIAN PRAKTEK WAWANCARA

Dimensi

Memuaskan (Point 5)

Cukup Memuaskan (Point 3)

Kurang Memuaskan (Point 1) Skor

KONSEP TEORI Konsep Teori dituliskan lengkap, up to Ada sebagian konsep teori yang Konsep teori dituliskan tidak date, berdasarkan sumber teori yang dituliskan

lengkap. lengkap, hanya menuliskan sama jelas dan bias dipertanggung jawabkan

tindak

Kebanyaka teori ditulis asli sesuai persis dengan sumber, tidak ada Konsep

teori

ditulis

dengan dengan sumber dan hanya sedikit improvisasi.

menggunakan paraphrase dan ada improvisasi serta hanya mengambil Diketahui copy dari teman lain improvisasi serta diambil lebih dari satu dari satu sumber. Ada sumber teori sumber

yang tidak jelas

HASIL Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data Kasus/peristiwa diambil nyata, ada Kasus peristiwa yang diambil WAWANCARA dituliskan dengan lengkap, jujur dan sebagian data/fakta yang kurang tidak nayata walaupun format tidak melakukan manipulasi data/fakta. lengkap. Kasus ditulis dengan yang

terstandar. Kasus dituliskan berdasarkan format format yang terstandar.

digunakan

Tidak sinkron antara kasus denga yang terstandar

data/fakta

PEMBAHASAN Membahas

dengan Membahas kesenjangan dengan Tidak ada pembahasan atau badingkan kasus dengan teori yang bias membandingkan kasus dengan hanya mengulang hasil dipertanggung jawabkan. Pembahasan teori yang bias dipertanggung dituliskan secara runtut sesuai proses jawabkan. Pembahasan ditulis asuhan kebidanan. Pembahasan juga secara tidak runtut. Hanya memuat memuat alas an atau rasionalisasi sebagian alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil sesuai kasus yang data/tindakan/hasil diambil

kesenjangan

Nilai : 𝒙 𝟏𝟎𝟎

πŸπŸ“

πŸπŸ“

PENDAHULUAN

Menempatkan orang-orang yang menggunakan pelayanan kesehatan pda pusat asuhan telah menjadi kebijakan pemerintah dalam 10 tahun terakhir, salah satunya pelayanan yang berpusat pada wanita. Yang sangat penting adalah perpindahan menuju ketetapan pelayanan yang lebih sensitive serta melibatka n wanita dalam perencanaan dan pemantauan pelayanan, juga mampu menentuka n elemen-elemen perawatan yang mereka terima.

Sikap etis professional dalam berkomunikasi akan mewarnai setiap langkah bidan, termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi situasi yang muncul pada asuhan yang diberikan. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan konseptual model atau teori-teori yang mempengaruhi praktik kebidanan sehingga wawasan seorang bidan semakin luas.

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat memberikan contoh melalui bermain peran tentang penerapan system model asuhan kebidanan.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan penerapan model asuhan kebidanan melalui peran yang dimainkan

URAIAN MATERI

a. Defenisi Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsure-unsur yang terdapat dalam paradigm kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). Model konseptual kebidanan adalah medical model, paradigm sehat, midwifery care.

b. Teori Konseptual Asuhan Kebidanan Teori dan theory sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam hal ini membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James, 1992). Pengertian tentang konsep dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh penelit ia n untuk menggambarkan fenomena social menariak perhatiannya. (Niken Meilani, 2008: 103).

Teori-teori dalam praktek kebidanan sebagai berikut:

1) Teori Reva Rubin Teori ini menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, unyuk mencapai peran

ini seorang

wanita

memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan.

2) Teori Ramonat T. Marcer Teori marcer lebih menekan pada stress antepartum dan penacapain peran ibu.

3) Teori Ela Joy Lehrman

Dalam teorini Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik memerikna asuhan pada wanita hamil da memberika n pertolongan pada persalinan.

4) Teori Ernestine Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dla suatu proyek yang mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan penagalam dan observasinya dalam praktik.

5) Teori Jean Ball Tujuan asuhan maternitas pada teori ini adalah agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagi ibu baik fisik maupun psikologis.

c. Model Konseptual Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang berbeda dengan metode perawatan medis. Model asuhan kebidana didasarkan pada prinsip-prinsip asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:

1) Memahami bahwa kelahiran anak merupakan sesuaitu proses alamia h dan fisiologi

2) Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melaukan intervens i tanpa adanya insikasi sebelum berpaling ke teknologi

3) Aman, berdaarkan fakta, dan member kontribusi pada keselamatan jiwa ibu

4) Terpusat pada ibu, bukan terpusat pda pemberian asuhan kesehatan/lemaba (Sayang Ibu)

5) Menjaga Privacy serta kerahasiaan ibu

6) Membantu agar merasa ama, nyaman, dan didukung secara emosional

7) Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan konseling yang cukup

8) Mendorong ibu dan keluargaagar menjadi peserta ktif dalam membuat keputusan setelah mendapatkan penjelasan mengenai asuhan yan akan mereka dapatkan

9) Menghormati prakti-praktik, dan keyakinan agama mereka.

PETUNJUK PRAKTIKUM

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan prosedur sesuai dengan instruksi dan peran sesuai dengan tema

PROSEDUR PELAKSANAAN

Tugas Mahasiswa :

a. Mahasiswa Membagi menjadi 5 kelompok (bermain peran)

b. Dalam kelompok, anggota membagi tugas sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Kelompok bermain peran tentang teori-teori yang mempengaruhi model kebidanan: Kelompok 1 : Teori Reva Rubin (attainment of maternal role) Kelompok 2 : Teori Ramona Mercer (Ramona menjelaskan stress

antepartum dan pencapaian peran ibu

Kelompok 3 : Teori Ernestine Wiendenbach Kelompok 4 : Teori Jean Ball Kelompok 5 : Teori Ela Joy Lerhman dan Morten

c. Kondisi Lingkungan anda seakan-akan lingkungan anda sekarang adalah tempat praktek BPM anda

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN Buatlah kelompok dan membagi peran sesuai dengan karakter peran dan

lakukan petunjuk diatas

BATASAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran dapat dic apai jika anda dapat menyelesaikan tugas ini yaitu melakukan bermain peran. Masing-masing kelompok mengkritik/ member saran dan membuat evaluasi Pembelajaran dapat dic apai jika anda dapat menyelesaikan tugas ini yaitu melakukan bermain peran. Masing-masing kelompok mengkritik/ member saran dan membuat evaluasi

Penilaian bermain peran sesuai dengan rubrik yang ada

PENILAIAN ROLE PLAY

No

1 2 3 Kesesuai bahan dan alat simulasi

Aspek yang dinilai

1 : tidak menggunaka bahan dan alat simulasi sama sekali

1 2 : Menggunakan bahan dan alat namun tidak sesuai dengan tema

3: Menggunakan bahan dan alat dan sesuai dengan tem Kesesuaiaan tema dengan isu praktek kebidanan yang up to date

1: tema melenceng dari isu praktek kebidanan

2 2 : tema sesuai dengan praktek kebidanan tapi biasa dan tidak up to date

3 : tema sesuai dengan isu praktek kebidanan, up to date dan inovatif

Keseuaian Kostum

1: Kostum Menggunakan pakaian harian

2: Kostum menggunakan pakaian khusus namun tidak sesuai

3 dengan tema

3 : Kostum menggunakan pakaian Khusus dan sesuai dengan tema

Kesesuaian Musik

1 : tidak menggunakan iringan music pendukung

2 : menggunakan iringan music tapi tidak menarik dan

4 mengganggu jalannya role play

3 : menggunakan iringan music yang menarik perhatian audiens, tidak menggangu, pada keseluruhan bagian dan mendukung tersampainya pesan pada audiens.

Presentasi

1 : Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang dikembangka n diluar catatan, suara monoton

5 2 : secara umum pembicara tenang dan intonasi bagus namun tidak fokus pada peran yang dimainkan

3: berbicara dngan semangat dan intonasi yang baik, serta membuat antusiasme pada pendengar

6 Penguasaan materi

1 : tidak menguasai materi sama sekali, sangat tergantung pada catatan

2 : menguasai materi, namun tidak mampu mengungkapka n sehingga pendengar tidak mengerti,

3 : sangat menguasai materi, menyampaikan dengan sangat baik dan mudah dimengerti Kerjasama Tim

1 : Tidak Kompak dan tidak berkontribusi apapun dalam hasil kerja tim

7 2 : Kelompok terlihat kompak, namun masih ada anggota yang kurang berkontribusi pada hasil kerja tim

3 : semua kompak dan semua ikut berkontribusi dalam hasil kerja tim

𝟐𝟏

𝐍𝐒π₯𝐚𝐒 =

𝒙 𝟏𝟎𝟎

𝟐𝟏

PENDAHULUAN

Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidence based dalam praktiknya,

Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan dan memberikan contoh penerapan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tentang penerapan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan.

2. Diharapkan peserta didik mampu mempresentasikan dan menimbulkan issue terkini tentang penerapan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan,

URAIAN MATERI

a Definisi Konsep profesi bidan sebagai tenaga professional. Perkembangan profesi bidan dan pendidkan secara nasional dan internasional, pengembangan karir dan system penghargaan bagi bidan, peran kepemimpinan bidan, proses berubah, pemasaran social jasa asuhan kebidanan. Selain itu memberikan kemampuan penguasaan terhadap ketrampilan dasar praktik klinik. Sebagai menunja ng pencapaian kompetensi utama bidan meliputi upaya bantuan hidup, administrasi pemberian obat, protocol pemberian cairan intervena termasuk tranfusi darah, dan prinsip pencegahan infeksi.

b Pengambilan Keputusan Klinik Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidence based dalam praktiknya. Seorang tenaga klinis apabila dihadapkan pada situasi dimana terdapat suatu keadaan panik, membingungkan dan memerlukan keputusan cepat (biasanya dalam kasus emergency) maka 2 hal yang dilakukan

1) Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalama n dimasa lampau

2) Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan ini dalam upaya mencari suatu solusi.

c Langkah-langkah pengambilan keputusan Klinis

1) Penilaian (pengumpulan Informasi) Langkah pertama dalam pengambilan keputusan klinis adalah menilai/menggali keluhan utama klien, keluhan utama ini mengarah kepada masalah yang lebih penting atau merupakan dasar dari masalahnya.

2) Diagnosis (menafsirkan Informasi/menyimpulkan hasil pemeriksaan) Setelah mengumpulkan beberapa informasi, tenaga kesehatan mulai merumuska n suatu diagnosis defferensial (diagnosisi banding). Diagnosis defferensial ini merupaka kemungkinan –kemungkinan diagonisis yang akan ditetapkan.

3) Perencanaan (Pengembanan Rencana) Setelah memutuskan diagnose kerja, maka tenaga kesehatan akan memilih perencanaan pengobatan atau asuhan. Dalam perencanaan ini bias ditemuka n beberapa pilihan yang perlu dipertimbangkan risiko dan keuntungannya.

4) Intervensi (Melaksanakan Rencana Langkah berikutnya dalam pengambilan keputusan klinis setela h merencanakan pilihan tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanaka n pengobatan atau asuhan yang ditentukan.

d Manajamen Kebidanan Langkah 1. Pengumpulan Data Dasar Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk menevaluasi keadaan klien lengkap, yaitu

1) Riwayat kesehatan

2) Pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan

3) Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya

4) Meninjau data laboratorium Langkah 2. Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnosis, kebutuhan dan masalah klien berdasarkan interpretasi data yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan.