Struktur Organisasi Serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan Menurut Perundang-Undang yang Berlaku di Indonesia Repository - UNAIR REPOSITORY

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

omsKtm oaa,\ai8A32 s^hta xao m dab w&&sahq

  KSJAKOAWI KgffiJBR PSHOHBAUG * QBDABGAH SABO BS3LAKU PI IM05DS3IA

  

M I L I K

PT RI 'L STAKAAN

"UNI VERS'1 AS AI R LANGGA*

S I ’ H A B A Y A

  02SKTOJUI i U2I2TOR8Z?AS AIHLAHGGA ftUtttmS llUKtt; PSHGttTl GKHIPSIrJOHOi5AH HtEttS; KDAHA

  ( J.S. 0AB3*AK )

  i

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

STEDKXOH 0RGANISA3I SERTA TUGAS DAM WEWENANG KEJAKSAAN MEHOBUT PBKOHDAHG - UNDANGAH

  XAHG H3HLAKU DI IHDOMESIA DISST0JUI ; UNIVEH3ITAS AIRLANGGA FAKULTAS HUKUM PENGUJI SKRIPSI JURUSAN HUKUM PIDAHA < HARXOHO MBfTAROEM SH )

  U

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

SraOKTUR ORGANISASI SSBTA TUGAS DAK WSWENANG

  • k ej aks aan menor ui pebxtodang tjndangan

  YANG BERLAKU DI INDONESIA SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MSLSNC&API PAN MEMKWUHI SXARAX-

SYARAT GUNA MENCAPAI GELAB SARJANA HUKUM

  

OLEH t

S O B D A R T I Nonor pokok s 5 7 0 6 F2 JURUSAN HUKUM PIDANA

  FAKULTAS HUKUM UNIVSRSITA3 AIRLANGGA S U R A B A U

  19 7 6

  ill

  xaxvzzi^ fixzua&x g r x a a

  grras&r i c m rao&s*

  tror2 i rrarni Jons*

  0 A U A i S O f i O A U ! o j s c x $ 5 1 0 6 m ^ » RUS3X JAI4 E232a Cj* I7/JL?

  O U H A D A T A *

  gcnngra iravggAax trm <~**3 r^rt nv7r?Ar3

  ir^^v? r^rriT? :crT^.*.^vra*mq? tAg% m r s m m rrrriu

S A ? 4 F C U C A : * ? AS *

  X I J E a O i l l U L U A D . d a s tt

  • m a c a u o xzrzxz* jk'f&wtmu.. U* £31 JA334* h a s n r i Smyrna o & r e s x z s t m m *

  a * j a o 3 mr©n a 3 ,

b* *izm tarczxx c x x a u .

  S A S X? t tOR*3 CASTtixsnr^cs £Z^UC3Aitfr»

  3 a a 7 « s c o i n p o u i j * samxt* &> zsc^o 1974 tttssruro acr t c t m m t r x m m rr "Ann, fljr*) x?

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

0 A B

  S A T A, FfiJl , S k A J L X J U L

  Seorang mahasiswa yang hendak mengakhirl pandi - dikannya pada suatu F*kultas guna raencapoi . keaarjana- annya aebagaimana lazimrjya* vajib monyusun suatu skrip- si sasuai dengan Jurusan yang dipilihnya* Quna meleng - kapi ujian akhir pada jurusan hukum pidana, dlsusunlah sltripsi ini* Dalam - aaengakhiri skripsl ini penulis menyam - paikan uoapan terima kasih kopada para dosen dan assis* tan ffofcultaa Hukum 'Ohiversitas Airlangga yang tolah &e- ngasuh penulis* Demikian pula ingin pula penulis sampa- ikan ucapan terima kasih kepada para pejabat dari in$ - tan si yang telah sudi memberl bantuan pada waktu panu -

  11s mencarl bahan yang dlperlukan untuk aonyusun skrip­

  sl Ini. Semoga amal mereka dit arista oleh Tuhan Yang Ma- ha Ssa. Berfcubung masih kurangnya me keoampuan dan penga- laman serta pioiknya pengetahuan penulis, aaka penulis an skripsi ini jauh dari pada sempuma. Oleh karena Itu masih banyak kekurangan dan kesalahan, balk dltinjau da­ ri sudut ilmiah, maupun tohnik pergrusunannya. Untuk hal tersebut penulis tutup dengan beribu-ribu maaf, dengan harapan sonoga uraian yang belum memadal ini ada kegu - naannya bagi para pombaca.

  Hormat penulis,

  6 J L ? J .O

  1 I

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

f P -H P UJJLAJL&-JJUL 1 0 1

  Hf tlftlftH?!

  

3 D L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i l l

   S A T A M S Q A H X A a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

  , d a f t a b ..................... vi B A B i P S H D A B U L t J A S . . . . . . . . . . . . .

  X

  1 S A B U I PiUlGSBHAH KEJAKOAAB........ 6

   u, m i s m \ . . . . . . . . . . v? B A B I I I Q tK O K O T l OROAJ I S A D I KEJ AX M . .

  1

  1

  3

  3

  20 A . JAH AH I H D U B U H P A . . . . ,

  11

  3

  20 J M M H PVBLIK XHDOaZBlA . . . b

  3

  2 B. A I C T A W W HA . . DAH KSJAX3AAU

  9

  27

  3

  3

  2 30 >*0 B A B

I K B O X H P U & A B . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

  7 $2

  I.AKPI&UUMMi’IIUH ......... 5V

  A f S A » CEPUETAKAAH . . . . . . . e o

  1 VI

  Dalaa paabahaaan akripai penulis nemberlkan sakjft

dar gonbaran dari aalah aatu alat parlengkapan n agara-

yaitu kejaksaan, Adapun judulnya tentang n SXRUKTUR -

ORGAHISASI SSfCTA TUGAS BAH VGSWEtfAHG KEJAJCSAAH KSHURUT-

  B A B I EJSJIP A l l I* U .A__H .

  PERUWDAIJCUUHDAHGAM XAHG BSRLAKU DX INDONESIA % Alasan-alaaan aafclngga ponulis aaotllh judul ini adalab karcna i a)* aatarlqya, aepengatafauan penulis balua par - nab dikupaa* b). adanya parubahan atruktur organises! dalasi * leabaga kejaksaan yang fundaaentll aesuai ngan perkciabangan dan kabutuhan masyarakat.

Bardaaarkan alaaan^alasan itulah menggugah hati penu *

U s untuk aengadakan pambahaaan dan auabangan pikiran-

dalaa skripal ini* Adapun bahan-bahan yang akan parmlia komukakan - antara lain

  • *

    I* Undang-Uhdang Dasar Bepublik Indonesia Tahun 19^5 *•

    didalaa penjalasaivnya aenyatakan bahwa 1

1 ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  2

  • S istim Pemerintahan Negara yang ditogaskan da - lam tfridang~Bhdang Dasar ialah Negara Indonesia berdasar atas Hukum, tidak berdasar atas keku - asaan belaka n* 2* Ketetapan MaJells Pernusyavaratan Bakyat Hepublik Indonesia Nomor XV/MPH/J973 tentang Garis Gar Is Be-

    sar Saluan Negara, Bab IV Pola Vmum Pelita II dalara

    bidang Ekkum anfcara lain menyatakan s ” Peabangunan dibldang Eukum dal a® Negara Hukum Indonesia ialah berdasarkan atas landasan Xer- tib Hukum Negara jiaitu cifca-eita yang terkan - dung pada pandangan hidup, kasadaran dan cita * cita hukura serta cita-cita moral yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan serta vatak dari bangsa Indonesia yang dipadatkan dalam Pane a - ails dan tfndang tfadang Dasar 19W 1* 3* Ifadang Uhdang Nomor 15 £ahun 1961* Lembaran Negara Bepublik Indonesia Tahun 1961 Homor 25Wf yaitu Un •

    dang-^ndang tentang "Kotentuan Ketentuan Pokok K© -

    djaksaan Hepublik Indonesia" di dalara pasal 1 ayat

    1 nya menyatakan s
  • * Kedjaksaan Hepublik Indonesia selanjutnfa dise- but Kedjaksaan, ialah alat negara penegak hukura
  • yang terutama bertugas sebagai penuntut um m u Ayat 2 nya aerjyatakan i

  M 1 L I K p* i; !>VSTAK.AAN :( M \ i AI R LAN GGA’ v i B A Y A

  “ Kedjaksaan dalaa fungsinya selalu nebjunjung - tlnggi hak-hak asaai rakyat dan faukua negara ° Uhdang IZndang Noaior 1** Tahun 1970, Lombaran Nogara- Bepublik Indonesia fabun 197<>» toaor 7^t yaitu Ifaden* todang tentang 19 K*tentuan-Ketentuan Pokok Bekuaea* an Keha&Laan % di dalaa pasal 15 ayat **nya mortja - takan babwa *

  • Dalam parkara pidana we jib pula eoorang penun- tut m m 9 ketjuali apablla ditontukan lain 4a ngan undang * Undang "•

  ?asal 33 ay«t 1 nya menyetakan : " Pelakoanaan pfltusan pengadilan dalaa perkara • pldana dilakukan oleh djaksa

  £• Beglemon Indonesia Tang Uperbaharui ( R I B ) Staat blad Xahun 19^1 Komor hh di dalaa pasal 83 1 aenyata takan babwa s

  " Djika nenurut tlisbangan djaksa perkara itu so* dab c tjukup diporikaa dan nasuk peaariksaan * pengadilan negari maka aekalian sarat diserab* karmya kepada kofcua pengadilan negeri yang di* enggapnya berbakr dan dalaa hal dituntut tupa* ya perkara itu dlparlkaa dalaa sidang pengadi- lan da ngan stenerangkan eeksama-seksaaiaiiya atau oeimnjukkan perbuatanp-perbuatan tentang aana- tertuduh dituntut *•

  Seeudah bab pendaholuant aaka dales bob berikut

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  ny a yaitu Bab Ilt dibabas tentang pcngartian kajakaaan yang peninjauannya dari s a« aajarahnara, b, arti jaksa

  Bab ini parlu dikatabul aabab kajafcaaan aebagai salab- satu alat parlengkapan nagara penegak hukua, mangalaal p8rksnbangan sesuai dongan parkatabangan masyarakat* Efc ngan danikian kajaksaan pada oulanya tldaklah aeaaa - puma saparti sekarang lnl, gecudlan dalam Bab IIXf akan dibahas tantong atruktur organisaai feeJakoaaru Peabahaaan mana ditin - jau dalam dua aacaat yaitu * a. Jaaan Hlndia BeXandav b* jaman Hepublik Indonesia* Pada jaman Hlndla Belanda

  Jakaa Agung manjadi puouk pimpinan kajakaaan dan kapo- lialam Prlnslp yang dwatkian Ini tardapat dalaa pasal

  ISO Recbtarlljke Qrganiaatie* yaitu babwa Jakaa Agung* aangapalal aaluruh kapoliaian-kehakiman di seluruh In­ donesia* Sadangkan pada jaman Bapublik Indonesia prln- sip yang danlkian talab dilapaakan, diganti dangan * prlnslp baru9 yaitu babva kajaksaan dan kapoliaian o -

  Itu saaing-naaing aarupakan daparteaen yang bardiri - aacara oandlri* Dalam arti babwa Kejakaaan dan Kepoli-

  

aian nagara Itu aorupakan leabaga sandirl~ aandirl dlba

  vah aaorang aantari yang oasing-nasing matarlnjra bar • tanggong Javab pada protldan* Prinsip bam ini terbuk- ti dongan adanya Undang Undang Nonor 15 ?abun 1961, *

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  5 L

  onbaran Hegara Hapublik Indonesia Tahun 1961 Nomor 25 yaitu uodang*undang tentang 11 Kat entuan-Xot entuan Po • kok Kadjaksaan n dan bersaaaan dengan itu dikeluarkan-

23 Juga Ondang Uhdang Nomor tahun 1961, Lembaran Nega-

  ra Republik Indonesia, Uamr 2**5 Tahun 1961, yaituun- dang-undang tentang Ketontuan Pokok Kapolisian Naga- * ra Itepublik Indonesia

  Hengenai tugas dan wawenang kejaksaan akan diba* has dalaa Bab IV* Pembabasan dalaa Bab ini dititik be- ratkan pada tugas dan wewanang kejaksaan sotolah pro * klanasi ksmerdekaan. Dangan demiklan aaka sesuai da - ngan Jaman kemardekaan Indonasie tugas dan vewonangnya aagala tindakan kejaksaan baruslab ditujukan untuk ■«& JunJung tinggi bak-bak asaai rakyat dan faukua nagara*

  Bab V nerupakan bab yang tarakhir, dianggap seb£ gai penutup dari ekripsi ini* Dalaa bab ini hanyalab - be rial kesiapulan-kesiiapulan dari bab-bab yang terdablL lu. Adanya uraian yang sedertoana Ini dibarepkan handak lab tiap-tiap pembentukan suatu alat perlengkapan na * 1/ gars baruslah selalu berdasarkan atas undang*undangt - tidak banya cukup dengan suatu surat keputusan saja, - sabingga dengan deaikian kepaatian hokum dapatlab tor- Jaain dengan tegas*

  B

A B II

ffSSKOSBTI AH K&JAKSAAN

A. S K J A H A HJti ^ A *

  Sejak lahir di dunia manusia telah berhubungan « dongan manusia lain di dalam suatu vadah yang disetut- aaeyarakat. tfula-mula la b»rhubungan dongan orang tua- nya dan semakin meningkat umurnya seraakin luas pula c& kup pergaulannya dengan manusia lain di dalasi masyara- katu

  Manurut Ihamaa Hobbes* pada awalnya di dalam ke~ adaaxi tanpa uegara yang dinamakan keadaan alamiah ada- peperangan ontara seaeorang dongan orang lain, diaana- sotiap orangm meaperlihatkan keinginan-keinglnannya * yang sangat egoistis itu. 351. situ fcidak dapat difeeda - kan antara adil dan fcidak adilf karena nafsu-nafau aanu sialak yang berlpJcu. Menganai terjadinya negara9 memi- sut bellau karena keadaan alamiyah fcidak meaberikan - jaminan apapun, maka dalam perdamaian yang diciptakan- oleh perjanjian itulah terletak sruatu perbaikan* Asal saja ada swatu kekuasaan yang lebih tinggl yang nurnja- ga supaya jangan ada pelanggaran terhadap perdamaian*

  Dsngan demikian terjadinya nagara itu karena perjanji- an keaasyarakatan yang diikat diantara rakyat data sa-

6 ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  7 m

a lain. Balk penguasaan maupun perj anjian dapat menuju

kepada sruatu penghldupan bennasyarakat. Penghldupan beiv

masyarakat ini dapat dltiinbulkan oleh sentua anggota,

akan tetapl dapat juga oleh paksaan dari seorang pengu-

  asa.^

  Berbeda dengan pendapat dari John Locke yang nong anggap keadaan alamlyah Itu memang mendaftulul negara juga, akan tetapl Ini tldak berartl bahva keadaan Itu a&alah tanpa aturan-aturan kemasyarakatan, DI situ ada perdanalan dan akal piklran sepertl dalaa nagara* Selanjutnya bellau menyatakan bahwa perbedaan antara keadaan alaraiyah dan negara terletak dalam negara untuk menetapkan dan melaksanakan huicum alanu Negara dlclp - takan karena suatu perjanjlan keaasyarakatan dlantara rakyat* Tujuan dari perj anjian Itu Ialah untuk melln * dungl hak oillk, hak hldup dan kebebasan, balk terha - dap bahaya dari dalam maupun bahaya dari luar* Orang orang menyerahkan hak-hak alaraiyah kepada masyarukat to

  2)

  tap! tldak scsrua hak-haknya* Henurut Jean Jacquo3 Housseau, manusla itu yang asalnya balk telah dlrubah oleh peradaban. Bagalnana

  ^Jhr.Dr. J.J.Von Schzalsf Besar Ten •

tang Kegara dannliukumT Perabangunan, DJakarta,195^>hal

157-159. —

  2Obld.» hal, 176,177*

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  8

  hal itu Msa terjadl, bahva manusia yang awalnya aerda ka aekarang hldup dalam kekuaaaan nagara* domlklanlah- la berfcanya pada dlrlnya* Dalam pada Itu perhatlan lien daknya jangan dl tujukan pada kekuasaan negara, melaln kan kepada tata tertib maayarakat* ini adalah daaar - yang tldak fcarfadl menurut kodrat alam, akan tetapl - harus baroumber pada suatu perjanjlaiu Qloh karena Itu parjanjlan sebagal hukm yang benar. Jadi karananya *e tlap orang dlbatasl dalam kemerdekaannya karena porjan njlan itu* sehlngga la telah aezigadakan perjanjlan Itu menjadl kurang merdeke. Karena perallhan dari keadaan- alamlyah kepada keadaan baxnagara* nalurl manusia ta - lah dlgantl dengan keadllan, dan tlndakan-tlndakannya- mengandung kesusllaan* Saba gal gantloya kamerdekaan - alaalyah dan kamerdekaan tanpa bat as, la kini telah - mervdapat kemerdakaan yang dlbatasl olah keraauan urauau

  Selanjutnya bellau menyatakan bahva, oleh par - janjlan telah dlclptakan negara* akan tetapl sekarang-

nagara maslh harus menyatakan kehendaknya untuk bar -

garaky Ini dllakukan oleh perundang-undangan yang bezv

tujuan

  3)jDlia., hal. 200, 201, 202.

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  9 Perj

  anjian keoasyarakatn dari ajaran Jean Jacqu­

  

es Kousaeau adalah perjanjian dua belah plhak yaitu -

  adanya perjanjian antara anggota naayarakat dengan no*

  na-

  gars* Adapun hak untuk aenjatuhkan pidana ada pada gara, karena negaralah sebagal pelaksana perjanjian - antara Indiridu dengan negara, apabila perjanjian dl - langgar* Dengan nelakukan suatu perbuatan pidana sase- orang telah menodai perjanjiannya sendlri yang la tolah aenjadl anggota nasyarakat justru karena perj anjian Itu JUclbat pertwatannya Itu la dlkuellkan oleh aasyarakat, la dap^t Menjadi anggota masyarakat kaabali apabila - la mengadakan perjanjian baxu dengan denda atau pidana

  

k\

  sesual dengan kesalahanqya* ' Apakah dasar hukumnya tindakan peaidanaan Itu?

  Dalaa aetlap pergaulan hidup meabutuiikan daya upaya - untuk menelihara dan xsempertahankan danar^daaar k$hi * dupannya % Segala perbuatan yang dapat manggoncangkan-

  OQObahayakan, atau aeruntuhkan daaar-dasar kohidupan - masyarakat harus diborantas, guna menyolamatkan kapeifc* tingan-kepentlngan hidup dalam mas&rarakat* Ufctuk melin dungl kepentlngan-kepentlngan hidup teraebut harualah- k\

  • •j

  

>*T*TJ7

/Boo9lan fialfth, "Kullfth Uram ffiikiim Pldnnn" pada tang- gal 1 2 Junl 197 1*-. ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  10 dljatuhkan pidana terhadap pavjm® ai&pa yang melakukan perbuatan yang dapat membahayakan kepentingan-kepenting an hidup dalam nasyarakat. Palara ha,l yang demikian tim- bullah anggapan bahwa dasamya dari peaberian pidana itu tldak lain adalah suatu tindakan pembalasan* Teori ini nerupakan teori pembalasan atau teori rautlak

  Memirut L.J. Van Apeldoorn, teori outlak ialah teori yang raombenarkan adanya pemldanaan seinata-nata a* tas dasar perbuatan pidana yang dilaltukan, Dljatuhkannya pidana adalah karena adanya perbuatan pidana yang dila- kukan seseorang. Pemldanaan adalah akibat mutlak dari suatu perbuatan pidana, pemldanaan adalah sebagai balas an dari pada perbuatan pidana yang dilakukannya* Teori** rautlak atau teori pembalasan ini diutarakan sangat tajam oleh Immanuel Kant*^ Menurut Immanuel Kant dalasi kea­ daan yang tercela ada dasar untuk menj atuhkan pidana, - oleh karena l$u adanya perbuatan pidana segera disu - sul oleh peaidanaan dengan menberikan kesengsaraan pada

  si pelaku dari perbuatan pidana,ini oarupakan syarat yang ti-

  _____ Ini merupakan

  Van Apeldoorn, Pengantar Ilmi Cetakan ke- tiga belas, Pradnya Paramita, Jakarta, 1973* hal,3**3.

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  11

  dak dapat ditavar-tavar lagl*^

  Biaaaping teorl nrutlak atau teorl pembalaaan ada-

  suatu teorl yang dlsebut teorl relatip* Teorl relatip -

  

oencarl peabenar pemidanaan <31 luar perbuatan pldana •

  itu sondlrl, yaitu dl dalaa tujuan yang harus dlcapai - dengan Jalan ancaman pldana dan pemberlan pldana* Teo- ri ini mancarl tujuan peaidanaan dalam usaha untuk meja pexbaiki penJahat. Jadi peaidanaan harusloh mendidik - agar pelaku pldana menjadl balk dalam pergaulan hi -

  dl

  dap dl dalam masyarakat* Kini biasanya orang lain leblh aemberikan tekanan pada perlindungan masyarakat terha - dap kejahatan yang tentunya sama sekall tidakoonutup * kemungklnnn bahva peoldanaan akan memberi daya aendidlk

  7)

  dan nembuat orang Jera/ Selaln darl dua teorl tersebut diatas ada suatu - teorl lagi yang dlsebut teorl persatuan atau teorl coo- puran. Teorl persatuan atau teorl campuran, meneoba menyatukan pokok pandangan darl teorl nutlak dan teorl- relatip, dan aengoJ arkan peaidanaan dlberikan balk fcaia na orang nelakukan pldana atau maupun aupaya orang ja -

  t 12 197 pada tanggal Juni ^* V*n Apeldom., op.cit., hal

  3 fe 3 (

  3 Mt,

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  12

  ng an aampai aelakukan perbuatan pidana.*^ Adapun tujuan pemldanaan berdasar Hancangan Kltab

  Pndang Undang ftikum Pidana, sosuai dangan keadaan di Ifl donesla naka pemldanaan aenpunyai tujuan untuk * 1* mfincegah dllakukarmya tindak pidana deal pengayoaan- nogara, aasyarakat , dan penduduk* 2* mezablmblng agar terpldana lnsyaf dan menjadl anggota aasyarakat yang berbudi balk dan berguna* 3* raenghilangkan noda-noda yang dlaklbatkan oleh tlndak pidana*

  Berganaan dengan tuabubnya Leabaga poradilan di - dalaa aaayarakat Itu, sobenaxnya juga tumbuh lenbaga pa nuntut umua dalaa sajarah Indonesia maslh dalam bentuk- yang aamar-samar* Sebab aaaih di satu tangan yaitu di ~ tangan seseorang penguasa* Kemudian bentuk sorts susun- nannya tergantung pada tlngkat serta keaajuan aasyara * katnya, Sal yang deaikian dapat dillhat apabila mesbuka kitab-rkitab dan peninggalon nenek-aoyang, jabatan jakaa itupun telah lama dikonal*

  Balsa sejarah Indonesia dikenal orang - akan Go jab Hada. Gajah Hada adalah oahapatih dari kerajaan- 8*Ibld.r hal. 3W»

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  13 M 1 3 3 1 ajapahit pada tabuu sampal tahun 136k. Orang kuat

m i sobagai adyak.ua ( jokea ) aanyalenggarakan segala -

shltl narendran ( undang-undang raja ) dan sebagal asta

padha raja* la aenberlkan pada raja mengsnai segala pex

adllan parkara rang sullt-sulltdiaanplng itu Gajafc -

Mada naalh mesa gang baberapa jabatan lalnnya sepertl *

niaaliya sebagal wakll-kota, perdana aanterl dan pang -

lima parang*

  Keadaan peralihan pada sekitar abad ke tujuh be - las, juga aaalh naopak adanya suatu garis peolsah di - antara paradilan raja dan paradilan yang dilakukan atas naoa raja olah paJabat-pajabat tertantu* Parkara-perkara yang menjadi urusan paradilan raja di - sabut parkara pradata* Perkara-parkara yang tldak oenja dl urusan paradilan raja dlsebutnya parkara padu* Tang taraasuk parkara pradata umuanya adalah parkara-parkara yang dapat aeabahayakan aahkota, yang mambahayakan kaa- manan dan ketartlban nagara, alsalnya neablkin karusuh- an dalaa nagerl, pembunuhan, dan Iain-lain yang aifat • kejabatan tarhadap kepantlngan urna#**^

9)Susuaadi Pudjo«M*ojo, faiaan gttlafljarnn Tata fttina In d a w l » T OniTsrsitas, Jogftkarta, 196a, hal.H9.

  u \

  H.Tresno, gtnfliian di Jadorraato Part Abad to, Mmfl, - V#rsiuys, Djakarta, 1957, hal* 15.

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  Perfe ara-perkara yang dooikian tadl diadili oleh raja - pribadiy Adapun perkara pada pada umuanya yaitu perkara perkara yang aelalu mengenai kepentingan rakyat porseox rangan , seportl mlaaliQra perseliaihan diantara rakyat- yang tldak dapat didamaikan secara kekeluargaan oleh ha kia perdanaian dl dalaa wllayahnya Qaslng-maslng* Per -

  ti)

  kara sonipa Ini cukup hanya diadili oleh jakaa* Pada usramnya Belanda dl Indonesia, tu­

  penjajahan

  gas jakaa menjadi berkurang, Walaupun dalaa pasal 62 -

  Rechterlijke Organlsatle disebutkan bahwa pekerjaan

Openbaar ainieterle dl pengadilan-pengadilan negerl dl*

  lakukan oloh jakaa, tetapl dalaa prakteknya tldaklah - demlkian. Sebab kedudukan jaksa sedenikian sehlngga aereka *

  a. Tldak aempunyai hak untuk aenuntut, tebab yang boleh aenuntut Itu hanya asslsten resident saja; b* Dl dalaa sldang pengadilan.tldak raempuqyai hak untuk nemlnta pidana akan tetapl .hanya dapat aengajukan * pendapatnya saja ( pasal 292 1.8* ) e» Tldak aempunyai hak untuk aenjalankan aesuatu putua- an dari pengadilan, yang demlkian ini hanya asslsten

  32 rosiden saja ( pasal ? )

  ^ Ibld.. hal.16

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

m i l i k

  P r m ' S T A K A A N

  • • *r N n ‘f ■ AI R LAN GGA' ! - A Y A

  15 Jadi nyata sekall dalam segala-galanQra jaksa Itu*

hanya aenjadi kaki tangan asaisten resident* la tidak -

  )

  12

  mempuEyai kekuasaan sendiri*

  Pada jaman penjajahan Jepang dladakan perubahan - secara beaar-besaran dalam hal kedudukan jaksa* Sanua * assisten resident yang tadinya aenjadl majlkannya para jaksa dengan sekaligus dihapuskan* Sejak porbuatan ini maka pakerjaan jaksa dengan peraturan dari DJawa Qunde- ikan bulan ffopember tahun 26Q*t> maka semua jaksa dengan sendirinya manjadi jaksa seperti yang dimaksud dalam - pasal k6 darl Harsiona Inlandch Beglemant ( H*I.H* ).

  Dalam Osanu Sirei Bomor 49 ditegaskan bahwa yang dlmak sud dengan pekerjaan jaksa dalam undang-undang ialah - osncarl kejahatan* manuntut parkara , dan memerintahkan aupaya dtjalankan putuaan pengadilan dalam parkara kri- m^nii dan juga mengurus pekerjaan lain yang berhubungan dangan kewajibannya.**J/

  Gejak terbentukigra negara Hepublik Indonesia, maka

oleh pemerintah Indonesia diusahakan mengerabalikan ke *

wibaamgra jaksa seperti sebelum datangnya para penjajah

  J-e,Moch.Soia Dirdjolcusuiso, EatunJak Potun.luk Praktla - lentang Mnneuaut dan HairtBlBaaikan ParttAwi Pirim-m - FadJar,Solo, 1957 hal. 126.

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  16

  di Indonesia* Oleh pemerintah Indonesia dikeluarkan peraturan-peraturan tebagai berikut 3 1* tJndang Undang Homo r 7 Tahun 19**7t pasal 3 Aya menya- takan bahwa *

  • DJaksa Agung nolakukan pengawasan terhadap pan dan poliai didalan menj alankan pengueutan"

  2* Koputusan Preaiden Boaor 22 Tahun 19**7, oeneiapkan - bahwa I

  • Poliai Bepublik Indonesia diteaapatkan dibavab - perdana menteri dengan perantaraan Djaksa Agung"

  3* Penetapan Preaidan Ifomor 5 Tahun 1955, pasal I nya - ■enyatakan bahwa *

  n DJakga Agung / Djaksa Tentara Agung bervenang * untuk selaku ponagak hukum dan penuntut umum - baik dalam kopoliaian preventif maupun kepoli - Bian represif atas nama Preaiden Pangliraa Ter - tinggi Angkatan Perang member! perintah langsung kepada tenaga-tenaga kepolisian negara dan ang- gota-anggota kepolisian Angkatan Perang''*

  Undang Undang Homor lb Tahun 1970, Lembaran Negara - Bepublik Indonesia Tahun 1970, nomor 7*f dalaa pasal- 1? ayat b nya menyatakan s

  H Dalam perkara pidana wadjib hadir pula seorang- penuntut umuo, ketjuali apabila ditentukan lain

  I?

  dengan undang-undang J.Instrukai Presiden Hepublik Indonesia Naaor 9 Tahun -

  197*ft tentang Tata Cara Tlndakan Xepolislan Xerhadap - Pimpinan / Anygauta Devan Pervakilant Hakyat Daerah Ti% kat X dan Ungkat II, dale® lampiran Instruksl presidsn ini antara lain bahwa mengenai pelaksanaan tlndakan ka-

  

poli3ian yang disebtetfidalaa instrusi ini hanya dapat -

  dilakukan oleb petugas-petugas negara yang dltunjuk

  

oleh jaksa tinggls atau ol*h pervira penyorah perkarti,-

  sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku#

  b. m i m t * Dalam pasal 55 Rechterlijke Organisatle ditentu - lean bahva penuntut uraua khusmsnya ditugaskan senegakkan undang-undang dan ketontuan kuasa umum, menuntut semua-

ke jabatan dan neaerintahkan pelaksanaan putusan pldana.

  Dengan demikian dalam Rachterlljke Organisatle tidak - ada rumusan aengenai jaksa, sebab hanya didapatkan adanya iatilah penuntut umum.

  Bebenaxnya penuntut m m itu adalah jaksa pada - pengadilan negerl. Dongan dealkian aaka selain jaksa, - dikenal perkataan penuntut umum. Kedua perkataan ini sebenarnya adalah terjemahan darl bahasa Belanda. Jaksa

  beraaal

  darl terjemahan nagistraat, ssdang perkataan *

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  1

  8 penuntut uznum heraaal dari ter^eraahan openbaar minis- terle*

  Sojak Republic Indonesia diproklamirkan sampal

gaat sekarang maka oleh karena perkaiaan openbaar mi -

niateri© ini pada tlap pengadilan nagerl di} alankan oleh

magistraat, dengan sendirinya seniua perkataan magistraat

dapat difcantl dengan perkataan jaksa. Jadl jaksa pada

vaktu ini lalah openbaar ministerle yang dimaksud dalaa pasal M> Herziene Inlandch Reglesent.^ Untuk dapat lebih Jelasnya, maka pengertian Jaksa yang terdapat da- lam pasal k6 Herziene Inlandch ,Reglement dinyatakan do- mlkian ; w 1* Pegawai-pegawai penuntut umum pada pengadil­ an negerl diwajibkan karena Jabatannya seper ti dengan seksama sekalian kejahatan dan pe- langgaran dan menuntutnya, yaitu jang masuk pemeriksaan pengadilan negerl*

  2. Kalau tldak ditentukan orang yang lain* maka jang dikatakan pegawai-pegawai penuntut uraum dalam fleglement ini lalah jaksa-Jaksa penga­ dilan negerl* Kalau tidak ditentukan orang yang lain, dima na dikatakan jaksa dalam reglement lnif yang dimaksud lalah djaksa pada pengadilan negerl "•

  ^MocluSaid.Dirdjokusuao*, Qq.cit,t hal #128

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Deng an aingkat si fat tugaa kewajiban dan kedudukan Jak»

sa bias a adalah berdasar atas Herziene Indlandch Hsgle-

aent.

  Jaksa adalah orang yang bertugas lebagai penuntut

  • Xmas* Jikalau disebut istilah le&baga penuntut vmm9 itu bararfci kejakaaan* Dengan demikian berarti bahwa • jakaa adalah orangnya atau petugaanya yaitu orang yang molakukan penuntutan* Dalam pengertian yang lebih luaa- arti penuntut umum identik dengan penegak hukum, ini * sudah Jelas. Sebab terhadep sotiap pelanggaran atau ke- Jahatan tanpa adanya penuntutan, tidaklan raungkin hokum Itu sendiri ditaatinya serfca dihoraati oleh raaayerakat.

  Sctiap pelanggaran faukuia sebagai konsekwenainya -

dijatuM atau dibebani neatapa bagi pelanggarnya* Beret

ringannya naotapa atau aanksi ditentukan oleh sifat pe­

langgaran atau kejahatan yang dilakukan oloh si pelaku;

dalam hal inilali jaksa sebagai penuntut umusi sangat di-

perlukaa untuk raenentukan posiai terdekva sebagai pihak

pelangga? fcukuxa*

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  B A B III

  

SXHPKjETO QHGAllISASX m r M S A M

  A- JAMAIfr TOIPIA BBLAUDA# Susunan pengadilan-pongadilan gufcemeinent tidak -

serupa untuk seluruh daerah Hindia Belanda# akan tetapi

ada perbedaan antara Java dan Madura dl satu pifiak dan-

daorah*-daerah di luor Java dan Madura dilain plhak. Bum

Bunan pengadilan^pengadllan idl Java dsn Madura diatur-

dalaa Begleaant op de Bechtljke an hat Belaid dor Jus-

titio in Hederland ~ Indio darl tahun 10*6, ataathlad-

l8W noaor 33 yang fcarlaku pada tanggal 1 Mel 10+8 (un

tuk solanjutnya cukup dlsingkat fiechtorjke Organisatle)

dan yang sejak itu berkali-koll diufcah. Susunan penga-

dllan-pengadilan guberncment di daerah fcuar Java dan

  Madura pada pokokn/a diatur dalam Bech&rffclsiuent Bulten

gewasten dari tahun 1927 izoaor 227 yang niulal barlaku *•

pada tonggal 1 Jull tahun 1927 ( untuk selanjutnya di *

singkat R,B$.

  Didalaa aeapelajari katontuan-ketentuan dalam — Bschterlijka Organlaatie* mengenai kejaksaan* Benurut -

  5* Supomo* Statin Htikum dl Indonesia flebalum Parang - Bania tt, Pradnya Paremita* Djakarta,X96J*tjetaltan-

  ke tujuh* hal, 23

  20

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  21 fl istim yang digunakan dijaaan Hindia Belanda ada dua ma can penuntut rnma yaltu t

Pert ana , penuntut unua yang dilakukan oleh pegawai-po -

gavai orang Bclanda disobut "Qfficier van Justitie * gu

na delay ani pangadilan-pengadiian untuk orang Bropah -

dan pengadilan Laandraad untuk mana borlaku Herziene In

  o\

  

landcb Seglement . /Dengan keputusan Gubemur Jendral-

pada tanggal 12 April tahun 19bl nomor 12 dimuat dalam*

Staatblad tahun 19^1 Uoaor 99? »aka oleh Gubemur Jen-

dral ditunjuklah Landrad - landrad untuk mana berlaku *

Herziene Inlandch Heglement maliputi i

1. Landraad di Bandung, Bogor, Circbon, Jakarta, dan - Tangerang.

  

2. Landraad di Magelang, Pakalingan, Salatiga, Scmnrang

Surakarta, dan Yogyakarta*

  3. Landraad di Gersik, Kediri, Malang dan Surabaya*^

Kedua, yaitu penuntut umum yang dilakukan oleh pegawai-

pegawai orang Indonesia, yaitu jaksa, kadang*kadang di*

sabut juga Inlandsch Qffioier Van Justitie, guna mola *

yani pengadilan-pengadilan landraad selainnya yang di -

  2\ #B# Trasna, Poradilan dl Indonaala dari Abadka Abad - Versluya, Amsterdam Djakarta, 1957* bal. lb$,

  3*Itajd-r hal, 60

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

22 sobut tadi.

  Pada vaktu Itu jaksa temasuk korpa pamong -praja yang diangkat dan diberhentikan olch Qubernur Jendral dan

  k\

  oleh karena Itu berada di batfah perintah r*siden* Mermrut pasal 180 Kechterjke Organisatle ditentukan i bahwa kepolisian -

1. DJaksa Agung mengepalai seluruh

  • * kehaklman diseluruh Indonesia. 9 dan selaku - itu berkovejlban raeoelihara agar supaya keten tuan-ketcmtuan raengenai hal tersabut dalan - p o rundang-undangan hukum atJara pldana dllafc sanakan dengan tjepat dan tegas* 2» Dengan dikotjualikan apa yang terssbut dalam

  pasal 56 Hechterjka Organisatle, maka soma* pegawai openbaar ministerie s«mata-mata dan- dengan langsung ada dibawah perintahnya. rt

Dengan demikian, prlnsip darl pasal 180 Bachterlljke -

  

Organisation ialah Jaksa Agung oenjadl pucuk pimpinan*

kejaksaan dan kapolisian*^ Sebagaiaana dlketahui bah-

va seluruh penuntut umum yang diterapatkan pada pelbagal

pongadilan secara kfcusus langsung berada di bawah perln

tah jaksa agung* Hal yang demikian Ini tidak mengurangi

ketentuan di dalam pasal 56 BechterUjke Organisatle di

  ^Xblrt., ha l lk $ .

  23

mam ditentukan bahva secxua pejabat kejaksaan divajib -

Han «en;J alankan perintah Qubornur Jondral di dalaa rang

ka jabetannya masing-masing* Oleh karena itu sebagai ke

pala kepolisian kehakiman Jaksa Agung wenang untuk mem*

berikan inetruksi-inatruksi kepada pegawai-pegawai ad*

ainistrasi yang aenjalankan kepolisian, ape yang dipan*

dang perlu guna pengusutan, pcncsgahan ter^adinya sega*

la macam kejahatan atau pelanggaran dan untuk aemeliha-

ra ketertiban dan ketenteraiaan i m m deal kepcntingan *

justitie. ^ Peneapatan dari pada para penuntut uraua pada ber*

nacam-macca pengadilan diatur dalam pada Bochterljke

Organisation susunan lenbaga penuntut umum tersebut ada

l ab deoikian *

  

1. Pada Hoogarechtshoft yang nemegang jabatan sabagai *

penuntut umum, ialah Pokrol Jendral Jaksa Agung,

2, Pada Haad Van Justitie yang aemegang jabatan penun *

tut usum lalah para Qfficier dan Xnatitut Qfficier *

  Van Juatitie*

  3* Policie rechtar yang meaegang jabatan pegawai penun­ tut umum#

  tf* landgarencht tldak ada jabatan penuntut uaunu Sepertl dlketabui babwa di dalam sistim Kachterlijke

Organisatio seluruh penuntut usuza diterapatkan di bavab*

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

2k keku asaan ©xecutlef, yang berpusat pada Gubemur Jen •

  droit

JAMAH B. R^FUBLIK IHDOHKSIA.

  ICegiatan penegak hukum pertama-taaa ditujukan un-

tuk raeningkatkan ketertiban dan kapastian hukmn di da -

% m taasyarakat* Balam usaha ini maka perlu diadakan pe- nyempumaan slstira koordinasi sorta penyerasian tugas

antara inatansi-lnstansi penegak hukum. Hal ini dilaku

kan antara Iain dengan menertlbkan fungsl* tugas, koku-

asaan dan wewenang lembaga-lenbaga yang bertugas mene -

gakkan hukum nenurut proporsi ruang lingkup masing-ma -

sing* didasarkan atas sistim kerja soma yang balk.

  Dengan berdirinya negara Hepublik Indonesia, maka

dikeluarkan maklumat pemerintah Hepublik Indonesia terfc

tanggal 1 Oktober 19b$t maka segenap kantor kejaksaan yang tadlnya dipiaahkaa darl departemen kehaklman dan

ditempatkan dibawah Chiambu, rnlal 1 Oktober 19W5 dl*

plndahkan lag! dari Chiambu ke departemen Iehakiaan,ini

berartl bahwa kejaksaan masih belum menjadi satu dengan

  ini

  iapartenen kehaklman, dl dalam badan-badan kehaklman lab tarletak kejaksaan*

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  25 X

  1 aoudian pada tahun 19^7 dikeluarkan Undang - t&idang Honor 7 Tahun 19**7» yang aengatur n Summan Sage ta Kekuasaan Mahkaman Agung Dan Susunan Kejaksaan Agung

  Serta Kekuasaan QJaksa Agung", aenurut undang-undang • ini kedudukan kejaksaan Juga aaslh belua aerupakan lea baga yang berdiri aondirl. H*l ini dapat dllihat ada - nya kojaksaan agung pada nahkaaah agung, kejakaaan Tir^g gl pada pengadilan tinggi, kejakaaan negerl pada pang* dilan nagerly Kejakaaan telah diketahui bahva <11 dalaa t&idang-I&idang Daaar 19**5 tldak ada pengaturannya aaaa sekall, oleh karena Itu perla dladakan daaar hukun • yang aangatumya.

  Uhdang-Uhdang Jfoaor

7 Tahun 19^7 yang dimaksud -

  adalah n undang undang yang aengatur*1 Susunan Serta Ke kuasaan Kahkaaan Agung Dan teaman Kejakaaan Agung Ser ta Kekuaaaan Jakaa Agung " yang berkedudukan do dl To- gyakarta* Keaudian pada tahun 1950 dengan dlbentukngra Mj»hfrqmah Agung ft I S dl Jakarta, dengan Uhdang-Uhdang- Nomor 1 tahun 1950, leabaran Hegara Hepubllk Indonesia

  

Tahun 1950 Honor 30, aaka hapuslah Mahkamah Agung di-

logsrakarta, yang berartl bahva Undang Ubdang Hoaor 7

  19**7

  

Tahun teraebut audah tldak berlaku lagi* Persoal-

lannya aekarang lalah aengapa Undang Ubdang Rooor

  7 Ta

  hun 19^7 itu dengan aendirirjjra tldak berlaku lagl, pa*

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  26

  da hal fconsiderans Uhdang Itodang Nomor 1 Xjihun 1950, - Lembaran ffegara Hepublik Indonesia Tahun 1950 Honor 30* tidak dinyatakan bahwa Uhdang Uhdang Noaor ? Tahun 19*f? itu dieabut? Manjavab parsoalan demikian ini menyang •

  50 Icut pengertian tentang bagoimana sikap suatu peratuc an hokum* peraturan hukum yang baru terhadap peraturan hukum yang lama itu bagaioana. Mangenai sikap sesuatu- peraturan hukum yang baru terhadap peratutan hukum yang lama itu ada tiga macaa sikap, yaitu t

  • sikap perfcaaa* paraturan hukum baru saqjratakan ber- laku surut terhadap peraturan hukum yang lama do ngan batas vaktu tertcntu.
  • sikap keduat peraturan hukua baru menghormati pera - turan hukum l
  • - sikap ketigay borsikap ekluaip, yang berarti bafe*a -

  sejak adanya peraturan hukura baru yang mengatur aat& ri yang sama9 maka peraturan yang lama dengan sendt- rlnya tidak berlaku lagi*^

  ipabtla ada peaaturan haltua yang fcaru aedang ma-

torlnya pamah dlatur oleh peraturan huScun yang .

saka ada peraturan peralihannya, Oleh karena tfo.

  Ihta“ TatQ N,8ara n " tan««al -

  

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

  27

  dang Undang Hoaor 1 Tahun 1950, Lembaran Hegara Repu • fcnie Indonesia Tahun 1950 Noaor 30, sudah ada aturan § peralihannya yaitu dl dalaa Bab

  IX

  pasal 135 dari Un * dang Undang Honor 1 Tahun 1950 yang menyatakan s n Segala perkara yang masih dalam pemeriksaan - oleh Mahkamah Agung Bepublik Indonesia dan oleh

  Boogerechtshof dan dldjalankan dan dlseleaal - kan oleh Mahkamah Agung Indonesia dengan pe • ngertian bahva dalaa menghitung tenggang waktu yang ditentukan tiiak dlhltung antara 27 Beset ber 19^9 sampal mulai berlakur^a undang undang ini". Maka sesuai dengan aturan peralihan tei^

  ■abut ini mencermlnkan sikap eklusipnya peraturan hukun baru terhadap peraturan hukum yang lama, dengan flaniki an maka berartl Undang Undang Honor 1 Tahun 1950, Lemfc baran Hegara Bepublik Indonesia Tahun 1950 Honor 30- adalah undang undang yang berlaku dengan tldak mau - tahu adanya undang-undang Homor

  7 Ta ham 19^7 yang kemu

  dian dengan iendirinya sudah tldak berlaku lagi, Pada Tahun 1963 dengan Surat Keputusan Presiden-

  Bepublik Indonesia Homor 32 Tahun 1963 tertanggal 13 - Hopember 1963, dltetapkan susunan baru kabinet kerja.

  Surat Keputuaan Preaiden teraebut oonampatkan kejaksa- an dalam konparteoen hukum dalam negerl.

  Seperti diketahui bahva dalam Undang Undang Daaar

  2 8 3.9^5 tidak dlsebutkan dl dalam pasal-paaslnya tentang lsmbaga kejakaaan. Ini Ini berarti bahwa lembaga kojaK- aaan dlatur diluar ketentuan Unclang Undang Dagar 19^5.

  Pi dalaa Xetetapan M P B 6 Hoaor XIV/MPBS / 1 9 6 6 yaitu

ketetapan tentang Pembentukan Panltla Panitla Ad Hooke

  H P H a yang bertugas melakukan penelitian lembaga

lembaga negara, penyusunan bagan peiabaglan kekuasaan dl

antara lembaga no gar a menurut sistiia tfndang Uhdang Da -

#ar 19^5, penyusunan rencann penjelasan pelangkap Uh -

dang Undang Dasar 19^5, dan penyusunan porinclan hak •

hak asa3l raanusla* Dt dalam pasal 3 darl Ketetapan M P R S Homor XIV/MPRS

  / 1966 dlnyatakan bahwa ;

  “ Pekerdjaan panitla dalam penjelidikan kagiatan lembaga lembaga negara jang diadakan dlluar ke­ tentuan Undang Ifoadang Dasar 19^5 audah harus se lesai selarabat-lambarnja 3 bulan terhitung ae • djak tanggal Ketetapan ini, dan melaporkan ha - eil^hasil pekerdjaannya kepada pimpinan M P R S dengan ketentuan, Panitla member! pengutamaan pada penjelidlkan kegiatan-kegiatan Front Ha - sional."

  Persoalan yang kemudlan timbul ialah oleh karena kejak- aaan termasuk lembaga negara Jang diadakan dl luar keton