Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Serta Budaya Organisasi Yang Terdapat di Dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

(1)

TUGAS AKHIR

TUGAS DAN WEWENANG MASING-MASING BAGIAN SERTA BUDAYA ORGANISASI PADA KANTOR PELAYANAN

PERBENDAHARAAN MEDAN II

OLEH :

INTAN YUSTINA HUTAGALUNG 112103019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

NIM : 112103019

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : TUGAS DAN WEWENANG MASING-MASING

BAGIAN SERTA BUDAYA ORGANISASI PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA MEDAN II

Tanggal : Juni 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juni 2014 DEKAN

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 198002 1


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : INTAN YUSTINA HUTAGALUNG

NIM : 112103019

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : TUGAS DAN WEWENANG MASING-MASING

BAGIAN SERTA BUDAYA ORGANISASI PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA MEDAN II

Medan, Mei 2014 Menyetujui Dosen Pembimbing

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM) NIP. 19741012 200003 2 003


(4)

dan karunia-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Sungguh tiada berkesudahan pemeliharaan dan lawatan Tuhan dalam hidup penulis sehingga penulis dimampukan melewati masa-masa sulit dalam proses penelitian dan akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “Tugas Dan Wewenang Masing-Masing Bagian Serta Budaya Organisasi Yang Terdapat Di Dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II”. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa saran maupun bimbingan, dukungan serta doa. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc, CTM, SpA(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas


(5)

Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing Penulis yang telah memberikan kesediaan waktunya untuk memberikan pengarahan dan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak/Ibu staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi, dan hormati dalam kehidupan penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan membimbing penulis serta selalu sabar dalam mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan menjadi manusia yang lebih dewasa, buat orang tua penulis papa tersayang Martumpal Hutagalung,SH dan mama tersayang Nursiana Saragih. Kasih sayang yang diberikan papa dan mama tidak dapat terhitung oleh apapun, semoga Tuhan senantiasa menyertai papa dan mama.

7. Kepada abang penulis Ardo Eleazar Hutagalung, Fried Mensen Hutagalung, Try Oktavianus Hutagalung, kakak ipar penulis Warniaty dan keponakan penulis Viona GNA Hutagalung terima kasih atas kasih sayang dan dukungannya selama ini.

8. Spesial buat orang terkasih Jekson Ebenezer Situmorang terima kasih untuk semua bantuan, dukungan, perhatian, semangat, motivasi, serta kasih sayangnya sampai saat ini.


(6)

maupun duka.

10. Buat teman- teman HIDEAKI stambuk 2011, penulis sangat berterima kasih karena telah memberikan pengalaman seru di kampus dan membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini dengan lancar.

11. Buat teman-teman satu kos di Jl.Terompet No.52 Pasar 1, khususnya Kak Desi, Kak Saidah, Kak Vita ,Kak Juwy. Terima kasih atas semua perhatian dan dukungan yang diberikan.

Dan untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis minta maaf sebab tidak semua menyebutkan satu persatu nama-nama semuanya dan penulis berjanji akan selalu menyimpan nama kalian didalam memori, dan penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun harapan penulis semoga Tugas Akhir ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan Yesus selalu memberkati dan menyertai kita semua.Amin.

Medan, Juni 2014 Penulis,


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 3

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Jadwal Kegiatan ... 7

1.6. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II ... 9

2.2. Kondisi dan Letak Geografis ... 10

2.3. Visi dan Misi KPPN Medan II ... 11

2.3.1. Visi KPPN Medan II ... 11

2.3.2. Misi KPPN Medan II ... 11

2.3.3. Logo KPPN ... 12

2.3.4. Motto KPPN Medan II ... 12

2.3.5. Janji Layanan KPPN Medan II ... 12

2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan ... 13

2.4.1.Tugas KPPN Medan II ... 13

2.4.2.Fungsi KPPN Medan II ... 13

2.5. Struktur Organisasi ... 14

2.6. Kegiatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II ... 17

2.7. Jaringan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II ... 18

2.8. Inovasi ... 18

2.9. Program Plus... 19

2.9.1. Pemilihan Sumatera. ... 19

2.9.2. SMS Center (0853-60-200-123) ... 19


(8)

2.10. PROGRAM BANG APIK (Pengembangan Aplikasi

Internal KPPN) ... 23

2.10.1. e-Arsip ... 23

2.10.2. Aplikasi Persuratan ... 23

2.11. Usulan Perubahan Lay Out KPPN ... 23

2.12. Prestasi ... 24

BAB III PEMBAHASAN ... 25

3.1. Pengertian Tugas ... 25

3.1.1. Penggolongan Tugas ... 25

3.2. Kewenangan ( Authority) ... 27

3.2.1. Sifat-Sifat Kewenangan Dalam Organisasi ... 28

3.2.2. Jenis-Jenis Kewenangan Dalam Organisasi ... 29

3.3. Budaya Organisasi ... 29

3.3.1. Fungsi Budaya ... 31

3.3.2. Ciri-Ciri Budaya Organisasi ... 31

3.4. Tugas Dan Fungsi KPPN Medan II ... 34

3.4.1. Uraian Tugas Dan Wewenang KPPN Medan II ... 34

3.4.1.1. Kepala Kantor ... 34

3.4.1.2. Subbagian Umum ... 34

3.4.1.3. Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker ... 35

3.4.1.4. Seksi Bank Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker ... 36

3.4.1.5. Seksi Verifikasi, Akuntansi ... 37

3.5. Budaya Organisasi KPPN Medan II ... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

4.1.Kesimpulan ... 43

4.2.Saran ... 44


(9)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan ... 7


(10)

Gambar 2.1 Logo KPPN ... 12 Gambar 2.2 Struktur Organisasi kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara Medan II ... 16 Gambar 2.3 Logo Plus ... 19


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi baik organisasi swasta maupun sosial terkhusus instansi pemerintah mempunyai tugas terpenting dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Oleh karena itu setiap instansi pemerintah memiliki tugas pokok dan wewenang, yang dipengaruhi oleh prosedur dan kebijakan tertentu. Tugas secara umum merupakan hal yang wajib dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi.

Setiap pegawai sudah seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit. Tugas yang diberikan kepada masing-masing pegawai harus dapat dipertanggung jawabkan. Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat. Manfaat yang dapat dilihat dari pegawai- pegawai yang melaksanakan tugasnya sesuai prosedur akan memberikan kepuasan tersendiri dalam dirinya dan kepada organisasi.


(12)

integral atau satu elemen dari suatu pekerjaan. Tugas merupakan suatu kewajiban khusus dalam suatu pekerjaan. Tugas juga merupakan suatu maksud atau tujuan tertentu”. Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat di simpulkan bahwa tugas adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang merupakan suatu kewajiban dan rutin dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi demi mencapai tujuan tertentu.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara disingkat KPPN sebagai salah satu unit organisasi pemerintahan pada Kementerian Keuangan mempunyai tanggung jawab yang sama dengan unit organisasi pemerintahan yang lain dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan good governance di seluruh unit kerjanya, Kementerian Keuangan menjalankan program Reformasi Birokrasi. Langkah awal perwujudan Reformasi Birokrasi untuk bidang pekerjaan perbendaharaan negara, pada tanggal 30 Juli 2007 Departemen Keuangan membentuk 18 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Percontohan di 17 propinsi dan salah satu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Percontohan yang telah dibentuk adalah KPPN Medan II. Melalui konsep Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara percontohan inilah tekad melaksanakan layanan cepat, tepat, transparan, dan tanpa biaya dicanangkan. Hingga Awal tahun 2009 Departemen Keuangan telah membentuk 37 KPPN Percontohan dari 178 KPPN Konvensional.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II memiliki tugas masing-masing dari setiap sub bagian. Tugas terpenting pada Kantor Pelayanan


(13)

3   

Perbendaharaan Negara Medan II ditujukan sebagai perangkat utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II memiliki rincian tugas sesuai prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga pada akhirnya memberikan kepuasan kepada masyarakat. Kelalaian pegawai dalam melaksanakan tugasnya dapat memberikan pandangan yang negatif pada organisasi tersebut sehingga mempengaruhi terhambatnya tujuan organisasi.

Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur yang didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan fungsi tertentu.

Wewenang pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi baik organisasi swasta, pemerintah ataupun sosial. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II memiliki beberapa sub-sub bagian kerja dan setiap pegawainya memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegitimasi. Namun posisi yang lebih tinggi mempunyai kekuasaan yang sah atas bawahan yang berada pada posisi yang lebih rendah untuk mengambil tidakan agar tugas dapat dilakukan dengan baik dengan penuh tanggung jawab.

Sutarto dalam bukunya, dasar-dasar organisasi (2002:159) : “Wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik”. Memberikan


(14)

kebebasan, dan kterampilan untuk mengambil keputusan-keputusan, serta bekerja dngan efektif.

Di samping melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, kekuatan sumber daya manusia dibentuk oleh sifat dan karakter yang berbeda dari masing-masing individu, yang dituangkan dalam bentuk penyatuan pandangan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk memberi pandangan yang sama bagi sumber daya manusia dalam organisasi, perlu dibentuk suatu aturan main dalam bentuk budaya organisasi yang merupakan pengikat dalam bertindak dan mencerminkan ciri khas organisasi, sehingga anggota organisasi seperti orang berbasis menuju satu tujuan. Di dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II, budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat dan yang mengatur bagaimana pegawainya bersikap. Karena budaya organisasi mewakili persepsi umum dan nilai yang dimiliki oleh setiap pegawai atau kelompok manusia untuk waktu yang panjang. Budaya dalam arti anthropologi dan sejarah adalah inti dari kelompok atau masyarakat yang berbeda mengenai sara para anggota saling berinteraksi dengan orang luar serta bagaimana mereka menyelesaikan apa yang dilakukannya.

Robbins, (2003:523) menjelaskan bahwa “Budaya organisasi itu merupakan suatu system nilai yang dipegang dan dilakukan oleh anggota organisasi, sehingga hal yang sedemikian tersebut bisa membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya”. Budaya organisasi yang dianut dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II menjadi pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk


(15)

5   

karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi lainnya. Namun itu tidak menjadi tolak ukur apakah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sudah memiliki budaya yang kuat, dengan pekerja yang sangat loyal kepada organisasi, tahu dengan jelas tujuan organisasi serta memahami perilaku yang baik dan tidak baik dalam pandangan organisasi, atau budaya yang lemah, mudah terbentuk kelompok-kelompok dengan kepentingan yang saling bertentangan. Loyalitas terhadap kelompok melebihi loyalitas kepada organisasi, kepentingan kelompok atau diri sendiri tidak segan lebih diutamakan.

Penerapan tugas, wewenang dan budaya organisasi pada setiap masing-masing sub bagian di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II dipengaruhi oleh prosedur dan kebijakan tertentu yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berupa jasa kepada masyarakat. Namun tidak semua instansi pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan tugas dan wewenang serta mencerminkan budaya organisasi yang baik kepada masyarakat. Suatu penyimpangan akan terjadi jika setiap tugas dan wewenang serta budaya organisasi tidak dilaksanakan dengan baik sehingga mengakibatkan ketidaklancaran prosedur kerja yang ditetapkan. Berdasarkan pengamatan dan uraian penulis selama berada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Tugas Dan Wewenang Masing-Masing Bagian Serta Budaya Organisasi Yang Terdapat Di Dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II”


(16)

1.2Perumusan Masalah

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “Bagaimana tugas dan wewenang masing-masing bagian serta budaya organisasi pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tugas dan wewenang masing- masing bagian serta budaya organisasi yang terdapat di dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Bagi Penulis

Menambah dan memperluas wawasan di bidang perkantoran dalam menjalankan tugas dan wewenang serta budaya organisasi dalam dunia kerja. 2. Bagi KPPN Medan II

Sebagai masukan kepada KPPN Medan II dalam hal meningkatkan kinerja pegawai, selain itu dapat digunakan sebagai masukan dalam mengelola budaya organisasi yang dianut guna pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

3. Bagi Pembaca

Sebagai bahan untuk menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan bagi setiap pembacanya.


(17)

7   

4. Bagi Peneliti Lanjutan

Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang ingin meneliti mengenai penelitian yang sama yaitu, tugas dan wewenang masing-masing bagian serta budaya organisasi yang terdapat di dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sehingga diharapkan menghasilkan penelitian yang lebih sempurna dan teruji.

1.5 Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, dibuat jadwal penulisan yang diperlukan untuk dapat mengatur waktu dengan baik, supaya penulisan Tugas Akhir ini diselesaikan tepat waktu dengan baik. Riset ini dilakukan oleh penulis pada bulan April dan Mei 2014 di Kantor Pelayanan Perbendaraan Negara medan II dan jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan April

II

April III

April IV

Mei I

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan Laporan


(18)

1.6 Sistematika Penulisan

Luas pembahasan Tugas Akhir dibagi menjadi 4 (empat) Bab yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hasil yang dianggap penting dan relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan sisitematis. Adapun sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, akan membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal kegiatan (survei) dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI

Dalam bab ini, membahas mengenai sejarah ringkas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II, struktur organisasi dan uraian tugas dan fungsi, jenis kegiatan dan kinerja usaha terkini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian tersebut dilakukan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II berkaitan dengan tugas dan wewenang masing-masing bagian serta budaya organisasi pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penelitian dan saran yang merupakan masukan yang membangun bagi perusahaan secara khusus dan pada pembaca secara umum.


(19)

BAB II

PROFIL KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA MEDAN II

2.1Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 April 2003 sebagai awal dari Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah. Salah satu hal penting dalam undang-undang tersebut adalah peniadaan fungsi ordonansering pada departemen Keuangan dalam hal ini Kantor Perbendaharaan dan kas negara (KPKN) yang dialihkan kepada kantor /satuan kerja kementerian Negara/Lembaga. Hal tersebut diikuti dengan reorganisasi Kementerian Keuangan, dimana KPKN berubah menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sehingga hanya menjalankan fungsi Bendahara Umum Negara.

KPPN sebagai satu unit organisasi pemerintahan pada Kementerian Keuangan mempunyai tanggung jawab yang sama dengan unit organisasi pemerintahan yang lain dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance). Untuk mewujudkan good govermance di seluruh unit kerjanya, Kementerian Keuangan menjalankan program Reformasi Birokrasi. Langkah awal perwujudan Reformasi Birokrasi untuk bidang pekerjaan Perbendaharaan Negara, pada tanggal 30 Juli 2007 Departemen Keuangan membentuk 18 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) percontohan di 17 Provinsi dan salah satu KPPN Percontohan yang


(20)

 

telah dibentuk adalah KPPN Medan II. Melalui konsep KPPN Percontohan inilah tekad melaksanakan layanan cepat, tepat, transparan, dan tanpa biaya dicanangkan. Hingga awal tahun 2009 departemen Keuangan telah membentuk 37 KPPN Percontohan dari 178 KPPN Konvensional.

2.2 Kondisi dan Letak Geografis

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang di wilayah Indonesia Bagian Barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, dan Danau Toba.

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Jika dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 3,75 meter di atas permukaan laut. Kota medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC.

Kedudukan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II berada tepat di jantung Kota Medan yaitu di Gedung Keuangan Negara I Medan lantai 1 yang


(21)

11   

terletak di Jalan Diponegoro No.30A Kota medan Provinsi Sumatera Utara, berseblahan dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara.

2.3 Visi dan Misi KPPN Medan II 2.3.1 Visi KPPN Medan II

KPPN Medan II berusaha melaksanakan tugas dan fungsi sebaik-baiknya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Hal tersebut tergambar pada visi dan misi organisasi yang dicanangkan oleh KPPN Medan II.

“Menjadi Pelaksana Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang Profesional, Kredibel, Transparan dan Akuntabel guna mewujudkan pelayanan yang Prima”.

2.3.2 Misi KPPN Medan II

1. Menjadi Pelaksana Kuasa bendahara Umum Negara di daerah yang Profesional, Transparan, Kredibel dan Akuntabel untuk mewujudkan pelayanan yang Prima (Excelent Service).

2. Menjamin kelancaran pencairan dana APB secara tepat waktu,tepat jumlah dan tepat sasaran dengan pelayanan bebas gratifikasi.

3. Mengelola Penerimaan Negara secara Profesional, Akurat , dan Akuntabel. 4. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat, kredibel dan


(22)

 

5. Mewujudkan kondisi yang aman dengan sarana dan prasarana yang memadai dalam mewujudkan tugas pokok dan fungsi perbendaharaan di daerah.

Sebagai suatu organisasi atau kantor yang bergerak di bidang pelayanan perbendaharaan, KPPN Medan II berupaya memberikan Pelayanan yang prima bagi semua mitra kerjanya. Komitmen pelayanan tersebut ditegaskan melalui motto dan janji layanan yang disepakati seluruh elemen pegawai KPPN Medan II.

2.3.3 Logo Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

G

Sumber : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II (2014) Gambar 2.1 Logo KPPN

2.3.4 Motto KPPN Medan II

Layanan prima bagi semua: HORAS BANG !!! (Hasilnya Orang Senang dan Bangga)

2.3.5 Janji Layanan KPPN Medan II

1. Layanan diberikan secara cepat,tepat dan akurat. 2. Layanan diberikan taanpa biaya.


(23)

13   

3. Layanan diberikan secara transparan.

KPPN Medan II, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya mempunyai wilayah pembayaran meliputi 3 wilayah administratif di provinsi Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat.

2.4 Tugas dan Fungsi Pelayanan

2.4.1 Tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II 1. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum 2. Penyaluran pembiayaan atas beban anggaran

3. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

2.4.2 Fungsi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan

2. Penerbitan surat perintah pencairan dana atas nama Menteri Keuangan (Bendahara Umum)

3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN

4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan 5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas Negara 6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang


(24)

 

8. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri

9. Penatausahaan PNBP

10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi 11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan 12. Pelaksanaan kehumasan

13. Pelaksanaan administrasi KPPN

KPPN Medan II, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya mempunyai wilayah pembayaran meliputi 3 (tiga) wilayah administratif di provinsi Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat.

2.5 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Suatu


(25)

15   

instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KPPN Medan II didukung oleh struktur organisasi.

Bagan struktur organisasi KPPN Medan II tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut :


(26)

 

Kepala Kantor

Susanto

1. Yunizar S 2. K

Sumber : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II (2014)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi KPPN Medan II

Kepala Seksi Bank

Sukirno

Kepala Seksi Pencairan Dana

Teuku Hamdani

Kepala Seksi MSKI

Joyo Nuroso

Kepala Subbag Umum  eko ari rusanto 

1. Azhari 5. Sondang 2. Umi Habibah 6. Irwanyah 3. Pantun JB 7. Syamsul

Bahri

4. Fakhruddin Nst

1. Budiarto 2. Juanri Lepinde.B 3. Edison M.P Siahaan 4. Rosliana Sinaga 5. Novita Putri 6. Setiyono 7. Wagiarty 8. Amnur 1. Bambang Krisma A 2. Henry Parlindungan 3. Elisa

Kepala Seksi Vera

Taufiq B

1. Yunizar S 2. Kukuh Setyo

W

3. Endang

Rahayu 

1. Erawati 2. Mulyono

TUGAS BELAJAR:

1. Perra Santos 2. Senopati Al Islami 3. Bahrian Kansiro 4. Guno Prayitno 5. Kurniawan S 6. Ade Setiawan


(27)

17   

2.6 Jenis Kegiatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Medan II

Kegiatan KPPN Medan II berupa bentuk pelayanan untuk membantu di bidang perbendaharaan, antara lain :

1. Pencairan dana

Merupakan bagian dari SPM LS Belanja Pegawai, SPM LS Non Belanja Pegawai, SPM UP, TUP, GU, GU-Nihil.

2. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa system/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.

3. SKPP

Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) adalah surat keterangan tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/ dikeluarkan oleh pengguna anggaran/KPA berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh Kementerian Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh KPPN setempat. 4. Ralat SPM/SP2D

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

5. Retur SP2D

Retur SP2D adalah Penolakan/ pengembalian pemindahbukuan dan/transfer pencairan APBN dari Bank/Kantor Pos penerima kepada Bank Operasional /


(28)

 

kantor pos karena nama, alamat, nomor rekening, dan nama bank/kantor pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Kantor Pos penerima atau rekening penerima tidak aktif.

2.7 Jaringan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

Jaringan pada KPPN Medan II memiliki 2 (dua) jenis jaringan yaitu jaringan pusat dan jaringan tersendiri. Jaringan pusat merupakan jaringan yang terhubung langsung dengan kantor pusat yang berada di wilayah Jakarta, dan pengguna jaringan tersebut hanya dapat digunakan oleh pegawai KPPN Medan II. Jaringan tersendiri merupakan jaringan yang dibuat oleh KPPN Medan II dengan menggunakan ISP untuk terhubung jaringan internet yang bertujuan untuk penggunaan keseharian baik pegawai KPPN Medan II atau orang lain yang berada pada kantor tersebut. Jenis jaringan yang dibuat oleh KPPN Medan II adalah MAN (Metropolitan Area Network) 2.8Inovasi

Upaya inovasi muncul sebagai suatu jawaban atas tuntutan pemenuhan kebutuhan internal organisasi dan peningkatan pelayanan kepada mitra kerja KPPN. Untuk mengakomodir kedua tuntutan tersebut, KPPN Medan II melakukan 2 (dua) program inovasi, yaitu:


(29)

19   

2.9PROGRAM PLUS (Pengembangan Layanan Untuk Satker)

Merupakan program inovasi pelayanan yang diharapkan dapat memberi efek kepada pihak eksternal seperti satker mitra kerja KPPN.

Sumber : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II (2011) Gambar 2.3 Logo Plus

2.9.1 Pemilihan Sumatera

Sumatera adalah singkatan dari satker utama mitra kerja. Status Sumatera diberikan kepada satker yang memiliki prestasi dalam pencapaian tingkat realisasi anggaran, keakuratan perencanaan kas, ketertiban rekonsiliasi dan penyampaian LPJ bendahara pengeluaran selama periode tertentu. Dengan status sumatera maka satker akan memperoleh kartu sumatera dan mendapatkan akses layanan tanpa antrian dalam pengajuan SPM, rekonsiliasi, dan konsultasi dengan customer service.

2.9.2 SMS Center (0853-60-200-123)

SMS Center adalah layanan aplikasi berbasis SMS yang digunakan KPPN untuk menyampaikan update pemberitahuan/ informasi secara langsung kepada satker mengenai surat KPPN, undangan kegiatan, perubahan peraturan, aplikasi, dll. SMS center ini juga dapat digunakan oleh satker untuk mengetahui informasi mengenai


(30)

 

status proses SPM, jumlah pagu dan realisasi belanja satker, serta penyampaian saran/ kritik/ masukan/ pertanyaan kepada KPPN. Dengan bantuan database satker yang ada di KPPN, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengirimkan pesan ke banyak penerima dalam sekali pengiriman sehingga mempermudah proses penyampaian informasi kepada seluruh satker KPPN.

2.9.3 Hot Line Service (061-455-3421)

Hot line service adalah layanan sambungan telepon yang dapat digunakan

satker untuk brkomunikasi dengan pihak KPPN terutama petugas help desk KPPN yang akan melayani konsulltasi, konfirmasi, atau kebutuhan informasi satker lainnya.

2.9.4 Antrian System Barcode

Antrian system barcode adalah sistem aplikasi yang digunakan satker yang hendak mendapat layanan di KPPN untuk mendapatkan penomoran antrian dengan cara menembak bar code yang terdapat pada KIPS menggunakan laser. Untuk mempermudah satker, aplikasi ini menggunakan komputer touch screen. Kelebihan penggunaan aplikasi ini diantaranya adalah dapat mencetak nomor antrian sekaligus checklist yang berisi detail jumlah dan jenis dokumen yang dibawa satker serta kelengkapannya, dengan checklist inilah petugas KPPN mulai memeriksa kelengkapan dokumen yang dibawa satker. Checklist ini juga dapat difungsikan sebagai bukti pengembalian apabila ada kesalahan/ kekurangan pada berkas yang dibawa satker.


(31)

21   

Selain itu, aplikasi ini juga membantu petugas KPPN untuk memonitor jumlah antrian dan dokumen yang dibawa satker yang akan dilayani. Selanjutnya dengan data bar code pada aplikasi, maka petugas FO KPPN dapat mengetahui identitas petugas satker, sehingga dapat memberikan sentuhan keramahan saat memanggil satker yang akan dilayani.

2.9.5 Monitoring Display

Monitoring display adalah layanan display monitor komputer yang

menampilkan informasi seputar penyelesaian SP2D, penyelesaian BAR, serta running text info KPPN.

2.9.6 Aplikasi Web Vera

Aplikasi berbasis web digunakan dalam rangka melaksanakan proses penerbitan BAR dan LPJ Bendahara. Dengan aplikasi ini mempermudah proses perekaman, pencetakan , dan penyelesaian BAR serta monitoring penyempaian LPJ di seksi vera. Dengan aplikasi ini pelayanan rekonsiliasi dan LPJ di seksi vera berjalan dengan lebih baik.

2.9.7 Treasuri

Treasuri adalah singkatan dari training dan edukasi untuk satker kami. Dengan memanfaatkan fasilitas Mini TLC yang dimiliki, KPPN Medan II memberikan pelatihan dan pembelajaran mengenai aplikasi maupun pengetahuan teknis perbendaharaan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan para satker mitra


(32)

 

kerjanya. Sehingga peningkatan kompetensi dan kemampuan diharapkan dapat memberi pengaruh positif dalam perbaikan pengelolaan anggaran di KPPN maupun satker secara keseluruhan.

2.9.8Handbook Satker

Handbook Satker adalah buku saku yang berisi kumpulan pengetahuan di

bidang perbendaharaan, pemecahan masalah teknis yang sering dihadapi satker, kumpulan ketentuan teknis perbendaharaan, dll.

2.9.9 Website Resmi

KPPN medan II telah membuat web dengan alamat www.kppnmedan2.net dan dapat diakses oleh semua satker mitra kerja yang memerlukan untuk mendapatkan atau mengunduh informasi terkait bidang perbendaharaan seperti aplikasi, peraturan, serta monitoring proses dokumen di KPPN.

2.10PROGRAM BANG APIK(Pengembangan Aplikasi Internal KPPN)

Program Bang Apik (Pengembangan Aplikasi Internal Kppn) merupakan program inovasi dalam bidang administrasi perkantoran melalui pemanfaatan teknologi informasi yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas internal KPPN.


(33)

23   

2.10.1 e-Arsip

e-Arsip adalah kegiatan pengelolaan arsip secara digital dengan menggunakan sistem aplikasi berbasis komputer. Arsip yang dikelola oleh KPPN seperti SP2D beserta lampirannya, LPJ Bendum, dan LKPP akan ditata secara sistematis di dalam gudang arsip dan dicatat letaknya dalam aplikasi e-Arsip. Tujuan dari penggunaan aplikasi ini adalah untuk mempermudah proses pencarian/penelusuran dokumen arsip ketika dibutuhkan.

2.10.2 Aplikasi Persuratan

Aplikasi persuratan adalah aplikasi yang digunakan untuk mencatat surat keluar dan masuk KPPN. Dengan aplikasi ini, penomoran agenda surat masuk dan penomoran surat keluar tidak lagi dilakukan secara manual melainkan sudah dilakukan secara otomatis. Disamping itu, aplikasi persuratan juga berfungsi untuk melakukan monitoring volume surat masuk dan keluar KPPN serta penyelesaian tugas unit kerja KPPN seperti laporan, rekonsiliasi, pengembalian SPM, dll.

2.11Usulan Perubahan Lay Out KPPN

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan yang dilaksanakan oleh pihak KPPN, di tahun 2012 telah dilakukan upaya pengusulan perubahan lay out ruangan KPPN kepada pihak GKN. Penyempurnaan lay out dengan standar kantor pelayanan tentunya akan meningkatkan kinerja KPPN.


(34)

 

2.12PRESTASI

Juara Harapan Ketiga KPPN Percontohan berdasarkan Keputusan Dirjen Perbendaharaan Nomor 179/PB/2007 tentang Penetapan Pemenang Penilaian KPPN Percontohan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun 2007.


(35)

   

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Tugas

Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.

Adapun pengertian tugas menurut para ahli, yaitu Sastrohadiwiryo (2002:127), mengemukakan bahwa “Tugas/kewajiban merupakan satu bagian integral atau satu elemen dari suatu pekerjaan. Tugas merupakan suatu kewajiban khusus dalam suatu pekerjaan. Tugas juga merupakan suatu maksud atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat di simpulkan bahwa tugas pokok adalah kesatuan pekerjaan atau suatu kewajiban khusus dalam suatu pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi demi mencapai tujuan tertentu.

Variasi tugas bagi setiap pegawai hendaknya diusahakan yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain. Sebab apabila diserahi beban kerja yang sangat jauh berbeda variasinya tidak akan dapat melakukan tugas tersebut dengan baik. 3.1.1 Penggolongan Tugas


(36)

a. Tugas –tugas yang harus dikerjakan seketika b. Tugas –tugas yang harus dikerjakan segera c. Tugas- tugas yang berjangka panjang 2. Berdasarkan sulitnya pemakaian waktu :

a. Tugas yang mudah dikerjakan, dapat dikerjakan dengan cepat b. Tugas yang lebih sukar dikerjakan, memerlukan waktu lebih banyak

c. Tugas yang sulit dikerjakan, lebih ruwet dan lebih banyak memerlukan waktu

3. Berdasarkan siapa yang akan mengerjakannya (berdasarkan pelaksanaanya) : a. Tugas –tugas yang dapat dikerjakan sendiri

b. Tugas-tugas yang dapat dikerjakan bersama dengan bantuan yang lain c. Tugas –tugas yang dilmpahkan kepada yang lain: bawahan, teman,

anggota keluarga.)

Setiap organisasi maupun instansi pemerintah memerlukan pekerja yang mau mengerjakan melebihi dari tugas mereka seperti biasa dan mengusahakan kinerja melebihi dari seperti yang diharapkan. Di tempat kerja yang dinamis saat ini, dimana tugas meningkat, dilakukan dalam bentuk tim dan fleksibilitas sangat penting. Organisasi memerlukan pekerja yang terikat dalam “Good Citizenship Behavior”, seperti membuat statement konstruktif tentang kelompok kerjanya dan organisasi, membantu orang lain dalam tim, melakukan pekerjaan ekstra secara sukarela, menghindari konflik yang tidak perlu agar setiap tugas yang diberikan dapat terlaksana sesuai aturan yang telah ditetapkan sehingga organisasi tersebut dan tujuan organisasi dapat terwujud.


(37)

27

3.2 Pengertian Wewenang

Kewenangan atau Authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Setiap pegawai dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggungjawab harus seimbang. Oleh karena itu makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban dan sebaliknya. Wewenang (Authority) adalah hak formal dan legitimasi dari seorang manajer untuk membuat keputusan, mengeluarkan perintah dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan organisasi (Daft, 2002 : 397). Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian atau departemen memiliki kewenangan dan kekuasaan yang terlegitimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang terkait dengan sumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat didalam organisasi.

Menurut Hasibuan (2007:64) wewenang adalah kekuasaan yang sah dan legal yang dimiliki seseorang untuk memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat atau tidak berbuat sesuatu, kekuasaan merupakan dasar hukum yag sah dan legal untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan.

Sutarto (2001:141) berpendapat wewenang adalah hak seseorang untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan defenisi di atas dapat dinyatakan bahwa


(38)

agar tugas-tugas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik.

Wewenang (Authority) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan yang ada dalam organisasi. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.

3.2.1 Sifat-Sifat Kewenangan Dalam Organisasi

Menurut Rivai (2003: 385), Sifat –sifat wewenang dalam organisasi adalah : 1. Terdapat pada posisi seseorang. Individu mempunyai wewenang karena

posisi yang dia pegang, bukan karena sifat, pribadi yang khusus.

2. Diterima oleh bawahan. Individu dalam posisi wewenang yang sah, menerapkan wewenang dan dapat melaksanakannya karena ia mempunyai hak yang sah.

3. Kekuasaan yang digunakan secara vertikal dan mengalir dari atas ke bawah dalam susunan sebuah organisasi.

Wewenang sebagai penggerak tiap aktivitas organisasi dan unit-unit nya. Interaksi hubungan keorganisasian atas dasar wewenang, baik vertikal, horisontal maupun diagonal, merupakan faktor-faktor yang membuat gerak dinamika organisasi sekaligus memungkinkan memudahkan koordinasi aktivitas/operasi organisasi.


(39)

29

3.2.2 Jenis-Jenis Kewenangan Dalam Organisasi

Ada 3 (tiga) tipe utama wewenang dalam organisasi (Daft, 2002:397) : 1. Wewenang lini (line authority)

Wewenang lini, adalah wewenang atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Berarti bahwa orang dalam posisi manajemen memiliki wewenang formal untuk mengarahkan dan mengendalikan bawahan yang berada satu level dibawahnya.

2. Wewenang staf (staff authority)

Wewenang staf lebih sempit dan meliputi hak untuk memberi nasihat, rekomendasi, dan konsul dalam bidang keahlian khusus yang dimiliki staf. Wewenang staf adalah suatu hubungan komunikasi; spesialis-spesialis staf menasihati para manajer dalam bidang teknis.

3. Wewenang fungsional (functional authority)

Wewenang staf fungsional, adalah hubungan yang terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini

3.3 Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat


(40)

atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Menurut Robbins (2002: 279) budaya organisasi merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki buaya organisasi sendiri yang berbedan dengan organisasi lainnya.

Cushway dan Lodge (GE : 2000) juga mengemukakan pendapat bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Budaya organisasi mewakili persepsi umum yang dimiliki oleh anggota organisasi. Keadaan ini terbentuk secara jelas bila didefiniskan budaya sebagai suatu sistem pengertian bersama. Kebanyakan organisasi-organisasi besar memiliki suatu budaya yang dominan dn sejumlah subbudaya. Jika organisasi tidak memiliki budaya yang dominan dan hanya terdiri dari sejumlah subbudaya, maka nilai budaya organisasi sebagai suatu variabel yang berdiri sendiri akan terlihat sangat kecil. Karena tidak akan ada interpretasi seragam terhadap apa yang menjadi sikap yang layak ataupun yang tidak layak. Keseragaman tersebut merupakan aspek pemahaman bersama terhadap budaya, dan menjadikannya sebagai sarana potensial untuk memandu atau membentuk perilaku.


(41)

31

Suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati secara luas. Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereeka terhadap nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu budaya. Suatu budaya yang kuat jelas sekali akan memiliki pengaruh yang besar dalam sikap anggota organisasi dibandingkan dengan budaya yang lemah.

3.3.1 Fungsi Budaya

Menurut Robbins (2002 : 283), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :

a. Budaya memiliki suatu peran batas-batas penentu; yaitu, budaya yang menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. b. Budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepada

anggota-anggota organisasi

c. Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batasan yang lebih luas, melebihi batasan ketertarikan individu.

d. Budaya mendorong stabilitas sistem sosial. Budaya merupakan suatu ikatan sosial yang membantu mengikat kebersamaan organisasi dengan menyediakaan standar-standar yang sesuai mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan karyawan.

e. Budaya bertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian yang memberikan panduan dan bentuk perilaku serta sikap karyawan.

3.3.2 Ciri-ciri Budaya Organisasi


(42)

1. Inovasi dan pengambilan resiko. Tingkat pendorng karyawan untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.

2. Perhatian terhadap detail. Tingkat tuntutan terhadap karyawan untuk mampu memperlihatkan ketepatan, analisis dan perhatian terhadap detail.

3. Orientasi terhadap hasil. Tingkat tuntutan terhadap manajemn untuk lebih memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.

4. Orientasi terhadap orang. Tingkat keputusan manajemen dalam mempertimbangkan efek-efek hasil terhadap individu yang ada di dalam organisasi.

5. Orientasi terhadap tim. Tingkat aktivitas pekerjaan yang daiatur dalam tim,bukan secara perorangan.

6. Agrevisitas. Tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar berperilaku agresif dan bersaing, dan tidak bersikap santai.

7. Stabilitas. Tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam mempertahankan status quo berbanding pertumbuhan.

Dengan menilai organisasi itu berdasarkan 7 (tujuh) karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 2002 : 279).


(43)

33

3.4 Tugas Dan Fungsi KPPN Medan II

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 KPPN Medan II mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang selanjutnya dijabarkan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan;

2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara;

3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;

4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan; 5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari Kas

Negara;

6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;

7. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara; 8. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan

hibah luar negeri;

9. Penatausahaan penerimaan Negara bukan pajak;

10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi; 11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan;


(44)

13. Pelaksanaan administrasi KPPN.

3.4.1 Uraian Tugas Dan Wewenang KPPN Medan II

KPPN Medan II adalah KPPN Tipe A 1 yang merupakan instansi vertikal dibawah kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara . KPPN Medan II dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum ,Kepala Seksi Pencairan Dana ,Kepala Seksi BankGiro Pos ,seksi Vertifikasi dan Akuntansi

3.4.1.1 Kepala Kantor

1. Berhak Menerima ,meneliti lembar ke-1 SP2D dan menandatangani daftar penguji dan surat penegasan dari seksi bank giro/pos untuk diteruskan kepada pelaksanaan sub bagian umum

2. Menerima, meneliti dan menandatangani Nota Dinas kemudian mendisgiro posisikan kepada pelaksanaan subbag umum untuk diteruskan ke seksi terkait.

3. Menerima , meneliti dan memaraf setiap nota pertimbangan yang masuk dan menandatangani setiap surat-surat pemberitahuan untuk diteruskan kepada pelaksanaan subbag umum melalui kasubag umum

3.4.1.2 Subbagian Umum

1. Melakukan pengelolaan organisasi, kinerja, SDM, dan keuangan; 2. Penatausahaan user SPAN;

3. Penyusunan bahan masukan dan konsep Renstra, Renja RKT, PK, LAKIP KPPN;


(45)

35

4. Penerbitan dan pengiriman SPM DBH PBB; serta 5. Tata usaha, rumah tangga dan kehumasan.

3.4.1.3 Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker 1. Melakukan Pengelolaan basis data Pelaksanaan Anggaran

2. Melakukan pengujian resume tagihan dan SPM (surat perintah membayar) 3. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Menteri

Keuangan (Bendahara Umum Negara)

4. Penerbitan Surat Pengesahan dan Pendapatan dan Belanja BLU 5. Pengelolaan basis data pembayaran gaji

6. Pengesahan SKPP dan penyusunan laporan realisasi pencairan anggaran. 7. Penerbitan Surat Pengesahan atas Ralat SPM dari satuan kerja dan Nota

Dinas Kesalahan dan Perbaikan SP2D Hasil Verifikasi pada KPPN; 8. Pengelolaan data kontrak, data supplier, belanja pegawai satker; 9. Monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran satker;

10. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan; 11. Melaksanakan fungsi customer service, supervisi teknis SPAN dan helpdesk

SAKTI;

12. Pemantauan standar kualitas layanan KPPN; dan 13. Penyediaan layanan perbendaharaan.

Dalam pelaksanaan tupoksinya tersebut, seksi pencairan dana berpatokan pada SOP dan norma waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut:


(46)

1. SP2D Non belanja pegawai adalah 1(satu) jam sejak dokumen SPM diterima lengkap dan benar untuk SPM UP,SPM TUP,SPM GUP, dan SPM –LS Non belanja Pegawai

2. SP2D Balanja Gaji Induk adalah maksimal 5 (lima) HK sebelum tanggal pembayaran Gaji

3. SP2D gaji lainnya adalah max 1(satu) HK sejak dokumen diterima lengkap dan benar untuk yang menggunakan aplikasi GGP dan maksmal 5 (lima )HK untuk yang tidak menggunakan aplikasi GPP

4. SP2D belanja Pegawai non Gaji adalah maksimal 1(satu) HK sejak dokumen diterima lengkap dan benar.

5. SP2D atas SPM KP,SPM IB,SPM KBC,SPM KBM dan SPM KPBB adalah 2 (dua) HK sejak dokumen diterima lengkap dengan benar

6. Pemprosesan surat pengembalian SPM adalah maksimal 1 (satu) HK setelah SPM diterima oleh KPPN

7. SKP adalah maksimal 1(satu) HK sejak SKPP diterima lengkap untuk yang menggunakan aplikasi GPP dan 3 (tiga) HK untuk yang tidak menggunakan aplikasi GPP.

8. Persetujuan TUP adalah maksimal 1 (satu) HK sejak dokumen diterima lengkap dan benar.

9. Pemberitahuan Retur adalah Maksimal 1 (satu) HK setelah pemberitahuan dari pihak bank Operasional diterima.

3.4.1.4 Seksi Bank Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker 1. Melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana;


(47)

37

2. Berhak meneliti dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara pelaksanaan pengelolaan kas (cash forecasting dan treasury single account)

3. Melaksanakan fungsi cash management; 4. Penerbitan Daftar Tagihan;

5. Pengiriman dan Penerimaan kiriman uang 6. Pembukuan bendahara Umum

7. Pengelolaan rekening Kuasa BUN dan Bendahara; serta 8. Penatausahaan penerimaan negara.

9. Penyusunan Laporan Kas posisi

3.4.1.5 Seksi Verifikasi, Akuntansi 1. Melakukan verifikasi pembayaran;

2. Menerbitkan Nota Dinas Hasil Validasi dan Verifikasi Surat Perintah Membayar / surat Perintah Pencairan Dana (SPM/SP2D) dan Surat Setoran Bukan Pajak/ Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSBP/SSPB)

3. Menerbitkan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB)

4. Menerbitkan Surat Keterangan Persetujuan Pembayaran Pengembalian Penerimaan (SKP4)

5. Penyusunan Rekapitulasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Bulanan 6. Penyusunan Laporan Rekonsiliasi dan Analisa KAS pada BLU Bulanan 7. Penerbitan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK) 8. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)


(48)

10. Rekonsiliasi laporan akuntansi;

11. Penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja anggaran;

12. Melakukan Pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin pegawai; dan

13. Berhak melakukan tindak lanjut hasil pengawasan. 3.5 Budaya Organisasi KPPN Medan II

Budaya organisasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang paling kritis di dalam organisasi. Keduanya menentukan nada untuk seluruh organisasi dan mempengaruhi komunikasi, pengambilan keputusan, dan pola kepemimpinan dari seluruh sistem. Kedua hal ini penting karena suatu organisasi dibangun oleh individu-individu, di mana setiap anggota memiliki nilai-nilai, kepercayaan, dan motivasi sendiri-sendiri.

Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya organisasi dan komitmen organisasi yang akan mencapai tujuan-tujuan organisasi dan pada saat yang sama akan memuaskan kebutuhan konsumen.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II memiliki budaya organisasi yang telah diformulasikan dalam bentuk PRIMA yaitu memiliki singkatan dan makna sebagai berikut :

Personality With Purpose Rich In Giving

Innovation On Idea Mature In Behavior


(49)

39

Active In Solving The Problem

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II yang bergerak di bidang pelayanan perbendaharaan negara berusaha memberikan pelayanan yang prima bagi mitra kerja dengan menerapkan budaya organisasi dan berpedoman pada motto dan janji layanan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara MedanII sebagai berikut :

Motto Layanan :

Memberikan layanan terbaik kepada semua mitra kerja. Janji Layanan :

1. Layanan diberikan secara cepat, tepat, dan akurat 2. Layanan diberikan tanpa biaya

3. Layanan diberikan secara transparan.

KPPN Medan II berupaya memberikan layanan prima kepada satuan-satuan kerja (pemangku kepentingan) yang berada dalam lingkup pembayarannya, sebagaimana salah satu tujuan dari reformasi birokrasi yaitu kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja yang profesional, berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, utamanya dalam memberikan pelayanan yang prima kepada publik dengan sepenuh hati dan rasa tanggung jawab.

Upaya yang dilakukan oleh pimpinan untuk meminimalisir kendala-kenadala yang mungkin timbul dalam pelaksanaan tugas, secara internal Kantor


(50)

kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan perkembangan jaman untuk meningkatkan kinerja pegawainya demi mewujudkan pelayanan prima kepada satuan kerja (pemangku kepentingan) yang antara lain diwujudkan dengan program-program sebagai berikut :

1. Pemberian Penghargaan (Reward)

Penghargaan (reward) yang diberikan oleh KPPN Medan II dalam rangka meningkatkan dan membangkitkan semangat kerja pegawainya adalah melalui promosi jabatan untuk menduduki jabatan tertentu. Promosi juga merupakan bentuk pengembangan karir yang disertai dengan tugas dan tanggung jawab yang lebih berat dan beresiko.

2. Pemberian Sanksi (Punishment)

Pemberian Sanksi (Punishment) diberlakukan kepada pegawai yang melanggar peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh suatu organisasi maupun peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk meningkatkan kedisplinan pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Pada umumnya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai KPPN Medan II hanya berbentuk pelanggaran ringan, misalnya terlambat masuk kantor, tidak masuk kantor tanpa izin dan sebagainya. Hukuman yang diberikan oleh Kepala Kantor hanya bersifat teguran lisan kepada pegawai yang bersangkutan, teguran lisan ini diharapkan akan mampu mendorong pegawai untuk merubah sikapnya dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.


(51)

41

3. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan terhadap pegawai KPPN Medan II adalah sebagai proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia yang profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 4. Pengiriman Pegawai Untuk Mengikuti Program Tugas Belajar.

Dalam rangka meningkatkan sumber daya pegawai KPPN Medan II, maka telah diberikan kesempatan kepada beberapa orang pegawai KPPN Medan II untuk mengikuti program sarjana di Universitas Airlangga dan Universitas brawijaya dan program pasca sarjana pada Universitas Indonesia bahkan ada juga di luar negri misalnya Australia. Semua dana yang dibutuhkan selama menyelesaikan program pendidikan tersebut ditanggung oleh Direktorat Jenderal Pebendaharaan dengan harapan nantinya setelah para pegawai tersebut menyelesaikan pendidikannya mereka dapat menerapkan teori dan pengetahuan yang mereka peroleh selama mengkuti progam pendidikannya sehingga upaya mewujudkan sosok seorang pegawai yang profesional dan mempunyai prestasi kerja yang baik dapat tercapai.

5. Penegakan Peraturan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai. Disiplin merupakan faktor pengikat yang dapat memaksa pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Upaya yang dilakukan oleh KPPN Medan II dalam menngkatkan disiplin kerja pegawai adalah dengan mengefektifkan pelaksanaan absen pagi dan sore yang dilakukan setiap


(52)

hari jam kerja. Masuk kantor jam 07.30 dan pulang kantor jam 17.00, an seluruh pegawai wajib mengikutinya.

6. Pola Pengambilan Keputusan Yang Melibatkan Seluruh Pegawai. Mengikut sertakan pegawai dalam proses pengambilan berbagai keputusan akan memberikan suatu rangsangan kepada para pegawai karena merasa dihargai dan diberdayakan untuk bisa mengeluarkan ide-ide, gagasan, dan pernyataan – pernyataan yang mungkin sangat berarti bagi perkembangan organisasi. Berdasarkan pengamatan penulis, pimpinan KPPN Medan II selalu melibatkan para pegawainya dalam pengambilan kebijakan melalui diskusi atau rapat, dan di KPPN Medan II sendiri selalu diadakan Gugus Kendali Mutu (GKM) yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 14.00 s/d 15.30 yang bertujuan untuk menampung segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi KPPN Medan II dan mencari solusi terbaik dalam memecahkan masalah tersebut.


(53)

   

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang diterapkan, pada setiap bab, maka penulis dapat mengambil keputusan sebagai berikut :

1. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II memiliki tugas pada masing-masing sub bagian. Tugas tersebut dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan. Setiap pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II melakukan tugas dengan baik tanpa harus menunggu instruksi..

2. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Setiap pegawai dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang

3. Budaya organisasi adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II memiliki budaya organisasi yang telah diformulasikan dalam bentuk PRIMA.

4. KPPN Medan II berupaya memberikan layanan prima kepada satuan-satuan kerja (pemangku kepentingan) yang berada dalam lingkup pembayarannya, sebagaimana salah satu tujuan dari reformasi birokrasi yaitu kepuasan yang


(54)

dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja yang profesional, berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang tinggi.

5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II akan senantiasa menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan perkembangan jaman untuk meningkatkan kinerja pegawainya demi mewujudkan pelayanan prima kepada satuan kerja (pemangku kepentingan) yang antara lain : Pemberian Penghargaan (Reward), Pemberian Sanksi (Punishment),

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Pengiriman Pegawai Untuk Mengikuti Program Tugas Belajar, Penegakan Peraturan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai, Pola Pengambilan Keputusan Yang Melibatkan Seluruh Pegawai.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan melihat kenyataan yang terjadi pada masing-masing sub bagian Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II. Adapun saran-saran yang mungkin dapat dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Budaya Organisasi pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II adalah sebagai berikut :

1. Setiap pegawai yang ditempatkan pada sub bagian masing-masing dapat melaksanakan tugas nya dengan baik. Sebaiknya ini dipertahankan dan mengevaluasi kinerja para pegawainya agar pelaksanaan tugas pada masing-masing bagian semakin efisien.

2. Setiap pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II yang memilki wewenang sebaiknya harus diseimbang dengan tanggungjawab,


(55)

27

agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan wewenang yang dimiliki oleh setiap pegawai sebaiknya jangan di salah gunakan.

3. Budaya organisasi yang dianut Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II , sebaiknya benar-benar dilaksanakan agar dapat menciptakan sistem pelayanan yang baik terutama kepada satuan kerja (pemangku kepentingan). Seperti menunjukkan sikap ramah kepada satuan kerja dan tepat waktu untuk kembali bekerja setelah jam istirahat.

4. Dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pegawai-pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II harus mampu mempertahankan tugas utamanya dalam memberikan pelayanan yang prima kepada publik dengan sepenuh hati dan rasa tanggung jawab serta menjaga sikap yang baik sehingga dapat memberikan kesan baik bagi organisasi.

5. Kebijakan–kebijakan yang dilakukan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II untuk meningkatkan kinerja pegawainya sebaiknya terus dilakukan karna ini sangat penting dalam kenyamanan dan rasa kepuasan tersendiri kepada setiap pegawai, sehingga mewujudkan pelayanan prima kepada satuan kerja dapat terpwujud.


(56)

Daftar Pustaka

Astrida, Reni. 2012.Pengaruh Pembagian Kerja Dan Wewenang Karyawan

Terhadap Prestasi Kerja Pada Kantor Direksi Bagian Produksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero). Medan:Fakultas Ekonomi USU. Kreitner Robert, Dan Angelo Kinicki.2003. Perilaku Organisasi. Jakarta :

Penerbit Salemba Empat.

Munandar, A.S.,dkk.2003. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan. Jakarta : Bagian Psikologi Industri &

Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

R,Alfinita. 2012. Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai. repository.unhas.ac.id (Diakses 26 Mei 2014 , Pukul 19.00 Wib )

Robbins P. Stephen.2002.Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sinaga PNS. 2010.  Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara. repository.usu.ac.id

(Diakses28 Mei 2014, Pukul 21.00 Wib)

Sule Tisnawati Ernie dan Kurniawan Saefullah.2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Pernada Media.

Wibowo.2007.Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip- Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga


(1)

3. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan terhadap pegawai KPPN Medan II adalah sebagai proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia yang profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 4. Pengiriman Pegawai Untuk Mengikuti Program Tugas Belajar.

Dalam rangka meningkatkan sumber daya pegawai KPPN Medan II, maka telah diberikan kesempatan kepada beberapa orang pegawai KPPN Medan II untuk mengikuti program sarjana di Universitas Airlangga dan Universitas brawijaya dan program pasca sarjana pada Universitas Indonesia bahkan ada juga di luar negri misalnya Australia. Semua dana yang dibutuhkan selama menyelesaikan program pendidikan tersebut ditanggung oleh Direktorat Jenderal Pebendaharaan dengan harapan nantinya setelah para pegawai tersebut menyelesaikan pendidikannya mereka dapat menerapkan teori dan pengetahuan yang mereka peroleh selama mengkuti progam pendidikannya sehingga upaya mewujudkan sosok seorang pegawai yang profesional dan mempunyai prestasi kerja yang baik dapat tercapai.

5. Penegakan Peraturan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai. Disiplin merupakan faktor pengikat yang dapat memaksa pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Upaya yang dilakukan oleh KPPN Medan II dalam menngkatkan disiplin kerja pegawai adalah dengan mengefektifkan pelaksanaan absen pagi dan sore yang dilakukan setiap


(2)

   

hari jam kerja. Masuk kantor jam 07.30 dan pulang kantor jam 17.00, an seluruh pegawai wajib mengikutinya.

6. Pola Pengambilan Keputusan Yang Melibatkan Seluruh Pegawai. Mengikut sertakan pegawai dalam proses pengambilan berbagai keputusan akan memberikan suatu rangsangan kepada para pegawai karena merasa dihargai dan diberdayakan untuk bisa mengeluarkan ide-ide, gagasan, dan pernyataan – pernyataan yang mungkin sangat berarti bagi perkembangan organisasi. Berdasarkan pengamatan penulis, pimpinan KPPN Medan II selalu melibatkan para pegawainya dalam pengambilan kebijakan melalui diskusi atau rapat, dan di KPPN Medan II sendiri selalu diadakan Gugus Kendali Mutu (GKM) yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 14.00 s/d 15.30 yang bertujuan untuk menampung segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi KPPN Medan II dan mencari solusi terbaik dalam memecahkan masalah tersebut.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang diterapkan, pada setiap bab, maka penulis dapat mengambil keputusan sebagai berikut :

1. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II memiliki tugas pada

masing-masing sub bagian. Tugas tersebut dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan. Setiap pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

melakukan tugas dengan baik tanpa harus menunggu instruksi..

2. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Setiap pegawai dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap

wewenang diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus

seimbang

3. Budaya organisasi adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota

organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para

anggota organisasi. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Medan II memiliki budaya organisasi yang telah diformulasikan dalam bentuk PRIMA.

4. KPPN Medan II berupaya memberikan layanan prima kepada satuan-satuan kerja (pemangku kepentingan) yang berada dalam lingkup pembayarannya, sebagaimana salah satu tujuan dari reformasi birokrasi yaitu kepuasan yang


(4)

   

dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja yang profesional, berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang tinggi.

5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II akan senantiasa menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan perkembangan jaman untuk meningkatkan kinerja pegawainya demi mewujudkan pelayanan prima kepada satuan kerja (pemangku kepentingan) yang antara lain : Pemberian Penghargaan (Reward), Pemberian Sanksi (Punishment), Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Pengiriman Pegawai Untuk Mengikuti Program Tugas Belajar, Penegakan Peraturan Untuk Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai, Pola Pengambilan Keputusan Yang Melibatkan Seluruh Pegawai.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan melihat kenyataan yang terjadi pada masing-masing sub bagian Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II. Adapun saran-saran yang mungkin dapat dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Budaya Organisasi pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II adalah sebagai berikut :

1. Setiap pegawai yang ditempatkan pada sub bagian masing-masing dapat melaksanakan tugas nya dengan baik. Sebaiknya ini dipertahankan dan mengevaluasi kinerja para pegawainya agar pelaksanaan tugas pada masing-masing bagian semakin efisien.

2. Setiap pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II yang memilki wewenang sebaiknya harus diseimbang dengan tanggungjawab,


(5)

agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana dengan baik dan wewenang yang dimiliki oleh setiap pegawai sebaiknya jangan di salah gunakan.

3. Budaya organisasi yang dianut Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II , sebaiknya benar-benar dilaksanakan agar dapat menciptakan sistem pelayanan yang baik terutama kepada satuan kerja (pemangku kepentingan). Seperti menunjukkan sikap ramah kepada satuan kerja dan tepat waktu untuk kembali bekerja setelah jam istirahat.

4. Dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pegawai-pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II harus mampu mempertahankan tugas utamanya dalam memberikan pelayanan yang prima kepada publik dengan sepenuh hati dan rasa tanggung jawab serta menjaga sikap yang baik sehingga dapat memberikan kesan baik bagi organisasi.

5. Kebijakan–kebijakan yang dilakukan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II untuk meningkatkan kinerja pegawainya sebaiknya terus dilakukan karna ini sangat penting dalam kenyamanan dan rasa kepuasan tersendiri kepada setiap pegawai, sehingga mewujudkan pelayanan prima kepada satuan kerja dapat terpwujud.


(6)

25 

Daftar Pustaka

Astrida, Reni. 2012. Pengaruh Pembagian Kerja Dan Wewenang Karyawan

Terhadap Prestasi Kerja Pada Kantor Direksi Bagian Produksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero). Medan: Fakultas Ekonomi USU. Kreitner Robert, Dan Angelo Kinicki.2003. Perilaku Organisasi. Jakarta :

Penerbit Salemba Empat.

Munandar, A.S.,dkk.2003. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan. Jakarta : Bagian Psikologi Industri &

Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

R,Alfinita. 2012. Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai. repository.unhas.ac.id (Diakses 26 Mei 2014 , Pukul 19.00 Wib )

Robbins P. Stephen.2002.Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sinaga PNS. 2010.  Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara.

repository.usu.ac.id

(Diakses 28 Mei 2014, Pukul 21.00 Wib)

Sule Tisnawati Ernie dan Kurniawan Saefullah.2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Pernada Media.

Wibowo.2007.Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip- Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga


Dokumen yang terkait

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 13 131

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 11

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 28

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 5

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

Pada Bagian C. (masing-masing penelaah mengisi bagian ini secara individual)

0 0 12

BAB II PROFIL KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA MEDAN II 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II - Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Serta Budaya Organisasi Yang Terdapat di Dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Nega

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Serta Budaya Organisasi Yang Terdapat di Dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

0 0 8

BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DI MASING-MASING NEGARA ANGGOTA ASEAN 2.1 Sejarah ASEAN - KELEMBAGAAN REGIONAL COMPETITION AUTHORITY DALAM ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 30