BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowina
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga Semester II Tahun 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas V terdiri dari 15 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Rata- rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 di SDN Kutowinangun 04 masih perlu ditingkatkan (<KKM 70). Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah, karakteristik siswa berasal dari latar belakang sosial ekonomi keluarga siswa pada umumnya merupakan golongan sosial ekonomi menengah. Pekerjaan orang tua peserta didik sangatlah beragam ada pegawai, pedagang, buruh, karyawan, dan ada juga ibu rumah tangga. Jumlah guru dan karyawan SDN Kutowinangun 04 adalah 13 orang.
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Januari sampai bulan April 2015 seperti jadwal berikut ini:
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No. Keterangan Waktu Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015 April 2015 Mei 20151 2 3 4 1 2
3
4
1
2
3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
1 Persiapan
2 Perencanaan
3 Tindakan
4 Analisis Data
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas (X): Model Problem Based Learning berbantuan media Gambar. Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang diawali dengan pemberian suatu masalah kepada siswa dimana masalah tersebut dialami atau merupakan pengalaman sehari-hari siswa, selanjutnya siswa menyelesaikan masalah tersebut untuk menemukan pengetahuan baru. Secara garis besar Problem Based Learning terdiri penyajian pembelajaran yang menggunakan masalah dalam dunia nyata atau kegiatan yang menyajikan kepada siswa suatu situasi masalah yang autentik dan bermakna serta memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning perlu bantuan sebuah media yaitu media gambar untuk menunjang penyampaian materi dengan Problem Based Learning. Variabel terikat (Y): hasil belajar IPA. Sudjana (2009:22) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2006:94) penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan didalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan. Peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Hal itu senada dengan pendapat Arikunto (2006: 96) yang menyatakan penelitian tindakan yang baik tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
Desain PTK ini menggunakan model Kemmis dan Taggart berbentuk 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 langkah meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Rincian
:
prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut
Planning Reflecting Acting Siklus 1
Observing Replanning Reflecting Siklus 2 Acting Observing
?
Gambar 3.1 Desain Siklus PTK Model Kemmis S dan Mc.Taggart Sumber: Saur Tampubolon (2014: 155)Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus memiliki 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
a) Perencanaan/Planning Merancang prosedur pembelajaran, RPP, perangkat pembelajaran, dan alat evaluasi.
b) Tindakan/acting Melaksanakan tindakan sesuai rencana/skenario yang telah disusun.
c) Observasi/Pengamatan Observasi dilaksanakan bersama dengan kegiatan tindakan dan dilakukan oleh observer. d) Refleksi Refleksi adalah proses mengungkap kembali kelemahan dan kelebihan yang ditemukan dalam proses kegiatan dalam satu siklus. Refleksi dilakukan guru bersama observer dan perwakilan siswa. Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Mc.Taggart, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan model Problem Based Learning berbantuan media gambar pada siswa kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga akan dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan dalam semester II Tahun
pelajaran 2014/2015, di mana pada akhir masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar dalam peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor IPA siswa kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga.
3.3.1 Pelaksanaan Siklus I
Penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus I. Siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (4x35 menit). Tahapan dalam siklus ini sebagai berikut:
3.3.1.1 Perencanaan a) Menelaah materi pelajaran IPA SD Kelas V Semester 2.
Dalam kegiatan ini peneliti bersama guru kelas menelaah materi berdasarkan silabus pembelajaran IPA kelas V Semester 2 dan menyesuaikan dengan judul penelitian maka disepakati akan melakukan penelitian tindakan kelas mengenai KD tentang Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
b) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model Problem Based Learning berbantuan media gambar.
c) Melakukan konsultasi kepada guru kelas mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang dengan menggunakan model diajarkan dengan langkah 1) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 3) Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses d) Menyiapkan media/alat peraga: Pertemuan 1 : Gambar tentang berbagai macam peristiwa alam di
Indonesia antara lain gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Pertemuan 2 : Gambar tentang cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia antara lain anak membuang sampah pada tempatnya, reboisasi, terasering, kerja bakti membersihkan selokan, cristiano ronaldo ketika datang ke Indonesia sebagai duta mangrove.
3.3.1.2 Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan rencana (RPP) yang telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: a) Guru mengkondisikan ruang belajar bagi siswa.
b) Guru melaksanakan pembelajaran dan atau penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran sesuai skenario dalam RPP melalui tahapan kegiatan awal dengan mengorientasikan permasalahan kepada siswa.
c) Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dengan membentuk 5 kelompok untuk mengorganisasikan siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan (tahap 2 model Problem Based Learning), Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok (tahap 3 model Problem Based
, Perwakilan kelompok membacakan hasil kerja kelompok
Learning)
(tahap 4 model Problem Based Learning) dan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. (tahap 5 model Problem Based Learning).
d) Melaksanakan penilaian atau evaluasi siklus 1.
e) Melaksanakan kegiatan akhir untuk menarik kesimpulan dan menginformasi mengenai materi selanjutnya.
3.3.1.3 Observasi
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap observasi adalah:
a) Secara simultan pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai kolaborator melakukan penilaian pengamatan atas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
b) Melakukan observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran.
3.3.1.4 Refleksi
Pada tahap ini, semua data yang terkumpul dianalisis. Kemudian melakukan analisis terhadap temuan-temuan. Temuan-temuan tersebut berupa hambatan, kekurangan, dan kelemahan pada pembelajaran siklus pertama sebagai masukan untuk siklus berikutnya yang didiskusikan bersama guru kelas 5.
3.3.2 Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I dan hasil diskusi dengan guru kelas, maka peneliti mengembangkan rencana perbaikan pembelajaran siklus II yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.3.2.1 Perencanaan
a) Perencanaan pada siklus II hasil dari kolaborasi peneliti dengan guru kelas yang bersangkutan untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi.
b) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan berbantuan media gambar yaitu 1) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 3) Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses.
c) Menyiapkan media gambar yaitu: Gambar kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi.
d) Menyiapkan lembar diskusi.
e) Menyiapkan lembar observasi.
f) Menyiapkan lembar evaluasi.
3.3.2.2 Tindakan
a) Guru menyusun pelaksanakan tugas mengajar di kelas 5 SDN Kutowinangun 04 berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dikonsultasikan kepada guru kelas dan direvisi.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengorientasikan permasalahan kepada siswa.
c) Guru mengorganisasikan siswa untuk membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan.
d) Guru membantu investigasi secara kelompok dengan menggunakan media gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi.
e) Perwakilan kelompok membacakan hasil kerja kelompok.
f) Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
g) Guru memberikan evaluasi.
3.3.2.3 Observasi
a) Observasi mengamati jalannya pembelajaran yang di fokuskan pada b) Observasi mencatat semua temuan pada saat pembelajaran.
3.3.2.4 Refleksi a) Mencatat hasil observasi.
b) Mengevaluasi hasil observasi.
c) Menganalisis hasil pembelajaran.
Pada tahap ini peneliti mengadakan analisis atau refleksi hasil belajar siswa. Setelah pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based
Learning berbantuan media gambar diharapkan ada peningkatan hasil
belajar. Dengan demikian dapat dianalisis adanya hasil belajar yang optimal.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : a) Teknik Tes
Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni posttest. Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi IPA kelas 5 SDN Kutowinangun 04 Salatiga setelah diberi pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan media gambar. Tes berbentuk pilihan ganda.
b) Teknik Non Tes Non tes dalam penelitian berupa observasi aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran selama penerapan model Problem
Based Learning berbantuan media gambar.
3.4.1 Instrumen Penilaian
Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi aktivitas guru, serta lembar observasi aktivitas siswa. Kisi-kisi instrumen penelitian siklus I disajikan pada tabel dibawah ini :
a) Lembar Observasi
observer dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru
3. Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok
14
13
12
11
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses menanyakan pendapat tentang hasil presentasi kelompok kepada kelompok lain menyimpulkan materi pembelajaran menanyakan kepada siswa tentang pelajaran yang telah diikutinya menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk pertemuan berikutnya menutup pelajaran
10
meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
9
8
7
6
membimbing siswa dalam kegiatan diskusi memperhatikan kelompok yang kurang memahami materi mengawasi dan membantu jalannya diskusi merespon dengan baik pada siswa yang bertanya
5
mengimplementasikan RPP dengan menggunakan model Problem Based
membagi siswa kedalam beberapa kelompok
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
4
3
2
1
Melakukan apersepsi Memberikan motivasi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai memperlihatkan media gambar sebagai masalah awal
1. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
No Aspek Indikator No Item
Adapun lembar pengamatan yang disediakan agar dapat memudahkan
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Gurudan juga pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan aktivitas guru dapat dilihat dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut :
Learning
15
observer dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses
6
9
8
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas Mampu membuat kesimpulan dari pembelajaran Merefleksi pembelajaran
7
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Mempresentasikan jawaban didepan kelas
5
3. Membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan menggunakan media gambar
2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Berpartisipasi dalam kelompok
pembelajaran. Lembar pengamatan dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut :
4
3
2
1
1. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah Menunjukkan kesiapan dalam pembelajaran Menjawab apersepsi dari guru Memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru Aktif bertanya ketika proses pembelajaran
No Aspek Indikator No Item
b) Butir Soal Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran. Soal tes ini berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir pembelajaran tiap siklus. Kisi-kisi instrumen penelitian siklus I disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa10
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Evaluasi IPA Siklus I
30 Adapun kisi-kisi instrumen penelitian siklus II untuk memudahkan
observer menentukan butir-butir soal dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut
12,13, 16, 17, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 30
Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi untuk memenuhi kebutuhannya beserta dampak negatifnya, misal : pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, dan 1, 2,4, 8, 9,
7.4 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator No item Jumlah item
Tabel 3.5 Kisi-kisi soal evaluasi IPA Siklus II10 Jumlah
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator No item Jumlah item
10 Mengidentifikasikan cara mencengah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia 4,6,10,12, 16,18, 20, 22, 24, 27
10 Melaporkan dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup lingkungan 2, 3, 7, 11, 14, 15,19, 23, 26, 29
30
9,13,17, 21, 25, 28,
Menyebutkan beberapa peristiwa alam yang terjadi di Indonesia 1, 5, 8,
7.3 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
16
Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi untuk memenuhi kebutuhannya beserta dampak negatifnya, misal : pertanian, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan 3, 5, 6,7, 10,11,14, 15, 18, 19, 22, 25, 26, 29
14 Jumlah
30
c) Angket Penilaian ranah afektif dalam penelitian ini dalam bentuk angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran IPA.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Hasil Belajar AfektifAspek Indikator Item Nomor
1. Tekun dalam belajar Mengikuti pelajaran dengan baik Mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari di rumah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar
Tidak suka menunda tugas Tidak mudah putus asa dalam belajar Berlatih mengerjakan soal 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16
3. Mandiri dalam belajar Menyelesaikan tugas sendiri Belajar tanpa harus disuruh 17, 18, 19, 20, 21, 22
4. Berprestasi dalam belajar Belajar giat untuk berprestasi Belajar untuk meningkatkan prestasi Belajar agar menjadi juara kelas 23, 24, 25, 26, 27,28,29,
30 TOTAL
30 d) Unjuk Kerja Penilaian ranah psikomotor dalam penelitian ini dalam bentuk unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketrampilan kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu.penilaian ini untuk menilai hasil belajar psikomotor siswa.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Hasil Belajar PsikomotorJumlah Indikator No. Aspek Item Nomor
1. Kemampuan siswa menggunakan Kemampuan memahami sumber belajar yang alat dan sikap kerja. diperoleh
2 Kekompakan kelompok dalam diskusi
2. Kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun
1 Melaksanakan tugas sesuai prosedur urutan pekerjaan.
3. Kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang
1 Ketersesuaian waktu pengumpulan laporan diberikan kepadanya
4. Kemampuan siswa dalam Kemampuan memahami materi berdasarkan membaca gambar dan atau
1 gambar yang disajikan symbol.
5. Keserasian bentuk dengan yang Kesesuaian laporan dengan tujuan diharapkan dan atau ukuran yang
pembelajaran
2 telah ditentukan Penggunaan EYD dalam laporan
JUMLAH
7 e) Dokumentasi Dokumentasi ini dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan kejadian - kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang berupa foto-foto.
3.5 Analisis Data
Berikut ini akan dipaparkan mengenai analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara Uji Prasarat meliputi Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Soal, Kualitatif dan Kuantitatif.
3.5.1 Uji Instrumen
3.5.1.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan ”ketepatan” dengan alat ukut. Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula, atau dapat juga dikatakan bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka instrumen itu juga valid (Eko Putro 2009: 128).
Teknik yang digunakan untuk menguji kevalidan instrument menggunakan penafsiran harga koefisien korelasi (validitas) dilakukan dengan membandingkan harga dengan harga r xy kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen adalah 0,3. Artinya, apabila r xy lebih besar atau sama dengan 0,3 (r xy > 0,3), nomor butir tesebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila r xy lebih kecil dari 0,3 (r xy < 0,3), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid (Eko Putro 2009: 143).
Uji validitas soal siklus 1 maupun siklus 2 di uji cobakan terlebih dahulu di SDN Kutowinangun 04 pada tingkatan kelas yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil uji validitas dengan bantuan SPSS Statistics 16.0 menggunakan coreccted item total correlation > 0,3 maka suatu item instrumen dinyatakan valid. Item instrumen dinyatakan tidak valid apabila
Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Alat ukur yang hasil pengukuran bersifat tetap dikatakan alat ukur tersebut mempunyai reliabilitas yang baik (Eko Putro 2009: 143). Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows Version 16.0 dengan menggunakan teknik Realibility Analysis untuk mengetahui koefesien
Cronbach ’s Alpha.
Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan
SPSS Statistics 16.0 pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan
Croncbrach’s Alpha
a) Kognitif
Berikut ini uji validitas soal pada siklus I ada 22 soal yang valid dan 8 soal tidak valid. hasilnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Kognitif Siklus I Soal Tidak Bentuk Soal Item Soal Valid ValidPilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 1, 2, 3, 4, 5, 13,16, 18, 23, 6, 7, 8, 9, 10, 6, 7, 8, 9, 24, 25, 27, 29 11, 12, 13, 10,11, 12, 14, 14, 15, 16, 15, 17, 19, 17, 18, 19, 20 20, 21,22, 21, 22, 23, 24 26, 28, 30, 25, 26, 27, 28, 29, 30
. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus I disajikan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Instrumen Kognitif Siklus IDari hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan peneliti menunjukan bahwa reliabilitas siklus I dapat diterima karena Alpha item soal nomer 1-15 lebih dari 0,7 yaitu 0,760 dan item soal nomer 16-30 lebih dari 0,7 yaitu 0,734.
Berikut ini uji validitas soal pada siklus II ada 25 soal yang valid dan 5 soal tidak valid. hasilnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Kognitif Siklus IIBerikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus I disajikan tabel sebagai berikut :
Reliability Statistics
Cronbach's AlphaPart 1 Value .760 N of Items
11 a
Part 2 Value .734 N of Items
11 b Total N of Items
22 Correlation Between Forms .863
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .926
Unequal Length .926Guttman Split-Half Coefficient .926
Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid
Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 24 25, 26, 27, 28
5, 7, 23, 29,
30
Tabel 3.11
Uji Reliabilitas Instrumen Kognitif Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's AlphaPart 1 Value .767 a N of Items
13 Part 2 Value .797 b N of Items
12 Total N of Items
25 Correlation Between Forms .833
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .909
Unequal Length .909Guttman Split-Half Coefficient .908
Dan pada siklus II dapat diterima karena Alpha item soal nomer 1-15 lebih dari 0,7 yaitu 0,767 dan item soal nomer 16-30 lebih dari 0,7 yaitu 0,797 sehingga dinyatakan reliabilitas dapat diterima. Maka dari itu karena instrumen yang digunakan valid dan reliabel maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian.
b) Afektif
Untuk instrumen yang digunakan dalam mengukur hasil belajar afektif peneliti menyediakan peryataan sebanyak 30 pernyataan dan dikonsultasikan kepada guru kelas. Setelah dikonsultasikan dengan guru kelas, guru kelas menghendaki 20 pernyataan yang akan digunakan dalam mengukur hasil belajar afektif. Berikut ini akan disajikan dalam bentuk tabel pernyataan-pernyataan yang tidak digunakan dan yang akan digunakan :
Tabel 3.12 Hasil Uji Ahli Instrumen AfektifItem Item Nomor Yang Aspek Indikator Nomor Digunakan
1. Tekun dalam 1, 2, 3, 4, 1,3,
Mengikuti pelajaran dengan baik belajar 5, 6, 7, 8 5,7
Mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari di rumah
2. Ulet dalam 9, 10, 11, 9,11,
Tidak suka menunda tugas menghadapi 12, 13, 14, 12,13,14,
Tidak mudah putus asa dalam belajar kesulitan belajar 15, 16 15,16,
Berlatih mengerjakan soal
3. Mandiri dalam 17, 18, 19, 18,
Menyelesaikan tugas sendiri belajar 20, 21, 22 20,22
Belajar tanpa harus disuruh
4. Berprestasi 24,
Belajar giat untuk berprestasi 23, 24, 25, dalam belajar 26, 27,28,29,
26,27,28,2 Belajar untuk meningkatkan prestasi
30 9, 30
Belajar agar menjadi juara kelas
30
20 TOTAL
c) Psikomotor Berikut ini adalah uji validitas instrumen ada 7 pernyataan pada siklus I ada 6 nomor soal yang valid dan 1 pernyataan tidak valid. hasilnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas Psikomotor Item Nomor Item No Aspek Indikator Yang Nomor Digunakan1 Kemampuan siswa
Kemampuan memahami sumber belajar
1, 2, 1,2
menggunakan alat dan yang diperoleh
sikap kerja.
Kekompakan kelompok dalam diskusi
3
3 Melaksanakan tugas sesuai prosedur
2 Kemampuan siswa
menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.
4
4 Ketersesuaian waktu pengumpulan laporan
3 Kecepatan siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya
5
5 Kemampuan memahami materi
4 Kemampuan siswa
dalam membaca
berdasarkan gambar yang disajikan
gambar dan atau symbol.5 Keserasian bentuk Kesesuaian laporan dengan tujuan 6,7
6
dengan yang pembelajaran diharapkan dan atau
Penggunaan EYD dalam laporan ukuran yang telah ditentukan
7
6 TOTAL Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus I disajikan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.14
Uji Reliabilitas Instrumen Psikomotor
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based onCronbach's Standardized Alpha Items N of Items
.808 .850
6 Dan pada siklus I dapat diterima karena
Cronbach’s Alphanya lebih dari 0,8 yaitu 0,808 sehingga dinyatakan reliabilitas dapat diterima. Maka dari itu karena instrumen yang digunakan valid dan reliabel maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian.
3.5.2 Data Kualitatif
a) Hasil Belajar Kognitif
Adapun penyajian data kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan mean dan rata-rata. Penyajian data kuantitatif dijelaskan dalam bentuk prosentase. Adapun rumus prosentase tersebut adalah sebagai berikut:
Arikunto (2010:236) Keterangan: F = Jumlah skor yang diperoleh siswa N = Jumlah total siswa
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas sebagai berikut:
Tabel 3.15 Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria Kemampuan Kualifikasi
> 70 Tuntas < 70 Tidak Tuntas
Adapun penggolongan rentang nilai akhir sebagai berikut :
Tabel 3.16 Penggolongan Nilai Akhir No Skor Kategori1 80 ke atas Baik sekali 2 66-79 Baik 3 56-65 Cukup 4 46-55 Kurang 5 45 ke bawah Gagal
(Arikunto(2010:245)
b. Hasil Belajar Afektif
Penilaian hasil belajar afektif siswa menggunakan angket motivasi siswa yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi masing-masing siswa terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh peneliti. Angket motivasi ini terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan prosedur.
Sudjana (2002:67) Keterangan : X = rata-rata
= jumlah skor N = banyak subjek
Dengan kriteria penskoran sebagai berikut : < 3,6 sampai < 4 = sangat termotivasi < 2,6 sampai < 3,5 = termotivasi < 1,6 sampai < 2,5 = cukup termotivasi < 1 sampai < 1,5 = tidak termotivasi
c. Hasil Belajar Psikomotor
Penilaian hasil belajar afektif siswa menggunakan lembar penilaian unjuk siswa terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh peneliti. Ada 5 aspek dan 6 indikator penilaian.
Sudjana (2002:67) Keterangan : X = rata-rata
= jumlah skor N = banyak subjek
Dengan kriteria penskoran sebagai berikut : < 3,6 sampai < 4 = sangat baik < 2,6 sampai < 3,5 = baik < 1,6 sampai < 2,5 = cukup < 1 sampai < 1,5 = kurang
d. Aktivitas Guru dan Siswa
Penilaian hasil observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar penilaian observasi terhadap aktivitas yang dilakukan guru dan siswa pada pembelajaran IPA yang dilakukan oleh peneliti. Menggunakan rumus sebagai berikut :
Sudjana (2002:67) Keterangan : X = rata-rata
= jumlah skor N = banyak subjek
Dengan kriteria penskoran sebagai berikut : < 3,6 sampai < 4 = sangat baik < 2,6 sampai < 3,5 = baik < 1,6 sampai < 2,5 = cukup < 1 sampai < 1,5 = kurang
3.7 Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah : a) Proses pembelajaran yaitu terjadi peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru pada pelaksanaan pembelajaran IPA dalam penerapan model Problem Based
Learning berbantuan media gambar dalam kategori baik yang dinyatakan berhasil apabila mencapai skor > 3.
b) Pencapaian rata-rata nilai hasil belajar kognitif yang mencapai nilai KKM > 70 atau minimal 70% siswa dalam kelas lulus kriteria KKM.
c) Keberhasilan hasil belajar afektif dikatakan berhasil apabila pencapaian nilai rata-rata mencapai rata-rata > 3 dengan kategori baik.
d) Keberhasilan hasil belajar psikomotor berhasil apabila mencapai nilai rata-rata > 3 dengan kategori baik.