Peran Pemerintah dalam Mengantisipasi Ko

PERAN PEMERINTAH DALAM
MENGANTISIPASI KONFLIK DAN
KERAWANAN SOSIAL DI DKI
JAKARTA
MURADI
Sarasehan dan Pembekalan Ketua RW dan Tokoh Masyarakat
di DKI Jakarta, Peningkatan Pemahaman Tentang Potensi
Konflik dan Kerawanan Sosial di DKI Jakarta. Diselenggarakan
oleh KESBANGPOL Provinsi DKI Jakarta, 12 April 2012, Hotel
Purnama Putra, Cipayung, Jawa Barat.

outline
• Definisi Konflik dan Kerawanan Sosial
• Sumber Konflik dan Kerawanan Sosial
• Potensi Konflik dan Kerawanan Sosial di
DKI Jakarta
• Esensi Kebijakan dan Penanggulangan
Konflik dan Kerawanan Sosial
• Levelisasi Penanggulangan Konflik dan
Kerawanan sosial
• Peran Pemerintah dalam Mengantisipasi

Konflik dan Kerawanan Sosial

Definisi Konflik
• Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang
terjadi dalam berbagai keadaan akibat dari
menguatnyaketidakpuasan dan
ketidaksetujuan kontroversi dan pertentangan
di antara dua pihak atau lebih secara terus
menerus.
• Hubungan selain dapat menciptakan
kerjasama, hubungan saling tergantung dapat
pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika
masing – masing komponen organisasi
memiliki kepentingan atau tujuan sendiri –
sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain
(Gibson; 1997;437)

Definisi Kerawanan
Sosial
Suatu

keresahan
sosial
yang
berkepanjangan, yang diakibatkan oleh
proses konflik yang ditimbulkan dari
perbedaan
pendapat
suatu
masyarakat/kelompok
golongan
tertentu, dengan pemecahan dan
penyelesaian
masalah
yang
tidak
memuaskan
masyarakat/kelompok
golongan tersebut. Ketidakpuasan ini
masih dalam eskalasi aman sehingga
hanya diperlukan tindakan pencegahan.


Sumber Konflik dan
Kerawanan Sosial
• Pluralitas kondisi sosial yang tidak tertata dan terbina dengan baik.
• Pembagian hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak adil
terhadap daerah.
• Multi partai dalam kehidupan demokrasi dan tuntutan HAM.
• Keterpurukan perekonomian negara.
• Radikalisme kelompok masyarakat dan terorisme bom dari
dalam maupun luar negeri.
• Separatisme dan perlawanan bersenjata sebagian rakyat
yang menentang pemerintah.
• Dekadensi moralitas bangsa, akibat tidak diamalkan
dengan baik : Pancasila sebagaistatefundamentalnorm dan
Lambang Negara dengan motto Bhinneka Tunggal Ika
(Plural Monolistik), Sumpah Pemuda dan jiwa patriot.
(Balitbang Kemenhan, 2001)

Potensi Konflik dan Kerawanan
Sosial di DKI Jakarta

• Penataan Kota yang Buruk;
• Kepadatan Penduduk;
• Heterogenitas populasi
• Minimnya Lahan untuk Tempat
Tinggal;
• Pelayanan Publik yang Belum Optimal;
• Fasilitas Umum yang kurang memadai;
• Pelaksanaan dan Aktivitas Politik;
• Kesenjangan ekonomi;

Esensi Kebijakan dan
Penanggulangan
• Tidak mengambil resiko sekecil apapun yang dapat
mengancam NKRI (penyelesaian kerawanan sosial yang
berkembang menjadi krisis).
• Penyelesaian kerawanan sosial dan krisis dengan tegas &
proposional, semata-mata hanya untuk kepenting-an nasional,
bangsa dan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD ’45.
• Untuk menyelesaikan kera-wanan sosial dan krisis yang
bersifat nasional, keutuhan wilayah NKRI menjadi tujuan

utama, tanpa meng-ambil resiko sekecil apapun.
• Untuk menyelesaikan kera-wanan sosial dan krisis nasional,
tetap berkibarnya lambang negara Bendera Merah Putih di
seluruh pelosok tanah air menjadi tumpuan utama.
• Dalam penyelesaian kerawanan sosial yang tidak mungkin
penyelesaiannya secara normal, diperlukan keterpaduan dari
semua aparat pemerintah dan masyarakat secara bersamasama menghadapi krisis tersebut. (Balitbang Kemenhan 2001)

Levelisasi
Penanggulangan Konflik
dan
Sosial
• KondisiKerawanan
Aman, Konflik dan kerawanan
sosial tingkat

ringan diselesaikan dengan menggunakan metoda
Preemtif (upaya tersebut adalah inisiatif mendahului
tindakan lawan, dengan cara persuasif dan komunikatif
agar potensi konflik tidak berkembang menjadi krisis

sosial, dengan kata lain pendekatan efektif).
• Kondisi Rawan, Bagian dari bentuk ketidakpuasan
berkembang menjadi keresahan, penyelesaiannya
dengan menggunakan metoda preventif (pencegahan).
• Kondisi Gawat/Darurat, Bentuk keresahan menjadi
demonstrasi/anarkis diselesaikan dengan metoda Represif
(penindakan menyeluruh dan terpadu sebagai upaya
penanggulangan dengan salah satunya penegakan
hukum).
• Kondisi selesai penanggulangan, Penyelesaiannya
dalam bentuk Rehabilitasi (perbaikan, pengembalian
kondisi masyarakat ke arah baik).

Peran Pemerintah
• Legislator, Pembuat
Kebijakan
• Fasilitator, Memfasilitasi
• Mediator, Menjadi
penengah


Peran Pemerintah Dalam Mengantisipasi
Konflik dan Kerawanan Sosial






Pemenuhan Kebutuhan Dasar Publik;
Optimalisasi pelayanan publik;
Penataan Kota yang berkeadilan;
Pengefektifan fasilitas umum;
Pembinaan Organisasi Berbasis etnis;

• Pengupayaan Hak mendapatkan tempat tinggal
yang layak;
• Penegakan hukum yang berkeadilan;
• Manajerial pengelolaan perijinan aktivitas politik;
• Mengupayakan pemenuhan lapangan kerja;
• Pelibatan tokoh masyarakat sebagai

‘kepanjangan tangan’ pemerintah untuk
melakukan penyuluhan;

• Memperkuat basis keagamaan sebagai bagian
dari proteksi dari radikalisasi;
• Mengoptimalisasikan pendidikan bela negara;
• Optimalisasi Program Keserasian Nasional;
• Mengefektifkan program-program untuk
meminimalisir konflik dan kerawanan soial dengan
pendekatan kearifan lokal

TERIMA KASIH