PERAN IQ EQ SQ Dalam Membangun Komunikas
PERAN IQ,EQ,SQ
Dalam Membangun
Komunikasi Interpersonal
• Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ
rendah cenderung mengalami kegagalan yang
lebih besar dibanding dengan orang yang IQ
nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa
penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi
hal yang sangat penting
Kecerdasan
• Adalah Sebagian kumpulan kapasitas
seseorang untuk bereaksi searah dengan
tujuan, berfikir rasional dan mengelola
lingkungan secara efektif.
• Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal :
1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi dalam kehidupan manusia.
2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalanpersoalan baru untuk diselesaikan.
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan
memunculkan penghargaan dalam budaya seorang
Individu
Ciri ciri Mendasar Kecerdasan
(Intellegens)
• To judge well (dapat menilai).
• To comprehend well (memahami secara
keseluruhan).
• To Reason well (memberi alasan dengan baik)
Ciri-ciri Perilaku Intellegen (Cerdas)
1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru
bagi yang bersangkutan.
2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
4. Keterangan pemecahannya dapat diterima.
5. Sering menggunakan abstraksi.
6. Bercirikan kecepatan.
7. Memerlukan pemusatan perhatian.
Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan
(Intellegen)
1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.
2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan
umur.
3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
4. Minat
5. Kebebasan ; terutama dalam memecahkan
masalah.
Rumpun atau macam-macam kecerdasan :
•
•
•
•
•
IQ (Intellegence Qoutient)
EQ (Emotional Qoutient)
AQ (Adversity Qoutient)
SQ (Spiritual Qoutient)
CQ (Creativity Qoutient)
IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)
• Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan
individu untuk berfikir dan bertindak secara
logis, terarah, serta mengelola dan menguasai
lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
Pengukuran / Klasifikasi IQ
•
•
•
•
•
•
•
Very Superior :
Superior
:
Brght normal
Average
:
Dull normal
Borderline
Mental Defective
130
120 129
:
110 119
90 109
:
80 89
:
70 79
:
69 and bellow
Kesimpulan IQ :
• Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat
berkurang jika pelaku profesi mencari
informasi dangan berbagai cara/strategi
bekerja, dengan berbagai alternative, banyak
pikiran untuk keberhasilan dalam berkarya.
• Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa
diciptakan melalui pemberian motivasi atau
menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan
konsep bekerja yang berfokus pada kelebihankelebihan yang dimiliki setiap individu.
EQ (EMOTIONAL QUOTIENT)
Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi
• Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri,
perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,
mengelola emosi dengan baik dan berhubungan
dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
• Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi
(PETER SALOVELY & JOHN MAYER)
• Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,
kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).
Aspek EQ
(menurut Salovely & Goldman) ada lima:
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan
diri).
3. Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi orang
lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang
lain (empati).
Perilaku Cerdas Emosi :
•
•
•
•
•
•
Menghargai emosi negative orang lain.
Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
Emosi negative untuk membina hubungan.
Peka terhadap emosi orang lain.
Saat emosional adalah saat mendengarkan.
EQ Tinggi adalah
•
•
•
•
•
•
•
Berempati
Mangungkapkan dan memahami perasaan.
Mengendalikan amarah.
Kemandirian.
Kemampuan menyesuaikan diri.
Disukai
Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
Kesimpulan EQ :
• EQ dianggap sebagai persyaratan bagi
kesuksesan pribadi.
• Alasan utamanya adalah masyarakat percaya
bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi
dan tidak memiliki tempat diluar inti batin
seseorang juga batas-batas keluarga.
Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi
betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan
pribadi :
• 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
• Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4
%
Membangun benteng untuk mencapai
keterampilan Emosional (Dr Patricia Patton)
1. Paham pentingnya peran emosi dan
pemahaman yang memungkinkan anda
merasakan perbedaan besar dalam
bagaimana kita mengendalikan emosi.
2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak
seorangpun memiliki perasaan yang sama
tentang persoalan yang serupa.
3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat
yang dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang
negative.
4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang
kita miliki.
8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan
berbagi bersama.
Menurut Robert K Cooper, PH.D
• Meningkatkan kecerdasan dengan masuk
kedalam hati dan keluar dari fikiran .
SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)
• Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
• Kecerdasan spiritual adalah sumber yang
ilhami, menyemangati dan mengikat diri
seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa
batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
Menurut VICTOR FRANK (PSIKOLOG)
• Pencarian manusia akan makna hidup
merupakan motivasi utamanya dalam hidup.
• Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan
bijak secara spiritual, yang cenderung lebih
bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala
sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai
hati nurani kita, kecerdasan spiritual SQ .
Ciri Ciri SQ Tinggi :
1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
2. Mampu melihat kesatuan dalam
keanekaragaman.
3. Mampu mengelola dan bertahan dalam
kesulitan dan penderitaan.
4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam
kesulitan dan penderitaan.
a. Memiliki Prinsip dan Visi Yang Kuat :
Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan
fundamental berlaku secara universal bagi
seluruh umat.
Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang
berupa nilai-nilai yang permanen dan
mendasar.
3 prinsip utama bagi orang yang
spiritualnya tinggi :
• Prinsip kebenaran.
• Prinsip Keadilan.
• Prinsip Kebaikan.
b. Visi yang kuat :
• Visi adalah cara pandang bagaimana
memandang sesuatu dengan visi yang benar.
Suatu ungkapan seorang pakar :
• NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL
WITHOUT LAW
• Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu
profesi haruslah yang beraga dalam arti
beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti
taat pada hukum.
CQ (CREATIVITY QUOTIENT)
KECERDASAN KREATIVITAS
• Adalah potensi seseorng untuk memunculkan
sesuatu yang penemuan-penemuan baru
dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua
bidang dalam usaha lainnya.
GUIL FORD mendeskripsikan
5 ciri kreativitas :
1.
2.
3.
4.
5.
Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.
Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacammacam pendekatan jalam pemecahan masalah.
Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang
orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri.
Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara
terperinci.
Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali
suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang
sudah lazim.
Kreativitas terdiri dari dua unsur :
1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan
sejumlah gagasn dan ide prmecahan
masalah dengan lancar).
2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan
gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk
memecahkan suatu masalah )
Hambatan untuk menjadi Kreatif :
• Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada
masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah
jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit
diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik
orang lain.
Beberapa cara memunculkan gagasan
kreatif yaitu :
1.
2.
3.
4.
Kuantitas gagasan.
Teknik brainstorming.
Sinektik.
Memfokuskan tujuan.
Kesimpulan CQ :
• SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan
tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang
tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu
mencari dan menciptakan terobosanterobosan dalam membatasi berbagai kendala
atau permasalahan yang muncul dalam
lembaga profesi yang mereka geluti.
AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN DALAM MENGHADAPI MASALAH
• Adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang
untuk dapat bertahan menghadapi kesulitankesulitan dan mampu mengatasi tantangan
hidup.
Paul G Stoltz, merinci AQ berdasarkan
penelitiannya :
• AQ tingkat Quitters (orang-orang yang
berhenti).
• AQ tingkat Campers (Orang yang berkemah)
• AQ tingkat Climbers (Orang yang mendaki)
Rentang AQ :
• AQ rendah (0 50)
• AQ sedang (95 134)
• AQ tinggi (166 200)
Analisa SWOT
• Merupakan suatu teknik yang dapat
digunakan untuk menelaan tingkat
keberhasilan pencapaian cita-cita/ karier.
SWOT
S Strenght (kekuatan) adalah sebuah potensi yang
ada pada diri sendiri yang mendukung citacita/karier.
• W Weakness (Kelemahan) adalah seluruh
kekurangan yang ada pada diri sendiri dan kurang
mendukung cita-cita/karier.
• O Opportunity (peluang) adalah segala sesuatu
yang dapat menunjang keberhasilan cita-cita/karier.
• T Traits (Ancaman) adalah segala sesuatu yang
dapat menggagalkan rencana cita-cita/karier yang
berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
•
Skema pengambilan keputusan
Keputusan
Spiritual
Masalah
timbul
Kebebasan
memilih
Keputusan
Emosional
Keputusan
Persepsi
Sumber : Ari Ginanjar, ESQ Power 2003
Terima Kasih
Dalam Membangun
Komunikasi Interpersonal
• Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ
rendah cenderung mengalami kegagalan yang
lebih besar dibanding dengan orang yang IQ
nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa
penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi
hal yang sangat penting
Kecerdasan
• Adalah Sebagian kumpulan kapasitas
seseorang untuk bereaksi searah dengan
tujuan, berfikir rasional dan mengelola
lingkungan secara efektif.
• Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal :
1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi dalam kehidupan manusia.
2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalanpersoalan baru untuk diselesaikan.
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan
memunculkan penghargaan dalam budaya seorang
Individu
Ciri ciri Mendasar Kecerdasan
(Intellegens)
• To judge well (dapat menilai).
• To comprehend well (memahami secara
keseluruhan).
• To Reason well (memberi alasan dengan baik)
Ciri-ciri Perilaku Intellegen (Cerdas)
1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru
bagi yang bersangkutan.
2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
4. Keterangan pemecahannya dapat diterima.
5. Sering menggunakan abstraksi.
6. Bercirikan kecepatan.
7. Memerlukan pemusatan perhatian.
Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan
(Intellegen)
1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.
2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan
umur.
3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
4. Minat
5. Kebebasan ; terutama dalam memecahkan
masalah.
Rumpun atau macam-macam kecerdasan :
•
•
•
•
•
IQ (Intellegence Qoutient)
EQ (Emotional Qoutient)
AQ (Adversity Qoutient)
SQ (Spiritual Qoutient)
CQ (Creativity Qoutient)
IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)
• Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan
individu untuk berfikir dan bertindak secara
logis, terarah, serta mengelola dan menguasai
lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
Pengukuran / Klasifikasi IQ
•
•
•
•
•
•
•
Very Superior :
Superior
:
Brght normal
Average
:
Dull normal
Borderline
Mental Defective
130
120 129
:
110 119
90 109
:
80 89
:
70 79
:
69 and bellow
Kesimpulan IQ :
• Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat
berkurang jika pelaku profesi mencari
informasi dangan berbagai cara/strategi
bekerja, dengan berbagai alternative, banyak
pikiran untuk keberhasilan dalam berkarya.
• Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa
diciptakan melalui pemberian motivasi atau
menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan
konsep bekerja yang berfokus pada kelebihankelebihan yang dimiliki setiap individu.
EQ (EMOTIONAL QUOTIENT)
Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi
• Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri,
perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,
mengelola emosi dengan baik dan berhubungan
dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
• Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi
(PETER SALOVELY & JOHN MAYER)
• Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,
kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).
Aspek EQ
(menurut Salovely & Goldman) ada lima:
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan
diri).
3. Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi orang
lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang
lain (empati).
Perilaku Cerdas Emosi :
•
•
•
•
•
•
Menghargai emosi negative orang lain.
Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
Emosi negative untuk membina hubungan.
Peka terhadap emosi orang lain.
Saat emosional adalah saat mendengarkan.
EQ Tinggi adalah
•
•
•
•
•
•
•
Berempati
Mangungkapkan dan memahami perasaan.
Mengendalikan amarah.
Kemandirian.
Kemampuan menyesuaikan diri.
Disukai
Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
Kesimpulan EQ :
• EQ dianggap sebagai persyaratan bagi
kesuksesan pribadi.
• Alasan utamanya adalah masyarakat percaya
bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi
dan tidak memiliki tempat diluar inti batin
seseorang juga batas-batas keluarga.
Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi
betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan
pribadi :
• 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
• Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4
%
Membangun benteng untuk mencapai
keterampilan Emosional (Dr Patricia Patton)
1. Paham pentingnya peran emosi dan
pemahaman yang memungkinkan anda
merasakan perbedaan besar dalam
bagaimana kita mengendalikan emosi.
2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak
seorangpun memiliki perasaan yang sama
tentang persoalan yang serupa.
3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat
yang dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang
negative.
4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang
kita miliki.
8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan
berbagi bersama.
Menurut Robert K Cooper, PH.D
• Meningkatkan kecerdasan dengan masuk
kedalam hati dan keluar dari fikiran .
SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)
• Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
• Kecerdasan spiritual adalah sumber yang
ilhami, menyemangati dan mengikat diri
seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa
batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
Menurut VICTOR FRANK (PSIKOLOG)
• Pencarian manusia akan makna hidup
merupakan motivasi utamanya dalam hidup.
• Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan
bijak secara spiritual, yang cenderung lebih
bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala
sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai
hati nurani kita, kecerdasan spiritual SQ .
Ciri Ciri SQ Tinggi :
1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
2. Mampu melihat kesatuan dalam
keanekaragaman.
3. Mampu mengelola dan bertahan dalam
kesulitan dan penderitaan.
4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam
kesulitan dan penderitaan.
a. Memiliki Prinsip dan Visi Yang Kuat :
Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan
fundamental berlaku secara universal bagi
seluruh umat.
Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang
berupa nilai-nilai yang permanen dan
mendasar.
3 prinsip utama bagi orang yang
spiritualnya tinggi :
• Prinsip kebenaran.
• Prinsip Keadilan.
• Prinsip Kebaikan.
b. Visi yang kuat :
• Visi adalah cara pandang bagaimana
memandang sesuatu dengan visi yang benar.
Suatu ungkapan seorang pakar :
• NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL
WITHOUT LAW
• Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu
profesi haruslah yang beraga dalam arti
beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti
taat pada hukum.
CQ (CREATIVITY QUOTIENT)
KECERDASAN KREATIVITAS
• Adalah potensi seseorng untuk memunculkan
sesuatu yang penemuan-penemuan baru
dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua
bidang dalam usaha lainnya.
GUIL FORD mendeskripsikan
5 ciri kreativitas :
1.
2.
3.
4.
5.
Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.
Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacammacam pendekatan jalam pemecahan masalah.
Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang
orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri.
Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara
terperinci.
Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali
suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang
sudah lazim.
Kreativitas terdiri dari dua unsur :
1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan
sejumlah gagasn dan ide prmecahan
masalah dengan lancar).
2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan
gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk
memecahkan suatu masalah )
Hambatan untuk menjadi Kreatif :
• Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada
masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah
jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit
diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik
orang lain.
Beberapa cara memunculkan gagasan
kreatif yaitu :
1.
2.
3.
4.
Kuantitas gagasan.
Teknik brainstorming.
Sinektik.
Memfokuskan tujuan.
Kesimpulan CQ :
• SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan
tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang
tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu
mencari dan menciptakan terobosanterobosan dalam membatasi berbagai kendala
atau permasalahan yang muncul dalam
lembaga profesi yang mereka geluti.
AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
KECERDASAN DALAM MENGHADAPI MASALAH
• Adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang
untuk dapat bertahan menghadapi kesulitankesulitan dan mampu mengatasi tantangan
hidup.
Paul G Stoltz, merinci AQ berdasarkan
penelitiannya :
• AQ tingkat Quitters (orang-orang yang
berhenti).
• AQ tingkat Campers (Orang yang berkemah)
• AQ tingkat Climbers (Orang yang mendaki)
Rentang AQ :
• AQ rendah (0 50)
• AQ sedang (95 134)
• AQ tinggi (166 200)
Analisa SWOT
• Merupakan suatu teknik yang dapat
digunakan untuk menelaan tingkat
keberhasilan pencapaian cita-cita/ karier.
SWOT
S Strenght (kekuatan) adalah sebuah potensi yang
ada pada diri sendiri yang mendukung citacita/karier.
• W Weakness (Kelemahan) adalah seluruh
kekurangan yang ada pada diri sendiri dan kurang
mendukung cita-cita/karier.
• O Opportunity (peluang) adalah segala sesuatu
yang dapat menunjang keberhasilan cita-cita/karier.
• T Traits (Ancaman) adalah segala sesuatu yang
dapat menggagalkan rencana cita-cita/karier yang
berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
•
Skema pengambilan keputusan
Keputusan
Spiritual
Masalah
timbul
Kebebasan
memilih
Keputusan
Emosional
Keputusan
Persepsi
Sumber : Ari Ginanjar, ESQ Power 2003
Terima Kasih