menganalisis teks eksplanasi komplek terhadap
Tugas Bahasa
Indonesia
2016 – 2017
Semester 2
Andini Aurilvian P.
Kelas XI – Interior
No. Absen : 06 (enam)
1. 2. B
Menganalisis Teks
Eksplanasi Komplek
1. Pengertian Menganalisis Teks Eksplanasi
Menganalisis teks eksplanasi adalah menguraikan teks menjadi
beberapa bagian dan memahami maksud hubungan antarbagian pada teks
tersebut. Menganalisis Teks Eksplanasi dapat dilakukan dari 2 segi yakni :
A. Segi Struktur dan B. Segi Bahasa.
A. Analisis Teks dari Segi Struktur meliputi
Struktur teks terdiri atas judul, pembuka / pernyataan umum, (uraian sebab – akibat), dan
penutup;
Pembuka menginformasikan topik secara umum (pengertian / definisi topik tentang
peristiwa alam / sosial), isi teks menjelaskan sebab – akibat / proses peristiwa alam / sosial,
dan dampak dari topik / peristiwa alam / sosial, serta penutup berupa kesimpulan;
Sistematika / komposisi struktur yang membangun teks harus lengkap yakni berisi judul,
pembuka, dan uraian sebab – akibat;
Keruntutan struktur teks (bagian – bagian pembangun teks runtut dari bagian yang
dijelaskan, kemudian bagian – bagian yang menjelaskan);
Kepaduan antarbagian teks (hubungan antarbagian logis / tidak, terdapat bagian yang
menyimpang / tidak)
B. Analisis dari Segi Bahasa meliputi
Pemilihan ragam bahasa harus ragam baku ilmiah / ilmiah popular;
Penggunaan kata kopula tidak boleh dilakukan bersama – sama dalam satu kalimat
(adalah merupakan, yaitu adalah);
Penggunaan konjungsi (konjungsi intrakalimat, konjungsi ganda, konjungsi
antarkalimat, konjungsi antarparagraf, dan kesemuanya tidak boleh digunakan
secara tertukar / dilakukan bersama – sama);
Penggunaan preposisi / kata depan (penulisan preposisi di / ke harus dipisahkan
dengan kata yang mengikutinya, preposisi daripada hanya untuk perbandingan);
Ketepatan ejaan (penulisan tanda baca, penulisan huruf pada kata istilah asing /
daerah;
Kelengkapan Subjek - Predikat
Praktik
Teks 6
No 1
Inflasi itu termasuk suatu fenomena moneter. Dalam ilmu ekonomi inflasi
adalah merupakan suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua
jenis barang pada suatu saat. Artinya, tingkat harga suatu barang yang
dianggap tinggi tentu akan menimbulkan inflasi.
No 2
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya
permintaan terhadap berbagai barang – barang dan jasa yang berlebihan.
Meningkatnya permintaan terhadap hasil produksi dan jasa menyebabkann
harga factor produksi meningkat. Fenomena pada hari Natal dan hari perayaan
keagamaan lainnya seperti Idul Fitri banyak orang saling mengucapkan ucapan
selamat hari Natal, selamat hari Waisyak, atau selamat hari Raya Fitri. Inflasi ini
juga dipicu oleh membanjirnya uang di pasar, sehingga terjadi permintaan
barang – barang yang meningkat. Sebab permintaan barang – barang yang
berlebihan harga barang – barang naik. Membanjirnya likuiditas di pasar
disebabkan oleh banyak faktor. Selain kemampuan bank sentral dalam
mengatur peredaran jumlah uang, juga kebijakan suku bunga bank sentral,
sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
No 3
Berdasarkan tingkat kualitas keparahannya, inflasi ada inflasi ringan, inflasi
sedang, inflasi berat, dan inflasi liar.
a. Inflasi ringan
Inflasi ringan atau inflasi merangkak (creeping inflation) adalah inflasi
yang lajunya kurang dari 10% per tahun. Inflasi seperti ini wajar terjadi
pada negara berkembang karena negara berkembang berada dalam
proses pembangunan.
b. Inflasi berat
Inflasi berat adalah inflasi yang lajunya antara 30% sampai 100%.
Kenaikan harga sudah sulit dikendalikan. Hal ini juga diperburuk oleh
pelaku-pelaku ekonomi yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan
spekulasi.
c. Inflasi liar (hyperinflation)
Inflasi liar adalah inflasi yang lajunya sudah melebihi dari 100% per
tahun. Inflasi ini terjadi bila setiap saat harga-harga terus berubah dan
meningkat sehingga orang tidak dapat memahan uang lebih lama
disebabkan nilai mata uang terus merosot.
No 4
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan dan yang
kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan / atau distribusi.
No 5
Inflasi dapat berdampak positif, maupun negatif bergantung parah tidaknya
inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai dampak positif. Inflasi ini
dapat mendorong perekonomian ddengan lebih baik lagi. Indikatornya
adalah meningkatnya pendapatan nasional dan membuat orang bergairah
untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, inflasi
yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hyperinflasi),
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung atau berinvestasi dan
berproduksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima
pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta
kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga,
sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu
ke waktu.
No 6
Inflasi desakan biaya (cost push inflation), yaitu kenaikan biaya produksi
yang berakibat adanya kelangkaan produksi. Selain itu, juga termasuk
adanya kesulitan/kelangkaan distribusi barang-barang. Kelangkaan/
kesulitan disktribusi akan memicu kenaikan harga barang-barang walaupun
permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara
signifikan sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran.
Kelangkaan distribusi BBM di beberapa daerah menimbulkan kepanikan
warga. Mereka berjam-jam mengantri untuk dapat mendapatkan BBM. Juga
terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap suatu produk
karena pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya atau kelangkaan
produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah
teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll.), bencana alam, cuaca,
atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi. Juga aksi
spekulasi (penimbunan barang-barang).
No 7
Jadi, inflasi merupakan peningkatan harga berbagai barang dan jasa yang
terus-menerus yang menimbulkan penurunan nilai mata uang. Hal ini
disebabkan meningkatnya permintaan barang dan jasa secara berlebihan,
serta peningkatan biaya produksi dan kesulitan distribusi barang.
Tugas 1
a. Analisis dari segi struktur
1. Apakah sistematika teks 6 sudah urut dan logis?
Jawab : Setelah kita menganalisis dan memahami teks 6 ternyata bacaan
masih acak atau tidak urut, sehingga bisa dikatakan teks 6 belum
sempurna dan belum logis.
2.
Jika belum, ubahlah nomor urutan pada kolom di sisi teks 6!
Jawab : Urutan teks yang benar yaitu 1-4-2-6-3-5-7.
3. Sudah tepatkah pembuka teks 6 berdasarkan analisis kalian? Jelaskan!
Jawab : Sudah, karena bagian pembuka teks eksplanasi kompleks tersebut
berisi pengertian / definisi dari topik.
4. Berdasarkan analisis kalian apakah semua subtopik sudah dijelaskan?
Jika belum subtopik apakah yang belum dijelaskan?
Jawab : Belum semua subtopik dijelaskan, subtopik yang belum dijelaskan
yaitu mengenai inflasi sedang.
5. Apakah terdapat kalimat sumbang dalam suatu paragraf dan harus
dibuang? Paragraf manakah itu? Catatlah kalimat tersebut!
Jawab : Ada pada paragraf ke 2, fenomena pada hari Natal dan hari
perayaan keagamaan lainnya seperti Idul Fitri banyak orang saling
mengucapkan ucapan selamat hari Natal, selamat hari Waisyak, atau
selamat hari Raya Fitri.
6. Jelaskan secara singkat sebab-sebab terjadinya inflasi!
Jawab : Inflasi terjadi karena disebabkan oleh permintaan barang
dan jasa yang berlebihan membuat harga faktor produksi
meningkat, kenaikan
biaya produksi ini berakibat adanya
kelangkaan produksi sehingga menimbulkan penurunan nilai mata
uang.
7. Menurut analisis kalian ada berapa macam inflasi itu?
Jawab : Berdasarkan tingkat kualitas keparahannya ada 4 macam
inflasi yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi
liar.
8. Menurut analisis kalian, bagaimanakah dampak inflasi?
Jawab : Ada 2 dampak inflasi yakni dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positif terjadi apabila inflasi itu ringan karena
dapat mendorong perekonomian dengan lebih baik lagi.
Sebaliknya, inflasi yang tak terkendali membuat perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu dikarenakan
orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
berinvestasi dan berproduksi karena harga meningkat dengan
cepat.
Tugas 1
b. Analisis ciri kebahasaan
1.
Catatlah kalimat yang menggunakan verba relasional pada pembuka teks 6!
Jawab : “Inflasi adalah merupakan suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua jenis
barang pada suatu saat”
2.
Sudah tepatkah penggunaan verba relasional pada pembuka teks 6?
Jawab : Belum, karena pada pembuka teks 6 tersebut terdapat dua kata kopula yang
digunakan.
3.
Jika belum tepat, bagaimanakah pembetulan kalimat tersebut?
Jawab : Ada dua pembetulan yakni :
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua jenis barang pada
suatu saat
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua jenis barang pada
suatu saat
4.
Meningkatnya permintaan terhadap hasil produksi dan jasa menyebabkan
produksi meningkat.
harga
a) Kata meningkatnya pada kalimat tersebut tergolong kata apa? Kata benda
b) Tergolong kata apa, kata menyebabkan pada kalimat tersebut? Verba sebab akibat
5. Sebab permintaan barang yang berlebihan, harga barang-barang naik.
a) Tergolong kata apa, kata sebab pada kalimat tersebut? Konjungsi sebab
b) Tergolong kata apa, kata naik pada kalimat tersebut?
2. Pengembangan Kebahasaan
Konjungsi koordinatif dan subordinatif digunakan untuk menghubungkan
klausa dengan klausa dalam kalimat kompleks. Kalimat kompleks
merupakan kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau
keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama atau lebih dari
satu struktur subjek – predikat (S-P).
Sebaliknya, kalimat simpleks adalah kalimat yang di dalamnya terdapat
satu verba utama yang menggambarkan satu aksi, peristiwa, atau keadaan.
Kalimat simpleks hanya terdiri atas satu struktur: Subjek – predikat –
(pelengkap) – (objek) – (keterangan). Unsur yang ada dalam tanda kurung
belum tentu ada dalam kalimat.
Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
Contoh kalimat simpleks
Inflasi itu termasuk suatu fenomena moneter
S
P
Pelengkap
Contoh kalimat kompleks
Struktur 1
Inflasi ini juga dipicu oleh membanjirnya uang di pasar
S
P
Pelengkap (Pel.)
Struktur 2
Sehingga
terjadi
Konj. Akibat P
permintaan barang-barang yang meningkat
S
P
Sekian dan
Terima Kasih
Indonesia
2016 – 2017
Semester 2
Andini Aurilvian P.
Kelas XI – Interior
No. Absen : 06 (enam)
1. 2. B
Menganalisis Teks
Eksplanasi Komplek
1. Pengertian Menganalisis Teks Eksplanasi
Menganalisis teks eksplanasi adalah menguraikan teks menjadi
beberapa bagian dan memahami maksud hubungan antarbagian pada teks
tersebut. Menganalisis Teks Eksplanasi dapat dilakukan dari 2 segi yakni :
A. Segi Struktur dan B. Segi Bahasa.
A. Analisis Teks dari Segi Struktur meliputi
Struktur teks terdiri atas judul, pembuka / pernyataan umum, (uraian sebab – akibat), dan
penutup;
Pembuka menginformasikan topik secara umum (pengertian / definisi topik tentang
peristiwa alam / sosial), isi teks menjelaskan sebab – akibat / proses peristiwa alam / sosial,
dan dampak dari topik / peristiwa alam / sosial, serta penutup berupa kesimpulan;
Sistematika / komposisi struktur yang membangun teks harus lengkap yakni berisi judul,
pembuka, dan uraian sebab – akibat;
Keruntutan struktur teks (bagian – bagian pembangun teks runtut dari bagian yang
dijelaskan, kemudian bagian – bagian yang menjelaskan);
Kepaduan antarbagian teks (hubungan antarbagian logis / tidak, terdapat bagian yang
menyimpang / tidak)
B. Analisis dari Segi Bahasa meliputi
Pemilihan ragam bahasa harus ragam baku ilmiah / ilmiah popular;
Penggunaan kata kopula tidak boleh dilakukan bersama – sama dalam satu kalimat
(adalah merupakan, yaitu adalah);
Penggunaan konjungsi (konjungsi intrakalimat, konjungsi ganda, konjungsi
antarkalimat, konjungsi antarparagraf, dan kesemuanya tidak boleh digunakan
secara tertukar / dilakukan bersama – sama);
Penggunaan preposisi / kata depan (penulisan preposisi di / ke harus dipisahkan
dengan kata yang mengikutinya, preposisi daripada hanya untuk perbandingan);
Ketepatan ejaan (penulisan tanda baca, penulisan huruf pada kata istilah asing /
daerah;
Kelengkapan Subjek - Predikat
Praktik
Teks 6
No 1
Inflasi itu termasuk suatu fenomena moneter. Dalam ilmu ekonomi inflasi
adalah merupakan suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua
jenis barang pada suatu saat. Artinya, tingkat harga suatu barang yang
dianggap tinggi tentu akan menimbulkan inflasi.
No 2
Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya
permintaan terhadap berbagai barang – barang dan jasa yang berlebihan.
Meningkatnya permintaan terhadap hasil produksi dan jasa menyebabkann
harga factor produksi meningkat. Fenomena pada hari Natal dan hari perayaan
keagamaan lainnya seperti Idul Fitri banyak orang saling mengucapkan ucapan
selamat hari Natal, selamat hari Waisyak, atau selamat hari Raya Fitri. Inflasi ini
juga dipicu oleh membanjirnya uang di pasar, sehingga terjadi permintaan
barang – barang yang meningkat. Sebab permintaan barang – barang yang
berlebihan harga barang – barang naik. Membanjirnya likuiditas di pasar
disebabkan oleh banyak faktor. Selain kemampuan bank sentral dalam
mengatur peredaran jumlah uang, juga kebijakan suku bunga bank sentral,
sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
No 3
Berdasarkan tingkat kualitas keparahannya, inflasi ada inflasi ringan, inflasi
sedang, inflasi berat, dan inflasi liar.
a. Inflasi ringan
Inflasi ringan atau inflasi merangkak (creeping inflation) adalah inflasi
yang lajunya kurang dari 10% per tahun. Inflasi seperti ini wajar terjadi
pada negara berkembang karena negara berkembang berada dalam
proses pembangunan.
b. Inflasi berat
Inflasi berat adalah inflasi yang lajunya antara 30% sampai 100%.
Kenaikan harga sudah sulit dikendalikan. Hal ini juga diperburuk oleh
pelaku-pelaku ekonomi yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan
spekulasi.
c. Inflasi liar (hyperinflation)
Inflasi liar adalah inflasi yang lajunya sudah melebihi dari 100% per
tahun. Inflasi ini terjadi bila setiap saat harga-harga terus berubah dan
meningkat sehingga orang tidak dapat memahan uang lebih lama
disebabkan nilai mata uang terus merosot.
No 4
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan dan yang
kedua adalah desakan (tekanan) produksi dan / atau distribusi.
No 5
Inflasi dapat berdampak positif, maupun negatif bergantung parah tidaknya
inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai dampak positif. Inflasi ini
dapat mendorong perekonomian ddengan lebih baik lagi. Indikatornya
adalah meningkatnya pendapatan nasional dan membuat orang bergairah
untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, inflasi
yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hyperinflasi),
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung atau berinvestasi dan
berproduksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima
pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta
kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga,
sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu
ke waktu.
No 6
Inflasi desakan biaya (cost push inflation), yaitu kenaikan biaya produksi
yang berakibat adanya kelangkaan produksi. Selain itu, juga termasuk
adanya kesulitan/kelangkaan distribusi barang-barang. Kelangkaan/
kesulitan disktribusi akan memicu kenaikan harga barang-barang walaupun
permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara
signifikan sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran.
Kelangkaan distribusi BBM di beberapa daerah menimbulkan kepanikan
warga. Mereka berjam-jam mengantri untuk dapat mendapatkan BBM. Juga
terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap suatu produk
karena pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya atau kelangkaan
produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah
teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll.), bencana alam, cuaca,
atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi. Juga aksi
spekulasi (penimbunan barang-barang).
No 7
Jadi, inflasi merupakan peningkatan harga berbagai barang dan jasa yang
terus-menerus yang menimbulkan penurunan nilai mata uang. Hal ini
disebabkan meningkatnya permintaan barang dan jasa secara berlebihan,
serta peningkatan biaya produksi dan kesulitan distribusi barang.
Tugas 1
a. Analisis dari segi struktur
1. Apakah sistematika teks 6 sudah urut dan logis?
Jawab : Setelah kita menganalisis dan memahami teks 6 ternyata bacaan
masih acak atau tidak urut, sehingga bisa dikatakan teks 6 belum
sempurna dan belum logis.
2.
Jika belum, ubahlah nomor urutan pada kolom di sisi teks 6!
Jawab : Urutan teks yang benar yaitu 1-4-2-6-3-5-7.
3. Sudah tepatkah pembuka teks 6 berdasarkan analisis kalian? Jelaskan!
Jawab : Sudah, karena bagian pembuka teks eksplanasi kompleks tersebut
berisi pengertian / definisi dari topik.
4. Berdasarkan analisis kalian apakah semua subtopik sudah dijelaskan?
Jika belum subtopik apakah yang belum dijelaskan?
Jawab : Belum semua subtopik dijelaskan, subtopik yang belum dijelaskan
yaitu mengenai inflasi sedang.
5. Apakah terdapat kalimat sumbang dalam suatu paragraf dan harus
dibuang? Paragraf manakah itu? Catatlah kalimat tersebut!
Jawab : Ada pada paragraf ke 2, fenomena pada hari Natal dan hari
perayaan keagamaan lainnya seperti Idul Fitri banyak orang saling
mengucapkan ucapan selamat hari Natal, selamat hari Waisyak, atau
selamat hari Raya Fitri.
6. Jelaskan secara singkat sebab-sebab terjadinya inflasi!
Jawab : Inflasi terjadi karena disebabkan oleh permintaan barang
dan jasa yang berlebihan membuat harga faktor produksi
meningkat, kenaikan
biaya produksi ini berakibat adanya
kelangkaan produksi sehingga menimbulkan penurunan nilai mata
uang.
7. Menurut analisis kalian ada berapa macam inflasi itu?
Jawab : Berdasarkan tingkat kualitas keparahannya ada 4 macam
inflasi yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi
liar.
8. Menurut analisis kalian, bagaimanakah dampak inflasi?
Jawab : Ada 2 dampak inflasi yakni dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positif terjadi apabila inflasi itu ringan karena
dapat mendorong perekonomian dengan lebih baik lagi.
Sebaliknya, inflasi yang tak terkendali membuat perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu dikarenakan
orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
berinvestasi dan berproduksi karena harga meningkat dengan
cepat.
Tugas 1
b. Analisis ciri kebahasaan
1.
Catatlah kalimat yang menggunakan verba relasional pada pembuka teks 6!
Jawab : “Inflasi adalah merupakan suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua jenis
barang pada suatu saat”
2.
Sudah tepatkah penggunaan verba relasional pada pembuka teks 6?
Jawab : Belum, karena pada pembuka teks 6 tersebut terdapat dua kata kopula yang
digunakan.
3.
Jika belum tepat, bagaimanakah pembetulan kalimat tersebut?
Jawab : Ada dua pembetulan yakni :
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua jenis barang pada
suatu saat
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga pada satu atau dua jenis barang pada
suatu saat
4.
Meningkatnya permintaan terhadap hasil produksi dan jasa menyebabkan
produksi meningkat.
harga
a) Kata meningkatnya pada kalimat tersebut tergolong kata apa? Kata benda
b) Tergolong kata apa, kata menyebabkan pada kalimat tersebut? Verba sebab akibat
5. Sebab permintaan barang yang berlebihan, harga barang-barang naik.
a) Tergolong kata apa, kata sebab pada kalimat tersebut? Konjungsi sebab
b) Tergolong kata apa, kata naik pada kalimat tersebut?
2. Pengembangan Kebahasaan
Konjungsi koordinatif dan subordinatif digunakan untuk menghubungkan
klausa dengan klausa dalam kalimat kompleks. Kalimat kompleks
merupakan kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau
keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama atau lebih dari
satu struktur subjek – predikat (S-P).
Sebaliknya, kalimat simpleks adalah kalimat yang di dalamnya terdapat
satu verba utama yang menggambarkan satu aksi, peristiwa, atau keadaan.
Kalimat simpleks hanya terdiri atas satu struktur: Subjek – predikat –
(pelengkap) – (objek) – (keterangan). Unsur yang ada dalam tanda kurung
belum tentu ada dalam kalimat.
Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
Contoh kalimat simpleks
Inflasi itu termasuk suatu fenomena moneter
S
P
Pelengkap
Contoh kalimat kompleks
Struktur 1
Inflasi ini juga dipicu oleh membanjirnya uang di pasar
S
P
Pelengkap (Pel.)
Struktur 2
Sehingga
terjadi
Konj. Akibat P
permintaan barang-barang yang meningkat
S
P
Sekian dan
Terima Kasih