LAPORAN ICHTIOLOGI SISTEM RANGKA IDENTIF

LAPORAN ICHTIOLOGI
(SISTEM RANGKA, IDENTIFIKASI DAN SISTEMATIKA IKAN)

OLEH :
NAMA

: LA ODE MARU

STAMBUK

: I1A211010

PROG. STUDI

: BDP

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ichthyologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi, tepatnya
Ichthyologi merupakan bagian dari ilmu zoologi.

Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa Ichthyologi merupakan ilmu yang khusus mempelajari tentang
ikan. Ichthyologi berasal dari bahasa Yunani “Ichthyes” yang berarti ikan dan
“logos” yang berarti ilmu, maka dengan demikian Ichthyologi adalah salah satu
ilmu pengetahuan

yang mengkaji dan mempelajari ikan dan segala aspek-

aspeknya.
Bentuk tubuh ikan sebenarnya merupakan interaksi antara sistem rangka
dan sistem otot serta evaluasi antara kedua sistem tersebut dengan lingkungannya.
Rangka pada ikan terdiri atas tulang sejati dan tulang rawan, sebagian rangka
teleosteli pada mulanya dibentuk pada tahap tulang rawan kemudian berkembang

menjadi tulang sejati dengan bentuk-bentuk yang amat khusus melalui proses
asofikasi. Secara umum yaitu terdiri dari rangka axial, rangka visterial dan rangka
epindekuler.
Sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau
pengelompokan ikan. Istilah taksonomi berasal dari perkataan Yunani taxis yang
berarti susunan atau pengaturan, dan nomos berarti hukum. Informasi yang
digunakan dalam mempelajari hubungan evolusioner ikan berawal dari
pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan. Pengetahuan tersebut menjadi
dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti ekologi, fisiologi dan
Genetika.
Sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu tentang klasifikasi
organisme. Sifat yang diidentifikasi disesuaikan dengan bagian dari nomor dan
lanjutan pada nomor, tanda-tanda ikan untuk menentukan sub kelas, ordo, sub
ordo, divisio, family, genus, sub genus dan spesies. Ikan umumnya tidak
mempunyai sub ordo, divisi dan sub family dan sub genus. Dalam
mengklasifikasikan suatu ikan perbedaannya terdapat pada kedudukan hirarki dari

kategori yang sama, baik dipakai sebagai dasar penanaman maupun yang
disebabkan oleh penggunaan kata-kata latin dan pengelompokkan dalam kategori
(Nyabaken, 1982).

B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui sistem rangka ikan serta
identifikasi dan sistematika ikan.
Manfaat dari laporan ini adalah sebagai bahan masukan untuk menambah
ilmu pengetahuan tentang sistem rangka, identifikasi dan sistematika suatu jenis
ikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Rangka
Rangka terdiri dari tulang rawan yang diperkuat oleh pelekat-pelekat
tulang yang terbentuk didalam kulit. Pelekat tulang ini bersatu dengan tengkorak
atau terbuat dari tulang rawan dan mulut sebelah bawah (Saanin, 1968)
Rangka menjadi penegak tubuh ikan yang terdiri dari tulang sejati dan
tulang rawan. Seluruh rangka elasmobranchi terdiri dari tulang rawan, sedangkan
osteyctes terdiri dari tulang sejati. Rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu rangka axial, yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung,
dan tulang rusuk. Kedua yaitu, rangka yang disebut visceral yang meliputi emua
bagian tulang lengkung insang dan semua derivatnya. Ketiga yaitu, rangka yang
dinamakan appendicular yang terdiri dari sirip dan pelekatnya (Rahardjo, 1980).

Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai suatu penyokong
tubuh, pemberi bentuk tubuh pada ikan, alat gerak pasif, dan pelindung bagian
tubuh yang lemah, serta salah satu tempat pembuatan darah dan sebagian alat
penyalur sperma pada jenis ikan tertentu (Yusnaini, dkk. 2003)
B. Identifikasi dan Sistematika Ikan
Sifat dan tanda-tanda ikan yang hendak diidentifikasi harus sesuai
dengan sifat yang penting bagi identifikasi adalah ruang rumus sirip yang
merupakan rumus yang menggambatkan bentuk dan juga tempatnya. Ketiga
adalah tulang-tulang insang dan bagiannya (Effendi, 1991)
Sistematika atau taksonomi ikan ialah suatu ilmu tentang klasifikasi
organisme. Sifat dan tanda yang diidentifikasi disesuaikan dengan bagian-bagian
dan nomor dan dilanjutkan pada nomor tanda-tanda ikan untuk menentukan sub
kelas, sub ordo, divisio familia, genus, sub genus dan spesies ikan. Umumnya
dalam mengklasifikasikan suatu ikan, perbedaan-perbedaan terdapat pada :
Kedudukan hirarki dari berbagai kategori, perincian dari kategori yang sama,
penamaan dari kategori yang sama, baik disebabkan oleh karena perbedaan dalam

ciri-ciri yang menentukan dipakai sebagai dasar penamaan, maupun yang
disebabkan oleh penggunaan kata-kata latin, dan penggolongan kelompok dalam
kategori (Yusnaeni, 2006).


BAB III
PEMBAHASAN
1. Sistem Rangka
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang di bangun oleh strukturstruktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi. Rangka
merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong tubuh dan fungsi lainya
meliputi :






Pemberi bentuk tubuh,
Alat gerak pasif,
Pelindung bagian tubuh yang lemah, misalnya hati, jantung dan lain-lain.
Salah satu tempat pembuatan darah,
Alat penyalur sperma pada jenis ikan tertentu.
Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya


berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ
tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada
beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke
dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan
bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh
ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan pada banyak
vertebrata, kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan
embrional.
2. Identifikasi dan Sistematika Ikan
Identifikasi adalah suatu upaya untuk menentukan nama spesies ikan,
mengenal jenis ikan dan menentukan kelompok jenis ikan tersebut. Identifikasi
atau tingkatan analisa, umumnya untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang
beraneka ragam dari setiap individu, perbedaan-perbedaan yang bersifat permanen
dan tetap diantara individu-individu yang kelihatannya sama. Setelah itu harus
memberi nama ilmiah kepada individu yang bersangkutan, untuk memudahkan
pengenalan lebih lanjut.

Identifikasi (determinasi) umumnya dilakukan dengan urutan-urutan
sebagai berikut:
 Penggunaan kunci pendahuluan untuk mencari sub kelas, ordo dan famili.

 Penggunaan kunci untuk mencari genus dan spesies, apabila dapat
diperoleh monografi atau publikasi dari fauna yang paling mutakhir.
 Penyesuaian atau pencocokan dengan kata log dan sumber referensi lain
terkini.
 Penyesuaian atau pencocokan dari deskripsi yang asli.
 Perbandingan dengan tipe spesiemen yang ada.
Parameter untuk mengidentifikasi ikan, antara lain sifat-sifat, ciri-ciri,
bagian-bagian tubuh dan anatomi. Sifat-sifat umum ikan yang sangat penting
dalam mengidentifikasi jenis ikan adalah:
 Rumus-rumus sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan
jumlah jari-jari serta bagamana sirip-sirip tersebut.
 Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tubuh
tertentu atau bagia-bagian tubuh itu sendiri.
 Bentuk garis dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk tersebut.
 Jumlah sisik atau garis pertengahan sisi serta jumlah sisik-sisik yang
terdapat dibagian atas dan bagian bawah garis sisi.
 Bentuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya.
Dalam mengklasifikasi suatu jenis ikan, perbedaatn-perbedaannya
terdapat pada :
 Kedudukan hirarki dari berbagai kategori,

 Perincian dari kategori yang sama,
 Penamaan dari kategori yang sama, baik disebabkan oleh karena
perbedaan dalam ciri-ciri yang menentukan dipakai sebagai dasar
penamaan, maupun yang disebabkan oleh pengguna kata-kata latin,
 Penggolongan kelompok dalam kategori.
Sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau
pengelompokan ikan. Istilah taksonomi berasal dari perkataan Yunani taxis yang
berarti susunan atau pengaturan, dan nomos berarti hukum. Informasi yang

digunakan dalam mempelajari hubungan evolusioner ikan berawal dari
pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan. Pengetahuan tersebut menjadi
dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti ekologi, fisiologi dan
Genetika.
Metode yang digunakan dalam bidang taksonomi terbagi menjadi enam
kategori yaitu 1.) pengukuran morfometrik, 2.) ciri meristik, 3.) ciri-ciri anatomi,
4.)pola pewarnaan, 5.) kariotipe, dan 6.) elektroforesis.

BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah:

 Sistem rangka merupakan suatu sistem yang di bangun oleh strukturstruktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi.
 Identifikasi adalah suatu upaya untuk menentukan nama spesies ikan,
mengenal jenis ikan dan menentukan kelompok jenis ikan tersebut.

 Sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau
pengelompokan ikan.

DAFTAR PUSTAKA
Effendie, 1991. Ekologi Ikan. Direktorat Jendral Perikanan. Departemen
Pertanian. Jakarta.
Nyabaken, 1982. Pengenalan Ikan Laut. Bina Karya. Jakarta
Rahardjo, 1980. Ichcthyologi. IPB. Bogor
Saanin, 1984. Taksonomi dan Identifikasi Ikan I. Sima Cipta. Bogor.
Yusnaini, M. Idris, Hamsah, Rosmawati dan Halili. 2007. Penuntun Pratikum
Ichtyologi. Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universita Haluoleo. Kendari.