ANALISIS PERBEDAAN BID-ASK SPREAD, SERTA PENGARUH RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD DI SEKITAR PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Ef

  

ANALISIS PERBEDAAN BID-ASK SPREAD, SERTA PENGARUH

RETURN SAHAM, EARNINGS, DAN VOLUME PERDAGANGAN

SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD DI SEKITAR PENGUMUMAN

LAPORAN KEUANGAN

  

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2012)

Irfan Afiffudin

  Universitas Telkom irfanafiffudin@gmail.com

  

Deannes Isynuwardhana, SE., MM.

  Universitas Telkom

  

Abstrak - Bid-ask spread merupakan komponen untuk mengukur tingkat likuiditas saham. Likuiditas saham

dapat menjadi gambaran investor untuk melihat aktifnya saham tersebut diperdagangkan. Maka, investor perlu

mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya likuiditas saham sehingga dapat

mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Peristiwa pengumuman laporan keuangan menambah

informasi untuk investor dalam mengukur tingkat bid-ask spread.

Pengujian hipotesis dilakukan pada 21 data perusahaan yang terdaftar pada Sektor Barang Konsumsi yang

listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Dalam penelitian ini menggunakan window period selama dua

puluh satu hari, sepuluh hari sebelum, pada saat, dan sepuluh hari sesudah pengumuman. Pemilihan sampel

dengan menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder. Uji beda Wilcoxon

digunakan untuk menguji perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman laporan

keuangan. Sedangkan analisis regresi data panel digunakan untuk menguji pengaruh return saham, earnings,

dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread baik secara parsial maupun simultan. Analisis regresi

dalam penelitian ini menggunakan Eviews.

Hasil penelitian menunjukan, tidak ada perbedaan antara bid-ask spread sebelum pengumuman laporan

keuangan dengan bid-ask spread sesudah pengumuman laporan keuangan. Return saham, earnings, dan volume

perdagangan saham baik secara parsial maupun simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap bid-ask

spread pada peristiwa pengumuman laporan keuangan.

  

Kata kunci : Bid ask spread, pengumuman laporan keuangan, return saham, earnings, volume perdagangan

saham.

  PENDAHULUAN

  spread sebelum dan sesudah tanggal pengumuman

  1. Saham biasa merupakan surat berharga yang paling banyak dan luas perdagangannya. Sebagai pemilik, pemegang saham biasa suatu perusahaan mempunyai hak suara proporsional pada berbagai keputusan penting perusahaan antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

  Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas Indonesia ada saham yang di bagi menjadi saham biasa dan saham preferen.

  Menurut Husnan (2002, dalam Shobriati, 2013) saham merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan hak nya.

  Saham

  warrants , option, dan futures maupun ekuitas internasional.

  Menurut Tandelilin, (2010:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Bagi investor yang lebih pintar dan lebih berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya yang lebih kompleks seperti

  TINJAUAN PUSTAKA Investasi

  laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel return saham, earnings dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread di sekitar pengumuman laporan keuangan serta untuk mengetahui perbedaan antara bid-ask spread harga saham sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan. Manfaat yang diperoleh adalah sebagai salah satu masukan dalam pengambilan keputusan investasi saham, terutama dalam menilai kualitas laporan keuangan dan tambahan literatur penelitian di bidang akuntansi dan bahan rujukan untuk penelitian di masa yang akan datang berkaitan dengan pasar modal khususnya tentang bid-ask spread harga saham.

  sektor industri konsumsi secara simultan maupun parsial, 2) Apakah terdapat perbedaan antara bid-ask

  Pasar modal (capital market) merupakan pasar berbagai instrumen keuangan jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) yang diperjualbelikan, seperti obligasi, saham, reksa dana, instrumen derivatif dan instrumen yang lainnya. Pasar modal merupakan sarana bagi kegiatan investasi dan sarana pendanaan bagi perusahaan atau institusi lain seperti pemerintah.

  ask spread di sekitar pengumuman laporan keuangan

  Apakah variabel-variabel return saham, earnings dan volume perdagangan saham berpengaruh terhadap bid-

  Ambarwati (2008), Napitupulu (2013), Nurmayanti (2009) menunjukan bahwa return saham berpengaruh terhadap bid ask spread. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurmayanti (2009), dan Krinsky (1996) menunjukan bahwa adanya pengaruh earnings terhadap bid ask spread. Serta hasil penilitian dari Nurmayanti (2009) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu :1)

  ask spread . Hasil penelitian yang dilakukan oleh

  Krinsky (1996) menyatakan bahwa bid ask spread meningkat sebelum pengumuman earnings . Pengumuman earnings berpengaruh terhadap asimetri informasi (bid ask spread), dimana dalam penelitian nya tersebut ditemukan bahwa adverse selection cost berpengaruh signifikan sebelum dan sesudah pengumuman earnings . Beberapa penelitian sebelumnya memberikan kesimpulan yang berbeda- beda, hasil penelitian Stoll (1989), Ambarwati (2008), Shobriati (2013), dan Sutrisno (2000) bahwa volume perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap bid

  Sumber : Hasil Olahan Penulis dari IDX statistics

Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Indeks Sektoral Manufaktur 2010- 2012

  Kenaikan tajam indeks sektoral tersebut banyak didukung oleh kenaikan emiten-emiten yang tergabung didalamnya, antara lain Sektor Barang Konsumsi yang terdiri dari 36 emiten. Beberapa nama emiten yang cukup dikenal dan disinyalir ikut mendongkrak kinerja indeks sektoral ini secara signifikan antara lain PT Gudang Garam tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur tbk (INDF), PT Kalbe Farma tbk (KLBF), PT HM Sampoerna tbk (HMSP), dan PT Mayora Indah tbk (MYOR). (http://news.liputan6.com)

  Sepanjang paruh pertama tahun 2010 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah berhasil mencetak kenaikan sebesar 338,27 poin atau sekitar 13,13%.

  2. Saham preferen merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa. Dividen pada saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Pembagian dividen kepada pemegang saham preferen lebih didahulukan sebelum diberikan kepada pemegan saham biasa. (Tandelilin, 34:2010) Salah satu informasi yang dapat di gunakan oleh investor dalam menilai saham suatu perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan serta transaksi-transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan (Tandelilin, 2010).

  Laporan Keuangan sangat berguna bagi investor untuk menentukan keputusan investasi yang terbaik dan menguntungkan. Berdasarkan analisis terhadap informasi laporan keungan, investor dapat mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibandingkan dengan harga pasar perusahaan yang bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan dapat membuat keputusan apakah akan membeli atau menjual saham yang bersangkutan (Tandelilin, 2010).

  Dimana : Rit = Return saham pada hari t

  2. Market spread Market spread merupakan selisih antara

  harga highest bid dengan lower ask yang terjadi pada saat tertentu.

  Return Saham

  Menurut Jogiyanto (2003), return merupakan hasil yang di peroleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi yang di harapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan yang telah diterima investor. Return realisasi penting kerena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return dapat dihitung dengan persamaan (Jogiyanto, 2003).

  Rit =

  − − −

  = Harga saham periode t

  harga bid dan harga ask yang menyebabkan

  −

  = Harga saham periode t-i Jika harga investasi sekarang ( ) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (

  − ) ini berarti

  terjadi keuntungan modal (capital gain), apabila sebaliknya maka terjadi kerugian modal (capital loss).

  Volume Perdagangan Saham

  Menurut Jones (2010) dalam Napitupulu (2013), volume perdangangan merupakan bagian dari analisis teknikan. Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu.

  dealer ingin memperdagangkan sekuritas dengan aktivanya sendiri.

   Dealer Spread Dealer spread merupakan selisih antara

  Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya bisa dibagi dalam tiga laporan keuangan utama, yaitu: neraca, laporan rugi laba, dan laporan aliran kas perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis laporan keuangan tersebut.

  Bid ask spread dapat juga di rumuskan sebagai

  1. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi finansial perusahaan pada suatu waktu tertentu.

  2. Laporan Rugi Laba Laporan rugi laba adalah ringkasan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan rugi laba ini menunjukan penghasilan yang diperoleh selama satu periode, biaya yang dikeluarkan dalam satu periode, dan elemen-elemen lain pembentuk laba.

  3. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber: (1) aktivitas operasi perusahaan, (2) aktivitas investasi, dan (3) aktivitas pendanaan yang dilakukan perusahaan. (Tandelilin, 2010). Komponen laporan keuangan yang lainnya adalah laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama satu periode akuntansi. Catatan atas laporan keuangan menjelaskan atau merinci jumlah yang tertera dalam keempat komponen laporan keuangan sebelumnya.

  Likuiditas Saham

  Likuiditas secara sederhana menunjukkan kemudahan bagi investor untuk membeli dan menjual efek pada harga yang wajar. Jadi saat ingin membeli atau menjual sejumlah saham, investor harus menunggu atau jika spread antara penawaran dan permintaan relatif besar atau jika penjualan saham dalam jumlah banyak akan mempengaruhi harga pasar secara substansial bisa dikatakan bahwa saham

  2013). Parameter yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham adalah volume perdagangan saham dan tingkat spread. Volume perdagangan merupakan salah satu indikator untuk melihat reaksi investor terhadap suatu informasi yang relevan dari suatu perusahaan. (Hendrawaty, 2010)

  berikut. (Stoll, 1978 dalam Nurmayanti, 2009) :

  ask spread dapat dibedakan menjadi dua model, yaitu: 1.

  , = (

  − ) ( + )/2

  Dimana :

  ,

  = Bid ask spread saham i pada hari ke-t = Harga beli saham pada hari ke-t

  = Harga jual saham pada hari ke-t Menurut Hamilton (dalam Napitupulu, 2013), bid

  Besarnya variabel volume perdagangan diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham yang dapat dilihat melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity). TVA diukur dengan formulasi sebagai berikut (Foster, 1986 dalam Nurmayanti, 2009):

  TVA =

  ℎ ℎ ℎ ℎ

  Menurut Abdul dan Nasuhi (2000) dalam Ambarwati (2008), volume perdagangan di artikan sebagai jumlah lembar saham yang di perdagangkan pada hari tertentu. Semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar volume perdagangan suatu saham, maka semakin rendah biaya pemilikan saham tersebut yang berarti akan mempersempit bid-ask

  spread saham tersebut.

GAMBAR 2.1 Kerangka Pemikiran 1 GAMBAR 2.2 Kerangka Pemikiran 2

  Dengan demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar volume perdagangan suatu saham, maka semakin mempersempit bid ask spread saham tersebut. Argumen ini didukung oleh hasil penelitian Stoll (1989), Ambarwati (2008), Shobriati (2013), Napitupulu (2013), dan Sutrisno (2000) yang menunjukan bahwa volume perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap bid ask spread.

KERANGKA PEMIKIRAN

  menjadi aktif diperdagangkan. Beberapa penelitian yang telah di lakukan menunjukkan adanya perbedaan

  Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukan Napitupulu (2013) menyatakan volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu.

  keuangan pada perusahaan barang konsumsi yang

  bid ask spread di sekitar pengumuman laporan

  saat sesudah dan sebelum pengumuman laporan keuangan pada perusahaan barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia. H.2. Return saham, earnings , dan volume perdagangan saham secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap bid-ask spread di sekitar pengumuman laporan keuangan pada perusahaan barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia. H.3. Return saham berpengaruh secara signifikan terhadap bid ask spread disekitar pengumuman laporan keuangan pada perusahaan barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia. H.4. Earnings berpengaruh secara signifikan terhadap

  ask spread

  H.1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara bid

  Hipotesis Penelitian

  = Secara Parsial = Secara Simultan

  Bid Ask Spread di Sekitar Pengumuman Laporan Keuangan

  Minat investor untuk membeli saham ditambah laporan keuangan yang diumumkan dalam kondisi

  Pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap Bid Ask Spread di sekitar pengumuman laporan keuangan

  bid ask spread di sekitar pengumuman laporan

  earnings .

  seputar pengumuman laporan keuangan baik dalam kondisi good news maupun bad news. Brook (1996, dalam Nurmayanti) menyebutkan bahwa spread secara signifikan lebih tinggi sebelum pengumuman

  earnings terhadap bid ask spread harga saham di

  good news akan sangat besar sehingga saham tersebut

  Pengaruh Earnings terhadap Bid Ask Spread di sekitar pengumuman Laporan Keuangan Earnings mencerminkan kenaikan manfaat

  sehingga saham tersebut aktif di perdagangkan dan memperkecil spread saham tersebut Menurut Stoll (1989), spread dapat dipengaruhi oleh return saham dengan demikian spread akan semakin rendah bila harga saham (return) tinggi, atau dengan kata lain return berpengaruh negatif terhadap spreads.

  return besar tentunya menjadi pilihan para investor,

  memotivasi investor berinvestasi dan juga imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Saham yang mempunyai

  Pengaruh Return Saham terhadap Bid Ask Spread di sekitar pengumuman Laporan Keuangan Return merupakan salah satu faktor yang

  keuangan. Penelitian Krinsky (1996) mengungkapkan perbedaan bid ask spread setelah pengumuman laporan keuangan.

  ekonomi, dan pada hakekatnya tidak berbeda dengan pendapatan/penghasilan. Earnings yang tinggi mengindikasikan bahwa saham perusahaan memiliki prospek yang baik, sehingga saham tersebut aktif diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan turunnya tingkat bid ask spread. Nurmayanti (2009) melaporkan adanya pengaruh

  H.5. Volume perdagangan saham berpengaruh secara signifikan terhadap bid ask spread di sekitar pengumuman laporan keuangan pada perusahaan barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia.

POPULASI DAN SAMPEL

  Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi 2011:87). Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai dengan 2012. Perusahaan yang terdaftar hingga akhir tahun 2012.

TEKNIK ANALISIS DATA

  2. Secara berturut-turut dan mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap yang telah diaudit dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

  action

  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Teknik pengambilan sampel adalah proses memilih unsur dari populasi sehingga karakteristik sampel dapat digeneralisasikan pada populasi (Sekaran, 2011:245). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:85). Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  21

  21

  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SEBEL UM SESUDA H N

Tabel 4.6 Tes Kolmogrov-Smirnov

  Pada penelitian ini digunakan tes Kolmogrov- Smirnov karena data dalam penelitian ini adalah rasio. Berikut ini hasil tes Kolmogrov Smirnov :

  pengumuman laporan keuangan. Bid ask spread dapat diperoleh dengan selisih antara harga offer dengan harga bid kemudian dibagi dengan rata-rata harga offer dan harga bid. Uji Normalitas

  spread yang terjadi hari sebelum dan hari sesudah

  Pada penelitian ini menganalisis perbedaan bid ask

  Uji Beda

  4. Berdasarkan statistik deskriptif dapat dilihat rata-rata dari bid ask spread pada tahun 2010- 2012 adalah sebesar 0,025187 dimana standar deviasi nya sebesar 0,039097.

  3. Dari hasil statistik deskriptif nilai volume perdagangan saham dapat dilihat rata-rata dari volume perdagangan saham pada 2010-2012 adalah sebesar 0,001347 dengan standar deviasi sebesar 0,002104.

  earnings rata-rata adalah sebesar 25,77453 dengan standar deviasi nya sebesar 2,096797.

  2. Penggunaan logaritma natural digunakan karena mengingat besarnya earnings perusahaan yang berbeda beda sehingga hasilnya tidak menimbulkan bias dan dapat mengurangi fluktuasi data yang berlebih sehingga data akan menyebar normal. Ln

  1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan yaitu tahun 2010- 2012.

3. Perusahaan tidak mengumumkan corporate

  seperti dividen saham, right issue, dan saham bonus disekitar tanggal pengumuman laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan tidak melakukan stock split selama tahun pengamatan.

  4. Perusahaan harus memiliki data harga saham harian yang lengkap selama periode pengamatan 21 hari yaitu 10 hari sebelum publikasi (pre-

  event ), 1 hari pada saat (event day) dan 10 hari setelah publikasi laporan keuangan (post-event).

VARIABEL OPERASIONAL 1.

  Variabel Dependen (Y) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2011:116).

  Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bid ask

  spread . Bid ask spread merupakan selisih antara bid price dengan ask price. Bid price merupakan

  penawaran harga tertinggi untuk membeli sekuritas yang diberikan dan ask price adalah harga terendah dimana sekuritas yang ditawarkan untuk dijual (Napitupulu, 2013).

  Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen (terikat) baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2011:117). Variabel independen merupakan perbandingan harga atau perubahan relatif harga dari periode sebelumnya. Earnings (X2) merupakan laba setelah pajak atau Earnings after tax perusahaan tahun 2010-2012. Volume perdagangan saham (X3) merupakan jumlah lembar saham yang diperdagangkan secara harian yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

  Pada model 1 dalam penelitian ini menganalisis perbedaan bid ask spread yang terjadi sepuluh hari sebelum, pada saat, dan sepuluh hari setelah pengumuman laporan keuangan. Sebelum melakukan uji beda dilakukan uji statistik yang terdiri dari uji Normalitas. Pada model 2 pada penelitian digunakan model data panel untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen. Data panel merupakan gabungan dari data time series dan cross

  section .

  HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif 1.

  Dari tabel statistik deskriptif yang telah ditunjukan dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata return saham pada tahun 2010-2012 sebesar 0,00408. Standar deviasi pada variabel

  return saham adalah sebesar 0,00692.

2. Variabel Independen

  Normal Parameters a,b Mean .02584 763 .0243380

  Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

  section F sebesar 0,0004 lebih besar dari taraf

  signifikansi 5% menunjukkan bahwa nilai prob. (p-

  value ) > 0,05 maka sesuai dengan ketentuan

  pengambilan keputusan bahwa H0 diterima atau penelitian ini menggunakan model Fixed Effect Selanjutnya, dilakukan pengujian Haussman untuk memilih antara model Fixed Effect dan Random

  Effect. Hausman test bertujuan membandingkan antara

  metode Fixed Effect dan metode Random Effect. Hasil dari pengujian dengan menggunakan tes ini ialah mengetahui metode mana yang sebaiknya dipilih. Berikut merupakan output dari uji menggunakan Hausman Test .

  Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: SPREAD Test cross-section random effects Test Summary

  Cross-section random 1.056089 3 0.7877 Sumber : Data yang

  Sumber : Data yang diolah 2013

  diolah 2013 Dilihat dari nilai probability pada test cross

  section Random Effect memperlihatkan angka bernilai

  0.7877 yang berarti tidak signifikan dengan tingkat signifikansi 95% Sehingga keputusan yang diambil pada pengujian

  Hausman test

  ini yaitu terima H dengan hipotesis H : metode Random Effects H

  1 : metode Fixed Effects

  Dengan demikian, penelitian ini menggunakan model Random Effect dalam regresi data panel.

  Berdasarkan pengujian model yang dilakukan, maka model yang digunakan dalam regresi data panel dalam penelitian ini adalah model Random Effect . .

  Berdasarkan hasil uji Fixed Effect, diperoleh nilai prob. Cross-section Chi-square sebesar 0,0000 lebih besar dari taraf signifikansi 5% dan nilai prob. Cross-

  Cross-section F 3.466124 (20,39) 0.0004 Cross-section Chi-square 64.357714 20 0.0000

  4 Std. Deviation .03188 7403 .0273658

  Asymp. Sig. (2-tailed) .034 .041 a. Test distribution is Normal.

  21 Most Extreme Differences Absolute .311 .304 Positive .311 .304 Negative -.259 -.242 Kolmogorov-Smirnov Z 1.427 1.394

b. Calculated from data.

  Uji Chow digunakan untuk memilih antara model

  Pada model 2 penelitian ini digunakan pemodelan data panel untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen. Model data panel adalah penggabungan data cross section dan time series. Model 2 penelitian ini menganalisis pengaruh return saham, earnings, dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread. Model 2 dalam penelitian ini merupakan data panel. Data panel merupakan gabungan antara data cross section (silang) dan time series (deret).

  Analisis Model Regresi

  Berdasarkan tabel hasil uji Wilcoxon, dapat disimpulkan bahwa tingkat sig. masing-masing tahun > 0,05 maka rata-rata bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan adalah tidak berbeda.

  c. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber: Output SPSS

  b. Based on positive ranks.

  Tabel 7 : Uji Fixed Effect (Likelihood Ratio) Redundant Fixed Effects Tests Pool: SPREAD Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob.

  SESUDAH2 012 - SEBELUM2 012

  SESUDAH2 011 - SEBELUM2 011

  Test Statistics c SESUDAH2 010 - SEBELUM2 010

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Uji Wilcoxon

  Berdasarkan dari hasil tes Kolmogrov-Smirnov dapat disimpulkan nilai signifikansi sebelum pengumuman laporan keuangan sebesar 0,034 dan sesudah pengumuman laporan keuangan sebesar 0,041. Dari kedua nilai tersebut kita dapat lihat bahwa signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal. Karena data tidak berdistribusi normal, alat uji yang di gunakan untuk melakukan uji beda adalah dengan Uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon Hasil Uji Wilcoxon dapat dilihat sebagai berikut:

  Sumber: Output SPSS

  Common-Constant dan Fxed Effect. Berdasarkan Uji

  Chow, maka diperoleh data hasil pengujian sebagai berikut:

  Z -.643 a -.991 b -.295 a Asymp. Sig. (2- tailed) .520 .322 .768 a. Based on negative ranks.

  Uji-t (parsial) dilakukan untuk menentukan nilai koefisien regresi secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (Y) apakah signifikan atau tidak. Pada tabel menunjukan hasil dari pengujian parsial terhadap variabel bid-ask spread.

  1. Uji signifikansi yang dilakukan didapatkan bahwa variabel return saham memiliki p value sebesar 0.4834. Karena nilai tersebut > 0,05 maka variabel ini berada pada daerah menerima H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel return saham merupakan variabel yang tidak mempengaruhi bid-ask

  3. Uji signifikansi yang dilakukan didapatkan bahwa variabel volume perdagangan memiliki p value sebesar 0,2286. Karena nilai tersebut > 0,05 maka variabel ini berada pada daerah menolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel volume perdagangan merupakan variabel yang tidak mempengaruhi bid-ask spread disekitar pengumuman laporan keuangan.

  spread disekitar pengumuman laporan keuangan pada sektor konsumsi tahun 2010-2012.

  2. Uji signifikansi yang dilakukan didapatkan bahwa variabel earnings memiliki p value sebesar 0,1425. Karena nilai tersebut > 0,05 maka variabel ini berada pada daerah menerima H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel earnings merupakan variabel yang tidak mempengaruhi bid-ask

  disekitar pengumuman laporan keuangan pada sektor konsumsi tahun 2010-2012.

  spread

KESIMPULAN DAN SARAN

  • – 0,005063EARNINGS
  • – 3,181974VOLUME

  Uji F (simultan) dilakukan untuk menguji apakah variabel independen secara simultan atau bersama- sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen..

  d. Bid-ask spread emiten industri barang konsumsi tahun 2010-2012 memiliki rata-rata

  c. Volume perdagangan saham emiten industri barang konsumsi tahun 2010-2012 memiliki rata-rata sebesar 0,001347 dengan standar deviasi sebesar 0,002104 dimana dapat disimpulkan bahwa data volume perdagangan tidak mengelompok atau bervariasi.

  25,77453 dengan standar deviasi nya sebesar 2,096797 dengan keadaan seperti dapat ditunjukan bahwa data dari variabel earnings telah di transform ke logaritma natural dan karena standar deviasi lebih kecil dari rata- rata maka data mengelompok atau tidak bervariasi.

  1. Dengan menggunakan statistik deskriptif, dapat terlihat bahwa: a. Return saham emiten industri barang konsumsi tahun 2010-2012 memiliki rata-rata sebesar 0,00408 dan standar deviasi sebesar 0,00692. Pada kondisi standar deviasi lebih besar dari pada mean menunjukan bahwa data return saham tidak mengelompok atau bervariasi b. Earnings emiten industri barang konsumsi tahun 2010-2012 memiliki rata-rata sebesar

  Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menggunakan statistik deskriptif, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  SPREAD = 0,158407 + 0,533879RETURN

  Diperoleh bahwa nilai R

  2

  Koefisien determinasi (R

  2

  ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.

  Model persamaan regresi data panel yang dibentuk dalam penelitian ini merupakan model Random Effect. Dapat diketahui bahwa nilai konstanta koefisien sehingga dapat dibentuk persamaan regresi data panel sebagai berikut:

  mampu menjelaskan bid ask spread sebesar 5,56% pada sektor barang konsumsi. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain pada sektor ini.

  return saham, earnings, dan volume perdagangan

  (R square) sebesar 0.055601 atau 5,56%. Hal ini mengindikasikan bahwa

  Berdasarkan tabel diperoleh bahwa nilai prob (F- statistic) sebesar 0,333498 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti return saham, earnings, dan volume perdagangan saham secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread sektor industri barang konsumsi pada tahun 2010-2012 sebesar 0,039097 yang dapat disimpulkan bahwa data variabel bid ask spread tidak berkelompok atau bervariasi.

  2. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji

  Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

  perbedaan bid ask spread sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan industri barang konsumsi tahun 2010-2012.

  3. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa variabel return saham,

  earnings , dan volume perdagangan saham secara

  simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bid ask spread. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji F test taraf signifikansi sebesar 0,333498 lebih besar dibandingkan α = 5%. Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel bid ask spread sebesar 5,56% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

  4. Return saham tidak berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread dan memiliki arah koefisien regresi positif.

  5. Earnings tidak berpengaruh signifikan terhadap

  bid ask spread

  dan memiliki arah koefisien regresi negatif.

  6. Volume perdagangan saham tidak berpengaruh signifikan terhadap bid ask spread dan memiliki arah koefisien regresi negatif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan saran bagi pengguna yaitu :

  1. Bagi Investor Adanya pengumuman laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan bukanlah satu- satunya informasi bagi para pelaku pasar modal dalam mengambil keputusan investasi. Sebaiknya investor lebih memperhatikan adanya informasi lain berupa harga dan variabel makro ekonomi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan dilakukan investor.

  2. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian menyatakan bahwa return saham, earnings, dan volume perdagangan saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap bid ask spread (likuiditas saham). Maka sebaiknya perusahaan dapat menggunakan variabel lain seperti harga saham, varian return, kapitalisasi pasar, dan frekuensi perdagangan saham untuk melihat likuiditas saham nya pada saat pengumuman laporan keuangan sehingga dapat menambah informasi bagi para stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

  Nany, Magdalena. 2004. “Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham, Earnings, dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Pengumuman Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta)” Jurnal

  Yogyakarta : UPP STIM YKPN. www.idx.co.id / diakses pada Desember 2013 www.sahamok.com / diakses pada Januari 2014

  Yogyakarta: Kanisius. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal Winarno, Wing Wahyu. (2007), Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

  Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 2 No. 2, September 2000, Hal. 1-13. Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama.

  Spread Pre-and Post- Announcement of the Financial Statements At LQ 45 ” Tesis MM STIENUS, Yogyakarta, 2010. Sutrisno, Wang. (2000). Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di

  (2012). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Supardi, “Analysis of The Effect of Return anda Share Trading Volume of Shares of Bid-Ask

  Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayanto, Poly.

  Tests. The Journal of Finance, Vol. 44 No. 1, Maret 1989. Page. 115-134. American Accounting Association.

  (2013). Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Varian Return Saham Terhadap Bid Ask Spread di Seputar Pengumuman Stock Split (Studi pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2011). Jurnal Administrasi Bisnis Vol 5 No. 2, Oktober 2013. Stoll, Hans R. (1989). Inferring the Components of the Bid-Ask Spread: Theory and Empirical

  Shobriati, Ikrima, Darminto dan Endang, MG. Wi.

  Empat. Sekaran, Uma. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

  Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, Yogyakarta : Andi Offset. Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma. (2007). Research Methods For Business. (Jilid Pertama). Jakarta: Salemba

  Saham, Earnings, dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid Ask Spread Sebelum dan Sesudah Pengumuman Laporan Keuangan. Jurnal PEKBIS, Vol 1 No. 2, Juli 2009, Hal. 115-123. Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Rosadi, Dr. rer. nat. Dedi M.Sc. (2012).

  Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Volatilitas Harga Saham Terhadap Bid Ask Spread Pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Media Informasi Manajemen Vol 1 No. 2, April 2013. news.liputan6.com / diakses pada Desember 2013 Nurmayanti, Poppy. (2009). Pengaruh Return

  Perspektif Volume 9, Nomor 1, Hal 23-31. Napitupulu, Veronica dan Syahyunan. (2013).

  Ambarwati, Sri Dwi Ari. (2008). Pengaruh Return

  Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Varian Return Saham Terhadap Bid Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode Tahun 2003-2005. Jurnal Siasat Bisnis Vol 12 No. 1, April 2008, Hal.

  Jakarta: Erlangga. http://investasi.kontan.co.id/ / diakses pada

  27-38. bisnis.news.viva.co.id / diakses pada Desember 2013

  Gelman, A., dan Hill, J. (2007), Data Analysis

  Using Regression dan Multilevel/Hierarchical Models , Cambridge

  University Press. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate

  dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

  Gujarati, Damodar. (2009). Ekonometrika Dasar.

  Desember 2013 Jogiyanto.(2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketiga. Yogyakarta:BPFE.

  Vol. 51 No. 4, September 1996. Page. 1523- 1535. American Finance Association.

  Juanda, Bambang dan Junaidi. (2012).

  Ekonometrika dan Deret Waktu. Bogor: IPB Press.

  Keown, Arthur J., Scott, David F., Martin, John., dan Petty, William J. (2000), Dasar-dasar

  Manajemen Keuangan 1, Jakarta: Salemba

  Empat Krinsky, Itzhak. dan Lee, Jason. (1996). Earnings

  Announcements and the Components of the Bid-Ask Spread. The Journal of Finance,

  Kurniawati, Indah. (2006). Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return dan Tingkat Likuiditas Saham. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 10 No. 2, Desember 2006, Hal. 173-183

  

Biodata Penulis Universitas Padjadjaran Bandung, lulus tahun

  1990. Memperoleh gelar Magister Management

  

Irfan Afiffudin, memperoleh gelar Sarjana (MM) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu

  Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi Universitas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, lulus Telkom Bandung, lulus tahun 2014. tahun 2004. Saat ini menjadi Dosen di Fakultas

  Deannes Isynuwardhana, memperoleh gelar Ekonomi Universitas Telkom Bandung Sarjana Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi